Senin, 22 Agustus 2011

IHSG terimbas tekanan luar negeri

JAKARTA. Indeks saham rontok lagi. Sentimen negatif dari luar negeri mengawetkan tren pelemahan di bursa. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diperkirakan melandai terkepung sentimen negatif dari pasar global.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu memperkirakan IHSG, Senin (22/8), menguji level support di 3.700. Sedangkan resistance berada di level 3.900. IHSG masih dibayangi pergerakan Bursa Amerika Serikat (AS) serta regional, yang melemah.

Apalagi, volume perdagangan lazim turun menjelang libur panjang merayakan lebaran. "Pemain margin akan keluar dahulu untuk membersihkan posisi," kata Irwan.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo sepakat IHSG masih melandai. Proyeksi Satrio, support IHSG berkisar 3.750-3.850 dengan resistance 3.900. "Lihat dulu, apa tekanan jual sudah berhenti," kata Satrio.

Kiprah Morgan Stanley memangkas proyeksi pertumbuhan global, akhir pekan langsung, langsung menjungkalkan IHSG hingga 4,43% menjadi 3.842,75.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kemungkinan membuntuti pergerakan IHSG. Direktur Currency Management Group Farial Anwar memproyeksikan kurs hari ini berada di kisaran Rp 8.525 hingga Rp 8.560 per dolar AS.

Menurut Farial, ancaman capital outflow secara masif masih ada. Kendati pasar sangat volatile, namun kurs rupiah tidak akan jatuh di bawah Rp 8.500 per dolar AS lagi.

Akhir pekan lalu, rupiah terkoreksi tipis 0,06% menjadi Rp 8.558 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar