Senin, 31 Oktober 2011

Kinerja Emiten Melorot, Bursa Asia Tersedot

Headline
INILAH.COM, Sydney – Bursa saham Asia melemah, dengan indeks MSCI Asia Pacific tergerus terbesar dalam sebulan. Hal ini dipicu kinerja emiten dari Acer Inc hingga Tohoku Electric Power Co yang melaporkan kerugian.

Indeks MSCI Asia Pacific pada Senin (31/10), turun 3,3% menjadi 120,63 pada pukul 3:13 di Tokyo, pelemahan sejak 22 September. Indeks naik 11% bulan ini hingga 28 Oktober, terbesar sejak Mei 2009, setelah Eropa membuat terobosan kesepakatan untuk mengatasi krisis utang, sementara pertumbuhan ekonomi AS dipercepat dan China mengisyaratkan pelonggaran kebijakan moneter.

Ng Soo Nam, kepala investasi di Nikko Asset Management Asia Ltd, Singapura mengatakan, akan ada beberapa kinerja perusahaan yang di bawah prediksi, karena sentimen bisnis pada kuartal ketiga terinfeksi banjir di Thailand dan berlanjutnya kekhawatiran di Eropa. "Namun, masih ada ruang untuk volatilitas yang didorong sentimen." Demikian dikutip dari Bloomberg.com.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,7%, setelah naik 1,1%. Hal ini terjadi pascapemerintah Jepang menjual yen untuk menekan mata uang, setelah melesat terhadap dolar AS ke level tertinggi pascaPerang Dunia dua. Penguatan yen memangkas nilai pendapatan luar negeri untuk eksportir Jepang.

Di Australia, indeks S & P / ASX 200 turun 1,3%. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 1,1%, menghapus kenaikan 0,6%. Di Hong Kong, indeks Hang Seng turun 1,4% sedangkan di China, indeks komposit Shanghai turun 0,5%.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 melemah 0,9% hari ini. Di New York, indeks sedikit berubah pada 28 Oktober, naik 3,8% pekan lalu. Itu kenaikan empat pekan berturut-turut dan membawa S & P 500 untuk reli bulanan terbesar sejak 1974.

Dari 307 perusahaan di Asia telah melaporkan laba sejak 11 Oktober, 166 di bawah estimasi analis, sedangkan 98 melampaui harapan, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Acer, pembuat komputer terbesar keempat dunia, jatuh 2% di Taipei, setelah perusahaan melaporkan kerugian bersih kuartal ketiga US$ 37 juta. Selain mengatakan pengiriman global kuartal ini akan jatuh 10% di tengah kelebihan pasokan, melambatnya pasar komputer dan kekurangan disk drive.

Tohoku Electric merosot 5,9% setelah utilitas Jepang melaporkan kerugian yang lebih besar dari perkiraan.

Perusahaan pengiriman terbesar Jepang turun setelah memprediksi kerugian di tengah jatuhnya tarif kargo. Mitsui O.S.K. Lines Ltd, perusahaan pelayaran terbesar kedua Jepang, turun 4,1%. Nippon Yusen KK, jalur pelayaran terbesar Jepang, turun 2,4%.

China Railway Group Ltd, pembangun jalur kereta terbesar negara, anjlok 14%, terdalam di indeks MSCI Asia Pacific. Perusahaan mengatakan laba bersih kuartal tiga turun 49% dari tahun sebelumnya, setelah melompat 15 kali lipat dalam biaya pinjaman dan penurunan pesanan baru, karena pemerintah menghentikan proyek-proyek baru, menyusul kecelakaan kereta api.

Bank dan pengembang properti China melemah, setelah Perdana Menteri Wen Jiabao mengatakan China akan mempertahankan kebijakan pembatasan properti dan kebijakan ekonomi lainnya pada waktu yang tepat. Pemerintah setempat harus terus melaksanakan kebijakan real-estate pemerintah pusat beberapa bulan mendatang untuk membiarkan warga melihat hasilnya.

Agricultural Bank of China,bank terbesar negara dari jumlah cabang, tenggelam 5,3% di Hong Kong. Industrial & Commercial bank of China Ltd, bank terbesar dunia dari nilai pasar, turun 3,4%. China Resources Land Ltd, pengembang milik negara, turun 5,6%. China Overseas Land & Investment Ltd, pengembang utama yang terdaftar di Hong Kong, merosot 6,1%. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar