Senin, 22 Agustus 2011

Kilau perak tak kalah kinclong

JAKARTA. Situasi pasar keuangan yang belum stabil memicu kenaikan harga emas secara agresif. Harga logam mulia itu meroket hingga menembus rekor barunya, yaitu US$ 1.852,2 per ons troi (oz), akhir pekan lalu.

Beberapa kalangan meyakini reli harga emas masih panjang. Namun, di saat yang sama, banyak pula yang ragu menempatkan dananya di emas mengingat harga yang sudah begitu tinggi.

Tidak ada salahnya bagi investor untuk mulai melirik jenis logam mulia lain, seperti perak. Di kelompok komoditas logam mulia, perak sudah lama menjadi pendamping emas di posisi atas.

Menilik historis, sejak tiga-empat bulan terakhir, harga perak terus merangkak naik. Akhir pekan lalu, perak untuk pengiriman Desember 2011 di bursa New York, ditutup naik ke posisi US$ 42,467 per oz. Atau sudah naik 29,4% dari level terendahnya tahun ini pada awal Februari lalu.

Pemicu kenaikan logam mulia ini masih senada. Meruyaknya ketidakpastian ekonomi global menjadi sentimen positif bagi beberapa komoditas, terutama logam mulia. "Ada banyak sekali risiko di pasar keuangan global. Situasi semacam itu menjadikan komoditas sebagai instrumen yang sangat tangguh." ujar Arne Lohmann Rasmussen, analis Danske Bank A/S.

Selain untuk instrumen investasi, perak juga berguna untuk produk industri perhiasan serta elektronik dan digital. "Perak merupakan pengantar panas terbaik yang pernah ada, lebih bagus daripada tembaga atau jenis logam lainnya," ujar Stephen Leeb, Kepala investasi Leeb Capital Management di China.

Kelebihan lain perak adalah posisinya sebagai logam moneter. Memang, pengakuan perak sebagai logam moneter belum sebesar emas. Namun, sejarah telah membuktikan perak sudah digunakan sebagai mata uang cadangan sejak dahulu kala.

Potensi bullish

Faktor-faktor inilah yang membuat prospek perak tak kalah berkilau dibanding emas. Persediaannya yang kian menipis dibarengi dengan permintaan yang terus tumbuh, akan mengerek harga perak di masa depan.

Ibrahim, analis Harvest International Futures, menuturkan, harga emas saat ini yang sudah tinggi, merupakan alasan sebagian pengelola dana untuk melakukan diversifikasi. "Di masa depan, investasi di perak cukup menguntungkan," katanya.

Dalam hitungannya, hingga akhir September 2011, harga perak bisa terus melambung hingga ke posisi US$ 50 per oz. Maka itu, dengan harga saat ini yang masih relatif rendah, Ibrahim merekomendasikan para investor untuk memborong perak sekarang.

Ariston Tjendra, analis Monex Investindo, juga sependapat. Menurutnya, tren kenaikan harga perak masih akan terus berlanjut hingga akhir tahun ini. "Apalagi melihat pelemahan dollar Amerika Serikat," ujar Ariston.

Adam Hewison, charting strategist INO.TV, seperti dikutip Bloomberg, menyatakan, sinyal beli muncul saat harga perak US$ 42,2 per oz, kemarin. "Berdasarkan sinyal ini, para traders mesti mengambil posisi long atau mencari peluang memperdagangkannya di sisi long," ujar dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar