Kamis, 29 September 2011

IHSG Bisa Ikut Terseret Harga Komoditas

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berhasil mencetak 39 poin meski dibayangi merosotnya harga komoditas. Perburuan saham-saham unggulan mendorong IHSG naik paling tinggi di Asia.

Pada perdagangan, Rabu (28/9/2011), IHSG ditutup menguat 39,228 poin (1,12%) ke level 3.513,166. Sementara Indeks LQ 45 ditutup naik 9,821 poin (1,62%) ke level 614,531.

Penurunan harga komoditas yang menyeret anjloknya pasar saham akan menjadi sentimen negatif yang akan menjegal laju penguatan IHSG. Berbarengan dengan penurunan bursa-bursa global, IHSG pada perdagangan Kamis (29/9/2011) diprediksi akan bergerak di teritori negatif.

Anjloknya harga komoditas sebelumnya telah memangkas indeks saja di Wall Street. Saham-saham berbasis komoditas yang berjatuhan langsung menghentikan reli di Wall Street yang sudah berlangsung selama 3 hari.

Pada perdagangan Rabu (28/9/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah 179,79 poin (1,16%) ke level 11.010,90. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 24,32 poin (2,07%) ke level 1.151,06 dan Nasdaq melemah 55,25 poin (2,17%) ke level 2.491,58.

Bursa-bursa regional juga langsung ikut melemah. Berikut pergerakan bursa regional pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 melemah 88,01 poin (1,02%) ke level 8.527,64.
  • Indeks S&P/ASX melemah 56,3 poin (1,39%) ke level 3.983,2.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
IHSG berhasil melanjutkan rebound kemarin setelah mencatat kenaikan sebesar +1,13% untuk ditutup pada level 3.513,166. Investor memanfaatkan momentum reboundnya bursa regional untuk melakukan pembelian selektif pada saham bluechip yang turun cukup dalam. Sementara hari ini kami perkirakan indeks masih akan bergerak volatile. Pergerakan bursa regional hari ini akan dipengaruhi oleh pergerakan bursa Eropa dan Dow Jones. Faktor eksternal seperti berita krisis hutang eropa masih akan membayangi pergerakan IHSG. Disisi lain, kami juga melihat investor asing mulai membukukan net buying, setelah beberapa hari sebelumnya mencatat net sell cukup besar berturut-turut. Kisaran support-resistance 3.435-3.560.

eTrading Securities:
IHSG Rabu (28/9) ditutup naik 39 point (+1.12%) ke level 3,513.17 ditengah kembali masuknya dana asing ke pasar ekuitas dalam negeri. Hampir seluruh sektor mengalami kenaikan kecuali agriculture (-1.07%) dan property (-0.27%) dengan total transaksi di bursa tercatat sebanyak 10.15 juta lot atau setara dengan Rp5.2 triliun.

Tercatat sebanyak 100 saham mengalami kenaikan, 129 saham mengalami penurunan, 66 saham tidak mengalami perubahan dan 158 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Saham-saham yang menjadi penahan turunnya bursa a.l. ASII, BMRI, BBRI, UNTR dan PGAS sementara yang menjadi pemberat bursa hari ini a.l. BUMI, BBCA, CPIN, ICBP dan SIMP. Asing tercatat melakukan net buy pada pasar regular sebesar Rp258 milliar dengan saham-saham yang paling banyak di beli adalah PGAS, BMRI, UNTR, JSMR dan SMGR. Rupiah diperdagangkan menguat 41 point ke level Rp8,890 per US Dollar.

Secara teknikal, IHSG hari ini ditutup menguat setelah break dari resistance downtrend jangka pendeknya dengan candlestick membentuk pola bullish morubozu namun dengan volume transaksi yang cenderung turun. Indikator stochastic sudah menunjukkan kenaikan sementara RSI berpotensi untuk melakukan golden cross.

Pada perdagangan besok (29/9 kami perkirakan IHSG akan menguji resistance Fibonacci-nya di level 3,521 dan akan bergerak dikisaran 3,426-3,561 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ADRO, ASII dan BBRI.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar