Selasa, 13 Maret 2012

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Flat

Jakarta - Bursa saham Wall Street bergerak datar setelah pekan lalu menguat cukup tinggi. Investor kini mencermati kebijakan moneter baru yang akan dikeluarkan the Federal Reserve.

Komite Pasar Terbuka bank sentral itu akan mengumumkan kebijakan yang bisa memperketat kebijakan moneter, sehingga berpotensi menahan reli pasar saham.

Sebelumnya, pasar juga sudah cukup terguncang dengan pernyataan Gubernur The Fed Ben Bernanke yang menyatakan bank sentral berhenti memberikan bantuan stimulus. Ditambah dengan adanya defisit perdagangan China yang paling besar sepanjang sejarah.

"Tidaklah mengejutkan kami akan konsolidasi dulu, investor masih bertanya-tanya soal kondisi di China dan seberapa jauh saham akan terpengaruh," kata Jonathan Lewis, Kepala Investasi Samson Capital Advisors di New York," dikutip dari Reuters, Selasa (13/3/2012).

Indeks sektor peralatan dasar, konsumer dan telekomunikasi menjadi sektor yang paling terkoreksi. Pekan lalu, ketiga sektor tersebut sudah menguat cukup tinggi.

Pada perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 37,69 poin (0,29%) ke level 12.959,71. Indeks The Standard & Poor's 500 naik tipis 0,22 of a poin (0,02%) ke level 1.371,09. Tetapi Indeks Komposit Nasdaq melemah 4,68 poin (0,16%) ke level 2.983,66.

(ang/ang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar