Sabtu, 02 Juli 2011

Rights issue LCGP untuk incar dana Rp 900 miliar

JAKARTA. PT Laguna Cipta Griya Tbk (LCGP) berencana untuk menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue pada tahun 2012.

Alwi Bagir Mulachela, Direktur Utama LCGP menjelaskan dalam aksi tersebut perseroan mengincar dana cukup besar yaitu sekitar Rp 900 miliar. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk membangun apartemen, pusat perkantoran dan kawasan terpadu di Jakarta. “Total kebutuhan dana untuk itu sekitar Rp 1,8 triliun. 50% dari rights issue, sisanya pinjaman bank,” kata dia kepada KONTAN, Kamis (30/6).

Menurut manajemen LCGP peluang pasar untuk pembangunan apartemen, pusat perkantoran, dan kawasan terpadu di Jakarta cukup menjanjikan. Ketiga ekspansi perseroan tersebut diproyeksikan tidak berada dalam satu area. “Ada yang di Jakarta Timur, ada juga di Jakarta Selatan,” kata Alwi. Saat ini dia bilang perseroan masih dalam tahap negosiasi lahan. Jika rencana perseroan berjalan lancar, ketiga proyek tersebut akan mulai digarap pada tahun depan.

Sementara untuk tahun ini perseroan akan mengembangkan perumahannya di Cilegon, Jawa Barat. Pengembangan tersebut untuk mempersiapkan kenaikan permintaan yang dipicu oleh dibangunnya pabrik baja patungan PT Krakatau Steel (KS) dan Pohang Iron and Steel Company (Posco). “Kita bisa kejar untuk perumahannya. Pabrik dibangun, demand pasti naik,” kata Alwi.

Asal tahu saja pembangunan pabrik baja tahap pertama kerjasama antara KS dan Posco tersebut sudah dimulai sejak akhir tahun 2010. Pabrik tersebut ditargetkan akan rampung dalam waktu tiga tahun, selesai pada akhir tahun 2013 nanti.

Untuk tahun ini, LCGP akan mengembangkan perumahan dengan total luas sekitar 11 hektare. Sekitar 9 hektare di antaranya akan mulai dibangun pada akhir tahun 2011. Saat ini perseroan tengah mengembangkan lahan seluas 3 hektare. Untuk pengembangan tersebut perseroan memperkirakan nilai investasinya sebesar Rp 30 miliar. Perseroan akan memenuhi kebutuhan tersebut 50% dari pinjaman bank sisanya berasal dari kas internal.

Untuk penjualan tahun ini perseroan menargetkan penjualan sekitar Rp 25 miliar naik dari tahun penjualan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 11,00 miliar. “Saat ini penjualan kita sudah sekitar Rp 11 miliar,” kata Alwi. Asal tahu saja marketing sales tahun ini langsung bisa dibukukan perseroan pada tahun ini juga, karena masa pembangunan hanya membutuhkan waktu sekitar empat bulan

Manajemen LCGP menolak untuk menyebutkan detail target laba bersihnya. Namun Alwi bilang tahun ini perseroan sudah bisa membukukan keuntungan. Tahun lalu LCGP mencatat rugi bersih senilai Rp 539,37 juta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar