Jumat, 27 Mei 2011

Laba Emiten Dongkrak Bursa Asia

Headline
INILAH.COM, Singapura – Bursa Asia menguat di hari kedua, meredam koreksi indeks acuan regional selama 4 pekan berturut-turut. Laba emiten menjadi katalisnya, di tengah data yang meragukan dari pertumbuhan ekonomi AS.

Indeks MSCI Asia Pacific pada Jumat (27/5) naik 0,7% ke 134,35, menghapus kerugian di awal perdagangan sebesar 0,2% dan meredam penurunan 4 pekan berturut-turut mencapai 0,2%. Lima saham menguat untuk empat saham yang jatuh.

Ng Soo Nam, kepala investasi di Nikko Asset Management Co, Singapura mengatakan, setelah penurunan pasar baru-baru ini, valuasi saham menawarkan beberapa peluang penguatn untuk investor, "Sementara ekonomi AS menunjukkan kecepatan pemulihan yang sangat lambat, saya cukup nyaman, selama momentum tidak berbalik. Sebagian besar pendapatan perusahaan juga memenuhi harapan. "

Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,4% dan indeks S & P / ASX 200 Australia naik 0,5%, indeks Hang Seng Hong Kong naik 1%. Sedangkan indeks komposit Shanghai China turun 1% dan indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,4%.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,3% hari ini, setrelah kemarin di New York menguat 0,4% menjadi 1,329.70 karena laba perusahaan lebih tinggi dari yang diperkirakan, termasuk Tiffany & Co, meredam data ekonomi AS yang mengecewakan.

Sekitar 53% dari 633 perusahaan di indeks MSCI Asia yang melaporkan pendapatan sejak 11 April membukukan peningkatan laba, sedangkan 40% mengalahkan estimasi analis.

Lenovo Group LTd. Produsen komputer terbesar China naik 5,3% di Hong Kong setelah membukukan laba tiga kali lipat lebih besar pada kuartal empat menjadi US$ 42 juta, melebihi rata-rata US$ 38,4 juta dari estimasi analis.

Gome Electrical Appliances Holding Ltd, peritel elektronik terbesar kedua China, melonjak 8,2%, setelah mengatakan laba kuartal pertama melonjak 66% dari tahun sebelumnya menjadi 552 juta yuan (US$ 85 juta).

Fisher & Paykel Appliances Holding Ltd, produsen kulkas terbesar New Zealand, melonjak 9,9% setelah melaporkan pendapatan di atas estimasi analis.

Genting Bhd, operator kasino terbesar ketiga Asia dari nilai pasar, naik 0,9% di perdagangan Kuala Lumpur. Perusahaan melaporkan laba bersih kuartal pertama melonjak 255% dari tahun lalu menjadi 824,2 juta ringgit (US$ 273 juta), didukung kontribusi lebih tinggi pada usaha resor perjudian Singapura dan bisnis perkebunan Malaysia.

Hitachi Construction Machinery Co, pembuat peralatan konstruksi terbesar kedua Jepang, naik 1,4% di Tokyo. Perusahaan memprediksikan, laba bersih akan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 23 miliar yen (US$ 284 juta).

Senshu Electric Co, distributor Jepang untuk produk kabel dan kawat, melonjak 8,5%. Perusahaan menaikkan proyeksi laba bersih setahun penuh 34% menjadi 1,68 miliar yen, karena penjualan luar negeri yang lebih tinggi dan meningkatnya permintaan setelah Jepang dilanda gempa terbesar pada Maret.

Saham eksportir melemah, setelah laporan menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS tahunan melambat menjadi 1,8% pada kuartal pertama, mencerminkan keuntungan yang lebih kecil dalam belanja konsumen dari perhitungan sebelumnya. Hal ini dibandingkan dengan ekspansi 3,1% pada kuartal sebelumnya.

klaim pengangguran AS meningkat sebesar 10 ribu menjadi 424 ribu pekan lalu. Perkiraan median ekonom adalah turun ke 404 ribu.

Li& FungLtd, pemasok pakaian dan mainan terbesar ke Wal-Maart Stores Inc, dan mendapatkan 65% penjualan dari AS, jatuh 2,6% di Hong Kong, setelah data AS menunjukkan pertumbuhan ekonomi lebih lambar dari perkiraan.

HTC Corp, pembuat smartphone Taiwan yang memfaktorkan AS sebagai pasar terbesar, turun 1,3%. Brambles Ltd. pemasok palet kayu terbesar dunia, turun 0,8% di Sydney.

Sony Corp, pembuat konsol game PlayStation dan televisi Bravia, turun 3,2% di Tokyo, penutupan terendah sejak Juli 2009. Perusahaan itu mengatakan laba bersih mungkin akan menjadi 80 miliar yen dalam tahun fiskal hingga Maret 2012. Jauh di bawah estimasi analis yang menargetkan 115,9 miliar yen. [mdr]

Parah, Laba Bersih BRMS Anjlok 49%

Logo Bumi Resources Mineral
JAKARTA - Laba bersih PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) anjlok hingga 49 persen menjadi Rp138,5 miliar pada kuartal I-2011 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp271,3 miliar.

Penyebab turunnya laba ini adalah akibat produksi tembaga dan emas dari perusahaan asosiasinya, PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), mengalami penurunan sebesar 40 persen. Tapi harga jual tembaga dan emas yang meningkat hampir 25 persen.

"Penurunan produksi NNT yang bersifat sementara ini telah diantisipasi sebelumnya. Hal ini dikarenakan keterlambatan pengembangan fase enam di wilayah tambang Batu Hijau dalam konsesi NNT," kata Direktur Utama BRMS Kenneth Farrell dalam keterangan tertulisnya kepada okezone di Jakarta, Jumat (27/5/2011).

Sambil menunggu pengembangan fase yang akan diselesaikan pada akhir tahun depan, dia menjelaskan NNT pada saat ini memproduksikan tembaga dan emasnya dari wilayah fase lima yang sudah melampaui masa produktifnya dan juga dari stock pile yang tersedia dengan grade yang lebih rendah.

Pada akhir tahun 2012, produksi tembaga dan emas NNT dari fase enam diharapkan dapat lebih besar dari rata-rata produksi di tahun 2010 yang cukup tinggi. "Oleh karenanya, kami berharap dapat mengkompensasikan penurunan produksi di tahun 2011 dan 2012, melalui produksi yang lebih tinggi dari wilayah fase enam di tahun depan," tukasnya.
(wdi)

Asing keluar dari saham, pekan ini rupiah alami pelemahan terbesar sejak Januari

Asing keluar dari saham, pekan ini rupiah alami pelemahan terbesar sejak Januari
JAKARTA. Pekan ini, rupiah mengalami pelemahan mingguan terbesar sejak Januari. Hal ini dipicu aksi investor asing melepas kemilikannya di saham lokal selama empat hari terakhir.

Dana asing yang menjual saham lokal senilai US$ 257 miliar, lebih banyak daripada jumlah yang mereka beli dalam sepekan hingga kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga tumbang 1,1% selama seminggu ini.

Rupiah tercatat melemah 0,4% pada pekan ini, menuju level Rp 8.576 per dollar AS, pada pukul 4 sore di Jakarta. Meski begitu, hari ini rupiah masih terbilang menguat tipis, yaitu sekitar 0,1%.

Mata uang Garuda ini sudah menunjukkan pelemahan sejak bank sentral mempertahankan suku bunga acuan tetap di 6,75%, pada 12 Mei lalu.

Kepala riset ekonomi Asia dari Citigroup Inc. Johanna Chua menyebut, ada keengganan mengambil risiko secara umum. Bukan hanya karena krisis utang Eropa, tapi juga karena ada kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi AS. "Dalam jangka pendek, mungkin ada sedikit lompatan keluar karena semua ketidakpastian," sebutnya.

Kemarin, AS merilis data belanja konsumen yang turun di luar perkiraan. Negara ini merupakan pembeli kedua terbesar dari ekspor non migas Indonesia non-migas per Maret.

Sementara, harga obligasi pemerintah naik dalam tiga pelan terakhir. Data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi yang berakhir Juli 2021 turun dua basis poin ke level 7,4% di pekan ini.

Data AS Memburuk, Pasar Uang Terapresiasi

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Nilai tukar rupiah dan IHSG kompak menguat. Data GDP AS yang menunjukkan perlambatan seiring kenaikan pengangguran dan kesiapan China membeli obligasi Portugal mendongkrak hasrat pasar atas asset-aset berisiko.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, penguatan rupiah hari ini dipicu pertumbuhan ekonomi AS terutama dari sisi sektor tenaga kerja yang masih negatif. Menurutnya, ekonomi AS diekspektasikan masih terdekselerasi (semakin melambat).

Sebab, data preliminary Gross Domestic Product (GDP) AS untuk kuartal pertama 2011 dirilis di level 1,8% dari prediksi 2,2% dan angka advanced di level 1,8%. Padahal, pertumbuhan AS di kuartal IV/2011 di level 3,2%.

"Karena itu, sepanjang perdagangan rupiah menguat ke level 8.557 dan level terlemahnya 8.574 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (27/5). Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (27/5) ditutup menguat 15 poin (0,17%) ke level 8.560/8.570 per dolar AS dari posisi kemarin 8.575/8.579.

Pada saat yang sama, data unemployment claim AS juga negatif. Angkanya bertambah 10 ribu ke level 424 ribu. Di sisi lain, penguatan rupiah juga mendapat dukungan dari China yang tertarik melakukan pembelian atas obligasi Portugal.

"Karena itu, keyakinan invstor terhadap krisis utang di Uni Eropa sedikit mereda sehingga memperkuat euro. Di sisi lain, minat pasar atas aset-aset berimbal hasil tinggi juga meningkat," paparnya.

Alhasil dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS juga turun ke 0,42% ke level 75,29. "Dolar AS melemah ke level US$1,4212 dari level sebelumnya US$1,4130 per euro," imbuh Christian.

Dari bursa saham, pengamat pasar modal Willy Sanjaya mengatakan, penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) sebesar 17,56 poin (0,46%) ke level 3.832,378 didukung oleh pelaku pasar yang langsung melakukan akumulasi beli kembali setelah bursa regional bergerak positif. Apalagi, tidak ada tanda-tanda yang membahayakan bagi perekonomian Indonesia.

Memang menurutnya, pada sesi pembukaan tadi pagi market dibuka langsung melemah. Pasar masih dikagetkan oleh data ekonomi yang membahayakan terkait krisis utang di Yunani, Polandia, Spanyol dan Portugal. “Apalagi, bursa Dow Jones hanya menguat tipis,” ucapnya.

Di sisi lain, lanjut Willy, koreksi tersebut juga karena pelaku pasar mengamankan posisi terlebih dahulu. Tapi, setelah bursa regional bergerak positif mereka langsung akumulasi kembali. “Apalagi, setelah rupiah melemah ke level 8.586 dan sekarang mata uang RI ini kembali ke level 8.560 per dolar AS,” paparnya.

Pada saat yang sama, pelaku pasar juga menyadari tren bullish IHSG ^JKSE masih berjalan dengan baik. Indeks sudah kembali berada di atas 3.830 meskipun level 3.900 belum akan tampak dalam waktu dekat. “Indeks masih akan bermain dalam kisaran bulan Mei di level support 3.750 dan resistance 3.890,” paparnya. [mdr]

Grup Indofood akan Kembangkan Food Estate

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Grup Indofood berminat mengembangkan program food estate.

"Food estate sedang menelaah dari pemerintah. Daerah mana yang sesuai dengan kondisi. Tebu dan tapioka juga oke," tutur Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim, Jumat (27/5).

Lebih lanjut Anthoni mengatakan, seiring pengarahan pemerintah, pihaknya akan aktif untuk program food estate. Selain itu, pihaknya akan melihat dari sisi kompetitif.

Terkait investasi, Anthoni menuturkan, investasi tersebut dapat dilihat dari dua hal. "Apabila investasi itu membutuhkan beberapa ruas dan butuh dana besar maka kita akan buat beberapa fase. Jika kami mampu membuatnya maka kami akan komitmen," kata Anthoni.

Pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp1 triliun untuk mendanai pembangunan infrastruktur dasar lahan seluas 570 ribu hektar di Merauke, Papua. Dana ini untuk tahap awal pengembangan kawasan food estate. Pemerintah menargetkan dapat memproduksi tebu, kedelai dan beras selesai pada 2014. [hid]

PDB AS Melambat, Rupiah Terapresiasi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (27/5) ditutup menguat 15 poin (0,17%) ke level 8.560/8.570 per dolar AS dari posisi kemarin 8.575/8.579.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, penguatan rupiah hari dipicu oleh pertumbuhan ekonomi AS terutama dari sisi sektor tenaga kerja yang masih negatif. Menurutnya, ekonomi AS diekspektasikan masih terdekselerasi (semakin melambat).

Sebab, data preliminary Gross Domestic Product (GDP) AS untuk kuartal pertama 2011 dirilis di level 1,8% dari prediksi 2,2% dan angka advanced di level 1,8%. Padahal, pertumbuhan AS di kuratal IV/2011 di level 3,2%.

"Karena itu, sepanjang perdagangan rupiah menguat ke level 8.557 dan level terlemahnya 8.574 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (27/5).

Pada saat yang sama, data unemployment claim AS juga negatif. Angkanya bertambah 10 ribu ke level 424 ribu. Di sisi lain, penguatan rupiah juga mendapat dukungan dari China yang tertarik melakukan pembelian atas obligasi Portugal.

"Karena itu, keyakinan invstor terhadap krisis utang di Uni Eropa sedikit mereda sehingga memperkuat euro. Di sisi lain, minat pasar atas aset-aset berimbal hasil tinggi juga meningkat," paparnya.

Alhasil dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS juga turun ke 0,42% ke level 75,29. "Dolar AS melemah ke level US$1,4212 dari level sebelumnya US$1,4130 per euro," imbuh Christian.

Grup Indofood Siapkan Capex Rp5,2 Triliun di 2011

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Grup Indofood menganggarkan belanja modal atau capital expenditure/capex sebesar Rp5,2 triliun pada 2011.

Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Thomas Thjie mengatakan, dana belanja modal terbesar akan digunakan untuk agribisnis sebesar Rp2,2 triliun pada 2011.

Untuk penanaman baru diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp1,7 triliun. Sedangkan dana belanja modal PT Indofood CBP Sukses Makmur sebesar Rp1,8 triliun yang digunakan untuk divisi noodle, divisi food seasoning, dan pembangunan pabrik susu di Jawa Timur.

Thomas menambahkan, dana belanja modal Bogasari digunakan untuk menggantikan peralatan yang sudah tua. Indofood juga berencana membeli kapal. "Dana belanja modal ICBP akan berasal dari hasil penawaran umum saham perdana dan dana belanja modal Bogasari dari hasil operasional," tambah Thomas, Jumat (27/5).

Selain itu, perseroan sedang menyelesaikan beberapa pembangunan pabrik. Saat ini perseroan telah menyelesaikan refinary untuk industri gula dan pengolahan minyak kelapa sawit. Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim mengatakan, untuk pembangunan pabrik gula di Sumatera Selatan akan bisa produksi pada kuartal ketiga 2011. "Diharapkan produksi pabrik gula sebesar 100 ribu hingga 150 ribu ton per tahun," tutur Anthoni.

Anthoni menambahkan, produksi gula akan digunakan untuk makanan. Sementara itu, Direktur Utama PT Salim Ivomas Pratama, anak usaha Indoagri Paulus Moleonoto menuturkan, produksi total CPO sebesar 1,5 juta ton. Sedangkan refinary untuk mengola CPO akan diselesaikan tahun ini dan bisa produksi 420 ribu ton.

Saham BHIT Teraktif Diperdagangkan Jumat (27/5)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Bhakti Investama Tbk (BHIT) teraktif diperdagangkan pada hari ini dengan transaksi mencapai 5.373 kali senilai Rp40,5 miliar dengan volume 228,2 juta saham.

Demikian dikutip dari data BEI, Jumat (27/5). IHSG ditutup naik 0,46% ke level 3.832,38. Volume perdagangan tercatat sebanyak 2,51 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp2,95 triliun. IHSG mengalami net foreign buy mencapai Rp330,03 miliar dengan penjualan asing sebesar Rp1,2 triliun dan pembelian asing mencapai Rp1,4 triliun.

Urutan kedua saham CLPI dengan transaksi sebanyak 2.041 kali senilai Rp23,7 miliar dengan volume perdagangan mencapai 23.6 juta saham. Urutan ketiga saham AKRA dengan transaksi sebanyak 2.011 kali senilai Rp65,4 miliar dengan volume perdagangan mencapai 38,02 juta saham. Urutan keempat saham PYFA dengan transaksi sebanyak 1.866 kali senilai Rp4,3 miliar dengan volume perdagangan mencapai 32,2 juta saham.

Urutan kelima saham ASII dengan transaksi sebanyak 1.682 kali senilai Rp193 miliar dengan volume perdagangan mencapai 3,2 juta saham. Urutan keenam saham BUVA dengan transaksi sebanyak 1.675 kali senilai Rp9,3 miliar dengan volume perdagangan mencapai 15,07 juta saham. Urutan ketujuh saham INDS dengan transaksi sebanyak 1.627 kali senilai Rp25,06 miliar dengan volume perdagangan mencapai 6,7 juta saham.

Urutan kedelapan saham LMPI dengan transaksi sebanyak 1.506 kali senilai Rp102,8 miliar dengan volume perdagangan mencapai 3,5 juta saham. Urutan kesembilan saham ADRO dengan transaksi sebanyak 1.486 kali senilai Rp102,8 miliar dengan volume perdagangan mencapai 43,2 juta saham. Urutan kesepuluh saham BBRI dengan transaksi sebanyak 1.484 kali senilai Rp177 miliar dengan volume perdagangan mencapai 28,3 juta saham.

IHSG Bangkit, Asing 'Net Buy' Rp330 M

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Indeks saham domestik berhasil mendarat di teritori positif setelah dibuka melemah pada sesi pagi. Investor asing yang berposisi beli, positifnya laju bursa regional, dan kenaikan harga komoditas menjadi katalisnya.

Pada perdagangan Jumat (27/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 17,56 poin (0,46%) ke level 3.832,378. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 2,42 poin (0,36%) ke angka 681.295.

Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 3,549 miliar lembar saham, senilai Rp3,342 triliun dan frekuensi 89.868 kali. Sebanyak 128 saham menguat, sedangkan 96 saham melemah dan 104 saham stagnan.

Penguatan indeks sesi pertama, diwarnai aksi beli asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp 330,03 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp1,450 tiliun sedangkan transaksi jual Rp 1,120 triliun.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah mengatakan, penguatan indeks saham hari ini dipicu oleh pergerakan bursa regional yang mendukung karena bergerak di teritori positif. Meski bursa Nikkei minus, bursa Hang Seng ditutup positif di atas 200 poin. “Apalagi, pada saat bursa Eropa dibuka, menguat 1% seiring inflasi Eropa yang mereda,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (27/5) petang.

Penguatan indeks, lanjut Cece, juga mendapat dukungan dari kenaikan harga komoditas seperti minyak mentah dunia ke level US$100,64 per barel, nikel ke level US$228,25 per troy ounce dan harga emas ke level US$1,525,99 per troy ounce.

Hanya saja, imbuh Cece, penguatan indeks hari ini terbatas karena data pengangguran AS terutama jobless claim yang naik sebesar 10 ribu ke level 424 ribu. “Pasar tinggal menunggu data inflasi RI yang akan dimumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pekan depan,” tuturnya.

Cece sendiri memperkirakan, inflasi diperkirakan tipis, bahkan bisa jadi Mei ini terjadi deflasi. “Kondisi itu, akan sangat posistif bagi saham-saham di sektor perbankan dan emiten terkait suku bunga lainnya,” papar Cece.

Saham-saham yang mengalami penguatan di antaranya PT Dian Swastatika Sentosa (DSSA) sebesar Rp2.650 (19,3%) ke level Rp16.350, PT Smart (SMAR) Rp750 (10,4%) ke angka Rp7.950, PT Lionmesh Prima (LMSH) senilai Rp700 (14,3%) ke posisi Rp5.600, begitu juga PT Indo Tambang Raya (ITMG) yang naik Rp550 (1,2%) ke level Rp47.650 dan PT Merck (MERK) sebesar Rp550 (0,6%) ke posisi 100.500 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah di antaranya PT Multibreder Adirama Indonesia (MBAI) yang turun Rp300 (1,2%) ke leve lRp24.700, lalu PT Try Polyta Indonesia (TPIA) yang koreksi Rp125 (2,9%%) ke posisi Rp4.125, PT Astra Internasional (ASII) turun Rp100 (0,2%) ke angka Rp59.200, PT Bank Central Asia (BBCA) melandai Rp100 (1,4%) ke angka Rp7.150 dan PT Bayan Resources (BYAN) yang turun Rp100 (0,6%) ke posisi 17.050. [mdr]

Laba Bumi Resources Mineral Anjlok 48% Jadi Rp 138 Miliar

Gb
Jakarta - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menderita penurunan laba bersih 48,93% menjadi sebesar Rp 138,52 miliar di triwulan I-2011, dari sebelumnya Rp 271,28 miliar tahun lalu pada periode yang sama.

Turunnya laba bersih ini diakibatkan produksi tembaga dan emas dari anak usahanya, PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), mengalami penurunan sebesar 40%.

Menurut Direktur Utama BRMS Kenneth Farrell, penurunan produksi NNT itu hanya bersifat sementara dan telah diantisipasi perseroan. Hal ini dikarenakan keterlambatan pengembangan fase 6 di wilayah tambang Batu Hijau dalam konsesi NNT.

"Sambil menunggu pengembangan fase 6 yang akan diselesaikan pada akhir tahun depan, NNT pada saat ini memproduksikan tembaga dan emasnya dari wilayah fase 5 yang sudah melampaui masa produktifnya dan juga dari stock pile yang tersedia dengan grade yang lebih rendah," katanya dalam siaran pers yang diterima detikFinance, Jumat (27/5/2011).

Pada akhir tahun 2012, produksi tembaga dan emas NNT dari fase 6 diharapkan dapat lebih besar dari rata-rata produksi di tahun 2010. Perseroan berharap bisa mengkompensasikan penurunan produksi di tahun 2011 dan 2012, melalui produksi yang lebih tinggi dari wilayah fase 6 di tahun depan.

Menurut Direktur Keuangan BRMS Yuanita Rohali, produksi awal dari asset-aset BRMS, seperti Mauritania (bijih besi) dan Dairi (seng dan timah hitam) dalam 18 bulan ke depan, akan mempercepat proses diversifikasi dari produksi BRMS dan mengurangi ketergantungan terhadap produksi dari NNT (emas dan tembaga).

"Kami juga berharap tren kenaikan harga jual tembaga dan emas dunia akan menopang kinerja keuangan yang positif oleh perusahaan di masa mendatang," kata Yuanita.

(ang/hen)

Inilah 10 Top Foreign Buy Saham Jumat (27/5)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pembelian investor asing hari ini mendukung penguatan IHSG yang ditutup naik 0,46% ke level 3.832,38.

Investor asing tercatat membeli 766,75 juta saham senilai Rp1,45 triliun atau terjadi net foreign buy sebesar Rp330,03 miliar. Dari data yang dihimpun INILAH.COM, 10 saham terbesar yang diborong asing pada perdagangan hari ini adalah BHIT menduduki posisi teratas yang dibeli sebanyak 16,69 juta saham. Urutan kedua terbesar saham yang dibeli asing adalah PGAS sebanyak 13,27 juta saham.

Urutan ketiga terhadap saham GIAA yang dibeli asing sebanyak 9,2 juta saham, diikuti BTEL sebanyak 9,03 juta saham, BUMI 7,53 juta saham, ASRI 7,21 juta saham, BORN 5,8 juta saham, BBRI 5,48 juta saham, ASGR 4,9 juta saham dan CTRA 4,3 juta saham.

Indofood CBP Bagi Dividen Rp116/Saham

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) akan membagikan dividen 2010 sebesar Rp116 per saham.

Pembayaran dividen 2010 akan dilakukan pada 7 Juli 2011. Perseroan mencatatkan laba bersih dan pendapatan sebesar Rp1,704 triliun dan Rp17,960 triliun pada 2010.

Sedangkan induk usaha ICBP, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) akan membagikan dividen 2010 sebesar Rp133 per saham. "Pembagian dividen 2010 hampir 40% dari laba bersih 2010," tutur Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Thomas Thjie.

Pembagian dividen akan dibayar pada 9 Agustus 2011. Sisa laba bersih 2010 juga akan digunakan untuk laba ditahan sebesar Rp5 miliar. Perseroan mencatatkan laba bersih 2010 sebesar Rp2,922 triliun dan pendapatan 2010 sebesar Rp38,40 triliun. [hid]

INDF bagi dividen senilai Rp 133 per saham

INDF bagi dividen senilai Rp 133 per saham
JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) akan membagikan dividen sebesar Rp 133 per saham, pada 9 Agustus 2011. Sementara, anak usahanya, PT Indofoof CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) akan membagi dividen senilai Rp 116 per saham, pada 7 Juli 2011.

Presiden Direktur Indofood Anthoni Salim mengungkapkan, rasio dividen dari masing-masing emiten sama besar, yakni 40% dari laba bersih tahun 2010.

Menurut Anthoni, jadwal mengenai cum dividen baru akan diumumkan kemudian melalui surat kabar dan keterbukaan informasi.

Penutupan akhir pekan yang ceria bagi IHSG

Penutupan akhir pekan yang ceria bagi IHSG
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup sumringah di akhir pekan. Pada pukul 16.00, indeks ditutup naik 0,46% menjadi 3.832,378.

Mayoritas sektor melonjak, dengan kenaikan tertinggi diperoleh oleh sektor agrikultur sebesar 2,16%. Baru kemudian disusul oleh sektor perdagangan dan sektor konstruksi dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,33% dan 0,81%.

Sekitar 121 saham naik, 85 saham turun, dan 100 lainnya tak berubah. Volume transaksi perdagangan mencapai 3,545 miliar saham senilai Rp 3,479 triliun.

Saham-saham yang mengalami kenaikan tertinggi sore ini adalah: PT Dian Swastatika Sentosa (DSSA) naik 19,34% menjadi Rp 16.350, PT Multi Prima Sejahtera (LPIN) naik 14,29% menjadi Rp 3.600, dan PT lionmesh prima (LMSH) naik 14,29% menjadi Rp 5.600.

IHSG Menanjak 17 Poin Sambut Pulihnya Harga Komoditas

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan akhir pekan dengan menguat 17 poin didorong aksi beli di saham-saham komoditas. Sentimen bursa regional juga membantu pergerakan IHSG.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di Rp 8.565 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.580 per dolar AS.

Membuka perdagangan akhir pekan, pagi tadi IHSG turun 20,379 poin (0,53%) ke level 3.794,437. Sentimen negatif dari data perekonomian AS sehingga membuat bursa-bursa di Asia berfluktuatif.

Setelah sempat terkena profit taking di awal perdagangan, dan jatuh sampai ke posisi terendah di 3.790,898, IHSG akhirnya berhasil balik arah dan naik tajam.

Perburuan saham-saham berbasis komoditas, terutama saham-saham perkebunan dan tambang melambungkan IHSG ke zona hijau dengan penguatan cukup tinggi.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menguat tipis 8,024 poin (0,21%) ke level 3.822,840. Indeks berhasil balik arah ke zona hijau atas aksi beli selektif.

IHSG sempat mendaki ke puncak tertinggi di 3.835,456 pada perdagangan sesi II. Saham-saham berbasis agrikultur menjadi primadona perdagangan kali ini.

Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (27/5/2011), IHSG menguat 17,562 poin (0,46%) ke level 3.832,378. Sementara Indeks LQ 45 naik 2,418 poin (0,35%) ke level 681,295.

Hampir seluruh indeks sektoral di pasar modal berhasil menguat, kecuali sektor aneka industri yang masih terkena profit taking. Indeks agrilkultur melaju paling kencang hingga lebih dari 2%,

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 89.868 kali pada volume 3,545 miliar lembar saham senilai Rp 3,479 triliun. Sebanyak 128 saham naik, 96 saham turun, dan 104 saham stagnan.

Dana asing secara perlahan kembali masuk pasar modal dalam negeri. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 329,801 miliar di seluruh pasar.

Bursa di Asia kembali bergerak mixed setelah siang tadi sempat seluruhnya menguat. Bursa China mencapai titik terendahnya dalam empat bulan setelah investor pesimis akibat lambatnya laju perekonomian negara tersebut.

Bursa Jepang pun mengalami hal yang serupa, yaitu terkoreksi cukup dalam. Selain mata uang yen yang menguat, pasar modal Jepang tertekan aksi jual saham Sony setelah mengumumkan kinerja triwulan I yang jauh di bawah target.

Berikut situasi di bursa-bursa regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 26,90 poin (0,98%) ke level 2.709,62.
  • Indeks Hang Seng melesat 217,28 poin (0,95%) ke level 23.118,07.
  • Indeks Nikkei 225 terkoreksi 40,11 poin (0,42%) ke level 9.521,94.
  • Indeks Straits Times menguat 23,87 poin (0,76%) ke level 3.147,57.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 2.650 ke Rp 16.350, SMART (SMAR) naik Rp 750 ke Rp 7.950, Lionmesh (LMSH) naik Rp 700 ke Rp 5.600, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 550 ke Rp 47.650.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multibreeder (MBAI) turun Rp 300 ke Rp 24.700, Chandra Asri (TPIA) turun Rp 125 ke Rp 4.125, Malindo (MAIN) turun Rp 100 ke Rp 5.750, dan Hexindo turun Rp 100 ke Rp 6.400.
(ang/dnl)

Hang Seng Oke, IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,46%

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan Jumat (27/5), IHSG ditutup naik 0,46% ke level 3.832,38.

Menurut analis Corfina Capital Deni Hamzah, penguatan indeks hari ini didukung regional, terutama Hang Seng yang naik 0,95%. Sektor AGRI mengalami kenaikan tertinggi sebesar 2,16% disebabkan dampak kenaikan harga komoditas. Selain itu, masuknya investor asing ke pasar juga ikut menopang penguatan indeks di akhir pekan ini. Asing tercatat melakukan pembelian bersih senilai Rp330,03 miliar.

Indeks LQ45 naik 0,35% ke level 681,3, sedang JII naik 0,2% ke level 531,45. Sebanyak 128 saham mengalami kenaikan, 97 saham turun, dan 104 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat sebanyak 2,51 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp2,95 triliun.

Saham-saham yang naik tajam hari ini adalah DSSA naik 19,34%, SMAR naik 10,41%, LMSH naik 14,28%, MERK naik 0,55%, ITMG naik 1,16%, dan LPIN naik 14,28%.

Krisis utang Eropa dan pelemahan dollar picu emas reli 1% di pekan ini

Krisis utang Eropa dan pelemahan dollar picu emas reli 1% di pekan ini
SINGAPURA. Emas menguat di London, dan melengkapi reli dua pekan terakhir. Reli emas dipicu kekhawatiran terhadap krisis utang Eropa dan melemahnya dollar AS, yang mendorong meningkatnya permintaan emas sebagai aset alternatif investasi.

Dollar AS tumbang ke level terendah dalam sepekan terhadap enam mata uang utama dunia. Ini terjadi lantaran perlambatan pertumbuhan ekonomi akan menjadi penghambat bank sentral AS menaikkan suku bunga.

Kontrak emas untuk pengantaran cepat melejit 0,6% ke level US$ 1.528,15 per ons troy, pada 9.13 a.m. di London. Si kuning ini naik 1% di pekan ini. Sementara, kontrak emas untuk pengiriman Agustus di Comex, New York, naik 0,4% ke posisi US$ 1.529,50.

Pembuat kebijakan Eropa sedang mencari cara untuk mengembalikan kepercayaan investor di tengah meningkatnya kekhawatiran gagal bayar utang Yunani, pasca menerima bailout 110 miliar euro, tahun lalu. Ketua Menteri Keuangan zona Euro Jean-Claude Juncker menyebut, IMF mungkin tidak mengucurkan paket bantuan senilai 12 miliar euro kepada Yunani, bulan depan.

Kekhawatiran atas percepatan inflasi, krisis utang Eropa, pelemahan dollar, dan perseteruan di Libya, telah mendongkrak emas ke level rekor US$ 1.577,57, pada 2 Mei lalu. Selama tahun ini, emas sudah naik 7,6%.

"Dengan maraknya perbincangan di Eropa terkait krisis utang Yunani, pembelian emas sebagai safe haven akan berlanjut dalam jangka pendek," sebut Mark Pervan, kepala riset komoditas dari ANZ Banking Group Ltd.

Sementara, mayoritas analis yang disurvei Bloomberg memprediksi, emas akan lanjut reli pada pekan depan.

Indofood Bagi Dividen Rp133 per Saham

INILAH.COM, Jakarta - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) akan membagikan dividen 2010 sebesar Rp133 per saham.

"Pembagian dividen 2010 hampir 40% dari laba bersih 2010," tutur Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Thomas Thjie, Jumat (27/5).

Pembagian dividen akan dibayar pada 9 Agustus 2011. Sisa laba bersih 2010 juga akan digunakan untuk laba ditahan sebesar Rp5 miliar.

Perseroan mencatatkan laba bersih 2010 sebesar Rp2,922 triliun dan pendapatan 2010 sebesar Rp38,40 triliun.

Dalam RUPST ini juga mengangkat Presiden Komisaris Manuel Velaz Pangilinan, Komisaris dipegang Benny Setiawan, Edward Santoso, Ibrahim Risjad, Robert Nicholson, Graham Leigh Pickles, sedangkan Komisaris Independen dipegang oleh Utomo J, Wahjudi Prakarsa, Torstein Stephansen. [cms]

9 Agustus, Indofood Bagi Dividen Rp133/Saham

Ilustrasi
JAKARTA - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membagikan dividen tunai Rp133 per lembar saham. Rencananya, dividen ini akan dibagikan pada 9 Agustus mendatang.

"Dividen ini akan kita bayarkan pada 9 Agustus 2011," ungkap Presiden Director dan CEO INDF Anthony Salim usai RUPST di Indofood Tower, Jakarta, Jumat (27/5/2011).

Dividen tersebut merupakan 40 persen dari laba bersih 2010. Selain itu dalam RUPS kali ini juga disetujui adanya laba ditahan sebesar Rp5 miliar. Selain itu,dalam RUPST kali ini telah disetujui perubahan komisaris perseroan.

Sehingga susunan komisaris perseroan adalah Presiden Komisioner Manuel Velaz Pangilinan, Komisioner Benny Setiawan Santoso, Komisioner Edward Anthony Tortorici, Komisioner Ibrahim Risjad, Komisioner Robert Charles Nicholson, Komisioner Graham Leigh Pickels, Komisaris Independent Utomo Josodirdjo, Komisaris Independent Wahjudi Prakarsa, dan Komisaris Independen: Torstein Stephansen.
(wdi)

Harga Beras & Emas Naik, Mei Tetap Berpotensi Deflasi

Ilustrasi: Grafik
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Hariawan mengungkapkan tekanan inflasi belum besar pada Mei ini meskipun harga beras dan gula mulai merangkak naik.

Dia mengungkapkan sampai minggu terakhir ini, beras dan gula memang mulai agak naik sedikit meskipun tidak signifikan. Dia melanjutkan, beras dan gula memang merupakan bahan pokok, namun jika sektor lain mengalami penurunan maka tekanan inflasi tidak signifikan.

"Kesimpulan akhirnya, potensi deflasi maish sangat besar walaupun mungkin lebih kecil potensinya dibandingkan bulan lalu, tapi potensinya ada," ujar Rusman usai acara Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia di JCC, Jakarta, Jumat (27/5/2011).

Dia menjelaskan, meskipun beras pasti akan menciptakan inflasi. "Tapi karena bobot beras hanya lima persen, kalau komponen lainnya turun, yang 95 persen maka makin banyak potensi deflasinya," kata Rusman.

Rusman melanjutkan, memang ada sedikit tekanan inflasi berasal dari pertamax. "Tapi karena bobotnya kecil sekali, apalagi sekarang migrasi lagi kan, jadi gak terlalu keras juga dalam perhitungan inflasi kita," tambahnya.

Dia melanjutkan, selain itu perhiasan yang berasal dari emas meskipun kurang diperhitungkan namun masih cukup tinggi memberikan tekanan inflasi. Namun demikian, dia yakin inflasi masih tidak akan menekan.

"Jadi saya kira kalau pertanyaannya apa yang akan terjadi lihat potensi deflasinya semakin besar karena ada yang naik dan ada yang turun," tambahnya.
(wdi)

Berencana bagikan dividen, saham SCMA meroket tembus rekor baru

Berencana bagikan dividen, saham SCMA meroket tembus rekor baru
JAKARTA. Saham PT Surya Citra Media (SCMA) diburu investor jelang sore ini. Pada pukul 15.03, saham SCMA melonjak 5,4% menjadi Rp 4.850. Ini merupakan level tertinggi sejak debut trading pada Juli 2001 lalu.

Aksi borong investor atas saham ini terkait dengan aksi korporasi perusahaan. Asal tahu saja, hari ini, operator televisi itu mengumumkan untuk membagi dividen final sebesar Rp 225 per saham.

Harga Logam Angkat Bursa Eropa Positif

Headline
INILAH.COM, London - Kenaikan harga logam mendorong saham pertambangan menguat sehingga bursa saham Eropa bergerak positif pada perdagangan Jumat (27/5).

Volume perdagangan diperkirakan turun menjelang libut panjang akhir pekan di Inggris dan AS. Pada perdagangan kemarin, bursa turun 0,1% namun pada perdagangan hari ini terbantu dengan tren bullish di bursa Eropa.

Saham pertambangan mendapat dorongan dari kenaikan tajam harga tembaga karena kejatuhan dolar. Data ekonomi AS turun menekan pergerakan dolar. "Penguatan bisa bersifat sementara karena kami memiliki perkiraan sore ini data ekonomi AS memberi sinyal ekonomi melambat," kata Markus Huber, trader senior di ETX Capital.

Indeks FTSE naik 1,03% ke 5.941,6, indeks DAX naik 0,8% ke 7.175 dan indeks CAC naik 1,3% ke 3.969. Untuk bursa Asia seperti indeks Hang Seng naik 0,8% ke 23.104, indeks Nikkei turun 0,4% ke 9.521, indeks Shanghai naik 0,9% ke 2.709, indeks ASX naik 0,5% ke 4.684.

Bursa Jepang sudah mengalami penurunan selama tiga minggu berturut-turut

Bursa Jepang sudah mengalami penurunan selama tiga minggu berturut-turut
TOKYO. Mayoritas saham di bursa Jepang melorot sore ini. Dengan demikian, Nikkei mengalami penurunan selama tiga minggu berturut-turut. Penyebabnya, data ekonomi AS tumbuh melambat ketimbang prediksi sehingga mengurangi outlook kinerja eksportir Jepang.

Pada penutupan pukul 15.00 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,4% menjadi 9.521,94. Sedangkan indeks Topix turun 0,3% menjadi 824,90. Sepanjang minggu ini, indeks Nikkei sudah melorot 0,9%, yang merupakan penurunan mingguan paling lama sejak Oktober lalu. Sementara indeks Topix sudah turun 0,4% pada minggu ini.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: Canon Inc yang turun 0,4%, Toyota Motor Corp turun 0,6%, dan Sony Corp yang turun 3,2%.

"Akan memakan beberapa waktu hingga akhirnya bursa Jepang kembali bullish. Beberapa data ekonomi cukup lemah karena sulitnya mendapatkan pasokan suku cadang," jelas Takahashi Miyazaki, senior strategist Mitsubishi UFJ Asset Management Co di Tokyo.

Deviden Tahun 2011

20 Mei, Cadangan Devisa RI tembus USD116,5 Miliar

Ilustrasi
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan cadangan devisa Indonesia pada 20 Mei 2011 telah menembus USD116,5 miliar.

“Cadangan devisa kami per 20 Mei itu sebesar USD116,5 miliar,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution di Komplek BI Jakarta, Jumat (27/5/2011).

Dengan posisi cadangan devisa tersebut berarti cadangan devisa selama 20 hari pertama Mei 2011 telah bertambah USD2,7 miliar atau naik 2,37 persen dibandingkan akhir April 2011 yang sebesar USD113,8 miliar.

Sebelumnya, cadangan devisa Indonesia hingga 6 Mei 2011 telah mencapai USD115,8 miliar. Naiknya cadangan devisa ini ditopang surplus yang besar dalam dua tahun belakangan ini. Serta capital inflow yang sehat.

"Capital inflow bercampur jangka pendek dan jangka panjang, neraca pembayaran kita tetap sehat, surplusnya selalu besar dalam dua tahun ini. Melahirkan cadangan devisa yang cukup besar," jelasnya.

Darmin menambahkan, pada periode 2010-2011 ini pertumbuhan ekonomi bukan hanya ditopang dari sektor konsumsi saja namun juga membaiknya sektor ekspor dan investasi.
(wdi)

Impor dari Eropa meningkat, CPO lanjut reli untuk pekan ketiga

Impor dari Eropa meningkat, CPO lanjut reli untuk pekan ketiga
KUALA LUMPUR. Kenaikan harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) hari ini, melengkapi reli tiga pekan berturut-turut. Ini merupakan reli terbaik dalam enam bulan terakhir.

Penguatan CPO seiring meningkatnya impor pembeli dari Eropa untuk mengisi stoknya. Selain itu, kenaikan harga minyak mentah mengangkat permintaan minyak sawit untuk bahan biofuel.

Kontrak CPO untuk pengiriman Agustus di Malaysia Derivatives Exchange sempat melejit 0,7% ke level RM 3.441 atau setara US$ 1.138 per metrik ton, sebelum mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 3.436 per metrik ton.

CPO telah menguat 1,4% selama sepekan ini dan melengkapi reli untuk minggu yang ketiga. Ini merupakan penguatan terbesar sejak pekan yang berakhir 12 November.

Analis CIMB Investment Bank Bhd. Ivy Ng menyebut, sebagian investor memutuskan untuk kembali dan membeli, karena mereka kemungkinan belum membeli dan kehabisan stok. "Harga mendapat support pada level ini," ujarnya.

Interfek menyebut, ekspor kelapa sawit Malaysia naik 23,4% menjadi 1,07 juta ton pada 25 hari pertama di bulan Mei. Data SGS menunjukkan, impor dari negara-negara Uni Eropa meningkat 22% pada periode ini.

Lanjut Ng, kenaikan harga minyak mentah juga mendukung harga minyak sawit. Minyak naik di New York, menuju reli 1% pada minggu ini, karena pasar tetap optimis terhadpa pemulihan ekonomi meski ada sinyal perlambatan di AS.

Selain itu, hujan yang berlebih di AS telah menunda penanaman kedelai dan biji-bijian. Hal ini mendorong harga kedelai lebih tinggi, sehingga berpengaruh pula pada harga CPO sebagai substitusinya.

Lippo Cikarang Segera Rilis Klaster Oakwood

Medium
INILAH.COM, Cikarang - Perusahaan Pengembang Properti PT Lippo Cikarang Tbk segera merilis klaster residensial baru ‘Oakwood’ akhir Mei 2011.

Hal ini disampaikan perseroan dalam rilisnya, Jumat (27/5). Oakwood adalah klaster ke-6 dari Mega Kluster The Elysium Residence. Dari 83 unit tahap pertama yang akan diluncurkan ini berada di atas lahan seluas 8 hektar.

Oakwood membidik masyarakat kelas middle up. Adapun harga yang ditawarkan mulai dari kurang lebih Rp800 juta hingga Rp1,1 Miliar dengan dua tipe yaitu tipe 9 x 10 m2 dengan luas bangunan 110 m2 yang terdiri dari tiga kamar tidur plus satu dan tipe 10x20 m dengan dua pilihan luas bangunan, yakni 135 m2 dan 141 m2 dengan jumlah kamar empat plus satu.

Saat ini sudah lebih dulu ada 5 kluster di Mega klaster The Elysium Residence yang memiliki luas sekitar 126 ha, antara lain Elysium Garden, Le Jardin, Ivory Garden, Greenwood, Florencia yang seluruhnya sudah sold out.

Mayoritas bursa regional melaju kencang sore ini

Mayoritas bursa regional melaju kencang sore ini
TOKYO. Mayoritas bursa Asia siang ini melaju kencang. Lonjakan yang terjadi pada bursa Asia sudah terjadi selama dua hari berturut-turut.

Pada pukul 15.39 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,7% menjadi 134,24. Kenaikan dialami oleh indeks Kospi Korea Selatan yang naik 0,4%, indeks S&P/ASX 200 Australia yang naik 0,5%, dan indeks Hang Seng Hongkong naik 0,7%. Kendati begitu, ada pula bursa acuan yang dilanda aksi jual seperti Shanghai Composite Index China yang turun 0,9% dan indeks Nikkei 225 Stocak Average yang turun 0,4%.

Sejumlah saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia diantaranya Genting yang naik 1,1%, Fisher & Paykel Appliances Holdings Ltd yang naik 9,9%, dan Li & Fung Ltd anjlok 3,9%.

"Mengikuti penurunan yang terjadi di pasar, valuasi saham menawarkan ruang kepada investor untuk naik. Meski perekonomian AS menunjukkan perlambatan pertumbuhan, namun mayoritas kinerja perusahaan sesuai dengan target," jelas Ng Soo Nam, chief investment officer Nikko Asset Management.

Neraca perdagangan surplus, won menguat ke level paling perkasa dua minggu

Neraca perdagangan surplus, won menguat ke level paling perkasa dua minggu
SEOUL. Sudah dua hari berturut-turut, won Korea Selatan menguat ke level tertinggi dalam dua minggu terakhir. Kondisi ini terjadi setelah Korea Selatan mengalami surplus neraca perdagangan ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir pada April seiring dengan rekornya nilai ekspor.

Berdasarkan data yang dirilis Bank of Korea hari ini, surplus neraca perdagangan mencapai US$ 1,88 miliar pada April dari posisi US$ 1,33 miliar pada Maret.

"Tingkat ekspor melesat dan hal itu mendorong terjadinya surplus pada neraca perdagangan. Besar kemungkinan won akan terus menguat," jelas Jeon Seung Ji, currency analyst Samsung Futures Inc di Seoul.

Pada penutupan pasar pukul 15.00 waktu Seoul, won menguat 0,6% menjadi 1.082,25 per dollar, setelah sebelumnya sempat perkasa 0,9%. Pada 25 Mei lalu, won sempat menyentuh level 1,101,68 per dollar, yang merupakan level paling lemah sejak 31 Maret lalu. Jika dilihat, sepanjang minggu ini, pergerakan won tak banyak mengalami perubahan.

Bursa Eropa akan Menguat Ikuti Asia & Wall Street

Medium
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa pada perdagangan Jumat (27/5) diprediksi menguat mengikuti bursa Asia dan Wall Street.

Kenaikan harga komoditas yang tajam telah memberikan sentimen positif bagi pasar saham. Hal ini memacu gairah investor menjelang libur panjang di Inggris dan Amerika Serikat.

Apalagi data kepercayaan konsumen Inggris menguat tajam dalam 18 tahun terakhir. Hal ini didukung cuaca yang cerah dan rangkaian hari libur. Financial spreadbetters memprediksi indeks FTSE naik 46 poin atau 0,8%, indeks DAX naik 64-64 poin atau 0,9% dan indeks CAC Prancis naik 43 poin atau 1,1%, demikian dikutip dari yahoo.finance.com.

Sedangkan bursa Asia seperti Hang Seng naik 0,8% ke 23.100, indeks Nikkei turun 0,4% ke 9.521,9, indeks Shanghai turun 0,5% ke 2.721 dan indeks ASX naik 0,5% ke 4.684.

Pada perdagangan kemarin bursa Eropa melemah tertekan penurunan data pertumbuhan ekonomi AS dan spekulasi IMF menyetujui dana talangan untuk Yunani.

Nilai tukar euro naik terhadap dolar dengan EUR 1,4251 atau naik 0,8% karena China akan terlibat dalam pembelian obligasi bailout Portugal. Pasar memperkirakan akan mendapatkan margin dengan memegang mata uang tunggal tersebut.

Indofood CBP akan Bagi Dividen Rp116/Saham

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dikabarkan akan membagikan dividen 2010 sebesar Rp116 per saham.

"Pembagian dividen Rp116 per saham," ujar salah satu investor yang ditemui seusai RUPST ICBP, Jumat (27/5).

Perseroan mencatatkan laba bersih dan pendapatan sebesar Rp1,704 triliun dan Rp17,960 triliun pada 2010. [hid]

SCCO bagi dividen Rp 90 per saham

Perlambatan ekonomi AS ikut membuat bursa Asia melempem
JAKARTA. Perusahaan kabel PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk/Sucaco Tbk (SCCO) bakal membagikan dividen senilai Rp 90 per saham pada 11 Juli 2011. Pembagian ini untuk pemegang saham yang tercatat pada 24 Juni 2011.

"Dividen tersebut nilai totalnya Rp 18 miliar atau sekitar 30% dari laba bersih," ujar Direktur Keuangan SCC0 Nicodemus M Trinadi, Jumat (27/5).

Pembagian dividen tahun ini naik dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 30 per saham. Kenaikan dividen tahun ini tak lepas dari peningkatan laba bersih SCCO tahun lalu yang mencapai 233% menjadi Rp 60,763 miliar.

Setelah dipotong untuk dividen, laba bersih 2010 diambil sebesar Rp 3 miliar untuk dana cadangan, sementara sisanya masuk saldo laba ditahan.

Grup Rajawali tambah kepemilikan di META senilai Rp 112,50 miliar

Grup Rajawali tambah kepemilikan di META senilai Rp 112,50 miliar
JAKARTA. Rumor panas kembali menyerempet saham PT Meta Infrastruktur Tbk (META). Kabarnya Grup Rajawali tengah bernegoisasi membeli saham perusahaan infrastruktur tersebut dengan mekanisme block sale.

Sumber KONTAN membisikkan, Grup Rajawali berniat membeli sekitar 1 juta lot saham atau setara 3,65% saham META. Sebagai pihak penjual tak lain adalah Grup Bosowa.

"Harganya berkisar antara Rp 200 hingga Rp 225 per saham," tutur sang empunya rumor. Itu artinya, total transaksi ini bernilai antara Rp 100 miliar hingga Rp 112,50 miliar.

Asal tahu saja, tahun 2010 lalu Grup Rajawali masuk menjadi pemegang saham META melalui anak usahanya, PT Hijau Makmur Sejahtera (HMS) sebanyak 23,6% dari total saham. Belum lagi, ada nama pemegang saham lain seperti Eagle Infrastructure Limited yang diduga juga menjadi kepanjangan tangan Grup Rajawali di META dengan kepemilikan sekitar 22,13%.

Sayangnya Managing Director Grup Rajawali, Darjoto Setyawan belum bisa dikonfirmasi mengenai kabar ini.

Berdasarkan data Bloomberg, sepanjang bulan Mei 2011, saham META terus mengalami penurunan. Bila pada awal Mei (2/5) harga saham META berakhir di level Rp 265 per saham, maka harga itu terus turun hingga mencapai level terendah sepanjang tahun ini di Rp 230 per saham (25/5).

Namun beruntung harga sahamnya kemudian kembali naik ke posisi Rp 240 per saham hingga Jumat siang ini (27/5).

Sepanjang bulan Mei 2011, Semesta Indovest merupakan broker yang paling getol membeli saham META. Pembelian bersih mereka mencapai Rp 33,61 miliar.

Sesi Dua, Pilih Tambang, Bank & Saham Berdividen

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Penguatan IHSG di sesi pertama diperkirakan berlanjut hingga penutupan seiring positifnya laju bursa regional dan faktor dividen. Karena itu, pilih saham-saham di sektor tambang, bank dan emiten yang berdividen di sesi dua.

Pada sesi pertama perdagangan Jumat (27/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 8,02 poin (0,21%) ke level 3.822,84. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 0,36 poin (0,05%) ke angka 679,236.

Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,763 miliar lembar saham, senilai Rp1,421 triliun dan frekuensi 45.985 kali. Sebanyak 105 saham menguat, sedangkan 92 saham melemah dan 102 saham stagnan.

Penguatan indeks sesi pertama, juga diwarnai aksi beli asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp57,05 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp615,06 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp558,004 miliar.

Mayoritas sektor saham kompak menguat. Sektor perkembunan memimpin kenaikan 1,75%, disusul perdagangan 0,95%, disusul aneka industri 0,42%, manufaktur 0,23%, industri dasar 0,22%, properti 0,21%, keuangan 0,20%, pertambangan 0,12%, dan konsumsi 0,07%. Hanya sektor infrastruktur yang melemah 0,50%.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti akan menguat. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.792 dan resistance 3.855,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (27/5).

Peluang penguatan indeks hari ini didukung oleh pelaku pasar yang langsung melakukan akumulasi beli kembali setelah bursa regional bergerak positif. Apalagi, tidak ada tanda-tanda yang membahayakan bagi perekonomian Indonesia.

Memang menurutnya, pada sesi pembukaan tadi pagi market dibuka langsung melemah. Pasar masih dikagetkan oleh data ekonomi yang membahayakan terkait krisis utang di Yunani, Polandia, Spanyol dan Portugal. “Apalagi, bursa Dow Jones hanya menguat tipis,” ucapnya.

Di sisi lain, lanjut Willy, koreksi tersebut juga karena pelaku pasar mengamankan posisi terlebih dahulu. Tapi, setelah bursa regional bergerak positif mereka langsung akumulasi kembali. “Apalagi, setelah rupiah melemah ke level 8.586 dan sekarang mata uang RI ini kembali ke level 8.561 per dolar AS,” paparnya.

Pada saat yang sama, pelaku pasar juga menyadari tren bullish IHSG ^JKSE masih berjalan dengan baik. Indeks sudah kembali berada di atas 3.825 meskipun level 3.900 belum akan tampak dalam waktu dekat. “Indeks masih akan bermain dalam kisaran bulan Mei di level support 3.750 dan resistance 3.890,” paparnya.

Penguatan indeks juga mendapat dukungan dari cum dividen yang jatuh hari ini seperti PT Astra Internasional (ASII) di level Rp1.130 per saham dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) di angka Rp70,04 per saham. “Belum lagi cum dividen yang jatuh pada 31 Mei 2011,” ungkapnya.

Adapun sektor saham yang jadi penggerak utama indeks hari ini adalah pertambangan dan perbankan. Dia merekomendasikan positif beberapa saham pada kedua sektor tersebut dan beberpa saham yang cum dividennya jatuh hari ini dan yang akan membagikan dividen dalam waktu dekat.

Saham-saham pilihannya PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Astra Internasional (ASII). Lalu, PT Indo Tambang Raya (ITMG), PT Bumi Resources (BUMI) yang akan listing di bursa London pada 17 Juni 2011 dan PT Bakrie and Brothers (BNBR) seiring kuasi reorganisasinya.

PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) yang akan membagikan dividen sebesar Rp30 per saham, dan PT Asiaplast Industries (APLI) senilai Rp20 per saham atau 10% dari harga sahamnya saat ini. “Saya rekomendasikan strong buy saham-saham tersebut, terutama karena pelaku pasar akan berburu dividend yield,” imbuhnya.

Asing Masuk, IHSG Sesi I Ditutup Naik 0,26%

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan sesi I Jumat (27/5), IHSG ditutup naik 0,26% ke level 3.824,88.

Penguatan indeks siang ini didukung pemulihan mayoritas saham Asia dan masuknya investor asing ke pasar. Indeks LQ45 naik 0,13% ke level 679,79, sedang JII naik 0,06% ke level 530,7. Sebanyak 105 saham mengalami kenaikan, 93 saham turun, dan 102 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat sebanyak 1,19 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,4 triliun.

Asing kembali masuk ke pasar dengan mencatatkan pembelian bersih saham senilai Rp57,06 miliar.

Di Asia, saham kembali pulih setelah pagi tadi melemah. Hang Seng naik 0,99%, KLSE naik 0,47%, Nikkei naik 0,17%, Seoul naik 0,76%, namun Shanghai masih melemah 0,1%.

Saham-saham yang naik tajam siang ini adalah DSSA naik 19,7%, LMSH naik 14,28%, SMAR naik 7,63, MERK naik 0,55%, DLTA naik 0,39%, dan ITMG naik 1,06%.

Inilah tiga saham bluechips dengan performa terbaik di sesi I

JAKARTA. Meski sempat tergelincir, namun indeks bangkit di sesi I. Indeks ditutup dengan penambahan 8,02 poin menjadi 3.822,84.

Sejumlah emiten bluechips yang dilanda aksi beli berhasil membuat indeks tersenyum. Mereka adalah:

- PT Bank Mandiri (BMRI)
Saham BMRI naik 1,43% menjadi Rp 7.100 di sesi I. Sejumlah broker asing yang memborong saham ini adalah CLSA INdonesia senilai Rp 17,09 miliar, Deutsche Securities senilai Rp 11,82 miliar, dan Mandiri Sekuritas senilai Rp 10,27 miliar.

- PT Dian Swastatika Sentosa (DSSA)
Saham DSSA naik 19,71% menjadi Rp 16.400 di sesi I. Sejumlah broker asing yang memborong saham ini adalah eTrading Securities senilai Rp 1,19 miliar, Ciptadana Securities senilai Rp 588,48 juta, dan Merrill Lynch senilai Rp 354,08 juta.

- PT Sinar Mas Agro (SMAR)
Saham SMAR naik 7,64% menjadi Rp 7.750 di sesi I. Sejumlah broker asing yang memborong saham ini adalah Reliance Securities senilai Rp 179,8 juta, Kim Eng Securities senilai Rp 98,28 juta, dan OSK Nusadana senilai Rp 46,8 juta.

Coal India akan masuk ke anak usaha DSSA dengan nilai penawaran US$ 1 miliar

Coal India akan masuk ke anak usaha DSSA dengan nilai penawaran US$ 1 miliar
MUMBAI / JAKARTA. Coal India (COAL.BO), perusahaan tambang batubara terbesar di dunia dikabarkan tengah melakukan pembicaraan lanjutan untuk membeli 40% saham milik PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) yang merupakan produsen batubara berkalori rendah di Indonesia. Menurut sumber Reuters, nilai akuisisi yang diajukan mencapai US$ 1 miliar.

"Due diligence telah berlangsung beberapa waktu lalu, hal ini segera selesai dan kami berencana mengajukan penawaran ini akhir bulan depan," ujar sumber tersebut.

Pejabat eksekutif Coal India dan pejabat dari induk Golden Energi yaitu PT Dian Swastatika Sentosa (DSSA) hingga saat belum bisa dihubungi untuk memberikan komentar.

Harga penawaran saham anak usaha DSSA di kisaran Rp 2.300 hingga Rp 3.500

Harga penawaran saham anak usaha DSSA di kisaran Rp 2.300 hingga Rp 3.500
JAKARTA. Anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), yaitu PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) berencana melepas maksimal 1,25 miliar sahamnya dalam hajatan penawaran perdana saham publik (initial public offering).

Sekretaris Perusahaan DSSA Hermawan Tarjono menyebut, perkiraan harga penawaran saham GEMS antara Rp 2.300 dan Rp 3.500 per saham.

Perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan batubara ini telah menunjuk Sinarmas Sekuritas sebagai underwriter untuk hajatan IPO ini. Sementara, ANZ Singapura ditunjuk sebagai penasihat keuangan untuk mendapatkan mitra strategis.

"GEMS sedang melakukan pembicaran serius dengan beberapa mitra strategis, antara lain dari India dan Korea," ungkap Hermawan, dalam dalam keterbukaan informasi BEI, hari ini.

Saat ini, DSSA tercatat sebagai pemegang 99,99% saham GEMS.

Asing Masuk, IHSG Sesi I Ditutup Naik 0,26%

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan sesi I Jumat (27/5), IHSG ditutup naik 0,26% ke level 3.824,88.

Penguatan indeks siang ini didukung pemulihan mayoritas saham Asia dan masuknya investor asing ke pasar. Indeks LQ45 naik 0,13% ke level 679,79, sedang JII naik 0,06% ke level 530,7. Sebanyak 105 saham mengalami kenaikan, 93 saham turun, dan 102 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat sebanyak 1,19 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,4 triliun.

Asing kembali masuk ke pasar dengan mencatatkan pembelian bersih saham senilai Rp57,06 miliar.

Di Asia, saham kembali pulih setelah pagi tadi melemah. Hang Seng naik 0,99%, KLSE naik 0,47%, Nikkei naik 0,17%, Seoul naik 0,76%, namun Shanghai masih melemah 0,1%.

Saham-saham yang naik tajam siang ini adalah DSSA naik 19,7%, LMSH naik 14,28%, SMAR naik 7,63, MERK naik 0,55%, DLTA naik 0,39%, dan ITMG naik 1,06%.

98 saham ditransaksikan melonjak, indeks berubah positif di sesi I

98 saham ditransaksikan melonjak, indeks berubah positif di sesi I
JAKARTA. Setelah sempat dibuka melorot pada pembukaan pagi, siang ini indeks berhasil rebound ke zona hijau. Pada pukul 12.00, indeks ditutup naik 0,21% menjadi 3.822,840.

Sembilan sektor mendukung lonjakan indeks pada hari ini. Kenaikan tertinggi dialami oleh sektor agrikultur sebesar 1,75%. Baru kemudian disusul oleh sektor perdagangan dan industri lain-lain dengan kenaikan 0,95% dan 0,42%.

Sekitar 98 saham naik, 83 saham turun, dan 98 saham lainnya tak bergerak. Volume transaksi perdagangan hari ini mencapai 1,763 miliar senilai Rp 1,643 triliun.

Saham-saham yang menjadi top gainers di sesi I adalah PT Asuransi Ramayana (ASRM) naik 22,91% menjadi Rp 2.200, PT Dian Swastatika Sentosa (DSSA) naik 19,71% menjadi Rp 16.400, dan PT Lionmesh Prima (LMSH) naik 14,29% menjadi Rp 5.600.

Kemudian, di posisi top losers terdapat PT Indonesia Prima Properti (OMRE) turun 16,42% menjadi Rp 280, PT Mulia Industrindo (MLIA) turun 9,89% menjadi Rp 410, dan PT Colorpak Indonesia (CLPI) turun 7,41% menjadi Rp 1.000.

Sesi I Saham-saham Komoditas Angkat IHSG Naik Tipis 8 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) balik arah ke zona hijau dan menguat tipis 8 poin menyusul perburuan saham-saham berbasis komoditas. Bursa Asia yang menghijau juga turut membantu pergerakan IHSG.

Membuka perdagangan akhir pekan, pagi tadi IHSG turun 20,379 poin (0,53%) ke level 3.794,437. Sentimen negatif dari data perekonomian AS sehingga membuat bursa-bursa di Asia berfluktuatif.

Setelah sempat terkena profit taking di awal perdagangan, dan jatuh sampai ke posisi terendah di 3.790,898, IHSG akhirnya berhasil balik arah dan naik tajam.

Perburuan saham-saham berbasis komoditas, terutama saham-saham perkebunan dan tambang melambungkan IHSG ke posisi tertingginya yang bisa diraih hari ini di level 3.830,325.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumar (27/5/2011), IHSG menguat tipis 8,024 poin (0,21%) ke level 3.822,840. Sementara Indeks LQ 45 naik tipis, 0,359 poin (0,05%) ke level 679,236.

Membaiknya harga-harga komoditas serta bursa-bura regional yang balik arah ke zona hijau cukup membuat kepercayaan diri investor meninggi. Aksi beli selektif terhadap saham-saham lapis dua.

Alhasil, hampir seluruh indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencetak poin, kecuali indeks sektor infrastruktur yang masih terkena aksi ambil untung dan melemah 0,51%.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 45.985 kali pada volume 3,322 miliar lembar saham senilai Rp 1,643 triliun. Sebanyak 105 saham naik, 92 saham turun, dan 102 saham stagnan.

Kebanyakan bursa-bursa di Asia kini berjalan di teritori positif, hanya bursa China yang masih ketinggalan akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi setempat. Sentimen positif ini cukup memberi angin segar pada pergerakan IHSG.

Berikut pergerakan bursa-bursa regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 2,61 poin (0,10%) ke level 2.733,92.
  • Indeks Hang Seng menguat 227,10 poin (0,99%) ke level 23.127,89.
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 12,07 poin (0,13%) ke level 9.574,12.
  • Indeks Straits Times naik 27,71 poin (0,89%) ke level 3.151,41.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 2.700 ke Rp 16.400, Lionmesh (LMSH) naik Rp 700 ke Rp 5.600, SMART (SMAR) naik Rp 550 ke Rp 7.750, dan Merck (MERK) naik Rp 550 ke Rp 100.500.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 225 ke Rp 3.925, BCA (BBCA) turun Rp 150 ke Rp 7.100, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 150 ke Rp 21.450, dan Axiata (EXCL) turun Rp 100 ke Rp 6.300.
(ang/dnl)

Astra Finance Terbitkan Surat Utang Rp 750 Miliar

Jakarta - PT Toyota Astra Financial Services (Astra Finance) berniat menawarkan surat utang alias obligasi senilai Rp 750 miliar. Obligasi ini akan diterbitkan dalam tiga seri.

Seperti dikutip dari prospektus ringkas perseroan, Jumat (27/5/2011), dana hasil dari penerbitan surat utang ini akan digunakan perseroan untuk modal kerja pembiayaan kendaraan bermotor.

Obligasi tersebut akan diterbitkan dalam tiga seri dengan nilai, jangka waktu dan bunga yang berbeda. Namun demikian, perseroan masih belum menentukan nilai, jangka waktu dan bunga tersebut.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat AA- (double A minus) dengan outlook stabil terhadap obligasi milik salah satu perusahaan Grup Astra tersebut.

Perseroan telah menunjuk PT Trimegah Securities Tbk, PT HSBC Securities Indonesia dan PT Indo Premier Securities sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi. Sementara untuk wali amanat dipercayakan kepada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).

Masa penawaran awal obligasi ini akan dilakukan pada 31 Mei-15 Juni 2011 dengan perkiraan tanggal efektif di 23 Juni 2011.

Selanjutnya masa penawaran digelar pada 27 Juni-1 Juli 2011 dilanjutkan masa penjatahan di 4 Juli 2011. Obligasi ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juli 2011.
(ang/dnl)