Senin, 22 Agustus 2011

Spekulasi Q3 Gagal Redam Eropa, Bursa Asia Jatuh

Headline
INILAH.COM, Singapura – Bursa saham Asia jatuh di hari ketiga, dengan indeks patokan kawasan menuju penutupan terendah hampir setahun. Spekulasi The Fed akan mengumumkan langkah-langkah untuk merangsang ekonomi, gagal meredam kekhawatiran krisis utang Eropa.

Indeks MSCI Asia Pacific turun 1,1% menjadi 118,22 pada 17:10 di Tokyo, menuju penutupan terendah sejak September 2010. Hampir tiga saham turun untuk setiap yang naik.

Ekuitas global menghapus lebih dari US$ 8,2 triliun nilai pasar dalam empat pekan terakhir, karena para investor keluar dari pasar, setelah laporan menunjukkan ekonomi terbesar dunia melambat. Hal ini memicu spekulasi Gubernur The Fed Ben Bernanke akhir pekan ini akan memulai pembelian aset jilid tiga, untuk membantu mempertahankan pemulihan ekonomi.

"Belum pasti apakah The Fed dapat menenangkan kepanikan pasar," kata Don Williams, kepala investasi di Platypus Asset Management Ltd, Sydney. "Saham sudah murah, tapi prospek utnuk kebanyakan perusahaan adalah suram ketimbang 2008. Periode volatilitas masih berlanjut. "

Indeks Nikkei Jepang 225 Stock Average tergelincir 1%, setelah berayun antara apresiasi dan koreksi setidaknya 17 kali. Indeks Straits Times Singapura turun 0,6%, setelah sempat anjlok 1,9%. Di Australia, indeks S & P / ASX 200 kehilangan 0,5%, setelah berayun antara keuntungan dan kerugian 10 kali.

Indeks komposit China turun 0,7%, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,5% pada penutupan, setelah naik 1,4% dan jatuh 1,8%.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 menguat 0,8% hari ini, setelah volatile naik 1% dan turun 1%. Di New York, indeks akhir pekan lalu jatuh 1,5%, karena rasio harga pendapatan termurah sejak 2009 gagal memikat investor di tengah kekhawatiran pelemahan ekonomi global.

Perusahaan di AS mungkin memesan peralatan lebih sedikit pada Juli, akibat tumbuhnya kepedulian bahwa pemulihan AS tertahan.

Pemesanan untuk barang tahan lama, tidak termasuk transportasi, turun 0,5% setelah naik 0,4% pada Juni, menurut perkiraan median dari 38 ekonom yang disurvei Bloomberg News. Dua hari kemudian, data dari lembaga yang sama menunjukkan ekonomi tumbuh, bahkan kurang dari kuartal kedua ketimbang perkiraan sebelumnya.

Quanta Computer Inc, pembuat komputer laptop terbesar dunia dari penjualan, turun 2,6% di Taipei. Sony Corp, pembuat televisi Bravia dan game konsol PlayStation, turun 1% di Tokyo. Fanuc Ltd, pembuat robot industri utama Jepang, turun 4,1%.

Eksportir Jepang melemah setelah yen menyentuh rekor tinggi pasca Perang Dunia II di level 75,95 per dolar pada 19 Agustus. Yen jatuh ke 76,73 per dolar hari ini dari 76,55, setelah Menteri Keuangan Jepang Yoshihiko Noda mengatakan pemerintah akan mengambil tindakan tegas jika diperlukan dalam pasar valuta asing, menyusul apresiasi mata uang. Penguatan yen mengurangi prospek bagi eksportir, ketika pendapatan di luar negeri dipulangkan.

Toyota Motor, produsen mobil yang mendapat 28% penjualan dari Amerika Utara tenggelam 2,5% di Tokyo. Nissan Motor Co, produsen mobil Jepang yang menganggap Amerika Utara pasar terbesar, kehilangan 4,1%. Honda Motor Co, yang mendapat 83% penjualan di luar Jepang, turun 2,5%.

Di Sydney, BlueScope Steel, perusahaan baja terbesar Australia merosot 5,7%.

Dari 556 perusahaan dalam indeks MSCI Asia Pasifik yang yang melaporkan laba bersih sejak 11 Juli, sekitar 45% melampaui perkiraan, sedangkan 32% meleset. Demikian menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Perusahaan energi melemah setelah minyak Brent jatuh di London, karena investor bertaruh bahwa produksi Libya bisa pulih setelah pemberontak memasuki Tripoli dan memaksa keluar pemimpin Muammar Khadafi.

Inpex turun 3,9% di Tokyo. Woodside Petroleum Ltd , produsen migas terbesar kedua Australia, kehilangan 1,1% di Sydney. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar