Senin, 19 September 2011

Penuh Tekanan Jual, IHSG Terjungkal 80 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjungkal 80 poin akibat aksi jual di saham-saham unggulan dan lapis dua. Pedagangan berjalan lesu, investor masih melakukan aksi tunggu.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.850 per dolar AS dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di Rp 8.800 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG terpangkas 44,458 poin (1,15%) ke level 3.790,723. Bursa saham lokal terseret arus negatif bursa-bursa di Asia.

Indeks terus terkoreksi secara perlahan sejak dibukanya perdagangan dan sama sekali tidak menyentuh zona hijau. Tekanan jual terjadi di saham-saham unggulan dan lapis dua.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah 49,568 poin (1,30%) ke level 3.785,613 di tengah perdagangan yang sepi. Investor masih berhati-hati dan waspada terhadap ancaman krisis utang Eropa.

Tekanan jual terasa makin dahsyat menjelang penutupan bursa saham. Indeks jatuh semakin dalam dan sempat mendarat di posisi terendahnya hari ini di 3.743,626.

Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (19/9/2011), IHSG ditutup terjungkal 80,129 poin (2,09%) ke level 3.755,052. Sementara Indeks LQ 45 ditutup ambles 15,760 poin (2,36%) ke level 654,336.

Seluruh indeks sektoral memerah terkena tekanan jual yang cukup marak. Indeks sektor aneka industri, konsumer, properti, finansial dan manufaktur jatuh lebih dari dua persen.

Tak satu pun indeks sektoral yang mampu menguat, aksi jual dilakukan baik oleh investor lokal maupun asing. Transaksi pemodal asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) Rp 94,812 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 91.040 kali pada volume 3,518 miliar lembar saham senilai Rp 3,109 triliun hanya setengah dari transaksi rata-rata harian. Sebanyak 24 saham naik, sisanya 243 saham turun, dan 56 saham stagnan.

Koreksi IHSG bukan yang paling dalam di Asia, bursa saham Hong Kong lah yang jatuh paling dalam. Bursa-bursa lainnya di regional juga terperangkan di teritori negatif.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai jatuh 34,96 poin (1,41%) ke level 2.447,38.
  • Indeks Hang Seng anjlok 537,36 poin (2,76%) ke level 18.917,95.
  • Indeks Straits Times ambruk 34,66 poin (1,24%) ke level 2.754,38.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Chandra Asri (TPIA) naik Rp 325 ke Rp 4.025, Mitra Adiperkasa (MAPI) naik Rp 275 ke RP 5.200, Telkom (TLKM) naik Rp 100 ke Rp 7.450, dan Sumber Alfaria (AMRT) naik Rp 100 ke Rp 3.400

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Sepatu Bata (BATA) turun Rp 1.000 ke Rp 59.000, Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 950 ke Rp 14.050, Astra Internasional (ASII) turun Rp 900 ke Rp 65.000, dan Unilever (UNVR) turun Rp 800 ke Rp 16.050.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar