Senin, 31 Oktober 2011

Sembilan Sektor Merah, IHSG Tinggalkan 3.800

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 39 poin akibat aksi ambil untung di seluruh sektor saham. Hanya indeks sektor agribisnis yang bertahan menguat tipis.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.855 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu Rp 8.825 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG melemah tipis 3,758 poin (0,10%) ke level 3.826,202. Indeks yang sudah reli empat hari dan naik cukup tinggi membuat para pelaku pasar mulai ambil untung.

Aksi ambil untung makin marak terjadi. Secara perlahan tapi pasti, indeks terus ambles di zona merah semakin lama semakin dalam. Posisi terendahnya hari ini di 3.758,493.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG ambles 64,835 poin (1,70%) ke level 3.765,125. Aksi ambil untung terjadi di saham-saham berbasis konsumer dan tambang.

Mulai terjadi aksi beli selektif di lantai bursa, meski jumlahnya tidak banyak, di tengah profit taking yang gencar terjadi sejak awal perdagangan pagi tadi.

Menutup perdagangan awal pekan, Senin (31/10/2011), IHSG terpangkas 39,113 poin (1,03%) ke level 3.790,847. Sementara Indeks LQ 45 turun 8,307 poin (1,22%) ke level 675,572.

Sektor tambang menjadi pemberat bursa saham dengan melemah lebih dari dau persen, sementara sektor agribisnis masih mampu bertahan dengan menguat tipis.

Maraknya aksi profit taking membuat indeks sama sekali tak mampu menyentuh zona hijau pada perdagangan hari ini. Aksi ambil untung dilakukan tak hanya investor domestik tapi juga asing.

Transaksi investor asing hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) tipis sebesar Rp 1,448 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Aksi ambil untung dipicu posisi IHSG yang sudah cukup tinggi setelah reli empat hari. Faktor teknikal itu mengabaikan sentimen positif membaiknya kinerja emiten di triwulan III-2011.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 121.231 kali pada volume 4,499 miliar lembar saham senilai Rp 3,538 triliun. Sebanyak 74 saham naik, sisanya 186 saham turun, dan 66 saham stagnan.

Bursa-bursa di regional masih terpuruk di zona merah, namun koreksinya tidak terlalu dalam. Indeks lokal menjadi yang jatuh paling dalam di sekitar bursa saham Asia

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun tipis 5,16 poin (0,21%) ke level 2.468,25.
  • Indeks Hang Seng melemah 154,37 poin (0,77%) ke level 19.864,87.
  • Indeks Nikkei 225 turun 62,08 poin (0,69%) ke level 8.988,39.
  • Indeks Straits Times anjlok 37,52 poin (1,29%) ke level 2.868,20.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 9.950 ke Rp 340.000, Century Textille (CNTX) naik Rp 1.050 ke Rp 7.050, Astra Agro (AALI) naik Rp 450 ke Rp 21.450, dan Nipress (NIPS) naik Rp 400 ke Rp 4.200.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.400 ke Rp 58.600, Astra Internasional (ASII) turun Rp 900 ke Rp 69.000, Goodyear (GDYR) turun Rp 650 ke Rp 9.200, dan United Tractor (UNTR) turun 600 ke Rp 24.600.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar