Selasa, 07 Februari 2012

Penurunan Yield Obligasi Jatuhkan Saham Bank

INILAH.COM, Jakarta –Laju IHSG diprediksi melanjutkan koreksi jangka pendek. Apalagi, saham-saham di sektor perbankan mendapat sentimen negatif dari penurunan yield obligasi pemerintah.

Vice President dan Senior Technical Analyst PT Samuel Securities Muhammad Alfatihmengatakan, penurunan yield obligasi pemerintah terjadi setelah peringkat utang Indonesia mencapai gelar Investment Grade dari Fitch Rating dan Moody's Investor Service. Padahal,perbankan punyabanyak posisi yang cukup besar pada obligasi negara.

Itulah, kata Alfatih, yang jadi alasan mengapa saham-saham sektor perbankan mengalami penurunan dan jadi tenakan yang berarti bagi IHSG. “Sebab, nilai obligasi yang dipegang perbankan, juga mengalami penurunan. Itulah di balik koreksi saham-saham bank,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Senin (6/2), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah 41,16 poin (1,02%) ke level 3.974,788 dengan intraday tertinggi 4.040,082 dan terendah 3.957,548. Begitu juga dengan indeks saham unggulan LQ45 yang turun 9,30 poin (1,32%) ke level 693,827.

IHSG kembali melemah ke bawah 4.000, bagaimana Anda memperkirakan arah berikutnya?
Indeks saham domestik bakal melemah dalam jangka pendek. Secara teknikal, tren jangka pendek IHSG berpotensi melemah lebih lanjut ke level 3.940 hingga 3.870 dalam tujuh hari ke depan. Sedangkan resistance indeks berada di level 4.020.

Apalagi,penguatan IHSG yang terjadi belakangan ini juga sudah mentok pada level 4.040 sebagai level jenuh beli (overbought) sehingga pasar melakukan profit taking. Karena itu, wajar jika koreksi indeks berkelanjutan, pasar akan melakukan aksi jual terlebih dahulu.

Bagaimana dengan kondisi fundamental market domestic?
Selain faktor teknikal, pelamahan IHSG juga di-trigger oleh saham-saham di sektor keuangan terutama perbankan.Saham perbankan, mendapat sentiment negatif dari suku bunga obligasi pemerintah Indonesia yang terus mengalami penurunan. Kondisi ini terjadi setelah peringkat utang Indonesia mencapai gelar Investment Grade dari Fitch Rating dan Moody's Investor Service.

Padahal,perbankan punyabanyak posisi yang cukup besar pada obligasi negara. Itulah yang jadi alasan mengapa saham-saham sektor perbankan mengalami penurunan dan jadi tenakan yang berarti bagi IHSG. Sebab, nilai obligasi yang dipegang perbankan, juga mengalami penurunan. Itulah di balik koreksi saham-saham bank.

Bank apa yang paling besar kepemilikan obligasinya?
Emiten PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Negara Indoensia (BBNI) memengang obligasi pemerintah terbesar.Bank Mandiri sebesar Rp75,5 triliun,BNI Rp15,6 triliun, PT Bank Central Asia (BBCA) Rp9,8 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Rp4 triliun.

Sedangkan kontrubisi variable-nya terhadap earning asset, Bank Mandiri sebesar 8,5%, BNI 6,9% dan BCA sebesar 3,2%. Sementara itu, perbankan juga punya kasus obligasi korporasi yang default (gagal bayar) PT Berlian Laju Tanker (BLTA). Antara lain, Mandiri sebesar Rp500 miliar, BCA Rp500 miliar dan BNI Rp290 miliar.

Artinya, selain dari obligasi negara juga secara fundamental terdampak negatif obligasi korporasi.

Ya. selain perbankan bermasalah dengan obligasi negara, bank juga terdampak negatif oleh BLTA yang gagal bayar. Karena itu, perbanakan mendapat serangan negatif dari obligasi negara dan obligasi BLTA. Masalah utang sangat sensitif terhadap sentiment pada saham-saham sektor perbankan.

Faktor eksternal bagaimana?
Dari eksternal, pasar masih mencemaskan Yunani yang belum menerima syarat-syarat dari Uni Eropa untuk mendapatkan bailout. Karena itu, pasar juga khawatir Yunani akan gagal bayar.

Dalam situasi ini, bagaimana strategi trading-nya?
Selama potensi koreksi masih ada, lebih baik merealisasikan keuntungan untuk jangka pendek. Apalagi, beberapa saham sudah mengalami kenaikan cukup tinggi. Karena itu, kalaupun mau mengambil posisi, harus untuk horizon yang lebih panjang. Sebab, IHSG dalam jangka panjang masih bullish.

Untuk jangka panjang,saat ini bisa masuk pada saham-saham perbankan. Sebab, saat IHSG balik arah menguat, saham-saham bank akan mengalami titik balik menguat terlebih dahulu dibandingkan sektor lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar