Selasa, 25 Oktober 2011

Aksi Beli Selektif , IHSG Naik Tipis

INILAH.COM, Jakarta – Indeks berhasil melanjutkan penguatan meskipun sangat tipis. Mixednya bursa lokal, mengayun IHSG di teritori positif dan negatif.

Pada perdagangan Selasa (25/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik tipis 3,696 (0,1%) ke level 3.710,478, dengan intraday tertinggi di 3.733,92 dan terendah di 3.700,65. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 1,05 poin (0,16%) ke level 660,67.

Indeks sepanjang perdagangan bergerak fluktuatif. Dibuka naik 0,4% ke level 3.721, indeks naik turun hingga pada sesi pertema bertengger di angka 3.709 dan akhirnya ditutup di level 3.710 .

Helmi Therik, analis dari AAA Securities mengatakan, IHSG menguat tipis di tengah mixednya bursa regional. Menurutnya, meski terbatas, upside di saham-saham big caps masih ada. “Investor pun mengakumulasi saham-saham fundamental kuat yang harganya sudah tertekan dalam,”ujarnya.

Bursa AS kembali ditutup menguat didorong kenaikan saham-saham sektor teknologi dan tambang. Rilis kinerja kuartal ketiga 2011 Caterpillar Inc yang lebih baik dari ekspektasi, menjadi sentimen positif penguatan bursa AS. “Pasar pun optimistis akan ada keputusan krusial mengenai Eropa pada Rabu (26/10) besok,” katanya.

Menurutnya, masalah Eropa sangat pelik, karena pembicaraan Uni Eropa akhir pekan kemarin sifatnya masih pencegahan perluasan krisis. Sementara solusi pemulihan krisis masih panjang. Ini berarti masih ada ancaman penurunan kualitas kredit dan kecukupan modal perbankan Eropa. Selain perlambatan ekonomi, karena negara-negara di Eropa terpaksa harus melakukan pengetatan fiskal yang berdampak pada minimnya stimulus fiskal.

“Saat ini, pasar tinggal menunggu keputusan konkrit kesepakatan Uni Eropa dalam penyelesaian krisis, termasuk keputusan penggunaan dana darurat ESFS (European Stability Finacial Fund),” paparnya.

Harga komoditas yang melanjutkan relinya, juga menopang penguatan bursa. Harga minyak melonjak 4.4% ke level US$91.2/barel setelah rilis data manufaktur China Oktober diperkirakan naik. Harga logam dunia juga menguat signifikan, seperti nikel yang naik 6,3% dan timah yang naik 4%.

Indeks sesi II ditutup dengan kenaikan tipis

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejalan dengan pergerakan bursa Asia. Pada pukul 16.00, indeks ditutup tipis dengan kenaikan 0,1% menjadi 3.710,478.

Sekitar 110 saham ditransaksikan melorot. Sedangkan 98 saham lainnya bergerak positif dan 89 saham diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 3,931 miliar saham senilai Rp 3,875 triliun.

Sektor pertambangan mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 0,93%. Kemudian dilanjutkan dengan sektor perdagangan dan industri lain-lain dengan kenaikan masing-masing sebesar 0,54% dan 0,49%. Sedangkan sektor yang mencatatkan penurunan paling tinggi adalah sektor agrikultur sebesar 0,16%.

Tiga saham yang menghuni posisi top gainers di antaranya: PT Indofarma Tbk (INAF) naik 29,55% menjadi Rp 114, PT Indo Straits (PTIS) naik 15,49% menjadi Rp 820, dan PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP) naik 14,75% menjadi Rp 700.

Sementara, saham-saham di posisi top losers di antaranya: PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) turun 9,78% menjadi Rp 83, PT Tifico Fiber Indonesia Tbk (TFCO) turun 8,65% menjadi Rp 475, dan PT Ever Shine Tex Tbk (ESTI) turun 7,62% menjadi Rp 97.

Catatan saja, bursa Asia sore ini masih bergerak fluktuatif. Pada pukul 17.05 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tak banyak mengalami perubahan di posisi 119,17.

Saham Energi Jaga Penguatan Bursa Eropa

Saham Energi Jaga Penguatan Bursa Eropa
INILAH.COM, London - Laba perusahaan kuartal III berhasil mengimbangi sikap hati-hati investor menjelang KTT Uni Eropa besok sehingga bursa Eropa menguat pada Selasa (25/10) pagi.

Indeks FTSE naik 0,2% ke 5.583, indeks DAX naik 0,1% ke 6.068, indeks CAC turun 0,065 ke 3.215, seperti mengutip dari yahoofinance.com. Penguatan dipengaruhi saham perusahaan energi dengan ekspektasi laba kuartal II seperti BP Plc dan BG Group Plc.

Kanselir Jerman Angela Merkel dan para pemimpin sesama akan bertemu lagi di Brussel besok untuk pertemuan puncak kedua, membahas dana bailout Eropa. Mereka akan memutuskan rencana rekapitalisasi bank Eropa.

"Kami melihat tugas berat bagi politisi. Kita prihatin dengan kondisi di perbankan Eropa," kata John Ricciardi, kepala investasi di Kestrel partners LPP di London.

Investor Wait and See, IHSG Flat

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup flat karena investor masih menunggu hasil pertemuan para petinggi Eropa soal penanggulangan krisis. Indeks cuma naik tipis tiga poin saja.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis di posisi Rp 8.840 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.835 per dolar AS.

Membuka perdagangan, IHSG menguat 15,443 poin (0,41%) ke level 3.722,225. Menguatnya bursa global juga ikut membantu pergerakan indeks.

Setelah naik tinggi ke posisi 3.733,927, indeks langsung meluncur tajam bak roller coaster ke posisi terendahnya di 3.700,653. Pergerakan indeks setelahnya langsung fluktuatif.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 2,757 poin (0,07%) ke level 3.709,539. Aksi tunggu investor masih berlanjut sambil menanti hasil pertemuan para petinggi Eropa.

Indeks terus bergerak labil memasuki perdagangan sesi II, dibarengi dengan beberapa aksi ambil untung. Aksi beli selektif masih terjadi di saham-saham lapis dua.

Menutup perdagangan, Selasa (25/10/2011), IHSG naik tipis 3,696 poin (0,09%) ke level 3.710,478. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 1,054 poin (0,15%) ke level 660,670.

Profit takin terjadi di saham-saham berbasis finansial, properti dan agribisnis. Sementara saham-saham tambang memimpin penguatan bursa.

Indeks sektoral di lantai bursa didominasi warna hijau, meski beberapa masih ada yang memerah dan menjadi pemberat bursa, yaitu indeks sektor agribisnis, industri dasar, properti dan finansial.

Investor masih menanti hasil dari pertemuan petinggi Eropa akan kebijakan penyelesaian krisis utang setempat. Pada hari terakhir pertemuan besok, diharapkan ada kesepakatan dan detail mengenai cara penanggulangan krisis.

Transaksi pemodal asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 192,041 miliar di pasar reguler dan negosiasi. Investor asing terlihat lebih agresif ketimbang domestik.


Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 114.809 kali pada volume 3,931 miliar lembar saham senilai Rp 3,875 triliun. Sebanyak 107 saham naik, sisanya 117 saham turun, dan 215 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia masih bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Membaiknya data

manufaktur China membuat investor pede pertumbuhan ekonomi di Asia masih terjaga.

Berikut situasi dan kondisi di bursa-bursa regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melonjak 39,34 poin (1,66%) ke level 2.409,67.
  • Indeks Hang Seng menguat 196,38 poin (1,05%) ke level 18.968,20.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 81,67 poin (0,92%) ke level 8.762,31.
  • Indeks Straits Times turun tipis 0,54 poin (0,02%) ke level 2.760,41.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indomobil (IMAS) naik Rp 650 ke Rp 12.400, Astra Agro (AALI) naik Rp 350 ke Rp 20.200, Bayan (BYAN) naik Rp 250 ke Rp 19.100, dan Astra Internasional (ASII) naik Rp 250 ke Rp 68.300.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multibreeder (MBAI) turun Rp 650 ke Rp 14.100, Semen Gresik (SMGR) turun Rp 350 ke Rp 9.000, SMART (SMAR) turun Rp 200 ke Rp 5.900, dan Mayora (MYOR) turun Rp 150 ke Rp 13.650.

(ang/qom)

Asing Net Buy, IHSG Sesi I Menguat 0,07%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia menguat 2,76 poin atau 0,07% ke 3.709,54 pada penutupan sesi I perdagangan Selasa (25/10). Volume perdagangan 2,3 miliar saham senilai Rp2,2 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 112 saham turun, 92 saham naik dan 83 saham stagnan. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp130,04 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp991,8 miliar dan penjualan asing sebesar Rp861,7 miliar.

Indeks tidak dapat menjaga kenaikan tajam pada pembukaan. Bahkan sempat berada di zona negatif dengan level terendah di 3.700 dan level tertinggi di 3.733.

Sebagian besar bursa Asia melemah seperti Nikkei turun 0,4% ke 8.807, indeks KLSE turun 0,06% ke 1.449, indeks STI turun 0,1% ke 2.757, indeks Kospi turun 0,3% ke 1.892. Namun indeks Hang Seng naik 0,5% ke 18.873, indeks Shanghai naik 0,6% ke 2.386.

Keruntuhan Ekonomi China Bisa Jadi Bencana Besar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Perdebatan pendaratan keras ekonomi China sebuah cerita klasik risiko berekor - skenario tidak mungkin, tetapi jika itu terjadi konsekuensinya bisa menjadi bencana besar.

Karena negara yang memiliki hubungan perdagangan yang dekat dengan mereka seperti Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan dan Hong Kong, seperti dikutip Reuters, akan menjadi negara yang pertama merasakan sakit jika pertumbuhan China melemah secara dramatis.

Bahkan, mungkin akan menyebabkan krisis yang lebih besar daripada apa yang terjadi akibat kebangkrutan Lehman Brothers pada tahun 2008 dengan menyebarkan kerusakan yang signifikan di luar Asia.

Melihat survei HSBC terbaru dari sektor manufaktur China yang dirilis pada Senin, tidak ada bukti bahwa pertumbuhan negara dengan ekonomi terbesar kedua dunia ini akan runtuh. Memang, tidak salah satu dari 30 ekonom yang disurvei oleh Reuters pekan lalu memperkiraan pertumbuhan ekonomi China 2012 akan jatuh di bawah 8 persen.

Tapi itu tidak membuat spekulasi sepi bahwa China sedang menuju bencana ekonomi. Beberapa ekonom telah mencoba untuk menghitung dampak potensial kejatuhan hanya dalam kasus ramalan mereka yang terbukti terlalu optimis.

Ekonom Bank of America-Merrill Lynch memprediksi bahwa jika riil per kapita produk domestik bruto China turun sebesar 2 poin persentase, rasa sakit masih akan terasa di Asia. "Ini akan mengambil shock berat ke China untuk dampal negatif yang akan dikirim di luar Asia," tulis mereka dalam catatan kepada kliennya pekan lalu.

Penurunan 4 poin persentase akan cukup untuk menyebar ke bagian lain dari Eropa dan Timur Tengah, dengan pertumbuhan penderitaan di negara-negara termasuk Rusia, Kuwait dan Finlandia. Pertumbuhan global tahunan mungkin akan jatuh sebesar 0,5 poin persentase.

Ekonomi China dalam rekaman terakhir mencatat penurunan di mana-mana mendekati kebangkrutan Lehman. Dari tahun ke tahun pertumbuhan jatuh ke 6,8 persen pada kuartal keempat tahun 2008, turun dari 9,0 persen dalam tiga bulan sebelumnya.

Sebuah penurunan 6 poin persen riil per kapita PDB China, akan membahayakan negara ekonomi terbesar Eropa seperti Jerman, Perancis dan Inggris - dan bahkan pertumbuhan ekonomi AS. Mungkin akan mencukur 0,8 poin persentase pertumbuhan global. Itu akan menjadi penurunan signifikan sejak Dana Moneter Internasional memperkirakan output dunia relatif rendah ke 4 persen pada tahun 2012.

Siapa saja tiga bluechips yang menyebabkan indeks tertekan di sesi I?

JAKARTA. Pergerakan indeks yang fluktuatif di sepanjang sesi I menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya mencatatkan kenaikan sebesar 2 poin pada penutupan sesi I.

Aksi jual sejumlah saham bluechips menyebabkan indeks tertekan di sesi I. Tiga di antaranya, yakni:

- PT Bank Mandiri (BMRI)
Saham BMRI tercatat melorot 2,17% menjadi Rp 6.750 di sesi I. Sejumlah broker yang banyak melepas kepemilikannya atas saham ini adalah Mandiri Sekuritas senilai Rp 48,45 miliar, UBS Securities senilai Rp 21,79 miliar, dan Merrill Lynch senilai Rp 20,87 miliar.

- PT Semen Gresik (SMGR)
Saham SMGR tercatat melorot 1,6% menjadi Rp 9.200 di sesi I. Sejumlah broker yang banyak melepas kepemilikannya atas saham ini adalah CLSA Indonesia senilai Rp 3,20 miliar, Kim Eng Securities senilai Rp 3,13 miliar, dan Credit Suisse Securities senilai Rp 1,8 miliar.

- PT Perusahaan Gas Negara (PGAS)
Saham PGAS tercatat melorot 0,88% menjadi Rp 2.800 di sesi I. Sejumlah broker yang banyak melepas kepemilikannya atas saham ini adalah RBS Asia Securities senilai Rp 140,42 miliar, Macquarie Capital senilai Rp 8,46 miliar, dan eTrading Securities senilai Rp 7,79 miliar.

Pada sesi I, posisi indeks tak banyak mencatatkan perubahan

JAKARTA. Setelah sempat beberapa kali keluar masuk zona hijau, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau. Pada pukul 12.00, indeks naik tipis 0,07% menjadi 3.709,539.

Sekitar 87 saham ditransaksikan naik. Sementara, jumlah saham yang melorot mencapai 102 saham dan 77 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini terbilang sepi karena hanya melibatkan 2,339 miliar saham senilai Rp 2,259 triliun.

Sektor-sektor yang ditransaksikan pun beragam. Kenaikan tertinggi dipegang oleh sektor infrastruktur sebesar 0,7%. Kemudian disusul oleh sektor pertambangan dan sektor industri lain-lain yang turun 0,44% dan 0,43%.

Di posisi top gainers, terdapat saham-saham: PT Indofarma Tbk (INAF) naik 21,59% menjadi Rp 107, PT Indo Straits (PTIS) naik 15,49% menjadi Rp 820, dan PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP) naik 14,75% menjadi Rp 700.

Sedangkan sejumlah saham yang ngendon di posisi top losers adalah: PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) turun 10,87% menjadi Rp 82, saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) turun 7,69% menjadi Rp 480, dan PT Wicaksana Overseas International Tbk (WICO) turun 7,14% menjadi Rp 52.

Bergerak Labil, IHSG Cuma Naik Tipis

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif akibat aksi ambil untung di saham-saham yang sudah naik tinggi. Aksi tunggu investor masih berlanjut sambil menanti hasil pertemuan para petinggi Eropa.

Membuka perdagangan, IHSG menguat 15,443 poin (0,41%) ke level 3.722,225. Menguatnya bursa global juga ikut membantu pergerakan indeks.

Setelah naik tinggi ke posisi 3.733,927, indeks langsung meluncur tajam bak roller coaster ke posisi terendahnya di 3.700,653. Pergerakan indeks setelahnya langsung fluktuatif.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (25/10/2011), IHSG naik tipis 2,757 poin (0,07%) ke level 3.709,539. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 1,113 poin (0,16%) ke level 660,729.

Aksi ambil untung melanda saham-saham yang sudah menguat dalam beberapa perdagangan terakhir, seperti di saham-saham berbasis finansial, properti dan agribisnis. Sedangkan yang masih menjadi incaran investor adalah saham-saham tambang.

Investor masih belum gencar mengakumulasi saham karena cenderung lakukan aksi tunggu sambil menanti hasil dari pertemuan petinggi Eropa akan kebijakan penyelesaian krisis utang setempat. Pertemuan ini akan berakhir besok Rabu.

Atas aksi tunggu ini, IHSG bergerak fluktuatif dan cenderung flat. Sempat bolak-balik di antara zona positif dan negatif namun dengan rentang yang tipis. Meski demikian, dana asing masih masuk ke lantai bursa.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 63.238 kali pada volume 2,339 miliar lembar saham senilai Rp 2,259 triliun. Sebanyak 92 saham naik, sisanya 112 saham turun, dan 82 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia bergerak mixed dengan kecenderungan menguat hingga siang ini. Membaiknya data manufaktur China membuat investor pede pertumbuhan ekonomi di Asia masih terjaga.

Berikut situasi di bursa-bursa regional hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 16,45 poin (0,69%) ke level 2.386,79.
  • Indeks Hang Seng naik 101,28 poin (0,54%) ke level 18.873,10.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 40,44 poin (0,46%) ke level 8.803,54.
  • Indeks Straits Times turun tipis 2,65 poin (0,10%) ke level 2.758,30.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indomobil (IMAS) naik Rp 1.000 ke Rp 12.750, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 250 ke Rp 56.950, United Tractor (UNTR) naik Rp 250 ke Rp 24.200, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 200 ke Rp 41.450.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Mayora (MYOR) turun Rp 150 ke Rp 13.650, Semen Gresik (SMGR) turun Rp 150 ke Rp 9.200, Chandra Asri (TPIA) turun Rp 150 ke Rp 3.000, dan Bank Mandiri (BMRI) turun Rp 150 ke Rp 6.750.

(ang/qom)

Krisis Eropa dan Dampaknya ke Bursa Domestik

INILAH.COM, Jakarta – Para pertinggi Eropa belum juga menelurkan solusi konkritnya. Namun, analis pasar modal sudah sibuk mereka-reka dampaknya terhadap bursa saham domestik. Seperti apa?

Helmi Therik, analis dari AAA Securities mengatakan, pasar optimistis akan ada keputusan krusial mengenai Eropa pada Rabu (26/10) besok. Masalah Eropa ini dinilai sangat pelik, karena pembicaraan Uni Eropa akhir pekan kemarin sifatnya masih pencegahan perluasan krisis. Sementara solusi pemulihan krisis masih panjang.

Ini berarti masih ada ancaman penurunan kualitas kredit dan kecukupan modal perbankan Eropa. Selain perlambatan ekonomi, karena negara-negara di Eropa terpaksa harus melakukan pengetatan fiskal yang berdampak pada minimnya stimulus fiskal.

Saat ini, pasar tinggal menunggu keputusan konkrit kesepakatan Uni Eropa dalam penyelesaian krisis, termasuk keputusan penggunaan dana darurat ESFS (European Stability Finacial Fund).

Namun, sentimen pasar terangkat karena premi risiko mulai berangsur turun, terlihat pada yield spread di pasar obligasi yang menyempit dan CDS yang turun. Sementara di pasar saham, PER juga berangsur turun. “Meskipun sebenarnya PER turun lebih karena ekspektasi pertumbuhan laba bersih/EPS emiten yang naik karena masih ada pertumbuhan earning di kuartal tiga 2011,” ujarnya.

IHSG sendiri sudah mengalami penurunan PER cukup tajam dan kini berada di kisaran 10 kali. Premi risiko berangsur turun, tapi masih relatif tinggi, sehingga dengan PER 10 kali, sebenarnya diskon pasar masih relatif besar. “Jika faktor premi resiko dihilangkan, IHSG berpotensi ke 4.300,”paparnya.

Pada perdagangan Senin (24/10) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 86,118 poin (2,37%) ke level 3.706,782, dengan intraday tertinggi di 3.716,64 dan terendah di 3.621,12.

Hendri Effendi, analis dari Citi Pacific memperkirakan, IHSG hari ini masih akan konsolidasi dengan pergerakan di kisaran 3.662-3.730. Sentimen global masih mendominasi indeks, seperti pembicaraan krisis utang Eropa, lapoaran keuangan emiten AS dan data ekonomi AS. “Arah indeks ke depan akan ditentukan hari ini. Kalau resisten tembus, maka IHSG bisa terus menguat,”ujarnya.

Sementara Yuganur Wijanarko dari HD Capital mengatakan, IHSG sulit reverse bear trend ke level 2500. Kendati situasi regional saat ini sedang naik, namun momentum sulit dipertahankan karena krisis AS dan Eropa belum ada solusi permanen, “Sehingga IHSG rentan koreksi dalam dua bulan mendatang,” ujarnya.

Ia menilai, pertumbuhan ekonomi global masih tren turun, dengan potensi downgrade ke depan. Ini akan menurunkan minat di aset berisiko emergnig market. Sedangkan Indonesia, walaupun ditopang oleh ekonomi domestik, namun tidak imun terhadap kondisi global yang menurun.

Perlu diperhatikan bahwa perbankan Eropa yang potensi kesulitan likuiditas akiba krisis menjadi kontributor funding utama (70%) untuk emerging market, terutama Indonesia. “Capital outflow pun dapat terjadi dengan mudah di Indonesi karena sistem bebas, “katanya.

Adapun kenaikan fantastis di IHSG kemarin dinilai rentan profit taking, “Apalagi kondisi global masih volatile terhadap perkembangan berita krisis Amerika dan Eropa yang burubah setiap harinya.” [ast]

Hati-hati, Sektor Banking Rawan Profit Taking

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Selasa (25/10) ini diperkirakan masih akan melanjutkan penguatannya meski mulai rawan profit taking.

Samuel Sekuritas dalam ulasan pasarnya hari ini memperkirakan beberapa sektor yang telah menguat signifikan terutama sektor banking akan mengalami tekanan profit taking hari ini. Indeks diperkirakan akan bergerak sideways dengan rentang 3.665 – 3.730.

Bursa AS kembali ditutup menguat di awal pekan ini didorong oleh penguatan saham-saham sektor teknologi dan mining. Rilis kinerja kuartal 3-2011 Caterpillar Inc. yang lebih baik dari ekspektasi juga menjadi sentimen positif penguatan bursa AS semalam. Harga komoditas melanjutkan relinya dengan harga minyak melonjak 4,4% ke level US$91,2/barel setelah rilis data manufaktur China di bulan Oktober diperkirakan naik. Harga metal dunia juga menguat signifikan antara lain Nikel +6,3% dan Timah +4%.

Bursa Asia sendiri pagi ini dibuka mixed dengan kecenderungan menguat tipis seiring sentimen positif dari penguatan bursa AS dan komoditas semalam terkompensasi oleh spekulasi kinerja bank di China akan menurun seiring turunnya pertumbuhan ekonomi China.

Komposisi Segitiga Emas Dorong IHSG Bullish

INILAH.COM, Jakarta – Kokohnya fundamental makro ekonomi Indonesia dinilai jadi alasan bullish-nya IHSG. Pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah dan inflasi membentuk komposisi segitiga emas.

Pada perdagangan Senin (24/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 86,118 poin (2,37%) ke level 3.706,782, dengan intraday tertinggi di 3.716,64 dan terendah di 3.621,12. Sementara itu, indeks saham unggulan LQ45 ditutup menguat 19,371 poin (3,02%) ke level 659,616.

Presiden dan pendiri PT Astronacci Internasional Gema Goeyardi mengatakan, sejak awal dirinya optimistis pada pergerakan IHSG. Secara fundamental, ia tidak menemukan sedikitpun alasan mengapa orang harus berpikir indeks bearish dan bahkan pantas diperdagangkan di level 2.500 bahkan 1.700.

Menurutnya, pasar melihat dari makro ekonomi terlebih dahulu. “Saya menyebut komposisi segitiga emas dalam hal ini Gross Domestic Product (GDP) growth, nilai tukar rupiah, dan Inflasi,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (24/10).

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak 2009 yang terefleksi kepada IHSG didorong oleh consumer spending yang tinggi. Ini berbeda dengan periode bullish pada 2003-2007 yang lalu di mana komoditas yang menjadi motor. “Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia telah berhasil menumbuhkan daging dari tulangnya sendiri yang menjadi alasan utama mengapa IHSG sangat kuat 2 tahun terakhir,” ujarnya.

Sekarang ini, lanjutnya, Indonesia adalah juara ke-2 dalam hal consumer confidence di seluruh dunia. “Anda bisa melihat bahwa usaha di sektor riil berjalan dengan baik, yang ditandai dengan ekspor impor yang berjalan dengan lancar dan juga kalau kita melihat dari sudut pandang kredit semua semakin baik,” ungkapnya.

Berkaca pada 2008, Gema memaparkan, krisis yang membuat IHSG jatuh lebih dari 1.000 poin adalah krisis likuiditas hingga membuat bank-bank pun mempersulit pinjaman baik mulai kredit investasi, konsumsi hingga modal kerja.

Sekarang? Menurutnya, pertumbuhan permintaan kredit hingga kuartal 3 2011 masih kuat dengan estimasi konsensus menunjukkan pertumbuhan sebesar 23,87% menjadi Rp2.054 triliun. “Kredit investasi bertumbuh yang paling cepat sebesar 30% dari 2010 hingga 2011,” ungkap Gema.

Setelah itu, diikuti oleh kredit konsumer sebesar 24,8% dan kredit modal kerja sebesar 20,8%. Berdasarkan data dari Bisnis Indonesia (Unofficial), pertumbuhan loan-deposit ratio (LDR) mencapai 83,78%, yang mencetak rekor tertinggi sejak September 2010 pada 76,8%. “Dengan tingginya kredit investasi ini menunjukkan bahwa struktur ekonomi Indonesia sangat baik,” tandasnya.

Dengan berpikir lebih simple, lanjutnya, kenaikan kredit konsumsi menandakan, saat ini orang mampu melakukan spending untuk kepentingan konsumsi mereka. Ini menjadi salah satu sinyal bahwa sebenarnya ekonomi berjalan dengan baik.

Kondisi itu, juga diperkuat oleh riset dari AC Nielsen. Di Indonesia pada 2012 akan ada peningkatan masyarakat berekonomi menengah ke atas sebanyak kurang lebih 15-20%.

Lalu, kurs rupiah. Menurutnya, pada 2008 saat krisis rupiah melemah dan tak terbendung. Bagaimana dengan sekarang? “Saat crash yang lalu, rupiah sempat mencapai level 9.200 per dolar AS tetapi dengan cepat pemerintah menetralisir keadaan dan berhasil membuat rupiah stabil hingga hari ini.

Terakhir adalah inflasi. “Inflasi yang dapat kita lihat sekarang berkisar antara 4% (year on year/YoY) dan sudah dinilai stabil hingga Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan (BI rate),” timpalnya.

Dari ketiga hal di atas, Gema menegaskan, investor dapat melihat bahwa kondisi Indonesia sangat bagus. Kalaupun terpengaruh oleh krisis dari Eropa, hal itu adalah minor dan sifatnya sementara saja.

Mungkin, kata Gema, IHSG bisa menuju ke 2.500 tetapi itu justru jadi kesempatan emas untuk menjadi miliader baru dari pasar saham. “Sebaiknya analis yang memiliki out look bearish ekstrim juga memberikan outlook setelah bearish tersebut terjadi serta solusi mengatasinya,” imbuh Gema.

Menunggu keputusan Eropa, bursa Asia dilanda aksi jual

Menunggu keputusan Eropa, bursa Asia dilanda aksi jual
TOKYO. Sebagian besar indeks acuan Asia dilanda aksi jual pagi ini. Indeks Nikkei 225 Stock Average, misalnya, turun 0,4%. Sementara, indeks Kospi Korea Selatan tak banyak mengalami perubahan, dan indeks S&P/ASX 200 turun 0,2%.

Alhasil, pada pukul 09.55 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1% menjadi 119. Dari setiap tiga saham yang melorot, hanya ada satu saham yang naik.

Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Asia antara lain: Toyota Motor Corp yang turun 1,3%, Komatsu Ltd naik 2,6%, serta National Australia Bank Ltd yang turun 1,1%.

Penurunan bursa Asia terjadi karena investor saat ini tengah menunggu keputusan pimpinan Eropa terkait strategi mereka dalam menyelesaikan krisis utangnya. "Sangat jelas, faktor dominan yang mempengaruhi bursa Asia adalah apa yang terjadi di Eropa. Pada tahapan ini, menurut saya, ada optimisme bahwa pimpinan Eropa akan mencapai kesepakatan. Namun, tak sedikit dari investor yang meragukan, sehingga mereka menunggu keputusan besok," urai Angus Gluskie dari White Funds Management di Sydney.

Won menguat ke level paling perkasa dalam lima pekan terakhir

Won menguat ke level paling perkasa dalam lima pekan terakhir
SEOUL. Won Korea Selatan menguat ke level tertinggi dalam lima pekan terakhir. Pada pukul 09.45 waktu Seoul, won menguat 0,3% menjadi 1.130,20 per dollar. Sebelumnya, won menyentuh level 1.128,13, yang merupakan posisi paling perkasa sejak 19 September lalu.

Penguatan won ke level paling tinggi dalam lima minggu terakhir terjadi setelah data manufaktur China mendongkrak outlook ekspor Korea Selatan. Selain itu, spekulasi bahwa Eropa akan mampu menangani krisis utangnya menurunkan permintaan atas dollar AS.

"Won masih akan terus mencatatkan kenaikan seiring penantian investor akan hasil pertemuan pimpinan Eropa besok. Data manufaktur China menyokong pergerakan won karena investor melihat hal tersebut sebagai salah satu kunci indikator pertumbuhan ekonomi global," jelas Yu Won Jun, currency dealer Korea Exchange Bank di Seoul.

Sekadar tambahan informasi, dokumen yang dirilis pemerintah Jerman menunjukkan, European Financial Stability Facility dapat didongkrak dengan dua model yang dapat dikombinasikan dan diimplementasikan secara cepat. Sementara, data manufaktur China naik ke level 51,1 dari posisi bulan lalu di level 49,9.

Bursa Jepang mengambang di antara zona hijau dan merah

Bursa Jepang mengambang di antara zona hijau dan merah
TOKYO. Bursa Jepang pagi ini bergerak mengambang antara zona hijau dan zona merah. Pada pukul 09.25 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average tak banyak mengalami perubahan di level 8.844,10.

Saham-saham produsen komoditas dan produsen peralatan konstruksi mencatatkan kenaikan. Sementara, Toyota Motor Corp mencatatkan penurunan setelah menjelaskan bahwa tingkat produksi domestik bisa terancam akibat terendamnya pabrik mobil akibat banjir di Thailand.

Ancaman Krisis Bank Eropa Hantui Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (25/10) diprediksi melemah. Pidato presiden ECB soal krisis perbankan di Eropa jadi pemicunya.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi pelemahan rupiah hari ini salah satunya karena krisis utang Eropa masih jadi fokus pasar. Karena itu, laju rupiah sangat tergantung pada perkembangan resolusi krisis Uni Eropa dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa yang akan kembali digelar besok, Rabu (26/10).

Karena itu, lanjutnya, rupiah masih akan konsolidasi cenderung melemah. "Tapi, pelelmahan itu tidak akan signifikan dalam kisaran 8.850-8.950 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Di sisi lain, lanjutnya, dini hari tadi, Presiden European Central Bank (ECB) Jean-Claude Trichet berpidato. "Isinya menegaskan ancaman krisis perbankan yang tengah dialami Eropa," tandasnya.

Memang, semalam ada juga pidato dari salah satu anggota The Fed yang agak dovish (pro stimulus moneter dengan penurunan suku bunga). "Tapi, meski dovish pasar akan lebih condong merespon pidato Trichet sehingga sentimennya adalah pelemahan euro dan jadi tekanan bagi rupiah," tandasnya.

Di sisi lain, pelemahan rupiah juga karena siang nanti akan dirilis data sentimen konsumen Jerman untuk September 2011 yang angkanya diperkirakan turun jadi 5,1 dari sebelumnya 5,2. "Tapi, rupiah tidak akan mengalami pelemahan yang tajam karena pasar menanti KTT Uni Eropa besok dan ada harapan para menteri keuangan bisa menemukan resolusi krisis meskipun belum pasti," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (24/10) ditutup menguat 20 poin (0,22%) ke level Rp8.835/8.845 per dolar AS.

Pola Bullish, Pilih Saham Konsumsi & Bank!

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG Selasa (25/10) diprediksi naik seiring faktor teknikal yang berpola bullish. Tapi, waspadai perubahan sentimen dari Eropa. Saham-saham bank dan konsumsi bisa jadi pilihan.

Pada perdagangan Senin (24/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG )ditutup menguat 86,118 poin (2,37%) ke level 3.706,782, dengan intraday tertinggi di 3.716,64 dan terendah di 3.621,12.Sementara itu, indeks saham unggulan LQ45 ditutup menguat 19,371 poin (3,02%) ke level 659,616.

Vice President dan Senior Technical Analyst PT Samuel Securities Muhammad Al Fatih mengatakan, untuk sementara ini, dirinya masih punya pandangan positif terhadap IHSG. Salah satunya, karena pekan lalu, indeks sudah membentuk support kuat di level 3.580.

Selain itu, lanjutnya, trend line dari Moving Average Convergence-Divergence (MACD) juga menunjukkan kenaikan ke arah resistance 3.800-3.900. “Dengan pola pergerakan itu, indeks berada dalam pola bullish untuk sementara ini,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (24/10).

Tapi, lanjut Alfatih, karena market masih menantikan penyelesaikan krisis utang Yunani, pelaku pasar harus tetap waspada. Sebab, setiap saat Yunani bisa saja menjadi berita negatif di market. “Meskipun, indeks saat ini cenderung positif,” timpalnya.

Apalagi, positifnya laju indeks, juga mendapat dukungan dari faktor rilis kinerja keuangan emiten untuk kuartal III-2011. Di sisi lain, data-data ekonomi AS yang dirilis belakangan ini menunjukkan angka yang positif dibandingkan angka sebelumnya. Di antaranya, data tenaga kerja dan consumer confidence. “Jadi, kelihatannya, sentiment positif masih mewarnai market sejauh ini,” ungkap Alfatih.

Karena itu, ia menegaskan, Selasa (25/10) ini, indeks masih berpeluang menguat dengan catatan tidak ada berita negatif soal Yunani dan Eropa secara keseluruhan. “Untuk Selasa ini, indeks memiliki support di level 3.580 dan resistance pertama 3.730, resistance kedua di level 3.850,” papar Alfatih.

Hingga akhir pekan ini, menurut Alfatih, resistance indeks berada di level 3.800. Sementara itu, target resistance untuk jangka menengah di angka Rp3.900. “Setelah IHSG tembus 3.700, IHSG confirm menuju penguatan berikutnya. Tapi, pelaku pasar harus waspada. Sebab, market sangat fluktuatif,” ujarnya.

Alfatih menegaskan, selama belum ada perubahan berita positif ke negatif, dan secara teknikal IHSG menunjukkan penguatan, indeks dipastikan menguat. “Tapi, jika terjadi perubahan sentiment dari positif ke negative, pelaku pasar harus segera menyesuaikan diri terutama jika ada berita negative dari Eropa,” ungkapnya.

Dalam situasi ini, Alfatih mengaku belum bisa bicara soal investasi jangka panjang. Kaena itu, bemain saham saat ini, sifatnya masih jangka pendek. Sebab, perubahan-perubahan penyelesaikan krisis utang Eropa belum pasti. “Apalagi, kita melihat masalah Yunani bukanlah suatu hal yang mudah diselesaikan,” tandasnya.

Tapi, menurutnya, paling tidak sejauh ini sentimennya masih positif di market. “Secara sektoral, saya menyarankan pasar untuk mencermati saham konsumsi dan perbankan. Sebab, laporan keuangan kuartal III-2011 diprediksi positif,” ucapnya.

Lalu, jika data-data ekonomi terutama Gross Domestic Product (GDP) membaik baik di dalam negeri maupun di luar negeri, saham-saham di sektor komoditas juga bisa dicermati. “Saat pertumbuhan membaik, permintaan komoditas pun naik. Saya rekomendasikan trading buy untuk saham-saham di ketiga sektor itu,” imbuhnya.

Pasar saham naik, euro mendekati level tertinggi dalam enam pekan

Pasar saham naik, euro mendekati level tertinggi dalam enam pekan
TOKYO. Pergerakan euro pagi ini menguat terhadap dollar AS. Pada pukul 08.31 waktu Tokyo, euro ditransaksikan pada level US$ 1,3918 dari US$ 1,3929 di New York, kemarin. Pergerakan euro ini kian mendekati level paling perkasa dalam enam minggu terakhir.

Sementara, posisi mata uang 17 negara ditransaksikan tak banyak mengalami perubahan di posisi 105,99 yen. Sedangkan dollar diperdagangkan pada posisi 76,15 yen dari sebelumnya 76,10 yen.

Pelemahan dollar terjadi seiring kenaikan pasar saham dunia. Asal tahu saja, kemarin, MSCI World Index naik 1,5%. Sedangkan indeks S&P 500 naik 1,3%.

"Mengikuti kenaikan pada pasar saham, pasar mata uang menjadi lebih optimistik mengenai perkembangan pembahasan krisis utang Eropa. Alhasil, dollar dilanda aksi jual," jelas Kengo Suzuki, manager of foreign-bond department di Mizuho Securities Co di Tokyo.

Catatan saja, Dollar Index, yang mengukur kekuatan dollar terhadap sejumlah mata uang dunianya termasuk yen dan euro, tak banyak berubah di posisi 76,146. Pergerakan euro besok masih akan dipengaruhi oleh pertemuan pimpinan Uni Eropa di Brussels.

INAF Proyeksikan Raih Laba Bersih Rp48 Miliar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Indofarma Tbk (INAF) memproyeksikan laba bersih mencapai Rp48 miliar tahun ini dengan rencana kuasi reorganisasi ada 16 November 2011.

Demikian dikatakan Direktur Utama Indofarma, Djakfaruddin Junus di Jakarta yang dikutip dari imq21.com, Senin (24/10). "Kami sangat optimistis tahun ini bisa mencatat laba 4% dari target penjualan Rp1,2 triliun," ujarnya.

Dengan kuasi reorganisasi, aset perseroan bertambah Rp265,936 miliar menjadi Rp1,03 triliun pada 31 Juli 2011. Sementara periode yang sama tahun sebelumnya mencapai Rp764,154 miliar.

"Pada akhirnya, neraca perusahaan akan membaik sehingga pada 2012 dapat membagikan dividen kepada pemegang saham," tuturnya.

Dalam tujuh tahun terakhir, perseroan membukukan kerugian bersih, antara lain pada 2004 sebesar Rp7,238 miliar, 2005 sekitar Rp9,594 miliar, 2006 sekitar Rp15,240 miliar, 2007 senilai Rp11,076 miliar, 2008 sebesar Rp5,031 miliar, 2009 senilai Rp2,125 miliar, dan pada 2010 sebesar Rp12,546 miliar.

Untuk laba bersih berkisar Rp10 hingga Rp20 miliar, yang ditopang oleh penjualan sekitar Rp680 miliar.

Spekulasi cadangan AS menipis, harga kontrak minyak menanjak

Spekulasi cadangan AS menipis, harga kontrak minyak menanjak
SYDNEY. Harga kontrak minyak dunia kembali menanjak di hari ketiga. Harga kontrak minyak naik 0,5%, setelah sehari sebelumnya melonjak 4,4% ke level tertinggi dalam 12 pekan terakhir.

Pagi tadi, harga kontrak minyak untuk pengantaran Desember naik 44 sen menjadi US$ 91,71 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 09.45 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di posisi US$ 91,59 per barel. Kemarin, harga kontrak minyak mencatatkan kenaikan US$ 3,87 menjadi US$ 91,27, yang merupakan level tertinggi sejak 3 Agustus lalu. Harga minyak sudah naik 0,2% sepanjang tahun ini.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Desember naik US$ 1,89 atau 1,7% menjadi US$ 111,45 per barel di ICE Futures Europe exchange London, kemarin.

Kenaikan harga minyak terjadi setelah investor berspekulasi cadangan minyak AS akan mencatatkan penurunan. Selain itu, langkah Eropa untuk menangkal krisis mengindikasikan permintaan minyak akan naik.

IHSG Masih Bisa Raih Kenaikan

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berhasil menembus lagi level psikologis 3.700 setelah melaju 86 poin. Perburuan saham-saham unggulan punya andil besar dalam penguatan IHSG kemarin.

Pada perdagangan, Senin (24/10/2011), IHSG ditutup melaju 86,118 poin (2,37%) ke level 3.706,782. Sementara Indeks LQ 45 ditutup menguat 19,371 poin (3,02%) ke level 659,616.

Sentimen positif kembali datang dari bursa Wall Street yang menguat cukup signifikan. Namun investor diprediksi masih tetap berhati-hati karena detail penyelamatan krisis Eropa belum muncul. IHSG pada perdagangan Sealsa (25/10/2011) diprediksi bergerak fluktuatif cenderung menguat.

Bursa Wall Street tadi malam kembali menguat didorong oleh aktivitas merger dan juga kuatnya laporan keuangan Caterpillar. Wall Street juga terdorong harapan tercapainya resolusi krisis Eropa.

Pada perdagangan Senin (24/10/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 104,83 poin (0,89%) ke level 11.913,62. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 15,94 poin (1,29%) ke level 1.254,19 dan Nasdaq menguat 61,98 poin (2,35%) ke level 2.699,44.

Bursa regional bergerak flat cenderung menguat merespons positifnya Wall Street. Berikut pergerakan bursa regional Selasa pagi ini:
  • Indeks S&P/ASX menguat 5,7 poin (0,13%) ke level 4.260,7.
  • Indeks Nikkei-225 menguat 15,15 poin (0,17%) ke level 8.859,13.
  • Indeks KOSPI menguat tipis 2,70 poin (0,14%) ke level 1.901,02.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
Aksi selective buy menjelang pertemuan Menteri Uni Eropa berhasil mengangkat IHSG sehingga melesat +2,38% pada perdagangan kemarin. Investor juga yakin krisis hutang Eropa akan dapat diselesaikan. Disisi lain kami melihat investor juga masih menunggu beberapa data makro ekonomi yang cukup penting dari China dan AS, seperti data penjualan rumah, tingkat pengangguran, serta pengumuman GDP (AS). Kami proyeksikan hari ini indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Selain faktor eksternal, tampaknya investor juga akan mulai melakukan antisipasi beli menyambut pengumuman kinerja emiten kuartal 3. Kisaran support-resistance 3.680-3.730. Saham pilihan : BMRI, BBKP, ADRO, MAPI.

eTrading Securities:
Perdagangan IHSG Senin (24/10) ditutup naik 86 point (+2.38%) ke level 3,706.78 dengan jumlah transaksi sebanyak 11.7 juta lot dan nilai transaksi sebesar Rp4.9 triliun. Seluruh sektor saham mengalami penguatan. Tercatat sebanyak 191 saham mengalami penguatan, 45 saham mengalami penurunan, 61 saham tidak mengalami perubahan dan 158 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Saham-saham yang menjadi pendorong bursa a.l. BMRI, BBRI, BUMI,ASII dan ADRO, sedangkan saham-saham yang menjadi pemberat bursa pada hari ini a.l. ASRI, PGAS, STAR, BSDE dan MDLN. Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp379.2 miliar dengan saham yang paling banyak di beli adalah BMRI, SMGR, BBNI, ADRO dan BBRI. Rupiah diperdagangkan menguat 67.5 point ke level Rp8,840 per US Dollar.

Secara teknikal, diperkirakan IHSG berpotensi untuk menguji resistance terdekatnya di level 3729 melihat candlestick membentuk pola Bullish Marubozu didukung dengan peningkatan volume mengindikasikan besarnya kekuatan beli sementara dari pergerakan indicator stochastic membentuk golden cross di area overbought sementara RSI telah kembali bergerak uptrend. Pada perdagangan hari ini (24/10), diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dengan pergerakan pada range 3622-3751. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l INDY, BBTN, dan UNTR.

(qom/qom)

Inilah Daftar Saham Pilihan Selasa (25/10)

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Selasa (25/10) diprediksi bergerak mixed cenderung menguat dengan kisaran 3.680-3.730. Investor mulai mengantisipasi laporan kuartal III 2011.

"Tampaknya investor juga akan mulai melakukan antisipasi beli menyambut pengumuman kinerja emiten kuartal ketiga. Saham pilihan BMRI, BBKP, ADRO, MAPI," kata analis saham Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, kemarin.

IHSG kemarin ditutup melemah hingga 86,12 poin atau 2,3% ke 3.706,78. Volume perdagangan mencapai 5,8 miliar saham senilai Rp4,8 triliun. IHSG mengalami net foreign buy mencapai Rp405,3 miliar dengan pembelian asing Rp1,6 triliun dan penjualan asing sebesar Rp1,2 triliun.

Pada perdagangan kemarin, Aksi selective buy menjelang pertemuan Menteri Uni Eropa berhasil mengangkat IHSG sehingga melesat 2,38%. Investor juga yakin krisis hutang Eropa akan dapat diselesaikan.

"Di sisi lain kami melihat investor juga masih menunggu beberapa data makro ekonomi yang cukup penting dari China dan AS, seperti data penjualan rumah, tingkat pengangguran, serta pengumuman GDP (AS)," jelasnya.

Sementara analis senior HD Capital, Yuganur Wijanarko merekomendasikan jual untuk saham BUMI, ELTY, BMRI dan ASII. "Kenaikan fantastis di IHSG rentan profit taking apalagi kondisi global masih volatile terhadap perkembangan berita krisis Amerika Eropa yang burubah setiap harinya," katanya kemarin.

Saham BUMI disarankan jual dengan target harga 1.900 dari penutupan kemarin di 2.225 dengan reverse posisi di 2.450. Saham ELTY disarankan jual dengan target posis di 110 dengan reverse posisi di 126.

Untuk saham ASII disarankan jual dengan target posisi di 64.500 dari penutupan kemarin di 68.150 dengan reverse posisi di 70.500. Saham BMRI disarankan jual dengan target arga di 6.450 dari penutupan kemarin di 6.900 dengan reverse posisi di 7.150.

Harga kontrak emas menanjak seiring optimisme pertumbuhan China

Harga kontrak emas menanjak seiring optimisme pertumbuhan China
NEW YORK. Harga kontrak emas kembali diperdagangkan menanjak kemarin malam. Pada pukul 14.21 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 1% menjadi US$ 1.652,30 per troy ounce di Comex, New York. Sebelumnya, pada 21 Oktober lalu, harga kontrak emas sempat melonjak 1,4%.

Kenaikan harga emas juga menandai lonjakan harga komoditas dunia. Sebab, ada optimisme investor terhadap pertumbuhan ekonomi China yang mendongkrak prospek permintaan bahan baku. Asal tahu saja, indeks Standard & Poor's GSCI dari 24 bahan baku mencatatkan kenaikan 2,4%.

Lonjakan indeks komoditas tersebut terjadi setelah dirilisnya data yang menunjukkan kemungkinan manufaktur China akan naik pada Oktober untuk kali pertama dalam empat bulan. Lonjakan harga emas juga terjadi pada kecemasan investor bahwa pemerintah AS akan fokus pada kebijakan moneter yang bertujuan mendongkrak pertumbuhan sehingga akan memicu inflasi.

"Optimisme mengenai pertumbuhan China mendorong kenaikan seluruh harga komoditas, termasuk di dalamnya emas. Beberapa investor juga tengah memburu investasi safe haven," trader di Heraeus Precious Metals Management di New York.

Lakukan Swing Trading Saham-saham Bluechip

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Berdasarkan Astronacci Market Timing, IHSG bakal sideways hingga awal November 2011. Trader jangka pendek disarankan swing trading pada saham-saham bluechip.

Presiden dan pendiri PT Astronacci Internasional Gema Goeyardi mengatakan, market sedang berada dalam trend sideways dan kategori ini adalah kondisi yang relatif sulit untuk traderatau investor pemula. Oleh karena itu, Astronacci senantiasa membimbing secara intensif untuk trading di market seperti ini.

Dia menegaskan, saat sideways, semua indikator terlebih teknik trading trend following tidak lagi berguna. Pelaku pasar hanya bisa selamat jika mengetahui tanggal berapa support dan resisten terbentuk. “Lakukan swing trading pada saham-saham bluechip khususnya yang berbasis perbankan, properti, konsumen dan otomotif dengan risk maximum 3,5% per trading dan target profit hingga 10%,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Senin (24/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG )ditutup menguat 86,118 poin (2,37%) ke level 3.706,782, dengan intraday tertinggi di 3.716,64 dan terendah di 3.621,12.Sementara itu, indeks saham unggulan LQ45 ditutup menguat 19,371 poin (3,02%) ke level 659,616.Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG kembali berhasil tembus 3.700. Bagaimana Astronacci melihat arah berikutnya?
Sejak awal saya optimistis kepada IHSG. Secara fundamental saya tidak menemukan sedikitpun alasan mengapa orang harus berpikir IHSG bearish dan bahkan pantas diperdagangkan dilevel 2.500 bahkan 1.700. Kita melihat dari makro ekonomi terlebih dahulu. Saya menyebut komposisi segitiga emas dalam hal ini Gross Domestic Product (GDP), nilai tukar rupiah, dan Inflasi.Semuanya mendukung indeks bullish.

Bagaimana pandangan Astronacci sendiri?
Menurut Astronacci, IHSG sedang menuju ke level 3.779-3.820 sebelum nanti akan ada koreksi yang mungkin dapat membuat sebagian orang panik. Tetapi, itu bukanlah crash yang membawa IHSG ke 2.500 akhir tahun. Ini disebabkan oleh akhir dari earning season dimana orang akan berbondong-berbondong melakukan profit taking.

Saya menyebutnya ritual alami. Kenaikan IHSG mungkin akan bertahan hingga 2-3 November 2011 atau paling cepat berakhir pada akhir 27-28 November 2011 pada saat new moon tetapi relatif bergerak positif. Di 2012 kemungkinan besar IHSG menuju ke 4,500 dan 5,500. Ini merupakan final target dari bullish 10 tahun terakhir.

Apa saja saham-saham pilihan Anda?
Saham-saham pilihan dengan target harga untuk 3 bulan dimana saya asumsikan pembaca adalah mid-term trader. PT Astra Internasional (ASII)dengan target price Rp81.000, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)Rp7.500, PT Bank Mandiri (BMRI)Rp8.500, PT Mitra Adi Perkasa (MAPI)Rp5.200, PT Japfa Comfeed Indonesia (JPFA)Rp5.200, PT Alam Sutera Realty (ASRI)Rp550dan PT AKR Corporindo (AKRA)Rp3.100.

Bagaimana dengan strategi tradingbagi investor jangka pendek, hingga awal November?
Lakukan swing trading pada saham-saham bluechip khususnya yang berbasis perbankan,properti, konsumen dan otomotif dengan risk maximum 3,5% per trading dan target profit hingga 10%.

Bagaimana tren IHSG hingga awal November?
Market sedang dalam trend sideways dan saya kategorikan ini adalah kondisi yang relatif sulit untuk traderatau investor pemula. Oleh karena itu, Astronacci senantiasa membimbing secara intensif untuk trading di market seperti ini. Saat sideways, semua indikator terlebih teknik trading trend following tidak lagi berguna. Anda hanya bisa selamat jika mengetahui tanggal berapa support dan resisten terbentuk.

Wall Street bergairah karena perjanjian akuisisi dan kinerja positif Caterpillar

Wall Street bergairah karena perjanjian akuisisi dan kinerja positif Caterpillar
NEW YORK. Mayoritas saham di Wall Street ditransaksikan reli pada penutupan kemarin malam. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 1,3% menjadi 1.254,19. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,9% menjadi 11.913,62. Sementara, Nasdaq Composite Index naik 2,4%.

Sektor komoditas, finansial, dan teknologi mencatatkan kenaikan terbesar dari sepuluh sektor yang ditransaksikan pada indeks S&P 500. Saham-saham berkapitalisasi besar yang menjadi incaran investor antara lain: Caterpillar Inc naik 5%, RightNow Technologies Inc melonjak 19%, dan Healthspring Inc meroket 34%. Sementara itu, saham Alcoa Inc mencatatkan kenaikan 3,4% mengikuti kenaikan harga logam seiring adanya sinyal pertumbuhan ekonomi di China dan Jepang.

Beberapa faktor yang menyebabkan pasar bergairah antara lain perjanjian akuisisi, kinerja Caterpillar yang lebih tinggi ketimbang estimasi, serta kemajuan dari pembicaraan krisis utang di Eropa.

"Dunia belum berakhir. Jika ada perubahan sentimen setelah pasar mencatatkan penurunan selama lima bulan, maka pasar saham akan rebound. Pasar ingin secepatnya krisis Eropa segera berakhir dan mereka lebih fokus pada berita domestik. Kita tidak berada dalam masa resesi," jelas Keith Wirtz, chief investment officer Fifth Third Asset Management di Cincinnati.

Catatan saja, sepanjang Oktober ini, indeks S&P 500 sudah naik 11%. Padahal, pada lima bulan sebelumnya, indeks S&P 500 membukukan penurunan. Wall Street bangkit dari fase bearish market setelah pimpinan Eropa berjanji menyokong perbankan dan kinerja perusahaan yang lebih tinggi dari prediksi.

Kabar dari Eropa dan Caterpillar Dorong Penguatan Wall Street

New York - Saham-saham di bursa Wall Street kembali menguat didorong oleh aktivitas merger dan juga kuatnya laporan keuangan Caterpillar. Wall Street juga terdorong harapan tercapainya resolusi krisis Eropa.

Sentimen positif datang dari Caterpillar yang mengumumkan kenaikan laba hingga 44% dipicu oleh rekor pendapatan. Saham Caterpillar melonjak hingga 5% menjadi US$ 91,77, sekaligus memimpin penguatan Dow Jones.

"Pasar secara lengkap diyakinkan pada saat Eropa akan sukses dengan rencananya yang akan disukai pasar, yang mereka pikir kredibel secara jelas," ujar Ken Polcari, managing director ICAP Equities seperti dikutip dari Reuters, Selasa (25/10/2022).

Pada perdagangan Senin (24/10/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 104,83 poin (0,89%) ke level 11.913,62. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 15,94 poin (1,29%) ke level 1.254,19 dan Nasdaq menguat 61,98 poin (2,35%) ke level 2.699,44.

Laporan keuangan perusahaan yang sudah keluar sejauh ini memang sangat memuaskan. Menurut data Thomson Reuters, dari 142 perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan keuangannya pada Senin, sebanyak 68% melampaui estimasi Wall Street.

Namun kendati laporan keuangan berhasil mendongkrak sentimen, penyelesaian krisis di Eropa sangatlah penting untuk kenaikan lanjutan. Volume yang rendah menandakan investor masih berhati-hati hingga detail dari rencana penyelesaian krisis Eropa dibuka.

Kabar merger yang turut mendorong sentimen adalah Oracle Corp yang mengatakan akan mengakuisisi RightNow Technologies Inc senilai US$ 1,5 miliar atau sekitar US$ 43 per lembar. Saham RightNow melonjak hingga 19,4%, Oracle naik 2,3%.

Demikian pula Cigna Corp yang akan mengakuisisi HealthSpting Inc senilai US$ 3,8 miliar. Saham Cigna naik 1,4%, HealthSpring melonjak 33,7%.

Perdagangan berjalan tidak ramai, dengan volume perdagangan hanya sebesar 7,87 miliar lembar saham, di bawah rata-rata tahun ini yang sebesar 8,01 miliar lembar saham.

(qom/qom)