Selasa, 07 Februari 2012

Tunggu Penyelesaian Krisis Yunani, IHSG Turun 19 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal bangkit ke zona merah dan terpaksa turun 19 poin meski sudah adanya aksi beli jelang penutupan. Investor masih menanti keputusan penyelesaian krisis utang Yunani.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.975 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.990 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat tipis 10,667 poin (0,27%) ke level 3.985,455. Sentimen negatif dari Yunani masih membayangi para pelaku pasar.

Penguatan indeks hanya sementara, tak lama setelah naik ke posisi tertingginya di 3.986,380, IHSG langsung ambles ke zona merah. Aksi ambil untung kembali terjadi akibat situasi pasar yang belum kondusif.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terpangkas 37,997 poin (0,96%) ke level 3.936,791 akibat aksi ambil untung di saham-saham unggulan. Saham-saham berbasis agrikultur menjadi penopang jatuhnya bursa.

Indeks menghabiskan sepanjang sesi perdagangan sesi II di zona merah. Meski sempat terjadi aksi beli saham setelah istirahat siang, indeks masih belum mampu keluar dari jeratan jaring negatif.

Menutup perdagangan, Selasa (7/2/2012), IHSG turun 19,336 poin (0,49%) ke level 3.955,452. Sementara Indeks LQ 45 melemah 3,595 poin (0,52%) ke level 690,232.

Sahamm-saham di sektor properti mulai diincar menjelang penutupan perdagangan, indeks sektornya pun langsung menguat ke zona hijau menemani sektor agrikultur. Sayangnya delapan sektor lain melemah sehingga indeks tak mampu bangkit.

Rencana IMF untuk memangkas pertumbuhan ekonomi China menjadi sentimen negatif di mata para pelaku pasar. Belum lagi, pasar masih menanti hasil kesepakatan restukturisasi utang Yunani.

Yunani masih bernegosiasi dengan para kreditornya yang seharusnya terjadi kemarin namun kembali ditunda. Yunani memang sedang menanti paket bantuan dana tahap dua dari IMF, ECB, dan Komisi Uni Eropa, sebesar US$ 170 miliar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 117.183 kali pada volume 5,087 miliar lembar saham senilai Rp 5,372 triliun. Sebanyak 97 saham naik, sisanya 113 saham turun, dan 106 saham stagnan.

Bursa Singapura masih mampu bertahan di tengah pelemahan bursa-bursa Asia lainnya. Sentimen negatif dari bursa global masih memberikan kekhawatiran di mata pelaku pasar.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 39,23 poin (1,68%) ke level 2.291,90.
  • Indeks Hang Seng turun tipis 10,75 poin (0,05%) ke level 20.699,19.
  • Indeks Nikkei 225 melemah tipis 11,68 poin (0,13%) ke level 8.917,52.
  • Indeks Straits Times menguat 16,04 poin (0,55%) ke level 2.956,14.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Petrosea (PTRO) naik Rp 900 ke Rp 37.000, Unilever (UNVR) naik Rp 350 ke Rp 19.950, Mayora (MYOR) naik Rp 350 ke Rp 15.100, dan HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 250 ke Rp 46.750.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.350 ke Rp 75.650, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.200 ke Rp 56.750, Surya Citra (SCMA) turun Rp 550 ke Rp 8.450, dan Multibreeder (MBAI) turun Rp 350 ke Rp 12.850.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar