Selasa, 13 Maret 2012

Net Buy Asing Rp809 M, IHSG Naik 0,5% ke 4.008,54

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada penutupan perdagangan Selasa (13/3/2012) menguat 21,3 poin atau 0,5% menjadi 4.008,54. Volume perdagangan mencapai 2,7 miliar saham senilai Rp3,8 triliun.

Pada penutupan perdagangan tercatat 147 saham menguat, 79 saham menurun dan 118 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy hingga Rp809,5 miliar dengan pembelian asing Rp2,1 triliun dan penjualan asing Rp1,3 triliun.

Indeks JII naik 3,6 poin ke 568,20, indeks ISSI naik 0,7 poin ke 134,65 dan indeks LQ45 menguat 3,6 poin ke 693,04. Penguatan tertinggi dialami sektor perkebunan hingga 17,4 poin ke 2.343,59, disusul sektor aneka industri 16,11 poin ke 1.274,54.

Indeks sumringah terdongkrak lonjakan 137 saham

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup sumringah sore ini. Pada pukul 16.00, indeks tercatat naik 0,53% menjadi 4.008,642.

Ada 137 saham yang menyokong kenaikan indeks di sesi II. Sedangkan jumlah saham yang turun sebanyak 72 saham dan 109 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 2,786 miliar saham senilai Rp 3,985 triliun.

Sepuluh sektor juga kompak menghijau. Tiga sektor dengan kenaikan tertinggi sore ini adalah sektor industri lain-lain yang naik 1,2%, sektor perdagangan yang naik 0,89%, dan sektor infrastruktur yang naik 0,83%.

Saham-saham yang menghuni posisi top gainers hari ini di antaranya: PT Eratex Djaja Tbk (ERTX) yang naik 25% menjadi Rp 425, PT Myoh Technology Tbk (MYOH) naik 24,53% menjadi Rp 4.950, dan PT Apac Citra Centertex Tbk (MYTX) naik 22,81% menjadi Rp 350.

Sedangkan di jajaran top losers, terdapat saham-saham: PT Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA) turun 23,08% menjadi Rp 200, PT Sona Topas Tourism Tbk (SONA) turun 10,95% menjadi Rp 1.870, dan PT Humpuss Intermoda Tbk (HITS) turun 7,41% menjadi Rp 250.

Regional Positif, IHSG Parkir di 4.008

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menembus kembali level 4.000 setelah melaju 21 poin. Indeks disemangati penguatan bursa-bursa di Asia.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di posisi Rp 9.170 per dolar AS sama seperti posisi pada penutupan perdagangan kemarin.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka melaju 18,761 poin (0,47%) ke level 4.006,107 buntuti penguatan bursa-bursa di Asia. Menjinaknya harga-harga komoditas turut memberi dukungan.

Indeks langsung tembus lagi level 4.000 akibat maraknya aksi beli di awal perdagangan. Namun, posisi tersebut hanya dicapai sesaat, laju indeks sedikit terhambat oleh aksi ambil untung meski masih bertahan di zona hijau.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menguat 10,388 poin (0,26%) ke level 3.997,734 sempat menembus level 4.000 namun kemudian turun lagi dengan hanya menguat 10 poin. Saham-saham berbasis komoditas menjadi incaran.

Indeks berjalan datar memasuki perdagangan sesi II. Investor belum terlalu bersemangat karena masih minim sentimen positif yang bisa menjadi katalis IHSG.

Mengakhiri perdagangan, Selasa (13/3/2012), IHSG ditutup melaju 21,296 poin (0,52%) ke level 4.008,642. Sementara Indeks LQ 45 naik 3,670 poin (0,53%) ke level 693.045.

Seperti biasa, aksi beli di penghujung perdagangan berhasil mendorong indeks naik tinggi, sehingga mengantarkannya menembus level psikologis 4.000. Saham-saham yang diincar berbasis komoditas.

Menjinaknya harga-harga komoditas, seperti minyak dunia dan emas, membuat investor memilih tanamkan uangnya di pasar modal. Sehingga, saham-saham yang valuasinya masih murah kembali diburu investor.

Akhirnya seluruh indeks sektoral di lantai bursa berhasil menguat, dipimpin oleh saham-saham berbasis komoditas dan aneka industri. Investor asing dan lokal kembali akumulasi saham.

Perdagangan hari ini berjalan dengan frekuensi transaksi mencapai 120.656 kali pada volume 2,786 juta lot saham senilai Rp 3,985 triliun. Sebanyak 137 saham naik, sisanya 72 saham turun, dan 109 saham stagnan.

Kecepatan bursa-bursa di Asia juga sedikit melambat sore ini, namun seluruhnya masih mampu bertahan di teritori positif. Sentimen regional ini juga yang membantu indeks menembus level 4.000.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Hang Seng menguat 205,52 poin (0,97%) ke level 21.339,70.
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 9,22 poin (0,09%) ke level 9.899,08.
  • Indeks Straits Times naik 26,35 poin (0,89%) ke level 2.988,53.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Myoh (MYOH) naik Rp 975 ke Rp 4.950, Century Textille (CNTX) naik Rp 800 ke Rp 8.500, Astra Internasional (ASII) naik Rp 800 ke Rp 70.600, dan Indomobil (IMAS) naik Rp 500 ke Rp 14.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 1.550 ke Rp 138.500, Sona Topas (SONA) turun Rp 230 ke Rp 1.870, Unilever (UNVR) turun Rp 100 ke Rp 19.700, dan Nipress (NIPS) turun Rp 100 ke Rp 3.700.
(ang/dru)

Jepang Tahan Kebijakan Pelonggaran Moneter

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bank of Japan menahan kebijakan pelonggaran moneter setelah bulan lalu melakukannya secara mengejutkan.

Mengutip CNBC.com, anggota Dewan Ryuzo Miyao tidak berhasil mengusulkan peningkatan pembelian aset oleh bank dan skema kredit sebesar 5 triliun yen (US$61 miliar).

Bank sentral memperluas skema kredit terpisah yang menargetkan pertumbuhan industri sebesar 2 triliun yen hingga 5,5 trillion yen, dan memasukkan pengaturan beberapa pinjaman baru, termasuk salah satu yang akan membuka keran cadangan dolar untuk menawarkan investasi dan pinjaman dalam mata uang asing.

Lebih lanjut diharapkan, tingkat kebijakan suku bunga berada di antara nol sampai 0,1 persen. Gubernur Masaaki Shirakawa akan mengadakan konferensi pers setelah pukul 4: 15 PM (07.15 GMT).

Bank sentral mengejutkan pasar bulan lalu dengan meningkatkan skema pembelian aset sebesar 10 triliun yen dan mengatur inflasi 1 persen, yang disikapi dengan meredakan moneter lebih agresif untuk mengalahkan deflasi.

Bursa Eropa Positif di Awal Perdagangan

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa menguat pada pembukaan perdagangan Selasa (13/3/2012) menunggu hasil rapat The Fed sehingga volume perdagangan berpotensi rendah.

Indeks FTSE naik 0,5% ke 5.922,34, indeks CAC naik 0,7% ke 3.519,75 dan indeks DAX naik 0,7% ke 6.953,97. "Kami memiliki cukup sentimen yang baik," kata Petra Kerssenbrock, di Commerzbank. Demikian mengutip cnbc.com.

Bursa Asia tetap menguat seperti indeks Hang Seng naik 0,9%, indeks Nikkei naik 0,09%, indeks Shanghai naik 0,8%, indeks ASX naik 1,2%.

Hari ini Fed melakukan pertemuan dalam Open Market Committee. Namun pasar tidak memiliki ekspektasi dari pertemuan tersebut. Sebab Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga rendah antara 0 persen hingga 0,25 persen. Dari data pertumbuhan pekerjaan mengindikasikan tidak ada stimulus moneter lebih lanjut.

Belanda pada hari ini akan melelang obligasi antara 2,5 miliar euro hingga 3,5 miliar euro untuk 3 tahun. Italia melelang obligasi 3,5 miliar euro untuk T-bills tiga bulan dan 12 bulan senilai 8,5 miliar euro.

Sinyal Pelonggaran Moneter Kerek Saham Asia

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pada Selasa (13/3/2012), saham Asia naik dalam perdagangan yang berhati-hati menunggu keputusan suku bunga dari Bank Sentral Jepang dan Federal Reserve.

CNBC.com melaporkan average saham Nikkei Jepang dibuka menguat melihat adanya sinyal pelonggaran moneter dari Bank of Japan pada sore hari nanti, sementara pelemahan yen terus mendukung sentimen pasar. Benchmark indeks Nikkei naik 0,4 persen ke level 9.928,80, sementara Topix naik 0,2 persen ke level 847,19.

Saham Seoul juga dibuka menguat, ditopang eksportir dan mendukung penguatan saham rebound akibat data ekonomi China yang mengecewakan akan memperkuat kemungkinan China akan meredakan kebijakan moneternya. Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) naik 0,7 persen ke level 2.015,57.

Saham Australia naik 0,8 persen atau tertinggi dalam satu minggu di atas level 4.200 dalam perdagangan awal, didukung oleh pemulihan saham sektor pertambangan setelah kemarin mengalami kerugian akibat kekhawatiran terhadap moderasi dalam permintaan China. Patokan indeks S & P/ASX 200 naik 32,4 poin ke level 4.229,7. Selandia baru benchmark NZX 50 indeks naik 0,2 persen ke level 3.458,5.

Bursa Asia dibuka sumringah pagi ini

Bursa Asia dibuka sumringah pagi ini
TOKYO. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Asia menanjak pagi ini. Pada pukul 09.49 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,4% menjadi 126,67. Dalam setiap tiga saham yang naik, ada satu saham yang turun. Sementara itu, sepuluh sektor juga menghijau.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,7%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 1%, dan indeks Kospi Korea Selatan naik 1%.

Saham-saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa Asia antara lain: Nintendo Co yang naik 1,7% di Osaka, Qantas Airways Ltd naik 3,8%, dan Daewoo Shhipbuilding & Marine Engineering Co yang naik 2,8% di Seoul.

Aksi beli yang melanda bursa Asia dipicu oleh optimisme investor bahwa menteri keuangan di kawasan Eropa akan segera menyelesaikan bailout Yunani tahap dua.

"Sepertinya, perjanjian obligasi Yunani akan terus berjalan. Isu tersebut tidak akan dibahas lagi dalam waktu dekat. Pelaku pasar juga menunggu pernyataan the Fed," jelas Stephen Halmarick, head of investment markets research Colonial First State Global Asset Management.

Inilah Empat Saham Cocok Trading Hari Ini

INILAH.COM, Jakarta – Secara teknikal, laju IHSG Selasa (13/3/2012) diprediksi variatif-menguat. Empat saham dari sektor perbankan dan properti mendapat rekomendasi layak trading. Apa saja?

Pada perdagangan Senin (12/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah tipis 4,2 poin (0,11%) ke level 3.987,346 dengan intraday tertinggi 4.007,953 dan terendah 3.969. Sementara itu, indeks saham unggulan LQ45 justru menguat tipis 0,13 poin (0,02%) ke posisi 689,375.

Analis Sinarmas Securities, Jansen Kustianto memperkirakan, indeks saham domestik variatif pada hari kedua pekan ini. “Pada perdagangan hari Selasa (13/3), secara teknikal indeks diperkirakan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat pada kisaran support 3.950dan resistance 4.010,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (12/3/2012).

Menurutnya, pertemuan menteri keuangan uni Eropa dalam The Economic and Finansial Affairs Council (Ecofin) meeting hari ini akan menjadi sentiment di market. “Pertemuan itu, akan membahas pemberian dana talangan bagi Yunani setelah selesainya negosiasi proses restrukturisasi utang dengan para kreditor swasta.

Dia merekomendasikan positif empat saham dari dua sektor berbeda yakni perbankan dan properti. Saham-saham pilihannya PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Central Asia (BBCA), PT Summarecon Agung (SMRA), dan PT Alam Sutera Realty (ASRI). “Itulah saham-saham yang dapat diperhatikan untuk daily trading,” imbuhnya.

Antisipasi FOMC, Rupiah Bakal Koreksi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (13/3/2012) diprediksi melemah terbatas. Pasar mengantisipasi pertemuan FOMC yang diprediksi tak begitu dovish.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, Selasa ini, masih ada potensi pelemahan rupiah. Tapi, pelemahan ini bersifat terbatas. Sebab, penguatan dolar AS masih terjadi menjelang Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu (14/3) dinihari. Pasar sudah memperkirakan Fed tidak takan begitu dovish (prokebijakan monter longgar) lagi.

Terutama, Firman menegaskan, setelah pekan lalu, Gubernur The Fed Ben Bernanke mengutarakan adanya ancaman inflasi AS untuk jangka pendek. Karena itu, momentum penguatan dolar AS masih terjadi sehingga jadi tekanan tersendiri bagi rupiah. "Karena itu, rupiah cenderung melemah dalam kisaran 9.130-9.180 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Tapi, lanjut Firman, pelemahan rupiah akan terbatas seiring antisipasi Bank Indonesia untuk mengintervensi rupiah saat rupiah mendekati 9.200. "Level ini menjadi angka psikologis dan level intervensi BI sekaligus jika melihat karakterisitik pergerakan rupiah dalam beberapa bulan terakhir," ujar Firman.

Di sisi lain, kata dia, hari ini pasar juga mencermati pertemuan para menteri keuangan Uni Eropa dalam The Economic and Financial Affairs Council (Ecofin) Meeting yang membahas agenda pencairan dana bailout untuk Yunani senilai 130 miliar euro. "Pertemuan ini seharusnya menjadi sentimen positif karena Yunani sudah mencapai target debt swap-nya yang menjadi syarat bailout," ujarnya.

Apalagi, pertemuan Bank of Japan (BoJ) siang ini sudah diperkirakan mempertahankan kebijakan moneter longgarnya untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi sehingga jadi sentimen positif. "Pada saat yang sama, sentimen negatif dari crdit event Yunani sepertinya tak lagi jadi sentimen di market," paparnya.

Hanya saja, positifnya sentimen ini tidak terlalu kuat menopang penguatan rupiah. "Selain sentimennya sudah diserap pasar juga pasar masih menanti FOMC besok dinihari sehingga secara keseluruhan rupiah berpeluang melemah terbatas," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (12/3) ditutup melemah 20 poin (0,21%) ke level 9.150/9.165 per dolar AS.

Saham Konsumer & Bank, Pilihan di Tengah Koreksi

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia Selasa (13/3/2012) diperkirakan melanjutkan koreksi. Namun, saham perbankan dan konsumer bisa jadi pilihan.

Cece Ridwanullah, analis dari Eko Capital Sekuritas mengatakan, IHSG hari ini masih akan lanjutkan konsolidasi. "Hal ini terjadi selama indeks belum menembus level psikologis 4000 dengan volume kuat dari saham-saham perbankan dan proxy index Astra Internasional,"katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, meskipun asing masih dalam posisi nett buying, namun kecenderungan pembelian investor asing ini juga masih dalam pola-pola jangka pendek, terutama untuk mengantisipasi RUPS sejumlah emiten berkinerja baik yang akan membagikan deviden.

Orientasi investor yang menggunakan broker asing ini juga bukan untuk meraup dividen, melainkan untuk mendapatkan capital gain dengan sentimen pembagian deviden. “Biasanya sebelum ex-date deviden, saham yang telah diakumulasi akan kembali dijual untuk merealisasikan capital gainnya.”paparnya.

Cece menilai, pola-pola jangka pendek akan terus berlaku sampai IHSG menembus level 4.000, karena investor masih menunggu realisasi rencana kenaikan BBM dan TDL. Terutama kenaikan TDL yang akan mempengaruhi proyeksi kinerja keuangan perusahaan-perusahaan. “Kenaikan BBM dan TDL ini akan memberi tekanan inflasi yang cukup besar,”ucapnya.

Sedangkan riset DBS Vickers mengatakan, sejumlah ekonom dari broker asing juga menyatakan bahwa keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan BI rate di 5.75 % sementara FASBI (suku bunga antar bank) di level 3,75%, memberi sinyal bahwa BI mulai memperketat kebijakan moneternya.

Meski kenaikan BBM bisa memberi tekanan inflasi, suku bunga patokan BI rate belum dianggap penting untuk diadjust naik. Indikasi pengetatan likuiditas/moneter terlihat dari keputusan BI. “Bagaimanapun, BI tetap harus mempertahankan pertumbuhan mengingat tekanan inflasi dari kenaikan BBM hanya berdampak temporer dan ringan pada pertumbuhan ekoomi,”paparnya.

Diharapkan BI tetap pada kebijakan pengelolaan ekses likuiditas perbankan melalui kenaikan GWM rasio perbankan maupun operasi pasar terbuka. “Tidak perlu menaikkan suku bunga acuan BI rate,” ucapnya.

Di tengah situasi ini, Cece merekomendasikan saham konsumer dan perbankan. Pilihannya adalah Indocement (INTP), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Charoen Pokphand (CPIN). Kemudian Bank Mandiri (BMRI), Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI).

Pada perdagangan Senin (12/3/2012), Indeks Harga Saham Gabungan ditutup melemah tipis 4,2 poin atau 0,1% menjadi 3.987,35. Volume perdagangan 2,7 miliar saham senilai Rp3,05 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 155 saham melemah, 72 saham naik dan 112 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy mencapai Rp459,2 miliar dengan pembelian asing Rp1,6 triliun dan penjualan asing Rp1,1 triliun. [nat]

Dilanda aksi jual, indeks emerging market turun 1%

Dilanda aksi jual, indeks emerging market turun 1%
NEW YORK. Bursa saham emerging market membukukan penurunan terbesar dalam sepekan terakhir tadi malam. Pada penutupan pasar pukul 16.00 di New York, indeks MSCI Emerging Markets turun 0,9% menjadi 1.050,50.

Sejumlah indeks acuan memerah. Hang Seng China Enterprises Index turun 0,3%, ISE National 100 Index Turki turun 0,5%, Shanghai Composite Index China turun 0,2%, Bovespa Index Brazil turun 0,5%, dan indeks Taiex turun 1,1%. Sedangkan indeks BSE India Sensitive India berhasil naik 0,5%.

Sedangkan saham-saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa emerging market adalah Brasileira de Distribuicao Grupo Pao de Acucar yang memimpin penurunan pada indeks Bovespa Brazil dan LG Chem Ltd yang turun 3,5% di Seoul.

Salah satu faktor aksi jual bursa emerging market adalah data perdagangan dan ritel China yang melorot. Hal itu memberikan sinyal bahwa ada perlambatan pada perekonomian global.

"Tingkat permintaan global menurun. Sementara, China merupakan salah satu negara ekspor utama dunia. Sudah pasti perekonomian China akan terkena dampak penurunan permintaan global secara umum," jelas Daniel Lenz, chief emerging market strategist DZ Bank AG di Frankfurt. Kendati begitu, jika dibandingkan dengan negara lain, ekonomi China tumbuh cukup pesat.

Inilah Daftar Saham Pilihan Selasa (13/3)

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Selasa (13/3/2012) diprediksi berpotensi bullish dengan kisaran di 3.963-4.025.

Demikian dikatakan analis saham AM Capital, Andre Mahardika kemarin. Secara teknikal IHSG masih berpotensi bullish namun hanya sementara saja. "Saran saya lakukan aksi jual jika IHSG tidak berhasil close di atas 4.000," katanya.

Dari sthocastic, IHSG masih berpotensi bullish jangka pendek dan terbatas saja. Sedangkan dari William R%, IHSG sudah jenuh beli ada indikasi masih bergerak koreksi pada perdagangan selanjutnya.

Sementara dari MACD, IHSG masih berpotensi bullish jangka menengah namun masih lemah atau wait and see. Dari DMI, IHSG masih mengkonfirmasi bullish jangka menengah, dan tren koreksi yg terbatas indikasi ini mengkonfirmasi IHSG bullish spekulasi.

IHSG kemarin melemah tipis 4,2 poin atau 0,1% menjadi 3.987,35. Volume perdagangan 2,7 miliar saham senilai Rp3,05 triliun. IHSG mengalami net foreign buy mencapai Rp459,2 miliar.

Andre merekomendasikan saham ENRG dengan strategi spekulasi beli di kisaran beli 185 dan jual di 189-191 dengan stop loss di 183. Secara teknikal saham ENRG masih berpotensi bullish jangka pendek dengan potensi bullish terbatas.

Sementara pelaku pasar modal, Iwan Firmansyah merekomendasikan saham ITMG dengan support di 42.750 dan target harga 44.750. Saham BBRI dengan support di 6.550 dan target harga d 6.950. HRUM dengan support di 8.550 dan target harga di 9.200.

Menurutnya, IHSG cenderung konsolidasi dengan kisaran di 3.968 dan 4.007. "Pada setiap penurunan merupakan peluang unuk melakukan buy on weakness untuk saham-saham yang berpeluang untuk melanjutkan penguatan," katanya yang juga dari komunitas saham waringijo ini.

Sementara pengamat pasar, Jeremiah Rio Rizaldi berpeluang naik dengan target harga di 750 dan dengan stoploss di 570. Saham AKRA berhasil melampaui target di 3.925 sehingga membuka peluang menuju target berikutnya di 4.350 dengan stoploss di 3.700.

Saham BBCA berpeluang menuju ke 8.000 lagi dengan strategi beli jika tembus 7.700 dan stoploss di 7.450.

IHSG Minim Sentimen Positif

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin menipis 4 poin di tengah transaksi yang tidak terlalu ramai. Investor banyak melepas saham-saham berbasis komoditas.

Menutup perdagangan awal pekan, Senin (12/3/2012), IHSG menipis 4,198 poin (0,11%) ke level 3.987,346. Sementara Indeks LQ 45 naik tipis 0,127 poin (0,02%) ke level 689,375.

Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan akan konsolidasi karena minimnya sentimen positif. Namun, potensi penguatan masih ada meski terbatas.

Semalam, bursa saham Wall Street bergerak datar setelah pekan lalu menguat cukup tinggi. Investor kini mencermati kebijakan moneter baru yang akan dikeluarkan the Federal Reserve.

Pada perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 37,69 poin (0,29%) ke level 12.959,71. Indeks The Standard & Poor's 500 naik tipis 0,22 of a poin (0,02%) ke level 1.371,09. Tetapi Indeks Komposit Nasdaq melemah 4,68 poin (0,16%) ke level 2.983,66.

Pergerakan bursa di Asia pagi ini:
  • Indeks Nikkei 225 menguat 92,76 poin (0,94%) ke level 9.982,62.
  • Indeks Straits Times naik 17,30 poin (0,58%) ke level 2.979,48.

Berikut rekomendasi saham hari ini:
Panin Sekuritas
IHSG melemah didorong oleh sentimen negatif dari angka pertumbuhan ekspor China yang di bawah ekspektasi serta kekhawatiran akan melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia. Investor juga terlihat memilih melakukan profit taking setelah indeks menembus level 4.000. Dapat kita dilihat kecenderungan aksi ambil untung dalam beberapa kali indeks berhasil menembus level 4.000. Aksi jual terjadi pada saham berbasis komoditas seperti pertambangan dan perkebunan. Hari ini kami proyeksikan indeks akan bergerak konsolidasi ditengah minimnya sentimen positif. Kisaran support-resistance 3.964-4.000. Saham pilihan : BBRI, BMRI, TBIG, ETWA

OSO Securities
Hari ini diperkirakan IHSG akan bergerak mixid dengan kecenderungan bergerak positif. Indikator slow stochastic oscilator sudah membentuk golden cross yang mengindikasikan adanya potensi penguatan. IHSG diperkirakan akan bergerak pada level 3958 – 4005.

(ang/ang)

Harga minyak dekati level terendah dalam sepekan

Harga minyak dekati level terendah dalam sepekan
MELBOURNE. Harga kontrak minyak dunia diperdagangkan mendekati level terendah dalam sepekan terakhir di New York. Pada pukul 09.47 waktu Sydney, harga kontrak minyak untuk pengantaran April berada di posisi US$ 106,58 sebarel atau naik 24 sen di New York Mercantile Exchange. Kemarin, harga minyak turun US$ 1,06 atau 1% menjadi US$ 106,34. Ini merupakan level terendah sejak 7 Maret lalu. Meski begitu, sepanjang tahun ini, harga minyak sudah mendaki 7,9%.

Sedangkan harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran April turun 64 sen atau 0,5% menjadi US$ 125,34 di ICE Futures Europe exchange, London, kemarin.

Penurunan harga minyak ini terjadi setelah investor berspekulasi tingkat permintaan minyak akan menurun seiring kenaikan cadangan minyak AS dan lonjakan harga minyak yang tinggi.

"Harga minyak mentah saat ini tengah berada pada tren kenaikan," jelas Mohamed Al-Hamli, Menteri Perminyakan Uni Emirat Arab.

Yunani on the Track, IHSG Menanjak

INILAH.COM, Jakarta – Restrukturisasi utang Yunani dinilai berada di jalur yang benar. Karena itu, pasar optimistis sehingga indeks berpeluang menanjak hingga akhir pekan.

Kepala Riset Henan Putihrai Securities Felix Sindhunata mengatakan hal itu kepada INILAH.COM. Di sisi lain, data-data ekonomi AS memberikan sinyal positif. Tapi, IHSG masih menyisakan beberapa risiko yang bisa menghambat penguatan indeks.

Antara lain, pemangkasan target Produk Domestik Bruto (PDB) China ke level 7,5% untuk 2012 dan krisis utang Eropa. Dari dalam negeri, kecemasan pasar atas inflasi BBM juga jadi risiko di market sehingga penguatan indeks terhambat. “Saya tidak bilang negatif, tapi membatasi momentum penguatan,” kata Felix.

Pada perdagangan Senin (12/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah tipis 4,2 poin (0,11%) ke level 3.987,346 dengan intraday tertinggi 4.007,953 dan terendah 3.969. Sementara itu, indeks saham unggulan LQ45 justru menguat tipis 0,13 poin (0,02%) ke posisi 689,375.Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG melemah tipis kemarin ke level 3.087. Bagaimana Anda melihat arahnya hingga akhir pekan?
Indeks saham domestik berpeluang menguat hingga akhir pekan ini. Salah satunya, didukung oleh pasar yang optimistis melihat perkembangan Yunani yang proses debt swap-nya dengan para kreditor swasta cukup memenuhi syarat. Tak lain, syarat untuk mendapatkan bailout tahap dua senilai 130 miliar euro. Sebanyak, 95% privat creditor, sudah berpartisipasi dalam debt swap Yunani.

Karena itu, risiko Yunani dalam satu titik sudah tidak terlalu dicemaskan pasar. Sebab, bailout untuk Yunani sudah dipastikan bakal dicairkan. Dalam proses-proses recovery utangnya, sudah on the track meskipun masih jauh dari selesai.

Level support dan resistance IHSG?
Hingga akhir pekan ini, support indeks di level 3.930 dan resistance 4.050.

Selain faktor Yunani?
Pada Jumat malam pekan lalu, AS merilis data non-farm payrolls yang otomatis mau tidak mau dilihat oleh pasar. Tapi, secara umum, pasar masih tetap melihat Eropa di ambang resesi. Di sisi lain, proyeksi pertumbuhan China diturunkan jadi 7,5% dari 8% untuk 2012.

Sementara itu, ekonomi AS berpeluang membaik. Kalau kita ukur, 2 negara (AS dan China) plus 1 zona ekonomi (Uni Eropa) ini berkontribusi 58% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) global. Karena itu, dari sisi sentimen global, pelaku pasar tetap akan melihat AS sebagai ekonomi terbesar dunia terutama soal pemulihan ekonominya. Kondisi ini, tercermin dari data tenaga kerja AS Jumat (9/3/2012) malam. Jika data AS sangat baik, otomatis market akan merespon positif. Apalagi, Yunani sedang on the track.

Sentimen domestik bagaimana?
Dari sisi domestik, momentum penguatan masih terbuka jika bursa global bergerak positif. Tapi, harus diakui masih ada risiko yang bakal menghambat pergerakan indeks. Karena itu, penguatan indeks di awal pekan ini pun terhambat. Akhir pekan lalu, penguatan hanya terjadi pada saham-saham sektor keuangan, infrastruktur, konsumsi yang punya sensitivitas terhadap suku bunga.

Beberapa risiko yang harus dilihat terutama masalah domestik yang masih terganggu oleh rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 1 April 2012. Sentimen BBM masih cukup kuat di market. Dari eksternal, hingga saat ini sentimennya relatif bagus.

Karena itu, meski hingga akhir pekan ini market global positif, momentum penguatan indeks domestik akan terbatasi oleh kekhawatiran pasar pada inflasi BBM. Saya tidak bilang negatif, tapi membatasi momentum penguatan.

Saham-saham pilihan Anda?
Saya rekomendasikan positif lima saham dari empat sektor berbeda—perbankan, alat berat, rokok dan perkebunan. Saham-saham pilihan hingga akhir pekan adalah PT Bank Mandiri (BMRI), PT United Tractor (UNTR), PT Bank Central Asia (BBCA), PT Gudang Garam (GGRM) dan PT London Sumatera Plantation (LSIP).

Strategi trading-nya?
Semuanya buy untuk daily trading bukan untuk jangka panjang. Sebab, rekomendasi ini bersifat teknikal harian dari analisis kita.

Dilanda aksi jual, Wall Street tetap bertahan

Dilanda aksi jual, Wall Street tetap bertahan
NEW YORK. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS ditutup turun. Dalam setiap tujuh saham yang turun, ada lima saham yang ditransaksikan naik. Kendati begitu, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 tetap ditutup positif dengan kenaikan kurang dari 0,1% menjadi 1.371,09. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,3% menjadi 12.959,71.
Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa AS antara lain: Newmont Mining Corp dan Schlumberger Ltd yang turun lebih dari 1,9% seiring penurunan harga komoditas. Sementara itu, saham-saham finansial juga dilanda aksi jual seiring kecemasan mengenai performa perbankan dalam stress test yang digelar oleh the Federal Reserve.

Sedangkan faktor yang mempengaruhi bursa AS tadi malam antara lain perlambatan ekonomi China yang akan mengarah kepada pelonggaran kebijakan. "Perekonomian AS berjalan dengan sangat baik. Sementara, ekonomi China masih menyisakan tanda tanya besar. Seberapa besar mereka harus melonggarkan kebijakan sehingga segala sesuatunya bisa kembali ke jalur yang diinginkan?" jelas Erick Maronak, chief investment officer Victory Capital Management Inc di New York.

Dia menambahkan, membutuhkan upaya yang sangat besar untuk memperbaiki situasi ekonomi di Eropa. "Setelah Yunani, saat ini, fokus investor mulai menunggu efek domino yang ditinggalkan ke beberapa negara lain," jelasnya.

Catatan saja, indeks S&P 500 naik 2,1% dalam empat pekan terakhir. Pemicunya, data ekonomi dan kinerja perusahaan melampaui estimasi analis. Sedangkan sepanjang tahun ini, bursa acuan AS itu sudah melonjak 9%.

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Flat

Jakarta - Bursa saham Wall Street bergerak datar setelah pekan lalu menguat cukup tinggi. Investor kini mencermati kebijakan moneter baru yang akan dikeluarkan the Federal Reserve.

Komite Pasar Terbuka bank sentral itu akan mengumumkan kebijakan yang bisa memperketat kebijakan moneter, sehingga berpotensi menahan reli pasar saham.

Sebelumnya, pasar juga sudah cukup terguncang dengan pernyataan Gubernur The Fed Ben Bernanke yang menyatakan bank sentral berhenti memberikan bantuan stimulus. Ditambah dengan adanya defisit perdagangan China yang paling besar sepanjang sejarah.

"Tidaklah mengejutkan kami akan konsolidasi dulu, investor masih bertanya-tanya soal kondisi di China dan seberapa jauh saham akan terpengaruh," kata Jonathan Lewis, Kepala Investasi Samson Capital Advisors di New York," dikutip dari Reuters, Selasa (13/3/2012).

Indeks sektor peralatan dasar, konsumer dan telekomunikasi menjadi sektor yang paling terkoreksi. Pekan lalu, ketiga sektor tersebut sudah menguat cukup tinggi.

Pada perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 37,69 poin (0,29%) ke level 12.959,71. Indeks The Standard & Poor's 500 naik tipis 0,22 of a poin (0,02%) ke level 1.371,09. Tetapi Indeks Komposit Nasdaq melemah 4,68 poin (0,16%) ke level 2.983,66.

(ang/ang)