Selasa, 13 Maret 2012

Antisipasi FOMC, Rupiah Bakal Koreksi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (13/3/2012) diprediksi melemah terbatas. Pasar mengantisipasi pertemuan FOMC yang diprediksi tak begitu dovish.

Analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, Selasa ini, masih ada potensi pelemahan rupiah. Tapi, pelemahan ini bersifat terbatas. Sebab, penguatan dolar AS masih terjadi menjelang Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu (14/3) dinihari. Pasar sudah memperkirakan Fed tidak takan begitu dovish (prokebijakan monter longgar) lagi.

Terutama, Firman menegaskan, setelah pekan lalu, Gubernur The Fed Ben Bernanke mengutarakan adanya ancaman inflasi AS untuk jangka pendek. Karena itu, momentum penguatan dolar AS masih terjadi sehingga jadi tekanan tersendiri bagi rupiah. "Karena itu, rupiah cenderung melemah dalam kisaran 9.130-9.180 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Tapi, lanjut Firman, pelemahan rupiah akan terbatas seiring antisipasi Bank Indonesia untuk mengintervensi rupiah saat rupiah mendekati 9.200. "Level ini menjadi angka psikologis dan level intervensi BI sekaligus jika melihat karakterisitik pergerakan rupiah dalam beberapa bulan terakhir," ujar Firman.

Di sisi lain, kata dia, hari ini pasar juga mencermati pertemuan para menteri keuangan Uni Eropa dalam The Economic and Financial Affairs Council (Ecofin) Meeting yang membahas agenda pencairan dana bailout untuk Yunani senilai 130 miliar euro. "Pertemuan ini seharusnya menjadi sentimen positif karena Yunani sudah mencapai target debt swap-nya yang menjadi syarat bailout," ujarnya.

Apalagi, pertemuan Bank of Japan (BoJ) siang ini sudah diperkirakan mempertahankan kebijakan moneter longgarnya untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi sehingga jadi sentimen positif. "Pada saat yang sama, sentimen negatif dari crdit event Yunani sepertinya tak lagi jadi sentimen di market," paparnya.

Hanya saja, positifnya sentimen ini tidak terlalu kuat menopang penguatan rupiah. "Selain sentimennya sudah diserap pasar juga pasar masih menanti FOMC besok dinihari sehingga secara keseluruhan rupiah berpeluang melemah terbatas," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (12/3) ditutup melemah 20 poin (0,21%) ke level 9.150/9.165 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar