Selasa, 07 Februari 2012

Seiring Regional, IHSG Turun 0,4% ke 3.955,45

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia melemah 19,34 poin atau 0,4% ke 3.955,45 pada perdagangan Selasa (7/2). Volume perdagangan 5,2 miliar saham senilai Rp5,2 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 126 saham melemah, 104 saham menguat dan 112 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell hingga Rp603,4 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp2,6 triliun dan pembelian asing sebesar Rp2 triliun.

INdeks JII turun 0,2% ke 564,13, indeks ISSI turun 0,2% ke 131,88 dan indeks LQ45 turun 0,5% ke 689,83. Pelemahan terdalam dialami sektor perbankan turun 0,9% ke 492,81 disusul sektor perdagangan turun 0,75 ke 633,57.

Bursa saham Asia melemah seperti indeks Hang Seng turun 0,05%, indeks Nikkei turun 0,1%, indeks Shanghai turun 1,6%, indeks ASX turun 0,5%. Sedangkan bursa Eropa melemah seperti indeks FTSE naik 0,04% ke 5.894, indeks DAX naik 0,1% ke 6.777 dan indeks indeks CAC naik 0,2% ke 3.415.

Penurunan 8 sektor menahan indeks di zona merah

JAKARTA. Di sesi II, indeks berakhir di level 3.955,452. Itu artinya, indeks mencatatkan penurunan sebesar 0,49%.

Terdapat setidaknya 113 saham yang melorot. Sedangkan 97 saham lainnya naik dan 106 saham diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 5,087 miliar saham senilai Rp 5,372 triliun.

Secara sektoral, terdapat delapan sektor yang memerah. Tiga sektor dengan penurunan terbesar adalah sektor industri lain-lain turun 1,38%, sektor finansial turun 0,96%, dan sektor perdagangan turun 0,78%. Sedangkan dua sektor berhasil naik yakni sektor agrikultur dan sektor konstruksi dengan kenaikan masing-masing 1,02% dan 0,48%.

Saham-saham yang bertengger di posisi top losers hari ini antara lain: PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) turun 7,80% menjadi Rp 130, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 6,11% menjadi Rp 8.450, dan PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM) turun 5,04% menjadi Rp 2.825.

Di posisi top gainers, terdapat saham-saham: PT Surya Essa Perkasa Tbk (ESSA) naik 7,55% menjadi Rp 1.140, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) naik 5,45% menjadi Rp 1.160, dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 5% menjadi Rp 2.625.

Tunggu Penyelesaian Krisis Yunani, IHSG Turun 19 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal bangkit ke zona merah dan terpaksa turun 19 poin meski sudah adanya aksi beli jelang penutupan. Investor masih menanti keputusan penyelesaian krisis utang Yunani.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.975 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.990 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat tipis 10,667 poin (0,27%) ke level 3.985,455. Sentimen negatif dari Yunani masih membayangi para pelaku pasar.

Penguatan indeks hanya sementara, tak lama setelah naik ke posisi tertingginya di 3.986,380, IHSG langsung ambles ke zona merah. Aksi ambil untung kembali terjadi akibat situasi pasar yang belum kondusif.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terpangkas 37,997 poin (0,96%) ke level 3.936,791 akibat aksi ambil untung di saham-saham unggulan. Saham-saham berbasis agrikultur menjadi penopang jatuhnya bursa.

Indeks menghabiskan sepanjang sesi perdagangan sesi II di zona merah. Meski sempat terjadi aksi beli saham setelah istirahat siang, indeks masih belum mampu keluar dari jeratan jaring negatif.

Menutup perdagangan, Selasa (7/2/2012), IHSG turun 19,336 poin (0,49%) ke level 3.955,452. Sementara Indeks LQ 45 melemah 3,595 poin (0,52%) ke level 690,232.

Sahamm-saham di sektor properti mulai diincar menjelang penutupan perdagangan, indeks sektornya pun langsung menguat ke zona hijau menemani sektor agrikultur. Sayangnya delapan sektor lain melemah sehingga indeks tak mampu bangkit.

Rencana IMF untuk memangkas pertumbuhan ekonomi China menjadi sentimen negatif di mata para pelaku pasar. Belum lagi, pasar masih menanti hasil kesepakatan restukturisasi utang Yunani.

Yunani masih bernegosiasi dengan para kreditornya yang seharusnya terjadi kemarin namun kembali ditunda. Yunani memang sedang menanti paket bantuan dana tahap dua dari IMF, ECB, dan Komisi Uni Eropa, sebesar US$ 170 miliar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 117.183 kali pada volume 5,087 miliar lembar saham senilai Rp 5,372 triliun. Sebanyak 97 saham naik, sisanya 113 saham turun, dan 106 saham stagnan.

Bursa Singapura masih mampu bertahan di tengah pelemahan bursa-bursa Asia lainnya. Sentimen negatif dari bursa global masih memberikan kekhawatiran di mata pelaku pasar.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 39,23 poin (1,68%) ke level 2.291,90.
  • Indeks Hang Seng turun tipis 10,75 poin (0,05%) ke level 20.699,19.
  • Indeks Nikkei 225 melemah tipis 11,68 poin (0,13%) ke level 8.917,52.
  • Indeks Straits Times menguat 16,04 poin (0,55%) ke level 2.956,14.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Petrosea (PTRO) naik Rp 900 ke Rp 37.000, Unilever (UNVR) naik Rp 350 ke Rp 19.950, Mayora (MYOR) naik Rp 350 ke Rp 15.100, dan HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 250 ke Rp 46.750.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.350 ke Rp 75.650, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.200 ke Rp 56.750, Surya Citra (SCMA) turun Rp 550 ke Rp 8.450, dan Multibreeder (MBAI) turun Rp 350 ke Rp 12.850.

(ang/qom)

Bursa Asia bergerak mengambang di dua zona

TOKYO. Pergerakan bursa Asia bergerak mengambang antara zona merah dan zona hijau. Pada pukul 16.33 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3% menjadi 125,2.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang turun 0,1% pada penutupan sore waktu Tokyo dan indeks Topix naik 0,4%. Sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,5% dan indeks Shanghai Composite China turun 1,7%.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi pergerakan bursa Asia antara lain: Jiangxi Copper Co turun 1,2% di Shanghai, National Australia Bank Ltd turun 4% di Sydney, serta HTC Corp turun 6,9% di Taiwan.

Pergerakan liar bursa Asia hari ini dipicu oleh sejumlah faktor. Salah satunya adalah investor menunggu hasil pembicaraan bailout Yunani di tengah peringatan krisis Eropa yang mengancam pertumbuhan ekonomi global.

"Segala sesuatu berjalan tidak terlalu hebat, namun sudah jauh lebih baik. Investor merasa pesimistis mengenai Eropa dan kita mulai melihat adanya sentimen positif. Yunani berdampak negatif bagi pasar, pada tahapan ini, kita semua berpikir mereka akan mencapai sejumlah kesepakatan," jelas Angus Gluskie, managing director White Funds Management di Sydney.

Kinerja UBS Paksa Bursa Eropa Mixed

Headline
INILAH.COM, London - Bursa Eropa bergerak mixed pada pembukaan perdagangan Selasa (7/2) dengan kinerja yang berpotensi menurun dari UBS sehingga memunculkan kekhawatiran tentang kinerja perusahaan.

Indeks FTSE naik 0,04% ke 5.894, indeks DAX naik 0,1% ke 6.777 dan indeks indeks CAC naik 0,2% ke 3.415. Saham bluechip Eropa telah menguat 155 selama tujuh pekan terakhir. Sementara indeks DAX telah naik 20%. Demikian mengutip yahoofinance.com.

Pada Selasa pagi, UBS mengisyaraatkan pada kuartal pertama tahun ini akan mengalami penurunan kinerja dengan ketidakpastian di Uni Eropa. Hal ini sudah ditandari dengan penurunan kinerja di kuartal keempat 2011.

Selain itu, ArcelorMittal, raksasa baja dunia yang menguasai 7% produk baja dunia mengalami penurunan laba menjadi 29% di kuarta keempat. Namun BP mengalami kenaikan laba yang positif dari tahun ke tahun.

Pada Senin kemarin, sebanyak 23% dari 600 perusahaan di bursa Eropa telah melaporkan kinerjanya. Namun hanya 545 dari mereka yang melampaui perkiraan. Sedangkan 46% telah memenuhi bahkan di bawah perkiraan.

Pasar masih khawatir dengan situasi utang Yunani. Apalagi berpotensi mengalami gagal bayar dengan masih belum pastinya bailout 130 miliar euro atau senilai dengan US$170 miliar.

Bursa saham Asia melemah seperti indeks Hang Seng turun 0,05%, indeks Nikkei turun 0,1%, indeks Shanghai turun 1,6%, indeks ASX turun 0,5%.

Default Yunani Hanya Pengaruhi 0,4% Ekonomi Global

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Investor menepi sejenak akibat Yunani menunda wkatu untuk menanggapi persyaratan untuk bailout EU-IMF baru yang akan memberikan 170 miluar euro.

Tapi, Robert Horrocks, Chief Officer investasi dari Matthews Asia mengatakan investor harus memperlakukan Yunani sebagai 'pertunjukan tambahan' karena default negara ini tidak akan memiliki dampak material besar terhadap ekonomi global.

"Kami semua menerima bahwa Yunani harus menjadwalkan ulang utangnya, itu mungkin default pada beberapa waktu. Tetapi itu hanya berdampak 0,4 persen saja dari ekonomi global. Ekonomi Yunani tidak sebesar Italia atau Spanyol. Jadi itu tidak penting," kata Horrocks kepada CNBC Selasa (7/2).

Dia menambahkan bahwa momen krisis Eropa adalah ketika yield bond Italia naik menjadi 7-7,5 persen. Tapi itu telah berlalu dan Horrocks berpikir Bank Sentral Eropa akan campur tangan lagi jika harus terjadi krisis lain.

"Yang tak terbayangkan adalah bahwa ECB tidak akan menerapkan solusi yang sama lagi jika Eropa mendapat kesulitan lagi. Jadi saya pikir yang terburuk telah berlalu," tukasnya.

Nat Rotschild Keluar, Untung atau Rugi ?

Medium
INILAH.COM, Jakarta – Penggantian direksi Bumi Plc, termasuk miliarder pendiri Nathaniel Rothschild, menimbulkan banyak spekulasi tentang masa depan perseroan. Bagaimana tanggapan analis?

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, tidak adanya Nathaniel Rothschild di dewan direksi BUMI Plc itu disebabkan kepemilikan sahamnya yang sudah minoritas. “Namun, bisa jadi keluarnya Rothschild juga disebabkan adanya perbedaan pendapat soal aksi korporasi,” katanya kepada INILAH.COM.

Sementara Bernardus Irawan, manajer dana di Lautandhana Securities menilai penggantian Rotschild sebagai salah satu hal yang positif, "Saya pikir perombakan manajemen dan dewan direksi di Bumi Plc mungkin positif bagi masa depan perusahaan, karena dikelola orang yang memiliki pengetahuan baik dari bisnis batubara," katanya di Jakarta.

Sedangkan Lanang Trihardian, analis pasar modal di Syailendra Capital mengatakan, masalah penggulingan Nat Rothschild ini memicu kebingungan di kalangan pelaku pasar modal, "Investor mempertanyakan komitmen pemegang saham utama Bumi untuk meningkatkan standar tata kelola perusahaan," ujarnya terpisah.

Seperti diketahui, Samin Tan dan Keluarga Bakrie mengusulkan pergantian Nathaniel Rothschild dari posisi co-chairman di Bumi Plc. Perusahaan yang dulunya bernama Vallar Plc itu menerima usulan dari Borneo Bumi Energi & Metal Pte. Ltd selaku pemilik 5% saham dengan hak suara di Bumi Plc. Adapun rencana perombakan direksi ini akan dibahas dalam rapat umum pemegang saham Bumi Plc berikutnya.

Samin Tan, pemilik Renaissance Capital and PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk, diusulkan menjadi chairman, menggeser posisi Indra Bakrie. Adapun Indra Bakrie akan mengisi posisi co-chairman. Empat kursi direksi lain juga akan digusur.

Tommy menilai, banyak pihak yang melihat bahwa masuknya BUMI ke Vallar PLc, hanyalah merupakan kendaraan Bakrie untuk mendapatkan pendanaan dari Eropa. “Ahasil, saat orang Eropa sudah menjadi pemegang saham minoritas, Rothschild digeser,”katanya.

Ia mengakui, Rothschild merupakan daya tarik bagi investor asing untuk masuk ke Bumi Plc. Namun, ia optimistis, dengan lengsernya Rothschild ini, Bumi Plc masih berkesempatan mendapatkan pendanaan luar negeri. “Terutama karena keluarga Bakrie sudah punya hitung-hitungannya dengan cermat,” imbuhnya.

Tommy menambahkan, Bakrie adalah pengusaha Indonesia sekaligus tokoh nasional Indonesia, sehingga sepak terjangnya diharapkan dapat sesuai jalur,”Semoga Bumi Plc tidak melakukan aksi korporasi yang ‘macam-macam’. Bakrie akan melakukan yang terbaik agar nama Indonesia tidak tercemar di luar negeri,”ujarnya.

Selain itu, sebenarnya apakah orang membeli BUMI Plc dengan melihat nama besar Rothchild, Tommy menuturkan bahwa pemodal membeli saham karena faktor fundamental bukan nama besar. “Jika fundamental emiten memang buruk, ada tidak adanya Rothschild juga tidak berpengaruh,”katanya.

Ia pun menilai masalah ini pengaruhnya ke harga saham tidak dapat dipastikan, karena setiap investor punya perilaku yang berbeda-beda. Sebaiknya investor melihat arah pergerakan saham BUMI Plc dan grup Bakrie secara umum. “Jika ternyata turun, menandakan pasar tidak menyukai dengan keputusan tersebut. Tapi, saya tidak bisa menjamin saham grup Bakrie bakal turun.”tuturnya.

Saat ini, lanjut Tommy, saham-saham grup Bakrie berada dalam tren turun. Jika tren ini terus berlanjut, maka potensi penurunannya cukup signifikan.

“Tapi, koreksi ini juga harus dilihat dari dua sisi, apakah karena faktor digesernya Rothschild atau karena faktor market secara umum. Yang jelas, pergerakan pasar saat ini sedang jelek,”tutupnya. [ast]

Yunani Masih Tak Pasti, Bursa Eropa akan Negatif

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa diperkirakan akan melemah pada perdagangan Selasa (7/2) dengan berlanjutnya ketidakpastian penanganan utang Yunani.

Dolar menguat terhadap euro dan yen dengan situasi terakhir di Yunani. Investor mencari dolar sebagai safe haven untuk menunggu perkembangan beberapa waktu. Demikian mengutip yahoofinance.com.

Situasi Yunani juga telah menekan pergerakkan bursa Asia. Apalagi IMF menilai perekonomian China akan mengalami penurunan hampir 4 poin dari yang diproseksikan tahun ini. Hal ini dipicu krisis utang Eropa yang semakin mengkhawatirkan pasar.

Bursa Eropa pada perdagangan kemarin melemah tipis. Sebab para pedagang terus mencermati perkembangan Yunani. Namun tidak mendapatkan harapan penyelesaian yang konkrit. Saham bluechip Eropa, kemarin turun 0,3%, sedangkan indeks DAX, indeks CAC dan indeks FTSE turun antara 0,1%-0,7%.

Wall Street melemah pada perdagangan Senin kemarin karena ketidakpastian penyelesaian utang Eropa. Indeks Dow Jones turun 17,10 poin atau 0,13% ke level 12.845,13. Indeks S&P 500 turun 0,57 poin atau 0,04% ke level 1.344,33. Indeks Nasdaq turun 3,67 poin atau 0,13% ke level 2.901,99.

Sementara bursa Asia memerah seperti indeks Hang Seng turun 0,2%, indeks Nikkei turun 0,1%, indeks Shanghai turun 2,1%, indeks ASX turun 0,5%.

Asing Net Sell, IHSG Sesi I Ditutup Turun 0,95%

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan sesi I Selasa (7/2) IHSG ditutup turun 0,95% ke level 3.936,79.

Pelemahan indeks siang ini seiring penurunan saham regional, di mana siang ini Nikkei turun 0,36%, Hang Seng turun 0,16%, dan Shanghai turun 1,93%. Penurunan indeks siang ini dipimpin saham industri yang turun hampir 2%, dan saham bank yang turun 1,64%. Penurunan saham bank ini lebih dipicu aksi jual investor asing, terutama terhadap saham BMRI, BBNI, dan BBCA. Dikabarkan asing menjual saham-saham tersebut karena bank-bank itu memiliki eksposur terbesar dengan menyimpan sejumlah obligasi BLTA yang dinyatakan default. BMRI bahkan memiliki ekposur terbesar obligasi BLTA dengan besarnya dana pinjaman konsorsium yang dikucurkan sebesar US$31,05 juta yang jatuh tempo pada tahun 2015.

Bursa AS dan Eropa terkoreksi tipis semalam memfaktorkan ketidakpastian pemberian bail-out bagi Yunani seiring kembali diundurnya keputusan pengetatan anggaran negara tersebut hingga malam ini. Minimnya sentimen baru di AS juga membuat bursa AS bergerak dengan volume terendah sejak awal tahun.

Sebanyak 166 saham turun siang ini, 54 saham naik, dan 98 saham masih stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup turun 1,07% ke level 686,37, sedang JII turun 0,75% ke level 561,08.

Volume perdagangan siang ini sebanyak 1,89 miliar saham dengan nilai transaksi senilai Rp2,17 triliun. Asing siang ini pun mencatatkan net sell senilai Rp259,74 miliar.

Saham-saham yang turun tajam siang ini adalah ASII yang turun 1,81%, GGRM turun 1,38%, MBAI turun 5,30%, SCMA turun 5,55%, INTP turun 1,80%, dan IMAS turun 1,93%.

Sementara BMRI turun 1,56%, BBNI turun 2,91%, dan BBCA turun 2,48%.

Aksi jual 152 saham sebabkan indeks sesi I turun

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penurunan pada sesi I hari ini. Per pukul 12.00, indeks tercatat turun 0,96% menjadi 3.936,791.

Sekitar 152 saham dilanda aksi jual. Sementara, jumlah saham yang dilanda aksi beli hanya 52 saham dan 91 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi hari ini melibatkan 2,496 miliar saham senilai Rp 2,455 triliun.

Secara sektoral, delapan sektor memerah. Sementara, dua sektor lainnya berhasil naik. Tiga sektor dengan penurunan terbesar antara lain: sektor industri lain-lain yang turun 1,71%, sektor keuangan yang turun 1,64%, dan sektor industri dasar yang turun 1,57%. Sementara dua sektor yang bergerak positif adalah sektor konstruksi dan sektor agrikultur dengan kenaikan masing-masing 0,01% dan 0,06%.

Di posisi top losers, terdapat sejumlah saham, seperti: PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 5,56% menjadi Rp 8.500, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) turun 5,20% menjadi Rp 4.100, dan PT JAPFA Tbk (JPFA) turun 3,98% menjadi Rp 4.225.

Saham-saham yang bertengger di jajaran top gainers antara lain: PT Viva Media Asia Tbk (VIVA) yang naik 3,85% menjadi Rp 540, PT Mayora Indah Tbak (MYOR) naik 3,05% menjadi Rp 15.200, dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik 3% menjadi Rp 2.575.

Saham Unggulan Kena Ambil Untung, IHSG Turun 37 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 37 poin akibat aksi ambil untung di saham-saham unggulan. Saham-saham berbasis agrikultur menjadi penopang jatuhnya bursa.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat tipis 10,667 poin (0,27%) ke level 3.985,455. Sentimen negatif dari Yunani masih membayangi para pelaku pasar.

Penguatan indeks hanya sementara, tak lama setelah naik ke posisi tertingginya di 3.986,380, IHSG langsung ambles ke zona merah. Aksi ambil untung kembali terjadi akibat situasi pasar yang belum kondusif.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (7/2/2012), IHSG terpangkas 37,997 poin (0,96%) ke level 3.936,791. Sementara Indeks LQ 45 terkoreksi 7,462 poin (1,08%) ke level 686,365.

Rencana IMF untuk memangkas pertumbuhan ekonomi China menjadi sentimen negatif di mata para pelaku pasar. Belum lagi, pasar masih menanti hasil kesepakatan restukturisasi utang Yunani.

Yunani masih dengan para kreditornya yang seharusnya terjadi kemarin namun kembali ditunda. Yunani memang sedang menanti paket bantuan dana tahap dua dari IMF, ECB, dan Komisi Uni Eropa, sebesar US$ 170 miliar.

Indeks sektor agrikultur kembali menjadi penopang bursa seperti di perdagangan hari sebelumnya. Aksi beli di saham-saham agri membuat indeksnya menguat sendirian di tengah koreksi indeks lainnya.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 57.712 kali pada volume 2,496 miliar lembar saham senilai Rp 2,455 triliun. Sebanyak 52 saham naik, sisanya 152 saham turun, dan 91 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional kembali bergerak mixed dengan kecenderungan melemah setelah terkena berbagai sentimen tersebut. Hanya bursa saham Singapura yang masih mampu menguat.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 44,96 poin (1,93%) ke level 2.286,17.
  • Indeks Hang Seng turun tipis 32,83 poin (0,16%) ke level 20.677,11.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 32,18 poin (0,36%) ke level 8.897,02.
  • Indeks Straits Times naik 6,91 poin (0,24%) ke level 2.947,01.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 500 ke Rp 47.000, Mayora (MYOR) naik Rp 450 ke Rp 15.200, Petrosea (PTRO) naik Rp 300 ke Rp 36.400, dan Hexindo (HEXA) naik Rp 200 ke Rp 10.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.400 ke Rp 75.600, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 800 ke Rp 57.150, Multibreeder (MBAI) turun Rp 700 ke Rp 12.500, dan Surya Citra (SCMA) turun Rp 500 ke Rp 8.500.

(ang/qom)

Saham Fundamental Positif di Tengah Koreksi

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham domestik pada Selasa (7/2) berpotensi melanjutkan pelemahan. Namun, beberapa saham dengan fundamental positif masih bisa menjadi pilihan.

Pada perdagangan Selasa (7/2) sesi pertama, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 37,997 poin (0,96%) ke level 3.936,791. Demikian juga indeks saham unggulan LQ 45 yang terkoreksi 7,462 poin (1,08%) ke level 686,365.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia cukup moderat, dengan volume transaksi sebesar 2,496 miliar lembar saham, senilai Rp 2,455 triliun dan frekuensi 57.712 kali. Sebanyak 52 saham naik, sisanya 152 saham turun, dan 91 saham stagnan.

Koreksi bursa terjadi seiring aksi jual bersih investor asing (net foreign sell) yang mencapai Rp259 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp1,129 triliun dan transaksi beli mencapai Rp869 miliar.

Hampir semua sektor melemah, kecuali sektor agri yang masih mencatatkan penguatan. Adapun koreksi dipimpin sektor aneka industri yang jatuh 1,7%, kemudian sektor finansial dan industri dasar sebesar 1,6%, serta manufaktur 1,3%.

Viviet S Putri, Equity Analyst BNI Securities mengatakan, IHSG hingga sore nanti akan bergerak fluktuatif dengan potensi kembali melemah. Hal ini karena minimnya sentimen yang dapat secara signifikan mengangkat indeks, “Kisaran indeks hari ini kami perkirakan akan bergerak di antara 3940 sampai 4000,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, sentimen positif yang dapat menahan penurunan indeks adalah kurs rupiah yang relatif stabil di posisi Rp8.983 per dolar AS. Begitu juga dengan penguatan harga logam seperti nikel dan timah, serta harga minyak yang menguat setelah kemarin terkoreksi.

Harga komoditas batu bara dunia pada perdagangan pekan ini berpotensi kembali melonjak. Terhambatnya jalur pengangkutan di pelabuhan batu bara New Castle akibat cuaca ekstrem ditambah terganggunya aktivitas pertambangan batu bara di Australia yang kembali dihantam bencana banjir, menjadi alasannya.

Namun, bursa regional kebanyakan terkoreksi. Rencana pemangkasan pertumbuhan ekonomi China oleh IMF menjadi sentimen negatif. Pasar pun masih menantikan hasil keputusan bailout Yunani sebesar US$ 170 miliar malam ini agar terhindar dari potensi default Maret 2012.

Di tengah situasi ini,Viviet masih merekomendasikan beberapa saham dengan fundamental positif. Seperti Perusahaan Gas Negara (PGAS), Semen Gresik (SMGR), Lonsum (LSIP)dan Bank Central Asia (BBCA),”Rekomendasi beli untuk emiten-emiten ini,”katanya. [ast]

Baht memimpin penguatan mata uang Asia pagi ini

BANGKOK. Pagi ini, baht Thailand memimpin penguatan mata uang Asia. Pada pukul 10.18 waktu Bangkok, baht menguat 0,1% menjadi 30,95 per dolar AS. Sementara itu, dolar Taiwan menguat 0,1% menjadi NT$ 29,582 dan yuan China menguat 0,06% menjadi 6,3082.

Di negara Asia lainnya, dong Vietnam menguat 0,2% menjadi 20,955 per dollar. Sedangkan rupiah Indonesia tak banyak mencatatkan perubahan di posisi 8.993. Kondisi itu menyebabkan Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index bergerak mendekati level tertinggi sejak September lalu.

Salah satu sentimen positif yang menyokong pasar mata uang regional adalah aksi beli investor asing atas saham-saham di kawasan regional.

"Arus dana asing yang masuk ke Thailand menyokong baht. Namun, sentimen yang ada masih tetap rentan karena pembicaraan mengenai Yunani masih belum menemukan jalan keluar," jelas Tohru Nishihama, ekonom Dai-ichi Life Research Institute Inc di Tokyo.

Kendati begitu, ada pula sejumlah mata uang regional yang melemah. Beberapa di antaranya yakni peso Filipina yang melemah 0,2% menjadi 42,618 per dolar. Penyebabnya, investor berspekulasi penentu kebijakan di Filipina akan memangkas suku bunga acuannya pada bulan depan untuk kali kedua tahun ini. Selain itu, won Korea Selatan juga melemah 0,1% menjadi 1.122,10 per dolar AS.

Jepang Siap Intervensi Lagi Lawan Penguatan Yen

Medium
INILAH.COM, Tokyo - Jepang tidak akan mengesampingkan untuk mengambil langkah apapun untuk bertempur menghentikan langkah spekulatif di pasar mata uang.

Menteri Keuangan Jun Azumi seperti dikutip Reuters mengatakan Selasa (7/2), data menunjukkan Tokyo menghabiskan kira-kira 1 triliun yen (US$13 miliar) pada November tahun lalu untuk intervensi dan itu belum pernah diumumkan sebelumnya. "Jika pergerakan spekulatif menjadi jelas dan pasar bergerak menyimpang dari fundamental ekonomi dan spekulan mendistorsi pasar untuk kepentingan mereka sendiri, saya akan mengambil langkah apapun jika diperlukan untuk melindungi kepentingan nasional Jepang," tandas Azumi.

"Seperti yang saya katakan sebelumnya (ketika Jepang terakhir intervensi), saya akan tidak mengesampingkan setiap langkah-langkah," katanya pada konferensi pers setelah rapat kabinet, seraya mengeluarkan peringatan kuat untuk melawan kenaikan yen terlalu banyak.

Jepang menghabiskan 8 triliun yen untuk untuk intervensi di pasar uang per 31 Oktober guna mencegah penguatan yen yang merusak ekonomi, dan mengumumkan hal yang sama hari ini.

Tokyo menyusul kenaikan pergerakan dengan menjual sekitar 1 triliun yen (US$13,05 miliar) untuk intervensi diam-diam dari 1-4 November, data Menteri Keuangan menunjukkan selasa. Data juga menunjukkan bahwa Tokyo tidak mengintervensi euro terhadap yen selama kuartal terakhir.

Para pengambil kebijakan di Jepang khawatir bahwa penguatan yen dapat menambah melemahkan ekspor dan mungkin kerapuhan pemulihan ekonomi dari kerusakan yang ditimbulkan gempa bumi dan tsunami tahun lalu.

Ancaman default Yunani akan menyokong harga emas

SEOUL. Harga kontrak emas diprediksi akan naik untuk kali pertama dalam tiga hari terakhir. Pagi ini, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik 0,3% menjadi US$ 1.724,65 per troy ounce. Pada pukul 11.57 waktu Seoul, kontrak yang sama tak banyak mencatatkan perubahan di posisi US$ 1.721,47. Sementara, jarga kontrak emas untuk pengantaran April juga tak banyak perubahan di posisi US$ 1.723,70 per troy ounce di Comex, New York.

Pergerakan harga emas diramal naik di tengah kecemasan investor akan potensi default utang Yunani. Seperti yang diketahui, saat ini, para pimpinan Eropa mendesak Yunani agar menerima persyaratan yang diajukan troika untuk mendapatkan kucuran dana bailout ronde kedua senilai 600 juta euro atau US$ 787 juta. Kondisi itu yang disinyalir akan mendongkrak tingkat permintaan aset-aset haven.

"Gambaran umum pasar emas tak banyak berubah. Eropa masih berkubang dengan masalah utangnya, sementara, suku bunga AS masih tetap rendah," jelas Park Jong Beom, senior trader Tong Yang Securities Inc.

Kemarin, harga kontrak emas melorot ke posisi terendah sejak 26 Januari lalu seiring penguatan dolar AS yang memudarkan pesona emas sebagai investasi alternatif. Sedangkan pada 3 Febuari lalu, harga emas melorot 2% setelah data pemerintah AS menunjukkan data tenaga kerja AS naik melampaui prediksi ekonom.

Bailout Yunani Tertunda, Saham Asia 'Mundur'

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Asia pada perdagangan Selasa (7/2) jatuh akibat penundaan respon Yunani dalam menanggapi syarat-syarat yang tidak menyenangkan untuk bailout baru dan menghadang pertumbuhan optimisme terhadap ekonomi AS.

Reuters melaporkan FTSE CNBC Asia 100 indeks, yang mengukur pasar di seluruh Asia, naik 0,2 persen. Namun Nikkei average Jepang turun kembali setelah mencapai level tertingginya selama tiga bulan akibat penundaan keputusan Yunani dalam menyikapi syarat-syarat bailout kedua. Nikkei turun 0,3 persen menjadi 8.902,64, sementara indeks saham yang lebih luas Topix turun 0,1 persen ke 769,25.

Sementara saham Seoul menguat menjelang pembukaan pasar, tapi ini kemungkinan hanya tentatif dan akan dibatasi berita mengenai penundaan keputusan Yunani pada kesepakatan utang. Indeks harga saham gabungan Korea naik 0,3 persen ke level 1.979,04.

Saham Australia flat di awal perdagangan karena investor tampaknya melirik saham defensif seperti Telstra dan Woolworths. Patokan saham S & P/ASX 200 indeks turun 2,5 poin ke level 4.293,5.

Selandia Baru benchmark NZX 50 indeks turun hanya 2,5 poin ke 3.309,7.

Analis: Tekanan jual masih membayangi IHSG

JAKARTA. Tekanan jual masih diperkirakan melanda indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan pagi ini, Selasa (7/2).

Kepala Riset Universal Broker, Satrio Utomo, Selasa (7/2) menerangkan, ketika kondisi sentimen perdagangan di Bursa Efek Indonesia sedang normal, koreksi sebesar 0,13% pada indeks Dow Jones Industrial (DJI) pada penutupan hari ini,Selasa (7/2) bukanlah suatu halangan bagi pergerakan indeks.

Akan tetapi, lanjut Satrio, pada saat koreksi tipis ini terjadi saat kondisi bursa sedang sedang dalam kondisi yang sedikit rapuh karena aksi profit taking, sepertinya investor harus bersiap untuk mengadapi IHSG yang bergerak flat atau malah cenderung turun.

Menurut Satrio, kegagalan pada support di level 4.000 untuk bertahan pada perdagangan kemarin, menyebabkan trend jangka menengah IHSG berubah menjadi flat dengan kisaran 3.875-3.900 sebagai support dan 4.025-4.050 sebagai ressistance.

"Dalam kondisi seperti ini, positioning dengan strategi buy on weakness sebaiknya hanya dilakukan ketika IHSG sedang berada di kisaran suport, dan posisi sell on strength dilakukan ketika IHSG berada di ressistance," jelasnya.

Satrio merekomendasikan kepada investor untuk penempatan dana sebaiknya hanya difokuskan pada saham big caps (ASII, GGRM, dan UNTR), emiten penambang batubara (BUMI, ITMG, PTBA), Semen (INTP dan SMGR), serta Pakan Ternak (CPIN, JPFA).

Ini dia tiga rekomendasi saham yang patut disimak

JAKARTA. Berikut merupakan rekomendasi saham dari sejumlah sekuritas:

- PT Sorini Agro Asia Corporindo (SOBI)
Pola pergerakan harga SOBI selama enam bulan terakhir random karena volume yang tipis. Saham ini cenderung bearish. Karena pola yang acak, risiko beli saham ini tinggi.
Analis: Muhammad Alfatih, Samuel Sekuritas
Rekomendasi : Avoid
Support : Rp 2.000
Resistance : Rp 2.700

- PT Media Nusantara Citra (MNCN)
Pola hanging man indikasikan MNCN telah berada di zona jenuh beli. Pertanda serupa diperlihatkan Bolinger band dan Stochastic. Ini bisa diartikan, MNCN sudah terancam profit taking.
Analis: Deni Hamzah, Corfina Capital
Rekomendasi : Trading sell
Support : Rp 1.550
Resistance : Rp 1.640

- PP London Sumatra Indonesia (LSIP)
Intraday chart memperlihatkan peluang mengakumulasi saham ini untuk jangka menengah. Relative Strength Index yang sudah 62,4 dan momentum di 148,7 mengindikasikan LSIP masih bullish.
Analis: Purwoko Sartono, Panin Sekuritas
Rekomendasi : Trading buy
Support : Rp 2.350
Resistance : Rp 2.625

Investor mencemaskan Yunani, bursa Jepang menurun

TOKYO. Bursa Jepang turun dari posisi tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Pada pukul 09.15 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,2% menjadi 8.910,83. Sedangkan indeks Topix tak banyak mencatatkan perubahan di posisi 770,23.

Sementara itu, sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa Jepang antara lain Canon Inc yang turun 0,4% dan Japan Tobacco Inc yang naik 5,1%.

Penurunan bursa Jepang hari ini dipengaruhi oleh upaya politisi Yunani dalam memenuhi persyaratan bailout yang diberikan Troika. Hal ini memicu kecemasan bahwa utang Yunani akan default.

"Pasar sangat cemas mengenai hasil negosiasi utang Yunani. Mereka juga bertanya-tanya apakah Yunani mampu membangun kembali sektor keuangannya," jelas Fumiyuki Nakanishi, strategist SMBC Friend Securities Co di Tokyo.

Isu Yunani masih menyebabkan euro tak bertenaga

TOKYO. Pergerakan euro pagi ini masih menunjukkan pelemahan. Pada pukul 08.08 waktu Tokyo, euro ditransaksikan pada posisi US$ 1,322 dari sebelumnya US$ 1,3130 di New York kemarin (6/2). Sementara, jika berhadapan dengan yen, euro tak banyak mencatatkan perubahan di posisi 100,47 yen. Sedangkan nilai tukar dolar AS berada di level 76,56 yen dari 76,55 yen kemarin.

Euro masih terus melemah sebelum Perdana Menteri Yunani Lucas Papademos merilis secara detil kebijakan untuk mengurangi utang mereka di hadapan troika, yang dijadwalkan akan berlangsung hari ini. Investor juga cemas, Yunani akan gagal mencapai kesepakatan sehingga gagal mendapatkan dana bailout internasional.

Menurut salah seorang staf pemerintah Yunani yang namanya tak mau disebut, Yunani dan kreditur internasional masih harus menjabarkan secara detil persyaratan atas pinjaman senilai 600 juta euro atau US$ 787 juta untuk pendanaan fiskal 2012.

Krisis Yunani menekan harga minyak

MELBOURNE. Harga kontrak minyak dunia ditransaksikan mendekati level terendah dalam dua hari terakhir di New York. Pada pukul 10.29 waktu Sydney, harga kontrak minyak untuk pengantaran Maret berada di level US$ 97,15 per barel atau turun 24 sen di New York Mercantile Exchange. Kemarin, harga minyak turun 93 sen menjadi US$ 96,91 per barel. Ini merupakan level terendah sejak 2 Febuari lalu. Sepanjang tahun ini, harga minyak sudah turun 1,7%.

Penurunan harga minyak terjadi seiring spekulasi investor bahwa permintaan minyak akan melorot akibat krisis utang Eropa. Kemarin, Kanselir Jerman Angela Merkel bilang, waktu bagi Yunani sudah hampir habis. Pernyataan itu diungkapkan Merkel setelah mengetahui pimpinan politik Yunani menunda pembahasan mengenai utangnya dengan Troika menjadi hari ini (7/2).

Selain itu, pasar juga memprediksi, cadangan minyak AS akan mencatatkan kenaikan. Hasil survei Bloomberg menunjukkan, cadangan minyak AS akan naik sebesar 2,5 juta barel. Data mengenai cadangan minyak ini akan dirilis besok (8/2).

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Maret naik US$ 1,35 atau 1,2% menjadi US$ 115,93 per barel di ICE Futures Europe exchange, kemarin. Suhu dingin ekstrem di kawasan Eropa mendongkrak permintaan minyak.

Cemas Nasib Yunani, Rupiah Masih Loyo

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (7/2) diprediksi melemah. Pasar cemaskan Yunani yang hingga kemarin belum menyetujui syarat-syarat bailout.

Analis Monex Investindo Futures Ariana Nur Akbar mengatakan, potensi koreksi rupiah hari ini, salah satunya karena faktor teknikal. Menuruntnya, memang berdasarkan indikator Moving Average (MA) 200, ada potensi penguatan tapi tidak terlalu kuat sehingga berpeluang mendatar.

Sementara itu, dilihat dari sisi stochastic-nya, rupiah berpeluang sideways. "Rupiah berpeluang melemah ke kisaran level 9.080 per dolar AS. Support rupiah di level 8.970-8.936 dan resistance 9.010-9.085,” katanya kepada INILAH.COM.

Dari sisi fundamental, rupiah juga mendapat tekanan negatif dari euro masih menunjukkan bearish. Semalam sudah diputuskan mengenai nasib Yunani soal bantuan bailout yang baru senilai 130 miliar euro. "Masalahnya, petinggi Uni Eropa masih memberikan syarat kepada Yunani untuk mendapatkan bailout tersebut," ucapnya.

Menurut Ariana, pasar mengharapkan, bantuan tersebut bisa digelontorkan. "Tapi, hingga kemarin, Yunani masih belum siap untuk menerima persyaratannya. Karena itu, euro masih bearish sehingga jadi tekanan bagi rupiah," tandasnya.

Apalagi, dia menegaskan, dengan positifnya data tingkat pengangguran AS dan non-farm payrolls akhir pekan lalu, posisi dolar AS masih kokoh. Pada saat yang sama, data employment trend AS semalam, angkanya sudah diperkirakan positif berkaca pada data non-farm payrolls dan tingkat pengangguran AS itu. "Angka sebelumnya di level 104,3," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (6/2) ditutup melemah tipis 5 poin (0,05%) ke level 8.990/8.998 per dolar AS.

IHSG Siap Keluar dari Kejatuhan

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup melemah 41 poin akibat maraknya aksi profit taking setelah indeks menembus posisi tertingginya hari ini. Koreksi IHSG paling tajam di antara bursa Asia.

Pada perdagangan awal pekan, Senin (6/2/2012), IHSG ditutup terpangkas 41,161 poin (1,03%) ke level 3.974,788. Sementara Indeks LQ 45 ditutup ambles 9,299 poin (1,32%) ke level 693,827.

Penurunan tajam IHSG kemarin memunculkan potensi beli, meski dibayangi koreksi di sebagian bursa regional. Pada perdagangan Selasa (7/2/2012), IHSG diprediksi bergerak fluktuatif cenderung menguat tipis.

Bursa Wall Street tadi malam ditutup melemah tipis digerus sentimen negatif dari krisis di Yunani dan juga laporan keuangan perusahaan yang kurang menggembirakan. Saham-saham 'istirahat' setelah akhir pekan lalu melonjak tajam.

Pada perdagangan Senin (6/2/2012), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah tipis 17,10 poin (0,13%) ke level 12.845,13. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah tipis 0,57 poin (0,04%) ke level 1.344,33 dan Nasdaq melemah 3,67 poin (0,13%) ke level 2.901,99.

Bursa-bursa regional bergerak cukup variatif. Berikut posisi bursa regional Selasa pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 melemah tipis 1,77 poin (0,02%) ke level 8.927,43.
  • Indeks KOSPI menguat tipis 6,85 poin (0,35%) ke level 7.687.98.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

eTrading Securities:
Secara teknikal, pada perdagangan kemarin IHSG terkoreksi namun penurunannya berhasil tertahan oleh garis Support MA 20. Perlu diwaspadai apabila IHSG menembus garis Support MA 20 nya karena berpotensi melanjutkan koreksinya. Indikator Stochastic dan RSI kembali bergerak reversal sementara MACD gagal membentuk goldencross. Pada perdagangan Selasa (7/2), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3936-4000 dengan kecenderungan terkoreksi.

Panin Sekuritas:
Bursa regional, termasuk IHSG, kemarin turun signifikan dipicu oleh ekspektasi melemahnya pertumbuhan ekonomi China akibat dampak krisis hutang Eropa. Pasar Eropa kemarin juga dibuka melemah menyusul batas waktu penyelesaian hutang antara Yunani dengan kreditor. Kami proyeksikan indeks hari ini cenderung begerak melemah akibat minimnya sentimen positif. IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran support-resistance 3.941-3.992.

(qom/qom)

Inilah Saham Pilihan Dari Tiga Sektor

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham domestik pada Selasa (7/2) diperkirakan masih terancam koreksi. Namun, saham sektor infrastruktur, tambang dan agri masih bisa jadi pilihan.

Pardomuan Sihombing, analis pasar modal dari Recapital Securities mengatakan, IHSG hari ini berpotensi terkoreksi. Namun, hal ini terjadi di tengah positifnya data ekonomi AS terutama data tenaga kerja yang turun di bawah 9% dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 6,5%,

“Maka, koreksi IHSG lebih karena imbas dari aksi profit taking yang dilakukan investor,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, profit taking ini juga dipicu oleh penilaian sejumlah broker asing yang menganggap saham-saham Indonesia diperdagangkan dengan valuasi premium. Seperti Credit Suisse yang menilai harga saham Indonesia sudah 40% premium ketimbang pasar saham emerging.

Sebenarnya valuasi premium ini bisa teradjust kembali turun atau menjadi relatif murah lagi karena kinerja pertumbuhan earning emiten masih tinggi pada kuartal pertama 2012, dan PDB Indonesia juga masih bisa mencapai 6.5%.

Namun, Credit Suisse menilai, trend rendahnya inflasi Indonesia sudah hampir selesai, sehingga diperkirakan mulai akan ada tekanan inflasi , seiring rencana pemerintah menaikkan TDL (tarif dasar listrik).

Di tengah warning Credit Suisse, harga saham Indonesia yang premium 40% dan anjuran untuk profit taking, posisi broker asing masih net buy. Ini seiring dengan trend akumulasi aset berisiko yang masih dominan di pasar keuangan global.

Terutama karena likuiditas yang masih tinggi di pasar keuangan global, terkait kebijakan suku bunga rendah untuk memacu pertumbuhan yang diterapkan AS dan China. Likuiditas juga berlimpah di pasar keuangan Eropa untuk mencegah guncangan finansial.

“Saat ini, risk asset seperti saham, komoditas , obligasi masih diminati investor,”imbuhnya.

Domu menilai, koreksi indeks lebih dipersepsi sebagai tahap penyesuaian valuasi sebelum laporan earning emiten dipublikasi. Dan koreksi teknikal ini lebih baik dimanfaatkan untuk akumulasi saham-saham yang berpotensi membukukan pertumbuhan laba tinggi pada kuartal pertama 2012.

Di tengah situasi ini, beberapa saham masih direkomendasikan. Seperti dari sektor infrastruktur yakni JSMR dan PGAS. Kemudian dari sektor tambang seperti ANTM, TINS, INCO,BORN, ADRO dan PTBA.

Demikian juga dari sektor agri seperti AALI , LSIP dan BWPT. “Rekomendasi buy on weakness untuk emiten-emiten ini,”tutupnya. [nat]

Inilah Daftar Saham Pilihan Selasa (7/2)

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Selasa (7/2) diprediksi masih akan terkoreksi akibat minimnya sentimen positif dengan kisaran 3.941-3.992.

Demikian dikatakan analis saham Panin Sekuritas, Purwoko Sartono kemarin. IHSG pada perdagangan Senin (6/2) melemah 41,16 poin atau 1,02% ke 3.974,79. Volume perdagangan mencapai 4,5 miliar saham senilai Rp6,2 triliun. IHSG mengalami net foriegn sell hingga Rp474,3 miliar.

Bursa regional, termasuk IHSG, kemarin turun signifikan dipicu oleh ekspektasi melemahnya pertumbuhan ekonomi China akibat dampak krisis utang Eropa. Pasar Eropa kemarin juga melemah menyusul batas waktu penyelesaian utang antara Yunani dengan kreditor.

Sementara pelaku pasar modal, Iwan Firmansyah merekomendasikan saham SMGR, SGRO, BHIT dan ASRI. Untuk saham SMGR disarankan beli dengan support di 11.300 dengan target harga di 12.950. Saham SGRO dapat dibeli saat berada di 3.300 dengan target harga di 3.675. Saham BHIT disarankan beli saat break di 300 dengan target harga di 390. Saham ASRI yang memiliki area beli di 510-540 dengan target harga di 650.

Sedangkan pengamat pasar modal Jemeriah Rio Rizaldi merekomendasikan saham BBNI disarankan speculative buy karena berpeluang rebound ke kisaran 3.525. Jika tidak mampu bertahan di atas 3.400, BBNI berpeluang melanjutkan pelemahan ke 3.200.

Untuk saham PTBA disarankan ambil untung karena berhasil menutup gap di 20.000–20.700. PTBA berpeluang menunda kenaikannya untuk semnetara waktu dan mengalami konsolidasi atau koreksi dengan support kuat di kisaran 19.150.

Saham LSIP menurut Rio, telah berhasil mencapai minor target sehingga disarankan buy on weakness di kisaran 2.400 dengan stoploss di 2.400.

Penurunan Yield Obligasi Jatuhkan Saham Bank

INILAH.COM, Jakarta –Laju IHSG diprediksi melanjutkan koreksi jangka pendek. Apalagi, saham-saham di sektor perbankan mendapat sentimen negatif dari penurunan yield obligasi pemerintah.

Vice President dan Senior Technical Analyst PT Samuel Securities Muhammad Alfatihmengatakan, penurunan yield obligasi pemerintah terjadi setelah peringkat utang Indonesia mencapai gelar Investment Grade dari Fitch Rating dan Moody's Investor Service. Padahal,perbankan punyabanyak posisi yang cukup besar pada obligasi negara.

Itulah, kata Alfatih, yang jadi alasan mengapa saham-saham sektor perbankan mengalami penurunan dan jadi tenakan yang berarti bagi IHSG. “Sebab, nilai obligasi yang dipegang perbankan, juga mengalami penurunan. Itulah di balik koreksi saham-saham bank,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Senin (6/2), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 41,16 poin (1,02%) ke level 3.974,788 dengan intraday tertinggi 4.040,082 dan terendah 3.957,548. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turun 9,30 poin (1,32%) ke level 693,827.

IHSG kembali melemah ke bawah 4.000, bagaimana Anda memperkirakan arah berikutnya?
Indeks saham domestik bakal melemah dalam jangka pendek. Secara teknikal, tren jangka pendek IHSG berpotensi melemah lebih lanjut ke level 3.940 hingga 3.870 dalam tujuh hari ke depan. Sedangkan resistance indeks berada di level 4.020.

Apalagi,penguatan IHSG yang terjadi belakangan ini juga sudah mentok pada level 4.040 sebagai level jenuh beli (overbought) sehingga pasar melakukan profit taking. Karena itu, wajar jika koreksi indeks berkelanjutan, pasar akan melakukan aksi jual terlebih dahulu.

Bagaimana dengan kondisi fundamental market domestic?
Selain faktor teknikal, pelamahan IHSG juga di-trigger oleh saham-saham di sektor keuangan terutama perbankan.Saham perbankan, mendapat sentiment negatif dari suku bunga obligasi pemerintah Indonesia yang terus mengalami penurunan. Kondisi ini terjadi setelah peringkat utang Indonesia mencapai gelar Investment Grade dari Fitch Rating dan Moody's Investor Service.

Padahal,perbankan punyabanyak posisi yang cukup besar pada obligasi negara. Itulah yang jadi alasan mengapa saham-saham sektor perbankan mengalami penurunan dan jadi tenakan yang berarti bagi IHSG. Sebab, nilai obligasi yang dipegang perbankan, juga mengalami penurunan. Itulah di balik koreksi saham-saham bank.

Bank apa yang paling besar kepemilikan obligasinya?
Emiten PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Negara Indoensia (BBNI) memengang obligasi pemerintah terbesar.Bank Mandiri sebesar Rp75,5 triliun,BNI Rp15,6 triliun, PT Bank Central Asia (BBCA) Rp9,8 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Rp4 triliun.

Sedangkan kontrubisi variable-nya terhadap earning asset, Bank Mandiri sebesar 8,5%, BNI 6,9% dan BCA sebesar 3,2%. Sementara itu, perbankan juga punya kasus obligasi korporasi yang default (gagal bayar) PT Berlian Laju Tanker (BLTA). Antara lain, Mandiri sebesar Rp500 miliar, BCA Rp500 miliar dan BNI Rp290 miliar.

Artinya, selain dari obligasi negara juga secara fundamental terdampak negatif obligasi korporasi.

Ya. selain perbankan bermasalah dengan obligasi negara, bank juga terdampak negatif oleh BLTA yang gagal bayar. Karena itu, perbanakan mendapat serangan negatif dari obligasi negara dan obligasi BLTA. Masalah utang sangat sensitif terhadap sentiment pada saham-saham sektor perbankan.

Faktor eksternal bagaimana?
Dari eksternal, pasar masih mencemaskan Yunani yang belum menerima syarat-syarat dari Uni Eropa untuk mendapatkan bailout. Karena itu, pasar juga khawatir Yunani akan gagal bayar.

Dalam situasi ini, bagaimana strategi trading-nya?
Selama potensi koreksi masih ada, lebih baik merealisasikan keuntungan untuk jangka pendek. Apalagi, beberapa saham sudah mengalami kenaikan cukup tinggi. Karena itu, kalaupun mau mengambil posisi, harus untuk horizon yang lebih panjang. Sebab, IHSG dalam jangka panjang masih bullish.

Untuk jangka panjang,saat ini bisa masuk pada saham-saham perbankan. Sebab, saat IHSG balik arah menguat, saham-saham bank akan mengalami titik balik menguat terlebih dahulu dibandingkan sektor lain.

Tragedi Yunani sebabkan Wall Street memerah

NEW YORK. Setelah lima pekan mencatatkan reli, indeks Standard & Poor's 500 kemarin ditutup memerah. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P 500 turun 0,3% menjadi 1.340,56. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,4% menjadi 12.814,51.

Sektor perbankan merupakan sektor dengan penurunan terbesar yakni 1,3%. Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa AS antara lain: Boeing Co yang turun 1,3%, Humana Inc turun 5,8%, Tpll Brothers Inc turun 2,5%, dan Lennar Corp yang juga turun 2,5%.

Salah satu sentimen negatif yang memberatkan langkah bursa AS adalah kecemasan investor mengenai krisis utang Eropa di mana pimpinan Yunani harus melakukan pemangkasan anggaran untuk mendapatkan bantuan dan menghindari default.

"Ini disebabkan tragedi Yunani yang masih terus berlangsung. Politisi Eropa sudah berupaya sekuat tenaga. Tapi kondisi ini memang sulit untuk diprediksi," jelas Stephen Wood, chief market strategist Russell Investments.

Sekadar informasi, pasar saham AS jatuh setelah para pimpinan Eropa menekan politisi Yunani untuk menyetujui persyaratan dalam mendapatkan bailout senilai 130 miliar euro atau US$ 171 miliar, dan menjelaskan bahwa waktu sudah hampir habis.

Wall Street 'Istirahat' Setelah Melonjak Tajam

New York - Bursa Wall Street ditutup melemah tipis digerus sentimen negatif dari krisis di Yunani dan juga laporan keuangan perusahaan yang kurang menggembirakan. Hal itu mengurangi optimisme membaiknya pertumbuhan ekonomi global.

Sejauh tahun 2012 ini, saham-saham sudah bergerak menguat dengan indeks S&P naik hingga 7% didorong oleh data ekonomi AS yang lebih baik dari ekspektasi. Kenaikan tajam saham-saham bahkan terjadi akhir pekan lalu, didorong oleh membaiknya data tenaga kerja.

Data-data laporan keuangan perusahaan yang cukup baik juga terus mendorong kenaikan harga saham-saham. Pada Senin kemarin, dari 290 perusahaan di S&P 500 yang sudah melaporkan keuangannya, sebanyak 60% berhasil meraup laba yang melebihi ekspektasi.

"Perusahaan-perusahaan tidak mengejutkan jika dibandingkan kuartal sebelumnya, yang dapat berarti akan terjadi perlambatan untuk sementara. Dapat dikatakan, saya bisa melihat level 1.400 untuk S&P pada musim panas jika kita tidak mendapatkan kabar mengejutkan dari Eropa," ujar Tommy Huie, president dan chief investment officer BMO Asset Management seperti dikutip dari Reuters, Selasa (7/1/2012).

Pada perdagangan Senin (6/2/2012), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah tipis 17,10 poin (0,13%) ke level 12.845,13. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah tipis 0,57 poin (0,04%) ke level 1.344,33 dan Nasdaq melemah 3,67 poin (0,13%) ke level 2.901,99.

Dari Eropa, kabar kurang menyenangkan datang dari Yunani. Para pemimpin di Athena ternyata gagal merespons rincian bailout dari Uni Eropa dan IMF. Padahal Yunani membutuhkan dana tersebut pada Maret untuk bisa membayar utang dan mencegah gagal bayar.

"Tidak mengejutkan untuk pasar sedikit menahan nafas setelah permulaan yang sangat kuat pada tahun ini, terutama masih banyaknya kekhawatiran tentang apa yang akan terjadi di Eropa," ujar Bernie Schoenfeld, analis dari NBY Mellon Wealth Management.

Perdagangan berjalan lambat dengan transaksi di New York Stock Exchenge, AMEX dan Nasdaq sebanyak 5,82 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian yang sebesar 7,84 miliar lembar saham.

(qom/qom)