Senin, 19 September 2011

Yah.. Seiring Asia, IHSG Ditutup Turun 2,09%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia ditutup melemah 80,13 poin atau 2,09% ke 3.755,05. Volume perdagangan mencapai 3,5 miliar saham senilai Rp3 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 244 saham turun, 24 saham naik dan 56 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign sell sebesar Rp93,9 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,02 triliun dan pembelian asing sekitar Rp932,8 miliar.

Indeks JII turn 9,8 poin ke 516,90, indeks ISSI turun 2,1 poin ke 122,17 dan indeks LQ45 turun 15,7 poin ke 654,34. Pelemahan dipimpin sektor pertambangan yang turun 47,2 poin ke 2.857,32 disusul sektor perkebunan turun 30,62 poin ke 2.245,03.

Sejak pembukaan indeks terus tertekan seiring pergerakkan bursa regional dan AS. Indeks tidak dapat bertahan di atas level 3.800 yang pada akhir pekan lalu dijaga dengan sukses. Level tertinggi hari ini di 3.834,08 dan level terendah di 3.739,51.

Mayoritas bursa Asia melemah seperti indeks Hang Seng turun 2,7% ke 1.891,95, indeks Nikkei naik 2,2% ke 8.864,16, indeks Shanghai turun 1,7% ke 2.437,79 dan indeks ASX turun 1,6% ke 4.081,50.

Bank Sentral Eropa Net Buyer Emas I Sejak 20 Tahun

Medium
Bank sentral Eropa telah menjadi net buyer emas untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade, tanda baru dari bagaimana turbulensi dalam pasar mata uang dan utang telah merevolusi pasar logam mulia.

Pembelian kecil dibandingkan dengan ukuran pasar emas global, tetapi menyoroti perubahan yang luar biasa dari gelombang penjualan besar oleh bank sentral Eropa. Peran bank sentral di pasar emas akan menjadi topik utama perdebatan pada konferensi London Bullion Market Association tahunan, pertemuan terbesar industri emas, di Montreal minggu ini seperti dilansir Financial Times.

Beralih dari menjual untuk membeli telah membantu mendorong harga emas naik lebih dari 25% sepanjang tahun ini, mencapai rekor nominal $ 1.920 per troy ons bulan ini. Pergeseran di Eropa muncul akibat bank sentral di pasar negara berkembang juga menaikkan cadangan emasnya.

Meksiko, Rusia, Korea Selatan dan Thailand semua melakukan pembelian dalam jumlah besar tahun ini, dalam sebuah langkah untuk mengurangi eksposur mereka terhadap dolar. Secara global, bank sentral ditetapkan untuk membeli lebih banyak emas tahun ini daripada setiap saat sejak runtuhnya sistem Bretton Woods 40 tahun yang lalu - saat terakhir nilai dolar itu terkait dengan emas. "Kita akan kembali ke waktu ketika emas terlihat sangat banyak sebagai uang," kata Jonathan Spall, direktur penjualan logam mulia di Barclays Capital, FT.com dalam sebuah wawancara video. "Ini telah menjadi pembalikan lengkap dari sikap kita melihat selama 1990-an."

Bank Sentral Eropa telah menambah sekitar 25.000 ons, atau 0,8 ton emas untuk cadangan mereka pada tahun sampai saat ini, menurut data dari Bank Sentral Eropa dan Dana Moneter Internasional.

Dibandingkan dengan penjualan rata-rata hampir 400 ton per tahun sejak 1999, ketika mereka menukar non-yield dan unfashionable bulliom untuk utang. Konsumsi emas dunia sekitar 4.500 ton per tahun.

Sebagian besar pembelian di Eropa dihubungkan dengan kepindahan ke Estonia yang bergabung dengan blok mata uang tunggal awal tahun ini. Cadangan bank sentral Estonia untuk membeli emas untuk meningkatkan ECB, ECB mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Januari. Di tempat lain, Malta membeli 3000 ons.

Bank sentral Eropa belum menjadi net buyer sejak tahun 1985, menurut data dari World Gold Council. "Motivasi bank sentral Eropa untuk mendiversifikasi dari emas ke dalam aset mata uang dolar aset memiliki dampak negatif kebijakan fiskal dan moneter AS," kata Natalie Dempster, kepala pemerintahan urusan kelompok industri pertambangan.

Sebuah putaran ketiga pelonggaran kuantitatif akan membuat penjualan emas "terlihat kurang menarik dari sebelumnya", ia menambahkan. Pergeseran untuk membeli muncul karena beberapa politisi menyerukan anggota zona euro berutang seperti Portugal, Spanyol atau Italia yang akan dipaksa untuk menjual cadangan emas mereka untuk mengurangi utang mereka. Namun, harga emas saat ini dari langkah tersebut akan sulit mengatasi tumpukan utang negara, sementara analis percaya akan memperkuat kekhawatiran investor tentang zona euro.

Hanya 22 saham yang naik, indeks tersungkur di penutupan sore

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpuruk kian dalam pada penutupan sore ini. Pada pukul 16.00, indeks tersungkur 2,09% menjadi 3.755,05.

Terdapat 232 saham yang dilanda aksi jual. Sementara, hanya ada 22 saham yang berhasil naik dan 52 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 3,518 miliar saham senilai Rp 3,109 triliun.

Sektor yang paling besar menggerus indeks adalah sektor keuangan sebesar 2,9%. Baru kemudian disusul oleh sektor consumer goods dan industri dasar dengan penurunan masing-masing 2,79% dan 2,43%.

Sejumlah saham top losers hari ini antara lain: PT Sekawan Intipratama (SIAP) turun 17,95% menjadi Rp 96, PT Central Omega Resources (DKFT) turun 17,48% menjadi Rp 2.950, dan PT Kedawung Setia Industri (KDSI) turun 16,67% menjadi Rp 225.

Sedangkan tiga saham top gainers di antaranya: PT Inti Agri Resources (IIKP) naik 17,24% menjadi Rp 680, PT Akbar Indo Makmur (AIMS) naik 15% menjadi Rp 230, dan PT Skybee (SKYB) naik 13,33% menjadi Rp 680.

Penuh Tekanan Jual, IHSG Terjungkal 80 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjungkal 80 poin akibat aksi jual di saham-saham unggulan dan lapis dua. Pedagangan berjalan lesu, investor masih melakukan aksi tunggu.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.850 per dolar AS dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di Rp 8.800 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG terpangkas 44,458 poin (1,15%) ke level 3.790,723. Bursa saham lokal terseret arus negatif bursa-bursa di Asia.

Indeks terus terkoreksi secara perlahan sejak dibukanya perdagangan dan sama sekali tidak menyentuh zona hijau. Tekanan jual terjadi di saham-saham unggulan dan lapis dua.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah 49,568 poin (1,30%) ke level 3.785,613 di tengah perdagangan yang sepi. Investor masih berhati-hati dan waspada terhadap ancaman krisis utang Eropa.

Tekanan jual terasa makin dahsyat menjelang penutupan bursa saham. Indeks jatuh semakin dalam dan sempat mendarat di posisi terendahnya hari ini di 3.743,626.

Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (19/9/2011), IHSG ditutup terjungkal 80,129 poin (2,09%) ke level 3.755,052. Sementara Indeks LQ 45 ditutup ambles 15,760 poin (2,36%) ke level 654,336.

Seluruh indeks sektoral memerah terkena tekanan jual yang cukup marak. Indeks sektor aneka industri, konsumer, properti, finansial dan manufaktur jatuh lebih dari dua persen.

Tak satu pun indeks sektoral yang mampu menguat, aksi jual dilakukan baik oleh investor lokal maupun asing. Transaksi pemodal asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) Rp 94,812 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 91.040 kali pada volume 3,518 miliar lembar saham senilai Rp 3,109 triliun hanya setengah dari transaksi rata-rata harian. Sebanyak 24 saham naik, sisanya 243 saham turun, dan 56 saham stagnan.

Koreksi IHSG bukan yang paling dalam di Asia, bursa saham Hong Kong lah yang jatuh paling dalam. Bursa-bursa lainnya di regional juga terperangkan di teritori negatif.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai jatuh 34,96 poin (1,41%) ke level 2.447,38.
  • Indeks Hang Seng anjlok 537,36 poin (2,76%) ke level 18.917,95.
  • Indeks Straits Times ambruk 34,66 poin (1,24%) ke level 2.754,38.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Chandra Asri (TPIA) naik Rp 325 ke Rp 4.025, Mitra Adiperkasa (MAPI) naik Rp 275 ke RP 5.200, Telkom (TLKM) naik Rp 100 ke Rp 7.450, dan Sumber Alfaria (AMRT) naik Rp 100 ke Rp 3.400

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Sepatu Bata (BATA) turun Rp 1.000 ke Rp 59.000, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 950 ke Rp 14.050, Astra Internasional (ASII) turun Rp 900 ke Rp 65.000, dan Unilever (UNVR) turun Rp 800 ke Rp 16.050.

(ang/qom)

Won keok ke level paling lemah dalam enam bulan terakhir

Won keok ke level paling lemah dalam enam bulan terakhir
SEOUL. Won hari ini keok ke level paling lemah dalam enam bulan terakhir. Pada penutupan perdagangan di Seoul, pasangan (pair) dollar AS dan won Korea selatan (USD/KRW) berada di level 1.137,07 per dollar. Itu artinya, won keok 2,2%. Padahal di sepanjang pekan lalu, pelemahan yen sudah mencapai 3,1%.

Pelemahan won Korea Selatan hari ini dipicu oleh kecemasan investor akan kemungkinan default Yunani. Kondisi itu mendongkrak permintaan dollar dan memangkas permintaan aset-aset emerging market.

"Pasar saat ini tengah didominasi oleh kecemasan luar biasa. Reaksi investor sangat sensitif atas rumor sekecil apa pun. Taka ada investor yang rela melepas dollarnya saat ini," jelas Kim Seong Soo, currency trader Kyongnam Bank.

BUMI Jual Saham BRMS Rp 17,5 Triliun

Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan menjual sebagian sahamnya di PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) senilai Rp 17,52 triliun kepada Bumi Plc yang dahulu bernama Vallar Plc.

Seperti dikutip dari prospektus ringkas perseroan, Senin (19/9/2011), jumlah saham yang akan dilego sebanyak 20,85 miliar lembar saham.

Atas transaksi tersebut, makan Bumi Plc akan menguasai 75,1% saham di BRMS. Rencananya, perusahaan kongsi Grup Vallar dan Bakrie itu akan menerbitkan convertible bonds (CB).

Nilai dari surat utang itu sendiri diperkirakan US$ 2 miliar atau setara Rp 17 triliun jika memakai kurs Rp 8.500 per dolar AS. Surat utang itu juga bisa dikonversikan menjadi sebanyak-banyaknya 107,70 juta saham Bumi Plc.

Sementara untuk bunga dari surat utang itu ditetapkan 2% tiap tahunnya dan akan jatuh tempo dalam janka waktu 66 bulan atau setara lima tahun enam bulan.

Setelah transaksi ini, kepemilikan BUMI di BRMS akan berkurang menjadi hanya 11,99%. Perseroan berharap dapat mengurangi tingkat utang dan fokus pada bisnis pertambangan batubara pasca transaksi ini.

Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 13.55 waktu JATS, harga saham BUMI turun 25 poin (-0,92%) ke level Rp 2.675 per lembar. Sahamnya ditransaksikan 643 kali dengan volume 98.179 lot senilai Rp 131,763 miliar.
(ang/dnl)

BI : Pasar saham paling besar terimbas krisis global

BI : Pasar saham paling besar terimbas krisis global
JAKARTA. Sentimen negatif akibat krisis ekonomi global terhadap Indonesia berdampak paling besar ke pasar saham.

Koreksi harga saham terjadi di hampir seluruh sektor. Utamanya di sektor pertambangan, perdagangan, dan pertanian. Kendati demikian, koreksi IHSG relatif lebih kecil dibanding kawasan Asia.

"Meskipun lebih besar dibanding Malaysia, Filipina dan China," kata Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Perry Warjiyo dalam Seminar Nasional bertajuk Krisis Keuangan AS dan Eropa serta dampaknya terhadap Perekonomian Indonesia, Senin (19/9).

Data terbaru yang dipaparkan BI menunjukkan dalam sebulan terakhir indeks pasar saham dunia terkoreksi 10,4%. Asia terkoreksi 14%, Jepang terkoreksi 12,1%, Hongkong terkoreksi 13,3%, Malaysia terkoreksi 5,1%, Filipina terkoreksi 3%, Thailand terkoreksi 7,7%, Vietnam terkoreksi 2,2%, sedangkan Indonesia terkoreksi 6,96%.

Selain pasar saham, sentimen negatif juga menekan pasar obligasi pemerintah (SBN). Namun, penjualan SBN oleh asing relatif lebih kecil dan mampu dibeli pelaku domestik. Khusunya, oleh perbankan dalam negeri.

"Itu sebabnya, yield SBN tidak mengalami kenaikan signifikan," ujar Perry.

Ia menambahkan, dibandingkan kawasan sekitar, yield SBN masih relatif menarik investor asing. Namun, Perry mengingatkan porsi asing yang lebih besar dibandingkan kawasan perlu terus diwaspadai.

Yield SBN Indonesia saat ini sebesar 6,8%, lebih tinggi dibandingkan angka inflasi. Di kawasan ASEAN, yield obligasi pemerintah Indonesia ini lebih tinggi dibandingkan Malaysia (3,6%), Filipina (6%), dan Thailand (3,4%). Adapun yield obligasi pemerintah di Vietnam mencapai 12,6% atau tertinggi di ASEAN. Akan tetapi, inflasi Vietnam paling tinggi di antara negara-negara ASEAN.

ANTM siapkan penerbitan obligasi berbasis rupiah

ANTM siapkan penerbitan obligasi berbasis rupiah
JAKARTA. Babak baru dalam rencana penerbitan obligasi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali bergulir. Jika sebelumnya perusahaan pelat merah ini sempat mengungkapkan akan menerbitkan obligasi berdenominasi dollar, ternyata yang sedang dirancang adalah obligasi rupiah.

"Yang sedang dikerjakan ANTM adalah bond rupiah dan kita sudah dapat mandat untuk itu," kata sumber Kontan yang mengetahui proses penerbitan obligasi tersebut. ANTM pun telah menunjuk Deutsche Bank, Standard Chartered Bank dan Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi penerbitan obligasi itu.

Selain itu, ternyata ANTM sudah meminta proses rating obligasi berdenominasi rupiah ke Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). "Yang sedang diproses adalah pemeringkatan untuk obligasi rupiah, kalau dollar tampaknya belum," kata Direktur Utama Pefindo Ronald Tauviek Andi Kasim, kemarin (18/9).

Sebelumnya, KONTAN mencatat, ANTM berniat menerbitkan obligasi tahap pertama senilai US$ 150 juta. Perusahaan metal dan mineral ini memang berencana menerbitkan obligasi secara bertahap, terlebih ANTM membutuhkan dana segar sebesar US$ 350 juta untuk pembangunan proyek Feronikel Halmahera Timur (FeNi Haltim).

Direktur Keuangan ANTM Djaya Tambunan pernah menyebut, perusahaan akan menerbitkan obligasi berdenominasi dollar, dengan alasan pendapatan perusahaan dalam dollar. "Sehingga kalau kita terbitkan dalam rupiah kita harus swap," tambahnya.

Krisis Utang Euro Picu Saham Eropa Bakal Anjlok

Medium
INILAH.COM, London - Tiga indeks utama saham Eropa diperkirakan akan dibukan melemah pada perdagangan Senin (19/9) karena krisis utang euro terus menyeret pada sentimen pasar.

Mengutip CNBC, FTSE diprediksi akan turun 47 poin, indeks DAX turun 53 poin dan indeks CAC-40 turun 48 poin. Kurangnya tindakan tegas dari para menteri keuangan Uni Eropa yang bertemu di Polandia Jumat lalu dan pencegahan penularan di zona euro tengah menjadi konsen pasar saat ini.

Uni Eropa dan IMF akan mengadakan konferensi dengan Athena untuk membahas bagaimana negara ini berencana untuk memastikan talangan defisit anggaran sedang berada di trek dengan reformasi dalam rangka untuk menerima bantuan tahap berikutnya bulan depan. Perdana Menteri Yunani membatalkan perjalanan yang direncanakan ke AS minggu ini untuk mengatasi krisis yang mendalam di negaranya.

Sentimen negatif lainnya adalah Moody's yang pesimis pada paket penghematan Italia. Lembaga pemeringkat ini memprediksi akan memberikan 'credit negative' untuk regional Italia dan pemerintah lokal karena akan meningkatkan tekanan pada anggaran daerah yang sudah meregang.

Di Amerika Serikat Presiden Barack Obama sedang mengatur untuk mengungkap rencananya untuk mengurangi defisit publik dengan menyediakan tabungan sebesar $ 3 triliun pada 10 tahun mendatang sebagai bagian dari kesepakatan yang disahkan pada awal Agustus untuk menaikkan batas utang federal. Ini termasuk menerapkan tarif pajak minimum untuk siapa pun yang berpenghasilan lebih dari $ 1 juta per tahun, yang dijuluki dengan 'Buffett Rule'.

Bursa Asia terbenam seiring kecemasan investor atas krisis utang Eropa

Bursa Asia terbenam seiring kecemasan investor atas krisis utang Eropa
SEOUL. Sebagian besar bursa Asia melorot siang ini. Pada pukul 15.56 waktu Seoul, indeks MSCI Asia Pacific, di luar bursa Jepang, turun 2,5% menjaid 403,99. Dalam setiap lima saham yang melorot, hanya ada satu saham yang berhasil naik. Sementara, sepuluh sektor yang ditransaksikan memerah.

Indeks Kospi Korea Selatan turun 1%. Sedangkan indeks Hang Seng Hongkong dan indeks S&P/ASX 200 Australia juga turun dengan penurunan masing-masing 2,6% dan 1,6%. Selain itu, indeks NZX 50 Selandia Baru juga turun 0,1%.

Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa Asia antara lain: Esprit Holdings Ltd yang anjlok 18% di Hongkong dan BHP Billiton Ltd turun 1,7% di Sydney. Penurunan juga terjadi pada saham Industrial & Commercial Bank of China Ltd sebesar 3,8% di Hongkong.

Aksi jual yang melanda bursa Asia dipicu oleh kecemasan investor mengenai penyebaran krisis utang Eropa. Apalagi hingga saat ini, pimpinan Eropa belum juga menemukan strategi untuk mengatasi krisis utang di kawasan tersebut. Ujung-ujungnya, outlook kinerja perusahaan eksportir Asia, saham-saham perbankan serta produsen bahan baku.

"Investor berharap adanya respon respon positif terhadap krisis utang Eropa. Tapi kenyataannya, yang mereka dapatnya hanyalah ketidakpastian dan belum ada penyelesaian sama sekali," jelas Tim Schroeders dari Pengana Capital Ltd di Melbourne.

BBRI, UNVR, dan ASII menjadi bluechip penggerus indeks terbesar di sesi I

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan penurunan 49,57 poin menjadi 3.785,61. Aksi jual saham-saham bluechips menjadi salah satu penyebabnya. Tiga diantaranya yaitu:

- Saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Saham BBRI turun 3,10% menjadi Rp 6.250 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini adalah Macquarie Capital senilai Rp 33,01 miliar, CLSA Indonesia senilai Rp 21,19 miliar, dan RBS Asia Securities senilai Rp 14,5 miliar.

- Saham PT Unilever Indonesia (UNVR)
Saham UNVR turun 2,97% menjadi Rp 16.350 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini adalah Credit Suisse Securities senilai Rp 4,02 miliar, UBS Securities senilai Rp 980 juta, dan Macquarie Capital senilai Rp 403,68 juta.

- PT Astra International (ASII)
Saham ASII turun 1,21% menjadi Rp 65.100 di sesi I. Sejumlah broker yang melepas kepemilikannya atas saham ini adalah Credit Suisse senilai Rp 18,48 miliar, JPMorgan Securities senilai 10,86 miliar, dan Merrill Lynch Indonesia senilai Rp 6,92 miliar.

Penurunan 127 saham memukul IHSG 1,29% di sesi I

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan penurunan 1,29% pada penutupan sesi I pukul 12.00.

Sepuluh sektor yang ditransaksikan kompak memerah. Sektor consumer goods tergerus paling besar 1,65%. Baru kemudian disusul oleh sektor keuangan yang turun 1,55% dan sektor agrikultur yang turun 1,54%.

Sementara itu, di sesi I, hanya 27 saham yang berhasil mempertahankan posisi di zona hijau. Sementara, 174 saham lainnya melorot dan 61 saham tak berubah. Volume transaksi hari ini melibatkan 1,626 miliar saham senilai Rp 1,279 triliun.

Saham-saham di posisi top losers antara lain: PT First Media (KBLV) turun 12,16% menjadi Rp 650, PT Alkindo Naratama (ALDO) turun 9,72% menjadi Rp 325m dan PT Multifiling Mitra Indonesia (MFMI) turun 8,77% menjadi Rp 260.

Sementara itu, saham-saham top gainers siang ini dihuni oleh: PT Skybee (SKYB) naik 13,33% menjadi Rp 680, PT Capitalinc Investment (MTFN) naik 10,53% menjadi Rp 420, dan PT Agis (TMPI) naik 8,04% menjadi Rp 215.

Penjualan Asing Makin Tekan Akhir Sesi I IHSG

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan sesi I Senin (19/9) ditutup anjlok 1,29% ke level 3.785,61.

Penurunan tajam IHSG siang ini masih seiring koreksi yang terjadi di bursa regional meski secara teknikal indeks berada dalam momentum bullish jangka pendek yang cukup kuat. Pelemahan saham regional ini seiring kembali munculnya pesimisme krisis utang di Eropa dan AS akan memicu perlambatan ekonomi di dua area tersebut dan potensi Yunani gagal mendapatkan bantuan dari EU seiring masih minimnya perbaikan kondisi fiskal negara tersebut.

Di Asia Shanghai turun 1,41%, Hang Seng turun 2,1%, KLSE turun 0,86%, STI turun 0,73%, dan Seoul turun 0,53%, sedang Nikkei naik 2,25%.

Samuel Sekuritas dalam ulasan pasarnya hari ini melihat koreksi yang kembali terjadi pada nilai tukar Rupiah juga menjadi sentimen negatif bagi IHSG. Samuel memprediksi support indeks berada di level 3.800.

Bursa AS menutup akhir pekan kemarin dengan menguat sekitar 0,6% masih memfaktorkan pulihnya optimisme di Eropa pasca kesepakatan beberapa bank Sentral untuk meningkatkan likuiditas bank-bank di Eropa. Harga minyak dunia ditutup terkoreksi di akhir pekan kemarin ke level US$87,9/barel diikuti oleh harga metal dunia seperti Nikel -1,3% dan Timah -2,1%.

Koreksi Indeks ini juga dipicu oleh koreksi harga komoditas yang terjadi di akhir pekan lalu dan pagi tadi harga minyak kembali melemah ke level US$86,9/barel. Harga batubara NEWC masih bergerak sideways dan berada di level US$123,6/ton.

Sebanyak 190 saham turun siang ini, sementara 29 saham naik, dan 61 saham stagnan. Volume perdagangan siang sebanyak 1,12 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,09 triliun. Asing yang pagi tadi lebih banyak pembelian, siang ini sudah mulai menjual dengan mencatatkan net foreign sell sebesar Rp43,75 miliar.

Indeks saham unggulan LQ45 sesi I ditutup turun 1,5% ke level 660,02, sementara JII juga merosot 1,34% ke level 519,7.

Saham-saham yang turun tajam siang ini adalah BATA turun 1,66%, ASII turun 1,21%, GGRM turun 1,15%, AALI turun 2,23%, UNVR turun 2,96%, dan AMFG turun 5,81%.

Koreksi Berlanjut, Cermati Saham Kriteria Khusus

INILAH.COM, Jakarta- Koreksi bursa siang ini tampaknya akan berlanjut hingga penutupan. Namun, saham yang berorientasi ekspor, fokus pada pasar domestik dan berfundamental kuat bisa menjadi piilhan.

Pada sesi pertama perdagangan Senin (19/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 49,57 poin (1,29%) ke level 3.785,613. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 10,07 poin (1,50%) ke angka 660.023.
Laju indeks siang ini kurang ramai, hanya didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,123 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 1,701 miliar. Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp1,098 triliun di pasar reguler dan total Rp1,269 triliun dan 46.822 frekuensi kali. Hanya 29 saham menguat, sedangkan 189 saham melemah dan 61 saham stagnan.
Pelemahan indeks sesi pertama, juga diwarnai aksi jual asing yang mencatatkan transaksi nilai jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp43,7 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp347,1 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp390,8 miliar.
Semua sektor saham, kompak mendukung pelemahan indeks. Sektor konsumsi memimpin koreksi 1,65%, disusul sektor perkebunan dan keuangan yang masing-masing turun 1,54%, industri dasar turun 1,51%, manufaktur 1,49%, aneka industri 1,29%, properti 1,01%, perdagangan 0,93%, pertambangan 0,91% dan infrastruktur 0,80%.

Kepala Riset Valbury Asia Securities Alfiansyah memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore bakal melemah. Menurutnya, karena support 3.790 sudah ditembus, indeks berpeluang mengarah ke level support berikutnya 3.745 berdasarkan pola pivot point. “Sedangkan support 3.790 berubah jadi level resistance dan 3.865 jadi resistance berikutnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (19/9).

Pelemahan indeks hari ini, menurut Alfiansyah, salah satunya masih dipicu oleh fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Rupiah menjadi konsentrasi pelaku pasar domestik saat ini karena pergerakannya sangat berpengaruh pada kondisi makro ekonomi Indonesia secara luas. “Karena itu, pasar saham mengalami kepanikan saat rupiah kembali melemah 91 poin ke level 8.894 per dolar AS,” ujarnya.

Dia menegaskan, selama pergerakan nilai tukar rupiah masih fluktuatif dalam kisaran yang lebar, indeks saham akan terdampak negatif. “Karena itu, indeks berpeluang melemah hingga penutupan kecuali jika terjadi pembalikan arah menguat pada rupiah,” papar dia.

Memang, lanjutnya, Bank Indonesia sudah membatasi transaksi dalam valuta asing. Pinjaman juga harus lebih banyak dalam rupiah dan membatasi pinjaman dalam dolar AS. Kebijakan ini diharapkan bisa menjaga rupiah pada level stabil. “Tapi, pasar punya penilaian berbeda sehingga rupiah tetap saja melemah,” ucap Alfiansyah.

Di sisi lain, seiring rencana European Central Bank (ECB) yang menyediakan fasilitas pendanaan (likuiditas) dolar AS, para hedge fund juga mulai menarik dananya dari pasar domestik. ECB bekerjasama dengan The Fed, Bank of England, Bank of Japan, dan Swiss National Bank (SNB).

Tapi, Alfiansyah menilai, penarikan dana ini semata untuk memenuhi kebutuhan likuiditas di pasar global. “Itu juga dilakukan karena bisa jadi mereka melihat peluang profit jangka pendek pada instrument investasi di pasar global,” tuturnya.

Pada saat yang sama, lanjutnya, asing juga berekspektasi positif atas Federal Open Market Committee (FOMC) meeting pada Rabu (21/9) dan Kamis (22/9) yang diperkirakan bakal menggulirkan Quantitative Easing (QE) tahap ketiga. “Mereka punya harapan atas pasar modal di AS. Karena itu, mereka keluar terlebih dahulu dari Indonesia,” imbuhnya.

Dalam situasi ini, Alfiansyah, merekomendasikan positif saham-saham yang berorientasi ekspor, mendapat dukungan dari konsumsi domestik dan berfundamental kuat di sektor perkebunan, pertambangan, industri dasar, konsumsi, properti, perbankan dan grup Astra.

Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Agro Lestari (AALI), PT London Sumatera Plantation (LSIP), PT Adaro Energy (ADRO) dan PT Aneka Tambang (ANTM). Lalu, PT Semen Gresik (SMGR) dan PT Intraco Penta (INTA).

PT Astra Internasional (ASII), PT Indika Energy (INDY), PT Bumi Serpong Damai (BSDE), PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), PT Jasa Marga (JSMR) dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). “Saya rekomendasikan buy on support dengan pola trading buy pada saham-saham tesebut,” imbuh Alfiansyah. [ast]

Koreksi Bursa Asia Seret IHSG Jatuh 43 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung terkoreksi 43 poin mengawali perdagangan awal pekan. Bursa saham lokal terseret arus negatif bursa-bursa di Asia.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka stagnan di posisi Rp 8.800 per dolar AS sama seperti penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Pada perdagangan preopening, IHSG melemah 43,852 poin (1,15%) ke level 3.791,329. Sedangkan Indeks LQ 45 turun 10,884 poin (1,62%) ke level 659,212.

Mengawali perdagangan awal pekan, Senin (19/9/2011), IHSG terpangkas 44,458 poin (1,15%) ke level 3.790,723. Indeks LQ 45 melemah 11,034 poin (1,65%) ke level 659,062.

Hingga pukul 9.35 waktu JATS, koreksi IHSG bisa sedikit ditahan, turun 37,078 poin (0,97%) ke level 3.798,103. Sementara Indeks LQ 45 melemah 8,344 poin (1,26%) ke level 661,752.

Pada akhir pekan lalu, IHSG menguat 60 poin atas aksi beli di saham-saham unggulan. Indeks mengakhiri pelemahan yang sudah terjadi dalam lima hari perdagangan terakhir.

Seluruh bursa di Asia memerah akibat kehati-hatian investor menyusul masih belum berakhirnya krisis utang di Eropa. Sentimen negatif ini menghentui pergerakan IHSG.

Berikut situasi bursa-bursa regional pagi ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 32,10 poin (1,29%) ke level 2.450,24.
  • Indeks Hang Seng jatuh 409,17 poin (2,10%) ke level 19.046,14.
  • Indeks Straits Times melemah 24,88 poin (0,89%) ke level 2.764,16.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka stagnan di posisi Rp 8.800 per dolar AS sama seperti penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

(ang/ang)

Bapepam Terus Telaah Untuk Kelola Saham Terlantar

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) terus melakukan penelaahan untuk pengelolaan saham terlantar.

Penunjukan lembaga untuk mengelola saham terlantar memerlukan dasar hukum agar tak disalahkan dalam mengelola saham terlantar di masa mendatang. Hal itu disampaikan Kepala Biro PKP Sektor Riil Bapepam-LK Anis Baridwan, Senin (19/9). "Kita masih terus melakukan penelaahan untuk mengelola saham terlantar, nanti saham tersebut mau diapakan," ujar Anis.

Lebih lanjut ia mengatakan, pengelolaan saham terlantar ini akan masuk dalam Biro Perundang-undangan dan Hukum. Hal ini dilakukan agar lembaga yang ditunjuk nanti memiliki dasar hukum dan saham terlantar dapat dikelola. "Fund itu ada dasar hukumnya agar tak disalahkan siapa yang kelola," kata Anis.

Anis belum dapat memastikan kapan penelaahan penunjukan lembaga untuk mengelola saham terlantar itu selesai.

Seperti diketahui, saham ditelantarkan adalah pemilik mengabaikan haknya, sebagian besar jumlahnya odd lot, dan biasanya tercatat secara warkat di Biro Administrasi Efek (BAE). Jumlah saham yang terbatas sering kali pemilik saham melakukan peminjaman KTP saat go public atau terkait registrasi (sebelum berlakunya scriptless). Selain itu, kemungkinan terjadinya saham ditelantarkan karena berubahnya rasio saham menjadi makin kecil terkait aksi korporasi yang dilakukan emiten. Meskipun saham tersebut ditelantarkan tetapi diharapkan perusahan dapat melindungi hak-hak pemegang saham. [cms]

Investor kembali mengoleksi emas

Investor kembali mengoleksi emas
MELBOURNE. Sudah dua hari terakhir, kontrak harga emas ditransaksikan naik. Pada pukul 11.57 waktu Singapura, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat naik 0,9% menjadi US$ 1.828,74 per troy ounce. Sementara itu, kontrak harga emas untuk pengantaran Desember juga naik 1% menjadi US$ 1.832,90 per troy ounce.

Sepertinya, kecemasan investor terkait krisis utang Eropa, yang dimulai dari Yunani, kian menjadi-jadi. Salah satu penyebabnya, pemerintah Eropa gagal menelurkan strategi baru untuk memulihkan perekonomian di kawasan tersebut. Alhasil, permintaan emas sebagai safe haven semakin melonjak.

"Masalah yang menggelayuti perekonomian global belum akan hilang dalam satu hingga dua hari. Sebagai konsekuensi, banyak investor yang memburu emas, khususnya pada saat harga emas melorot," urai Liu Yangyi, manager China National Peal Diamond Gem & Jewelry Import & Export Corp.

Saham China Coal Energy Disuspensi Senin (19/9)

Saham China Coal Energy Disuspensi Senin (19/9)
INILAH.COM, Jakarta - Saham China Coeal Energy disuspensi pada perdagangan Senin (19/9) pagi di Hong Kong Stock Exchange.

Mengutip Reuters, tidak ada rincian lebih lanjut terkait suspensi tersebut. Saham turun 17% sebelum suspensi.

Operasional tambang China National Coal di provinsi utara Shanxi ini dihentikan setelah delapan penambang tewas dalam banjir tambang batubara di salah satu anak perusahaan di sana, media pemerintah Xinhua News melaporkan pada Sabtu.

Bursa China terhempas ke level terendah 14 bulan

Bursa China terhempas ke level terendah 14 bulan
SHANGHAI. Bursa China terhempas pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini. Pada pukul 11.30 waktu setempat, Shanghai Composite Index turun 1,4% menjadi 2.447,38. Ini merupakan level terendah dalam 14 bulan terakhir atau sejak 14 bulan lalu.

Sejumlah saham berkapitalisasi besar tergerus siang ini. Ambil contoh, saham Industrial & Commercial Bank of China Ltd dan Poly Real Estate Group Co yang melorot paling dalam di sektor perbankan dan properti. Selain itu, Sinoma International Engineering Co turun 2,7%.

Aksi jual yang melanda bursa China hari ini terjadi setelah Perdana Menteri China Wen Jiabao mengungkapkan, pemerintah akan mengambil langkah untuk mengontrol laju inflasi. Selain itu, investor berspekulasi, penundaan rencana initial public offering (IPO) sejumlah perusahaan akan memangkas permintaan saham-saham yang ada saat ini.

"Rencana IPO perusahaan besar menjadi penyebab utama penurunan pasar saham China, karena menggerus likuiditas di pasar. Saat ini bukan merupakan waktu yang tepat untuk menghimpun dana. Namun, pengetatan kebijakan pemerintah menyebabkan perusahaan tak memiliki pilihan lain," jelas Tu Jun, strategist Shanghai Securities Co.

Sekadar tambahan, Shanghai Composite Index sudah terjungkal hingga 13% di sepanjang tahun ini. Penurunan tersebut melanjutkan koreksi dalam di sepanjang 2010 sebesar 14%.

Bursa Berjangka AS Pagi Ini Anjlok

Bursa Berjangka AS Pagi Ini Anjlok
INILAH.COM, Sydney – Bursa berjangka AS melemah tajam dalam perdagangan Asia, Senin (19/9).

Koreksi terjadi setelah pertemuan para menteri keuangan Eropa akhir pekan kemarin, membuahkan sedikit kemajuan untuk solusi utang kawasan. Meskipun kembali ada kekhawatiran tentang default Yunani.

Indeks Dow Jones Industrial Average berjangka turun 1,3%, atau 153 poin, menjadi 11.293, Nasdaq 100 berjangka turun 1,4% atau 31,75 poin menjadi 2.275,50, sedangkan idneks S & P 500 berjangka melemah 1,6% atau 18,60 poin menjadi 1.193,10. [ast]

Saham-saham energi dilanda aksi jual seiring penurunan harga minyak dunia

Saham-saham energi dilanda aksi jual seiring penurunan harga minyak dunia
JAKARTA. Saham-saham berbasis energi pagi ini dilanda aksi jual. Ambil contoh saham PT Medco Energi (MEDC). Pada pukul 10.44, saham MEDC turun 0,99% menjadi Rp 2.500. Penurunan juga terjadi pada saham PT Energi Mega Persadana (ENRG) yang turun cukup dalam sebesar 2,81% menjadi Rp 173.

Aksi jual saham-saham berbasis energi ini disinyalir mengikuti pergerakan harga minyak dunia. Asal tahu saja, pagi ini, harga minyak di New York kembali melorot di hari kedua. Penurunannya mencapai 1,4% menjadi US$ 86,71 per barel.

Sepekan terakhir, indeks harga obligasi pemerintah jeblok 3,25%

Sepekan terakhir, indeks harga obligasi pemerintah jeblok 3,25%
JAKARTA. Harga obligasi pemerintah terus tergerus. Pada akhir minggu kemarin, Indeks Inter Dealer Market Association (IDMA), acuan harga obligasi pemerintah, ditutup di level 103,87. Ini artinya, IDMA sudah terkoreksi 3,25% dari posisi tertingginya di level 107,36 per 9 September lalu.

I Made Adi Saputra, Analis Obligasi NC Securities menjelaskan, harga obligasi yang terkoreksi paling dalam terjadi pada obligasi pemerintah di atas tenor 10 tahun. "Yaitu seperti seri FR0054 bertenor 20 tahun, seri FR0056 bertenor 15 tahun dan seri FR0058 yang bertenor 21 tahun," katanya, Senin (19/9).

Asal tahu saja, pada periode 9 September-16 September, FR0054 turun 4,7% menjadi 116,3 dari 122,00. Kemudian seri FR 0056 pada periode yang sama juga terkoreksi 5,35% menjadi 107,55 dari 113,63. Penurunan paling dalam juga dialami seri FR0058 yang anjlok 5,5% menjadi 105,05 dari 111.

Menurut I Made, ramainya penarikan investor terhadap obligasi pemerintah bertenor panjang mencerminkan tanda-tanda kekhawatiran mereka terhadap situasi global. Hal itu yang kemudian mempengaruhi psikologi penanaman modal investor.

Dampaknya, tren nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kian melemah. Selain terbawa sentimen penurunan mata uang reginal secara umum, kata I made, penarikan investor terhadap obligasi pemerintah menambah beban terhadap pelamahan mata uang rupiah.

"Rupiah sepekan kemarin sempat anjlok 200 poin dalam sehari," tutur I Made. Kendati begitu, lanjut I Made, Bank Indonesia (BI) sudah melakukan terhadap pelemahan rupiah dengan melakukan penjualan dollar AS di pasar valuta untuk mengangkat rupiah.

I Made bilang, ada kemungkinan awal pekan ini, harga obligasi pemerintah akan mulai mendaki. Namun kelihatannya akan tersendat-sendat. "Jika pun ada kenaikan, selama sepekan paling hanya naik 1%," analisa I MAde.

Rupiah mendekati level terlemah dalam tujuh bulan terakhir

Rupiah mendekati level terlemah dalam tujuh bulan terakhir
JAKARTA. Rupiah pagi ini ditransaksikan mendekati level paling lemah dalam tujuh bulan terakhir. Pada pukul 08.44, pasangan (pair) dollar AS dan rupiah Indonesia (USD/IDR) berada di level 8.861. Itu artinya, rupiah melemah 0,7% atas dollar AS.

Salah satu penyebab rupiah keok pagi ini adalah aksi pelepasan aset-aset Indonesia oleh investor asing seiring kecemasan investor akan krisis utang Eropa yang berdampak pada tingkat ekspor Indonesia.

Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, investor asing memangkas kepemilikan atas obligasi pemerintah Indonesia sebesar 2,1% menjadi 245,92 triliun atau setara dengan US$ 27,8 miliar dalam tiga hari pertama pada pekan lalu. Selain itu, di sepanjang pekan lalu, nilai saham yang dilepas oleh asing mencapai US$ 411 juta.

"Pelaku pasar saat ini sangat berhati-hati mengenai apa yang terjadi di kawasan Eropa. Hal itu menyebabkan mata uang Asia tertekan, tak terkecuali rupiah. Bank Indonesia juga secara aktif mengatur arus dana yang mengalir ke rupiah," urai Gundy Cahyadi, ekonom Oversea-Chinese Banking Corp di Singapura.

Analis: Indeks berpotensi melanjutkan penguatan akhir pekan

Analis: Indeks berpotensi melanjutkan penguatan akhir pekan
JAKARTA. Pada perdagangan Jumat lalu (16/9), indeks Dow Jones ditutup naik 76 point (0,66%) ke level 11.509,09. Kenaikan ini terjadi setelah bank sentral dari dari Eropa dan AS sepakat akan bahu-membahu dalam mengatasi krisis utang yang terjadi di Eropa.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir minggu lalu (16/9) ditutup naik 61 point (1,61%) ke level 3.835,18. Investor asing tercatat melakukan net buy pada pasar regular sebesar Rp 22 miliar dengan saham-saham yang paling banyak di beli adalah BUMI, BBRI, BDMN, ASII dan BMRI.

Menurut Kepala Riset eTrading Securities, secara teknikal, IHSG tampak mulai bergerak reversal dengan candlestick membentuk pola Bullish Marubozu sementara indikator stochastic membentuk golden cross di area oversold sementara RSI telah bergerak uptrend.

"Pada perdagangan hari ini (19/9), IHSG diperkirakan berpotensi untuk menguat dan akan bergerak pada range 3.761-3.880," jelasnya. Sementara itu, lanjut Betrand, saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain BMRI, INDY dan JPFA.

Sedangkan Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management meramal, pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan berada pada support 3.745-3.790 dan resistance 3.865-3.895.

Reza juga bilang, IHSG memiliki potensi mengalami penguatan meski terbatas. "Harga saham-saham yang telah terdiskon besar diharapkan kembali di buru investor sehingga mendukung penguatan," jelasnya.

ASRI bangun kondotel Rp 500 miliar di Bali

JAKARTA. Perusahaan property PTAlam Sutera Realty Tbk (ASRI) menggenjot ekspansi bisnis ke Pulau Bali. Emiten ini berniat membangun kondotel berbintang tiga di Pulau Dewata tersebut, tahun depan.

Lokasi kondotel direncanakan berada di kawasan Pantai Sanur, Denpasar. "Tidak jauh dari pantai," ungkap Hendra Kurniawan, Sekretaris Perusahaan Alam Sutera, kepada KONTAN, Minggu (18/9).

Kondotel ini akan dibangun Alam Sutera di atas tanah seluas enam hektar yang baru saja diakuisisi. Kondotel dirancang memiliki 306 kamar.

Namun, Hendra masih enggan mengungkap lebih jauh rincian proyek baru ini. Pasalnya, masterplan proyek pembangunan masih dalam tahap penyelesaian. Yang pasti, di atas lahan tersebut ASRI tidak cuma membangun kondotel.

Nilai pembangunan kondotel ini diperkirakan sebesar Rp 500 miliar. Perinciannya, Rp 200 miliar untuk akuisisi lahan. Sedang biaya pembangunan satu unit kamar diperkirakan Rp 1 miliar. Alam Sutera akan menggunakan kas internal untuk menutup kebutuhan dana pembangunan proyek. "menggunakan ekuitas sendiri lebih aman, tidak khawatir dengan bunga,” kata Hendra.

Proses pembangunan kondotel diperkirakan akan kelar tahun 2013. Mulai tahun depan, Alam Sutera akan mulai memasarkannya. Rencananya, 50% unit kondotel tersebut akan dijual. Separuh yang tersisa akan disewakan.

Pilihan inilah yang melatarbelakangi keputusan Alam Sutera membangun kondotel, ketimbang membangun hotel. Namun, berapa kontribusi kondotel itu terhadap total pendapatan ASRI, Hendra belum bisa memastikan.

Banyaknya wisatawan asing dan domestik di Bali menjadi target pasar yang empuk untuk pasar properti. Selain kondotel yang berlokasi di Sanur, ASRI juga berniat menambah lagi properti di Bali.

Agenda ekspansi di Bali yang kini disiapkan ASRI adalah mengakuisisi proyek properti di Bali yang sudah berjalan. Tujuannya agar proyek itu bisa langsung memberi kontribusi. "Jadi bisa akuisisi perusahaannya, bisa juga asetnya," kata Hendra.

Saham eksportir Asia dilanda aksi jual, bursa Asia tergerus

TOKYO. Bursa Asia memerah pagi ini. Pada pukul 09.41 waktu Seoul, indeks MSCI Asia Pacific, di luar Jepang, turun 0,5% menjadi 412,39.

Indeks S&P/ASX 200 turun 1,52% menjadi 4.086,40. Sementara indeks Hang Seng Hongkong turun 1,07% menjadi 19.247,60. Sedangkan bursa Jepang ditutup karena libur nasional.

Penurunan bursa Asia tersebut sejalan dengan aksi jual atas saham-saham berkapitalisasi besar di kawasan regional. Salah satunya adalah BHP Billiton Ltd yang turun 1% di Sydney setelah harga minyak dunia melorot.

Selain itu, ada pula Rio tinto Group yang turun 1% di Sydney, Westpac Banking Corp turun 1,6% di Sydney, dan Hana Financial Group Inc turun 2,8% di Seoul.

Pelemahan bursa Asia pagi ini terjadi setelah pelaku pasar berspekulasi pelemahan perekonomian AS dan Eropa seiring krisis utang akan berdampak negatif pada kinerja eksportir Asia.

"Kami memprediksi, data ekonomi AS dalam jangka pendek masih akan moderat. Selain itu, kemungkinan gagal bayar utang Yunani juga mengancam keberadaan perbankan Eropa," jelas Angus Gluskie dari White Funds Management di Sydney.

Pilih Saham Penggerak Pasar!

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Kepanikan pekan ini sudah jauh berkurang. Tapi, pasar harus tetap waspada. Sebab, perkembangan krisis Eropa bisa berubah dalam hitungan detik. Pilih saham yang menjadi penggerak pasar.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) berhasil menguat 60,85 poin (1,61%) ke level 3.835,181 akhir pekan lalu. Artinya, indeks berhasil ditutup di atas resistace 3.829. Karena itu, menurut Satrio, signal indeks domestik memang positif.

Yang penting juga, lanjut dia, akhir pekan lalu, aksi net sell asing sudah jauh berkurang dibandingkan dua hari sebelumnya yang masing-masing mencapai Rp1,4 triliun dan Rp1,7 triliun. “Pada Jumat (16/9) net sell asing hanya Rp24,2 miliar,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Pada perdagangan Jumat (16/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 60,847 poin (1,61%) ke level 3.835,181, dengan intraday tertinggi di 3.838,86 dan terendah di 3.775,45. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 ^JKLQ45 yang naik 10,338 poin (1,56%) ke level 670,096.

Di sisi lain, Satrio kembali mengatakan, rupiah juga sudah menguat lagi ke level 8.755 setelah sempat melemah ke level 8.900-an per dolar AS. Semua itu menandakan, kepanikan pasar sudah berlalu setelah bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) yang diturunkan oleh Bank Indonesia, dari 5,75% menjadi 5,25%, pada Rabu (14/9).

Karena itu, dia menegaskan, di hari terakhir pekan lalu, kepanikan market sudah jauh berkurang dibadingkan tiga hari terakhir sebelumnya. Sekarang, tinggal melihat bagaimana pergerakan bursa regional.

Dia mempaparkan, indeks Hang Seng juga ditutup dengan signal positif jauh di atas resistance pertama 19.300. Meski begitu, posisi penutupannya terlihat kurang meyakinkan karena masih di bawah level psikologis 19.500.

Kondisi Hang Seng itu, lanjut dia, sejalan dengan posisi penutupan indeks Dow Jones sebelumnya, Kamis (15/9) yang masih ditutup di bawah level resistance 11.500. Dow Jones memang sudah memberikan sinyal positif, tapi kurang satu resistance lagi, 11.500. Kenyataannya, pada Jumat (16/9) Dow Jones naik 75,91 poin (0,66%) ke level 11.509,10.

Jika saja, Dow pada Jumat (16/9) malam, masih mencoba level support di level 11.250, IHSG juga bisa support testing. Tapi, selama indeks Dow berada di atas level 11.250-11.200, trennya masih naik. “Karena itu, pasar tidak perlu terlalu khawatir,” timpalnya.

Dalam sepekan ke depan, Satrio memperkirakan, laju IHSG berpeluang variatif (mixed) seiring pasar yang mencermati pergerakan bursa regional. Jika regional positif, IHSG pun berpeluang positif. “Yang jelas, indeks memiliki kisaran support kuat di level 3.700-3.800,” papar Satrio. “Koreksi indeks pekan lalu, sudah menguji level support ini dan ternyata kuat.”

Sementara itu, resistance indeks di level 3.825-3.850. Jika resistance tersebut mampu ditembus ke atas, IHSG bisa lari dengan mudah ke level resistance 3.950-4.000 lagi. “Sekarang, pasar tinggal melihat reversal naik IHSG yang sudah dimulai pada akhir perdagangan pekan lalu,” tutur Satrio.

Meskipun, kata Satrio, untuk mengofirmasinya, harus melihat bagaimana pergerakan indeks awal pekan ini, Senin (19/9). Dia menambahkan, jika awal pekan naik, IHSG berpeluang menguat dalam sepekan penuh.

Lebih jauh dia menjelaskan, pekan lalu, IHSG berhasil menyelematkan level support 3.700-3.800. Jika sepekan ke depan support ini masih terjaga, sangat positif bagi IHSG. Pasar bisa kembali berharap bahwa sebelum akhir tahun, indeks bisa mencetak rekor baru di atas level 4.200. “Sebab, level tertinggi terakhir di level 4.195,” ujarnya.

Hanya saja, Satrio mengingatkan, semua berita saat ini masih buruk terutama dari krisis Eropa. Karena itu, pasar harus melihat perkembangan terakhir meskipun, European Central Bank (ECB), The Fed, Bank of England, Bank of Japan dan Swiss National Bank (SNB) bekerja sama untuk memberikan likuiditas dolar AS bagi perbankan Eropa yang membutuhkannya. “Pasar tetap harus melihat perkembangannya detik per detik. Tetap harus berhati-hati,” tandasnya.

Termasuk juga, pasar harus mencermati dengan seksama hasil pertemuan para menteri keuangan dalam The Economic and Financial Affairs Council (Ecofin), pada Jumat (16/9) dan Sabtu (17/9). Begitu juga dengan Federal Open Market Committee (FOMC) meeting, pada Kamis (22/9) pekan ini.

Dalam situasi ini, Satrio merekomendasikan positif saham-saham yang jadi penggerak utama pasar. Saham-saham pilihannya di lapis pertama adalah PT Astra Internasional (ASII), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Gudang Garam (GGRM). Lalu, PT Indo Tambang Raya (ITMG) dan PT Bank Central Asia (BBCA).

Pada lapis kedua, PT United Tractor (UNTR) dan PT Indofood Sukses Makmur (INDF). Lapis ketiga, PT Mitra Adi Perkasa (MAPI), PT Gajah Tunggal (GJTL) dan PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN). “Kalau turun, saya rekomendasikan beli, buy on weakness saham-saham tersebut,” imbuh Satrio. [mdr]

Inilah Faktor Penekan IHSG Hari Ini

Headline
INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Senin (19/9) ini diperkirakan akan bergerak melemah seiring koreksi yang terjadi di bursa regional meski secara teknikal indeks berada dalam momentum bullish jangka pendek yang cukup kuat.

Samuel Sekuritas dalam ulasan pasarnya pagi ini melihat koreksi yang kembali terjadi pada nilai tukar Rupiah pagi ini yang melemah 0,6% ke level Rp8.855 per dolar AS juga akan menjadi sentimen negatif bagi IHSG. Samuel memprediksi support indeks berada di level 3.800.

Bursa AS menutup akhir pekan kemarin dengan menguat sekitar 0,6% masih memfaktorkan pulihnya optimisme di Eropa pasca kesepakatan beberapa bank Sentral untuk meningkatkan likuiditas bank-bank di Eropa. Harga minyak dunia ditutup terkoreksi di akhir pekan kemarin ke level US$87,9/barel diikuti oleh harga metal dunia seperti Nikel -1,3% dan Timah -2,1%.

Sementara, bursa Asia pagi ini dibuka melemah cukup signifikan sekitar 1% seiring kembali munculnya pesimisme krisis utang di Eropa dan AS akan memicu perlambatan ekonomi di dua area tersebut dan potensi Yunani gagal mendapatkan bantuan dari EU seiring masih minimnya perbaikan kondisi fiskal negara tersebut.

Koreksi pagi ini juga dipicu oleh koreksi harga komoditas yang terjadi di akhir pekan lalu dan pagi ini dengan harga minyak kembali melemah ke level US$86,9/barel. Harga batubara NEWC masih bergerak sideways dan berada di level US$123,6/ton.

Bursa Hong Kong Melemah, Terseret Saham Keuangan

Medium
INILAH.COM, Los Angeles - Bursa Hong Kong terkoreksi Senin (19/9) pagi. Kekhawatiran atas krisis utang Eropa membawa saham keuangan melemah, dan saham sumber daya turun drastis.

Pada awal perdagangan, indeks Hang Seng turun 1,7% ke level 19.134,68, sementara indeks Enterprise Hang Seng China kehilangan 2,4%, dan indeks komposit Shanghai turun 0,9%.

Bank of China Ltd turun 1,7%, Bank of Communications melemah 2,4%, dan China Merchants Bank Co turun 2,3%. Antara perusahaan asuransi, Ping An Insurance Group Co turun 2,2%, dan China Life Insurance Co turun 2,3%.

Koreksi terjadi di tengah laporan bahwa Yunani tidak dapat menerima bantuan tahap berikutnya, bila tidak menerapkan langkah-langkah pengetatan lebih lanjut.

Saham sumber daya juga anjlok, dengan Aluminium Corp of China Ltd, atau Chalco turun 2,7%, Jiangxi Copper Co melemah 2%, dan PetroChina Co turun 2,6%. Di Shanghai, Chalco kehilangan 0,9%, Jiangxi Copper turun 1,6%, dan PetroChina turun 0,6%. [ast]

Daewoo Naikkan Target Price UNSP ke Rp550

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Daewoo Securities menaikkan target price saham PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP) ke level Rp550.

Pemotongan pajak ekspor dinilai menguntungkan perseroan. Selain itu, perseroan telah mendapatkan pinjaman sindikasi sebesar US$250 juta untuk melunasi utang dan membiayai modal kerja.

Pada perdagangan Jumat (16/9) saham UNSP ditutup stagnan di level Rp370.

Bursa Asia Awali Pekan dengan Penguatan

Bursa Asia Awali Pekan dengan Koreksi
INILAH.COM, Sydney - Bursa saham Australia dan Korea Selatan jatuh Senin (19/9), karena kembalinya kekhawatiran kegagalan utang Yunani, setelah laporan bahwa Eropa kehilangan kesabaran dengan upaya Yunani memangkas utang.

Indeks S & P / ASX 200 Australia jatuh 1,3% pada awal perdagangan, sementara indeks Kospi Korea Selatan kehilangan 0,3%. Pasar ekuitas Jepang tutup hari ini karena libur.

Sektor keuangan adalah pembeban terbesar bursa awal pekan ini, dengan National Australia Bank Ltd turun 2,2%, Westpac Banking Group Ltd turun 2,1%, dan Macquarie Group Ltd melemah 2%.

Pada perdagangan di Korea Selatan, Industrial Bank of Korea turun 2,7% sementara Hana Financial Group Inc turun 2,8%.

Koreksi terjadi setelah pembicaraan antara menteri keuangan Eropa yang mencoba mencegah meningkatnya krisis utang di kawasan, berakhir dengan sedikit kemajuan.

Selain itu, laporan Eropa yang telah memperingatkan Yunani, bahwa bantuan keuangan lebih lanjut akan ditahan, kecuali Athena dapat memenuhi target tabungan, sedikit membantu. Tanpa lebih banyak dana, Yunani diperkirakan akan kehabisan uang bulan depan.

Perdana Menteri Yunani George Papandreou memutuskan tetap di negaranya, daripada pergi ke AS seperti yang direncanakan dalam rangka pertemuan darurat pemerintah Yunani.

Perusahaan sektor komoditas juga melemah hari ini, dengan BHP Billiton Ltd turun 1,4% dan Fortescue Metals Group Ltd turun 2%.

Namun, Newcrest Mining Ltd berhasil naik 1,5%, dibantu pembelian emas, karena investor mencari rasa aman yang diperoleh dari logam mulia. Patokan emas berjangka Desember naik US$ 6,40 pada US$ 1,821.30 per ounce di perdagangan elektronik. [ast]

Diincar Investor Asing, Cermati Saham DAVO

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Sejumlah perusahaan makanan minuman olahan ternama asing dikabarkan berminat masuk ke PT Davomas Abadi Tbk (DAVO) sebagai pemegang saham mayoritas.

Masuknya investor asing tersebut disebabkan mereka mendengar kabar perseroan bakal mencatatkan kenaikan kinerja yang sangat baik di kuartal 3-2011. Berdasarkan kabar yang beredar di pasar, bandar akan memanfaatkan berita ini untuk mengerek harga DAVO hingga ke level Rp150-200.

Pada perdagangan Jumat (16/9), saham DAVO ditutup naik Rp1 ke level Rp55.

Hacker Serang Mitsubishi Heavy, Infeksi 80 Server

Medium
INILAH.COM, Tokyo - Mitsubishi Heavy Industries Ltd pada Minggu (18/9) waktu setempat mengalami serangan peretas yang menginfeksi setidaknya 80 server perusahaan dengan virus komputer.

Hal ini diungkapkan Yomiuri Shimbun Senin (19/9). Ini adalah berita pelanggaran keamanan online terbaru untuk mempengaruhi perusahaan Jepang.

Komputer yang terinfeksi berisi informasi tentang bisnis pembangkit listrik nuklir, kapal selam dan rudal perusahaan itu, kata laporan itu. Meskipun informasi yang ditemukan telah dipindahkan ke server, tidak jelas apakah ada data yang dicuri dalam serangan itu.

Perusahaan ini melihat dalam pelanggaran keamanan, yang mempengaruhi sistem komputer di sembilan lokasi Jepang, mencoba untuk mengkonfirmasi rincian lebih lanjut. [ast]

BNBR bayar repo ke Recapital Rp 30 miliar

BNBR bayar repo ke Recapital Rp 30 miliar
JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) berkomitmen melunasi utang berupa gadai saham atau repurchase agreement (repo). Pinjaman repo BNBR per Juni tahun ini mencapai Rp 490,18 miliar.

Kabar teranyar, induk usaha Grup Bakrie ini telah membayar repo senilai Rp 30 miliar kepada Recapital Securities. Jadi, secara keseluruhan utang repo BNBR kini menyusut menjadi Rp 460,18 miliar.

BNBR juga telah memperpanjang sejumlah repo yang telah jatuh tempo hingga setahun ke depan. "Sejumlah kreditur sepakat memperpanjang repo BNBR karena mereka menilai asetnya relatif likuid," ujar Direktur Keuangan BNBR Eddy Soeparno kepada KONTAN, Ahad (18/9).

Manajemen BNBR mengklaim selalu membayar bunga dan pokok repo tepat waktu. Adapun bunga repo yang ditawarkan sekitar 15%. Selain kepada Recapital, BNBR memiliki utang repo kepada delapan sekuritas dan lembaga keuangan, antara lain One World Finance Management senilai Rp 90 miliar dan Sucorinvest Central Gani senilai Rp 78,57 miliar. BNBR bahkan masih punya sangkutan repo ke Sarijaya Permana Sekuritas, perusahaan sekuritas yang izinnya sudah dicabut.

BNBR meneken perjanjian repo dengan Sarijaya pada September 2008. Kala itu Sarijaya memberi pinjaman Rp 35 miliar, bertenor tiga bulan. Jaminan utang itu saham PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) milik BNBR. Di bulan yang sama, Sarijaya melakukan forced sell jaminan tersebut.

Tapi BNBR hanya mengakui forced sell atas 74.407.000 saham UNSP setara Rp 15 miliar. Kini BNBR ingin menebus dan meminta Sarijaya mengembalikan 191.720.088 saham UNSP lain setara Rp 20 miliar. "Kami telah meminta bantuan regulator," kata Eddy.

PNIN Targetkan Laba Bersih Akhir 2011 Rp 700 M

Headline
INILAH.COM, Jakarta- Panin Insurance (PNIN) optimistis dapat mencetak laba bersih senilai Rp 700 miliar, atau naik 21% dibanding laba akhir tahun lalu.

PNIN optimis akan merealisasikan target laba tersebut seiring kemampuan perusahaan memperbesar capex pada tahun ini.

Untuk jangka pendek, PNIN juga berencana digandeng salah satu perusahaan pelayaran dan transportasi laut besar di Asia Tenggara, untuk menyediakan jasa asuransi maskapai pelayaran tersebut.

Pihak PNIN mengaku siap menjajagi kontrak kerjasama dengan perusahaan pelayaran itu, dengan nilai kontrak premi diperkirakan mencapai Rp 100 miliar per tahun. Dengan keberhasilan kerjasama ini, laba bersih PNIN ke depannya akan tumbuh minimal 15% per tahun.

Kabar yang berhembus di kalangan pelaku pasar, sejumlah investor berniat mengerek saham PNIN menuju Rp 750 dalam waktu dekat, sebagai antisipasi kenaikan laba bersih PNIN di akhir tahun.

Pada perdagangan Jumat (16/9), saham PNIN ditutup stagnan di level Rp 540. Volume transaksi tercatat sebesar 19.84 juta lembar, senilai Rp 10.63 miliar. [ast]

Awal pekan, indeks futures bursa AS melorot

Awal pekan, indeks futures bursa AS melorot
TOKYO. Kontrak futures bursa AS ditransaksikan turun pagi ini. Hal itu mengindikasikan, indeks Standard & Poor's 500 akan melorot setelah berhasil membukukan kenaikan mingguan ketiga terbesar sejak 2009.

Pada pukul 09.07 waktu Tokyo, indeks S&P 500 futures yang habis masa berlakunya pada Desember, turun 1,2% menjadi 1.196,80. Pada pekan lalu, indeks S&P 500 melesat 5,4%, yang merupakan kenaikan mingguan terbesar sejak periode yang berakhir 1 Juli lalu.

Saat ini, investor masih menunggu apakah Yunani akan menerima bantuan yang akan mencegah negara tersebut default atau gagal bayar atas utangnya.

Memang, kemampuan membayar Yunani atas utangnya terlihat mengambang pekan ini. Dunia tengah memonitor apakah Perdana Menteri Yunani George Papandreou berhasil memenuhi persyaratan dalam menerima paket bantuan pinjaman.

Terkait hal itu, Papandreou membatalkan rencana kunjungannya ke AS yang sedianya dimulai kemarin. Dia mengatakan, saat ini dirinya harus tetap di Yunani pada masa-masa kritis selama tujuh hari.

Sekadar tambahan, indeks S&P 500 melonjak ke level tertinggi sejak 31 Agustus pada akhir pakan setelah Bank Sentral Eropa Jean-Claude Trichet menekan pemerintahan di kawasan Eropa untuk mengambil langkah kongkret dalam mengatasi krisis utang. Bank Sentral Eropa sendiri memutuskan untuk memperpanjang masa utang kepada perbankan.

VW: Rusia Pasar Terbesar Mobil Eropa 2013

Headline
INILAH.COM, Rusia - Volkswagen AG berharap pasar mobil Rusia dapat menjadi yang terbesar di Eropa pada 2013.

Pasar Rusia berada di jalur yang tepat untuk menjadi pasar mobil terbesar Eropa tiga tahun lalu, tapi penjualan mobil anjlok selama krisis keuangan.

Volkswagen berharap, penjualan mobil baru di Rusia mencapai 2,4 juta unit tahun ini, naik dari 1,9 juta pada 2010. Demikian ujar kepala Volkswagen Group di Rusia, Markus Ozegovich kepada forum investasi Sochi, akhir pekan lalu.

Ozegovich pun menyebut basis pasokan di Rusia sebagai tantangan. "Kualitas pemasok adalah masalah besar di Rusia, karena produktivitas yang rendah," kata Ozegovich.

Volkswagen menjalankan pabrik mobil di wilayah Kaluga, Rusia, dan berencana membangun pabrik mesin di negara itu. [ast]

Yunani Bicarakan Krisis, Euro Jatuh

Headline
INILAH.COM, Sydney - Euro jatuh ke 1.3692 per dolar AS pada jam perdagangan Asia, Senin (19/9), dari 1.3793 pada penutupan perdagangan Amerika Utara akhir pekan lalu.

Koreksi Euro disebabkan kekhawatiran investor yang tetap fokus pada krisis utang Eropa.

Laporan selama akhir pekan mengatakan Yunani sedang mengadakan pembicaraan krisis untuk mencoba memastikan bahwa negara tersebut akan menerima dana tahap berikutnya, yang diperlukan untuk mencegah default. [ast]

Tekanan jual mereda

Tenaga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk melaju diperkirakan kembali pekan ini. "Indeks berpeluang rebound," kata Dani Hotron, Analis Brent Asset Management, Jumat (16/9).

Menurut Dani, kondisi mayoritas saham yang oversold khususnya saham perbankan, memberi peluang kenaikan indeks. Tekanan jual diramalkan akan mereda, didukung indikator Relative Strenght Index (RSI) yang mulai bergerak naik dari area jenuh jual. Dani memprediksi, gerak IHSG, hari ini, Senin (19/9) di kisaran 3.799-3.929.

Seirama dengan IHSG, Reza Priyambada, Analis Indosurya Asset Management menilai, rupiah punya peluang menguat hari ini, meski terbatas. Ketidakpastian bursa global, seperti yang terjadi pekan lalu, plus penyelesaian utang Eropa yang belum jelas, membebani performa rupiah. Reza memprediksi, rupiah bermain di kisaran Rp 8.745-Rp 8.767 per dollar Amerika Serikat (AS).

Akhir pekan lalu, IHSG berhasil menguat hingga 3.835,18. Namun sepanjang pekan lalu, indeks tergerus 4,08%.

Pemicu pelemahan indeks, pernyataan Presiden Bank Dunia Robert Zoellick dan Ketua International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde, bahwa ekonomi global memasuki fase bahaya. Jumat, indeks menguat, tersengat hijaunya bursa AS.

Kecenderungan pelemahan indeks juga menular pada kurs rupiah. Jumat, rupiah di level Rp 8.578 per dollar AS. Reza menjelaskan, kerisauan global mendorong investor mengalihkan portofolionya pada dollar AS yang dianggap sebagai safe haven.

Strategi 'Buy and Hold' Cocok untuk Pekan Ini

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG pekan ini diprediksi naik untuk menutup gap pelemahan pekan lalu. Dalam situasi ini, stratgi ‘buy and hold’ dinilai paling cocok. Sebab, tren indeks belum bullish.

Pada perdagangan Jumat (16/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG )ditutup menguat 60,847 poin (1,61%) ke level 3.835,181, dengan intraday tertinggi di 3.838,86 dan terendah di 3.775,45. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 ^JKLQ45yang naik 10,338 poin (1,56%) ke level 670,096.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, arah indeks sepekan ke depan cenderung naik. Sebab, bursa AS dan Eropa pun rebound akah pekan lalu. “Indeks memiliki support di level 3.700 yang sudah dicoba pekan lalu tapi tidak berhasil ditembus,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (18/9).

Sementara itu, lanjut dia, level resistance indeks berada di 3.947 yang merupakan level tertinggi terakhir sebelum gap down pekan lalu pada Senin (12/9). IHSG berpeluang menutup gap hingga 3.997. Jika level itu tercapai, level 4.000 sudah di-‘colek’. “Target penguatan berikutnya adalah 4.020-4.030. Level ini bisa dicapai dua pekan ke depan,” ujar dia.

Salah satu pendukung penguatan IHSG, Federal Open Market Committee (FOMC) meeting pada Rabu (21/9) hingga Kamis (22/9). Gubernur The Fed Ben Bernanke akan mengeluarkan suatu kebijakan moneternya. “Itu akan jadi trigger pergerakan indeks baik Dow Jones maupun global,” ungkap Irwan.

Diharapkan, kebijakan yang dikeluarkan Bank Sentral AS itu bisa diterima oleh pelaku pasar sehingga pada akhirnya jadi sentimen positif di pasar global. “Tapi, meski indeks cenderung naik, indeks belum terjadi bullish trend. IHSG masih fluktuatif dan jika ditarik garis lurus jadi sideways,” ungkapnya.

Dia menegaskan, selama level 4.030 tetap bertahan, indeks cenderung sideways dan belum melanjutkan bullish trend. Kecuali jika sudah berada di atas 4.030 dengan konfirmasi di level 4.050, bullish trend IHSG baru berlanjut. “Saat ini, pergerakan indeks masih bolak-balik,” ucap Irwan.

Alasannya adalah pekan lalu, indeks menguji level support-nya dan pekan ini indeks menguji level resistance-nya. Strategi dalam situasi ini lebih cocok buy on hold. “Belu jelang mendekati level support dan hold untuk jual mendekati level resistance,” paparnya.

Menurutnya, sektor keuangan yang pekan lalu jatuh cukup tajam, akan digoyang pelaku pasar pekan ini. Di antaranya, PT Bank Negara Indoensia (BBNI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Central Asia (BBCA). Lalu, PT Astra Internasional (ASII) dan PT United Tractor (UNTR). “Saham-saham tersebut masih berada dalam trading range,” paparnya.

Di sektor properti, saham PT Alam Sutera Realty (ASRI) yang termasuk saham yang kuat. Kalau mau spekulatif direkomendasikan saham lapis tida PT Agis (TMPI). “Tapi, harus hati-hati, karena secara chart, kenaikannya sudah cukup banyak,” tuturnya.

Selain itu, PT Lippo Cikarang (LPCK) yang sudah konsolidasi. Direkomendasikan, sell on strength. Risiko saham saham ini, menurutnya agak tinggi sehingga akan lebih baik dihindari saja dan kalaupun main harus cepat. “Sebab, saat ini sedang konsolidasi yang berpeluang terjadi hingga sebulan ke depan,” papar dia.

Dia merekomendasikan positif saham saham-saham sektor konstruksi yang juga mengalami pergerakan seperti PT Pembangunan Perumahan (PTPP) dan PT Adhi Karya (ADHI). Saham-saham Crude Palm Oil (CPO) juga bisa diakumulasi seperti PT Tunas Baru Lampung (TBLA). “Sebab, secara valuasi menarik,” tutur Irwan.

Lalu, PT Indofood Sukses Makmur (INDF) di level Rp5.500 cukup oke dengan target Rp7.000 tahun ini. PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) juga menarik seiring rencana right issue dan ada kemungkinan bakal dimainkan pasar.

Jadi, ditegaskan Irwan, bagi yang sudah punya posisi lebih baik hold saja pada saham-saham tersebut dan pada area mendekati resistance bisa merealisasikan keuntungan. “Selain LPCK, saham-saham tersebut berpotensi melanjutkan penguatan ke level resistance bahkan bisa memecahkan resistance-nya,” imbuh dia.