Sabtu, 20 Agustus 2011

Morgan Stanley Revisi Prediksi Saham Asia Tenggara

Headline
INILAH.COM, Singapura - Sebuah laporan terbaru, Morgan Stanley mengatakan kecenderungan indeks saham di Indonesia dan Thailand hanya naik 1% dan 2%. Sedangkan indeks di Singapura justru turun 5%.

Alasannya bank telah memangkas perkiraan pertumbuhan PDB pada kuartal III serta laba per saham. Kenaikan yang terbatas ini karena kawasan ini tergantung ekspornya ke Eropa dan AS, demikian dikutip dari yahoofinance.com.

Padahal pada tahun 2010 lalu, indeks saham di Asia Tenggara merupakan pasar terbaik seperti Indonesia dan Thailand karena naik 40%. Padahal sebelumnya, Morgan Stanley memperkirakan 2011 kenaikan indeks hanya naik 13% untuk Indonesia, Tailang naik 3% dan Singapura 22%.

Di kawasan ini, Singapura yang paling tajam penurunannya. "Permintaan domestik Singapura erat kaitannya dengan permintaan eksternal maka kalau eksteran tidak krisis maka permintaan domestik cukup stabil," kata analis bank di Singapura. Walaupun Indonesia dan Thailand juga terpengaruh dengan lesunya ekonomi AS dan Eropa.

Sedangkan permintaan Indonesia merupakan yang paling tangguh. Hal ini bila dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara.

Dalam laporan itu juga disebutkan AS dan Uni Eropa menyumbang 20,1% dan 16,6% dari total ekspor Indonesia, Thailand dan Singapura untuk kuartal I tahun ini. Hal ini jauh berbeda bila dibandingkan pada tahun 2000 untuk Indonesia menyumbang 28%, Thailang 37% dan Singapura 31,9%.

Hingga Juli 2011, realisasi capex SMGR sudah mencapai 60% dari target

Hingga Juli 2011, realisasi capex SMGR sudah mencapai 60% dari target
JAKARTA. PT Semen Gresik Tbk (SMGR) rupanya gencar berekspansi pada tahun ini. Sebagai bukti, SMGR telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga semester-I 2011 lebih dari 50% dari target capex 2011 yang sebesar US$ 533 juta.

"Realisasi capex pada enam bulan pertama tahun ini sekitar US$ 260 juta," kata Dwi Soetjipto, Presiden Direktur SMGR, Jumat malam (19/8) di Jakarta. Sedangkan realisasi capex sampai akhir Juli lalu sudah mencapai US$ 300 juta atau 60% dari target capex 2011.

Dari dana yang sudah direalisasikan itu, sebagian digunakan untuk pembiayaan pembangunan pabrik baru di Tuban, Jawa Timur yang kemungkinan akan rampung akhir tahun ini. SMGR juga menggunakan sebagian dana capex tahun ini untuk pembiayaan pembangunan pabrik baru di Tonasa, Sulawesi Selatan yang diperkirakan selesai April 2012. Kedua pabrik baru tersebut berkapasitas 2,5 juta ton per tahun dengan nilai investasi keduanya sebesar US$ 594 juta.

Selain itu, SMGR juga akan menggunakan sebagian capex 2011 untuk biaya pembangunan power plant (pembangkit listrik) sebesar 2x35 MW demi mendukung beroperasinya pabrik semen baru di Tonasa, Sulawesi Selatan yang selesai akhir 2012.

"Ada pula proyek debottlenecking, pembangunan packing plant, konservasi sumber energi, dan supporting operation yang realisasinya kemungkinan bisa berlanjut sampai capex 2015," jelas Dwi. Dia juga bilang, untuk capex selama lima tahun, yaitu dari awal tahun 2011 hingga akhir tahun 2015 ditargetkan mencapai US$ 2,4 miliar.

Sebagian besar dana capex SMGR berasal dari kas internal. Sebagian lainnya ditutupi dari utang, yaitu berupa bank loan (pinjaman perbankan). Pada semester 1 lalu, SMGR menarik dana Rp 600 miliar dari fasilitas kredit sindikasi sebesar Rp 3,16 triliun yang digunakan untuk pembiayaan kedua pabrik baru di pulau Jawa dan Sulawesi tersebut. Bank peserta sindikasi adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT bank Rakyat Indonesia Tbk, Bank Jatim, dan Bank Sulawesi Selatan dan batas penarikan pinjaman pada semester II tahun 2013.

Broker asing paling banyak melepas bluechips sepanjang pekan ini

Broker asing paling banyak melepas bluechips sepanjang pekan ini
JAKARTA. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak terlalu menggembirakan pada periode 15-19 Agustus 2011. Indeks tercatat melorot 1,23% menjadi 3.842,748.

Penurunan itu tak terlepas dari aksi jual bluechips yang dilakukan sejumlah broker asing. Berikut beberapa emiten yang paling aktif melepas saham unggulan:

- Credit Suisse Securities Indonesia
Di sepanjang pekan lalu, Credit Suisse banyak melepas saham Astra International (ASII). Dalam seminggu terakhir, volume transaksinya mencapai 8,786 juta saham senilai Rp 601,486 miliar.

Broker asing ini juga banyak melepas saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Adapun volume transaksinya mencapai 61,543 juta saham senilai Rp 400,457 miliar.

- UOB Kay Hian Securities
Di sepanjang pekan lalu, UOB Kay Hian banyak melepas saham Telekomunikasi Indonesia (TLKM). Dalam seminggu terakhir, volume transaksinya mencapai 18,473 juta saham senilai Rp 136,576 miliar.

- Kim Eng Securities
Di sepanjang pekan lalu, Kim Eng banyak melepas saham Unilever Indonesia (UNVR). Dalam seminggu terakhir, volume transaksinya mencapai 1,868 juta saham senilai Rp 31,474 miliar.

- Deutsche Securities Indonesia
Di sepanjang pekan lalu, Credit Suisse banyak melepas saham Bank Central Asia (BBCA). Dalam seminggu terakhir, volume transaksinya mencapai 23,636 juta saham senilai Rp 187,887 miliar.

- UBS Securities Indonesia
Di sepanjang pekan lalu, UBS Securities banyak melepas saham Bank Mandiri (BMRI). Dalam seminggu terakhir, volume transaksinya mencapai 48,801 juta juta saham senilai Rp 349,282 miliar.

Mata uang Asia bertekuk lutut atas dollar sepanjang pekan ini

SINGAPURA. Sepanjang pekan ini, mata uang Asia keok atas dollar. Kali ini, pelemahan terbesar dialami rupe India dan won Korea Selatan. Sejumlah data yang menunjukkan tersendatnya proses pemulihan ekonomi global mendongkrak permintaan atas dollar.

"Resiko akan terjadinya resesi kian meningkat dan saya memprediksi bakal ada stimulus moneter dari AS. Sangat sulit memprediksi titik balik kapan pemerintah Eropa akan dapat menenangkan pasar. Hingga mereka melakukan hal itu, dollar akan menuat dan mata uang Asia masih akan terus tertekan," papar Roy Teo, foreign exchange strategist ABN Amro Private Bank di Singapura.

Catatan saja, won keok 0,6% menjadi 1.086,90 sepanjang pekan ini. Sedangkan rupe melemah 0,9% menjadi 45,7475 per dollar. Sementara, yuan China tak banyak mengalami perubahan di posisi 6,3960. The Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index, yang mengukur pergerakan 10 mata uang Asia teraktif di luar yen Jepang, turun 0,1%.

Sepekan terakhir, indeks tergerus hingga 1,23%

Sepekan terakhir, indeks tergerus hingga 1,23%
JAKARTA. Sepanjang pekan ini, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terbilang melempem. Dalam periode 15-19 Agustus 2011, indeks tercatat melorot 1,23% menjadi 3.842,748. Indeks sempat bertengger di posisi tertinggi pekan ini di level 4.020,994. Sementara, level terendah indeks berada di level 3.823,373.

Mayoritas sektor mengalami penurunan. Penurunan terbesar kali ini dipimpin oleh sektor aneka industri yang turun 2,01%. Baru kemudian disusul oleh sektor pertambangan yang turun 1,94% dan sektor properti turun 1,89%.

Selain itu, penurunan juga dialami sektor barang konsumsi turun 1,82%, sektor perdagangan turun 1,05%, sektor keuangan turun 1,04%, sektor infrastruktur turun 0,73%, dan sektor pertanian turun 0,66%.

Sementara, sektor industri dasar menjadi satu-satunya sektor yang menghijau dengan kenaikan sebesar 0,47%.

Kena tulah proyeksi Morgan Stanley

Kena tulah proyeksi Morgan Stanley
JAKARTA. Bursa saham Asia kembali terguncang. Pada perdagangan Jumat (19/8), seluruh indeks saham negara-negara Asia mengalami penurunan tajam.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin merosot sedalam 4,43% hingga menyentuh level 3.842,75. Padahal sehari sebelumnya IHSG sudah kembali menembus level 4.000 dan bertengger di level 4.020,99.

Indeks KOSPI bahkan turun lebih dalam ketimbang bursa saham lainnya. Indeks bursa saham Korea Selatan ini anjlok 6,22% dan berakhir di posisi 1.744,88.

Biang keladi pelemahan indeks saham kali ini adalah tulah Morgan Stanley. Perusahaan keuangan ini merevisi target pertumbuhan domestik bruto (PDB) global dari semula 4,2% jadi 3,9% hingga akhir 2011.

Selain itu, Morgan Stanley juga merevisi target kinerja indeks saham Singapura, Indonesia dan Thailand (lihat Infografis). Awalnya, Morgan Stanley memprediksi IHSG bisa tumbuh 13% sepanjang 2011 ini. Artinya, semula lembaga keuangan ini menargetkan IHSG bisa mencapai level 4.185.

Sedang menurut laporan analis Morgan Stanley Hozefa Topiwalla dan Trong Tri Tan, IHSG hanya akan tumbuh 1% dari posisi di 16 Agustus. Artinya, IHSG hanya akan mencapai 3.993 di akhir tahun 2011. "Kombinasi potensi penurunan pendapatan dan potensi pertumbuhan kinerja yang masih kuat, sangat mungkin membatasi kinerja pasar dari level saat ini hingga Desember 2011," papar kedua analis dalam risetnya, sebagaimana dikutip Bloomberg, kemarin.

Aksi jual asing

Sontak, penurunan proyeksi kinerja IHSG ini menjadi sentimen negatif. Tambah lagi, IHSG juga masih terkena sentimen negatif kondisi ekonomi Eropa dan Amerika Serikat (AS). "Indeks saham Eropa hancur-hancuran, dua hari ini turun hampir 20%," ujar Andri Zakaria, Analis BNI Securities.

Andri memperkirakan penurunan indeks saham ini bisa berlangsung hingga pekan depan. Kondisi saat ini mendorong investor terus menjual saham, apalagi ada isu Eropa sudah mulai memasuki resesi global seperti tahun 2008.

Kemarin, asing memang kembali menjual saham secara besar-besaran. Pada penutupan bursa, nilai jual bersih asing mencapai Rp 1,74 triliun. Ini posisi jual bersih tertinggi sejak 5 Maret 2011.

Toh, sejumlah pelaku pasar masih optimistis IHSG bisa pulih dan menembus level 4.000 di akhir tahun. Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu tetap mempertahankan prediksinya IHSG bisa mencapai 4.444 di akhir tahun.

Irwan tetap mempercayai kondisi makro dalam negeri yang stabil, seperti inflasi dan nilai tukar rupiah, menjadi penopang kuat bagi laju IHSG. Apalagi rasio utang terhadap PDB Indonesia masih 25%. "Ketahanan ekonomi dalam negeri masih kuat," tegasnya.

Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, juga menilai langkah Morgan Stanley merevisi targetnya masih dalam batas wajar, terutama melihat volatilitas pasar saat ini. "Selama masih di atas 3.550, IHSG masih bisa mencetak rekor baru," ujarnya.

Satrio juga masih mempertahankan proyeksi kinerja IHSG versinya, yaitu antara 4.150-4.650 di akhir 2011. Sekadar info, level 4.150 sudah tercapai di akhir Juli.

Andri memprediksi, bulan ini IHSG akan berfluktuasi di kisaran 3.590-4.140. Saat ini merupakan waktu yang tepat bagi investor untuk kembali masuk ke pasar.

Semen Gresik Tetap Jalankan Akuisisi

Semen Gresik Rencana Bangun Pabrik di Papua
INILAH.COM, Jakarta - PT Semen Gresik (Persero) Tbk (SMGR) tetap akan menjalankan proses akuisisi terhadap sebuah industri semen lokal.

Tapi banyak yang posisinya non disclose, masing-masing pihak tidak bersedia untuk didisclose," ujar Direktur Utama Semen Gresik Dwi Soetjipto usai acara buka puasa di kantornya, Jumat (19/8) malam.

Sebelumnya diberitakan PT Semen Gresik siap mengakuisisi saham PT Semen Baturaja. ”Jika akuisisi terlaksana, maka ada sinergi yang dapat dikembangkan dalam grup Semen Gresik,” kata Direktur Utama PT Semen Gresik Dwi Sutjipto usai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, di Gedung MPR/DPR-RI, beberapa waktu lalu.

Menurut Dwi, upaya mengakuisisi pabrik semen sudah menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam meningkatkan kapasitas produksi. “Kami sejak dua tahun lalu melakukan persiapan untuk mengambilalih perusahaan itu,” kata Dwi.

Semen Gresik Rencana Bangun Pabrik di Papua

Medium
INILAH.COM, Jakarta - PT Semen Gresik (Persero) Tbk (SMGR) akan membangun pabrik baru di Papua untuk mengembangkan sayap di wilayah Indonesia Timur.

Hal ini disampaikan Direktur Utama Semen Gresik Dwi Soetjipto usai acara buka puasa di kantornya, Jumat (19/8) malam. "Kami tengah mengkaji pabrik baru di Papua. Kami kaji sejauh mana visibilitas ukuran kecil di sana," ujarnya.

Tapi, lanjutnya, Perseroan sudah melakukan investasi terhadap satu hingga dua set packing plant ke Papua.

PT Semen Gresik Tbk (SMGR) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2011 sebesar US$533 juta atau sekitar Rp5 triliun. Adapun realisasi capex hingga Juli 2011 baru 60% dari target 2011 atau sekitar US$260 juta atau sebesar Rp1,7 triliun - Rp2 triliun.

Capex 2011 ini akan digunakan perseroan untuk menyelesaikan pembangunan dua pabrik semen baru di Tonasa dan Tuban, dengan nilai investasi total US$594 juta dan kapasitas produksi masing-masing sebesar 2,5 juta ton per tahun, serta pembangkit listrik sebesar 2x35 MW untuk mendukung beroperasinya pabrik semen baru di Tonasa.

Hingga akhir Mei 2011, proyek pabrik semen baru di Tonasa mencapai sekira 86 persen dan diperkirakan selesai pada akhir tahun 2011, sementara proyek pabrik semen baru di Tuban mecapai selira 87 persen dan diperkirakan selesai pada awal tahun 2012. "Proyek pembangkit listrik di Tonasa mencapai sekitar 30 persen dan diperkirakan selesai pada akhir tahun 2012," ungkapnya.

Adapun pendanaan untuk capex ini adalah kombinasi dari dana internal dan adanya fasilitas sindikasi dari PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI) sebesar Rp3,166 triliun sampai 2013.

Sementara itu, dia menuturkan capex 2012 perseroan menganggarkan dana sebesar Rp7 triliun-Rp9 triliun. Dana capex pada tahun 2012 itu akan digunakan untuk pembangungan pabrik baru di wilayah Sumatera dan di tempat lain dengan nilai investasi kira-kira sebesar Rp3 triliun.

Untuk kapasitas produksi pabrik baru nantinya perseroan masih mengkaji berapa kapasitasnya produksi dimana 2014 pembangunan pabriknya selesai. "Kita masih mengkaji berapa kapasitas produksinya apakah kita akan membangun satu pabrik dengan kapasitas 2,5 juta ton atau dua pabrik dengan kapasitas masing-masing 1,5 juta ton. Nanti kita lihat mana Internal Return Rates (IRR) yang lebih baik," tukasnya.

BWPT bangun pabrik

BWPT bangun pabrik
JAKARTA. PT BW Plantation Tbk (BWPT) berencana membangun pabrik kelapa sawit berkapasitas 60 ton per jam. Pengerjaan pabrik tersebut akan dimulai tahun depan.

BWPT membangun pabrik baru untuk mengantisipasi penambahan luas area tanaman menghasilkan di 2013. Perusahaan ini memperkirakan luas lahan dengan tanaman menghasilkan mencapai 7.964 hektare (ha) di 2013.

Tanaman tersebut ditanam perseroan ini sejak 2008 silam. Jadi, total lahan BWPT yang menghasilkan akan bertambah menjadi sekitar 27.000 hektare.

BWPT menggelontorkan investasi sebesar US$ 12 juta untuk membangun pabrik baru. Tapi perseroan ini belum menentukan sumber pendanaan. "Kalau melihat arus kas perseroan saat ini, masih cukup untuk membiayai pembangunan pabrik itu," kata Kelik Irwantono, Sekretaris Perusahaan BWPT pada KONTAN, beberapa waktu lalu.

Emiten perkebunan ini juga tengah menyelesaikan pabrik berkapasitas 30 ton per jam pada tahun ini. Pabrik ini juga dibangun untuk mengimbangi tambahan tanaman menghasilkan. "Pabrik ini cukup untuk tambahan lahan seluas 6.000 ha," ujar Kelik. Rencananya, pabrik ini baru akan beroperasi tahun 2012.

Sekadar catatan, samapi saat ini BWPT sudah memiliki dua pabrik dengan total kapasitas produksi 105 ton per jam. Kedua pabrik tersebut mengolah hasil dari kebun BWPT seluas 19.663 ha.

BWPT juga berencana menambah luas lahan tertanam sebesar 10.500 ha tahun ini. Hingga Juni lalu, jumlah luas area tertanam baru mencapai 4.416 ha, atau sekitar 42,06% dari target tahun ini.

Selama tiga-empat tahun, perseroan ini menargetkan penambahan lahan hingga 100.000-150.000 ha. BWPT tengah menjajaki akuisisi lahan seluas 10.000-15.000 ha.

WOMF Raih Laba Bersih Hingga Rp692 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) pada semester I meraih laba bersih Rp692 miliar dari Rp85,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, kemarin. Pada periode tersebut, perseroan meraih pembiayaan konsumen 357,8 miliar dari sebelumnya 5,2 miliar. Dengan ditambah pendapatan lain-lain maka total pendapatan perseroan mencapai Rp782,3 miliar dari Rp708,8 miliar di 2010 semester I.

Namun beban pada periode yang sama juga meningkat menjadi Rp777,9 miliar dari Rp590,8 miliar. Untuk laba sebelum pajak Rp4,4 miliar maka laba bersih mencapai 692 miliar dari Rp85,2 miliar. Untuk total aset perseroan mencapai Rp4,4 triliun dari Rp3,5 triliun di 2010 semester I.

BNBR berniat merilis obligasi Rp 1 triliun

BNBR berniat merilis obligasi Rp 1 triliun
JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menyiapkan aksi gali lubang tutup lubang. Induk usaha Grup Bakrie ini berencana menerbitkan surat utang senilai Rp 1 triliun.

"Kami sedang mengajukan pemeringkatan surat utang tersebut ke Pefindo (PT Pemeringkat Efek Indonesia)," ungkap Direktur Keuangan BNBR Eddy Soeparno di Jakarta, Jumat (19/8).

BNBR akan merilis obligasi berdenominasi rupiah. Surat utang tersebut kemungkinan baru akan terbit pada akhir tahun ini. "Kami akan menggunakan laporan keuangan September 2011," imbuh Eddy.

Dus, perusahaan investasi ini mengharapkan penerbitan obligasi bisa terwujud pada November mendatang. Pengelola BNBR menginginkan surat utang tersebut berjangka waktu tiga tahun.

Sementara dana hasil penerbitan obligasi ini dialokasikan untuk memangkas sejumlah utang. Salah satunya adalah utang berupa medium secured notes (MSN), dengan mempercepat pembayarannya. "MSN yang akan dipercepat pelunasannya senilai Rp 3,3 triliun. Dari jumlah itu, kami sudah membayar Rp 1,2 triliun pada semester pertama tahun ini," ujar Eddy.

Setelah membayar sebagian MSN senilai Rp 1,2 triliun tersebut, BNBR pun mendapatkan keringanan bunga senilai Rp 320 miliar. Untuk melunasi sisa utang senilai Rp 2,1 triliun, BNBR juga akan membayarnya dengan menjual aset-aset dalam bentuk saham maupun aset riil.
Kinerja positif

Saat membayar MSN di semester pertama lalu, BNBR sejatinya telah menjual aset berupa saham-saham anak usaha. Percepatan pembayaran utang tersebut diperkirakan selesai pada kuartal ketiga tahun ini.

Utang BNBR masih bertumpuk. Per 30 Juni 2011, emiten ini mencatatkan rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio (DER) sebesar 1,35 kali.

Pada tahun depan, misalnya, BNBR masih memiliki utang jatuh tempo senilai US$ 600 juta. Ini adalah utang dari Credit Suisse yang digunakan untuk membiayai akuisisi saham Vallar Plc., perusahaan investasi asal Inggris. "Dana hasil obligasi ini memang nantinya akan disisihkan untuk membayar pinjaman itu, tapi hanya sebagian," ujar Eddy.

Kinerja keuangan BNBR sepanjang paruh pertama tahun ini masih positif. BNBR mengantongi laba bersih senilai Rp 45,49 miliar. Di periode yang sama tahun lalu, BNBR menderita kerugian bersih Rp 171,51 miliar.

Sedangkan pendapatan di semester pertama tahun ini tumbuh 7,46% menjadi Rp 6,48 triliun.

Eddy bilang, kontribusi terbesar berasal dari anak usaha di bidang perdagangan, yakni Bakrie Energy International Pte. Ltd., sebesar Rp 3,7 triliun atau setara 57% dari total pendapatan BNBR.

Di New York, harga emas cetak rekor dengan menembus level US$ 1.880

Di New York, harga emas cetak rekor dengan menembus level US$ 1.880
NEW YORK. Kontrak harga emas dunia melejit menembus rekor di atas US$ 1.880 per troy ounce di New York. Dengan demikian, harga emas sudah mengalami reli selama tujuh pekan berturut-turut. Investor cemas, perekonomian global akan melambat sehingga membuat pasar saham ikut anjlok.

"Rendahnya tingkat kepercayaan dalam perekonomian global mendorong investor berburu emas. Harga emas akan terus naik, kecuali kalau para pemimpin dunia mampu menyelesaikan masalah krisis utang di Eropa dan AS," jelas Tom Pawlicki, analis MF Global Holdings Ltd kepada Bloomberg.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dennis Gartman, seorang ekonom. Dia bilang, saat ini, emas sudah menjadi mata uang dunia. "Apalagi jika dunia diyakinkan bahwa pemangku kebijakan fiskal dan moneter tidak dapat melakukan apapun dalam menyelesaikan masalah fiskal dunia saat ini," paparnya.

Catatan saja, kontrak harga emas untuk pengantaran Desember naik 1,7% menjadi US$ 1.852,20 per troy ounce di Comex, New York. Sepanjang pekan ini, harga emas sudah naik 6,3%, terbesar sejak Febuari 2009, dan 14% pada bulan ini.

Inilah Saham Penggerak Bursa AS, Jumat (19/8)

Headline
INILAH.COM, New York – Bursa AS ditutup melemah pada Jumat (19/8) semalam. Berikut adalah beberapa saham penggeraknya.

Emiten yang menguat :

Saham Ann Inc naik 12,6%, setelah operator toko Ann Taylor melaporkan kinerja kuartal kedua yang kuat dan memberikan perkiraan kuartal ketiga yang optimis.

Autonomy Corp AS yang terdaftar di AS, naik 8% setelah Hewlett-Packard Co mengatakan akan mengakuisisi pembuat perangkat lunak Eropa.

Clearwire Corp melonjak 30% setelah Bloomberg News mengatakan bahwa Sprint Nextel Corp sedang bernegosiasi dengan perusahaan kabel tentang investasi potensial yang dapat mengarah pada akuisisi jaringan nirkabel mitranya Clearwire.

Intuit Inc naik 8,3%, setelah pembuat perangkat lunak persiapan pajak melaporkan kinerja kuartal empat yang lebih baik dari perkiraan.

Marvell Technology Group Ltd naik hampir 6%, sehari setelah produsen chip melaporkan kinerja kuartal dua yang menembus ekspektasi.

Mentor Graphics Corp menguat hampir 12%, setelah pembuat perangkat lunak tersebut melaporkan laba kuartal kedua di atas ekspektasi.

Silicon Graphics International Corp melonjak lebih dari 26%, setelah pembuat server komputer melaporkan penjualan fiskal 2012 yang mengalahkan perkiraan.

Wet Seal Inc melompat 10%, setelah jaringan ritel remajanya melaporkan pendapatan kuartal kedua di atas perkiraan dan menawarkan outlook optimis untuk penjualan musim sekolah.

Emiten yang melemah :

Aeropostale Inc jatuh lebih dari 14%, setelah peritel pakaian remaja memproyeksi laba kuartal ketiga dibawah esktimasi analis.

Hewlett-Packard Co jatuh 20% sehari setelah pembuat komputer pribadi ini mengurangi prospek dan mengatakan mungkin mengalihkan (spin off) bisnis PC-nya.

New York & Company Inc anjlok lebih dari 20%, setelah peritel tersebut melaporkan kerugian yang lebih besar dari yang diantisipasi pada kuartal kedua.

Puda Coal Inc anjlok 21%, karena perusahaan China mengatakan tidak berencana mengajukan banding atas keputusan NYSE Amex untuk menghentikan perdagangan sahamnya.

Torm A/S yang terdaftar di AS turun 8%, setelah pengirim Denmark mengurangi prospek setahun penuh dan melaporkan laba kuartal kedua di bawah perkiraan Wall Street. [ast]

Pergantian direktur tak ganggu ekspansi

Pergantian direktur tak ganggu ekspansi
JAKARTA. Tony Wenas boleh saja mengundurkan diri dari kursi Direktur Utama PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO). Tapi perusahaan tambang ini menegaskan rencana ekspansinya tahun ini tidak akan terganggu.

Manajemen INCO memastikan tidak akan mengubah rencana ekspansi perusahaan meski terjadi pergantian pucuk pimpinan. Pasalnya, rencana kerja INCO sudah mendapat persetujuan pemegang saham. Dus, mundurnya Tony Wenas tidak akan mengganggu rencana-rencana ekspansi perusahaan tersebut.

INCO sendiri akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada September 2011 untuk memutuskan pengganti Tony.
Anak usaha Vale ini sudah menyiapkan calon pengganti.Hanya saja, INCO belum bersedia menuturkan secara detil. ”Nanti, tunggu RUPSLB saja,” elak Bernadus Irmanto, Wakil Presiden Direktur INCO, kemarin (19/8).

Terkait ekspansi, Bernadus menuturkan INCO akan tetap fokus pada rencana penambahan kapasitas produksi hingga 120.000 ton per tahun. Saat ini produksi perseroan baru sebesar 72.500-73.000 ton per tahun.

Untuk itu, perusahaan tambang ini akan membangun ulang tanur alias furnace. Sekadar informasi, saat ini, INCO memiliki empat tanur. ”Kami juga akan menambah satu furnace lagi di Sorowako untuk menambah kapasitas,” ungkap Bernadus.

Ia menambahkan, saat ini kapasitas tanur milik INCO sudah semakin turun lantaran usianya yang semakin tua. ”Makanya dibangun ulang, supaya kapasitasnya kembali naik,” kata Bernadus.

Perseroan ini menyiapkan dana hingga US$ 232 juta untuk proyek pembangunan ulang dan pemutakhiran tanur tersebut. Selain itu produsen nikel ini juga akan membuat jalan yang menghubungkan daerah Sorowako dan Bahodopi sejauh 180 kilometer dan membangun pabrik pemurnian nikel. Total investasi yang dibutuhkan untuk proyek tersebut mencapai US$ 1 miliar. Seluruh pendanaan akan dipenuhi dari kas internal.

Dengan adanya pabrik pemurnian tersebut, INCO tidak perlu lagi mengirimkan nikel ke Jepang untuk dimurnikan. Selama ini, untuk mengolah nikel dari kemurnian 78% menjadi 96%, INCO harus mengirim nikel tersebut ke negara itu. Proses pemurnian menghabiskan dana sekitar US$ 80 juta-US$ 100 juta.

Wall Street alami penurunan terbesar dalam empat pekan belakangan

Wall Street alami penurunan terbesar dalam empat pekan belakangan
NEW YORK. Kecemasan akan perekonomian global yang stagnan mendorong aksi jual pada bursa AS. Kecemasan itu bahkan membayangi valuasi paling murah pasar saham dalam 2,5 tahun terakhir.

Di sepanjang pekan lalu, indeks Standard & Poor's 500 tergerus 4,7% menjadi 1.123,53. Bahkan jika ditotal, penurunan indeks S&P 500 sudah mencapai 16% sejak 22 Juli lalu. Sementara itu, indeks Dow Jones turun 4% menjadi 10.817,65 pada pekan ini.

Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa AS diantaranya: Hewlett Packard Co yang merosot 27%, Caterpillar Inc yang turun 8,4%, dan Alcoa Inc yang turun 8,4%.

"Saat ini kita berada di tengah medan peran. Di satu sisi, ada kecemasan nyata terkait dengan apa yang terjadi di Eropa. Di sisi lainada pula pihak yang tertarik membeli saham-saham bervaluasi rendah.

Wall Street Melemah 4 Pekan Berturut-turut

Headline
INILAH.COM, San Francisco - Saham AS ditutup melemah pada Jumat (19/8) waktu setempat dan terkoreksi empat pekan berturut-turut, karena investor memangkas harapan atas pertumbuhan ekonomi dan belanja perusahaan.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 172,93 poin, atau 1,6%, di 10.817,65 dan turun 4% selama sepekan. Indeks S & P 500 turun 17,12 poin, atau 1,5%, ke level 1.123,53 dan turun 4,7% untuk sepekan.

Indeks komposit Nasdaq kehilangan 38,59 poin, atau 1,6% menjadi 2.341,84 dan turun 6,6% sepanjang pekan. Saham teknologi sangat terpukul, dipimpin anjloknya Hewlett-Packard Co sebesar 20%. [ast]

Jelang Mudik, Garuda Tambah 99 Penerbangan Ekstra

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang pada H-7 dan H+7 Lebaran 1432H, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menambah 99 penerbangan extra pada rute–rute padat.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan Jumat (19/8). Rute tersebut antara lain Jakarta – Denpasar terdapat 36 penerbangan ekstra, Jakarta – Singapura ada 30 penerbangan ekstra, rute Jakarta – Padang memiliki 17 penerbangan ekstra, rute Jakarta – Jogjakarta ada 8 penerbangan ekstra dan rute Denpasar – Surabaya ditambah 8 penerbangan ekstra.

Selain melaksanakan penambahan penerbangan ekstra, Garuda juga mengoperasikan pesawat berbadan lebar pada rute atau penerbangan tertentu dalam mengantisipasi terjadinya lonjakan penumpang pada lebaran tahun ini. Jumlah tambahan kursi yang disiapkan Garuda melalui penerbangan ekstra dan penggantian pesawat besar tersebut sebanyak 24.930 kursi.

Penambahan sebanyak 24.930 kursi tersebut dilaksanakan Garuda, disamping peningkatan kursi dari penerbangan regular (selama periode H-7 sampai H+7 tahun 2011) yang telah meningkat sebanyak 176. 442 kursi dibanding periode yang sama tahun 2010. Jumlah produksi Garuda pada periode H-7 sampai H+7 tahun 2011 mencapai 891.697 kursi, sementara jumlah produksi pada periode yang sama tahun lalu hanya sebesar 715.255 kursi.

Perseroan mengharapkan para penumpang merencanakan perjalanan sedini mungkin dan kiranya tidak melakukan penggantian reservasi secara mendadak. Para penumpang agar menyesuaikan nama direservasi/tiket dengan nama di KTP (kartu identitas).