Jumat, 27 Mei 2011

IHSG Bangkit, Asing 'Net Buy' Rp330 M

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Indeks saham domestik berhasil mendarat di teritori positif setelah dibuka melemah pada sesi pagi. Investor asing yang berposisi beli, positifnya laju bursa regional, dan kenaikan harga komoditas menjadi katalisnya.

Pada perdagangan Jumat (27/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 17,56 poin (0,46%) ke level 3.832,378. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 2,42 poin (0,36%) ke angka 681.295.

Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 3,549 miliar lembar saham, senilai Rp3,342 triliun dan frekuensi 89.868 kali. Sebanyak 128 saham menguat, sedangkan 96 saham melemah dan 104 saham stagnan.

Penguatan indeks sesi pertama, diwarnai aksi beli asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp 330,03 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp1,450 tiliun sedangkan transaksi jual Rp 1,120 triliun.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah mengatakan, penguatan indeks saham hari ini dipicu oleh pergerakan bursa regional yang mendukung karena bergerak di teritori positif. Meski bursa Nikkei minus, bursa Hang Seng ditutup positif di atas 200 poin. “Apalagi, pada saat bursa Eropa dibuka, menguat 1% seiring inflasi Eropa yang mereda,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (27/5) petang.

Penguatan indeks, lanjut Cece, juga mendapat dukungan dari kenaikan harga komoditas seperti minyak mentah dunia ke level US$100,64 per barel, nikel ke level US$228,25 per troy ounce dan harga emas ke level US$1,525,99 per troy ounce.

Hanya saja, imbuh Cece, penguatan indeks hari ini terbatas karena data pengangguran AS terutama jobless claim yang naik sebesar 10 ribu ke level 424 ribu. “Pasar tinggal menunggu data inflasi RI yang akan dimumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pekan depan,” tuturnya.

Cece sendiri memperkirakan, inflasi diperkirakan tipis, bahkan bisa jadi Mei ini terjadi deflasi. “Kondisi itu, akan sangat posistif bagi saham-saham di sektor perbankan dan emiten terkait suku bunga lainnya,” papar Cece.

Saham-saham yang mengalami penguatan di antaranya PT Dian Swastatika Sentosa (DSSA) sebesar Rp2.650 (19,3%) ke level Rp16.350, PT Smart (SMAR) Rp750 (10,4%) ke angka Rp7.950, PT Lionmesh Prima (LMSH) senilai Rp700 (14,3%) ke posisi Rp5.600, begitu juga PT Indo Tambang Raya (ITMG) yang naik Rp550 (1,2%) ke level Rp47.650 dan PT Merck (MERK) sebesar Rp550 (0,6%) ke posisi 100.500 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah di antaranya PT Multibreder Adirama Indonesia (MBAI) yang turun Rp300 (1,2%) ke leve lRp24.700, lalu PT Try Polyta Indonesia (TPIA) yang koreksi Rp125 (2,9%%) ke posisi Rp4.125, PT Astra Internasional (ASII) turun Rp100 (0,2%) ke angka Rp59.200, PT Bank Central Asia (BBCA) melandai Rp100 (1,4%) ke angka Rp7.150 dan PT Bayan Resources (BYAN) yang turun Rp100 (0,6%) ke posisi 17.050. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar