Selasa, 16 Agustus 2011

Akuisisi Motorola oleh Google Gairahkan Wall Street

Jakarta - Bursa Wall Street kembali menguat terdorong oleh sejumlah sentimen positif seperti kenaikan harga minyak dan data ekonomi positif dari Jepang. Pengumuman pembelian Motorola Mobility oleh Google turut memberikan gairah.

Kabar Google Inc membeli Motorola Mobility Holdings Inc senilai US$ 12,5 miliar secara tunai langsung memicu rebound saham-saham untuk sesi ke-3 secara berturut-turut. Google rencananya akan membeli saham Motorola US$ 40 per lembar, atau 63% premium di atas hara penutupan Jumat kemarin.

Sentimen positif lainnya datang dari Jepang yang sebelumnya mengumumkan kontraksi ekonominya selama triwulan II-2011 ternyata lebih kecil dari ekspektasi analis.

"Berita dari Jepang adalah data lain yang menunjukkan segala sesuatunya tidak seburuk seperti yang ditunjukkan oleh aksi jual," ujar Rick Meckler, presiden perusahaan investasi LibertyView Capital Management seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/8/2011).

Pada perdagangan Senin (15/8/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat hingga 213,88 poin (1,90%) ke level 11.482,90. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 25,68 poin (2,18%) ke level 1.204,49 dan Nasdaq menguat 47,22 poin (1,88%) ke level 2.555,20.

Kabar pertemuan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel membahas penanganan krisis di Eropa juga turut memberikan sentimen positif.

"Ande memiliki 2 orang terkuat dalam lingkungan yang lemah bertemu untuk melakukan sesuatu terhadap ini. Pasar 'menghargai' situasi dimana skenario besar krisis utang diharapkan bisa diambil atau tidak setelah mereka bertemu," ujar Adam Sarhan, pendiri Sarham Capital.

Aktivitas merger dan akuisisi juga memberikan sentimen positif. Saham Motorola Mobility tercatat langsung melonjak 56% menjadi US$ 38,13, namun Google turun 1,2% menjadi US$ 557,23.

Sementara harga minyak mentah tercatat kembali melonjak seiring melemahnya dolar AS. Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman September naik hingga US$ 2,50 (3%) menjadi US$ 87,88 per barel. Minyak Brent juga naik 1,88 dolar menjadi US$ 109,91 per barel.

Dolar AS tercatat melemah atas euro setelah Bank Sentral Eropa mengumumkan rencananya untuk membeli surat utang pemerintah hingga 22 miliar euro pada pekan lalu guna mengurangi tekanan pada Italia dan Spanyol.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar