Selasa, 16 Agustus 2011

Warren Buffet 'Kampanyekan' Pajak Lebih Tinggi untuk Orang Kaya

New York - Warren Buffet, salah satu dari tiga orang terkaya di dunia menyerukan pengenaan pajak yang lebih tinggi bagi dirinya dan orang-orang kaya lainnya. Ia berharap orang-orang mampu seperti dirinya bisa memberikan kontribusi lebih besar ke negara.

"Teman-teman saya dan saya telah cukup lama dimanjakan oleh kongres yang ramah terhadap para milyuner. Sudah waktunya bagi pemerintah kita untuk serius tentang pengorbanan bersama ini," kata Buffet seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/8/2011).

Seruan Buffet itu disampaikan dalam halaman di New York Times. Seruan salah salah satu orang berpengaruh di pasar modal ini sebenarnya bukan hal yang baru. Pada November lalu, dalam sebuah wawancara panjang dengan ABC News, dia bersikeras bahwa orang kaya "memilikinya lebih baik dari yang pernah mereka punya" dan mereka memiliki kewajiban untuk membayar pajak lebih substansial.

Namun seruan terakhir Buffet bisa menyita perhatian orang. Para anggota parlemen AS kini sedang berjuang tentang bagaimana mengurangi defisit anggaran negara dan membatasi beban utang yang sangat besar, dan pertanyaan "penerimaan tambahan" - kode untuk pajak yang lebih tinggi - mengambil porsi lebih besar dari yang lain.

Partai Republik telah menolak keras setiap upaya oleh Presiden Barack Obama dan para Demokrat di Kongres untuk mengenakan pajak yang tinggi bagi orang-orang kaya dalam bagian rencana anggaran, bukan menekankan pada semua langkah-langkah membatasi defisit dilakukan melalui pemotongan belanja.

Pajak akan menjadi tema utama pemilihan presiden 2012, dan Buffett menempatkan dirinya tepat di tengah-tengah perdebatan itu.

"Sementara masyarakat miskin dan kelas menengah bertarung bagi kita di Afghanistan, dan sementara kebanyakan orang Amerika berjuang untuk memenuhi kebutuhan, kita para orang-orang sangat kaya terus mendapatkan keringanan pajak yang luar biasa," tulisnya.

Seruan pengenaan pajak yang lebih tinggi tersebut tidak hanya disampaikan Buffet. Kepala Eksekutif Starbucks Corp Howard Schultz memberi dukungan untuk seruannya agar menahan kontribusi politik untuk anggota parlemen AS sampai mereka meluncurkan kesepakatan yang adil dan merata untuk masalah pendapatan, utang dan pengeluaran negara.

Buffet merasa bebas untuk berbicara bagi orang yang sama-sama kaya sepertinya.

"Kebanyakan tidak keberatan disuruh membayar pajak lebih banyak juga, terutama ketika begitu banyak sesama warga mereka benar-benar menderita," katanya.

Dari masyarakat pembayar pajak umum, reaksinya hampir seketika terhadap tulisan Buffet tersebut. "Warren Buffett" adalah salah satu topik yang paling disebutkan di Twitter pada Senin (15/8/2011) sore, sama seperti judul dari op-ed karyanya, "Berhenti memanjakan orang-orang super-kaya." Hampir 55.000 orang memberikan suara dalam jajak pendapat MSNBC.com pada komentar, dan 95 persen setuju dengan dia.

Presiden Obama, muncul di Minnesota pada tur bus Midwest AS, mengutip komentar Buffett sebagai bukti lebih lanjut bahwa Kongres perlu menemukan cara untuk meningkatkan penerimaan pajak tanpa pajak kelas menengah lebih lanjut.

Buffett, pimpinan konglomerasi Berkshire Hathaway, mengatakan tagihan pajaknya pada tahun lalu adalah US$ 6.938.744, setara dengan 64 saham Kelas A Berkshire.

"Itu terdengar seperti banyak uang. Tapi apa yang saya bayar hanya 17,4% dari pendapatan kena pajak saya - dan itu sebenarnya persentase yang lebih rendah daripada yang dibayar oleh salah satu dari 20 orang lainnya di kantor kami. Beban pajak mereka berkisar dari 33% menjadi 41% dan rata-rata 36%," ujar Buffet.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar