Senin, 22 Agustus 2011

Masih Terkoreksi, Sebaiknya Selective Buying

INILAH.COM, Jakarta – Koreksi bursa siang ini tampaknya akan berlanjut hingga penutupan. Untuk trader jangka pendek, sebaiknya wait and see. Namun, investor jangka panjang bisa selective buying pada saham-saham berfundamental positif.

Head of Researh Valbury Asia Securities Alfiansyah memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti akan melemah. “IHSG menguji level support 3.771 dan jika tembus , akan melemah ke arah 3.699,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (22/8).

Karena pergerakannya lebar, menurutnya, targetresistance –nya di level 3.967 berdasarkan perhitungan pivot point. “Sementara itu, resistance di level 3.848 atas dasar pembentukan chart-hariannya, jangka pendek ,” ujarnya.

Menurutnya, IHSG masih mendapat tekanan negatif dari ketakutan pelaku pasar domestik atas isu perlambatan ekonomi global yang mengarah pada resesi di tengah minimnya sentimen positif dari dalam negeri. “Pasar masih menantikan langkah dari para pembuat kebijakan yang negaranya sedang dilanda krisis baik dari Eropa maupun dari AS,” paparnya.

Di sisi lain, lanjutnya, ada beberapa hal yang pekan ini menjadi fokus pasar. Salah satunya adalah pertemuan antara Menteri Keuangan Jerman dengan Menteri Keuangan Perancis sebagai lanjutan dari pertemuan Kanselir Jerman dengan Presiden Perancis sebelumnya. “Tapi, pasar sudah skeptis bahwa pertemuan tersebut bisa menghasilkan sebuah keputusan yang bisa menyejukkan pasar,” ungkapnya.

Sementara itu, dari AS, pasar masih menantikan kebijakan lanjutan dari Bank Sentral AS The Fed. Pasar menanti apakah Gubernur The Fed akan mengeluarkan kebijakan yang menggembirakan pasar atau sebaliknya.

Dari internal, pekan ini merupakan pekan menghadapi libur panjang Lebaran 2011. Pelaku pasar cenderung mengurangi aktivitas transaksi dan menggunakan pola-pola trading jangka pendek. “Karena itu, pelaku pasar jauh lebih banyak yang memegang cash dibandingkan portofolio. Pada akhirnya, mendorong aksi ambil untung dan berdampak negatif bagi IHSG,” ujarnya.

Dalam situasi ini, Alfiansyah menyarankan untuk wait and see atas semua saham terutama bagi trader jangka pendek. Sebab menurutnya, dalam situasi saat ini sulit mengais keuntungan dengan pola trading jangka pendek.

Hanya saja, untuk investor jangka panjang bisa selective buying pada saham-saham berbasis fundamental yang positif. Penilaian itu didasarkan pada laba bersih emiten kuartal kedua 2011 terutama di sektor perbankan, pertambangan batu bara dan metal, infrastruktur dan konsumsi.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (BBNI). PT Adaro Energy (ADRO), PT Tambang Bukit Asam (PTBA) dan PT Bumi Resources (BUMI).

Lalu, PT Antam (ANTM) dan PT Timah (TINS) seiring kenaikan harga emas ke atas US$1.850 per troy ounce. Terakhir adalah PT Indofood Sukses Makmur (INDF) yang potensial naik di semester kedua ini. “Saya rekomendasikan selective buying dengan pola buy on support saham-saham tersebut,” imbuh Alfiansyah. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar