Selasa, 07 Februari 2012

Saham Fundamental Positif di Tengah Koreksi

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham domestik pada Selasa (7/2) berpotensi melanjutkan pelemahan. Namun, beberapa saham dengan fundamental positif masih bisa menjadi pilihan.

Pada perdagangan Selasa (7/2) sesi pertama, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 37,997 poin (0,96%) ke level 3.936,791. Demikian juga indeks saham unggulan LQ 45 yang terkoreksi 7,462 poin (1,08%) ke level 686,365.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia cukup moderat, dengan volume transaksi sebesar 2,496 miliar lembar saham, senilai Rp 2,455 triliun dan frekuensi 57.712 kali. Sebanyak 52 saham naik, sisanya 152 saham turun, dan 91 saham stagnan.

Koreksi bursa terjadi seiring aksi jual bersih investor asing (net foreign sell) yang mencapai Rp259 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp1,129 triliun dan transaksi beli mencapai Rp869 miliar.

Hampir semua sektor melemah, kecuali sektor agri yang masih mencatatkan penguatan. Adapun koreksi dipimpin sektor aneka industri yang jatuh 1,7%, kemudian sektor finansial dan industri dasar sebesar 1,6%, serta manufaktur 1,3%.

Viviet S Putri, Equity Analyst BNI Securities mengatakan, IHSG hingga sore nanti akan bergerak fluktuatif dengan potensi kembali melemah. Hal ini karena minimnya sentimen yang dapat secara signifikan mengangkat indeks, “Kisaran indeks hari ini kami perkirakan akan bergerak di antara 3940 sampai 4000,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, sentimen positif yang dapat menahan penurunan indeks adalah kurs rupiah yang relatif stabil di posisi Rp8.983 per dolar AS. Begitu juga dengan penguatan harga logam seperti nikel dan timah, serta harga minyak yang menguat setelah kemarin terkoreksi.

Harga komoditas batu bara dunia pada perdagangan pekan ini berpotensi kembali melonjak. Terhambatnya jalur pengangkutan di pelabuhan batu bara New Castle akibat cuaca ekstrem ditambah terganggunya aktivitas pertambangan batu bara di Australia yang kembali dihantam bencana banjir, menjadi alasannya.

Namun, bursa regional kebanyakan terkoreksi. Rencana pemangkasan pertumbuhan ekonomi China oleh IMF menjadi sentimen negatif. Pasar pun masih menantikan hasil keputusan bailout Yunani sebesar US$ 170 miliar malam ini agar terhindar dari potensi default Maret 2012.

Di tengah situasi ini,Viviet masih merekomendasikan beberapa saham dengan fundamental positif. Seperti Perusahaan Gas Negara (PGAS), Semen Gresik (SMGR), Lonsum (LSIP)dan Bank Central Asia (BBCA),”Rekomendasi beli untuk emiten-emiten ini,”katanya. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar