Jumat, 27 Mei 2011

Harga Beras & Emas Naik, Mei Tetap Berpotensi Deflasi

Ilustrasi: Grafik
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Hariawan mengungkapkan tekanan inflasi belum besar pada Mei ini meskipun harga beras dan gula mulai merangkak naik.

Dia mengungkapkan sampai minggu terakhir ini, beras dan gula memang mulai agak naik sedikit meskipun tidak signifikan. Dia melanjutkan, beras dan gula memang merupakan bahan pokok, namun jika sektor lain mengalami penurunan maka tekanan inflasi tidak signifikan.

"Kesimpulan akhirnya, potensi deflasi maish sangat besar walaupun mungkin lebih kecil potensinya dibandingkan bulan lalu, tapi potensinya ada," ujar Rusman usai acara Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia di JCC, Jakarta, Jumat (27/5/2011).

Dia menjelaskan, meskipun beras pasti akan menciptakan inflasi. "Tapi karena bobot beras hanya lima persen, kalau komponen lainnya turun, yang 95 persen maka makin banyak potensi deflasinya," kata Rusman.

Rusman melanjutkan, memang ada sedikit tekanan inflasi berasal dari pertamax. "Tapi karena bobotnya kecil sekali, apalagi sekarang migrasi lagi kan, jadi gak terlalu keras juga dalam perhitungan inflasi kita," tambahnya.

Dia melanjutkan, selain itu perhiasan yang berasal dari emas meskipun kurang diperhitungkan namun masih cukup tinggi memberikan tekanan inflasi. Namun demikian, dia yakin inflasi masih tidak akan menekan.

"Jadi saya kira kalau pertanyaannya apa yang akan terjadi lihat potensi deflasinya semakin besar karena ada yang naik dan ada yang turun," tambahnya.
(wdi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar