Jumat, 27 Mei 2011

FREN targetkan penjualan Rp 1 triliun

FREN targetkan penjualan Rp 1 triliun
JAKARTA. PT Smart Fren Telecom Tbk (FREN) punya target ambisius tahun ini. Perusahaan hasil merger antara Smart Telecom dan Mobile 8 Telecom ini menargetkan penjualan di 2011 bisa mencapai Rp 1 triliun.
Jumlah tersebut jauh lebih tinggi ketimbang realisasi penjualan sepanjang 2010 lalu yang cuma Rp 376,51 miliar. Artinya, perusahaan ini menargetkan kenaikan penjualan sekitar 165,6%.
Untuk mengejar target tersebut, FREN akan menggenjot bisnis layanan data. Bisnis itu dinilai masih punya prospek dibandingkan bisnis suara (voice) yang sudah mencapai titik jenuh.
Direktur Keuangan FREN Antony Susilo mengatakan, FREN tahun ini menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar US$ 450 juta. Sekitar 70%-80% sumber pendanaan belanja modal berasal dari pinjaman bank. Sisanya akan dipenuhi dengan kas internal.
Perusahaan telekomunikasi ini mengalokasikan sekitar 90% capex untuk menambah base transceiver station (BTS). Sisa capex akan dialokasikan untuk keperluan operasional lainnya.
BTS merupakan senjata FREN untuk mencapai target. Perusahaan ini mengklaim seluruh BTS mereka sudah mampu mengaplikasikan teknologi 3,5G. Sementara BTS operator telekomunikasi lain hanya 10%-15% di antaranya yang sudah berteknologi 3,5 G.
Tambah BTS
Tahun ini manajemen FREN menargetkan akan menambah jumlah BTS hingga 4.500 unit. Di akhir tahun lalu jumlah BTS FREN baru 1.500 unit. "Ada tambahan jaringan dan kapasitas, sehingga di kuartal tiga 2011 akan ada efeknya," kata Antony, Kamis (26/5).
Dengan penambahan jumlah BTS ini, kecepatan layanan data FREN juga akan naik. FREN menghitung kecepatan akses data akan naik dari 8 megabit per detik menjadi 50 megabit per detik.
Antony pun menjamin harga layanan data FREN bisa bersaing. "Karena menggunakan basis teknologi CDMA, biaya operasional jadi lebih murah, sehingga tarif bisa lebih murah," jelas dia.
Average revenue per user (ARPU) atau pendapatan rata-rata per pelanggan FREN di bisnis data mencapai Rp 50.000, lebih tinggi dari ARPU bisnis suara yang cuma Rp 11.000-Rp 14.000.
FREN memperkirakan target pendapatan tersebut bisa tercapai bila jumlah pelanggan tahun ini mencapai 10 juta pelanggan. Di kuartal satu 2011, jumlah pelanggan FREN sudah 6,8 juta orang.
FREN juga akan menggenjot promosi produknya, baik produk data maupun suara. Untuk promosi, FREN sudah menganggarkan dana sebesar Rp 300 miliar.
Analis Erdhika Elit Sekuritas Arief Fahruri menganggap FREN memasang target terlalu tinggi. Alasannya, industri telekomunikasi sudah masuk fase jenuh. "Industrinya saja diperkirakan hanya tumbuh single digit di tahun ini," sebut dia.
Ia juga menilai FREN masih akan merugi tahun ini. Di tiga bulan pertama 2011, FREN masih menderita rugi bersih Rp 280,08 miliar.
Tapi Arief melihat FREN masih berpeluang mengejar target pelanggan sebanyak 10 juta orang tahun ini. Syaratnya, mereka memasang tarif yang lebih murah dan menyaingi operator lain. "Ini tak mudah karena industri sudah jenuh," ucap dia.

Raka Mahesa Wardhana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar