Sabtu, 20 Agustus 2011

Morgan Stanley Revisi Prediksi Saham Asia Tenggara

Headline
INILAH.COM, Singapura - Sebuah laporan terbaru, Morgan Stanley mengatakan kecenderungan indeks saham di Indonesia dan Thailand hanya naik 1% dan 2%. Sedangkan indeks di Singapura justru turun 5%.

Alasannya bank telah memangkas perkiraan pertumbuhan PDB pada kuartal III serta laba per saham. Kenaikan yang terbatas ini karena kawasan ini tergantung ekspornya ke Eropa dan AS, demikian dikutip dari yahoofinance.com.

Padahal pada tahun 2010 lalu, indeks saham di Asia Tenggara merupakan pasar terbaik seperti Indonesia dan Thailand karena naik 40%. Padahal sebelumnya, Morgan Stanley memperkirakan 2011 kenaikan indeks hanya naik 13% untuk Indonesia, Tailang naik 3% dan Singapura 22%.

Di kawasan ini, Singapura yang paling tajam penurunannya. "Permintaan domestik Singapura erat kaitannya dengan permintaan eksternal maka kalau eksteran tidak krisis maka permintaan domestik cukup stabil," kata analis bank di Singapura. Walaupun Indonesia dan Thailand juga terpengaruh dengan lesunya ekonomi AS dan Eropa.

Sedangkan permintaan Indonesia merupakan yang paling tangguh. Hal ini bila dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara.

Dalam laporan itu juga disebutkan AS dan Uni Eropa menyumbang 20,1% dan 16,6% dari total ekspor Indonesia, Thailand dan Singapura untuk kuartal I tahun ini. Hal ini jauh berbeda bila dibandingkan pada tahun 2000 untuk Indonesia menyumbang 28%, Thailang 37% dan Singapura 31,9%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar