Selasa, 16 Agustus 2011

Perdagangan obligasi di pasar sekunder tetap marak

JAKARTA. Perdagangan obligasi di pasar sekunder tetap marak. Berdasarkan data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), total volume perdagangan, baik itu obligasi pemerintah dan obligasi korporasi, selama pekan kemarin (8 Agustus-12 Agustus) naik sebesar 67,42% dibandingkan pekan sebelumnya (1 Agustus-5 Agustus) menjadi Rp 11,49 triliun per hari.

Melonjaknya volume perdagangan obligasi keseluruhan di pasar sekunder didorong oleh kenaikan volume perdagangan obligasi pemerintah sebesar 73,48% untuk periode yang sama (wow ) menjadi Rp 11,02 triliun per hari.

Sebaliknya, perdagangan obligasi korporasi selama seminggu lalu malah justru turun 8,16% dibandingkan minggu sebelumnya (wow) menjadi Rp 468 miliar per hari.

Tumpal Sihombing, corporate secretary IBPA, menuturkan meningkatnya aktivitas obligasi pemerintah dipengaruhi oleh hasil lelang yang dilakukan oleh pemerintah pada tanggal 9 Agustus 2011 lalu, dengan total penawaran sebesar Rp 10,57 triliun.

Tapi di sisi lain, meskipun volume obligasi Pemerintah meningkat, namun frekuensi perdagangan tercatat menurun tipis 3,84% (wow). Begitu juga dengan frekuensi obligasi korporasi yang turun 30,62% (wow)."Hal ini tentunya mengakibatkan total frekuensi perdagangan selama pekan kemarin turun sebanyak 8,14% (wow) menjadi 462 transaksi per hari dari sebelumnya 503 transaksi per hari," jelas Tumpal.

Seri SUN yang paling sering diperdagangkan sepekan kemarin adalah seri benchmark FR0054 yang ditransaksikan sebanyak 395 kali dengan nilai perdagangan mencapai Rp 9,60 triliun. Seri benchmark lainnya seperti FR0056 dan FR0053 juga masuk ke dalam sepuluh seri teraktif yang diperdagangkan selama sepekan.

Sedangkan obligasi korporasi yang paling aktif diperdagangkan pada perdagangan minggu lalu adalah Obligasi XIV Bank BTN Tahun 2010, BBTN14, yang ditransaksikan sebanyak 25 kali sebesar Rp 178 miliar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar