Jumat, 27 Mei 2011

Inflasi Eropa Mereda, Rupiah Bakal Melemah Tipis

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (27/5) diprediksi melemah terbatas. Sebab, tekanan inflasi Eropa mereda seiring inflasi Jerman yang diekspektasikan turun ke level nol persen.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi pelemahan tipis rupiah akhir pekan ini seiring meredanya tekanan inflasi di Eropa. Menurutnya, hari ini akan dirilis data inflasi Jerman untuk Mei 2011 yang angkanya diperkirakan di level 0% dari sebelumnya 0,2%.

Di sisi lain, inflasi Indonesia pun akan segera dirilis pekan depan. Karena itu, rupiah cenderung bergerak ranging (bolak-balik di kisarannya). "Rupiah akan bergerak dalam kisaran 8.560 hingga 8.590 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Lebih jauh Firman mengatakan, inflasi headline Indonesia sendiri diperkirakan berkurang karena penurunan harga komoditas dalam sebulan terakhir.

"Apalagi, Mei ini juga RI masih berada dalam suasana musim panen hingga Juni 2011," kata Firman menambahkan. Karena itu, lanjutnya, seharusnya headline inflation masih akan melandai.

Hanya saja, lanjutnya, untuk core inflation, masih akan tetap meningkat. Tapi, secara umum sentimen inflasi masih memberikan sentimen positif bagi rupiah. Sebab, meksi BI kemungkinan akan menunda kenaikan BI rate pada Juni dan Juli seiring berkurangnya headline inflation, tapi, pasar masih optimistis BI akan menaikkan suku bunga acuannya pada kuartal III/2011.

Pasalnya, tekanan inflasi di kuartal tersebut akan signifikan seiring dimulainya musim belajar sekolah dan faktor bulan puasa. Karena itu, outlook rupiah tetap menguat. "Apalagi, dengan toleransi BI yang membiarkan penguatan rupiah demi meredam kenaikan inflasi global," imbuh Firman.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (26/5) ditutup menguat 12 poin (0,13%) jadi 8.575/8.579 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar