Kamis, 13 Oktober 2011

Jangka Menegah, IHSG Terpangkas 'Double Digit'

INILAH.COM, Jakarta – Dalam jangka menengah, IHSG diprediksi bakal terpangkas hingga double digit dari penutupan akhir tahun lalu di level 3.703. Tapi, beberapa sektor saham menarik karena murah.

Pengamat pasar modal David Cornelismengatakan, dalam view jangka menengah, IHSG akan terpangkas hingga double digit dari penutupan akhir tahun lalu.Penutupan akhir tahun lalu di level 3.703,51.

Tapi, lanjutnya, dengan Price Earning Ratio (PER)sekitar 14 kali, sektor pertambangan dan pertanian menjadi menarik karena sudah terdepresiasi sangat dalam.“Begitu juga sektor aneka industri dan konsumsi serta keuangan yang menjadi primadona karena sifatnya sebagai defensive stocks ketika market sedang gonjang-ganjing,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Rabu (12/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup naik 104,178 poin (2,95%) ke level 3.635,931, dengan intraday tertinggi di 3.637,12 dan terendah di 3.516,62. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 22,606 poin (3,63%) ke level 645,506.Berikut ini wawncara lengkapnya:

Setelah tembus 3.600, bagaimana Anda melihat arah IHSG hari ini dan berikutnya?
Dalam jangka pendek indeks saham domestik melaju ke arah penguatan. Artinya, ada sinyal bullish di market saat ini, namun perlu dikonfirmasi di level resistance terdekatnya.Sedangkan dalam jangka menengah, indeks masih dalam trading range. Artinya, sideline di level support 3.300 hingga resistance 3.600.

Ini menunggu konfirmasi, apakah kembali ke bullish track atau masih akan sideways, atau balik kembali ke bearish menuju support kuat di sekitar 3.200-3.300. Penentuan konfirmasi tersebut ada di level 3.600-3.700. Jika ditembus ke atas, artinya dalam jangka menengah IHSG kembali positif.Karena itu, setelah tembus resistance 3.600 pada perdagangan Rabu (12/10), arah IHSG dalam jangka pendek, kecenderungannya tetap naik menuju resistanceselanjutnya di 3.800-3.900.

Sudah dipastikan ke arah 3.800-3.900?
Setelah mampu tembus 3.600, harus dilihat konfirmasi kekuatan penembusan itu dalam 2 hari yang tersisa di pekan ini. Saat ini, masih ada resistances minor di sekitar 3.600-3.700. Arahnya cenderung ke atas menembus resistance itu ke arah 3.800-an dalam jangka pendek. Sebab, sentiment saat ini cenderung positif.

Hanya saja,pasar perlu konfirmasi kekuatan sinyal bullish itu, apakah terus menembus resistance-resistance minor atau tidak. Kalau penembusan ke atas level psikologis 3.600 kuat, level 3.600 itu dapat dijadikan support. Resistance 3.600 itu akan berubah menjadi support ketika tertembus dan cukup kuat tidak jatuh lagi ke bawah 3.600 dalam 2 hari terakhir pekan ini. Maka, jika tetap berada di atas 3.600. Dalam jangka pendek-menengah, IHSG kembali ke 'track bullish'-nya dan menuju ke next target di 3.800-3.900.

Apakah penguatan indeks mendapat dukungan dari faktor fundamental?
Secara fundamental, earning season dan penurunan BI rate pekan ini dapat menjadi katalis kenaikan IHSG dalam jangka pendek setelah menguat dalam 6 hari terakhirdan juga diselingi koreksi sehat di akhir pekan lalu.

BI rate tidak perlu turun lebih lanjut setelah diturunkan ke level 6,5% sejak ditetapkan Februari lalu 6,75%. Inflasi maupun ekspektasi inflasi memang rendah, namun volatilitas di pasar uang masih perlu diperhatikan. Jika pergerakan Rupiah terlalu ‘liar’ dapat memberi efek negatif ke pasar modal (IHSG) dalam jangka pendek.

Bagaimana dengan view jangka menengah?
Dalam view jangka menengah, IHSG akan terpangkas hingga double digit dari penutupan akhir tahun lalu.Penutupan tahun lalu di level 3.703,51.Tapi, dengan Price Earning Ratio (PER)sekitar 14 kali, sektor pertambangan dan pertanian menjadi menarik karena sudah terdepresiasi sangat dalam.Begitu juga sektor aneka industri dan konsumsi serta keuangan yang menjadi primadona karena sifatnya sebagai defensive stocks ketika market sedang gonjang-ganjing.

Sebarapa besar pengaruh eksternal bagi Indonesia?
Dalam jangka menengah, Indonesia tetap tidak akan dapat terlepas dari pengaruh krisis perekonomian global, khususnya Eropa & AS. Sebab, efek transmisi dan tautan antar pasar/bursa, sedikit banyaknya akan terguncang karena faktor eksternal tersebut.Namun, dampak krisis global ke Indonesia masih terbatas melalui jalur perdagangan riil saja, tidak meluas ke makro.

Apa yang jadi perhatian utama Anda?
Dari luar negeri, Yunani berencana mengeluarkan 880 juta euro untuk obligasi sebagai jaminan berdasarkan kesepakatan bailout senilai 109 miliar euro. Jika tidak ditanggulangi, bisa saja terjadi domino efek ke perlambatan ekonomi, bahkan krisis ekonomi Jerman dan Perancis, serta pasar keuangan bergolak di seluruh dunia.

Di sisi lain, penerbitan Eurobond bukan solusi untuk mencegah penularan krisis dari Yunani. Penerbitannya,justru akan menaikkan biaya pinjaman obligasi negara lain. Stimulus fiskal yang bersumber dari utang luar negeri saat ini relatif sulit diterapkan karena banyak negara yang mengalami defisit anggaran lebih besar ketimbang Produk Domestik Bruto (PDB)-nya. Kebijakan ini harus sangat hati-hati dan bisa kontraproduktif dengan kebijakan The Fed ‘Operation Twist’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar