Kamis, 29 September 2011

Asing Keluar, IHSG Masih Catatkan Penguatan

INILAH.COM, Jakarta – IHSG akhirnya berhasil melanjutkan penguatan, didukung aksi beli investor lokal atas saham-saham pilihan.

Pada perdagangan Kamis (29/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 24,01 poin (0,68%) ke level 3.537,17, dengan intraday tertinggi di 3.549,18 dan terendah di 3.466,62. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 6,28 poin )1,02%) ke level 620,81.

Koreksi yang terjadi pada bursa di awal perdagangan, perlahan mulai berbalik hingga indeks bisa ditutup di zona positif. Dibuka langsung anjlok 0,96% ke level 3.479, indeks berbalik menguat hingga pada sesi pertama bertengger di angka 3.518 dan akhirnya ditutup di level 3.537.

Satrio Utomo dari Universal Broker Indonesia mengatakan, IHSG berhasil ditutup menguat dan menembus level resisten, anomali dengan berakhirnya indeks Dow Jones semalam dengan sinyal bearish,

“Hal ini diluar perkiraan pasar yang memperkirakan indeks akan mengikuti sentimen negatif eksternal,” katanya.

Ia menilai, apresiasi IHSG hari ini mendukung pendapatnya kemarin, bahwa asing memang hanya menunggu di luar lapangan. “Asing bahkan mungkin sudah ketinggalan kereta,”ujarnya.

Menurutnya, perubahan yang terus terjadi di krisis Eropa, memang membuat market jadi volatile. Berdasarkan chart DJI, kalau nanti malam voting European Financial Stability Facility (EFSF) disetujui parlemen Jerman, dan DJI naik diatas 11300, berarti bottom sudah berlalu. “DJI dan juga IHSG akan memasuki era bull trend yang baru,” katanya.

Bursa AS semalam mengakhiri rally-nya selama 3 hari berturut-turut dan ditutup terkoreksi 2%, setelah sempat menguat sekitar 0.8% di awal perdagangan. Penurunan bursa AS dipicu kembali munculnya pesimisme bahwa Yunani gagal memenuhi persyaratan fiskal untuk pemberian paket bailout berikutnya.

10 Alasan Penyelamatan Zona Euro Bisa Gagal

Tunggu Dukungan Merkel, Bursa Eropa Melemah
INILAH.COM, Jakarta - Saham telah reli beberapa hari terakhir di tengah harapan bahwa para pemimpin Uni Eropa dan pembuat kebijakan yang mendekati kesepakatan yang secara signifikan akan meningkatkan pendanaan ke Dana Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF).

Mike Riddell, fund manager M & G Investments percaya ada lebih dari satu atau dua alasan untuk optimisme ini bisa salah. Bahkan, ia percaya ada 10.

1. Risiko bahwa salah satu dari penjamin triple-A-rated EFSF dapat diturunkan, akibat Standard & Poor memperingatkan selama akhir pekan.
2. Riddell juga khawatir bahwa ukuran keuangan EFSF saat ini tidak cukup untuk menyelamatkan Spanyol dan Italia.

3. Namun, ia mengatakan, jika EFSF itu cukup besar untuk menyelamatkan Spanyol dan Italia, meningkatkan peluang downgrade.

4. Hukum risiko. "Investor dalam obligasi EFSF tidak memiliki pemahaman untuk apa uang tersebut akan digunakan. Dan jika ingkar penjamin EFSF mengingkari jaminannya, tidak ada pengembalian uang (jadi jika Slowakia keluar, Jerman akhirnya yang akan menjamin lebih)," Kata Riddell dalam catatan penelitian tentang hal ini Rabu.

5. Fakta bahwa Spanyol dan Italia akan menjadi penjamin awal skema (bailout) tetapi bisa naik dan membutuhkan dukungan EFSF yang menyebabkan masalah kesetaraan.

6. Penjamin bervariasi, beberapa yang mungkin perlu bailout sendiri. "Masing-masing obligasi EFSF memiliki penjamin yang berbeda, sehingga obligasi EFSF pertama kali dikeluarkan pada bulan Januari untuk menyelamatkan Irlandia. Portugal tetap sampai hari ini menjadi salah satu penjamin emisi untuk obligasi tertentu, meskipun Portugal sendiri juga perlu dibailout," kata Riddell, yang juga khawatir bahwa saham atau obligasi yang memiliki rating AAA bisa keluar sektor swasta lainnya atau pemerintah dan mendorong biaya pinjaman jika mereka tidak memiliki jaminan 'eksplisit'.

7. Lebih lagi penerbitan obligasi penjamin. "Lebih jauh, jika bank atau restrukturisasi utang perlu dan penjamin EFSF perlu membayar ke investor EFSF, maka penjamin perlu untuk mengumpulkan uang dengan menerbitkan obligasi, yang meningkatkan tingkat utang, yang membawa Anda kembali ke risiko downgrade penjamin," kata Riddell.

8. Sebuah restrukturisasi utang oleh anggota zona euro akan terbukti bahwa mekanisme dukungan EFSF dan tindakan disiplin fiskal telah gagal. Ini tidak apa-apa untuk mengatasi solvabilitas.

9. EFSF seharusnya berlangsung hingga 2013, ketika itu akan perlu mulai dari awal lagi dengan Mekanisme Stabilitas Eropa (ESM), yang berada di bawah koordinasi EFSF.

10. Dan akhirnya, kurangnya pra-pendanaan. "Investor perlu dibujuk untuk menjadi bagian untuk berinvestasi dengan mandat ekspansi bahwa untuk meminjamkan uang kepada pemerintah dan bank-bank Eropa hanya dalam waktu ketika pasar telah memutuskan," kata Riddell seraya menambahkan bahwa pemerintah dan bank-bank sedang bangkrut.

Asing Jual, IHSG hanya Naik 0,6%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia ditutup menguat 24,01 poin atau 0,68% ke 3.537,18. Volume perdagangan mencapai 3,5 miliar saham senilai Rp3,6 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 113 saham naik, 103 saham turun dan 87 sahan stagnan. IHSGH mengalami net foreign sell sebesar Rp209,5 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,4 triliun dan pembelian asing sekitar Rp1,2 triliun.

Indeks JII naik 6,4 poin ke 489,03, indeks ISSI naik 1,1 poin ke 114,60 dan indeks LQ45 naik 6,2 poin ke 620,81. Penguatan didukung sektor industri dasar yang naik 30,01 poin ke 1.152,35 disusul sektor perkebunan yang naik 17,6 poin ke 2.015,93. Sementara sektor pertambangan masih tertekan 23,22 poin ke 2.485,31.

Indeks tidak dapat melanjutkan penguatan lebih tajam lagi dan hanya berada di level tertinggi 3.549,18. Namun indeks terus menguat meskipun dibuka di zona negatif dengan level terendah di 3.466,63.

Menurut pengamat pasar modal, Stafanus Mulyadi Handoko, IHSG saat ini sudah pullback sebesar 300 poin lebih. "Market juga masih menunggu hasil voting parlemen di Jerman mengenai penambahan dana EFSF," katanya.

Dengan penutupan di atas level 3.530 maka indeks diperkirakan memiliki kekuatan untuk menuju level 3.37503.415. "IHSG mampu close di atas 3530 sehingga dapat melanjutkan kenaikannya lagi dengan target menuju 3550-3590.

Bursa Asia tanpa indeks Hang Seng bergerak mixed seperti indeks Nikkei naik 0,9% ke 8.701, indeks Shanghai turun 1,1% ke 2.366 dan indeks ASX turun 0,7% ke 4.008.

Sementara bursa Eropa diwarnai dengan pelemahan indeks FTSE 0,3% ke 5.199, sedangkan indeks DAX naik 0,7% ke 5.819 dan indeks CAC naik 1,025 ke 3.026.

Lonjakan 110 saham menyebabkan indeks naik 0,68%

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan kenaikan 0,68% sore ini. Dengan demikian, posisi terakhir indeks saat ini adalah 3.537,178 pada pukul 16.00.

Sekitar 110 saham bergerak positif. Sementara, 93 saham melorot dan 80 saham lainnya tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 3,528 miliar saham senilai Rp 4,120 triliun.

Terdapat delapan sektor yang menghijau. Sektor industri lain-lain mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 2,67%. Baru kemudian dilanjutkan dengan sektor industri dasar dan sektor manufaktur dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,52% dan 1,38%.

Saham-saham yang bertengger di posisi top gainers hari ini adalah: PT Plaza Indonesia Realty (PLIN) naik 22,31% menjadi Rp 1.590, PT Central Omega Resources (DKFT) naik 15,29% menjadi Rp 2.450, dan PT Hotel Sahid Jaya (SHID) naik 14,06% menjadi Rp 365.

Sedangkan di posisi top losers adalah saham-saham: PT Pioneerindo Gourmet (PTSP) turun 14,71% menjadi Rp 580, PT Skybee (SKYB) turun 14,71% menjadi Rp 580, dan PT Verena Multi Finance (VRNA) turun 13,29% menjadi Rp 124.

Tunggu Dukungan Merkel, Bursa Eropa Melemah

Medium
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa jatuh pada perdagangan Kamis (29/9) dengan kekhawatiran investor terhadap Kanselir Jerman Angela Merkel akan mendapat penolakan soal bailout Yunani.

Indeks FTSE turun 0,4% ke 5.195, indeks DAX turun 0,1% ke 5.569 dan indeks CAC turun 0,2% ke 3.001, seperti dikutip dari yahoofinance.

Kalau terjadi penolakan maka akan mengurangi harapan dalam voting di parmemen untuk persetujuan paket penyelamatan kedua bagi Yunani. "Ada banyak volatilitas di pasar termasuk voting di Jerman. Kuncinya adalah seberapa besar dukungan terhadap Merkel dari partainya sendiri," kata Joe Rundle, Kepala Trader di ETX Capital.

Bursa Asia bergerak mixed seperti indeks Nikkei naik 0,9% ke 8.701, indeks Shanghai turun 1,1% ke 2.365, ASX turun 0,7% ke 4.008. Sementara bursa Hang Seng tutup karena bencana badai.

Skenario Terburuk Yunani Bagi Rupiah

Medium
INILAH.COM, Jakarta – Pasar harap-harap cemas, apakah Yunani akan mendapat bailout dan apakah Parlemen Jerman akan meratifikasi EFSF nanti malam. Apa skenario terburuknya bagi rupiah?

Inspektur yang merupakan delegasi dari Uni Eropa dan International Monetary Fund (IMF) atau biasa disebut Troika, dijadwalkan kembali mengunjungi Yunani Kamis (29/9) ini. Inspeksi itu bakal memutuskan apakah Athena telah memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk menerima bailout tahap berikutnya.

Di sisi lain, Finlandia telah bergabung dengan 9 negara Uni Eropa lainnya untuk mendukung penambahan kapasitas The European Financial Stability Facility (EFSF) sebesar 440 miliar euro. Dengan 10 dari 17 negara yang telah meratifikasi perubahan dana talangan, artinya Uni Eropa telah memperluas kekuatan pendanaan mereka dan mencegah penyebaran krisis.

Pengamat pasar modal Teguh Hidayat mengatakan, dalam kaitannya dengan krisis utang Yunani dan Eropa secara keseluruhan, rupiah bisa mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ), tapi bisa juga sebaliknya. Dalam situasi saat ini, lanjutnya, IHSG bisa saja mempengaruhi rupiah.

Artinya, Teguh menegaskan, saat IHSG turun, banyak pemodal asing keluar dari rupiah dan beralih ke mata uang denominasi dolar AS. Karena di bursa RI menggunakan rupiah, otomatis asing menjual rupiah dan dikembalikan ke asalnya yakni dolar AS. “Saat itulah rupiah akan melemah. IHSG turun, setelah itu baru rupiah,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (28/9).

Sebelumnya, menurut Teguh, rupiah sempat bertenger di level 9.000-10.000. Dengan alasan untuk menekan inflasi, BI membiarkan penguatan rupiah ke level 8.400-an. Saat ini, rupiah melemah dari 8.400 ke level 8.900-an. “Jika diperhatikan history-nya, rupiah saat ini tidak melemah tajam,” ungkap dia.

Tapi, lanjutnya, yang jadi kekhwawatiran pasar adalah saat IHSG rontok sehingga rupiah juga melemah tajam. Padahal, rupiah saat ini masih relatif kuat terhadap dolar AS. Jadi, investor seharusnya jangan terlalu panik pada pelemahan rupiah. “Sumber masalahnya terletak pada IHSG bukan rupiah,” papar Teguh.

Ia menegaskan, selama tidak melemah ke level 10.000, nilai tukar rupiah masih baik-baik saja. Skenario terburuknya, jika memang penyebab pelemahan rupiah dipicu keluarnya dana asing dari IHSG, capital out flow itu relatif sedikit. “Sebab, dana asing di pasar modal jauh lebih kecil dibandingkan yang masuk ke sektor riil,” tandas dia.

Menurutnya, pasar modal hanya salah satu instrument investasi. Sebanyak apapun dana asing yang keluar dari IHSG, selama tidak diikuti keluarnya dana asing di sektor riil, rupiah tidak akan melemah tajam. “Selama dana investasi bikin pabrik masih terus mengalir ke dalam negeri, pelemahan rupiah paling tajam hanya 9.500,” ucapnya.

Apalagi, data-data statistik fundamental ekonomi Indonesia masih bagus. Produk Domestik Bruto (PDB) di level 6,5% jauh lebih tinggi dari pertumbuhan AS dan Eropa. “Kita sedang bagus-bagusnya. Apakah mereka hanya keluar dari IHSG lalu beralih ke sektor riil, kita tidak tahu,” tutur Teguh.

Yang jelas, kata dia, kalau investor asing hanya keluar dari IHSG, pelemahan rupiah terbatas ke level 9.500. “Itupun jika Eropa resesi ditandai dengan banyaknya bank atau lembaga keuangan seperti Lehman Brothers yang bangkrut akibat macetnya bailout Yunani,” papar Teguh.

Dari pasar uang, periset dan analis senior Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, meski sentimen krisis utang Eropa memburuk, selama Yunani tidak default (gagal bayar) , skenarionya bagi rupiah adalah 9.300 per dolar AS. “Level ini sudah cukup murah bagi rupiah terhadap dolar AS,” ucapnya.

Sebaliknya, imbuh Firman, kalau Yunani default, rupiah akan melemah ke level 9.500-10.000 per dolar AS. Informasinya default tidaknya Yunani, bakal didapat pada awal Oktober 2011. “Tapi, kemungkinan default agak kecil. Sebab, Uni Eropa tidak akan sanggup menanggung akibatnya. Meskipun, sejauh ini, Eurozone tampak enggan untuk membantu Yunani,” jelas Firman.

Dia atas semua itu, Firman optimistis, besar kemungkinan, Yunani mendapatkan dana bailout berikutnya. Apalagi, program partisipasi sektor swasta untuk me-rollover utang Yunani, rumornya mencapai 85% atau mendekati angka yang ditargetkan Athena.

Di sisi lain, imbuh dia, kanselir Jerman Angela Merkel sudah mensiyalkan bailout untuk Yunani bakal dicairkan. “Ada juga proposal yang beredar, meskipun dengan jumlah dana EFSF yang terbatas 440 miliar euro, EU akan mencari cara lain sehingga EFSF lebih efektif,” imbuhnya. [mdr]

Sore ini, pergerakan bursa Asia berubah positif

Sore ini, pergerakan bursa Asia berubah positif
TOKYO. Bursa Asia menunjukkan pergerakan positif pada transaksi sore ini. Pada pukul 17.10 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,5% menjadi 114,41, setelah sebelumnya sempat kehilangan poin sebesar 1,3%.

Sementara itu, indeks Nikkei ditutup naik 1% menjadi 8.701,23. Sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,77% menjadi 4.008,30. Bursa Hongkong tidak beroperasi hari ini karena adanya ancaman badai Nesat.

Pergerakan saham yang mempengaruhi bursa Asia hari ini di antaranya: Mitsubishi UFJ Financial Group Inc yang naik 2,3% di Tokyo, Canon Inc naik 1,6% di Tokyo, dan BHP Billiton Ltd turun 1,4% di Sydney.

"Investor menggantungkan harapannya kepada Jerman terkait dana bailout Eropa. mereka berspekulasi, jika kawasan Eropa bermasalah, maka masalah tersebut akan cepat menyebar ke kawasan lain. Itu sebabnya investor yakin masalah ini bisa segera diselesaikan," papar Im Jeong Jae, fund manager Shinhan BNP Paribas Asset Management Co.

Bursa Asia Menguat, IHSG Bertambah 24 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 24 poin didorong bursa-bursa Asia yang mulai rebound. Aksi jual asing masih menghambat penguatan.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.850 per dolar AS dari penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.900 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG melemah 35,314 poin (1,00%) ke level 3.477,852 dihantam jatuhnya harga-harga komoditas dunia. Lambatnya penyelesaian utang Eropa juga membuat investor semakin khawatir.

Aksi ambil untung menghantam IHSG hingga ke posisi terendahnya di 3.466,626. Namun aksi beli selektif di saham yang sudah murah membawa IHSG kembali ke zona hijau.

Pada penutupan perdagangan preopening, IHSG naik tipis 5,058 poin (0,14%) ke level 3.518,224. Investor masih melakukan aksi tunggu sambil menunggu pulihnya ekonomi global.

Aksi beli semakin ramai memasuki perdagangan sesi II. Saham-saham unggulan yang sudah murah langsung diburu investor, IHSG pun sempat naik hingga ke posisi tertingginya di 3.549,184.

Menutup perdagangan, Kamis (29/9/2011), IHSG menguat 24 poin (0,68%) ke level 3.537,178. Sementara Indeks LQ 45 naik 6,283 poin (1,02%) ke level 620,814.

Hanya indeks sektor tambang dan perdagangan yang terkena koreksi. Sisa indeks sektoral lainnya masih mampu meneruskan penguatan. Penguatan dipimpin oleh sektor aneka industri yang naik lebih dari dua persen.

Penguatan ini atas jasa para investor lokal yang berburu saham, sementara beberapa investor asing masih melepas sahamnya. Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 209,501 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 99.982 kali pada volume 1,723 miliar lembar saham senilai Rp 4,12 triliun. Sebanyak 112 saham naik, sisanya 102 saham turun, dan 87 saham stagnan.

Rata-rata bursa Asia mulai rebound mengikuti rencana IMF untuk memberikan bantuan terhadap utang Yunani sebesar US$150 miliar. Hanya bursa saham China yang masih terpuruk di zona merah dengan koreksi cukup banyak.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 26,72 poin (1,12%) ke level 2.365,34.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 85,58 poin (0,99%) ke level 8.701,23.
  • Indeks Straits Times naik tipis 1,49 poin (0,06%) ke level 2.702,66.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.850 ke Rp 64.050, Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 650 ke Rp 12.500, Indocement (INTP) naik Rp 550 ke Rp 13.900, dan Indomobil (IMAS) naik Rp 500 ke Rp 10.700.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.050 ke Rp 50.500, Century Textille (CNTX) turun Rp 700 ke Rp 6.200, Samudera Indonesia (SMMA) turun Rp 350 ke Rp 4.500, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 300 ke Rp 40.200.

(ang/qom)

Indeks Nikkei ditutup dengan lonjakan 1% pada sesi sore

Indeks Nikkei ditutup dengan lonjakan 1% pada sesi sore
TOKYO. Bursa Jepang berhasil mencatatkan kenaikan pada penutupan perdagangan hari ini. Pada pukul 15.00 waktu setempat, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1% menjadi 8.701,23. Padahal, sebelumnya, bursa Jepang sempat melorot hingga 1,3%. Sepanjang bulan ini, penurunan indeks Nikkei mencapai 2,8%. Sementara, indeks Topix naik 1,1% menjadi 762,30,

Saham-saham berkapitalisasi besar dilanda aksi beli. Beberapa di antaranya yakni Mitsubishi UFJ yang naik 2,3% dan Honda Motor Co berhasil naik setelah sebelumnya melorot. Selain itu, ada pula saham yang dilanda aksi jual. Salah satunya, Tokyo Electric Power Co yang anjlok 11%.

Pemicu kenaikan bursa Jepang hari ini masih dipengaruhi isu Eropa. Investor berspekulasi, pemerintah Jerman akan menyetujui rencana penambahan bailout sehingga dapat membantu menyelesaikan masalah krisis utang Eropa.

"Semuanya masih terkait dengan krisis Eropa. Fokusnya adalah apakah mereka bisa mempertahankan kesatuan," jelas Kenichi Hirano, general manager and strategist Tachibana Securities Co di Tokyo.

Sekadar tambahan informasi, pemerintah Jerman hari ini dijadwalkan akan mengambil keputusan terkait penambahan bailout Eropa.

Tunggu Vote Berlin, Saham Eropa Bakal Jatuh

Medium
INILAH.COM, London - Saham Eropa diperkirakan akan jatuh pada pembukaan perdagangan Kamis (29/9) menjelang vote di Berlin pada apakah menangani kekuatan baru ke Dana Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF).

CNBC melaporkan pasar saham di Asia mixed setelah kehilangan 2 persen untuk S & P 500 di Wall Street karena harapan resolusi cepat terhadap krisis utang zona euro mulai memudar. Saham telah membuat keuntungan besar di Eropa pada hari Senin dan Selasa karena laporan menunjukkan pembuat kebijakan bersiap-siap untuk secara signifikan meningkatkan dana yang tersedia ke EFSF untuk mendukung pasar obligasi zona euro.

Pengawas pasar Uni Eropa pada Rabu memperpanjang larangan short-selling saham di Perancis, Italia dan Spanyol. Tiga negara memperkenalkan larangan ini pada 12 Agustus ketika mereka mencoba untuk mengekang ayunan liar di pasar saham. Pada perdagangan volatil Rabu komoditas seperti tembaga dan emas mengalami kerugian besar dengan logam mulia sekarang turun $ 300 dari level tertingginya baru-baru ini. Angela Merkel memperkirakan untuk memenangkan suara pada perluasan EFSF meskipun beberapa anggota koalisi itu sendiri bisa memberikan suara terhadap RUU ini yang mereka anggap mirip dengan melempar uang baik setelah buruk.

Hasil suara diperkirakan diputuskan pada pukul 13:00 CET di Berlin. Pasar saat ini tengah menunggu acara di Berlin, Uni Eropa dan inspektur IMF yang diperkirakan akan kembali ke Athena untuk bertemu dengan para pejabat Yunani dan memutuskan apakah akan memberikan bantuan tahap 6. Yunani menjanjikan langkah-langkah penghematan baru untuk meyakinkan para pejabat untuk mengeluarkan bailout Troika berikutnya.

Di Madrid, upaya pemerintah Spanyol untuk menaikkan dana telah pupus setelah oposisi politisi memaksa pejabat untuk menarik proposal IPO yang diusulkan National Lottery Spanyol. Penjualan lotere diperkirakan meningkat hingga 9 miliar euro. Di pasar obligasi investor akan mengawasi Italia yang diperkirakan untuk menjual obligasi 5 dan 10 tahun senilai 5,5-9 miliar euro.

The Financial Times melaporkan SEC menyelidik RBS dan Credit Suisse terkait penanganan kredit bermasalah mereka. Laporan FT mengatakan regulator AS memeriksa apakah bank-bank menyesatkan pemegang saham tentang jumlah pinjaman yang mereka dapat paksakan untuk dibeli kembali karena default. "Kita juga perlu mendengar lebih banyak tentang rencana untuk menjual London Metal Exchange."

Meski ada 141 saham yang melorot, indeks ditutup positif di sesi I

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak sangat liar. Terhitung, indeks sempat empat kali keluar masuk zona merah di sepanjang sesi I. Namun, pada pukul 12.00, indeks tercatat naik 0,14% menjadi 3.518,224.

Indeks tetap positif meskipun jumlah saham yang naik jauh lebih sedikit dibanding saham yang turun. Perinciannya, hanya 59 saham yang naik. Sementara, 141 saham turun dam 59 saham tak berubah posisi. Volume transaksi hari ini melibatkan 1,723 miliar saham senilai Rp 1,959 triliun.

Sepuluh sektor tampak beragam. Sektor consumer goods mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 1,33%. Sementara, sektor pertambangan mencatatkan penurunan terbesar sebesar 1,79%.

Tiga saham yang menjadi top gainers di sesi I, di antaranya: PT Hotel Sahid Jaya (SHID) naik 14,06% menjadi Rp 365, PT Keramika Indonesia (KIAS) naik 9,76% menjadi Rp 90, dan PT Lamicitra Nusantara (LAMI) naik 8,11% menjadi Rp 200.

Sementara itu, tiga saham top losers adalah: PT Indonesian Paradise (INPP) turun 11,29% menjadi Rp 275, PT Sorini Agro Asia (SOBI) turun 10,99% menjadi Rp 2.025, dan PT Skybee (SKYB) turun 10,29% menjadi Rp 610.

Sesi Dua, Pilih Saham Potensial Secara Teknikal

INILAH.COM, Jakarta- Penguatan indeks siang ini tampaknya akan berlanjut hingga penutupan. Saham yang secara teknikal mampu bertahan di teritori positif masih bisa menjadi incaran investor.

Kepala Riset Valbury Asia Securities Alfiansyah memperkirakan, indeks saham domestik akan fluktuatif cenderung menguat hingga penutupan sore nanti. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.467 dan resistance 3.546,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (29/9).

Menurutnya, fluktuatifnya indeks hari ini salah satunya masih dipicu masalah klasik dari eksternal. “Salah satunya adalah koreksi bursa Dow Jones akibat profit taking dan berimbas negatif ke bursa Asia termasuk IHSG,” ujarnya.

Dari eksternal, lanjutnya, pasar juga menantikan hasil voting Parlemen Jerman Kamis (29/9) ini untuk meratifikasi dana bailout The European Financial Stability Facility (EFSF). “Pasar juga ingin melihat, apakah dana itu akan ditambah dari level 440 miliar euro atau tidak,” ungkap Alfiansyah. “Sejauh ini, dari 17 negara Uni Eropa, 10 di antaranya sudah meratifikasi.”

Pada saat yang sama, pasar menantikan hasil inspeksi European Central Bank (ECB), Komisi Uni Eropa dan International Monetary Fund (IMF) yang disebut delegasi Troika ke Athena hari ini juga. “Troika akan memastikan, apakah Yunani layak mendapat bailout atau tidak,” tuturnya.

Di sisi lain, rupiah di pasar internasional melemah 78 poin ke level 8.968 per dolar AS berdasarkan data Bloomberg pukul 11.39 WIB. Menurutnya, pelemahan rupiah juga turut jadi tekanan terhadap laju IHSG. Karena itu, sepanjang perdagangan indeks cenderung fluktuatif. “Sebab, sebagian pelaku pasar tidak berani mengambil posisi yang banyak karena khawatir ada kabar yang tidak diinginkan dari Uni Eropa,” imbuhnya.

Tapi, indeks memiliki peluang ditutup positif. Sebab, menurutnya, secara valuasi indeks sudah oversold setelah turun tajam pekan lalu hingga 8,88% dalam sehari pekan lalu. “Karena itu, dari sisi ini, saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sangat atraktif,” ungkap Alfiansyah.

Pada saat yang sama, ia mengatakan, pasar juga mengantisipasi positif atas kinerja keuangan berbagai emiten untuk kuartal ketiga 2011 yang akan dirilis dalam 30 hari ke depan. “Inilah yang mungkin membuat indeks bisa mendarat di area positif meskipun tipis. Kalaupun ditutup sore nanti melemah, juga akan tipis,” imbuhnya.

Sektor saham yang jadi penggerak indeks hari ini adalah konsumsi, keuangan, manufaktur, industri dasar, aneka industri dan infrastruktur.

Dalam situasi ini, ia merekomendasikan positif saham-saham yang secara teknikal mampu bertahan pada teritori positif di sektor perkebunan, perbankan, pertambangan batu bara dan industri dasar semen.

Saham-saham pilihannya adalah PT London Sumatera Plantation (LSIP), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bukit Asam (PTBA), PT Semen Gresik (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP). “Saya rekomendasikan buy on weakness untuk trading dengan pola hit and run,” imbuhnya. [ast]

Kondisi Eropa dinilai semakin memburuk, harga kontrak emas kembali mendaki

Kondisi Eropa dinilai semakin memburuk, harga kontrak emas kembali mendaki
SINGAPURA. Harga kontrak emas menanjak hari ini. Dengan demikian, harga emas sudah naik selama 12 kuartal berturut-turut. Pagi tadi, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat naik 0,8% menjadi US$ 1.621,15 per troy ounce. Pada pukul 11.52 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 1.618,85 per troy ounce.

Sementara itu, kontrak harga emas untuk pengantaran Desember naik sebesar 0,2% menjadi US$ 1.621,60 per troy ounce di Comex, New York.

Permintaan emas sebagai safe haven kembali menanjak seiring kecemasan investor terkait krisis utang Eropa yang memukul pasar saham dan komoditas. "Krisis di Eropa sepertinya semakin memburuk. Kali ini, kenaikan permintaan emas berasal dari India dan China," jelas Jonathan Barratt, managing director Commodity Broking Services Pty.

Catatan saja, sepanjang tahun ini, harga emas sudah melonjak 14%. Harga kontrak emas sempat bertengger di level tertinggi sepanjang sejarah pada 6 September lalu di level US$ 1.921,15 per troy ounce.

BEI:Asing tak Pernah Abaikan Pasar Saham Indonesia

BEI:Asing tak Pernah Abaikan Pasar Saham Indonesia
INILAH.COM, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan, investor asing tak akan pernah mengabaikan Indonesia.

Indonesia masih menjadi tempat investasi yang menguntungkan bagi mereka di tengah ekonomi Eropa dan Amerika Serikat yang melambat. "Investor asing tidak akan pernah mengabaikan Indonesia. Penurunan portofolio asing sejak Agustus hingga September merupakan tindakan konsolidasi yang dilakukan fund manager," ujar Direktur Utama BEI Ito Warsito, Kamis (29/9) dalam acara peresmian dan diskusi panel 'Semua bisa jadi investor, program pendidikan investasi saham terbesar di Indonesia'.

Lebih lanjut ia mengatakan, Indonesia masih menjadi investasi yang menguntungkan bagi investor asing. Hal ini didorong situasi ekonomi Eropa dan Amerika Serikat dalam satu tahun-dua tahun ini tidak tumbuh sehingga peluang investasi menarik masih ada di Asia.

Ia mengaku, net sell asing sekitar Rp14 triliun terjadi sejak Agustus 2011 hingga September 2011. Meski asing melakukan penjualan saham tetapi investor domestik mulai masuk ke saham. "Tetapi dalam dua hari ini asing mulai melakukan net buy, dan investor lokal jangan sampai terlambat," kata Ito.

Pihaknya mengharapkan, agar pasar modal Indonesia baik. Diharapkan semua pihak dapat menjaga tiga pilar pasar modal. Tiga pilar tersebut, pertumbuhan ekonomi dan politik yang baik, pasar uang stabil dan kinerja emiten yang bagus. Bila Indonesia dapat meraih investmen grade maka dana asing akan masuk ke Indonesia lebih deras lagi. Ito menuturkan, pihaknya akan mengusahakan penawaran umum saham perdana lebih diperbanyak agar pasar modal tidak terjadi bubble.

Selain itu, kapitalisasi pasar saham emiten pun dinilai telah merata. Ito melihat, banyak kapitalisasi pasar saham emiten yang mulai meningkat. Investor telah banyak berinvestasi di saham terutama blue chip. [cms]

Transaksi Sepi, IHSG Naik Tipis 5 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 5 poin di tengah perdagangan yang sepi. Investor masih melakukan aksi tunggu sambil menunggu pulihnya ekonomi global.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG melemah 35,314 poin (1,00%) ke level 3.477,852 dihantam jatuhnya harga-harga komoditas dunia. Lambatnya penyelesaian utang Eropa juga membuat investor semakin khawatir.

Aksi ambil untung menghantam IHSG hingga ke posisi terendahnya di 3.466,626. Namun aksi beli selektif di saham yang sudah murah membawa IHSG kembali ke zona hijau.

Pada penutupan perdagangan preopening, Kamis (29/9/2011), IHSG naik tipis 5,058 poin (0,14%) ke level 3.518,224. Indeks LQ 45 menguat tipis 3,908 poin (0,63%) ke level 618,439.

Indeks bergerak fluktuatif karena belum ada sentimen positif yang mampu mendorong pergerakannya. Sebaliknya sentimen negatif masih banyak beredar, salah satunya penyelesaian krisis utang di zona Eropa yang tak kunjung usai.

Investor banyak mengakumulasi saham-saham berbasis konsumer, sehingga indeks sektor konsumer naik lebih dari satu persern. Saham-saham komoditas menjadi yang paling banyak dilepas terkait anjloknya harga-harga komoditas.

Pemodal asing kembali 'kabur' dari lantai bursa, dana asing mengalir keluar dengan nilai yang belum terlalu tinggi hingga siang hari ini.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 53.039 kali pada volume 1,723 miliar lembar saham senilai Rp 1,959 triliun. Sebanyak 60 saham naik, sisanya 156 saham turun, dan 61 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia bergerak mixed dengan kecenderungan melemah terpengaruh koreksi Wall Street dan bursa Eropa semalam. Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi salah satu yang mampu menguat bersama bursa saham Korea Selatan dan Jepang.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 19,75 poin (0,83%) ke level 2.372,31.
  • Indeks Nikkei 225 naik tipis 0,48 poin (0,01%) ke level 8.616,13.
  • Indeks Straits Times melemah 6,11 poin (0,23%) ke level 2.695,06.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Unilever (UNVR) naik Rp 600 ke Rp 16.200, Astra Internasional (ASII) naik Rp 450 ke Rp 62.650, Indocement (INTP) naik Rp 250 ke Rp 13.600, dan Indomobil (IMAS) naik Rp 250 ke Rp 10.450.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 800 ke Rp 39.700, Samudera Indonesia (SMMI) turun Rp 350 ke Rp 4.500, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 300 ke Rp 11.550, dan Multibreeder (MBAI) turun Rp 300 ke Rp 15.100.

(ang/qom)

Dalam Sepekan Harga Emas Batangan Lokal Turun Rp 20.000/Gram

Jakarta - Dalam kurun waktu 10 hari atau sepekan lebih harga emas batangan di dalam negeri sudah turun kurang lebih Rp 20.000 per gram. Hal ini karena adanya tren penurunan harga emas internasional yang kini sudah menyentuh di level kisaran US$ 1.620 per ounce.

Berdasarkan data situs logammulia.com milik PT Aneka Tambang (Antam) harga emas batangan hari ini (29/9/2011), dengan harga terendah sudah dijual Rp 515.000 per gram padahal 10 hari lalu sempat menyentuh Rp 536.000 per gram.

Harga emas di Logam Mulia Antam hari ini 29 September 2011 (dalam rupiah) sebagai berikut:
  • 1 gram 557.000
  • 2 gram 536.000
  • 2,5 gram 531.800
  • 3 gram 529.000
  • 4 gram 525.500
  • 5 gram 525.500
  • 10 gram 521.500
  • 25 gram 518.480
  • 50 gram 516.940
  • 100 gram 516.240
  • 250 gram 515.320
  • 1000 gram 515.000
Sementara data harga emas (dalam rupiah) di Logam Mulia Antam pada 19 September 2011, sebagai berikut:
  • 1 gram 578.000
  • 2 gram 557.000
  • 2,5 gram 552.800
  • 3 gram 550.000
  • 4 gram 546.500
  • 5 gram 546.500
  • 10 gram 542.500
  • 25 gram 529.480
  • 50 gram 537.940
  • 100 gram 527.240
  • 250 gram 536.320
  • 1.000 gram 536.000
Bandingkan dengan harga emas (dalam rupiah) pada 23 September 2011, tren penurunan sudah terjadi:
  • 1 gram 567.000
  • 2 gram 546.000
  • 2,5 gram 541.800
  • 3 gram 539.000
  • 4 gram 535.500
  • 5 gram 535.500
  • 10 gram 531.500
  • 25 gram 528.480
  • 50 gram 526.940
  • 100 gram 526.240
  • 250 gram 525.320
  • 1.000 gram 525.000
Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Emas Rakyat Indonesia (Asperi) Syamsuddin Said mengatakan dengan adanya tren penurunan harga emas saat ini membuat khawatir para anggotanya yang merupakan penambang emas skala kecil.

Ia berharap harga emas bisa kembali naik, agar penambang emas rakyat bisa menikmati kenaikan harga. "Kalau terus turun harga emas, repot juga, kita bisa rugi," kata Syamsuddin singkat kepada detikFinance (29/9/2011).
(hen/dnl)

Ben Bernanke Ajak AS Belajar dari Emerging Market

Headline
INILAH.COM, Jakarta - AS bisa belajar bagaimana untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang negara-negara berkembang berhasil.

Hal ini disampaikan Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke dalam sebuah pidato Rabu (28/9). Dia menyampaikan akan menyenangkan negara-negara berkembang digunakan untuk memperingati kekaguman terhadap Washington.

"Ekonomi maju seperti Amerika Serikat akan melakukan dengan baik untuk mempelajari kembali beberapa pelajaran dari pengalaman ekonomi negara berkembang," kata Bernanke.

Komentar Ketua Fed di sebuah forum di Cleveland, Ohio, mengirim pesan langsung tetapi ini menunjukkan bahwa Washington mengabaikan saran untuk melihat ke negara-negara berkembang. Pertumbuhan di pasar negara berkembang menunjukkan pentingnya disiplin fiskal, manfaat perdagangan terbuka, kebutuhan untuk mendorong pembentukan modal swasta saat melakukan investasi publik diperlukan, high return untuk pendidikan dan untuk mempromosikan kemajuan teknologi, dan pentingnya kerangka peraturan yang mendorong kewirausahaan dan inovasi untuk tetap menjaga stabilitas keuangan," kata Bernanke.

Pertempuran politik antara Partai Republik dan Demokrat berarti bahwa Kongres telah berjuang untuk mengatasi defisit fiskal AS dan belum lulus perjanjian perdagangan bebas dengan Korea, Kolombia dan Panama. Di mana, telah membuat pemangkasan pengeluaran, fokus di area diskresioner seperti penelitian ilmiah daripada manfaat seperti kesehatan dan pensiun.

Bernanke terus meningkatkan tekanan untuk kebijakan fiskal AS yang menggabungkan stimulus jangka pendek dengan pengetatan jangka panjang, karena Fed bahkan telah melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut. Pekan lalu, The Fed memulai operasi Twist, di mana akan membeli obligasi jangka panjang dalam upaya untuk menurunkan bunga jangka panjang.

Pada hari Rabu, ketua Fed juga mengatakan bahwa emerging market tidak bisa lagi melihat diri mereka sebagai kecil, ekonomi terbuka yang tindakannya memiliki sedikit efek pada tetangga mereka dan kebutuhan untuk mengambil tanggung jawab lebih besar bagi stabilitas ekonomi dunia. "Ketidakseimbangan yang besar dan terus-menerus dalam perdagangan juga tidak konsisten, dalam jangka panjang, dengan stabilitas ekonomi dan keuangan global," kata Bernanke.

Itu adalah kritik implisit dari negara-negara seperti China yang telah menahan nilai tukar mereka dalam rangka untuk meningkatkan ekspor, meskipun ia mencatat bahwa negara maju juga harus membantu untuk mengurangi ketidakseimbangan global.

Dalam review pertumbuhan di pasar negara berkembang, Bernanke mengatakan reformasi yang membentuk "konsensus Washington" - paket kontroversial sebagai langkah mendesak negara-negara berkembang selama beberapa dekade terakhir - harus banyak merekomendasikan mereka". "Stabilitas ekonomi makro, meningkatnya ketergantungan pada kekuatan pasar dan lembaga-lembaga politik dan ekonomi yang kuat sangat penting bagi pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Bernanke.

Namun dia mengatakan bahwa dalam 20 tahun telah membuktikan bahwa Konsensus Washington tidak lengkap, dan pemerintah mungkin perlu untuk membantu industri mulai menuai ekonomi skala besar. Misalnya, menerima arus besar modal dari luar negeri tanpa terlebih dahulu mereformasi sistem keuangan domestik dapat menyebabkan krisis keuangan di negara berkembang.

Pagi Ini, Bursa Asia Tertekan Saham Energi

Headline
INILAH.COM, Sydney - Saham Jepang dan Australia melemah pada Kamis (29/9) pagi, terseret penurunan perusahaan energi dan kekhawatiran terus-menerus tentang krisis utang Eropa.

Di Jepang, indeks Nikkei Stock Average turun 1%, sedangkan di Australia, indeks S & P / ASX 200 jatuh 1,5%. Indeks Kospi Korsel sedikit lebih baik, dengan koreksi hanya 0,4%.

Perdagangan di Bursa Saham Hong Kong telah dibatalkan, karena peringatan topan. Jika peringatan tersebut masih tetap efektif hingga siang waktu Hong Kong, maka perdagangan akan dibatalkan untuk hari ini.

Saham AS semalam menyudahi kenaikan dalam tiga sesi, dengan sentimen bertahan pada perkembangan di Eropa, di mana para pemimpin tampaknya memiliki perbedaan pendapat tentang cara terbaik untuk menyelesaikan krisis utang kawasan.

Investor sektor bank gelisah karena implikasi dari krisis utang untuk sistem keuangan global dan mendorong saham sektor turun di Asia pada Kamis. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc turun 1,4% di Tokyo, sementara National Australia Bank Ltd turun 2,2% saham di Sydney.

Perusahaan energi juga merupakan pemain terburuk di Asia, dengan Inpex Corp turun 1,2%, JX Holdings Inc turun 1,8% dan Woodside Petroleum Ltd turun 2%.

Koreksi ini mengikuti penurunan 4% untuk kontrak berjangka minyak di New York, ketika komoditas terpukul oleh kenaikan persediaan minyak yang mengejutkan dan beberapa aksi profit taking.

Analis Morgan Stanley mengatakan bahwa risiko untuk komoditi semakin menurun, karena proyek baru dan kembalinya produksi yang bisa menambah pasokan hingga akhir tahun.

Saham sumber daya juga di bawah tekanan, dengan futures tembaga, emas dan perak melemah di perdagangan elektronik, dan Rio Tinto Ltd turun 2% dan BHP Billiton turun 2,2%.

Saham peritel turun di Jepang, dengan Co Fast Retailing turun 1,2% dan Seven & I Holdings Co turun 2,9%, setelah penjualan ritel Jepang turun pada Agustus untuk pertama kalinya dalam tiga bulan. [ast]

eTrading: IHSG akan menguji level resistance di posisi 3.521

JAKARTA. Pada perdagangan Rabu (28/9), indeks Dow Jones ditutup turun 179 point (-1,61%) ke level 11.010,90. Penurunan tersebut terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran investor akan perbedaan pendapat para pemimpin Eropa dalam menangani krisis utang yang terjadi di daerah tersebut.

Sementara itu, kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup 39 point (+1,12%) ke level 3.513,17 dengan asing tercatat melakukan net buy pada pasar regular sebesar Rp 258 milliar dengan saham-saham yang paling banyak di beli adalah PGAS, BMRI, UNTR, JSMR dan SMGR.

"Secara teknikal, IHSG kemarin ditutup naik setelah break dari resistance downtrend jangka pendeknya dengan candlestick membentuk pola bullish morubozu namun dengan volume transaksi yang cenderung turun," jelas Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi.

Dia menambahkan, indikator stochastic sudah menunjukkan kenaikan sementara RSI berpotensi untuk melakukan golden cross.

"Pada perdagangan hari ini (29/9) kami perkirakan IHSG akan menguji level resistance fibonacci-nya di 3.521 dan akan bergerak dikisaran 3.426-3.561," jelasnya. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain ADRO, ASII dan BBRI.

Bursa Asia melorot, terbelit kecemasan krisis Eropa

Bursa Asia melorot, terbelit kecemasan krisis Eropa
TOKYO. Untuk kali pertama dalam tiga hari, bursa Asia kembali dilanda aksi jual. Pada pukul 09.35 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 1% menjadi 112,70. Pada pekan lalu, indeks acuan di kawasan regional ini turum 7,1%, penurunan mingguan terbesar dalam tiga tahun terakhir.

Sementara itu, indeks Nikkei turun 0,9%, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,7%, dan indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1,7%.

Saham-saham yang mencatatkan penurunan pagi ini antara lain: Sony Corp yang turun 1,3% di Tokyo, Mazda Motor Corp turun 1,3% di Tokyo, serta BHP Billiton Ltd turun 2,5% di Sydney.

Krisis utang yang melilit Eropa masih menjadi penyebab utama pelepasan saham oleh investor di pasar Asia. Mereka mencemaskan, pimpinan Eropa tidak menemukan kata sepakat dalam penanganan krisis di kawasan tersebut.

Bursa Hong Kong Tunda Buka Pasar

Bursa Hong Kong Tunda Buka Pasar
INILAH.COM, Sydney – Bursa saham Hong Kong mengatakan pada Kamis (29/9) bahwa mereka akan menunda pembukaan pasar surat berharga dan derivatif, setelah sinyal topan level 8 dikeluarkan.

Bursa tersebut mengatakan bahwa jika sinyal topan bertahan di level 8 atau di atasnya, hingga jam 9:00 waktu Hong Kong, sesi perdagangan pagi untuk semua pasar akan dibatalkan.

Sementara jika sinyal tetap berlaku hingga siang waktu Hong Kong, semua sesi perdagangan untuk Kamis akan dibatalkan. [ast]

Rencana Lepas Saham, DOID Dilirik 3 Kandidat

Rencana Lepas Saham, DOID Dilirik 3 Kandidat
INILAH.COM, Jakarta - PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) dikabarkan akan melepas 2,5% saham milik salah satu pemegang saham.

Dihembuskan setidaknya ada tiga investor yang berniat untuk membeli saham tersebut, yaitu Marubeni Corp, Samsung, dan Kobeico. Harga penawaran ketiga kandidat diperkirakan sekitar Rp900-1.000 atau sama dengan harga rights issue belum lama ini.

Transaksi kemungkinan akan dituntaskan pada bulan ini. Pada perdagangan kemarin, saham DOID ditutup stagnan di level Rp700.

Menaksir Harga Saham Timah

Menaksir Harga Saham Timah
INILAH.COM, Jakarta - Apa yang dikhawatirkan pelaku pasar, akhirnya, menjadi kenyataan. Harga timah di pasar dunia terus merosot hingga ke level US$ 20 ribu per ton. Bahkan, minggu lalu, sempat diperdagangkan pada level US$16 ribu per ton.

Inilah yang mendorong Gubernur Bangka Belitung, eskportir dan produsen sepakat untuk menghentikan sementara penjualan timah ke luar negeri. Dengan “istirahat ekspor’, yang akan dilakukan per 1 Oktober pekan ini, diharapkan harga akan kembali terkerek naik. Jika harga sudah kembali ke level wajar (minimal US$ 24.000 per ton), barulah keran ekspor akan dibuka kembali.

Strategi ini sengaja dipasang karena para pebisnis yakin, harga sengaja dipermainkan oleh para spekulan. Nah, dengan dikuranginya pasokan, diyakini harga akan segera kembali normal. Maklum, dengan volume ekspor yang mencapai 92.500 ton per tahun (2010), Indonesia termasuk ke dalam tiga besar produsen timah dunia.

Namun, di samping keuntungan berupa akan naiknya harga, langkah ini juga jelas menimbulkan risiko yang tidak kecil. Sebab, selama aksi ini dilakukan, pendapatan produsen dan eksportir dipastikan bakal terhenti sementara. Padahal, volume timah yang dijual ke pasar bebas cukup besar, yakni sekitar 37 ribu ton atau 40% dari total ekspor Indonesia.

Kemungkinan menurunnya volume penjualan ini, sebenarnya, sudah diperkirakan oleh para analis. Penjualan PT Timah pada semester II ini, misalnya, sejak awal sudah diprediksi bakal mengalami penurunan. “Laba bersihnya pun otomatis akan menciut,” kata seorang kepala riset.

Dengan kata lain di semester II ini mereka memprediksi pendapatan dan laba perseroan tidak akan sekinclong semester I. Sekadar mengingatkan, di enam bulan pertama tersebut, dengan harga jual rata-rata US$29.541 per ton, Timah berhasil membukukan pendapatan Rp4,8 triliun (naik 29%) dan laba bersih Rp689 miliar (meningkat 114%).

Nah, dengan semakin kentalnya ketidakpastian perekonomian di AS dan Eropa, plus pelambatan pertumbuhan di China, membuat harga komoditas ini bakal semakin tertekan. “Tapi dengan adanya penghentian ekspor sementara, diharapkan harga akan kembali naik, kendati kita harus mengorbankan volume,”kata sang analis.

Lantas bagaimana dengan sahamnya? Kendati pendapatannya dipastikan bakal menurun, sejumlah analis yang dihubungi INILAH.COM tetap memberikan rekomendasi beli untuk TINS. Pertimbangannya, harga yang terbentuk sekarang sudah sangat murah. Apalagi setelah terkoreksi Kamis (22/11) dan Senin (26/11) lalu

Mereka meramalkan dalam jangka pendek harga saham ini akan kembali ke atas level Rp 2.000. “Soalnya, secara fundamental, emiten ini tidak jelek,” katanya. [mdr]

Bursa Jepang Dibuka Anjlok

Bursa Jepang Dibuka Anjlok
INILAH.COM, Sydney – Bursa saham Jepang jatuh di awal perdagangan Kamis (29/9), dengan indeks Nikkei Stick Average turun 0,8% ke level 8.546,43.

Koreksi disebabkan data penjualan ritel Jepang yang menunjukkan pelemahan pada Agustus, pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir. Saham-saham peritel turun, dengan Fast Retailing Co. melemah 2,2%, Seven & I Holdings Co. turun 2%.

Saham perusahaan energi juga terkoreksi, dengan JX Holdings Inc. turun 2,4% dan Inpex Corp. turun 1,9%. Hal ini terjadi menyusul jatuhnya harga minyak mnentah di New York semalam. [ast]

IHSG Dapat Cobaan, Cermati Saham Unggulan

INILAH.COM, Jakarta – Penguatan IHSG hari ini masih akan mendapat banyak cobaan. Namun, investor bisa beli saham unggulan yang harganya masih tertekan.

Analis Panin Securities Purwoko Sartono mengatakan, indeks hari ini masih akan bergerak fluktuatif, mengikuti pergerakan bursa regional dan global. “IHSG hari ini akan bergerak di level support 3.435 dan resistan 3.560,”ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, kendati IHSG kemarin sudah mengalami rebound kembali menembus level 3.500, faktor eksternal seperti krisis utang Eropa dan pelambatan ekonomi AS, masih akan membayangi pergerakan IHSG,”Hal ini memicu volatilitas bursa,” katanya.

Dalam situasi ini, Purwoko menyarankan untuk melakukan pembelian di level bawah (buy on support). Aksi beli juga sebaiknya mencermati saham per saham. Sebab, ada saham-saham yang volume transaksinya cukup tinggi atau likuiditasnya besar tapi pergerakannya sangat volatif.

Tapi, strategi ini hanya berlaku khusus bagi investor jangka pendek yang menyukai spekulasi saat market mulai reversal naik. “Saham jenis ini sangat menarik bagi trader, karena bisa makes money dalam situasi market volatile,” tutur Purwoko.

Sedangkan Analis Henan Putihrai Felix Sindhunata memperkirakan, penguatan IHSG kemarin, kemungkinan tidak akan berlanjut. Indeks akan melemah karena minimnya sentimen positif dalam negeri. “Sedangkan apresiasi kemarin hanya ditopang penguatan tipis eksternal,” katanya.

Felix menyarankan, investor sebaiknya memegang uang tunai. "Saya pikir yang harus dilakukan terbaik adalah wait and see dan pegang tunai. Kalau pasar saham kembali membaik maka market akan kembali naik," imbuhnya.

Beberapa saham yang direkomendasikan dalam situasi ini adalah Astra International (ASII), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), dan United Tractor (UNTR),”Saham-saham ini masih memiliki potensi upside yang menarik,” katanya.

Pada perdagangan Rabu (28/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 39,228 poin (1,12%) ke level 3.513,166, dengan intraday tertinggi 3.531,88 dan terendah di 3.452,98. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 5,076 miliar lembar saham, senilai Rp 5,244 triliun dan frekuensi 150.154 kali.

Sebanyak 105 saham naik, sisanya 136 saham turun, dan 72 saham stagnan. Aliran dana asing yang masuk mendukung penguatan bursa. Nilai transaksi beli berish (net foreign buy) mencapai Rp252 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp1,698 triliun dan transaksi jual mencapai Rp1,446 triliun. [mdr]

Investor kembali mencemaskan Eropa, bursa Jepang kembali memerah

Investor kembali mencemaskan Eropa, bursa Jepang kembali memerah
TOKYO. Reli bursa Jepang yang sudah terjadi selama dua hari belakangan, berakhir pagi ini. Pada pukul 09.07 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,9% menjadi 8.542,54. Sedangkan indeks Topix turun 0,5% menjadi 750,34.

Sepanjang kuartal tiga ini, indeks Nikkei sudah melorot 13%. Ini merupakan penurunan terbesar sejak kuartal kedua 2010. Sepanjang bulan ini, penurunan bursa Jepang mencapai 4,6%.

Saham-saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Jepang di antaranya: Sony Corp yang turun 0,9% dan Inpex Corp turun 1,6%.

Pelaku pasar kembali mencemaskan kondisi perekonomian Eropa. "Semuanya tentang Eropa. Intinya adalah apakah para pimpinan Eropa dapat bersatu, sehingga pasar bisa kembali naik. Semuanya tergantung perkembangan di Eropa," urao Kenichi Hirano, general manager and strategist Tachibana Securities Co di Tokyo.

Wall Street Melemah Tertekan Harga Komoditi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan saham Rabu (28/9) didorong dari penurunan sektor saham berhubungan dengan komoditi itu.

Hal itu dikarenakan harga metal dan energi yang jatuh karena pelemahan ekonomi global dan krisis utang Eropa. Indeks Dow Jones turun 179,79 poin atau 1,61% ke level 11.010,90. Indeks S&P 500 turun 24,32 poin atau 2,07% ke level 1.151,06. Indeks Nasdaq turun 55,25 poin atau 2,17% ke level 2.491,58.

Harga tembaga turun 7%, hal itu menunjukkan indikasi terhadap ekonomi. Penurunan mempengaruhi indeks material S&P turun 4,5%. Saham Freeport-McMoran turun 7,3% ke level US$32,29.

Selain itu, pelaku pasar konsentrasi untuk melihat langkah IMF dan Uni Eropa untuk menyelamatkan Yunani sementara kanselir Jerman Angela Merkel bekerja untuk mengurangi tekanan dari parlemen atau pemerintah dalam voting meningkatkan dana talangan untuk Eropa pada Kamis.

"Ada resiko utama untuk memegang saham setelah rally besar pada tiga hari ini," ujar Robert Fracello, Head of Equity Trading Apex Capital, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Indeks S&P energi turun 3%. Saham Chevron turun 1,9% ke level US$91,74.

Volume perdagangan saham diperkirakan kecil karena liburan tahun baru Jewish. Di sektor komoditi, saham Cliffs Natural Resources Ink turun 8,4% ke level US$55,66. Harga emas turun lebih dari 2%.

Saham Amazon.com Inc naik 2,5% ke level US$229,71. Saham Apple Inc turun 0,6% ke level US$397,01. Saham Microsoft Corp turun 0,4% ke level US$25,58. Saham Jabil Circuit Inc ke level US$18,81 sementara saham Family Dollar Stores Inc turun 1,6%.

Volume perdagangan saham sekitar 7,96 miliar saham di bursa saham New York, the American Stock Exchange, dan Nasdaq. [hid]

Tunggu Ratifikasi EFSF, Rupiah Konsolidasi

Tunggu Ratifikasi EFSF, Rupiah Konsolidasi
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (29/9) diprediksi konsolidasi cenderung menguat. Pasar menanti voting ratifikasi EFSF di Parlemen Jerman, Austria dan Finlandia.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, peluang konsolidasinya rupiah hari ini karena pasar menunggu perkembangan lebih lanjut terhadap perkembangan lebih lanjut Uni Eropa. Sebab, Kamis (29/9) ini, selain menunggu voting dari Jerman, ada voting juga dari Parlemen Austria dan Finlandia.

Menurutnya, pasar baru akan mengetahui hasilnya nanti malam. "Karena itu, rupiah akan konsolidasi dan cenderung menguat dalam kisaran 8.850-9.000 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Lebih lanjut Firman mengatakan, semeua parlemen itu akan mem-voting untuk meratifikasi The European Financial Stability Facility (EFSF). Selain itu, penambahan dana dari 440 miliar euro menjadi 2 triliun euro, juga mungkin saja dipertimbangkan. "Tapi, topik utamanya adalah apakah parlemen akan menyetujui EFSF itu atau tidak," paparnya.

Voting itu bertujuan untuk meratifikasi hasil voting sebelumnya yang diikuti Zona Euro secara keseluruhan pada 21 Juli 2011. Pada mulanya, EFSF tidak boleh membeli obligasi di pasar sekunder. "Setelah voting 21 Juli, EFSF diperbolehkan membeli obligasi di pasar sekunder," ucapnya.

Selain itu, jumlah dana bailout juga ditambah. Sebelumya, dari kapasitas 440 miliar euro, hanya boleh dipergunakan untuk bailout 50%-nya saja (220 miliar euro).

Sekarang, Firman menegaskan, 440 miliar euro itu bisa digunakan untuk bailout semuanya. "Karena itu, pasar masih menanti apakah berbagai parlemen di Uni Eropa akan meratifikasinya atau tidak. Meskipun, 440 miliar euro, tidak cukup untuk bailout krisis utang Uni Eropa. Apalagi jika Italia sebagai negara terbesar ketiga di Uni Eropa mengalami default (gagal bayar)," imbuhnya.

Tapi, lanjut Firman, rupiah cenderung menguat. Sebab, dini hari tadi, Gubernur Bank Sentral AS Ben Bernanke memperkuat sinyal tentang pelonggaran moneter. "Ini menjadi sentimen pelemahan dolar AS dan otomatis mendongkrak rupiah. Tapi, penguatan akan terbatas karena menanti hasil voting di Uni Eropa itu," imbuh Firman.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (28/9) ditutup menguat 90 poin (1%) ke level 8.885/8.895 per dolar AS.

Spekulasi lonjakan cadangan dan krisis Eropa memangkas harga kontrak minyak

Spekulasi lonjakan cadangan dan krisis Eropa memangkas harga kontrak minyak
NEW YORK. Harga kontrak minyak kembali mencatatkan penurunan di New York. Bahkan penurunannya merupakan kemerosotan kuartalan terbesar sejak 2008.

Asal tahu saja, pagi tadi, kontrak harga minyak untuk pengantaran November di New York Mercantile Exchange turun sebesar US$ 1,35 menjadi US$ 79,86 per barel. Kemarin, harga kontrak minyak sempat turun US$ 3,24 atau 3,8% menjadi US$ 81,21 sebarel.

Jika dihitung, harga kontrak minyak sydah melorot 10% di sepanjang bulan ini dan 13% di sepanjang tahun ini. Sedangkan sejak akhir Juni, harga kontrak minyak sudah amblas 16%, yang merupakan penurunan kuartalan paling besar sejak 2008.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran November turun 3,1% menjadi US$ 103,81 per barel di ICE Futires Europe exchange, London kemarin.

Penurunan harga minyak terjadi seiring spekulasi investor bahwa permintaan minyak akan terpangkas. Ada dua alasan yang mendasari spekulasi itu, yakni cadangan minyak yang meningkat serta krisis utang Eropa yang masih belum terselesaikan.

Berdasarkan estimasi 14 analis yang disurvei Bloomberg, cadangan minyak Negeri Paman Sam itu diramal akan naik menjadi 2,05 juta barel.

Berapa Valuasi Wajar IHSG Saat Ini?

INILAH.COM, Jakarta – Setelah rontok akibat kekhawatiran pasar atas resesi Eropa dan operation twist yang digulirkan The Fed, IHSG berada di bawah valuasi normalnya. Seperti apa dan bagaimana strateginya?

Pada perdagangan Rabu (28/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG )ditutup menguat 39,228 poin (1,12%) ke level 3.513,166, dengan intraday tertinggi 3.531,88 dan terendah di 3.452,98. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 9,821 poin (1,62%) ke level 614,531.

Pengamat pasar modal Teguh Hidayat mengatakan, dalam situasi normal, yang sesuai valuasi wajar dan Price to Book Value (PBV), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) saat ini seharusnya berada di level 3.700 hingga akhir 2011. Karena itu, posisi IHSG di level 3.400-3.600 merupakan level di bawah normal.

Tapi memang, dia mengakui, kondisi saat ini sedang tidak normal sehingga belum bisa menjustifikasi bahwa IHSG sudah murah. “Jika kondisi Eropa berangsur baik karena menemukan solusinya, IHSG akan menguat ke level 3.700 dan akan stabil di atas level ini,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (28/9).

Apalagi, lanjut dia, laporan keuangan emiten pada kuartal III-2011, rata-rata diekspektasikan positif sehingga bisa mendongkrak laju IHSG. Valuasi wajar IHSG saat ini di level 12 kali pada 3.700. “Level ini dinilainya mahal dalam situasi yang tidak normal. Jika normal, level itu wajar,” timpal dia.

Lebih jauh dia menjelaskan, berkaca pada resesi 2008 di mana IHSG melemah hingga 10 bulan, saat ini pun, dengan mengambangnya penyelesaikan krisis utang Eropa, IHSG bakal sideways hingga level tertingginya 3.700-an. “Karena itu, level 4.000 terlalu optimistis jika dihitung dari valuasi normalnya,” ungkap dia.

Apalagi, saat IHSG di level 4.000 pun pada Juli 2011, sangat banyak analis mengatakan valuasinya terlalu mahal dengan Price Earning Ratio (PER) di level 14 kali. “Artinya, IHSG belum siap untuk berada di level tersebut,” ungkap dia.

Untuk 2012, lanjut dia, mungkin bisa dan akan stabil di atas level 4.000. Sebab, jika melihat pertumbuhan laba bersih emiten-emiten yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) belum setinggi PE 14 kali. “Misalnya, kinerja perbankan 2011 biasa saja,” tutur Teguh.

Kondisi ini, berbeda dengan 2010, di mana kinerja perbankan bisa naik hingga 50% bahkan 100%. Karena itu, saat indeks bertenger di level 4.100 dan nyaris 4.200, indeks diperkirakan dalam waktu tidak lama bakal jatuh. “Dan, ternyata jatuh!” kata Teguh singkat.

Tapi, lanjut Teguh, awal tahun 2011, memang para analis memproyeksikan IHSG di level 4.500 hingga akhir 2011, karena optimisme pada laba berseih perbankan domestik yang fantastic dibandingkan bank-bank global. “Tapi, proyeksi itu ternyata meleset di 2011. Tidak seperti 2010,” tandasnya.

Karena itu, dalam kondisi normal, PE rata-rata emiten di level 10 kali. Level 12 kali agak mahal, dan 14 kali sudah mahal. Karena itu, bagi investor fundamentalis, yang berpatokan pada kinerja keuangna emiten, sudah langsung keluar dari bursa saham IHSG bertenger di level 4.000.

Mereka, lebih memilih untuk menunggu harga kembali murah dan mulai masuk kembali saat IHSG di level Rp3.700. Tapi, setelah mempertimbangkan krisis Eropa mereka juga langsung keluar kembali sambil menunggu situasi normal. “Tapi, bagi investor teknikal, beda lagi,” imbuhnya.

Dalam situasi ini, dia merekomendasikan positif saham-saham yang memiliki Return on Equity (RoE) di atas 20%. Memang dia mengakui, saat IHSG jatuh, saham-saham yang berfundamental positif dengan RoE di atas 20% terutama di sektor batu bara dan plantation, kejatuhannya juga tajam.

Hanya saja, dia menegaskan, saat IHSG rebound seperti sekarang, saham-saham ini juga yang naiknya lebih tinggi dibandingkan saham-saham yang lain. Dia mencontohkan saham SGRO yang naik hingga 10% saat saham lain di sektornya hanya naik 3-5%. “Secara fundamental, saham ini sangat bagus dibandingkan emiten sawit lainnya. Pemain saham jangka pendek bisa meraih keuntungan dari kenaikan ini,” ungkap dia.

Dia menyarankan agar investor memperhatikan saham-saham yang bagus secara fundamental dan menunggu saat penurunan IHSG terjadi secara maksimal. “Tapi, saat mendapatkan capital gain hingga 10%, lebih baik keluar lagi. Sebab, kemungkinan harganya akan kembali turun,” papar Tegus.

Saham-saham pilihannya dengan dengan RoE di atas 20% adalah PT Sampoerna Agro (SGRO), PT Tunas Baru Lampung (TBLA), PT Indo Tambang Raya (ITMG), PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN).

Lalu, PT Astra Internasional (ASII) juga masuk kategori ini dengan RoE 26%. Tapi, dalam situasi IHSG yang fluktuatif saat ini, laju saham ini sangat ditentukan oleh asing, sehingga fluktuasinya sangat tajam, bisa naik 10% dan turun 10%. “Jadi akan bahaya jika masuknya telat. Bagi investor yang terbiasa main cepat, silahkan masuk ASII,” tandas Teguh.

Sepuluh sektor memerah, bursa AS ditutup negatif

Sepuluh sektor memerah, bursa AS ditutup negatif
NEW YORK. Bursa AS ditutup di zona merah, kemarin malam. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P 500 turun 2,1% menjadi 1.151,06. Padahal, pada transaksi sebelumnya, indeks S&P 500 sempat ditransaksikan positif dengan kenaikan 0,8%. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,6% menjadi 11.010,90.

Sepuluh sektor industri yang ditransaksikan pada indeks S&P 500 mencatatkan penurunan setidaknya 0,6%. Saham-saham yang berkaitan langsung dengan pertumbuhan ekonomi dilanda aksi jual.

Beberapa di antaranya yakni Dow Chemical Co dan Alcoa Inc yang melorot setidaknya 4,9% seiring dengan penurunan harga komoditas. Selain itu, Morgan Stanley dan Bank of America Corp juga anjlok lebih dari 4,9%. Salah satu saham yang berhasil naik adalah Amazon.com Inc yang naik 2,5% setelah perusahaan meluncurkan tablet komputer Kindle Fire.

Kecemasan investor mengenai krisis utang Eropa masih menjadi salah satu pemicu penurunan Wall Street. Investor cemas, para pemimpin di Eropa memiliki pandangan terbelah dalam menangani krisis Yunani.

"Eropa merupakan isu utama yang dipikirkan investor. Sehingga, berita apa pun yang ada, berdampak pada pergerakan pasar. Berita negatif sekecil apa pun akan menyeret pergerakan pasar dunia," jelas Peter Jankovkis dari Oakbrook Investments di Lisle, Illinois.

IHSG Bisa Ikut Terseret Harga Komoditas

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berhasil mencetak 39 poin meski dibayangi merosotnya harga komoditas. Perburuan saham-saham unggulan mendorong IHSG naik paling tinggi di Asia.

Pada perdagangan, Rabu (28/9/2011), IHSG ditutup menguat 39,228 poin (1,12%) ke level 3.513,166. Sementara Indeks LQ 45 ditutup naik 9,821 poin (1,62%) ke level 614,531.

Penurunan harga komoditas yang menyeret anjloknya pasar saham akan menjadi sentimen negatif yang akan menjegal laju penguatan IHSG. Berbarengan dengan penurunan bursa-bursa global, IHSG pada perdagangan Kamis (29/9/2011) diprediksi akan bergerak di teritori negatif.

Anjloknya harga komoditas sebelumnya telah memangkas indeks saja di Wall Street. Saham-saham berbasis komoditas yang berjatuhan langsung menghentikan reli di Wall Street yang sudah berlangsung selama 3 hari.

Pada perdagangan Rabu (28/9/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah 179,79 poin (1,16%) ke level 11.010,90. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 24,32 poin (2,07%) ke level 1.151,06 dan Nasdaq melemah 55,25 poin (2,17%) ke level 2.491,58.

Bursa-bursa regional juga langsung ikut melemah. Berikut pergerakan bursa regional pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 melemah 88,01 poin (1,02%) ke level 8.527,64.
  • Indeks S&P/ASX melemah 56,3 poin (1,39%) ke level 3.983,2.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
IHSG berhasil melanjutkan rebound kemarin setelah mencatat kenaikan sebesar +1,13% untuk ditutup pada level 3.513,166. Investor memanfaatkan momentum reboundnya bursa regional untuk melakukan pembelian selektif pada saham bluechip yang turun cukup dalam. Sementara hari ini kami perkirakan indeks masih akan bergerak volatile. Pergerakan bursa regional hari ini akan dipengaruhi oleh pergerakan bursa Eropa dan Dow Jones. Faktor eksternal seperti berita krisis hutang eropa masih akan membayangi pergerakan IHSG. Disisi lain, kami juga melihat investor asing mulai membukukan net buying, setelah beberapa hari sebelumnya mencatat net sell cukup besar berturut-turut. Kisaran support-resistance 3.435-3.560.

eTrading Securities:
IHSG Rabu (28/9) ditutup naik 39 point (+1.12%) ke level 3,513.17 ditengah kembali masuknya dana asing ke pasar ekuitas dalam negeri. Hampir seluruh sektor mengalami kenaikan kecuali agriculture (-1.07%) dan property (-0.27%) dengan total transaksi di bursa tercatat sebanyak 10.15 juta lot atau setara dengan Rp5.2 triliun.

Tercatat sebanyak 100 saham mengalami kenaikan, 129 saham mengalami penurunan, 66 saham tidak mengalami perubahan dan 158 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Saham-saham yang menjadi penahan turunnya bursa a.l. ASII, BMRI, BBRI, UNTR dan PGAS sementara yang menjadi pemberat bursa hari ini a.l. BUMI, BBCA, CPIN, ICBP dan SIMP. Asing tercatat melakukan net buy pada pasar regular sebesar Rp258 milliar dengan saham-saham yang paling banyak di beli adalah PGAS, BMRI, UNTR, JSMR dan SMGR. Rupiah diperdagangkan menguat 41 point ke level Rp8,890 per US Dollar.

Secara teknikal, IHSG hari ini ditutup menguat setelah break dari resistance downtrend jangka pendeknya dengan candlestick membentuk pola bullish morubozu namun dengan volume transaksi yang cenderung turun. Indikator stochastic sudah menunjukkan kenaikan sementara RSI berpotensi untuk melakukan golden cross.

Pada perdagangan besok (29/9 kami perkirakan IHSG akan menguji resistance Fibonacci-nya di level 3,521 dan akan bergerak dikisaran 3,426-3,561 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ADRO, ASII dan BBRI.

(qom/qom)