Sabtu, 20 Agustus 2011

Semen Gresik Rencana Bangun Pabrik di Papua

Medium
INILAH.COM, Jakarta - PT Semen Gresik (Persero) Tbk (SMGR) akan membangun pabrik baru di Papua untuk mengembangkan sayap di wilayah Indonesia Timur.

Hal ini disampaikan Direktur Utama Semen Gresik Dwi Soetjipto usai acara buka puasa di kantornya, Jumat (19/8) malam. "Kami tengah mengkaji pabrik baru di Papua. Kami kaji sejauh mana visibilitas ukuran kecil di sana," ujarnya.

Tapi, lanjutnya, Perseroan sudah melakukan investasi terhadap satu hingga dua set packing plant ke Papua.

PT Semen Gresik Tbk (SMGR) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2011 sebesar US$533 juta atau sekitar Rp5 triliun. Adapun realisasi capex hingga Juli 2011 baru 60% dari target 2011 atau sekitar US$260 juta atau sebesar Rp1,7 triliun - Rp2 triliun.

Capex 2011 ini akan digunakan perseroan untuk menyelesaikan pembangunan dua pabrik semen baru di Tonasa dan Tuban, dengan nilai investasi total US$594 juta dan kapasitas produksi masing-masing sebesar 2,5 juta ton per tahun, serta pembangkit listrik sebesar 2x35 MW untuk mendukung beroperasinya pabrik semen baru di Tonasa.

Hingga akhir Mei 2011, proyek pabrik semen baru di Tonasa mencapai sekira 86 persen dan diperkirakan selesai pada akhir tahun 2011, sementara proyek pabrik semen baru di Tuban mecapai selira 87 persen dan diperkirakan selesai pada awal tahun 2012. "Proyek pembangkit listrik di Tonasa mencapai sekitar 30 persen dan diperkirakan selesai pada akhir tahun 2012," ungkapnya.

Adapun pendanaan untuk capex ini adalah kombinasi dari dana internal dan adanya fasilitas sindikasi dari PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI) sebesar Rp3,166 triliun sampai 2013.

Sementara itu, dia menuturkan capex 2012 perseroan menganggarkan dana sebesar Rp7 triliun-Rp9 triliun. Dana capex pada tahun 2012 itu akan digunakan untuk pembangungan pabrik baru di wilayah Sumatera dan di tempat lain dengan nilai investasi kira-kira sebesar Rp3 triliun.

Untuk kapasitas produksi pabrik baru nantinya perseroan masih mengkaji berapa kapasitasnya produksi dimana 2014 pembangunan pabriknya selesai. "Kita masih mengkaji berapa kapasitas produksinya apakah kita akan membangun satu pabrik dengan kapasitas 2,5 juta ton atau dua pabrik dengan kapasitas masing-masing 1,5 juta ton. Nanti kita lihat mana Internal Return Rates (IRR) yang lebih baik," tukasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar