Selasa, 16 Agustus 2011

Biar harga lebih murah, margin ASRI tetap berlimpah

JAKARTA. Pendapatan pra penjualan atau marketing sales PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) mencapai Rp 1,02 triliun selama enam bulan pertama tahun ini. Laba bersih pengembang hunian Alam Sutera itu, tumbuh lebih dari dua kali lipat dibanding periode sama tahun sebelumnya, menjadi Rp 289,93 miliar.

ASRI menangguk untung dari harga tanah di Serpong yang terus menanjak. Victor G Murthi, analis Indo Premier memperkirakan, harga tanah di kawasan Alam Sutra bakal lebih tinggi, setelah jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 yang menghubungkan Serpong dengan Bandara Soekarno-Hatta beroperasi.

Mengingat landbank di Serpong sudah terbatas, Lydia Suwandi, analis OSK Nusadana maupun Liliana Bambang, analis JP Morgan Securities mengatakan, proyek hunian kedua yaitu Pasar Kemis merupakan sumber marketing sales ASRI di sisa tahun.

ASRI bersiap meluncurkan proyeknya di Pasar Kemis sekitar bulan September-Oktober tahun ini. Di Pasar Kemis, Tangerang, Banten, ASRI memiliki cadangan lahan seluas 790 hektare (ha).

Tanah di Pasar Kemis dibanderol dengan harga mulai Rp 1 juta per meter persegi (m²). Harga ini jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga tanah di Alam Sutera yang mulai Rp 5 juta per m².

"Harga tanah di Pasar Kemis bisa lebih murah karena daerah tersebut baru dikembangkan," kata Victor kepada KONTAN, Senin (15/8). Jarak Pasar Kemis ke bagian barat Jakarta juga lebih jauh, sekitar 20 km.

Meskipun tingkat utilisasi landbank Pasar Kemis masih 60% dan diperlukan investasi lebih banyak untuk membangun infrastruktur, Victor optimistis lahan baru milik ASRI itu akan mengulang keberhasilan Alam Sutera.

Dia memperkirakan, margin kotor Pasar Kemis bisa sampai 50%, terutama dengan permintaan hunian di Tangerang yang masih besar.

Hanya saja, Victor memperkirakan pertumbuhan laba bersih di semester dua akan melambat karena utang ASRI bertambah. Perusahaan merencanakan menerbitkan obligasi senilai Rp 1,1 triliun untuk membiayai ekspansinya.

Mal dan Bali

Selain Pasar Kemis, ASRI juga fokus mengembangkan berbagai proyek properti lainnya. Salah satunya adalah mal Alam Sutera yang akan dibuka tahun depan.

Victor bilang, mal ini bisa menambah pendapatan berulang atau recurring income ASRI. Dia menghitung, dengan tingkat sewa 40% saja, perusahaan bisa memperoleh tambahan pendapatan Rp 30 miliar, dan Rp 74 miliar jika penuh.

Di dekat Mall Amal Sutera, akan dibangun taman hiburan dan hotel. ASRI juga telah merampungkan akuisisi landbank 6 ha di Sanur, Bali untuk dijadikan convention hall.

Melihat potensi pertumbuhan ASRI, Victor dan Lydia merekomendasikan buy saham ASRI. Victor memasang target harga Rp 500 per saham berdasar rasio price to earning (PE) 2011 sebesar 9,66 kali. Target Lydia Rp 530 per saham, berdasarkan rasio PE dan price to book value (PBV) 2012 sebesar 12 dan 2,5 kali.

Liliana memberi rekomendasi overweight, dengan target harga Rp 485 per saham yang mencerminkan rasio PE di 2011 dan 2012 masing-masing 16,1 kali dan 11,2 kali.

Harga ASRI, kemarin, tetap Rp 430 per saham.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar