Selasa, 16 Agustus 2011

Koreksi indeks menekan reksadana syariah

Koreksi indeks menekan reksadana syariah
JAKARTA. Pelemahan pasar saham domestik turut menggerus kinerja reksadana saham berbasis syariah. Tapi ada pula reksadana saham syariah yang memberikan imbali hasil atau return menarik, bahkan melampaui kinerja indeks saham syariah.

Salah satu reksadana saham syariah yang memberikan imbal hasil bagus adalah TRIM Syariah Saham. Imbal hasil TRIM Syariah Saham sepanjang Januari hingga Jumat (12/8) lalu sebesar 5,76%," ujar Fajar Hidayat, Direktur Trimegah Asset Management, pengelola produk tersebut.

TRIM Syariah Saham merupakan reksadana syariah yang portofolio investasinya adalah saham-saham syariah atau yang masuk Jakarta Islamic Index (JII) dan Daftar Efek Syariah (DES).

Imbal hasil TRIM Syariah Saham bahkan melampaui kinerja JII. Indeks acuan saham syariah ini hanya mencatatkan return 0,65%, terhitung sejak awal tahun hingga Jumat pekan lalu.

Alhasil, TRIM Syariah Saham besutan Trimegah Asset Management mencatatkan return tertinggi diantara reksadana saham syariah. Posisi kedua ditempati Fortis Pesona Amanah dengan imbal hasil sebesar 2,69%.

Sedangkan reksadana saham syariah yang lain, seperti Manulife Sektoral Syariah Amanah, Mandiri Investa Atraktif Syariah dan Mega Dana Saham Syariah memiliki return negatif.

Presiden Direktur Manulife Asset Management, Legowo Kusumonegoro, mengakui kinerja reksadana saham syariah milik Manulife terkena imbas volatilitas pasar saham yang terjadi sepanjang tahun ini. Kendati demikian, dalam kurun satu tahun terakhir, Manulife Sektoral Syariah Amanah (MSSA) mencatatkan return positif. "Peforma setahun MSSA sebesar 14,02%," ujar Legowo.

Secara umum, investasi di instrumen saham masih menarik karena berpotensi menghasilkan return cukup tinggi dalam jangka panjang. Begitu pula reksadana sahamberbasis syariah. Tapi dalam jangka pendek, menurut Legowo, hal itu masih terpengaruh volatilitas pasar. Saat ini, reksadana syariah semata wayang Manulife itu mengelola dana senilai Rp 450 miliar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar