Selasa, 25 Oktober 2011

Pola Bullish, Pilih Saham Konsumsi & Bank!

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG Selasa (25/10) diprediksi naik seiring faktor teknikal yang berpola bullish. Tapi, waspadai perubahan sentimen dari Eropa. Saham-saham bank dan konsumsi bisa jadi pilihan.

Pada perdagangan Senin (24/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG )ditutup menguat 86,118 poin (2,37%) ke level 3.706,782, dengan intraday tertinggi di 3.716,64 dan terendah di 3.621,12.Sementara itu, indeks saham unggulan LQ45 ditutup menguat 19,371 poin (3,02%) ke level 659,616.

Vice President dan Senior Technical Analyst PT Samuel Securities Muhammad Al Fatih mengatakan, untuk sementara ini, dirinya masih punya pandangan positif terhadap IHSG. Salah satunya, karena pekan lalu, indeks sudah membentuk support kuat di level 3.580.

Selain itu, lanjutnya, trend line dari Moving Average Convergence-Divergence (MACD) juga menunjukkan kenaikan ke arah resistance 3.800-3.900. “Dengan pola pergerakan itu, indeks berada dalam pola bullish untuk sementara ini,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (24/10).

Tapi, lanjut Alfatih, karena market masih menantikan penyelesaikan krisis utang Yunani, pelaku pasar harus tetap waspada. Sebab, setiap saat Yunani bisa saja menjadi berita negatif di market. “Meskipun, indeks saat ini cenderung positif,” timpalnya.

Apalagi, positifnya laju indeks, juga mendapat dukungan dari faktor rilis kinerja keuangan emiten untuk kuartal III-2011. Di sisi lain, data-data ekonomi AS yang dirilis belakangan ini menunjukkan angka yang positif dibandingkan angka sebelumnya. Di antaranya, data tenaga kerja dan consumer confidence. “Jadi, kelihatannya, sentiment positif masih mewarnai market sejauh ini,” ungkap Alfatih.

Karena itu, ia menegaskan, Selasa (25/10) ini, indeks masih berpeluang menguat dengan catatan tidak ada berita negatif soal Yunani dan Eropa secara keseluruhan. “Untuk Selasa ini, indeks memiliki support di level 3.580 dan resistance pertama 3.730, resistance kedua di level 3.850,” papar Alfatih.

Hingga akhir pekan ini, menurut Alfatih, resistance indeks berada di level 3.800. Sementara itu, target resistance untuk jangka menengah di angka Rp3.900. “Setelah IHSG tembus 3.700, IHSG confirm menuju penguatan berikutnya. Tapi, pelaku pasar harus waspada. Sebab, market sangat fluktuatif,” ujarnya.

Alfatih menegaskan, selama belum ada perubahan berita positif ke negatif, dan secara teknikal IHSG menunjukkan penguatan, indeks dipastikan menguat. “Tapi, jika terjadi perubahan sentiment dari positif ke negative, pelaku pasar harus segera menyesuaikan diri terutama jika ada berita negative dari Eropa,” ungkapnya.

Dalam situasi ini, Alfatih mengaku belum bisa bicara soal investasi jangka panjang. Kaena itu, bemain saham saat ini, sifatnya masih jangka pendek. Sebab, perubahan-perubahan penyelesaikan krisis utang Eropa belum pasti. “Apalagi, kita melihat masalah Yunani bukanlah suatu hal yang mudah diselesaikan,” tandasnya.

Tapi, menurutnya, paling tidak sejauh ini sentimennya masih positif di market. “Secara sektoral, saya menyarankan pasar untuk mencermati saham konsumsi dan perbankan. Sebab, laporan keuangan kuartal III-2011 diprediksi positif,” ucapnya.

Lalu, jika data-data ekonomi terutama Gross Domestic Product (GDP) membaik baik di dalam negeri maupun di luar negeri, saham-saham di sektor komoditas juga bisa dicermati. “Saat pertumbuhan membaik, permintaan komoditas pun naik. Saya rekomendasikan trading buy untuk saham-saham di ketiga sektor itu,” imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar