Kamis, 13 Oktober 2011

Asing Tambah Posisi, IHSG Menguat 1%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia menguat 39,45 poin atau 1,009% ke 3.675,38 pada perdagangan Kamis (13/10). Volume perdagangan mencapai 8,8 miliar saham senilai Rp5,8 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 165 saham naik, 88 saham turun dan 71 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy mencapai Rp908,1 miliar dengan pembelian asing sebesar Rp2,08 triliun dan penjualan asing sekitar Rp1,1 triliun.

Indeks JII naik 7,08 poin ke 509,57, indeks ISSI naik 1,5 poin ke 118,55 dan indeks LQ45 naik 6,5 poin ke 652. Penguatan didukung sektor pertambangan yang naik 55,7 poin ke 2.619 disusul sektor industri dasar yang naik 33,03 poin ke 1.213.

IHSG memasuki fase distribusi sekitar level strong resistance area antara 3.700–3.718. "Indikator memang belum memperlihatkan konfirm top reversal namun relatif rawan untuk hal itu terjadi," kata pengamat pasar modal, Stefanus Mulyadi Handoko.

Namun, jika terjadi koreksi dalam beberapa hari keepan maka target koreksi terdekat di 3.580-3.590. "Sejauh IHSG tidak mampu tembus level 3718 tetap disarankan SOS untuk saham- saham yang telah naik cukup signifikan atau paling tidak mulai kurangi posisi," katanya mengingatkan.

Penguatan ini bertahan seiring dengan bursa Asia yang tetap menghijau seperti saham Shanghai naik 0,7% ke 2.448, indeks Hang Seng naik 2,3% ke 18.752, indeks KLSE naik 1,07% ke 1.443, indeks Nikkei naik 0,9% ke 6.823, indeks STI naik 0,7% ke 2.757, indeks Kospi naik 0,7% ke 1.823.

Penghijauan sembilan sektor angkat indeks sebesar 1% di sesi sore

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona positif hingga penutupan sore. Pada pukul 16.00, IHSG tercatat naik1,09% menjadi 3.675,384.

Sembilan sektor menyokong lonjakan indeks sore ini. Sejumlah sektor yang menyokong indeks antara lain: sektor industri lain-lain dan sektor pertambangan dengan kenaikan masing-masing sebesar 2,80% dan 2,17%. Kendati begitu, masih ada juga sektor yang turun yakni consumer goods sebesar 0,44%.

Sekitar 164 saham ditransaksikan naik. Sedangkan 68 saham lainnya melorot dan 70 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi hari ini melibatkan 9,043 miliar saham senilai Rp 6,025 triliun.

Saham-saham penghuni top gainers hari ini adalah: PT SMR Utama (SMRU) naik 25% menjadi Rp 750, PT Voksel Electric (VOKS) naik 24,56% menjadi Rp 710, dan PT Pioneerindo Gourmet (PTSP) naik 24,24% menjadi Rp 820.

Tiga saham yang menduduki posisi top losers yaitu: PT Mulia Industrindo (MLIA) turun 12,24% menjadi Rp 430, PT Capitalinc Investment (MTFN) turun 11,11% menjadi Rp 320, dan PT Rigs Tenders (RIGS) turun 10% menjadi Rp 495.

IHSG Gagal Bertahan di Level 3.700

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 39 poin atas aksi beli asing yang cukup tinggi. Sayangnya, indeks gagal bertahan di level 3.700 dan hanya numpang lewat.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.875 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.940 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat 23,871 poin (0,65%) ke level 3.659,802 didorong rendahnya kekhawatiran atas krisis utang Eropa. Tingginya indeks dibayangi aksi ambil untung.

Aksi ambil untung terjadi di awal-awal perdagangan, tepat setelah indeks naik tinggi. Aksi ini tidak serta-merta membuat indeks jatuh ke zona merah karena aksi beli masih marak.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menanjak 56,751 poin (1,56%) ke level 3.692,682. Membaiknya sentimen krisis utang Eropa dan harga komoditas memicu aksi beli investor baik domestik maupun asing.

Maraknya aksi beli sempat mendorong indeks menyentuh level psikologis 3.702,756. Namun, banyak investor yang berhati-hati dengan melepas portofolionya setelah posisi IHSG cukup tinggi.

Menutup perdagangan, Kamis (13/10/2011), IHSG menguat 39,453 poin (1,08%) ke level 3.675,384. Sementara Indeks LQ 45 naik 6,546 poin (1,01%) ke level 652,052.

Hanya saham-saham berbasis konsumer yang terkena profit taking sehingga melemah cukup dalam. Sisa indeks sektor lainnya menghijau, dipimpin saham-saham tambang.

Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 943,896 miliar di seluruh pasar. Saham-saham yang banyak diburu asing antara lain Bumi Resources Tbk (BUMI), Astra Internasional (ASII), Adaro Energy (ADRO), dan Bank Mandiri (BMRI).

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 206.192 kali pada volume 9,034 miliar lembar saham senilai Rp 6,025 triliun. Sebanyak 172 saham naik, sisanya 78 saham turun, dan 75 saham stagnan.

Bursa-bursa saham utama di regional masih betah di zona hijau dengan penguatan yang signifikan. Harapan adanya penyelesaian utang di krisis utang Eropa semakin cerah setelah ada sinyal persetujuan dari Slovakia.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 18,79 poin (0,78%) ke level 2.438,79.
  • Indeks Hang Seng melonjak 428,35 poin (2,34%) ke level 18.757,81.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 84,35 poin (0,97%) ke level 8.823,25.
  • Indeks Straits Times naik tipis 2,42 poin (0,09%) ke level 2.740,17.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.950 ke Rp 67.900, Bukit Asam (PTBA) naik Rp 1.200 ke Rp 17.400, Goodyear (GDYR) naik Rp 800 ke Rp 9.800, dan Bayan (BYAN) naik Rp 750 ke Rp 20.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 2.050 ke Rp 58.950, Adira Mutifinance (ADMF) turun Rp 250 ke Rp 10.250, Unilever (UNVR) turun Rp 150 ke Rp 15.850, dan Chandra Asri (TPIA) turun Rp 150 ke Rp 3.350.

(ang/qom)

Aksi Ambil Untung Tekan Bursa Eropa

Headline
INILAH.COM, London - Bursa Eropa dibuka melemah tertekan oleh aksi ambil untung (profit taking) para investor yang dipicu oleh proyeksi penurunan angka perdagangan China.

Indkes FTSE turun 11,59 poin (0,21%) ke 5.430,26, indeks GDAXI naik 7,95 poin (0,13%) menjadi 6.002,42, dan indeks CAC40 naik 8,14 poin (0,25%) ke 3.237,90.

Sektor tambang adalah yang paling tertekan atas munculnya data proyeksi tersebut. Indeks STOXX Europe 600 Basic Resources turun 1,2%, indeks FTSEurofirst 300 turun 0,4% ke 973,63 setelah menduduki posisi tertinggi dalam 9 pekan sehubungan dengan munculnya kabar kesepakatan untuk meratifikasi penambahan dana penyelamatan zona Eropa.

Saham Rolls-Royce naik 7,9%, usai Pratt & Whitney menyatakan akan membeli saham Rolls-Royce melalui konsorsium International Aero Engines senilai US$1,5 miliar. [Reuters/mre].

Harga emas diprediksi masih akan menanjak

Harga emas diprediksi masih akan menanjak
SINGAPURA. Harga kontrak emas diprediksi akan kembali menanjak hari ini. Pada pukul 13.05 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat ditransaksikan tak banyak berubah di posisi US$ 1.676,80 per troy ounce. Pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama sempat naik 0,5% menjadi US$ 1.684,38.

Kemarin, harga emas sempat menyentuh posisi US$ 1.692,18 per troy ounce, yang merupakan level paling tinggi sejak 23 September lalu seiring pelemahan dollar. Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember turun 0,2% menjadi US$ 1.678,50 per troy ounce di COmex New York.

"Harga emas naik, tersokong oleh pelemahan dollar," jelas Natalie Robertson, analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd.

Pergerakan harga emas hari ini lebih dipicu adanya ekspektasi bahwa Slovakia akan menyetujui rancangan dana bailout untuk memperkuat posisi euro. Kondisi tersebut meningkatkan pesona emas dalam mata uang dollar AS. Asal tahu saja, Slovakia merupakan satu-satunya negara dari 17 negara yang menolak European Financial Stability Facility.

Namun, diprediksi, Slovakia akan menyetujui rencana pemberian bailout tersebut paling lama besok setelah partai oposisi terbesar di negara itu menolak keputusan pemerintah.

"Harga emas naik seiring dengan melemahnya dollar," jelas Natalie Robertson, analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd.

Mengapa Wall Street Diwarnai Aksi Demo?

Headline
INILAH.COM, New York - Mungkin sulit menjabarkan kelompok yang melakukan aksi di kawasan Wall Street. Tetapi salah satu alasannya mereka terjerat dalam student debt.

Salah satu peserta aksi, Rose Swidden yang datang ke taman Zuccotti di Lower Manhattan kawasan New York utara, selama ini dua belajar ilmu pertanian di Sunny Cobleskill. Dia mengharapkan lulus pada bulan Mei yang terjerat utang US$35.000. Saat ini, dia belum tahu cara melunasi utang itu.

"Kami melakukan apa yang disarankan, cari perguruan tinggi dan belajar. Anda akan mendapatkan pekerjaan. Anda akan mendapatkan rumah dan Anda akan keren," katanya.

Namun hal itu tidak terwujud hingga dia akan menyelesaikan studinya. "Dan itulah yang kami lakukan hingga selesai. Tetapi sekarang apa?," tegasnya, yang dikutip dari yahoofinance.com.

Tema utama dalam aksi yang menduduki kawasan Wall Street adalah menuntut adanya pembebasan biaya kuliah. Termasuk mengampuni student debt tentunya.

Saat ini tidak mungkin terealisi dengan kondisi ekonomi AS. Tetapi banyak pelajar AS telah terjerat dalam utang tersebut.

Selain Rose, ada FinAid.org yang merupakan situs bagi pelajar AS yang mengalami nasib student debt clock. Dari data mereka, utang mahasiswa AS terus melambung di atas US$1 triliun dalam hitungan bulan.

Para mahasiswa sempat mengalami booming kartu kredit pada tahun 2010. Mereka menggunakan kartu kredit untuk membiayai kuliah. Hasilnya sebagian besar lulusan 2011 memiliki utang hingga US$27.204.

Biaya kuliah merupakan salah satu pendorong inflasi inti dalam krisis utang di AS saat ini, menurut US Bureau of Labor Statistics.

Hal ini karena mahasiswa dan keluarganya tidak menyesuaikan pilihan pergurian tinggi dengan kondisi keuangan mereka. Selain itu, keahliannya tidak sesuai dengan pasar tenaga kerja.

Hal ini dialami Angelina yang juga mengikuti aksi itu. Dia lulusan perguruan tinggi bidang seni liberal bulan Mei lalu. Setelah lulus tidak memiliki prospek pekerjaan untuk bidangnya meskipun harus menanggung utang hingga US$28.000.

"Saya bisa meraih gelar untuk ilmu praktis seperti psikologi. Tetapi saya tertarik dengan seni liberal dan sekarang saya mengalami kesulitan," katanya.

Asing Net Buy, IHSG Sesi I Menguat 1,5%

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG Sesi I pada perdagangan Kamis (13/10) menguat 56,75 poin atua 1,5% ke 3.692,68. Volume perdagangan mencapai 5,3 miliar saham senilai Rp3,04 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 190 saham naik, 50 saham turun dan 65 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp443,4 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp1 triliun dan penjualan asing sebesar Rp557,2 miliar.

Indeks JII naik 9,6 poin ke 512,10, indeks ISSI naik 2,07 poin ke 119,10 dan indeks LQ45 naik 10,4 poin ke 655,97. Penguatan didukung sektor pertambangan yang naik 68,7 poin ke 2.632 disusul sektor perkebunan naik 48,5 poin ke 2.004.

Indeks sempat mengalami pelemahan karena aksi profit taking mendekati zona merah sehingga membentuk level terendah di 3.636,57. Namun akhirnya menguat lagi dengan level tertinggi di 3.696.

"IHSG masih di area beli, namun ada aksi ambil untung jangka pendek yang dilakukan investor untuk beralih ke portofolio sektor lain," kata analis saham Milenium Danatama Securities, Ahmad Riyadi, kepada INILAH.COM.

Menurutnya, IHSG masih cenderung naik dengan sentimen penurunan harga minyak dunia sert pertumbuhan ekonomi di kuartal IV yang akan lebih baik. "Ekspektasi pasar cenderung pada sektor pertambangan, perbankan dan properti," katanya.

Saham yang masih menguat seperti saham ASII naik Rp1.500 ke Rp67.450, GYDR naik Rp1.450 ke Rp10.450, UNTR naik Rp900 ke Rp23.450, ITMG naik Rp850 ke Rp42.850, PTBA naik Rp750 ke Rp16.950, DSSA naik Rp700 ke Rp14.200, MAPI naik Rp575 ke Rp5.000, AALI naik Rp550 ke Rp18.650, BYAN naik Rp550 ke Rp19.800, JPFA naik Rp475 ke Rp4.900, INDF naik Rp300 ke Rp5.600, INTP naik Rp300 ke Rp15.000, SMGR naik Rp300 ke Rp8.600, BDMN naik Rp250 ke Rp5.050, MYOR naik Rp250 ke Rp13.900.

Saham yang melemah seperti saham GGRm turun Rp2.000 ke Rp59.000, AMFG turun Rp100 ke Rp7.500, LTKM turun Rp100 ke Rp7.250, TPIA turun Rp100 ke Rp3.400.

Lonjakan sektor pertambangan berhasil membuat indeks sumringah di sesi I

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup positif pada sesi I. Per pukul 12.00, IHSG naik 1,56% menjadi 3.692,682.

Seluruh sektor memberikan sinyal hijau. Sektor pertambangan mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 2,68%. Baru kemudian disusul oleh sektor agrikultur dan sektor industri dasar dengan kenaikan masing-masing sebesar 2,48% dan 2,32%.

Sekitar 180 saham ditransaksikan naik. Sementara, 45 saham melorot dan 59 saham lainnya tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 5,377 miliar saham senilai Rp 3,136 triliun.

Saham-saham yang mencatatkan kenaikan terbesar adalah: PT Pioneerindo Gourmet (PTSP) naik 24,24% menjadi Rp 820, PT Nusantara Inti Corpora (UNIT) naik 24% menjadi Rp 310, dan PT SMR Utama (SMRU) naik 23,33% menjadi Rp 740.

Sementara, saham-saham yang bercokol di posisi top losers adalah PT Sat Nusapersada (PTSN) turun 20% menjadi Rp 16, PT Prima Alloy Steel (PRAS) turun 13,25% menjadi Rp 72, dan PT Lamicitra Nusantara (LAMI) turun 6,74% menjadi Rp 166.

Menanjak 56 Poin, IHSG Dekati Level 3.700

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melirik level psikologis 3.700 setelah menanjak 56 poin. Membaiknya sentimen krisis utang Eropa dan harga komoditas memicu aksi beli investor baik domestik maupun asing.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat 23,871 poin (0,65%) ke level 3.659,802 didorong rendahnya kekhawatiran atas krisis utang Eropa. Tingginya indeks dibayangi aksi ambil untung.

Aksi ambil untung terjadi di awal-awal perdagangan, tepat setelah indeks naik tinggi. Aksi ini tidak serta-merta membuat indeks jatuh ke zona merah karena aksi beli masih marak.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (13/10/2011), IHSG menanjak 56,751 poin (1,56%) ke level 3.692,682. Indeks LQ 45 menguat 10,464 poin (1,62%) ke level 655,970.

Saham-saham komoditas masih menjadi primadona perdagangan sejak beberapa hari lalu, tak terkecuali hari ini. Indeks sektor agri dan tambang menguat paling tinggi diantara lainnya.

Penguatan ini juga tak lepas dari dana asing yang mulai mengucur masuk lantai bursa. Hingga siang ini, pembelian bersih (net buy) asing nilainya sudah lebih dari Rp 400 miliar.

Aksi beli yang terjadi hari ini didorong turunnya kekhawatiran akan default utang Yunani atas komitmen kuat ECB membantu peningkatan dana talangan yang dibutuhkan perbankan di zona Euro setelah Slovakia memberikan sinyal persetujuan.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 110.281 kali pada volume 5,377 miliar lembar saham senilai Rp 3,136 triliun. Sebanyak 188 saham naik, sisanya 50 saham turun, dan 65 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia akhirnya kompak menguat setelah pagi tadi bergerak mixed. Inflasi China yang masih terkendali mengangkat rasa percaya diri investor.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 12,19 poin (0,50%) ke level 2.432,19.
  • Indeks Hang Seng melonjak 350,62 poin (1,91%) ke level 18.680,08.
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 93,43 poin (1,07%) ke level 8.832,33.
  • Indeks Straits Times menguat 12,61 poin (0,46%) ke level 2.750,36.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 1.500 ke Rp 67.450, Goodyear (GDYR) naik Rp 1.450 ke Rp 10.450, United Tractor (UNTR) naik Rp 900 ke Rp 23.450, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 850 ke Rp 42.850.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 2.000 ke Rp 59.000, Asahimas (AMFG) turun Rp 100 ke Rp 7.500, Telkom (TLKM) turun Rp 100 ke Rp 7.250, dan Chandra Asri (TPIA) turun Rp 100 ke Rp 3.400.

(ang/qom)

Indeks acuan Negeri Sakura menanjak ke level tertinggi dalam sebulan

Indeks acuan Negeri Sakura menanjak ke level tertinggi dalam sebulan
TOKYO. Bursa Jepang menanjak pada transaksi hari ini. Pada pukul 12.38 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,3% menjadi 8.851,02. Level tersebut kian mendekati posisi tertingginya sejak 16 September lalu. Sedangkan indeks Topix naik 1,1% menjadi 761,67.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Negeri Sakura ini antara lain: Mitsubishi UFJ Financial Group Inc yang naik 1,8%, Fanuc Corp yang naik 3,4%, dan Advantest Corp yang naik 6,2%.

"Akhirnya, kecemasan krisis utang Eropa akan mengguncang perekonomian global mulai mereda. Sentimen pasar mulai membaik," jelas Mitsushige Akino, analis Ichiyoshi Investment Management Co.

Catatan saja, indeks Topix sudah merosot sebesar 16% di sepanjang tahun ini hingga kemarin.

Mata uang Asia perkasa menyambut berita positif Eropa

Mata uang Asia perkasa menyambut berita positif Eropa
SEOUL. Mata uang Asia kembali perkasa. Hari ini, won Korea Selatan dan peso Filipina yang memimpin penguatan. Pada pukul 11.40 waktu Seoul, won menguat 0,8% menjadi 1.158,03 per dollar. Sementara, peso Filipina menguat 0,2% menjadi 43,31 dan dollar Taiwan menguat 0,2% menjadi NT$ 30,339.

Won Korea Selatan bertengger di level paling perkasa dalam tiga pekan terakhir di posisi 1.154,78 setelah Senat AS menyetujui kesepakatan perdagangan bebas dengan Korsel. Selain itu, dalam tiga hari terakhir, nilai pembelian saham-saham di Negeri Ginseng itu mencapai US$ 185 juta.

Sedangkan peso Filipina bercokol di posisi terkuat dalam empat minggu belakangan di tengah optimisme akan program pemerintah dalam meningkatkan anggaran belanja untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Sekadar tambahan, kemarin, Presiden Benigno Aquino merilis paket stimulus senilai US$ 1,7 miliar.

"Stimulus paket ekonomi akan berdampak positif bagi perekonomian. Peso mendapat keuntungan dengan adanya berita positif dari Eropa," jelas Ed Garcia, currency trader East West Banking Corp di Manila.

Secara umum, penguatan mata uang Asia pada hari ini terdongkrak optimisme bahwa Eropa akan berhasil menangani krisis utang. "Pasar saat ini cukup lega dengan adanya berita positif dari Eropa. Jika ingin melihat pasar saham terus melanjutkan reli, harus ada aksi nyata dari rencana yang dibuat," jelas Oh Suk Tae, head of research SC First Bank Korea Ltd.

Setelah empat hari tertekan, rupiah menguat hari ini

Setelah empat hari tertekan, rupiah menguat hari ini
JAKARTA. Rupiah akhirnya menguat dan mengakhiri tekanan yang terjadi selama empat hari. Data antar bank lokal yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, nilai tukar rupiah menguat 0,1% ke level Rp 8.920 per dollar AS pada pukul 9.10 di Jakarta.

Otot rupiah terdongkrak setelah dana asing kembali masuk ke aset domestik. Data bursa menunjukkan, asing membeli saham lokal senilai US$ 131 juta, lebih besar dari jumlah yang mereka jual dalam tiga hari pertama di pekan ini.

Investor ingin mengambil keuntungan dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada 11 Oktober, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution memaparkan, ekonomi Indonesia mungkin akan tumbuh 6,6% di tahun ini, setelah tumbuh 6,1% di 2010.

Sementara itu, Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono memastikan, bank sentral akan menjual dollar AS bila diperlukan untuk memudahkan volatilitas nilai tukar rupiah.

Kepala treasury PT Bank Resona Perdania Lindawati Susanto menyebut, dana asing akan kembali masuk ke pasar saham. "Bank sentral telah berkomitmen untuk masuk ke pasar untuk mengurangi volatilitas," ujarnya di Jakarta, hari ini.

Kemarin, harga obligasi pemerintah reli untuk hari kelima setelah Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6,50%. Adapun, data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun turun dua basis poin menjadi 6,56%.

Reminder Cum Date Dividen BWPT dan Right Issue KIJA 13/10/2011

Berikut ini kami informasikan bahwa pada hari ini 13 October 2011 adalah Cum Date untuk pelaksanaan kegiatan Corporate Action sebagai berikut :

No.

Kode Efek

Nama Efek

Jenis Kegiatan

1.

BWPT

BW PLANTATION Tbk.

Dividen Tunai Rasio Rp 9.- per saham

2.

KIJA

KAWASAN INDUSTRI JABABEKA Tbk

Right Issue Rasio Setiap 500 saham yang dimiliki dapat 219 Right (500:219) , harga pelaksanaan Rp 250.- per saham
Efektif Perdagangan dan Pelaksanaan tgl. 20-26 Oktober 2011, Kode Right : KIJA-R

Target IHSG Berikutnya, 3.800-3.900

INILAH.COM, Jakarta – IHSG berpeluang melaju ke target resistance 3.800-3.900. Hanya saja, penembusan 3.600 kemarin, harus dilihat konfirmasi kekuatannya hingga akhir pekan ini.

Pada perdagangan Rabu (12/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup naik 104,178 poin (2,95%) ke level 3.635,931, dengan intraday tertinggi di 3.637,12 dan terendah di 3.516,62. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 22,606 poin (3,63%) ke level 645,506.

Pengamat pasar modal David Cornelis mengatakan, dalam jangka pendek indeks saham domestik mulai ke arah penguatan. Artinya, ada sinyal bullish di market saat ini, namun perlu dikonfirmasi di level resistance terdekatnya.

Sedangkan dalam jangka menengah, lanjut David, indeks masih dalam trading range (sideline di level support 3.300 hingga resistance 3.600). “Ini menunggu konfirmasi, apakah kembali ke bullish track atau msh akan sideways, atau balik kembali ke bearish menuju support kuat di sekitar 3.200-3300,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (12/10).

Menurutnya, penentuan konfirmasi tersebut ada di level 3.600-3.700. Jika ditembus ke atas, artinya dalam jangka menengah IHSG kembali positif. Karena itu, setelah tembus resistance 3.600 pada perdagangan Rabu (12/10), arah IHSG dalam jangka pendek, kecenderungannya tetap naik menuju resist selanjutnya di 3.800-3.900.

Hanya saja, David menggarisbawahi, setelah mampu tembus 3.600, harus dilihat konfirmasi kekuatan penembusan itu dalam 2 hari yang tersisa di pekan ini. “Saat ini, masih ada resistances minor di sekitar 3.600-3.700. “Arahnya cenderung ke atas menembus resistance itu ke arah 3.800-an dalam jangka pendek. Sebab, sentiment saat ini cenderung positif,” ucap David.

Hanya saja, dia menegaskan, pasar perlu konfirmasi kekuatan sinyal bullish itu, apakah terus menembus resistance-resistance minor atau tidak. “Kalau penembusan ke atas level psikologis 3.600 kuat, level 3.600 itu dapat dijadikan support,” ungkap dia.

Dia menegaskan, resistance 3.600 itu akan berubah menjadi support ketika tertembus dan cukup kuat tidak jatuh lagi ke bawah 3.600 dalam 2 hari ini. “Maka, jika tetap berada di atas 3.600. Dalam jangka pendek-menengah, IHSG kembali ke 'track bullish'nya dan menuju ke next target di 3.800-3.900,” ungkapnya.

Secara fundamental, earning season dan penurunan BI rate pekan ini dapat menjadi katalis kenaikan IHSG dalam jangka pendek setelah menguat dalam 6 hari terakhir. Tapi, itu juga diselingi koreksi sehat di akhir pekan lalu.

Dia berpendapat, BI rate tidak perlu turun lebih lanjut setelah diturunkan ke level 6,5% sejak ditetapkan Februari lalu 6,75%. Inflasi maupun ekspektasi inflasi memang rendah, namun volatilitas di pasar uang masih perlu diperhatikan. “Jika pergerakan Rupiah terlalu ‘liar’ dapat memberi efek negatif ke pasar modal (IHSG) dalam jangka pendek,” tandasnya.

Lebih jauh David menjelaskan, dalam view jangka menengah, IHSG akan terpangkas hingga double digit dari penutupan akhir tahun lalu. Menurutnya, dengan P/E sekitar 14 kali, sektor pertambangan dan pertanian menjadi menarik karena sudah terdepresiasi sangat dalam.

Begitu juga sektor aneka industri dan konsumsi serta keuangan yang menjadi primadona karena sifatnya sebagai defensive stocks ketika market sedang gonjang-ganjing.

Dalam jangka menengah, Indonesia tetap tidak akan dapat terlepas dari pengaruh krisis perekonomian global (khususnya Eropa & AS). Sebab, efek transmisi dan tautan antar pasar/bursa, sedikit banyaknya akan terguncang karena faktor eksternal tersebut.

Namun, menurutnya, dampak krisis global ke Indonesia masih terbatas melalui jalur perdagangan riil saja (tidak meluas ke makro).

Dari luar negeri, David menambahkan, Yunani berencana mengeluarkan 880 juta euro untuk obligasi sebagai jaminan berdasarkan kesepakatan bailout senilai 109 miliar euro. Jika tidak ditanggulangi, bisa saja terjadi domino efek ke perlambatan ekonomi (bahkan krisis ekonomi) Jerman dan Perancis, serta pasar keuangan bergolak di seluruh dunia.

Di sisi lain, penerbitan Eurobond bukan solusi untuk mencegah penularan krisis dari Yunani. Penerbitannya, menurut David, justru akan menaikkan biaya pinjaman obligasi negara lain.

Stimulus fiskal yang bersumber dari utang luar negeri saat ini relatif sulit diterapkan karena banyak negara yang mengalami defisit anggaran lebih besar ketimbang Produk Domestik Bruto (PDB)-nya. “Kebijakan ini harus sangat hati-hati dan bisa kontraproduktif dengan kebijakan The Fed ‘Operation Twist’,” imbuh David. [ast]

Analis: IHSG akan bergerak mixed dan telah memasuki fase overbought

JAKARTA. Pada perdagangan Rabu (12/10), indeks Dow Jones ditutup naik 103 point (0,9%) ke level 11.518,85. Kenaikan tersebut terjadi di tengah sinyal kepastian penyelesaian krisis utang di Eropa serta rencana buyback asset yang akan dilakukan oleh bank sentral AS, Federal Reserve Bank.

Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin (12/10) ditutup naik 104 point (2,95%) ke level 3.635,93. Investor asing tercatat melakukan net buy pada pasar regular sebesar Rp 567,1 miliar dengan saham yang paling banyak di beli adalah BMRI, BBRI, UNTR, BBNI dan BUMI.

"Secara teknikal, IHSG berhasil kembali menguat dengan break dari garis resistance-nya di level 3.579. Candlestick membentuk pola bullish marubozu yang berarti besarnya kekuatan daya beli," jelas Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi.

Dia menambahkan, dari pergerakan indikator terlihat MA5 dan MA20 berpotensi membentuk golden cross. Namun perlu diperhatikan candlestick yang telah berada di area overbought.

"Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak mixed pada kisaran 3.579-3.673," ujarnya.

Betrand juga bilang, investor harus memperhatikan pergerakan indikator yang telah memasuki fase overbought (jenuh beli) sehingga perlu mewaspadai akan adanya aksi profit taking. Saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain TINS, ANTM dan BUMI.

Sementara itu, dalam hasil riset yang dirilis hari ini, Indosurya Asset Management memprediksi IHSG akan berada pada support 3.476-3.555 dan resistance 3.676-3.717. IHSG hampir membentuk white marubozu dengan posisi sedikit middle bollinger bands.

Secara teknikal, MACD masih melanjutkan kenaikannya setelah mengkonfirmasi pembentukan golden cross dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih bergerak naik dan mendekati area overbought.

"Penguatan ini memperlihatkan mulai banyak investor yang kembali aktif masuk ke bursa seiring sentimen positif yang beredar. Hal ini didukung oleh peningkatan volume perdagangan selama beberapa hari terakhir," urai Reza Priyambada, Managing Research Indosurya.

Reza juga bilang, diharapkan sentimen positif ini tetap terjaga dan tidak terhambat oleh adanya aksi profit taking sesaat setelah terjadinya kenaikan.

Saham Eksportir Angkat Bursa Asia

Medium
INILAH.COM, Sydney – Bursa Asia naik pada Kamis (13/10), dengan perusahaan-perusahaan ekspor memimpin penguatan. Rencana terbaru untuk menyelesaikan krisis utang memicu munculnya risk appetite.

Di Jepang, indeks Nikkei Stock Average naik 1,1%, di Korea Selatan, indeks Kospi naik 1,3% dan di Australia, indeks S & P / ASX 200 naik 0,6%.

Kinerja di Asia mengikuti kenaikan di bursa AS dan Eropa, di mana saham didukung rencana untuk menopang bank-bank Eropa yang sedang sakit.

Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso meletakkan sebuah "peta jalan" untuk mengatasi krisis utang kawasan, yang mencakup rencana untuk memperkuat bank dan penerbitan pinjaman keenam untuk Yunani.

"Bank-bank yang terlibat harus menerima pemangkasan, dan Anda akan melihat efek penjualan di pasar saham," kata Tom Kaan, direktur penjualan ekuitas di Louis Capital Market di Hong Kong.

"Ini masalah yang sangat sulit diselesaikan, kecuali Yunani keluar dari Uni Eropa. Itulah kenyataan pahit yang dihadapi dunia, "tambahnya.

Slowakia diharapkan menyetujui peningkatan untuk fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa akhir pekan ini. Slowakia adalah satu-satunya negara anggota euro yang belum menyetujui perubahan pada EFSF, yang memungkinkan dana untuk intervensi di pasar obligasi dan membantu rekapitalisasi bank.

Perusahaan ekspor salah satu pemain terbaik di perdagangan Tokyo, didorong harapan pemulihan stabilitas keuangan di Eropa. Saham TDK Corp naik 5,6%, Sharp Corp naik 3,3% dan saham Citizen Holdings Co Ltd naik 3,1%.

Saham otomotif juga menguat, dengan Mazda Motor Corp naik 5,1% sementara Hyundai Motor Co Ltd naik 2,4% di Korea.

Pada perdagangan Sydney, perusahaan sumber daya terapresiasi. Produsen bijih besi Fortescue Metals Group naik 3,6%, sementara Rio Tinto Ltd nak 2,7%.

Saham maskapai penerbangan Virgin Australia Ltd naik 2,2%, setelah laporan bahwa regulator kompetisi Australia akan menyetujui aliansi yang diusulkan antara maskapai dan Singapore Airlines Ltd. [ast]

Bursa Asia melanjutkan reli di hari keenam

Bursa Asia melanjutkan reli di hari keenam
TOKYO. Mayoritas saham di bursa Asia ditransaksikan naik hari ini. Dengan demikian, kenaikan bursa di kawasan regional sudah terjadi selama enam hari belakangan. Pada pukul 09.41 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,9% menjadi 117,23. Sehingga, dalam enam hari terakhir, lonjakan bursa regional ini mencapai 9,2%.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,1%. Sedangkan indeks S&P/ASX 200 naik 0,9% dan indeks Kospi Korea Selatan naik 1,3%.

Pergerakan sejumlah saham yang mempengaruhi bursa Asia antara lain: Honda Motor Co yang naik 1,9% di Tokyo, Sony Corp naik 2,1% di Tokyo, BHP Billiton Ltd naik 1,2% di Sydney, dan Iluka Resources Ltd naik 6,1% di Seoul.

Kenaikan yang terjadi pada pasar saham Asia terdorong sentimen positif dari Eropa. Asal tahu saja, pimpinan Eropa semakin dekat dalam merilis rencana penanggulangan krisis utang di kawasan tersebut. Selain itu, ada pula sentimen lain yakni pernyataan the Federal Reserve yang berencana membeli aset lebih banyak. Dua sentimen tersebut berhasil meredakan kecemasan investor mengenai pemulihan ekonomi global.

"Akhirnya, kecemasan mengenai masalah krisis utang Eropa yang akan mengguncang sistem finansial mulai mereda," jelas Mitsushige Akino dari Ichiyoshi Investment Management Co.

Prediksi suplai melonjak menekan pergerakan harga minyak

Prediksi suplai melonjak menekan pergerakan harga minyak
SYDNEY. Harga kontrak minyak ditransaksikan melorot di hari kedua di New York. Pagi tadi, harga kontrak minyak untuk pengantaran November turun 93 sen menjadi US$ 84,64 sebarel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 09.46 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di level US$ 84,75 per barel. Kemarin, harga kontrak minyak melorot 0,3% menjadi US$ 85,57 per barel. Sepanjang tahun ini, harga minyak sudah anjlok 7,3%.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran November naik 0,6% menjadi US$ 111,36 per barel di ICE Futures Europe exchange.

Penurunan harga minyak terjadi setelah investor berspekulasi, tingkat konsumsi bahan bakar akan terpangkas seiring peningkatan suplai minyak. Asal tahu saja, International Energy Agency (IEA) memangkas estimasi permintaan minyak di tahun 2012 sebesar 210.000 barel per hari. Selain itu, IEA juga memprediksi, tingkat produksi minyak Libia akan rebound sebesar 50% dibanding prediksi sebelumnya.

IHSG Siap-siap Ikuti Penguatan Bursa Regional

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin menguat signifikan hingga menembus lagi level 3.600. Investor asing kembali masuk ke pasar saham dengan dorongan sentimen positif dari penanganan krisis Eropa.

Pada perdagangan, Rabu (12/11/2011), IHSG ditutup melesat 104,178 poin (2,95%) ke level 3.635,931. Sementara Indeks LQ 45 ditutup melonjak 22,606 poin (3,63%) ke level 645,506.

Sentimen positif akan terus mendorong IHSG ke jalur hijau. Investor akan memanfaatkan momentum penguatan bursa-bursa global untuk mengkoleksi saham-saham yang sudah murah. IHSG pada perdagangan Kamis (13/10/2011) diprediksi bergerak lagi ke teritori positif.

Perkembangan penanganan krisis Eropa yang semakin positif kemarin berhasil kembali membawa bursa Wall Street ke teritori positif. Indeks S&P 500 bahkan mencetak gain terbesar sejak Maret 2009.

Pada perdagangan Rabu (12/10/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 102,55 poin (0,90%) ke level 11.518,85. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 11,71 poin (0,98%) ke level 1.207,25 dan Nasdaq menguat 21,70 poin (0,84%) ke level 2.604,73.

Bursa-bursa regional langsung ikut menguat. Berikut pergerakan bursa regional pagi ini:
  • Indeks S&P/ASX menguat naik 41,4 poin (0,98%) ke level 4.245,7.
  • Indeks Nikkei-225 menguat 93,91 poin (1,07%) ke level 8.832,81.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
IHSG kembali ditutup menguat signifikan melanjutkan kenaikan yang terjadi sehari sebelumnya. Menguatnya indeks didukung oleh kondisi fundamental ekonomi dalam negeri yang dinilai stabil oleh para investor. Disisi lain kami juga melihat pergerakan bursa Asia cenderung bergerak mixed menyusul penurunan yang terjadi pada harga komoditas karena outlook pertumbuhan ekonomi dunia yang diprediksi akan melambat. Investor juga masih menunggu hasil voting di Slovakia terkait dengan dana talangan untuk zona Eropa. Hari ini kami perkirakan indeks akan cenderung bergerak mixed pada kisaran support-resistance 3.593-3.659.

eTrading Securities:
Perdagangan IHSG Rabu (12/10) ditutup naik 104 point (+2.95%) ke level 3,635.93 dengan jumlah transaksi sebanyak 17.1 juta lot dan nilai transaksi sebesar Rp5.9 triliun. Seluruh sektor saham pada perdagangan mengalami penguatan. Tercatat sebanyak 199 saham mengalami penguatan, 40 saham mengalami penurunan, 55 saham tidak mengalami perubahan dan 161 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Saham-saham yang menjadi pendorong bursa a.l. BUMI, BBRI, ASII, BMRI dan ADRO, sedangkan saham-saham yang menjadi pemberat bursa pada hari ini a.l. STAR, CFIN, MNCN, AMAG dan BRNA. Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp567.1 miliar dengan saham yang paling banyak di beli adalah BMRI, BBRI, UNTR, BBNI dan BUMI. Rupiah sendiri diperdagangkan kembali menguat 39 point ke level Rp8,926 per US Dollar.

Secara teknikal, pada perdagangan kemarin IHSG berhasil kembali menguat dengan break dari garis resistancenya di 3579. Candlestick membentuk pola Bullish Marubozu yang mengindikasikan besarnya kekuatan beli. Dari pergerakan indicator terlihat MA 5 dan MA 20 berpotensi membentuk golden cross. Namun perlu diperhatikan candlestick yang telah berada di area overbought. Pada perdagangan hari ini (13/10), diperkirakan IHSG akan bergerak mixed dan perlu diperhatikan pergerakan indicator yang telah memasuki fase overbought (jenuh beli) sehingga perlu diwaspadainya aksi profit taking, diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3579-3673 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l TINS, ANTM, dan BUMI.

(qom/qom)

Dollar terdepresiasi ke level paling lemah dalam tiga pekan terakhir atas euro

Dollar terdepresiasi ke level paling lemah dalam tiga pekan terakhir atas euro
NEW YORK. Pergerakan dollar keok ke level terlemah dalam tiga minggu terakhir atas euro. Pada pukul 17.00 waktu New York, dollar terdepresiasi 1,1% menjadi US$ 1,3791 versus euro. Bahkan sebelumnya, dollar sempat menyentuh level US$ 1,3834, yang merupakan level paling lemah sejak 16 September lalu.

Sementara itu, euro juga perkasa 1,9% atas yen menjadi 106,56 yen. Sebelumnya, nilai tukar mata uang 17 negara ini sempat berada di posisi 107,05 yen, level paling perkasa sejak 9 September lalu. Sedangkan dollar perkasa 0,8% menjadi 77,26 yen setelah sebelumnya bertengger di posisi 77,49 yen, posisi paling kuat sejak 12 September lalu.

Penguatan euro ke level tertinggi dalam sebulan terakhir atas yen terjadi setelah Presiden Komisi Eropa Jose Barroso menghimbau dilakukannya aksi bersama untuk merekapitalisasi perbankan Eropa.

"Outlook ekonomi AS masih belum jelas. Jika Eropa mencapai kemajuan ke arah yang benar, maka AS mencapai kemajuan ke arah yang salah. Kondisi ini yang membuat pergerakan pasar mata uang sedikit menyeleneh," jeas David Watt, senior currency strategist Royal Bank of Canada di Toronto.

Bursa Saham Terangkat Sentimen BI Rate

Medium
INILAH.COM, Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai penurunan BI Rate memberikan dampak positif untuk bursa saham Indonesia.

“Kenaikan indeks saham karena BI Rate diturunkan sehingga beri sinyal, memang banyak orang tak menduga dalam situasi tidak pasti BI melakukan penurunan BI Rate, tetapi yang dijelaskan BI cukup menarik di tengah ekonomi global mengarah ke slowing down jadi harus memperkuat ekonomi domestik kita,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Eddy Sugito, saat ditemui di gedung BEI, Rabu (12/10) malam.

Eddy menuturkan, asing dapat melihat Indonesia lebih percaya diri dengan langkah BI menurunkan BI Rate di tengah perlambatan ekonomi Amerika Serikat dan situasi Eropa tidak pasti. Dengan langkah tersebut, BI diharapkan dapat menjaga volatilias Rupiah. Hal itu dilakukan agar asing tetap masuk ke Indonesia dan mempertahankan dananya di Indonesia.

”Indonesia dinilai masih baik, dan menunggu momentum untuk masuk. Dengan kebijakan penurunan BI Rate, maka BI diharapkan dapat menjinakkan volatilitas Rupiah agar Rupiah tetap stabil,” tegas Eddy.

Meski, BI rate diturunkan, Eddy menilai, dana asing masih akan masuk ke bursa saham Indonesia. Hal itu dilihat dari transaksi saham yang terjadi pada perdagangan saham Rabu (12/10) juga didominasi oleh broker-broker asing. Eddy melihat hal itu sebagai sinyal dana asing masuk ke bursa saham.

Eddy mengingatkan agar investor tetap mewaspadai pergerakan indeks saham. Hal ini dikarenakan bursa saham Indonesia juga turut mengikuti tren bursa saham global.

Sementara itu, Kepala Riset PT Sinarmas Sekuritas Jeff Tan menuturkan, kenaikan indeks saham ke level 3.603,45 pada perdagangan saham Rabu (12/10) didukung beberapa faktor. Pertama, kondisi bursa regional yang cukup stabil.

Kedua, optimisme laporan keuangan kuartal ketiga yang akan segera keluar. Ketiga, berlanjutnya sentimen positif dari penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). ”Penurunan suku bunga BI yang tanpa disertai oleh penjualan asing terhadap SBI maupun SUN jangka pendek,” kata Jeff.

Keempat, outlook perekonomian yang positif dari Gubernur BI Darmin Nasution juga memberikan kepercayaan diri ke pelaku pasar.Meski begitu, pelaku pasar diminta untuk tetap waspada.

”Ke depan pasar masih akan terus bergejolak karena interkoneksi kita dengan pasar global masih kuta. Selama belum ada solusi jelas krisis sovereign debt, pasar saham masih volatile,” tegas Jeff. [hid]

Hasil Kinerja Sangat Baik, KRAS Menuju Rp 1500

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Harga per lembar saham Krakatau Steel (KRAS) akan dibawa ke level Rp 1500 sebelum akhir tahun ini, seiring isu peningkatan laba.

Pada kuartal ketiga 2011, KRAS disebut-sebut membukukan kenaikan laba sekitar 80%, dibandingkan laba kuartal ketiga tahun lalu.

Laba KRAS diperoleh akibat naiknya harga jual hasil produksinya, terutama untuk ekspor. Pihak manajemen KRAS mengungkapkan bahwa peningkatan harga komoditi dunia, mendorong pula harga jual hasil produksinya.

Hal ini menguntungkan KRAS karena sebagian besar bahan bakunya diperoleh dari dalam negeri. Sehingga peningkatan harga komoditi berpengaruh langsung terhadap harga jual.

Di sela-sela berita mengenai kasus IPO KRAS yang masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Bapepam-LK, isu mengenai peningkatan laba bersih KRAS mendorong harga saham perusahaan pelat merah ini naik ke level Rp 820 kemarin.

Pada perdagangan Rabu (12/10) kemarin, KRAS ditutup naik 90 poin (12,33%) ke level Rp820 per lembarnya. Volume perdagangan tercatata senilai lebih dari Rp 29 miliar. [ast]

Aksi Beli Picu Wall Street Naik Lagi

Headline
INILAH.COM, New York – Bursa saham Amerika Serikat ditutup positif pada perdagangan saham Rabu (12/10) didorong kemajuan rencana untuk mengatasi krisis utang Eropa membuat pelaku pasar kembali ke bursa saham.

Indeks Dow Jones naik 102,55 poin atau 0,90% ke level 11.518,85. Indeks S&P 500 naik 11,71 poin atau 0,98% ke level 1.207,25. Indeks Nasdaq naik 21.70 poin atau 0,84% ke level 2.604,73.


Analis menyatakan, momentum membeli saham kembali di bursa saham. Investor mencoba untuk mengatasi ketertinggalan dan mengharapkan pergerakan indeks saham yang rally. ”Banyak orang yang memiliki dana tunai dan khawatir dengan resiko besar. Mungkin banyak orang berpikir untuk kembali dan tidak melewatkan momentum pada kuartal keempat ini,” ujar Chief Investment Officer of Haverford Trust Co Hank Smith seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Saham bank kembali naik di mana indeks KBW Bank naik 3,3% dan Citigroup naik 5% ke level US$29,22. Selain itu, indeks rata-rata Dow Jones transportasi naik 1,3%.

Sebelumnya kekhawatiran krisis utang Eropa bisa membuat resesi ekonomi global sehingga memberi tekanan terhadap bursa saham dalam beberapa bulan ini. Anggota parlemen Slovakia mencapai kesepakatan untuk meratifikasi kekuatan lebih untuk dana penyelamatan zona Eropa yang dikenal sebagai EFSF. Diharapkan ini dapat efektif mengakhiris krisis yang telah membebani saham dan aset beresiko lainnya selama berbulan-bulan. Slovakia adalah negara terakhir yang menyetujui EFSF diubah.

Terkait kinerja perusahaan, PepsiCo Inc naik 2,9% menjadi US$62,70 setelah melaporkan pendapatan sedikit lebih baik dan dapat memenuhi target 2011. Tapi saham Alcoa Inc turun 2,4% menjadi US$10,05. Selain itu, indeks S&P material turun 25% pada kuartal ketiga.

Volume perdagangan saham sekitar 8,5 miliar saham yang diperdagangkan di bursa saham New York, NYSE Amex, dan Nasdaq di atas rata-rata harian tahun ini sekitar 8 miliar saham. [hid]

Banyak Katalis Penguatan Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (13/10) diprediksi menguat. Rekapitalisasi bank-bank Eropa dan hasil review Troika jadi katalisnya.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi penguatan rupiah hari ini salah satunya dipicu oleh pasar yang masih menyambut positif rencana Komisi Eropa yang akan merekapitalisasi perbankan di Eropa. Ini diyakini bisa mencegah penyebaran krisis Eropa pada sistem perbankan itu sendiri di Eropa.

Karena itu, lanjut Christian, rupiah masih berpotensi menguat seiring dengan pelemahan dolar AS."Rupiah berpeluang menguat ke level 8.875 dan jika tembus ke bawah penguatan berikutnya ke level 8.800. Sementara itu, level pelemahannya sudah terbatas di angka 8.960 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Lebih jauh Christian menjelaskan, sentimen dari rencana rekapitalisasi perbankan itu, memicu kenaikan minat atas aset-aset berisiko (risk appetite) sehingga akan melanjutkan pelemahan dolar AS dan pada akhirnya menopang penguatan rupiah.

Di sisi lain, Christian menambahkan, delegasi dari Komisi Uni Eropa, European Central Bank (ECB) dan International Monetary Fund (IMF) alias Troika sudah menyelesaikan hasil review-nya terhadap Yunani. "Troika pada akhirnya memutuskan untuk memberikan bantuan bagi Yunani sebesar 8 miliar euro," paparnya.

Hanya saja, Christian mengatakan, hasil review itu, tinggal menunggu persetujuan IMF dan Uni Eropa. Persetujuan itu, kemungkinan akan dirilis bersamaan dengan European Union Summit akhir Oktober ini. "Karena itu, bantuan untuk Yunani berpeluang dikucurkan pada awal November," paparnya.

Jadi, ia menegaskan, untuk sementara ini, Yunani selamat dari ancaman default pada utang yang jatuh tempo berikutnya. "Kerapuhan ekonomi Eropa pun saat ini ter-cover oleh harapan-harapan atas rencana rekapitalisasi perbankan Eropa termasuk upaya dari para pembuat kebijakan Uni Eropa untuk mencegah penularan krisis ke Italia dan Sepanyol," tutur Christian.

Di sisi lain, lanjutnya, Rancangan Undang-Undang AS yang menetapkan adanya kenaikan tarif impor untuk mata uang yang masuk kategori undervalue juga jadi sentimen positif bagi rupiah. Sebab, ini akan jadi tekanan bagi nilai tukar yuan China. "Ini juga jadi pendongkrak rupiah," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (12/10) ditutup menguat 54 poin (0,60%) ke level 8.906/8.916 per dolar AS.

Menu Kamis, Saham Perbankan & Properti

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia pada Kamis (13/10) diperkirakan akan terapresiasi lebih lanjut. Saham perbankan dan properti bisa jadi pilihan menarik.

Edwin Sebayang, analis MNC Securities mengatakan,IHSG hari ini masih berpotensi lanjutkan penguatan.

Setelah Bank Indonesia (BI) menurunkan BI rate, kepercayaan diri pasar naik. Pelaku pasar menerjemahkan pemangkasan BI rate bahwa inflasi bukan ancaman lagi bagi Indonesia. “Sehingga ini juga menekan gejolak nilai tukar,”ujarnya kepada INILAH.COM.

Sementara turunnya biaya dana (cost of fund) membuat likuiditas bisa dijaga tinggi, karena bank dan perusahaan pembiayaan masih bisa terus melakukan ekspansi kredit dan pembiayaan. Resiko NPL juga menurun, yang membuat prospek emiten otomotif dan properti menjadi kuat. “Apalagi proyeksi kinerja kedua sektor ini masih akan mengalami pertumbuhan di kuartal tiga,”paparnya.

Adapun dari eksternal, satu-satunya situasi yang bisa menggagalkan realisasi program European Facility Fund untuk bailout Yunani dan negara-negara Eropa yang terancam default , adalah kalau Jerman dan Prancis berbeda pendapat. Namun, peluang itu kecil kemungkinan terjadi. “Penolakan Slovakia untuk ikut dalam program ini bantuan ini, tidak akan mengganggu skenario besar EFF.”

Situasi ekonomi Amerika juga membaik, dengan kenaikan Non Farm Payroll dua bulan berturut-turut. Ini membuyarkan skenario Great Depression 2012. “Ekonomi AS memang masih lambat tapi tidak dalam situasi yang mengarah ke depresi,” imbuhnya.

Dengan proyeksi rata-rata laba emiten Indonesia kuartal tiga 2011 yang bisa di atas 30%, maka IHSG masih berpotensi mencapai level 4200.

Di tengah situasi ini, Edwin merekomendasikan saham perbankan Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), Astra International (ASII), serta saham properti Alam Sutera Realty (ASRI) dan Bumi Serpong Damai (BSDE). “Rekomendasi beli untuk emiten-emiten ini,”ujarnya.

Pada perdagangan Rabu (12/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 104,178 poin (2,95%) ke level 3.635,931, dengan intraday tertinggi di 3.637,12 dan terendah di 3.516,62. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 8,556 miliar lembar saham, senilai Rp 5,969 triliun dan frekuensi 156.270 kali.

Sebanyak 199 saham naik, sisanya 40 saham turun, dan 55 saham stagnan. Asing mendukung penguatan bursa, dengan nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) mencapai Rp580 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp1,952 triliun dan transaksi jual mencapai Rp1,372 triliun. [mdr]

Inilah Menu Saham Hari Ini

INILAH.COM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi berada kisaran 3.590-3.690 pada perdagangan hari ini. Adapun saham yang layak dikoleksi UNTR, BJBR, BSDE.

Analis Sinarmas Sekuritas Jansen Kustianto mengungkapkan, pada perdagangan hari Kamis (13/10), secara teknikal indeks cenderung bergerak menguat. "Indeks akan berada pada kisaran 3.590-3.690," tuturnya di Jakarta, Rabu (12/10) malam.

Ia merekomendasikan beberapa saham yang layak dikoleksi untuk kondisi yang 'hijau' tersebut adalah saham United Tractors Tbk (UNTR), saham Bank Jabar Banten Tbk (BJBR), dan saham Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

"Saham-saham yang dapat diperhatikan: UNTR, BJBR, BSDE," pungkasnya.

Sebelumnya, pada perdagangan kemarin IHSG ditutup menguat 104,1 poin atau 2,9% ke 3.635,93 pada perdagangan Rabu (12/10). Volume perdagangan mencapai 8,5 miliar saham senilai Rp5,7 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 212 saham naik, 44 saham turun dan 60 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp580,3 miliar, dengan pembelian asing mencapai Rp1,9 triliun dan penjualan asing Rp1,3 triliun.

Jangka Menegah, IHSG Terpangkas 'Double Digit'

INILAH.COM, Jakarta – Dalam jangka menengah, IHSG diprediksi bakal terpangkas hingga double digit dari penutupan akhir tahun lalu di level 3.703. Tapi, beberapa sektor saham menarik karena murah.

Pengamat pasar modal David Cornelismengatakan, dalam view jangka menengah, IHSG akan terpangkas hingga double digit dari penutupan akhir tahun lalu.Penutupan akhir tahun lalu di level 3.703,51.

Tapi, lanjutnya, dengan Price Earning Ratio (PER)sekitar 14 kali, sektor pertambangan dan pertanian menjadi menarik karena sudah terdepresiasi sangat dalam.“Begitu juga sektor aneka industri dan konsumsi serta keuangan yang menjadi primadona karena sifatnya sebagai defensive stocks ketika market sedang gonjang-ganjing,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Rabu (12/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup naik 104,178 poin (2,95%) ke level 3.635,931, dengan intraday tertinggi di 3.637,12 dan terendah di 3.516,62. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 22,606 poin (3,63%) ke level 645,506.Berikut ini wawncara lengkapnya:

Setelah tembus 3.600, bagaimana Anda melihat arah IHSG hari ini dan berikutnya?
Dalam jangka pendek indeks saham domestik melaju ke arah penguatan. Artinya, ada sinyal bullish di market saat ini, namun perlu dikonfirmasi di level resistance terdekatnya.Sedangkan dalam jangka menengah, indeks masih dalam trading range. Artinya, sideline di level support 3.300 hingga resistance 3.600.

Ini menunggu konfirmasi, apakah kembali ke bullish track atau masih akan sideways, atau balik kembali ke bearish menuju support kuat di sekitar 3.200-3.300. Penentuan konfirmasi tersebut ada di level 3.600-3.700. Jika ditembus ke atas, artinya dalam jangka menengah IHSG kembali positif.Karena itu, setelah tembus resistance 3.600 pada perdagangan Rabu (12/10), arah IHSG dalam jangka pendek, kecenderungannya tetap naik menuju resistanceselanjutnya di 3.800-3.900.

Sudah dipastikan ke arah 3.800-3.900?
Setelah mampu tembus 3.600, harus dilihat konfirmasi kekuatan penembusan itu dalam 2 hari yang tersisa di pekan ini. Saat ini, masih ada resistances minor di sekitar 3.600-3.700. Arahnya cenderung ke atas menembus resistance itu ke arah 3.800-an dalam jangka pendek. Sebab, sentiment saat ini cenderung positif.

Hanya saja,pasar perlu konfirmasi kekuatan sinyal bullish itu, apakah terus menembus resistance-resistance minor atau tidak. Kalau penembusan ke atas level psikologis 3.600 kuat, level 3.600 itu dapat dijadikan support. Resistance 3.600 itu akan berubah menjadi support ketika tertembus dan cukup kuat tidak jatuh lagi ke bawah 3.600 dalam 2 hari terakhir pekan ini. Maka, jika tetap berada di atas 3.600. Dalam jangka pendek-menengah, IHSG kembali ke 'track bullish'-nya dan menuju ke next target di 3.800-3.900.

Apakah penguatan indeks mendapat dukungan dari faktor fundamental?
Secara fundamental, earning season dan penurunan BI rate pekan ini dapat menjadi katalis kenaikan IHSG dalam jangka pendek setelah menguat dalam 6 hari terakhirdan juga diselingi koreksi sehat di akhir pekan lalu.

BI rate tidak perlu turun lebih lanjut setelah diturunkan ke level 6,5% sejak ditetapkan Februari lalu 6,75%. Inflasi maupun ekspektasi inflasi memang rendah, namun volatilitas di pasar uang masih perlu diperhatikan. Jika pergerakan Rupiah terlalu ‘liar’ dapat memberi efek negatif ke pasar modal (IHSG) dalam jangka pendek.

Bagaimana dengan view jangka menengah?
Dalam view jangka menengah, IHSG akan terpangkas hingga double digit dari penutupan akhir tahun lalu.Penutupan tahun lalu di level 3.703,51.Tapi, dengan Price Earning Ratio (PER)sekitar 14 kali, sektor pertambangan dan pertanian menjadi menarik karena sudah terdepresiasi sangat dalam.Begitu juga sektor aneka industri dan konsumsi serta keuangan yang menjadi primadona karena sifatnya sebagai defensive stocks ketika market sedang gonjang-ganjing.

Sebarapa besar pengaruh eksternal bagi Indonesia?
Dalam jangka menengah, Indonesia tetap tidak akan dapat terlepas dari pengaruh krisis perekonomian global, khususnya Eropa & AS. Sebab, efek transmisi dan tautan antar pasar/bursa, sedikit banyaknya akan terguncang karena faktor eksternal tersebut.Namun, dampak krisis global ke Indonesia masih terbatas melalui jalur perdagangan riil saja, tidak meluas ke makro.

Apa yang jadi perhatian utama Anda?
Dari luar negeri, Yunani berencana mengeluarkan 880 juta euro untuk obligasi sebagai jaminan berdasarkan kesepakatan bailout senilai 109 miliar euro. Jika tidak ditanggulangi, bisa saja terjadi domino efek ke perlambatan ekonomi, bahkan krisis ekonomi Jerman dan Perancis, serta pasar keuangan bergolak di seluruh dunia.

Di sisi lain, penerbitan Eurobond bukan solusi untuk mencegah penularan krisis dari Yunani. Penerbitannya,justru akan menaikkan biaya pinjaman obligasi negara lain. Stimulus fiskal yang bersumber dari utang luar negeri saat ini relatif sulit diterapkan karena banyak negara yang mengalami defisit anggaran lebih besar ketimbang Produk Domestik Bruto (PDB)-nya. Kebijakan ini harus sangat hati-hati dan bisa kontraproduktif dengan kebijakan The Fed ‘Operation Twist’.

Reli Wall Street masih berlanjut hingga penutupan

Reli Wall Street masih berlanjut hingga penutupan
NEW YORK. Sebagian besar saham yang ditransaksikan di Wall Street ditutup dengan reli kemarin malam. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 1% menjadi 1.207,25. Dengan demikian, reli S&P 500 selama tiga hari mencapai 4,5%. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,9% menjadi 11.518,85.

Saham-saham finansial dan industri mencatatkan kenaikan paling tinggi di antara sepuluh sektor lain yang ditransaksikan pada indeks S&P 500. Sementara itu, sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa AS adalah JPMorgan Chase & Co dan Bank of America Corp melonjak masing-masing lebih dari 2,7%. Selaim itu, General Electric Co dan 3M Co naik lebih dari 1,6%. PepsiCo Inc juga mencatatkan kenaikan sebesae 2,9%.

Aksi beli yang melanda Wall Street terjadi setelah pimpinan Eropa akhirnya merilis roadmap rencana penanggulangan krisis utang Eropa. Sentimen lainnya, the Federal Reserve menyatakan akan mendiskusikan lebih jauh rencana pembelian aset.

"Pasar tidak mau turun lebih dalam lagi. Masalah di Eropa sepertinya akan terselesaikan. Meski nantinya banyak hal yang bisa menjadi benar atau salah," jelas Liam Dalton, chief executive officer Axiom Capital Management Inc di New York.

Catatan saja, indeks Dow Jones sudah naik 8,1% sejak menyentuh level terendahnya tahun ini pada 3 Oktober lalu seiring optimisme mengenai Eropa. Sebelumnya, indeks Dow Jones sempat anjlok 17% dari posisi tertingginya tahun ini.

Investor melepas valuta Asia dan masuk ke dollar AS

 Investor melepas valuta Asia dan masuk ke dollar AS
JAKARTA. Sebagian besar valuta Asia kembali melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Penyelesaian krisis utang Eropa yang tersendat memberi alasan bagi investor untuk menjauh dari aset berisiko, termasuk valuta Asia.

The Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index menyusut selama dua hari terakhir. Pemicu ketidakpercayaan terhadap valuta Asia kali ini adalah penolakan Parlemen Slowakia untuk menambah dana talangan dalam mengatasi krisis utang Eropa.

"Pasar mencemaskan krisis utang Eropa akan melebar menjadi krisis finansial. Di saat seperti ini, permintaan dollar AS tentu meningkat," ujar Hideki Hayashi, periset Japan Center for Economic Research di Tokyo, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.

The Asia Dollar Index, yang mengukur bobot the greenback terhadap 10 valuta Asia di luar yen Jepang, Rabu (12/10), menyusut 0,2% menjadi 115,23. Won Korea Selatan (Korsel) melemah 0,8% menjadi 1.173,55 per dollar AS, ringgit Malaysia turun 0,4% menuju 3,1535 per dollar AS. Rupiah terkoreksi 0,4% hingga Rp 8.948 per dollar AS.

Peso Filipina menurun 0,3% menjadi 43,555 per dollar AS. Peso Filipina menyusut selama dua hari setelah pemerintah setempat memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini dan tahun depan lantaran ekspor Agustus anjlok paling dalam sejak September 2009.

Won (KRW) melorot dari posisi terkuatnya selama dua pekan terakhir setelah sebagian investor asing keluar dari pasar saham lokal. Bloomberg mencatat penjualan bersih (net sell) investor asing di bursa Seoul selama tiga bulan terakhir mencapai US$ 8 miliar.

Otoritas Korsel melaporkan tingkat pengangguran di negara itu pada September sebesar 3,2%. Angka itu lebih tinggi daripada bulan sebelumnya sebesar 3,1%, yang merupakan level terendah sejak Juli 2008. "Pasar masih bolak balik sejalan kemajuan dan kemunduran rencana penyelesaian krisis Eropa," ujar Park Joo Hyung, dealer valuta Korea Exchange Bank.

Analis Indosukses Futures, Herry Setyawan, memprediksi, valuta Asia masih rawan berubah hingga pekan depan. Pelaku pasar masih menunggu kepastian penyelesaian krisis utang Eropa. "Saat ini, orang lebih nyaman memegang dollar AS," ujar dia.

Herry menebak USD/KRW pekan depan berkisar 1.045 hingga 1.250. Sedang pairing USD/MYR berkisar 2,92-3,2.

Wall Street Kian 'Hijau' oleh Optimisme Penanganan Krisis Eropa

Gb
New York - Perkembangan penanganan krisis Eropa yang semakin positif kembali membawa bursa Wall Street ke teritori positif. Indeks S&P 500 bahkan mencetak gain terbesar sejak Maret 2009.

Sementara indeks Dow Jones yang sudah lama mengalami tekanan karena berbagai sentimen negatif, akhirnya bisa kembali ke teritori positif untuk sepanjang tahun ini.

"Banyak orang yang memiliki uang tunai dan telah khawatir tentang sejumlah risiko makro dan besar sedang berpikir: mungkin kami harus kembali karena ini sudah menjadi tahun yang berat dan mungkin menjadi benar-benar berat jika kami melewatkan kuartal IV yang besar," ujar Hank Smith, chief investment officer Haverford Trust Co seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/10/2011).

Pada perdagangan Rabu (12/10/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 102,55 poin (0,90%) ke level 11.518,85. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 11,71 poin (0,98%) ke level 1.207,25 dan Nasdaq menguat 21,70 poin (0,84%) ke level 2.604,73.

Saham-saham sektor perbankan memimpin penguatan kembali, dengan indeks bank KBW naik hingga 3,3%. Saham Citigroup melonjak hingga 5% menjadi US$ 29,22.

Investor mendapatkan sentimen positif setelah para anggota Dewan Slovakia berhasil mencapai kesepakatan untuk kembali melakukan voting guna meratifikasi tambahan pendanaan bagi kawasan Uni Eropa. Hal itu diharapkan secara efektif mengakhiri sebuah krisis yang mengancam kehidupan kawasan Eropa, sekaligus mengganggu stabilitas pasar finansial. Slovakia akan menjadi negara terakhir dari 17 anggota Euro yang menyetujui dana penyelamatan Uni Eropa (EFSF).

Saham PepsiCo Inc tercatat naik 2,9% menjadi US$ 62,70, setelah melaporkan pendapatannya yang sedikit melebihi ekspektasi dan bisa mencapai target tahun ini. Namun saham Alcoa Inc turun 2,4% menjadi US$ 10,05 sehari setelah melaporkan pendapatannya.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 8,5 miliar lembar saham, di atas rata-rata harian yang sebesar 8 miliar lembar saham.

(qom/qom)