Kamis, 21 Juli 2011

Rekomendasi Saham IHSG Makin Rawan Profit Taking

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berhasil menanjak ke posisi tertinggi di level 4.050. Saham-saham properti menjadi andalan dalam pencetakan rekor pada perdagangan kemarin.

Pada perdagangan, Rabu (20/7/2011), IHSG ditutup menanjak 27,215 poin (0,67%) ke level 4.050,632. Sementara Indeks LQ 45 ditutup menguat 3,838 poin (0,54%) ke level 714,045.

Setelah pencapaian rekor yang cukup spektakuler tersebut, posisi IHSG kian rawan profit taking. Memanfaatkan momentum koreksi global, IHSG pada perdagangan Kamis (21/7/2011) diprediksi akan ikut bergerak melemah.

Bursa Wall Street tadi malam terkoreksi tpis meski sempat menguat didorong sentimen positif laporan keuangan Apple yang melebihi ekspektasi. Saham-saham dibayangi sentimen negatif soal kesepakatan batas utang AS.

Pada perdagangan Rabu (20/7/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah tipis 15,51 poin (0,12%) ke level 12.571,91. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah tipis 0,89 poin (0,07%) ke level 1.325,84 dan Nasdaq melemah 12,29 poin (0,43%) ke level 2.814,23.

Sementara Bursa Jepang masih menguat tipis. Mengawali perdagangan Kamis, indeks Nikkei-225 dibuka menguat tipis 10,10 poin (0,10%) ke level 10.016,00.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Kresna Sekuritas:

Pergerakan saham properti dan batubara mampu menahan IHSG di tengah minimnya sentimen positif. IHSG diperkirakan masih akan mencoba menguji level baru dengan bergerak di kisaran 4020-4088. ELTY dan BUMI menjadi saham pilihan hari ini.

Indosurya:

Pada perdagangan Kamis (21/7) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.007-4.029 dan resistance 4.063-4.076. IHSG membentuk spinning tops dimana sebelumnya membentuk hammer. Biasanya setelah terbentuk hammer di atas mengkonfirmasi adanya koreksi namun, karena didukung oleh sentimen positif menjadikan IHSG mampu berbalik arah. MACD masih terbatas kenaikannya dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic masih berada di atas area overbought dan bergerak dalam rentang tipis. Meski sentimen positif masih beredar namun, melihat dari pelemahan bursa saham AS dimungkinkan IHSG pun ikut terpengaruh. Apalagi kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk profit taking.

eTrading Securities:

Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup naik 27 point (+0.67%) ke level 4,050.63 menyusul sinyal positif dari AS dan Eropa mengenai krisis utang yang terjadi di daerah tersebut. Seluruh sektor pada hari ini mengalami kenaikan dengan jumlah transaksi sebesar 17.99 juta lot atau setara dengan Rp6.4 triliun.

Tercatat sebanyak 162 saham mengalami kenaikan, 71 saham mengalami penurunan, 85 saham tidak mengalami perubahan dan 135 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Saham-saham yang menjadi mesin pendorong terbesar kenaikan indeks a.l. GGRM, EMTK, ITMG, BSDE dan LPKR sementara yang menjadi pemberat terbesar a.l. PGAS, BMRI, ADRO, BAEK dan BNII.

Asing tercatat melakukan net sell pada pasar regular sebesar Rp26.7 miliar dengan saham-saham yang paling banyak dilepas a.l. BMRI, TLKM, ITMG, BBCA dan PGAS. Rupiah hari kembali menguat 9 point ke level Rp8,541 per US$ setelah lembaga pemeringkat Fitch mengatakan bahwa Indonesia akan mendapatkan investment grade sebelum akhir 2012.

Secara teknikal, kenaikan IHSG pada perdagangan kemarin (20/7) didukung dengan volume meningkat, namun perlu diwaspadainya aksi profit taking melihat pergerakan indikator stochastic yang telah membentuk deathcross di area overbought dan RSI juga yang telah berada di area overbought. Pada perdagangan hari ini (21/7), IHSG kami perkirakan akan bergerak pada kisaran 4005-4072, sementara itu saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ITMG, PGAS, dan SMRA.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar