Rabu, 28 Desember 2011

Seiring Regional, IHSG Melemah 0,5%

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG pada penutupan perdagangan Rabu (28/12) melemah 20,21 poin atau 0,5% ke 3.769,21. Volume perdagangan mencapai 6,2 miliar saham senilai Rp2,6 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 125 saham menguat, 102 saham melemah dan 96 saham stagnan. IHSG mengalami net foriegn sell Rp27,3 miliar dengan pembelian asing sebesar Rp683,9 miliar dan penjualan asing sebesar Rp656,6 miliar.

Indeks JII turun 3,3 poin ke 529,18, indeks ISSI turun 0,4 poin ke 123,47 dan indeks LQ45 turun 6,3 poin ke 663,69. Pelemahan terdalam dialami sektor pertambangan yang turun 17,4 poin ke 2.493,61 dan penguatan tertinggi dialami sektor perkebunan hingga 14,17 poin ke 2.170,27.

Sementara bursa saham Asia mayoritas juga melemah seperti indeks Hang Seng turun 0,7%, indeks Shanghai turun 0,3%, indeks Nikkei turun 0,2%, indeks Kospi turun 0,9%, indeks STI turun 0,2%.

Investor Lokal Lepas Saham, IHSG Melemah 20 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 20 poin akibat aksi jual saham yang dilakukan investor lokal. Koreksi bursa-bursa di Asia juga turut memberi sentimen negatif.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 9.110 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.205 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG berkurang 6,619 poin (0,18%) ke level 3.782,806 terseret arus negatif bursa Asia. Volume perdagangan yang masih serba tipis membuat indeks sulit bergerak ke atas.

Tekanan jual langsung terjadi begitu pembukaan perdagangan, indeks langsung parkir di posisi terendahnya di zona merah. Indeks Sama sekali tak menyentuh zona hijau hari ini.

Pada penutupan perdagangan, IHSG berkurang 16,314 poin (0,43%) ke level 3.773,111. Investor kurang bergairah berdagang sehingga volume dan nilai transaksi tipis seperti perdagangan sebelumnya.

Koreksi hebat langsung terjadi di perdagangan sesi II, indeks anjlok ke posisi terendahnya hari ini di 3.744,631. Tekanan jual semakin tinggi dilakukan oleh investor lokal.

Menutup perdagangan, Rabu (28/12/2011), IHSG melemah 20,211 poin (0,54%) ke level 3.769,214. Sementara Indeks LQ 45 turun 6,323 poin (0,95%) ke level 663,692.

Melambatnya tingkat konsumsi serta bertambahnya jumlah pengangguran di Jepang membuat bursa-bursa di Asia terkena koreksi cukup dalam. Sentimen negatif ini berimbas juga ke bursa saham lokal.

Investor kurang bergairah dalam bertransaksi karena sudah menjelang akhir-akhir perdagangan tahun 2011. Aksi window dressing yang biasanya terjadi di penghujung tahun sepertinya belum banyak dilakukan.

Aksi jual saham banyak dilakukan investor lokal, sementara investor asing menjadi pihak penampung. Transaksi asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) tipis senilai Rp 27,394 miliar di seluruh pasar.

Aksi jual banyak dilakukan di saham-saham berbasis infrastruktur dan finansial. Sementara saham-saham yang paling diincar berada di sektor argikultur, properti dan perdagangan.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 78.770 kali pada volume 6,163 miliar lembar saham senilai Rp 2,698 triliun. Sebanyak 124 saham naik, sisanya 102 saham turun, dan 96 saham stagnan.

Pergerakan bursa-bursa di Asia belum menggembirakan sejak pagi tadi, mayoritas masih terpuruk di zona merah. Hanya bursa saham China yang akhirnya mampu menguat.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 3,81 poin (0,18%) ke level 2.170,01.
  • Indeks Hang Seng melemah 110,50 poin (0,59%) ke level 18.518,67.
  • Indeks Nikkei 225 turun tipis 16,94 poin (0,20%) ke level 8.423,62.
  • Indeks Straits Times turun 11,27 poin (0,42%) ke level 2.662,35.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multibreeder (MBAI) naik Rp 1.650 ke Rp 13.500, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 1.000 ke Rp 111.000, Indomobil (IMAS) naik Rp 700 ke Rp 13.550, dan Mayora (MYOR) naik Rp 650 ke Rp 13.750.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.000 ke Rp 60.100, Astra Internasional (ASII) turun Rp 750 ke Rp 73.250, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 650 ke Rp 37.350, dan Indocement (INTP) turun Rp 300 ke Rp 16.750.

(ang/qom)

Isu Iran Paksa Bursa Eropa Bergerak Tipis

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa cenderung melemah pada perdagangan Rabu (28/12) dengan kekhawatiran terhadap ancaman Iran untuk menghentikan pasokan minyak yang melalui Selat Hormuz.

Indeks FTSE naik 0,02% ke 5.514, indeks CAC turun 0,03% ke 3.102 dan indeks DAX turun 0,4% ke 5.861. Untuk indeks saham bluechip naik 0,1%. Demikian mengutip yahoofinance.com.

Meskipun menerima kebijakan baru dengan injeksi likuiditas besar-besaran oleh Bank Sentral Eropa (ECB) tetapi indeks saham sektor bank turun 0,6%. Sebab sesama bank tidak ada saling kepercayaan sehingga mereka memilih instrumen deposito di fasiltias seperti di ECB dari pada meminjamkan satu sama lain.

"Ini soal keengganan bank yang harus meminjamkan satu sama lain. Mereka lebih memilih menahan dana dari pada masuk dalam pasar antar bank," kata Chriss Weston, dari IG Markets.

Sementara bursa saham Asia mayoritas juga melemah seperti indeks Hang Seng turun 0,7%, indeks Shanghai turun 0,3%, indeks Nikkei turun 0,2%, indeks Kospi turun 0,9%, indeks STI turun 0,2%.

Perbankan Zona Euro Ramai-ramai Simpan Dana di ECB

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bank-bank zona euro dilaporkan menyimpan sejumlah dana di Bank Sentral Eropa (ECB), beberapa hari usai bank sentral tersebut menyuntikan likuiditas. Ada apa?

Bank-bank tersebut menempatkan dana hampir 412 miliar euor atau sekitar US$539 miliar dalam fasilitas deposito ECB selama libur Natal, yang menyebabkan suku bunga rendah. Saat kondisi normal deposit ini hanya digunakan bank-bank untuk memarkir kelebihan dana tunai.

Penggunaan fasilitas deposit ini terjadi sesudah penyuntikan likuiditas ECB, oleh lebih dari 520 bank yang meminjam 489 miliar euro dari ECB minggu lalu dengan skema pinjaman 3 tahun. Menurut analis, hal ini justru menunjukkan bahwa banyak dari dana yang disediakan oleh bank sentral belum dimanfaatkan oleh bank.Namun mereka juga mengingatkan bahwa terlalu dini untuk menilai ECB berhasil dalam pemberian pinjaman pada saat perdagangan hari libur tipis.

Rekor sebelumnya untuk penggunaan fasilitas deposito ECB tercatat sebesar 384 miliar euro pada Juni 2010. Popularitas fasilitas ini naik-turun dengan adanya krisis keuangan, dimana setiap peningkatan dana yang besar terjadi bisa menjadi indikasi bukti ketegangan pasar. Volume pasar antar bank telah merosot dalam beberapa bulan terakhir.

Fasilitas deposito ECB hanya memiliki suku bunga 0,25%, lebih redah dibanding tingkat suku bunga 1% yang diberikan ECB dalam penyuntikan likuiditas berskema 3 tahun. Pengamat pasar setuju bahwa suntikan likuiditas telah memangkas risiko kegagalan bank Eropa, tetapi menunjukkan bahwa bank-dan nasabah mereka-kemungkinan masih kurang percaya diri untuk meningkatkan pasokan kredit.

"Meskipun suntikan likuiditas dengan skema tiga tahun cukup besar, namun bank masih khawatir akan sistem saat ini terkait ketidakpastian kondisi Uni Eropa," ungkap analis perbankan Morgan Stanley Huw van Steenis, seperti dikutip dari CNBC.com di Jakarta, Rabu (28/12). Penggunaan fasilitas deposito hingga tahun baru menunjukkan bahwa bank sentral telah gagal dalam meringankan neraca bank.

Sebuah tes ketertarikan akan surat utang Eropa akan berlangsung saat lelang surat utang Italia berjangka waktu 6 bulan sebesar 9 miliar euro dan surat utang berjangka waktu 2 tahun sebesar 2,5 miliar euro. Roma juga berencana melelang surat utang dengan nilai antara 5-8 miliar euro pada hari Kamis waktu setempat. Beberapa analis khawatir bila bank tetap memilih untuk menyimpan dana di ECB daripada berinvestasi di surat utang Italia.

Harga emas turun ke titik terendah dalam sepekan

Harga emas turun ke titik terendah dalam sepekan
SINGAPURA. Harga emas turun ke titik terendah dalam sepekan ini. Penurunan harga ini akibat kekhawatiran eskalasi krisis utang Eropa yang akan memberatkan pertumbuhan ekonomi global serta menurunnya permintaan dari India dan China.

Di pasar spot, harga emas sudah turun sebesar 0,5% ke level US$ 1.586,13 per troy ounce. Ini merupakan harga terendah sejak 19 Desember 2011 lalu.

Sedangkan harga kontrak emas untuk pengiriman Februari sudah turun 0,4% ke level US$ 1.588,8 per troy ounce di Bursa Comex, New York.

Melorotnya harga emas seiring dengan kebijakan China yang melarang perdagangan emas di pasar spot dan berjangka di Shanghai Gold Exchange dan Shanghai Futures Exchange. Kebijakan China ini sebagai upaya untuk menindak tegas perdagangan ilegal emas.

Sementara permintaan di India menurun seiring dengan melemahnya nilai tukar rupee. "Pelemahan nilai tukar rupee telah menahan harga emas tetap tinggi dan membendung hasrat warga India membeli perhiasan," katan James Steel, Analis HSBC Securities USA Inc.

Net Buy Asing Gagal Angkat IHSG Sesi I

INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan sesi I Rabu (28/12) IHSG ditutup turun 0,43% ke level 3.773,11.

Penurunan indeks siang ini masih seiring sentimen negatif dari koreksi yang terjadi di bursa regional memfaktorkan data ekonomi AS yang mixed terutama penurunan harga rumah di beberapa wilayah AS dan rilis data factory output Jepang di bulan November yang turun 2,6% seiring penurunan ekspor negara tersebut karena tingginya nilai tukar Yen dan banjir di Thailand. Di Asia, selain KLSE yang naik 0,31%, semua saham mengalami koreksi. Shanghai turun 0,66%, Hang Seng turun 0,67%, Nikkei turun 0,06%, STI turun 0,29%, dan Seoul turun 1,12%.

Bursa AS dan Eropa semalam bergerak sideways dengan volume perdagangan yang sangat tipis seiring investor masih dalam masa libur panjang akhir tahun. Sentimen positif dari rilis data consumer confidence AS di bulan Desember yang kembali naik lebih tinggi dari ekspektasi terkompensasi oleh sentimen negatif penurunan harga rumah di beberapa wilayah AS.

Sebanyak 97 saham terpantau turun siang ini, 90 saham naik, dan 111 saham masih stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup turun 0,63% ke level 665,77, sedang JII turun 0,57% ke level 529,51.

Volume perdagangan siang ini sebanyak 1,07 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp608,46 miliar. Namun asing masih terus berada di pasar hingga siang ini dengan mencatatkan net foreign buy senilai Rp91,42 miliar.

Saham-saham yang turun tajam siang ini adalah MBAI turun 6,32%, ASII turun 0,74%, GGRM turun 0,73%, AALI turun 1,16%, BYAN turun 1,39%, dan ITMG turun 0,52%.

Pilih Saham Target Window Dressing

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG hingga penutupan diprediksi melemah. Tapi, saham-saham berfundamental kuat dan berkapitalisasi besar bakal jadi target window dressing.

Pada sesi pertama perdagangan Rabu (28/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 16,31 poin (0,43%) ke level 3.773,111. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang turun 4,25 poin (0,63%) ke angka 665,766.

Laju indeks siang ini sangat sepi, hanya didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 1,06 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 4,3 miliar. Sementara itu, nilai transaksi hanya mencapai Rp608,4 miliar di pasar regular dari total Rp1,01 triliun dan frekuensi 39.921 kali.

Sebanyak 89 saham menguat, sedangkan 97 saham melemah dan 111 saham stagnan. Hanya saja, pelemahan indeks, justru diwarnai aksi beli dari investor asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp91,4 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp278,8 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp187,4 miliar.

Mayoritas sektor saham mendukung pelemahan indeks. Saham sektor infrastruktur memimpin pelemahan 0,78%, disusul keuangan 0,68%, pertambangan 0,57%, aneka industri 0,44%, industri dasar 0,36%, manufaktur 0,31%, perkebunan 0,19%, konsumsi 0,16%, dan perdagangan 0,02%. Hanya sektor properti yang menguat 0,48%.

Kepala Riset Valbury Asia Securities Alfiansyah memperkirakan, laju indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti bakal melemah. “Support indeks berada di level 3.763 dan resistance 3.811,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (28/12).

Menurutnya, pelemahan indeks hari ini salah satunya dipicu oleh kondisi eksternal yang tidak mendukung sehingga memiliki risiko yang tinggi bagi market. Karena itu, pelaku pasar lebih memilih untuk memegang cash dibandingkan transaksi saham. “Pasar masih melihat bayang-bayang negatif yang bisa menekan kondisi pasar,” ujarnya.

Momentum itu, dimanfaatkan untuk aksi ambil untung (profit taking) seiring minimnya insentif ke pasar untuk mengimbangi sentiment negatif. “Kecuali, jika ada berita yang signfikan positifnya. Tapi, hingga penutupan hari ini insentif positif itu di market diperkirakan tidak muncul,” ungkap Alfiansyah.

Bayang-bayang negatif, lanjtunya, datang dari Eropa di mana pasar menghawatirkan ancaman downgrade dari lembaga pemeringkat pada awal 2012. Berbagai lembaga akan kembali mengkaji semua peringkat utang kawasan eurozone. “Dikhawatirkan, mereka tidak akan segan-segan untuk kembali men-downgrade peringkat utang Uni Eropa,” paparnya.

Lalu, pasar juga masih mencemaskan lonjakan yield obligasi Eropa pada tiap lelang yang memberikan pengaruh cukup kuat pada pasar modal global. Di sisi lain, pasar masih menantikan rencana AS untuk melanjutkan program stimulus ekonomi yakni Quantitative Easing (QE) tahap ketiga. “Jika direalisasikan, seharusnya jadi sentiment positif di market. Sebab, kebijakan itu diekspektasikan akan mendongkrak perekonomian AS menjadi lebih baik pada 2012,” tuturnya.

Dalam situasi market yang tak pasti, menurutnya, strategi yang cocok adalah pola trading jangka pendek pada saham-saham yang berfundamental kuat dan berkapitalisasi besar. Memang, dalam tekanan jual yang kuat, saham-saham dalam kategori ini juga bakal terimbas negatif. “Tapi, saham-saham ini berpeluang jadi penggerak indeks untuk membentuk pola window dressing dalam 3 hari sisa perdagangan 2011,” ucapnya.

Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Internasional (ASII), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Telkom (TLKM), PT Indofood Sukses Makmur (INDF), PT Semen Gresik (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakasa (INTP), PT Bukit Asam (PTBA), PT Astra Agro Lestari (AALI) dan PT United Tractor (UNTR). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut dengan pola trading jangka pendek,” imbuhnya.

Tekanan Jual Tinggi, IHSG Berkurang 16 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkena tekanan jual sehingga berkurang 16 poin. Investor kurang bergairah berdagang sehingga volume dan nilai transaksi tipis seperti perdagangan sebelumnya.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG berkurang 6,619 poin (0,18%) ke level 3.782,806 terseret arus negatif bursa Asia. Volume perdagangan yang masih serba tipis membuat indeks sulit bergerak ke atas.

Tekanan jual langsung terjadi begitu pembukaan perdagangan, bahkan indeks sempat parkir di posisi terendahnya hari ini 3.768,972. Indeks Sama sekali tak menyentuh zona hijau hari ini.

Pada penutupan perdagangan, Rabu (28/12/2011), IHSG berkurang 16,314 poin (0,43%) ke level 3.773,111. Sementara Indeks LQ 45 menipis 4,249 poin (0,63%) ke level 665,766.

Saham-saham berbasis infrastruktur paling banyak terkena tekanan jual, disusul oleh saham-saham di sektor finansial dan aneka industri. Hanya indeks sektor properti yang masih bertahan di zona hijau dengan penguatan tipis.

Investor kurang bergairah dalam bertransaksi karena sudah menjelang akhir-akhir perdagangan di tahun 2011. Aksi poles saham alias window dressing yang biasanya terjadi di penghujung tahun sepertinya belum banyak dilakukan hari ini.

Aksi jual saham banyak dilakukan investor lokal, sementara investor asing menjadi pihak penampung. Transaksi asing hingga siang ini tercatat melakukan pembelian bersih.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 39.921 kali pada volume 4,302 miliar lembar saham senilai Rp 1,156 triliun. Sebanyak 89 saham naik, sisanya 97 saham turun, dan 111 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia akhirnya kompak berjalan di zona merah. Bursa Jepang yang sempat menguat akhirnya jatuh akibat melambatnya belanja konsumen di negeri matahari terbit itu.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 14,23 poin (0,66%) ke level 2.151,97.
  • Indeks Hang Seng turun 125,50 poin (0,67%) ke level 18.503,67.
  • Indeks Nikkei 225 menipis 6,31 poin (0,07%) ke level 8.434,25.
  • Indeks Straits Times turun tipis 6,84 poin (0,26%) ke level 2.666,78.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indomobil (IMAS) naik Rp 500 ke Rp 13.350, Ace Hardware (ACES) naik Rp 150 ke Rp 4.150, Goodyear (GDYR) naik Rp 100 ke Rp 9.550, dan Nippon Indosari (ROTI) naik Rp 100 ke Rp 3.350.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multibreeder (MBAI) turun Rp 750 ke Rp 11.100, Astra Internasional (ASII) turun Rp 550 ke Rp 73.450, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 450 ke Rp 60.650, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 250 ke Rp 21.250.

(ang/qom)

Profesor Harvard & eks Pejabat Kemenkeu Jadi Calon Petinggi Fed

Washington - Presiden AS Barack Obama menominasikan profesor Harvard dan mantan pejabat Kementerian Keuangan AS untuk menjadi anggota Dewan Gubernur Bank Sentral AS. Dua nama itu diajukan setelah calon-calon sebelumnya ditolak partai Republik.

Dua calon tersebut adalah Profesor Jeremy Stein yang merupakan ahli dalam pergerakan pasar saham, manajemen risiko dan perbankan. Calon lainnya adalah Jerome Powell, mantan petinggi Kementerian Keuangan di era pemerintahan Presiden George H.W. Bush.

"Latar belakang mereka yang jelas dan pengalaman, digabungkan dengan pengetahuan ekonomi dan kebijakan moneter yang mengesankan membuat mereka sangat kometen untuk memainkan peranan yang penting ini," jelas Obama dalam pernyataannya seperti dikutip dari AFP, Rabu (28/12/2011).

Jika Senat AS menyetujui nominasi ini, maka mereka akan mengisi dua dari 7 posisi Dewan Gubernur Bank Sentral AS yang saat ini kosong. Mengisi dua posisi yang lowong menjadi tantangan tersendiri bagi Obama. Pada Juni lalu, Senat menolak pengajuan pemenang Nobel Peter Diamond karena dianggap tidak cukup pengalaman atau kebijakan.

Menurut para ahli, dua calon ini cukup adil karena terdiri dari 1 orang Demokrat dan 1 orang Republik. Stein telah bekerja pada pemerintahan Obama selama 6 bulan di tahun 2009 sebagai anggota Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih dan penasihat Kementerian Keuangan. Ia mengajar keuangan di Harvard dan sebelumnya bekerja di Massachusetts Institute of Technology Sloan School of Management. Stein juga merupakan anggota Financial Advisory Roundtable Bank Sentral New York.

Sementara Powell akan menjadi satu-satunya anggota Dewan Gubernur Bank Sentral AS dengan pengalaman bekerja di Wall Street. Ia sebelumnya adala pengacara dan bankir investasi di New York sebelum akhirnya bergabung dengan kementerian keuangan. Ia sebelumnya merupakan partner dari Carlyle Group, perusahaan investasi swasta yang berkaitan dengan pemerintahan Presiden Bush.

(qom/qom)

Data Ekonomi AS Turun Terbatas, Saham Asia Mixed

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham Asia pada perdagangan Rabu (28/12) pagi mixed dengan volume perdagangan kecil, dengan beberapa pasar seperti Korea dan Australia jatuh, tetapi data ekonomi AS positif dengan turun terbatas.

Reuters melaporkan Nikkei average Jepang diperdagangkan flat, meskipun Tokyo Electric Power Co underperformed di pasar luar negeri setelah Menteri perdagangan Jepang mendesak utilitas bermasalah untuk mempertimbangkan agar sementara akan di bawah kontrol negara. Nikkei naik 0,2 persen ke 8.456,33, meskipun itu masih terjebak di antara rata-rata pergerakan saham selama 25 hari di 8.465,8 dan retracement 50% dari rally akhir November sampai awal Desember di 8.431. Sementara indeks Topix naik 0,1 persen ke 724,76.

Saham Seoul dibuka turun tapi diperkirakan akan downside terbatas karena data ekonomi AS positif dan setelah spekulasi yang menyebabkan kerugian pada hari Selasa. Indeks jatuh dipimpin saham-saham telekomunikasi, di mana SK Telecom turun 5,96 persen dan KT anjlok 5,31 persen. Indeks harga saham gabungan Korea (KOSPI) turun 0,86 persen pada pukul 00.05 GMT.

Saham Australia turun pada sesi pagi setelah perdagangan tidak relatif berubah, mengikuti Wall Street. Benchmark S & P/ASX 200 indeks naik 1,6 poin ke 4.142. Benchmark Selandia Baru NZX 50 indeks naik 0,3 persen menjadi 3.225,7 pada perdagangan pagi yang sepi.

Ditutup variatif, hanya Dow Jones yang memerah

Ditutup variatif, hanya Dow Jones yang memerah
NEW YORK. Meski bergerak di zona merah pada awal perdagangan, bursa Wall Street ditutup bervariasi, Selasa (27/12). Hanya Dow Jones yang berada di teritori negatif.

Rinciannya, Dow Jones Industrial Average (DJIA) terbenam 2,65 poin atau 0,02% ke 12.291,35. Indeks S&P, maju 0,1 poin atau 0,01% ke 1.265,43 dan bursa teknologi Nasdaq, lompat 6,56 poin atau 0,25%.

Pasar bergerak dengan spekulasi bahwa The Federal Reserve mempertimbangkan akan melanjutkan program pelonggaran kuantitatif (quantitative easing) tahun depan.

Sebagian bursa di Wall Street kembali terangkat oleh indeks keyakinan konsumen yang naik ke level 64,5 di Desember ini. Angka tersebut merupakan titik tertinggi dalam delapan bulan terakhir. Bulan lalu, indeks kepercayaan konsumen ada di level 55,2.

Namun Dow Jones tersengat oleh kekhawatiran beberapa masalah yang ada di Eropa.

Wall Street Flat dalam Volume Ekstra Tipis

New York - Saham-saham di bursa Wall Street ditutup flat setelah bergerak pada kisaran sempit dengan volume yang ekstra tipis. Investor berhenti sejenak setelah reli yang mendorong indeks saham naik hingga 5% pada pekan lalu.

Pergerakan saham-saham sangat labil antara teritori positif dan negatif. Sentimen positif datang dari data keyakinan konsumen yang lebih baik dari ekspektasi dan menembus titik tertingginya dalam 8 bulan selama Desember. Keyakinan konsumen terutama berasal dari optimisme terhadap membaiknya pasar tenaga kerja dan situasi finansial.

Sentimen tersebut sudah mendorong Wall Street naik tajam pada pekan lalu. Dan kini yang tersisa hanyalah penantian investor sebelum akhirnya pasar saham 2011 berakhir.

"Ini adalah pekan yang ulet untuk perdagangan teknikal ataupun fundamental terutama karena pemain besar sudah pergi," jelas Joseph Cusick, analis senior dari OptionXpress Inc seperti dikutip dari Reuters, Rabu (28/12/2011).

Pada perdagangan Selasa (27/12/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah tipis 2,65 poin (0,02%) ke level 12.291,35. Indeks Standard & Poor's 500 menguat tipis 0,10 poin (0,01%) ke level 1.265,43 dan Nasdaq menguat 6,56 poin (0,25%) ke level 2.625,20.

Perdagangan berjalan sangat sepi, dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya 3,59 miliar lembar saham, atau hanya setengah dari transaksi harian yang sebesar 7,9 miliar lembar.

Salah satu saham yang bergerak cukup besar adalah Sears Holdings Corp yang merosot hingga 27,2% menjadi US$ 33,38 setelah peritel itu berencana menutup 100 dari 120 unit Kmart and Sears sekaligus menyatakan pendapatannya bakal merosot hingga setengahnya sejak tahun lalu.

Doug Roberts, chief investment strategist Channel Capital Research.com mengatakan, saham-saham sepertinya akan bergerak menguat hingga akhir tahun meski jika kenaikannya tipis.

"Kta mungkin akan melihat sedikit dorongan naik, tapi volumenya tidak banyak. Tanpa hadirnya berita buruk, kita mungkin akan melihat kenaikan dalam 4 hari kedepan," jelasnya.

(qom/qom)