Kamis, 13 Oktober 2011

Analis: IHSG akan bergerak mixed dan telah memasuki fase overbought

JAKARTA. Pada perdagangan Rabu (12/10), indeks Dow Jones ditutup naik 103 point (0,9%) ke level 11.518,85. Kenaikan tersebut terjadi di tengah sinyal kepastian penyelesaian krisis utang di Eropa serta rencana buyback asset yang akan dilakukan oleh bank sentral AS, Federal Reserve Bank.

Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin (12/10) ditutup naik 104 point (2,95%) ke level 3.635,93. Investor asing tercatat melakukan net buy pada pasar regular sebesar Rp 567,1 miliar dengan saham yang paling banyak di beli adalah BMRI, BBRI, UNTR, BBNI dan BUMI.

"Secara teknikal, IHSG berhasil kembali menguat dengan break dari garis resistance-nya di level 3.579. Candlestick membentuk pola bullish marubozu yang berarti besarnya kekuatan daya beli," jelas Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi.

Dia menambahkan, dari pergerakan indikator terlihat MA5 dan MA20 berpotensi membentuk golden cross. Namun perlu diperhatikan candlestick yang telah berada di area overbought.

"Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak mixed pada kisaran 3.579-3.673," ujarnya.

Betrand juga bilang, investor harus memperhatikan pergerakan indikator yang telah memasuki fase overbought (jenuh beli) sehingga perlu mewaspadai akan adanya aksi profit taking. Saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain TINS, ANTM dan BUMI.

Sementara itu, dalam hasil riset yang dirilis hari ini, Indosurya Asset Management memprediksi IHSG akan berada pada support 3.476-3.555 dan resistance 3.676-3.717. IHSG hampir membentuk white marubozu dengan posisi sedikit middle bollinger bands.

Secara teknikal, MACD masih melanjutkan kenaikannya setelah mengkonfirmasi pembentukan golden cross dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih bergerak naik dan mendekati area overbought.

"Penguatan ini memperlihatkan mulai banyak investor yang kembali aktif masuk ke bursa seiring sentimen positif yang beredar. Hal ini didukung oleh peningkatan volume perdagangan selama beberapa hari terakhir," urai Reza Priyambada, Managing Research Indosurya.

Reza juga bilang, diharapkan sentimen positif ini tetap terjaga dan tidak terhambat oleh adanya aksi profit taking sesaat setelah terjadinya kenaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar