Senin, 22 Agustus 2011

Saham ENRG Terbanyak Dibeli Asing, Senin (22/8)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham ENRG hari ini terbanyak dibeli investor asing mencapai 67,2 juta saham dari volume perdagangan 502,8 juta saham dengan total transaksi Rp95,8 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Senin (22/8). IHSG ditutup melemah 3,13 poin atau 0,08% ke 3.839,62 pada perdagangan Senin (22/8). Volume perdagangan mencapai 4,9 miliar saham senilai Rp4,6 triliun. IHSG mengalami net foreign sell hingga Rp684,8 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp2,3 triliun dan pembelian asing sebesar Rp1,6 triliun.

Urutan kedua saham BRAU mencapai 19,5 juta saham dari volume perdagangan 48,08 juta saham dengan total transaksi senilai Rp25,6 miliar. Urutan ketiga saham CMNP mencapai 10,9 juta saham dari volume perdagangan 62,9 juta saham dengan total transaksi senilai Rp96,3 miliar. Urutan keempat saham LPKR mencapai 9,2 juta saham dari volume perdagangan 80,2 juta saham dengan total transaksi senilai Rp59,1 miliar.

Urutan kelima saham INDF mencapai 8,9 juta saham dari volume perdagangan 21,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp134,8 miliar. Urutan keenam saham BHIT mencapai 8,7 juta saham dari volume perdagangan 35,2 juta saham dengan total transaksi senilai Rp7,09 miliar. Urutan ketujuh saham CPIN mencapai 7,8 juta saham dari volume perdagangan 35,02 juta saham dengan total transaksi senilai Rp89,4 miliar.

Urutan kedelapan saham BWPT mencapai 6,4 juta saham dari volume perdagangan 10,7 juta saham dengan total transaksi senilai Rp12,5 miliar. Urutan kesembilan saham CTRP mencapai 5 juta saham dari volume perdagangan 8,3 juta saham dengan nilai transaksi Rp3,8 miliar. Urutan kesepuluh saham MNCN mencapai 4,9 juta saham dari volume perdagangan 8,2 juta saham dengan nilai transaksi Rp7,9 miliar.

Spanyol Beri Sedikit Ketenangan Pasar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Rupiah berhasil mendarat di area positif setelah IHSG hanya melemah tipis. Pasar sedikit tenang setelah Spanyol berkomitmen untuk mengendalikan defisit anggarannya.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, penguatan tipis rupiah hari ini sebenarnya ditopang oleh sedikit stabilnya pergerakan bursa saham global walaupun masih dibayangi oleh resesi baik di AS maupun Uni Eropa. Menurutnya, investor mendapatkan sedikit kelegaan setelah Spanyol Jumat (19/8) memberikan komitmen untuk mengendalikan defisit anggarannya.

Sementara itu, lanjutnya, tadi siang Menteri Keuangan Jerman menyatakan, pasar modal cukup optimistis terhadap euro. "Karena itu, rupiah ditutup di level terkuatnya 8.540 dan 8.552 sebagai level terlemahnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (22/8).

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (22/8) ditutup menguat 13 poin (0,15%) ke level 8.540/8.445 per dolar AS dari posisi akhir pekan lalu 8.553/8.563.

Firman melanjutkan yang menjadi fokus pasar saat ini adalah pertemuan Bank Sentral AS The Fed pada akhir pekan. Pasar ingin melihat persepsi bank sentral terhadap ekonomi global. "Terutama bagaimana statemen Gubernur The Fed pascapertemuan FOMC terakhir," imbuhnya.

Tapi, rupiah hari ini menguat lebih karena pergerakan bursa saham yang cukup tenang dan IHSG masih mendarat di teritori negatif. Plaku pasar melakukan adjustment posisi jelang liburan panjang yakni Lebaran 2011. "Tapi, secara teknikal, rupiah masih konsolidasi," ungkapnya.

Hanya saja, selama mata uang RI ini belum sanggup memecahkan 8.565 per dolar AS, sebenarnya cukup bagus. Level tersebut merupakan resistance yang cukup kuat berdasarkan Moving Average (MA) 100. "Secara fundamental, tidak ada berita yang mampu menggerakkan pasar hari ini," paparnya.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS turun ke level 73,896 dari sebelumnya 74,009. "Terhadap euro, dolar AS melemah ke level US$1,4412 dari posisi sebelumnya US$1,4395 per euro," imbuh Firman.

Dari bursa saham, Head of Researh Valbury Asia Securities Alfiansyah mengatakan, pelemahan tipis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) sebesar 3,13 poin (0,08%) ke level 3.839,616 karena masih mendapat tekanan negatif dari ketakutan pelaku pasar domestik atas isu perlambatan ekonomi global yang mengarah pada resesi di tengah minimnya sentimen positif dalam negeri.

Menurutnya, pasar masih menantikan langkah dari para pembuat kebijakan yang negaranya sedang dilanda krisis baik dari Eropa maupun dari AS. Di sisi lain, lanjutnya, ada beberapa hal yang pekan ini menjadi fokus pasar.

Salah satunya adalah pertemuan antara Menteri Keuangan Jerman dengan Menteri Keuangan Perancis sebagai lanjutan dari pertemuan Kanselir Jerman dengan Presiden Perancis sebelumnya. “Tapi, pasar sudah skeptis pertemuan tersebut bisa menghasilkan sebuah keputusan yang bisa menyejukkan pasar,” ungkapnya.

Sementara itu, dari AS, pasar masih menantikan kebijakan lanjutan dari Bank Sentral AS The Fed. Pasar menanti apakah Gubernur The Fed akan mengeluarkan kebijakan yang menggembirakan pasar atau sebaliknya.

Dari internal, pekan ini merupakan pekan menghadapi libur panjang Lebaran 2011. Pelaku pasar cenderung mengurangi aktivitas transaksi dan menggunakan pola-pola trading jangka pendek. “Karena itu, pelaku pasar jauh lebih banyak yang memegang cash dibandingkan portofolio. Pada akhirnya, mendorong aksi ambil untung dan berdampak negatif bagi IHSG,” ujarnya. [mdr]

Sst.. Wall Street Diprediksi akan Menguat

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street diperkirakan akan naik pada perdagangan Senin (22/8). Hal ini seiring dengan bursa Eropa yang reli digerakkan sektro farmasi, telekomunikasi dan utilitas.

Indeks Wall Street telah melemah hampir 4$ pad apekan lalu. Meskipun masih jauh dari pelemahan terbesar yang terjadi pada bulan lalu. Untuk minyak Brent turun 1,4% menjadi US$107,04 per barel karena kekhawatiran prospek ekonomi dan pasokan minyak dari Libya ke pasar global dengan peragn saudara yang memanas lagi, yang dikutip dari yahoofinance.com.

Harga emas melonjak di New York ke level US$1.880 per ons atau naik 1,14%. Harga ini merupakan lanjutan dari reli pekan lalu. Investor khawatir AS akan terkena resesi dan utang Eropa yang belum teratasi.

dalam simposium di Jackson Hole. Harga emas mencapai rekor penutupan tertinggi di US$1.852 per ons pada perdagangan reguler di New York pada Jumat pekan lalu. Namun pergerakan pada perdagangan tersebut menyentuh level US$1.881,4 per ons.

"Harapan yang tinggi tetapi mereka mencari komitmen tentang QE3 kemungkinan akan kecewa. QE3 kemungkinan tidak akan terjadi tetapi The Fed akan menggunakan alat yang lebih konvensional dan kurang kontroversial," demikian laporan periset Societe General, Aneta Markowska.

Sementara bursa Eropa menguat dengan indeks FTSE naik 1,3% ke 5.108, DAX naik 0,3% ke 5.497 dan indeks CAC naik 1,4% ke 3.059. Untuk bursa Asia masih melemah walaupun indeks Hang Seng naik 0,4% ke 19.486, indeks Nikkei turun 1,04% ke 8.628, indeks Shanghai turun 0,7% ke 2.515, indeks ASX turun 0,4% ke 4.082.

PTPP Terbitkan MTN senilai Rp150 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) telah menerbitkan Medium Term Note (MTN) XIV senilai Rp50 miliar dan MTN XV senilai Rp100 miliar.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Senin (22/8). Untuk MTN XIV bertenor 24 bulan sejak 18 Agustur 2011 hingga 18 Agustus 2013. Penawaran terbatas ini dilaksanakan BNI Sekuritas. Mekanisme dan wilayah penawaran MTN adalah jakarta. Unuk pihak, pihak yang telah membeli adalah satu instirusi perbankan senilai Rp50 miliar.

Sedangkan untuk MTN XV bertenor 24 bulan juga sejak 19 Agustus 2011 hingga 10 Agustus 2013. Penawaran terbatas dilaksanakan Mandiri Sekuritas. Mekanisme penawaran dilakukan dijakarta dan dibeli oleh satu institusi perbankan sebesar Rp100 miliar.

BUMI pertahankan skenario pembayaran utang kepada CIC

BUMI pertahankan skenario pembayaran utang kepada CIC
JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mempertahankan 'skenario terburuk' pembayaran utangnya kepada China Investment Corp (CIC).

Direktur BUMI Dileep Srivastava menegaskan, perseroan tetap menjadwalkan pembayaran US$ 600 juta dari total utangnya yang senilai US$ 1,9 miliar, pada kuartal keempat tahun ini.

Lanjut Dileep, pembayaran tahap kedua sebesar US$ 600 juta lagi akan dilakukan di kuartal keempat 2012. "Dan sisanya dilunasi pada kuartal terakhir 2013," kata Dileep, dalam pernyataan e-mail, hari ini (22/8).

Hari ini, saham BUMI tergerus 3,7%. Koreksi ini disinyalir karena kekhawatiran BUMI bakal menunda rencana pembayaran utangnya. Pasalnya, rencana penjualan unit pertambangannya yang ditaksir senilai US$ 2,1 miliar masih belum jelas hingga saat ini.

Sebelumnya, pada Juli lalu, produsen batubara terbesar di tanah air juga menyebut, rencana pembayaran utang kepada CIC tidak akan bergantung pada penerbitan obligasi konversi oleh perusahaan afiliasi di akhir kuartal ketiga.

Saham BUMI Terbanyak Dijual Asing, Senin (22/8)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham BUMI hari ini terbanyak dijual investor asing mencapai 42,2 juta saham dari volume perdagangan 148,1 juta saham dengan total transaksi Rp380,6 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Senin (22/8). IHSG ditutup melemah 3,13 poin atau 0,08% ke 3.839,62 pada perdagangan Senin (22/8). Volume perdagangan mencapai 4,9 miliar saham senilai Rp4,6 triliun. IHSG mengalami net foreign sell hingga Rp684,8 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp2,3 triliun dan pembelian asing sebesar Rp1,6 triliun.

Urutan kedua saham ASRI mencapai 34,7 juta saham dari volume perdagangan 106,5 juta saham dengan total transaksi senilai Rp42,7 miliar. Urutan ketiga saham BORN mencapai 30,8 juta saham dari volume perdagangan 75,07 juta saham dengan total transaksi senilai Rp86,5 miliar. Urutan keempat saham BBRI mencapai 30,5 juta saham dari volume perdagangan 48,2 juta saham dengan total transaksi senilai Rp302,8 miliar.

Urutan kelima saham ELTY mencapai 24,9 juta saham dari volume perdagangan 93,4 juta saham dengan total transaksi senilai Rp13,1 miliar. Urutan keenam saham ADRO mencapai 20,3 juta saham dari volume perdagangan 38,3juta saham dengan total transaksi senilai Rp85,08 miliar. Urutan ketujuh saham BMRI mencapai 19,7 juta saham dari volume perdagangan 58,8 juta saham dengan total transaksi senilai Rp398,8 miliar.

Urutan kedelapan saham PGAS mencapai 11,8 juta saham dari volume perdagangan 93,07 juta saham dengan total transaksi senilai Rp298,8 miliar. Urutan kesembilan saham BBKP mencapai 11,1 juta saham dari volume perdagangan 26,6 juta saham dengan nilai transaksi Rp19,07 miliar. Urutan kesepuluh saham PNLF mencapai 9,7 juta saham dari volume perdagangan 12,3 juta saham dengan nilai transaksi Rp1,7 miliar.

Bursa Saham Tenang, Rupiah Menguat

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (22/8) ditutup menguat 13 poin (0,15%) ke level 8.540/8.445 per dolar AS dari posisi akhir pekan lalu 8.553/8.563.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, penguatan tipis rupiah hari ini sebenarnya ditopang oleh sedikit stabilnya pergerakan bursa saham global walaupun masih dibayangi oleh resesi baik di AS maupun Uni Eropa. Menurutnya, investor mendapatkan sedikit kelegaan setelah Spanyol pada Jumat (19/8) memberikan komitmen untuk mengendalikan defisit anggarannya.

Sementara itu, lanjutnya, tadi siang Menteri Keuangan Jerman menyatakan, pasar modal cukup optimistis terhadap euro. "Karena itu, rupiah ditutup di level terkuatnya 8.540 dan 8.552 sebagai level terlemahnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (22/8).

Hanya saja, lanjut Firman, yang jadi fokus pasar saat ini adalah pertemuan Bank Sentral AS The Fed akhir pekan ini. Pasar ingin melihat persepsi bank sentral terhadap ekononmi global. "Terutama bagaimana statemen Gubernur The Fed pascapertuman FOMC terakhir," imbuhnya.

Tapi, rupiah hari ini menguat lebih karena pergerakan bursa saham yang cukup tenang meskipun IHSG masih mendarat di teritori negatif. Sebab, pelaku pasar melakukan adjustment posisi jelang liburan panjang yakni Lebaran 2011. "Tapi, secara teknikal, rupiah masih konsolidasi," ungkapnya.

Hanya saja, selama mata uang RI ini belum sanggup memecahkan 8.565 per dolar AS, sebenarnya cukup bagus. Level tersebut merupakan resistance yang cukup kuat berdasarkan Moving Average (MA) 100. "Secara fundamental, tidak ada berita yang mampu menggerakkan pasar hari ini," paparnya.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS turun ke level 73,896 dari sebelumnya 74,009. "Terhadap euro, dolar AS melemah ke level US$1,4412 dari posisi sebelumnya US$1,4395 per euro," imbuh Firman.

Tangani Pelabuhan, META Dirikan Portco

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) akan mendirikan anak usaha untuk menangani divisi pelabuhan yaitu PT Portco.

Hal itu disampaikan Direktur Keuangan PT Nusantara Infrastructure Tbk, Danni Hasan, seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLSB), Senin (22/8). "Kita akan dirikan divisi pelabuhan tapi tergantung dari ijin pemerintah. Pendirian ijin anak usaha ini diharapkan dapat dilakukan pada September," ujar Danni.

Lebih lanjut ia mengatakan, nilai aset perseroan dapat meningkat menjadi Rp3 triliun hingga Rp4 triliun apabila akuisisi pelabuhan dapat dilakukan.

Perseroan mengharapkan pendapatan sebesar Rp230 miliar hingga Rp250 miliar pada 2011. Kenaikan pendapatan ini didukung dari kenaikan volume kendaraan dan kenaikan tarif tol sebesar 15% pada September 2011. Perseroan menargetkan volume kendaraan sebesar 60 juta volume kendaraan pada 2011.

Hingga Juli, volume kendaraan sudah mencapai sebesar 30 juta hingga 40 juta volume kendaraan.

Sebelumnya perseroan akan melakukan refinancing anak usaha sebesar Rp740 miliar yang didapatkan dari BCA. Untuk mendapatkan pinjaman ini perseroan menjaminkan aset saham sebesar Rp1 triliun. Anak usaha perseroan memiliki utang sebesar Rp740 miliar kepada Bank Mega dan Bank Mega Syariah.

Perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp25,57 miliar pada semester pertama 2011. Pertambahan rugi bersih ini karena membengkaknya beban usaha dan beban lain dari Januari hingga Juli 2011.Pendapatan perseroan mencatatkan kenaikan 19,4% atau Rp106,21 miliar pada semester pertama 2011 dari periode sama sebelumnya Rp88,95 miliar.

Komisaris META, Darjoto Setyawan mengatakan, dengan akuisisi yang akan dilakukan perseroan diharapkan dapat memperbaiki EBITDA. Dengan ebitda positif maka laba bersih perseroan akan positif. [hid]

MNCN siap lunasi obligasi senilai US$ 142,7 juta

MNCN siap lunasi obligasi senilai US$ 142,7 juta
JAKARTA. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) akan melunasi obligasi perseroan yang beredar senilai US$ 142,7 juta, pada tanggal jatuh tempo 12 September 2011.

Sumber dana terbesar untuk pelunasan surat utang tersebut berasal dari kas internal. Sementara, sisanya dari pinjaman perbankan.

CEO MNCN Hary Tanoesoedibjo menyebut, perseroan telah mendapatkan pinjaman dari bank dengan tingkat bunga yang sangat menguntungkan sebagai tambahan dana pelunasan obligasi.

Menurutnya, setelah obligasi tersebut lunas, maka perusahaan akan memiliki posisi solvabilitas yang semakin kuat. Proyeksi data keuangan per 31 Desember 2011, dengan rasio EBITDA to interest coverage (bunga) sekitar 12,2 kali, dari sebelumnya 8,1 kali. Sementara, rasio interest bearing debt to equity (bunga utang terhadap ekuitas) turun dari 0,28 kali menjadi 0,14 kali.

Selain untuk membayar obligasi, Hary bilang, sebagian pinjaman bank juga akan dipakai untuk pembangunan studio televisi baru, dan relokasi kantor Global TV dan MNCTV ke kompleks RCTI di Kebun Jeruk.

"Relokasi kantor ini bertujuan menghasilkan sinergi di antara 3 FTA TV kami, serta untuk efisiensi biaya," ujar Hary, dalam keterbukaan informasi BEI, hari ini (22/8).

Spekulasi Q3 Gagal Redam Eropa, Bursa Asia Jatuh

Headline
INILAH.COM, Singapura – Bursa saham Asia jatuh di hari ketiga, dengan indeks patokan kawasan menuju penutupan terendah hampir setahun. Spekulasi The Fed akan mengumumkan langkah-langkah untuk merangsang ekonomi, gagal meredam kekhawatiran krisis utang Eropa.

Indeks MSCI Asia Pacific turun 1,1% menjadi 118,22 pada 17:10 di Tokyo, menuju penutupan terendah sejak September 2010. Hampir tiga saham turun untuk setiap yang naik.

Ekuitas global menghapus lebih dari US$ 8,2 triliun nilai pasar dalam empat pekan terakhir, karena para investor keluar dari pasar, setelah laporan menunjukkan ekonomi terbesar dunia melambat. Hal ini memicu spekulasi Gubernur The Fed Ben Bernanke akhir pekan ini akan memulai pembelian aset jilid tiga, untuk membantu mempertahankan pemulihan ekonomi.

"Belum pasti apakah The Fed dapat menenangkan kepanikan pasar," kata Don Williams, kepala investasi di Platypus Asset Management Ltd, Sydney. "Saham sudah murah, tapi prospek utnuk kebanyakan perusahaan adalah suram ketimbang 2008. Periode volatilitas masih berlanjut. "

Indeks Nikkei Jepang 225 Stock Average tergelincir 1%, setelah berayun antara apresiasi dan koreksi setidaknya 17 kali. Indeks Straits Times Singapura turun 0,6%, setelah sempat anjlok 1,9%. Di Australia, indeks S & P / ASX 200 kehilangan 0,5%, setelah berayun antara keuntungan dan kerugian 10 kali.

Indeks komposit China turun 0,7%, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,5% pada penutupan, setelah naik 1,4% dan jatuh 1,8%.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 menguat 0,8% hari ini, setelah volatile naik 1% dan turun 1%. Di New York, indeks akhir pekan lalu jatuh 1,5%, karena rasio harga pendapatan termurah sejak 2009 gagal memikat investor di tengah kekhawatiran pelemahan ekonomi global.

Perusahaan di AS mungkin memesan peralatan lebih sedikit pada Juli, akibat tumbuhnya kepedulian bahwa pemulihan AS tertahan.

Pemesanan untuk barang tahan lama, tidak termasuk transportasi, turun 0,5% setelah naik 0,4% pada Juni, menurut perkiraan median dari 38 ekonom yang disurvei Bloomberg News. Dua hari kemudian, data dari lembaga yang sama menunjukkan ekonomi tumbuh, bahkan kurang dari kuartal kedua ketimbang perkiraan sebelumnya.

Quanta Computer Inc, pembuat komputer laptop terbesar dunia dari penjualan, turun 2,6% di Taipei. Sony Corp, pembuat televisi Bravia dan game konsol PlayStation, turun 1% di Tokyo. Fanuc Ltd, pembuat robot industri utama Jepang, turun 4,1%.

Eksportir Jepang melemah setelah yen menyentuh rekor tinggi pasca Perang Dunia II di level 75,95 per dolar pada 19 Agustus. Yen jatuh ke 76,73 per dolar hari ini dari 76,55, setelah Menteri Keuangan Jepang Yoshihiko Noda mengatakan pemerintah akan mengambil tindakan tegas jika diperlukan dalam pasar valuta asing, menyusul apresiasi mata uang. Penguatan yen mengurangi prospek bagi eksportir, ketika pendapatan di luar negeri dipulangkan.

Toyota Motor, produsen mobil yang mendapat 28% penjualan dari Amerika Utara tenggelam 2,5% di Tokyo. Nissan Motor Co, produsen mobil Jepang yang menganggap Amerika Utara pasar terbesar, kehilangan 4,1%. Honda Motor Co, yang mendapat 83% penjualan di luar Jepang, turun 2,5%.

Di Sydney, BlueScope Steel, perusahaan baja terbesar Australia merosot 5,7%.

Dari 556 perusahaan dalam indeks MSCI Asia Pasifik yang yang melaporkan laba bersih sejak 11 Juli, sekitar 45% melampaui perkiraan, sedangkan 32% meleset. Demikian menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Perusahaan energi melemah setelah minyak Brent jatuh di London, karena investor bertaruh bahwa produksi Libya bisa pulih setelah pemberontak memasuki Tripoli dan memaksa keluar pemimpin Muammar Khadafi.

Inpex turun 3,9% di Tokyo. Woodside Petroleum Ltd , produsen migas terbesar kedua Australia, kehilangan 1,1% di Sydney. [mdr]

Saham GOLD Teraktif Diperdagangkan Senin (22/8)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham GOLD teraktif diperdagangkan pada hari ini dengan transaksi mencapai 5.219 kali senilai Rp13,1 miliar dengan volume 28,3 juta saham.

Demikian dikutip dari data BEI, Senin (22/8). IHSG ditutup melemah 3,13 poin atau 0,08% ke 3.839,62 pada perdagangan Senin (22/8). Volume perdagangan mencapai 4,9 miliar saham senilai Rp4,6 triliun. IHSG mengalami net foreign sell hingga Rp684,8 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp2,3 triliun dan pembelian asing sebesar Rp1,6 triliun.

Urutan kedua saham ASII dengan transaksi sebanyak 4.380 kali senilai Rp404,7 miliar dengan volume perdagangan mencapai 6,08 juta saham. Urutan ketiga saham BMRI dengan transaksi sebanyak 4.020 kali senilai Rp398,8 miliar dengan volume perdagangan mencapai 58,8 juta saham. Urutan keempat saham BUMI dengan transaksi sebanyak 3.862 kali senilai Rp280,6 miliar dengan volume perdagangan mencapai 148,1 juta saham.

Urutan kelima saham BBRI dengan transaksi sebanyak 3.658 kali senilai Rp302,8 miliar dengan volume perdagangan mencapai 48,2 juta saham. Urutan keenam saham ENRG dengan transaksi sebanyak 3.460 kali senilai Rp95,8 miliar dengan volume perdagangan mencapai 502,8 juta saham. Urutan ketujuh saham PGAS dengan transaksi sebanyak 3.319 kali senilai Rp298,8 miliar dengan volume perdagangan mencapai 93,07 juta saham.

Urutan kedelapan saham CPIN dengan transaksi sebanyak 2.357 kali senilai Rp89,4 miliar dengan volume perdagangan mencapai 35,02 juta saham. Urutan kesembilan saham MDLN dengan transaksi sebanyak 2.304 kali senilai Rp40,9 miliar dengan volume perdagangan mencapai 119,9 juta saham. Urutan kesepuluh saham APIC dengan transaksi sebanyak 2.171 kali senilai Rp22 miliar dengan volume perdagangan mencapai 98,6 juta saham.

Aksi Beli ASII Tahan Jatuhnya IHSG

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Awal pekan ini, IHSG terseret ke zona negatif, seiring memburuknya kondisi eksternal. Namun, aksi beli saham ASII menghambat koreksi lebih lanjut.

Pada perdagangan Senin (22/8), Indeks Harga Saham Gabungan ditutup melemah 3,13 poin (0,08%) ke level 3.839,61, dengan intraday terendah di 3.761,02 dan tertinggi di 3.854,19. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang turun 1,37 poin (0,2%) ke level 677,82.

Sempat dibuka menguat tipis 0,12% ke level 3.847, indeks bergegas bergerak turun. Tekanan profit taking membawa indeks ke level 3.775 pada sesi siang, meskipun akhirnya bisa ditutup di level 3.839 karena aksi selective buying.

IHSG terkapar di zona merah awal pekan ini, menyusul memburuknya kondisi bursa regional dan global.

Perdagangan mulai sepi, seiring antisipasi investor terhadap libur panjang Idul Fitri selama 1 pekan mendatang. "Mereka lebih banyak memegang cash dibandingkan portofolio. Hal ini mendorong aksi ambil untung dan berdampak negatif bagi IHSG,” ujar Head of Researh Valbury Asia Securities Alfiansyah.

Sentimen negatif juga berasal dari ketakutan investor domestik atas isu perlambatan ekonomi global yang mengarah pada resesi, “Pasar masih menantikan langkah dari para pembuat kebijakan yang negaranya sedang dilanda krisis baik dari Eropa maupun AS,” katanya.

IHSG sepekan kemarin terkoreksi akibat penurunan signifikan yang terjadi di akhir pekan, memfaktorkan downgrade Morgan Stanley terhadap bursa-bursa Asia, termasuk Indonesia. Bursa AS dan Eropa juga melemah seiring penolakan Jerman terhadap rencana penerbitan Eurobond.

Investor masih mencermati pertemuan antara Menteri Keuangan Jerman dengan Menteri Keuangan Perancis sebagai lanjutan dari pertemuan Kanselir Jerman dengan Presiden Perancis sebelumnya. Selain kebijakan lanjutan dari Bank Sentral AS The Fed.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 4.951 juta lembar saham, senilai Rp 5,058 triliun dan frekuensi 121.791 kali. Sebanyak 123 saham naik, 101 saham turun, dan 81 saham stagnan.

Keluarnya dana asing membawa tekanan pada bursa. Nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) mencapai Rp684 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp2,362 triliun dan transaksi beli sebesar Rp1,678 triliun.

Setelah siang tadi sempat memerah semua, beberapa sektor saham berhasil berbalik arah dan menahan koreksi bursa lebih lanjut. Seperti sektor aneka industri yang naik 2,02%, manufaktur 1,6%, konsumer 1,45%, industri dasar 1,2%, perkebunan dan properti 0,7%, serta sektor perdagangan yang naik 0,15%.

Hanya sektor finansial, infrastruktur dan tambang yang masih membebani pergerakan bursa.

Beberapa emiten yang melemah antara lain Bank Mandiri (BMRI) turun Rp 150 menjadi Rp 6.800, Bumi Resources (BUMI) turun Rp 100 menjadi Rp 2.600, BRI (BBRI) turun Rp 50 menjadi Rp 6.350, PGN (PGAS) turun Rp 75 menjadi Rp 3.225, BNI (BBNI) turun Rp 125 menjadi Rp 4.050, BCA (BBCA) turun Rp 250 menjadi Rp 7.750.

Saham otomotif Astra International (ASII) naik Rp 1.650 menjadi Rp 67.750, dan memimpin saham-saham top gainers. Emiten berkapitalisasi pasar terbesar ini juga mendominasi perdagangan, dengan nilai transaksi mencapai Rp404 miliar.

Sedangkan emiten-emiten lain yang menguat antara lain Indofood (INDF) naik Rp 350 menjadi Rp 6.450, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 950 menjadi Rp 53.950, Semen Gresik (SMGR) naik Rp 250 menjadi Rp 9.050.

Bursa Asia didominasi pelemahan. Indeks Komposit Shanghai turun 18,50 poin (0,73%) ke level 2.515,86, Indeks Nikkei-225 terkoreksi 91,11 poin (1,04%) ke level 8.628,13, indeks Straits Times turun 0,23% ke level 2.727,33 dan indeks Kospi di Seoul melemah 1,96% ke 1.710,7. Hanya indeks Hang Seng yang menguat 86,95 poin (0,45%) ke level 19.486,87.[mdr]

Lakukan Refinancing Utang, META Jaminkan Saham

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) memutuskan untuk menjaminkan kembali harta kekayaaan atas gadai saham baik langsung dan tidak langsung untuk refinancing utang.

Demikian hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dihadiri 78% pemegang saham pada Senin (22/8). Perseroan akan melakukan refinancing utang yang didapat dari BCA sebesar Rp750 miliar. Refinancing ini diharapkan memberi nilai tambah bagi kinerja perseroan. Perseroan mendapatkan keuntungan dari tingkat suku bunga lebih rendah sebesar 9,75% fixed untuk tahun pertama.

"Implikasi refinancing ini memberikan dampak positif bagi perseroan dengan turunnya beban bunga hingga 25%. Refinancing ini juga otomatis akan mendukung daya Perseroan dalam mengembangkan bisnisnya," ujar Managing Director META Bernardus Djonoputro, Senin (22/8) dalam siaran pers.

Anak usaha perseroan memiliki utang sebesar Rp740 miliar kepada Bank Mega dan Bank Mega Syariah.

Sebelumnya,tingkat suku bunga pinjaman perseroan mencapai 14%. Dari tingkat suku bunga tersebut perseroan mendapat keringanan membayar 12% per tahun untuk periode 1 September 2009 hingga 31 Agustus 2010. Selisih bunga ditangguhkan pembayarannya dan diangsur selama 36 bulan dari September 2010 hingga September 2013.

Sementara untuk angsuran poko ditangguhkan dan akan mulai dibayar pada Januari 2013. Meskipun secara arus kas perubahan persyaratan tersebut membantu perseroan tapi tingkat bunga efektif sebenarnya tetap 14%.

Dengan refinancing ini diharapkan dapat memberi keuntungan bagi arus kas dan likuiditas perseroan. Meski perseroan diharuskan membayar angsuran pokok di tahun pertama tapi angsuran pada tahun awal sangat rendah dengan tenor sama.

Sementara itu, Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk Ramdani Basri menuturkan, melalui inovasi pengelolaan pendanaan yang solid dan dukungan pemegang saham, Perseroan akan mampu terus menambah portofolio perusahaan ke bidang di luar jalan tol seperti pelabuhan, air bersih dan usaha industri pendukung infrastruktur lainnya. [hid]

Ini dia tiga saham bluechips perbankan yang menahan indeks di zona merah

JAKARTA. Di akhir transaksi perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya kehilangan 3,13 poin. Aksi jual tiga bluechips perbankan menjadi salah satu pemicunya. Mereka adalah:

- PT Bank Central Asia (BBCA)
Saham BBCA turun 3,13% menjadi Rp 7.750 di sesi II. Sejumlah broker yang melepas saham ini diantaranya: RBS Asia Securities senilai Rp 76,79 miliar, Macquarie Capital senilai Rp 39,14 miliar, dan Deutsche Securities senilai Rp 15,71 miliar.

- PT Bank Mandiri (BMRI)
Saham BMRI turun 2,16% menjadi Rp 6.800 di sesi II. Sejumlah broker yang melepas saham ini diantaranya: UBS Securities senilai Rp 106,89 miliar, Macquarie Capital senilai Rp 49,07 miliar, dan Deutsche Securities senilai Rp 29,01 miliar.

- PT Bank Negara Indonesia (BBNI)
Saham BBNI turun 2,99% menjadi Rp 4.050 di sesi II. Sejumlah broker yang melepas saham ini diantaranya: Credit Suisse Securities senilai Rp 49,25 miliar, Deutsche Securities senilai Rp 18,93 miliar, dan Bahana Securities senilai Rp 17,19 miliar.

Saham Ungulan Tertekan, IHSG masih Turun 0,08%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia ditutup melemah 3,13 poin atau 0,08% ke 3.839,62 pada perdagangan Senin (22/8). Volume perdagangan mencapai 4,9 miliar saham senilai Rp4,6 triliun.

Perdagangan diwarnai 128 saham naik, 106 saham turun dan 87 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell hingga Rp684,8 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp2,3 triliun dan pembelian asing sebesar Rp1,6 triliun.

Indeks JII naik 3,5 poin ke 533,15, indeks ISSI naik 0,8 poin ke 124,35 dan indeks LQ45 turun 1,3 poin ke 677,83. Penguatan sektor industri dasar 24,3 poin ke 1.228 dan sektor konsumsi 18,3 pouin ke 1.284 dan sektor perkebunan 15,4 poin ke 2.265 belum mampu membawa indeks ke zona positif. Indeks masih tersandera pelemahan sektor pertambangan 13,16 poin ke 2.948,60.

Indeks tinggal selangkah lagi menembus zona positif setelah selama perdagangan lebih banyak tertekan. Level tertinggi berada di 3.854,19 dan terendah di 3.761,02.

Sementara bursa Eropa menguat dengan indeks FTSE naik 1,3% ke 5.108, DAX naik 0,3% ke 5.497 dan indeks CAC naik 1,4% ke 3.059. Untuk bursa Asia masih melemah walaupun indeks Hang Seng naik 0,4% ke 19.486, indeks Nikkei turun 1,04% ke 8.628, indeks Shanghai turun 0,7% ke 2.515, indeks ASX turun 0,4% ke 4.082.

Aksi beli 123 saham berhasil membuat indeks bangkit di akhir perdagangan

JAKARTA. Setelah tergerus cukup dalam, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil meminimalisir penurunan di sesi II. Pada pukul 16.00, indeks tercatat turun tipis 0,08% menjadi 3.839,616.

Sejumlah sektor yang tadinya merah, saat ini berubah hijau. Kenaikan tertinggi dialami sektor industri lain-lain sebesar 2,03%. Baru kemudian disusul oleh sektor manufaktur yang naik 1,58% dan sektor consumer goods yang naik 1,45%.

Kendati begitu, sejumlah sektor masih mencatatkan penurunan. Sebut saja sektor keuangan yang turun 1,78%, sektor infrastruktur yang turun 0,80%, dan sektor pertambangan yang turun 0,44%.

Terdapat 123 saham yang ditransaksikan naik. Sementara, ada 101 saham yang turun dan 81 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 4,951 miliar saham senilai Rp 5,058 triliun.

Saham-saham yang menduduki posisi top gainers sore ini antara lain: PT Unggul Indah Cahaya (UNIC) yang naik 22,81% menjadi Rp 2.100, PT Garda Tujuh Buana (GTBO) naik 18,42% menjadi Rp 225, dan PT Modernland Realty (MDLN) naik 15,87% menjadi Rp 365.

Sementara itu, saham-saham yang bertengger di posisi top losers adalah: PT Eratex Djaja (ERTX) turun 23,64% menjadi Rp 210, PT Kedaung Indah Can (KICI) turun 14,29% menjadi Rp 180, dan PT Nipress (NIPS) turun 12,20% menjadi Rp 3.600.

Yen dan franc sama-sama keok atas isu intervensi

Yen dan franc sama-sama keok atas isu intervensi
TOKYO. Pergerakan yen hari ini melemah dari rekor tertingginya atas dollar. Keoknya mata uang Negeri Sakura ini terjadi setelah pasar berspekulasi kalau pemerintah Jepang akan kembali melakukan intervensi untuk menahan penguatan yen. Selain itu, franc Swiss juga keok karena alasan yang sama.

"Salah satu faktor pendorong utama yang membuat dua mata uang ini melemah adalah spekulasi atas intervensi pemerintahnya masing-masing," jelas Lee Hardman, currency strategist Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd di London.

Asal tahu saja, Menteri Keuangan Jepang Yoshihiko Noda bilang, dirinya siap mengambil langkah agresif setelah yen menguat ke posisi 75,95 atas dollar pada 19 Agustus lalu.

Sementara itu, hasil survei yang dirilis SonntagsZeitung melaporkan, mayoritas warga Swiss mendukung dilakukannya intervensi oleh Swiss National Bank untuk memangkas penguatan franc.

Pada pukul 09.24 waktu London, yen melemah 0,9% menjadi 77,21 per dollar sebelum akhirnya diperdagangkan 0,3% lebih rendah di posisi 76,77. Ini merupakan pelemahan terbesar sejak 4 Agustus lalu. Sementara, yen terdepresiasi 0,3% menjadi 110,52 per euro.

Sedangkan franc Swiss melemah 0,2% menjadi 1,1330 per euro, dan melemah 0,2% ke posisi 78,64 centimes per dollar. Euro sendiri tak banyak mengalami perubahan di posisi US$ 1,4397.

Sangat Fluktuatif, IHSG Akhirnya Hanya Melemah 4 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memperkecil pelemahannya setelah hampir seharian mengalami tekanan jual cukup besar. Penguatan kembali saham PT Astra International Tbk (ASII) sukses memperkecil penurunan IHSG.

Pada perdagangan preopening, IHSG menguat tipis 4,737 poin (0,12%) ke level 3.847,485. Dan mengawali perdagangan IHSG sempat menguat tipis 2,940 poin (0,08%) ke level 3.845,688.

Namun IHSG langsung berbalik arah ke teritori negatif dengan cepat meski sebagian besar bursa regional menguat cukup signifikan. Turunnya saham PT Astra International Tbk (ASII) memberi kontribusi terbesar bagi berbaliknya IHSG.

Pada perdagangan Senin (22/8/2011), IHSG akhirnya ditutup melemah tipis 3,132 poin (0,08%) ke level 3.839,616. Indeks LQ 45 juga melemah 1,368 poin (0,20%) ke level 677,827. IHSG bergerak sangat fluktuatif dengan level terendah di 3.761,025.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi di seluruh pasar mencapai 121.791 kali pada volume 4.951 juta lembar saham senilai Rp 5,058 triliun. Sebanyak 123 saham naik, 101 saham turun, dan 81 saham stagnan.

Saham-saham yang naik harganya antara lain Astra International (ASII) naik Rp 1.650 menjadi Rp 67.750, Indofood (INDF) naik Rp 350 menjadi Rp 6.450, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 950 menjadi Rp 53.950, Semen Gresik (SMGR) naik Rp 250 menjadi Rp 9.050.

Sedangkan saham-saham yang turun harganya didominasi oleh sektor perbankan seperti antara lain Bank Mandiri (BMRI) turun Rp 150 menjadi Rp 6.800, Bumi Resources (BUMI) turun Rp 100 menjadi Rp 2.600, BRI (BBRI) turun Rp 50 menjadi Rp 6.350, PGN (PGAS) turun Rp 75 menjadi Rp 3.225, BNI (BBNI) turun Rp 125 menjadi Rp 4.050, BCA (BBCA) turun Rp 250 menjadi Rp 7.750.

Sementara nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis ke level 8.545 per dolar AS, dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di level 8.555 per dolar AS.

Bursa-bursa regional cukup beragam dan sangat fluktuatif pergerakannya. Berikut posisi bursa-bursa regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 18,50 poin (0,73%) ke level 2.515,86.
  • Indeks Hang Seng menguat 86,95 poin (0,45%) ke level 19.486,87.
  • Indeks Nikkei-225 melemah 91,11 poin (1,04%) ke level 8.628,13.
  • Indeks Straits Times melemah 4,83 poin (0,18%) ke level 2.728,80.
(qom/dnl)

Hingga Agustus, SSIA raih komitmen penjualan 200 hektare lahan industri

JAKARTA. Hingga Agustus 2011, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) sudah meraih komitmen penjualan lahan industri Suryacipta City of Industry di Karawang seluas 200 hektare. Sekitar 166 hektare diantaranya telah dibukukan pada semester pertama tahun ini. Lahan industri tersebut dikembangkan anak usaha perseroan, PT Suryacipta Swadaya.

Dengan adanya komitmen penjualan seluas 200 hektare itu, maka saat ini perseroan masih punya land bank seluas 122 hektare di fase pertama dan kedua. Sedangkan, untuk fase ketiga seluas 400 hektare dalam proses pembebasan lahan, yang ditargetkan rampung di kuartal keempat tahun ini. Dengan begitu, perusahaan bersiap mengembangkannya secara bertahap di akhir kuartal keempat 2011, sehingga bisa dipasarkan pada 2012.

Adapun, investor utama baru di kawasan industri Suryacipta City of Industry pada tahun ini, yaitu PT Astra Daihatsu Motor, PT Astra International, dan PT Nestle Indonesia. Selain juga sejumlah investor lain dari sektor otomotif, farmasi, dan consumer goods yang sudah berkomitmen membeli lahan industri di tahun ini.

Manajemen SSIA menyebut, meningkatnya minat investor berinvestasi di kawasan industri itu memacu kenaikan harga jualnya. Sebagai gambaran, pada akhir 2010, perseroan menawarkan kawasan itu di harga US$ 45 per meter persegi. Sedangkan, saat ini, harganya sudah mencapai US$ 90 per meter persegi.

Perseroan berharap dengan laju pertumbuhan penjualan lahan industri ini, maka bisa berkontribusi signifikan pada pendapatan usaha perseroan di tahun ini dan tahun-tahun mendatang.

Tahun ini, pendapatan usaha perseroan ditargetkan mencapai Rp 2.400 miliar, atau tumbuh 42% dibanding tahun lalu yang senilai Rp 1.690 miliar. "Pendapatan itu akan disumbang dari divisi usaha konstruksi juga perhotelan," sebut Manajemen SSIA, dalam siaran pers, hari ini (22/8).


Lakukan Refinancing Utang, META akan Gadai Saham

INILAH.COM, Jakarta - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) memutuskan untuk menjaminkan kembali harta kekayaaan atas gadai saham baik langsung dan tidak langsung untuk refinancing utang.

Demikian hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dihadiri 78% pemegang saham pada Senin (22/8). Perseroan akan melakukan refinancing utang yang didapat dari BCA sebesar Rp750 miliar. Refinancing ini diharapkan memberi nilai tambah bagi kinerja perseroan. Perseroan mendapatkan keuntungan dari tingkat suku bunga lebih rendah sebesar 9,75% fixed untuk tahun pertama.

"Implikasi refinancing ini memberikan dampak positif bagi perseroan dengan turunnya beban bunga hingga 25%. Refinancing ini juga otomatis akan mendukung daya Perseroan dalam mengembangkan bisnisnya," ujar Managing Director META Bernardus Djonoputro, Senin (22/8) dalam siaran pers.

Anak usaha perseroan memiliki utang sebesar Rp740 miliar kepada Bank Mega dan Bank Mega Syariah.

Sebelumnya,tingkat suku bunga pinjaman perseroan mencapai 14%. Dari tingkat suku bunga tersebut perseroan mendapat keringanan membayar 12% per tahun untuk periode 1 September 2009 hingga 31 Agustus 2010. Selisih bunga ditangguhkan pembayarannya dan diangsur selama 36 bulan dari September 2010 hingga September 2013.

Sementara untuk angsuran poko ditangguhkan dan akan mulai dibayar pada Januari 2013. Meskipun secara arus kas perubahan persyaratan tersebut membantu perseroan tapi tingkat bunga efektif sebenarnya tetap 14%.

Dengan refinancing ini diharapkan dapat memberi keuntungan bagi arus kas dan likuiditas perseroan. Meski perseroan diharuskan membayar angsuran pokok di tahun pertama tapi angsuran pada tahun awal sangat rendah dengan tenor sama.

Sementara itu, Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk Ramdani Basri menuturkan, melalui inovasi pengelolaan pendanaan yang solid dan dukungan pemegang saham, Perseroan akan mampu terus menambah portofolio perusahaan ke bidang di luar jalan tol seperti pelabuhan, air bersih dan usaha industri pendukung infrastruktur lainnya. [hid]

Waduh, indeks acuan Asia mendekati level terendah dalam setahun terakhir

Waduh, indeks acuan Asia mendekati level terendah dalam setahun terakhir
TOKYO. Mayoritas saham di bursa Asia masih memerah jelang sore ini. Aksi jual yang melanda juga turut menyeret indeks acuan di kawasan regional menuju ke level paling rendah dalam setahun terakhir.

Pada pukul 14.57 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 1,5% menjadi 117,75. Level tersebut kian mendekati posisi terendah sejak 31 Agustus 2010 lalu. Dari tiga saham yang melorot, hanya ada satu saham yang naik.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,8%, indeks Shanghai Composite Index turun 0,6%, dan indeks Hang Seng turun 0,9%.

Jika dihitung, pasar saham sudah mengalami penurunan sebesar 14% dalam empat minggu belakangan. Penyebabnya, investor merasa khawatir setelah data AS menunjukkan perlambatan ekonomi, sehingga memicu spekulasi kalau the Fed bakalan menggelontorkan program quantitative easing 3 untuk membantu pemulihan ekonomi.

Saham-saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia diantaranya: Toyota Motor Corp yang anjlok 2,5% di Tokyo, BlueScope Steel Ltd turun 8,9% di Australia, dan Cnooc Ltd yang turun 1,3% di Hongkong.

"Masih belum jelas apakah langkah the Fed bisa meredakan kecemasan investor. Pasar saham saat ini memang sangat murah, namun outlook kinerja sejumlah perusahaan masih buruk dibanding posisi 2008 lalu," jelas Don Williams, chief investment officer Platypus Asset Management Ltd di Sydney.

Yah.. Bursa Eropa Dibuka Melemah

Headline
INILAH.COM, London - Kekhawatiran ekonomi global menunju resesi dan jeratan utang Uni Eropa telah memicu bursa saham Eropa melemah pada perdagangan Senin (22/8).

Indeks FTSE turun 0,2% ke 5.029,66, indeks DAX turun i,6% ke 5.443 dan indeks CAC turun 0,1% ke 3.011. Sejak awal Agustus indeks FTSE sudah turun 16% sebagai level terendah sejak 1999, demikian dikutip dari yahoofinance.com.

"Pasar berjalan dalam ketakutan dan keserahakan. Kami beralih ke emosi takut dalam beberapa pekan terakhir karena investor melihat banyak indikator ekoonmi yang melambat," kata analis ekuitas di Hargreaves Lansdown, Keith Bowman.

Pelemahan sudah terjadi pada bursa saham Asia seperti indeks Hang Seng turun 1,01%, indeks Nikkei turun 1,04% ke 8.628, indeks Shanghai 0,7% ke 2.515 dan indeks ASX turun 0,4% ke 4.082.

Saham BUMI terjungkal ke level terendah dalam sembilan bulan

JAKARTA. Pada awal pembukaan sesi II, saham PT Bumi Resources (BUMI) tergerus dalam. Pada pukul 13.52, saham BUMI anjlok 6,5% menjadi Rp 2.525. Ini merupakan level terendah sejak 12 November lalu.

Menurut Adrianus Bias Orasuryo, analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, aksi pelepasan saham BUMI ini disinyalir akibat rasa cemas investor kalau rencana pembayaran utang BUMI akan ditunda. Pasalnya, rencana penjualan unit pertambangannya yang ditaksir senilai US$ 2,1 miliar oleh BUMI masih tidak jelas hingga saat ini.

Hal senada juga diungkapkan oleh CIMB-GK Securities Pte yang menulis, rencana penurunan utang BUMI masih tidak jelas. Sedangkan Deutsche Bank AG pada 19 Agustus lalu juga mengungkapkan, rendahnya dana cash yang dimiliki BUMI membuat perusahaan ini akan sulit melakukan pembayaran utangnya.

Naik Tajam, BEI Awasi Saham SQMI

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini tengah mengawasi pergerakan saham PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI).

Hal ini disampaikan Dirut BEI, Ito Warsito dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (22/8). Pengawasan terhadap saham tersebut disebabkan terjadinya peningkatan harga dan aktivitas saham di luar kebiasaan dibanding periode sebelumnya (Unusual Market Activity/UMA). BEI telah meminta konfirmasi kepada Perseroan pada 15 Agustus 2011, dan saat ini sedang menunggu jawaban permintaan konfirmasi dari Perusahaan Tercatat.

Terkait dengan hal tersebut, BEI meminta investor untuk memperhatikan jawaban Perseroan atas permintaan konfirmasi Bursa. Investor juga diminta untuk mencermati kinerja Perseroan dan keterbukaan informasinya. Perseroan juga diminta untuk mengkaji kembali rencana aksi korporasinya jika belum mendapat persetujuan RUPS.

Antisipasi dana asing berlebih, BAPEPAM revisi peraturan pengelolaan investasi

JAKARTA. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) berencana merevisi peraturan di bidang pengelolaan investasi. Joko Hendarto, Kepala Biro Pengelolaan Investasi Bapepam-LK mengatakan, langkah ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi guncangan ekonomi di zona Eropa dan Amerika Serikat (AS).

"Hal itu tentunya akan berimplikasi kepada ekonomi dometik. Tentunya hal ini harus segera diantisipasi," kata Djoko. Menurutnya, salah satu implikasi negatif dari adanya guncangan ekonomi Eropa dan AS adalah tingkat dana yang masuk ke dalam perekonomian domestik akan tinggi.

Sebagai negara yang menjadi ajang investasi asing, Indonesia termasuk dalam kriteria wadah investasi yang belum cukup besar. Sehingga, jika nanti dana yang masuk dari luar negeri berlebihan, hal itu bisa mengakibatkan "tsunami" bagi perekonomian Indonesia. "Bisa menjadi air bah yang bisa menghancurkan kita sendiri juga," lanjut Djoko. Itu sebabnya, Bapepam-LK berupaya memberikan perlindungan, sehingga kondisi keuangan Indonesia bisa tetap stabil.

Sebagai catatan, Bapepam-LK berencana akan merevisi 13 peraturan Bapepam-LK tentang pengelolaan investasi. Dalam hal ini, Bapepam-LK juga meminta pertimbangan dan kajian dari Asosiasi Pengusaha Reksadana Indonesia (APRDI), sehingga peraturan dan pelaksanaan bisa sejalan. "Upaya ini bukan untuk mempersempit market, tetapi untuk memperkuat bendungan atas kucuran dana yang membludak," tegas Djoko.

ASII pun Dapat Menjadi Pilihan

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham domestik memang masih memerah. Namun, saham Astra International (ASII) sebagai emiten berkapitalisasi pasar terbesar dapat menjadi salah satu pilihan prospektif.

Yuganur Wijanarko dari HD Capital mengatakan, kendati IHSG awal pekan ini terpantau melemah, koreksinya diperkirakan tidak separah Jumat kemarin. Apalagi beberapa saham masih melakukan perlawanan. Kondisi ini berbeda dengan penurunan awal Agustus kemarin, “Sehingga potensi market berbalik menguat lagi cepat, sangat tinggi,” ujarnya.

Salah satu emiten yang disarankan adalah PT Astra Internasional (ASII). Hal ini didukung fundamental perseroan yang tidak berubah. Kemudian suku bunga yang tetap dan belum jelas kapan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM). “Ini berarti, masih ada prospek untuk pertumbuhan permintaan mobil ke depan,”paparnya.

Menurutnya, secara historis, bila terjadi koreksi besar di ASII dengan volume penjualan asing yang mencapai tertinggi 1 tahun lebih, selalu terjadi technical rebound,”Rekomendasi beli ASII dengan target harga dapat mencapai Rp70.000,” ujarnya.

Senada dengan analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah. Di tengah kondisi pasar yang terkoreksi menjelang libur Lebaran ini, beberapa saham masih menarik. Terutama yang terkiat dengan faktor suku bunga dan sudah turun 5%. Salah satu saham yang disarankan adalah ASII, “Saya rekomendasikan buy on support ASII,” ujarnya.

Saham ASII memang kian mempesona, apalagi setelah laporan penjualan otomotif nasional bulan lalu menunjukkan pertumbuhan. Selama Juli, penjualan kendaraan nasional meningkat 27% menjadi 89.056 unit, angka penjualan bulanan terbesar tahun ini. Sementara, penjualan sejak awal tahun juga naik 14,5% menjadi 506.743 unit.

Head of Researh Valbury Asia Securities Alfiansyah juga menjagokan saham ASII. Hal ini seiring membaiknya sisi fundamental emiten, didukung pelbagai sisi unit usahanya. “Karena itu, hingga akhir tahun, laba bersih ASII bakal kinclong,” katanya.

Pada perdagangan Senin (22/8) siang ini, ASII berada di level Rp65.850, atau turun Rp250 (0,37%) dari posisi akhir pekan lalu di Rp66.100 per lembarnya. Adapun emiten ini ditransaksikan dengan volume mencapai 3,055 juta, senilai Rp202,46 miliar.

Yuga menambahkan, ASII, sebagai emiten berkapitalisasi pasar terbesar dan memiliki core holding asing ini adalah penggerak utama IHSG untuk menuju 4.160 pada September. Apalagi outlook pendapatan terlalu konservatif dan berpotensi di upgrade.

Secara fundamental, target 12 bulan ASII tertinggi di Rp80.500 dan terendah di Rp45.000, bertahan di median Rp63.000. Ini berarti, potensi ASII kembali ke all time high Rp75.000 sangat mungkin. “Satu bulan ke depan, ASII akan berada di level Rp74.000,” imbuh Yuga.

Pengamat pasar modal Irwan Ibrahim juga menilai, hedge fund asing lebih comfortable dengan ASII ketimbang saham-saham ritel. Apalagi sebagai saham konglomerasi, harga saham otomotif ini masih murah.

Irwan memperkirakan, ASII masih berpotensi melesat ke level Rp110 ribu hingga akhir tahun. Sementara dengan asumsi IHSG pada Oktober 2011 mencapai 4.500, maka ASII, yang menjadi salah satu penggeraknya, pada bulan sama akan berada di level Rp100 ribu.

“Pada Oktober 2011, valuasi bisa naik ke level Price to Earnings Ratio (PER) 40-50 kali, dengan target harga Rp100 ribu,” ujarnya dihubungi terpisah. [ast]

APRDI Usul Perhitungan MKBD Ditinjau Lagi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) mengusulkan perhitungan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) untuk manajer investasi diharapkan berbeda dengan perhitungan perusahaan efek.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua APRDI, Bowo Wicaksono, Senin (22/8). Sebab pengelolaan dana nasabah tidak masuk dalam rekening perusahaan manajer investasi.

"MKBD itu mengacu resiko yang harus ditanggung MI oleh nasabah. Padahal seluruh pengelolaan tidak masuk dalam buku kami sehingga tidak Tersekspose langsung seperti MKBD, apakah MKBD perlu," ujar Bowo.

Lebih lanjut ia mengatakan, apabila memang perhitungan MKBD tetap diberlakukan maka harus memakai perhitungan berbeda dengan perusahaan efek. Usulan MKBD merupakan salah satu usulan APRDI untuk revisi peraturan pengelolaan investasi.

Usulan APRDI lainnya yaitu terkait know your customer dengan transaksi lewat electronick channel. Pembukaan rekening nasabah reksa dana dapat dilakukan secara online. APRDI juga mengusulkan agar penjual reksa dana juga dapat dilakukan oleh asuransi, penasehat keuangan selain perbankan.

Selain itu, Bowo mengatakan, ada peraturan mewadahi untuk mengantisipasi Asian Market Capital Forum (ACMF) 2014 khususnya mengenai penjualan reksa dana di luar negeri. "Kepemilikan efek asing sebesar 15% harus ditinjau lagi karena terbukanya ACMF jangan sampai mereka semua masuk ke sini tapi tidak bisa keluar sehingga perlu dipertimbangkan agar perlu disiapkan go regional dan go internasional," jelas Bowo.

Bowo mengharapkan, kepemilikan efek asing sebesar 100%. Tapi kepemilikan ini diharapkan dilakukan secara bertahap. Untuk kontrak investasi kolektif (KIK) diharapkan dapat berbentuk secara pihak bukan badan hukum. Hal ini agar tidak bersinggungan dengan hukum.

"KIK saat ini dianggap sebagai bentuk hukum. Kendala kalau kita mau rights issue ditolak,dan sebelumnya juga pernah ada dispute terkait KIK," tutur Bowo.

Sebelumnya Bapepam-LK akan merevisi 13 peraturan pengelolaan investasi. Bapepam-LK menggandeng APRDI untuk revisi tersebut. Diharapkan usulan dari APRDI ada kajian. [hid]

Bursa Eropa Bersiap untuk Jatuh Lagi

Medium
INILAH.COM, London - Saham Eropa diperkirakan dibuka melemah pada Senin (22/8) mengikuti aksi jual yang terjadi pada Kamis dan Jumat pekan lalu.

Mengutip CNBC, indeks DAX diperkirakan akan turun 64 poin, FTSE 100 Inggris diperkirakan dibuka turun 63 poin, dan CAC Perancis akan turun 35 poin. Kinerja bank-bank Eropa besar akan tetap menjadi fokus setelah terjadi volatilitas besar di sektor ini. Akhir pekan lalu, harga saham bank-bank besar Eropa turun tajam di tengah kekhawatiran memburuknya masalah utang zona euro yang bisa membawanya ke dalam krisis.

Selama akhir pekan Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan kepada penyiaran publik ZDF bahwa dia menentang ide penerbitan euro bond. "Euro bond jawaban yang salah untuk krisis saat ini. Mereka membawa kita ke dalam utang dan bukan untuk stabilitas keuangan," Kata Angela.

Sementara, pasar menunggu hasil pertemuan Federeal Reserves AS di Jackson Hole pada hari Jumat, dua bank sentral lainnya diperkirakan akan mengambil bagian pada pertemuan tersebut.

Pemerintah Jepang menunjukkan bahwa mereka siap melakukan intervensi untuk mendorong pelemahan yen overnight, membuat kerugian lebih lanjut terhadap dolar. Menteri Keuangan Jepang Yoshihiko Noda mengatakan Jepang siap untuk mengambil tindakan tegas terhadap setiap langkah spekulatif di pasar mata uang.

Bapepam Revisi Aturan Pengelolaan Investasi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan akan merevisi peraturan di bidang pengelolaan investasi.

Hal ini dilakukan untuk memperbesar industri reksa dana. Hal itu disampaikan Kepala Biro Pengelolaan Investasi Bapepam-LK Djoko Hendratto, Senin (22/8). "Revisi pengelolaan investasi ini untuk memperbesar industri kita dan melindungi investor. Ibarat bendungan tata kelola kita sudah benar tapi kita harus memperkuat bendungan kita dengan apa yang terjadi ke depan kita akan lebih survive," ujar Djoko.

Djoko melihat krisis Amerika Serikat dan Eropa akan berdampak kepada Indonesia dalam jangka pendek. Dengan krisis itu ada peluang bagi bursa saham Indonesia di mana dana berlebih dari luar negeri akan masuk ke Indonesia. Rencana revisi peraturan pengelolaan investasi ini untuk melindungi investor.

Bapepam-LK pun berencana merevisi 13 peraturan pengelolaan investasi antara lain V.B.3 tentang Pendaftaran Agen Penjual Efek Reksa Dana, V.B.4 mengenai Perilaku Agen Penjual Reksa Dana, IV.C.5 mengenai Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas, X.N.1 tentang Laporan Kegiatan Bulanan Manajer Investasi, V.B.1 tentang Perijinan Wakil Perusahaan Efek,V.B.2 tentang Perijinan Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana, Laporan Efek Beragun Aset, V.A.3 mengenai Perijinan Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Manajer Investasi, peraturan-peraturan yang berkaitan dengan Asean Capital Market Forum, V.G.6 mengenai Pedoman Pengelolaan Portofolio Efek untuk Kepentingan Nasabah secara Individual, IV.B.3 tentang Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di bursa efek, IV.B.1 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentu Kontrak Investasi Kolektif, dan Peraturan yang berkaitan dengan penasihat investasi. [cms]

Setelah empat hari tertekan, CPO rebound hari ini

Setelah empat hari tertekan, CPO rebound hari ini
KUALA LUMPUR. Setelah tertekan selama empat hari, akhirnya harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menguat hari ini. Reli CPO terjadi di tengah spekulasi cuaca kering yang bakal memangkas suplai kedelai.

Minyak kedelai merupakan produk substitusi minyak sawit. Tak ayal, spekulasi tersebut pun mendongkrak permintaan minyak sawit yang digunakan dalam bahan makanan dan biodiesel.

"Ada kekhawatiran produksi beberapa tanaman di AS akan berkurang karena cuaca panas," ujar analis CIMB Investment Bank Bhd. Ivy Ng, di Kuala Lumpur.

Kontrak CPO untuk pengiriman November di Malaysia Derivatives Exchange naik 1,1% ke level RM 3.036 atau setara US$ 1.020 per metrik ton, dan mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 3.022 di Kuala Lumpur. Sebelumnya, pekan lalu, kontrak yang sama turun 0,4% karena kekhawatiran perlambatan ekonomi bakal mengurangi permintaan komoditas.

Sementara, harga kedelai tercatat menguat untuk hari yang kedua. Kontrak kedelai untuk pengiriman November reli 0,8% ke US$ 13,7975 per bushel di Chicago Board of Trade. Sementara, minyak kedelai untuk pengiriman Desember naik 0,7% ke 56,32 sen per pound.

Rebound CPO juga tertopang spekulasi berkurangnya produksi Indonesia dan Malaysia selama Ramadhan dan Idul Fitri. "Sehingga suplai akan lebih rendah untuk jangka pendek, dan ini mensupport harga CPO jangka pendek," sebut Ivy Ng.

BBCA, BMRI, dan BUMI menjadi tiga bluechips penggerus indeks

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) siang ini ditutup dengan penurunan 67,02 poin. Alhasil, posisi indeks saat ini berada di level 3.775,73. Tingginya tekanan jual terhadap sejumlah saham bluechips menjadi salah satu penyebab tergelincirnya indeks.

Tiga diantaranya, yaitu:

- PT Bank Central Asia (BBCA)
Saham BBCA turun 3,13% menjadi Rp 7.750 di sesi I. Sejumlah broker yang banyak melepas kepemilikannya atas saham ini adalah RBS ASia Securities senilai Rp 50,92 miliar, Deutsche Securities senilai Rp 13,14 miliar, dan UBS Securities senilai Rp 5,76 miliar.

- PT Bank Mandiri (BMRI)
Saham BMRI turun 2,88% menjadi Rp 6.750 di sesi I. Sejumlah broker yang banyak melepas kepemilikannya atas saham ini adalah UBS Securities senilai Rp 65,32 miliar, Macquarie Capital senilai Rp 35,51 miliar, dan CLSA Indonesia senilai Ro 16,36 miliar.

- PT Bumi Resources (BUMI)
Saham BUMI anjlok 7,41% di sesi I menjadi Rp 2.500. Sejumlah broker yang banyak melepas kepemilikannya atas saham ini adalah Credit Suisse Securities senilai Rp 46,31 miliar, CIMB Securities senilai Rp 17,21 miliar, dan OSK Nusadana senilai Rp 16,43 miliar.

Sesi I, indeks masih terperosok dengan penurunan 1,74%

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terperosok dalam di sesi siang. Pada pukul 12.00, indeks anjlok 1,74% menjadi 3.775,732.

Seluruh sektor amblas, dengan penurunan terbesar dialami sektor keuangan sebesar 2,40%, sektor infrastruktur turun 2,15%, dan sektor pertambangan turun 2,10%.

Dari seluruh saham yang ditransaksikan, hanya 43 saham yang naik. Sementara, 171 saham melorot dan 55 saham lainnya tak merubah posisi. Volume transaksi hari ini melibatkan 2,632 miliar saham senilai Rp 2,539 triliun.

Saham-saham yang menduduki posisi top losers diantaranya: PT Kedaung Indah Can (KICI) turun 14,29% menjadi Rp 180, PT Yulie Sekurindo (YULE) turun 10,96% menjadi Rp 65, dan PT First Media (KBLV) turun 8,89% menjadi Rp 820.

Sementara itu, saham-saham top gainers di sesi I adalah: PT Garda Tujuh Buana (GTBO) naik 15,79% menjadi Rp 220, PT Pacific Strategic (APIC) naik 12,20% menjadi Rp 230, dan PT Star Petrochem (STAR) naik 9,8% menjadi Rp 280.

IHSG Sesi 1 Ditutup Anjlok 1,74% ke 3.775,73

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan sesi 1 Senin (22/8) IHSG ditutup melemah 1,74% ke level 3.775,73 setelah dibuka menguat 0,12% pagi tadi.

Pelemahan indeks siang ini mengikuti penurunan bursa regional dan global. Sementara, IHSG pekan ini diperkirakan akan bergerak relatif fluktuatif dengan rentang yang cukup lebar antara 3.775 – 3.950 seiring minimnya sentimen domestik baru.

Menurut Samuel Sekuritas dalam ulasan pasarnya Senin (22/8), menjelang akhir pekan, perdagangan diperkirakan akan mulai sepi seiring investor mengantisipasi libur panjang Idul Fitri selama sepekan. Indeks diperkirakan akan menguat dengan resistance di 3.872.

IHSG selama pekan kemarin kembali melemah akibat koreksi signifikan yang terjadi di akhir pekan memfaktorkan downgrade yang dilakukan oleh Morgan Stanley terhadap bursa-bursa Asia termasuk Indonesia. Bursa AS dan Eropa juga masih terkoreksi di akhir pekan lalu seiring penolakan Jerman terhadap rencana penerbitan Eurobond. Valuasi indeks S&P500 yang terendah dalam 2,5 tahun terakhir tidak berhasil menarik optimisme investor untuk kembali masuk ke pasar saham. Harga komoditas dunia menguat tipis di akhir pekan kemarin seiring koreksi pada nilai tukar dolar AS. Harga minyak sempat menyentuh US$83/barel sementara harga Nikel minus 0,5% dan Timah +0,2%.

Bursa Asia siang semua merah, Shanghai turun 0,49%, Hang Seng turun 0,93%, KLSE turun 0,90%, Nikkei turun 0,05%, STI turun 0,80%, dan Seoul turun 0,89%. Koreksi tipis ini seiring koreksi yang terjadi di bursa AS akhir pekan lalu, di mana Dow turun 1,57%.

Sebanyak 181 saham turun siang ini, 47 saham naik, dan 57 saham masih stagnan. Indeks LQ45 sesi 1 ditutup turun 2,08% ke level 665,01, sedang JII turun 1,30% ke level 522,71. Volume perdagangan siang ini mencapai 95,62 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp156,64 miliar. Asing terlihat masih melanjutkan aksi jualnya hingga siang ini dengan mencatatkan net foreign sell sebesar Rp412,59 miliar.

Saham-saham yang turun siang ini adalah GGRM yang turun 3,58%, MBAI turun 5,08%, ITMG turun 1,72%, UNTR turun 1,91%, HMSP turun 1,28%, dan IMAS turun 2,60%.

Masih Terkoreksi, Sebaiknya Selective Buying

INILAH.COM, Jakarta – Koreksi bursa siang ini tampaknya akan berlanjut hingga penutupan. Untuk trader jangka pendek, sebaiknya wait and see. Namun, investor jangka panjang bisa selective buying pada saham-saham berfundamental positif.

Head of Researh Valbury Asia Securities Alfiansyah memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti akan melemah. “IHSG menguji level support 3.771 dan jika tembus , akan melemah ke arah 3.699,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (22/8).

Karena pergerakannya lebar, menurutnya, targetresistance –nya di level 3.967 berdasarkan perhitungan pivot point. “Sementara itu, resistance di level 3.848 atas dasar pembentukan chart-hariannya, jangka pendek ,” ujarnya.

Menurutnya, IHSG masih mendapat tekanan negatif dari ketakutan pelaku pasar domestik atas isu perlambatan ekonomi global yang mengarah pada resesi di tengah minimnya sentimen positif dari dalam negeri. “Pasar masih menantikan langkah dari para pembuat kebijakan yang negaranya sedang dilanda krisis baik dari Eropa maupun dari AS,” paparnya.

Di sisi lain, lanjutnya, ada beberapa hal yang pekan ini menjadi fokus pasar. Salah satunya adalah pertemuan antara Menteri Keuangan Jerman dengan Menteri Keuangan Perancis sebagai lanjutan dari pertemuan Kanselir Jerman dengan Presiden Perancis sebelumnya. “Tapi, pasar sudah skeptis bahwa pertemuan tersebut bisa menghasilkan sebuah keputusan yang bisa menyejukkan pasar,” ungkapnya.

Sementara itu, dari AS, pasar masih menantikan kebijakan lanjutan dari Bank Sentral AS The Fed. Pasar menanti apakah Gubernur The Fed akan mengeluarkan kebijakan yang menggembirakan pasar atau sebaliknya.

Dari internal, pekan ini merupakan pekan menghadapi libur panjang Lebaran 2011. Pelaku pasar cenderung mengurangi aktivitas transaksi dan menggunakan pola-pola trading jangka pendek. “Karena itu, pelaku pasar jauh lebih banyak yang memegang cash dibandingkan portofolio. Pada akhirnya, mendorong aksi ambil untung dan berdampak negatif bagi IHSG,” ujarnya.

Dalam situasi ini, Alfiansyah menyarankan untuk wait and see atas semua saham terutama bagi trader jangka pendek. Sebab menurutnya, dalam situasi saat ini sulit mengais keuntungan dengan pola trading jangka pendek.

Hanya saja, untuk investor jangka panjang bisa selective buying pada saham-saham berbasis fundamental yang positif. Penilaian itu didasarkan pada laba bersih emiten kuartal kedua 2011 terutama di sektor perbankan, pertambangan batu bara dan metal, infrastruktur dan konsumsi.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (BBNI). PT Adaro Energy (ADRO), PT Tambang Bukit Asam (PTBA) dan PT Bumi Resources (BUMI).

Lalu, PT Antam (ANTM) dan PT Timah (TINS) seiring kenaikan harga emas ke atas US$1.850 per troy ounce. Terakhir adalah PT Indofood Sukses Makmur (INDF) yang potensial naik di semester kedua ini. “Saya rekomendasikan selective buying dengan pola buy on support saham-saham tersebut,” imbuh Alfiansyah. [ast]

IHSG Terpuruk di Bawah Level 3.800

Jakarta - Bursa-bursa regional yang sempat menguat di awal perdagangan akhirnya berbalik arah, tak terkecuali Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merosot hingga terpuruk di bawah level 3.800. Padahal IHSG sempat menjejak di teritori positif di awal perdagangan.

Pada perdagangan preopening, IHSG menguat tipis 4,737 poin (0,12%) ke level 3.847,485. Dan mengawali perdagangan Senin (22/8/2011), IHSG tercatat menguat tipis 2,940 poin (0,08%) ke level 3.845,688. Indeks LQ 45 juga menguat tipis 0,710 poin (0,10%) ke level 679,905.

Namun IHSG langsung berbalik arah ke teritori negatif dengan cepat meski sebagian besar bursa regional menguat cukup signifikan. Turunnya saham PT Astra International Tbk (ASII) memberi kontribusi terbesar bagi berbaliknya IHSG.

Menutup sesi I, perdagangan Senin (22/8/2011), IHSG tercatat melemah hingga 67,016 poin (1,74%) ke level 3.775,732. Indeks LQ 45 14,181 poin (2,09%) ke level 665,014.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi di seluruh pasar mencapai 60.603 kali pada volume 2,6 miliar lembar saham senilai Rp 2,5 triliun. Sebanyak 43 saham naik, 171 saham turun dan 55 saham stagnan.

Saham-saham yang turun harganya antara lain Bank Mandiri (BMRI) turun Rp 200 menjadi Rp 6.750, Astra International (ASII) turun Rp 300 menjadi Rp 65.900, Bumi Resources (BUMI) turun Rp 200 menjadi Rp 2.500, PGN (PGAS) turun Rp 100 menjadi Rp 3.200, BRI (BBRI) turun Rp 150 menjadi Rp 6.250.

Sedangkan saham-saham yang naik harganya antara lain Modernland Realty (MDLN) naik Rp 20 menjadi Rp 335, Pacific Strategic Financial (APIC) naik Rp 25 menjadi Rp 230, Golden Retailindo (GOLD) naik Rp 5 menjadi Rp 445, Mayora Indah (MYOR) naik Rp 400 menjadi Rp 15.300.

Bursa-bursa Asia yang sempat menguat juga sudah berbalik arah. Pergerakan bursa regional siang ini adalah:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 12,47 poin (0,49%) ke level 2.521,89.
  • Indeks Hang Seng melorot 180,27 poin (0,93%) ke level 19.219,65.
  • Indeks Nikkei-225 turun 6,28 poin (0,07%) ke level 8.712,93.
  • Indeks Straits Times melemah 22,33 poin (0,82%) ke level2.711,30.
(qom/dnl)