Jumat, 07 Oktober 2011

Ups! Downgrade Bank Inggris akan Tekan Wall Street

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street diprediksi akan melemah pada perdagangan Jumat (7/10) dengan kekhawatiran perbankan Eropa dengan dipangkasnya 12 rating bank Inggris oleh Moody's.

Hari ini, Moody`s telah menurunkan peringkat 12 bank Inggris. Hal ini disarakan kemungkinan penurunan dukungan pemerintah untuk lembaga keuangan. Walaupun tidak mencerminkan penurunan dalam kekuatan keuangan dari sistem perbankan.

Aksi downgrade ini seiiring dengan pengumuman Komite Kebijakan Moneter dan Bank Inggris (BoE) kemarin yang akan mebeli obligasi pemeritnah senilai US$16,25 miliar atau quantitative easing.

"Ini adalah krisis keuangan yang paling serius, kami melihat sedtidaknya depresi makin lebar. Kami harus berada di situasi yang tidak biasa untuk bertindak tenang dan benar," kata Gubernur BoE, Sir Mervyn King, kemarin.

Hari ini ada rilis data pasar kerja AS pada bulan kemarin diperkirakan naik 55.000 berdasarkan estimasi 91 ekonom. Pada bulan April, pengangguran AS sudah menembus level 9%.

Aksi profit taking menyebabkan indeks turun 0,51% di akhir pekan

JAKARTA. Aksi profit taking mewarnai pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir pekan. Pada pukul 16.00, indeks tercatat turun 0,51% ke level 3.425,684. Padahal, di sepanjang sesi I indeks bergerak mantap di zona hijau.

Ada sekitar 144 saham yang dilanda aksi jual. Sementara, 70 saham lainnya ditransaksikan naik dan 71 saham diam tak bergerak. Adapun total volume transaksi hari ini melibatkan 5,167 miliar saham senilai Rp 4,557 triliun.

Sektor yang ditransaksikan pada IHSG bergerak beragam. Sektor yang mencatatkan penurunan terbesar adalah sektor industri dasar yang turun 2,53% dan sektor infrastruktur yang turun 2,23%. Sementara itu, ada tiga sektor yang naik yakni sektor industri lain-lain, sektor manufaktur, dan sektor perdagangan.

Saham-saham yang mencatatkan penurunan paling dalam adalah: PT Apac Citra Centertex (MYTX) yang turun 18,52% menjadi Rp 132, PT Asuransi Bintang (ASBI) turun 17,86% menjadi Rp 230, dan PT Nusantara Inti Corpora (UNIT) turun 16,67% menjadi Rp 250.

Sedangkan di posisi top gainers terdapat saham-saham: PT Trimegah Securities senilai Rp 26,19% menjadi Rp 106, PT Eratex Djaja (ERTX) naik 25% menjadi Rp 250, dan PT Multi Prima Sejahtera (LPIN) naik 22,35% menjadi Rp 2.600.

IHSG Turun, Profit Taking Tekan Capital Inflow

INILAH.COM, Jakarta – Akhir pekan, IHSG gagal mempertahankan posisi di zona hijau. Membaiknya bursa regional dan capital inflow, tidak mampu menahan aksi ambil untung investor.

Pada perdagangan Jumat (7/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 17,422 poin (0,51%) ke level 3.425,684. Demikian pula indeks saham unggula LQ 45 yang turun 3,398 poin (0,57%) ke level 600,231.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 5,167 miliar lembar saham, senilai Rp 4,557 triliun dan frekuensi 150.026 kali. Sebanyak 72 saham naik, sisanya 155 saham turun, dan 75 saham stagnan.

Koreksi indeks terjadi, di tengah aliran dana asing yang masuk. Asing mencatatkan nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp381 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp1,785 triliun dan transaksi jual mencapai Rp1,404 triliun.

Beberapa emiten yang melemah antara lain Sarana Menara (TOWR) turun Rp 1.650 ke Rp 8.550, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 700 ke Rp 37.600, Century Textille (CNTX) turun Rp 700 ke Rp 6.900, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 550 ke Rp 17.100.

Moody's Pangkas Rating, Bursa Eropa Naik Tipis

Moody's Pangkas Rating, Bursa Eropa Naik Tipis
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa menguat pada perdagangan Jumat (7/10) menjelang pengumuman data pekerjaan AS meskipun saham bank tertekan dengan menurunnya peringkat bank Inggris oleh Moody's.

Indeks FTSE naik 0,4% ke 5.312, indeks DAX naik 0,4% ke 5.666 dan indeks CAC naik 0,2% yang dikutip dari yahoofinance.com.

Dengan keputusan Moody's untuk memangkas peringkat kredit dan deposito 12 bank Inggris, telah memicu penurunan saham Royal bank of Scotland (RBS) turunn1,7% dan Lloyds Banking Group turun 2,4%. Indeks FTSeurofirst 300 untuk bluechip Eropa naik tipis 0,6%.

Indeks acuan telah menguat hingga 7% dala dua hari perdagangan dan penguatan dua pekan berturut-turut. "Indeks saham Eropa dan sejumlah saham dari sektor perbankan, asuransi, minyak, utilities dan telekomunikasi mulai stabil. Ini adalah penilaian yang sangat rendah," kata Cholet Depont, analis Strategi di Vincent Guenzi.

Stabilitas ini mungkin menjadi tanda untuk rebound kuat ke depan. Apalagi kalau krisis utang Eropa dapat teratasi dengan baik.

Aksi Ambil Untung Paksa IHSG Melemah 0,5%

INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia akhirnya melemah 17,42 poin atau 0,5% menjadi 3.425,68 pada perdagangan Jumat (7/10). Volume perdagangan mencapai 5,1 miliar saham senilai Rp4,5 triliun.

Pada penutupan hari ini, 155 saham melemah, 73 saham naik dan 75 saham stagnan. IHSG mengalami net foriegn buy hingga Rp381,3 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp1,7 triliun dan penjualan asing sebesar Rp1,4 triiun.

Indeks JII turun 2,3 poin ke 472,21, indeks ISSI turun 0,4 poin ke 110.99 dan indeks LQ45 turun 3,4 poin ke 600.23. Pelemahan dimotori sektor perkebunan yang trun 31,13 poin ke 1.873,04, diikuti sektor pertambangan turun 16,76 poin ke 2.369,34. Sementara sektor industri dasar menguat hingga 32 poin ke 1.128.

IHSG tidak dapat bertahan di zona positif yang sepanjang sesi I dapat dipertahankan pasar. Meskipun IHSG tetap dapat bertahan di atas level 3.500. Level tertinggi hari ini berada di 3.526,8 dan level terendah di 3.418,14.

Menurut analis saham Milenium Danatama Securities, Ahmad Riyadi, kondisi pasar masih belum pulih meskipun sudah mengalami rebound. "Setelah kemarin rebound sesaat IHSG menjelang tutup pasar mengalami tekanan. Investor ambil untung dan masih menunggu untuk masuk lagi," katanya kepada INILAH.COM.

Bursa Asia mayoritas menguat seperti indeks Hang Seng naik 3,1% ke 534,73, indeks Nikkei naik 0,9% ke 8.605, indeks Shanghai turun 0,2% ke 2.359 dan indeks ASX naik 2,25 ke 4.162.

Namun bursa Eropa melemah seperti indeks FTSE trun 0,5% ke 5.265, indeks DAX turun 0,3% ke 5.624 dan indeks CAC turun 0,35 ke 3.064.

Terkena Profit Taking, IHSG Turun Tipis 17 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkena profit taking dan terpaksa turun 17 poin. Koreksi ini menahan IHSG di level 3.400 padahal siang tadi sempat ke 3.500.

Sementara Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.900 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.980 per dolar AS.

Membuka perdagangan akhir pekan pagi tadi, IHSG menguat 37,096 poin (1,07%) ke level 3.480,202 menyusul kabar dari Eropa yang akan melakukan rekapitalisasi perbankan untuk menghindari kolaps. Bursa-bursa Asia juga menyambut positif sentimen ini.

Aksi beli di saham-saham unggulan mendorong IHSG naik lagi ke level 3.500. Posisi tertinggi yang bisa diraih IHSG hari ini di posisi 3.526,801.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menanjak 65.680 poin (1,90%) ke level 3.508,786 didorong menguatnya saham-saham berkapitalisasi besar. Saham-saham ini berlomba mengambil tempat di top gainers.

Investor banyak yang bermain cepat dengan mengambil keuntungan dari penguatan saham-saham yang masih murah pagi tadi. Aksi ambil untung pun marak terjadi di saham-saham yang pagi tadi memimpin penguatan.

Indeks pun sempat jatuh ke zona merah akibat aksi ambil untung ini, berhenti di posisi terendahnya 3.418,136 sebelum akhirnya kembali naik namun poin yang dicetaknya masih tipis.

Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (7/10/2011), IHSG kembali jatuh, terkoreksi 17,422 poin (0,51%) ke level 3.425,684. Sementara Indeks LQ 45 turun 3,398 poin (0,57%) ke level 600,231.

Saham-saham tambang dan bank yang sempat memimpin laju penguatan bursa, langsung terkena profit taking. Akhirnya indeks sektor tambang malah terperosok ke zona merah.

Banyak investor yang ingin mengambil keuntungan dengan cepat dalam rangka mengganti kerugian yang dialaminya dalam beberapa perdagangan terakhir, saat IHSG terjun bebas akibat buruknya sentimen global.

Meski marak aksi ambil untung, investor asing secara perlahan konsisten mulai kembali menanamkan sahamnya di pasar modal dalam negeri. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 381,392 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 150.026 kali pada volume 5,167 miliar lembar saham senilai Rp 4,557 triliun. Sebanyak 72 saham naik, sisanya 155 saham turun, dan 75 saham stagnan.

Pergerakan bursa-bursa Asia masih kuat di zona hijau, tidak IHSG yang beda sendiri akibat berfluktuasi. Bursa saham Hong Kong mencetak poin paling tinggi di regional.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Hang Seng melesat 534,73 poin (3,11%) ke level 17.707,01.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 83,60 poin (0,98%) ke level 8.605,62.
  • Indeks Straits Times menanjak 44,84 poin (1,72%) ke level 2.647,96.
  • Indeks Kospi melonjak 49,45 poin (2,89%) ke level 1.759,77.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 2.550 ke Rp 63.250, Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 1.100 ke Rp 12.500, Bank Mega (MEGA) naik Rp 500 ke Rp 3.500, dan Multi Prima (LPIN) naik Rp 475 ke Rp 2.600.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Sarana Menara (TOWR) turun Rp 1.650 ke Rp 8.550, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 700 ke Rp 37.600, Century Textille (CNTX) turun Rp 700 ke Rp 6.900, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 550 ke Rp 17.100.

(ang/qom)

Ups! Moody's Pangkas Rating 12 Perbankan Inggris

Headline
INILAH.COM, London - Moody's Investors Service memotong peringkat utang dan deposito 12 lembara keuangan di Inggris, Jumat (7/10).

Dengan kondisi ini pemerintah akan kecil kemungkinannya untuk memberikan bantuan kalau terjadi kesulitan keuangan. "Pengumuman ini dibuat setelah pemerintah secara signifikan mengurangi dukungan prediktabiltias selama jangka menengah dan panjang," tulis Moody's dalam pernyataannya, yang dikutip dari bloomberg.com.

Moody's menurunkan satu peringkat terhadap Lloyds TBS Bank Pls, Santander UK Plc dan Co-Operative Bank Plc. Sementara RBS Plc dan Nationwide Buliding Society mengalami pemotongan dua peringkat.

Sedangkan sebanyak tujuh small building society mengalami pemotongan antara satu hingga lima tingkat. Untuk Clydesdale Bank dikonformasi menjadi A2 dengan outlook negatif.

Akhir pekan, bursa Jepang berhasil ditutup positif

Akhir pekan, bursa Jepang berhasil ditutup positif
TOKYO. Bursa Jepang menutup akhir minggu ini dengan sumringah. Pada pukul 15.00 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang naik 1% menjadi 8.605,62. Sedangkan indeks Topix naik 0,6% menjadi 741,55.

Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Jepang antara lain: Fanuc Corp yang naik 4,3%, Softbank Corp yang naik 6,5%, dan Sony Corp yang turun 3,7%.

Salah satu pemicu kenaikan bursa Jepang hari ini adalah aksi pimpinan Eropa dalam menangani krisis utang di kawasan tersebut. Kondisi itu turut mendongkrak outlook kinerja perusahaan-perusahaan berbasis ekspor Asia.

"Sepertinya penentu kebijakan di Eropa memahami situasi yang dialami sistem perbankan. Mereka rela menambah kapitalisasi bank. Itu merupakan langkah positif, namun belum dilakukan. Saya rasa masih ada risiko di pasar hingga kita mendengar pengumuman resminya," urai Belinda Allen, senior investment analyst Colonial First State Global Asset Management di Sydney.

FASW bayar dividen interim senilai Rp 29,735 miliar

JAKARTA. PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) akan membagikan dividen interim tunai sebesar Rp 29,735 miliar atau senilai Rp 12 per saham.

Rapat Direksi dan Komisaris perseroan pada 6 Oktober 2011, memutuskan pembayaran dividen interim akan dilakukan pada 15 November mendatang.

Pembagian dividen berdasarkan pertimbangan kinerja keuangan di tahun ini. Pada akhir Juni 2011, perseroan membukukan laba bersih senilai Rp 176,297 miliar.

Manajemen FASW dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia menyebutkan, batas akhir perdagangan saham dengan hak dividen atau cum dividen di pasar reguler dan negosiasi hingga 27 Oktober 2011. Sementara, cum dividen di pasar tunai sampai 1 November 2011.

Hingga perdagangan sesi pagi berakhir, saham emiten yang bergerak di industri kertas ini stagnan di level Rp 2.900 per saham. Apabila mengacu pada harga tersebut, maka potensi keuntungan dari dividen (dividen yield) yang dapat diperoleh setiap pemegang saham sekitar 0,004%.

Harga kontrak emas masih melanjutkan reli kemarin

Harga kontrak emas masih melanjutkan reli kemarin
SINGAPURA. Harga kontrak emas hari ini kembali menanjak. Ini merupakan kenaikan mingguan pertama emas dalam lima pekan terakhir. Pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik 0,8% menjadi US$ 1.665 per troy ounce. Pada pukul 11.30 waktu Singapura, kontrak yang sama bertengger di posisi US$ 1.664,50 per troy ounce. Sementara, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 0,8% menjadi US$ 1.666,70 per troy ounce.

Kenaikan harga emas saat ini terdongkrak oleh spekulasi investor bahwa pimpinan Eropa akan mengambil langkah strategis untuk mengatasi penyebaran krisis utang Eropa.

"Pergerakan harga emas saat ini berkorelasi positif dengan pergerakan saham. Emas sudah dipandang sebagai aset berisiko dan pesonanya sebagai aset safe haven mulai pudar," jelas David Thurtell, analis Citifroup Inc.

Catatan saja, harga kontrak emas sudah anjlok 8,6% pada minggu yang berakhir 23 September. Pada periode yang sama, pasar saham juga terjungkal 7,6% akibat kecemasan bahwa perekonomian dunia saat ini kembali memasuki jurang resesi.

Tambang dan Bank Jadi Pengaman Saham Eropa

Medium
INILAH.COM, London - Saham Eropa diperkirakan akan dibuka naik Jumat (7/10) setelah berada di level mendekati tertingginya kemarin.

Perusahaan pertambangan dan bank-bank berada di antara para pemain terbaik setelah Bank of England mengumumkan langkah-langkah stimulus baru untuk perekonomian Inggris dan investor tetap berharap bahwa para pembuat kebijakan zona euro akan bertindak untuk rekapitalisasi bank.

Mengutip CNBC, indeks FTSE diperkirakan akan naik 30 poin, indeks CAC 40 di Paris akan naik sebesar 9 poin dan DAX Jerman naik 26 poin.

Sentimen positif di Asia berlanjut hingga hari ini di tengah harapan baru untuk krisis utang zona euro, tetapi investor akan tetap berhati-hati menjelang data payrolls AS untuk September pada pukul 13:30 waktu London. CNBC Asia FTSE 100 Index, yang mengukur pasar di Asia, naik 2,2 persen, sementara indeks KOSPI Korea Selatan naik sebesar 2,6 persen.

Euro naik 2 sen etelah ECB mengumumkan operasi pinjaman baru bank dalam 12 dan 13 bulan dan memutuskan untuk membeli 40 miliar euro (US$53,6 miliar) obligasi tertutup. Mata uang bersama euro berada di $ 1,3432, sedikit turun dari level tertingginya dalam seminggu di $ 1,3450 segera setelah berita ECB.

Namun, pengamat pasar mengatakan para investor cenderung untuk tetap berhati-hati selama krisis utang Eropa dan demonstrasi baru-baru ini dalam mata uang dan pasar saham bisa jatuh minggu depan jika jaminan kawasan euro terhenti.

Harian bisnis Jerman Handelsblatt menulis dalam sebuah laporan sebelumnya dari edisi Jumat bahwa Prancis dan Jerman tidak setuju Dana Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF) membeli obligasi yang dikeluarkan Eropa, mengutip seorang diplomat Uni Eropa.

Data ekonomi PPI Inggris akan dirilis pada pukul 9.30, diikuti oleh data produksi industri Jerman untuk Agustus pada pukul 11:00.

Sesi Dua, Main Cepat Pada Saham Unggulan

INILAH.COM, Jakarta – Penguatan bursa siang ini akan berlanjut hingga penutupan. Investor pun disarankan untuk bermain cepat pada saham yang baru bergerak. Apa saja?

Analis Infovesta Utama Praska Putrantyo memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti akan melanjutkan penguatan. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.395 dan resistance 3.548,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (7/10).

Menurutnya, penguatan indeks hari ini dipicu oleh European Central Bank (ECB) yang berkomitmen untuk menggulirkan kebijakan likuiditas baru termasuk program rekapitalisasi perbankan di zona Euro. Likuiditas ini, diperuntukkan terutama bagi bank yang tereksposur dengan masalah utang di Yunani.

Karena itu, Praska menegaskan, meski bailout Yunani senilai 8 miliar euro belum ada kepastian, respon market tetap positif. Artinya, pasar melihat, ECB lebih memilih untuk mem-bailout bank-bank lokal di Eropa dibandingkan menyelamatkan Yunani. “Apalagi, dana bailout Yunani memiliki posnya tersendiri dari ECB,” ujarnya.

Jadi, lanjut Praska, ECB mengantisipasi, kalaupun Yunani gagal dibailout, permodalan bank di Eropa sudah diperkuat. Karena itu, bursa Eropa rata-rata menguat kencang hingga di atas 3%. “Penguatan indeks juga mendapat dukungan dari data klaim pengangguran AS. Meski angkanya naik ke 400 ribu tapi lebih rendah dari prediksi analis 402 ribu,” papar Praska.

Pada saat yang sama, market juga mendapat sentiment positif dari rencana Bank of England (BoE) yang akan menggulirkan Quantitative Easing (QE) tahap kedua untuk mendorong perekonomian Inggris yang saat ini masih melemah. “Intinya, Eropa ramai-rama menopang perekonomiannya secara penuh baik melalui rekapitalisasi bank-bank bermasalah di Eropa dan QE di Inggris agar zona Eropa tidak masuk ke dalam krisis yang lebih dalam gara-gara Yunani,” paparnya.

Ia kembali menegaskan, kalaupun Yunani dibiarkan gagal bayar, bank Eropa yang tereksposur ke obligasi Yunani, pendanaannya sudah ditopang oleh ECB dengan program likuiditas baru itu. “Tapi, program ini belum mengeluarkan angka. Dari hasil pertemuan para menteri keuangan, baru menyepakati program likuiditas baru termasuk rekapitalisasi perbankan,” tutur Praska.

Adapun sektor saham yang jadi penggerak utama indeks hari ini adalah perbankan, aneka industri, konsumsi, dan pertambangan.

Di atas semua itu, ia menyarankan untuk bermain cepat pada saham-saham yang baru bergerak. Sebab, hari ini merupakan akhir pekan dan pada awal pekan depan indeks rawan profit taking.

Saham-saham pilihannya adalah PT Indofood Sukses Makmur (INDF), PT Astra Internasional (ASII), PT Bumi Resources (BUMI), PT Adaro Energy (ADRO) dan PT Bank Mandiri (BMRI). “Saya rekomendasikan trading buy saham-saham tersebut untuk direalisasikan hari ini juga. Jangan menunggu hingga pekan depan,” imbuhnya. [ast]

Pada penutupan sesi I, indeks ditutup naik nyaris 2%

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan kenaikan 1,91% di sesi I. Alhasil, posisi terakhir indeks saat ini adalah 3.508,786.

Sekitar 146 saham ditransaksikan naik. Sementara, 56 saham lainnya turun dan 58 saham tak berubah posisi. Total volume transaksi di sesi I mencapai 2,898 miliar saham senilai Rp 2,262 triliun.

Sembilan sektor mencatatkan kenaikan, dipimpin oleh sektor industri lain-lain yang naik 4,24%. Baru kemudian disusul oleh sektor manufaktur dan sektor consumer goods dengan kenaikan masing-masing sebesar 3% dan 2,66%.

Tiga saham penghuni top gainers antara lain: PT Trimegah Securities (TRIM) naik 26,19% menjadi Rp 106, PT Bank Mega (MEGA) naik 16,67% menjadi Rp 3.500, dan PT Ace Hardware (ACES) naik 13,33% menjadi Rp 17.

Sementara itu, tiga saham yang mencatatkan penurunan paling besar siang ini adalah PT Tifico Fiber Indonesia (TFCO) turun 16,67% menjadi Rp 650, PT Nusantara Inti Corpora (UNIT) turun 16,67% menjadi Rp 250, dan PT Yulie Sekurindo (YULE) turun 15,38% menjadi Rp 55.

Sepekan, rupiah sudah tergerus 2%

Sepekan, rupiah sudah tergerus 2%
JAKARTA. Rupiah tertekan lagi, hari ini. Bahkan, dalam hitungan sepekan, mata uang Garuda ini sudah tergerus 2% dan berada di posisi Rp 8.970 per dollar AS hingga pukul 10.26 di Jakarta. Ini merupakan pelemahan rupiah untuk pekan yang kelima.

Nilai tukar rupiah tertekan seiring proyeksi para ekonom yang menyebutkan Bank Indonesia akan mempertahankan tingkat suku bunga tidak berubah di level 6,75%, pada pertemuan 11 Oktober mendatang. Tekanan terjadi meski data ekonomi menunjukkan hasil positif, yaitu ekspor per Agustus 2011 naik 37% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Indeks saham regional dalam MSCI Asia Pasifik pun tercatat menguat, setelah Bank Sentral Eropa mengumumkan kembali pembelian obligasi dan pemberian pinjaman kepada perbankan.

"Pasar masih tetap khawatir. Data dari Indonesia sangat positif, namun pasar tidak bergerak sama sekali," kata Gundy Cahyadi, ekonom Oversea-Chinese Banking Corp. di Singapura, hari ini.

Sebagai informasi, pada awal Oktober, Direktur kebijakan moneter BI Hendar juga menyebut, bank sentral akan tetap berada di pasar untuk menstabilkan rupiah dan membeli obligasi pemerintah. Kemarin, bank sentral melaporkan cadangan devisa bulan lalu tercatat turun sebesar US$ 10,1 miliar dari level rekor di Agustus yang mencapai US$ 124,6 miliar.

Namun, sepekan ini, imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik 16 basis poin ke level 7,08%.

Mayoritas mata uang Asia perkasa atas dollar AS

Mayoritas mata uang Asia perkasa atas dollar AS
KUALA LUMPUR. Mata uang Asia mencatatkan penguatan mingguan untuk pertama kali dalam sebulan terakhir. Sepanjang pekan ini, penguatan dipimpin oleh ringgit Malaysia.

Asal tahu saja, Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index yang mengukur pergerakan sepuluh mata uang teraktif Asia di luar Jepang, naik 0,3% di sepanjang pekan ini. Penguatan mata uang Asia seiring optimisme investor bahwa pimpinan Eropa akan segera menyelesaikan masalah krisis utang Eropa. Hal itu yang menyebabkan permintaan aset-aset emerging market kian menanjak.

Pada pukul 10.12 waktu Kuala Lumpur, ringgit menguat 0,9% pada pekan ini menjadi 3,1668 per dollar. Sementara, pada periode yang sama, peso Filipina menguat 0,4% menjadi 43,542, dollar Taiwan menguat 0,2% menjadi NT$ 30,552, dan won Korea Selatan menguat 0,1% menjadi 1.178,73.

Sebaliknya, rupiah hari ini keok 0,9% menjadi 8.970 per dollar. Sementara, sepanjang pekan ini, pelemahan rupiah mencapai 2%.

"Pelaku pasar merespon positif langkah Bank Sentral Eropa yang mengeluarkan kebijakan penambahan likuiditas dalam pertemuannya kemarin. Selain itu, fundamental sejumlah mata uang Asia juga sangat positif," jelas Nick Verdi, currency strategist Barclays Capital di Singapura.

Keperkasaan mata uang Asia pekan ini juga terkait dengan intervensi yang dilakukan bank sentral regional. Beberapa bank sentral yang sudah melakukan intervensi antara lain Bank Indonesia melalui pembelian kembali surat utang dan Bank Sentral Thailand dengan menjual dan membeli dollar untuk mempengaruhi nilai tukar.

"Beberapa bank sentral Asia, tidak hanya Thailand, melakukan intervensi di pasar mata uang. Kondisi itu akan menyokong pergerakan mata uang Asia," jelas Kozo Hasegawa, trader Sumitomo Mitsui Banking Corp di Bangkok.

Obama Tuding China Manipulasi Mata Uang

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Presiden Barack Obama mengatakan China memanipulasi mata uangnya.

Namun, seperti dilansir Dow Jones, Obama juga menyatakan keprihatinannya jika RUU mata uang yang sedang digarap Senat betul-betul untuk menghukum China. "Itu bukanlah respon yang paling efektif," ujarnya.

"China telah sangat agresif dalam permainan sistem perdagangan," kata Obama dalam konferensi pers.

Dia mengatakan bahwa China telah bertindak untuk membiarkan mata uangnya terapresiasi, negara itu kemungkinan masih melanjutkannya.

Dia menyatakan keprihatinan terhadap RUU yang tertunda sebelum Kongres menyebutkan itu akan menghukum negara-negara yang memanipulasi mata uang mereka. Obama tidak mendukung RUU itu, meskipun ia mengatakan itu bertujuan untuk membantu level lapangan permainan antara China dan Amerika Serikat. Ia mengatakan ingin memastikan tidak RUU yang melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia.

Saham Unggulan Diburu, IHSG Melaju ke Level 3.500

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menanjak 65 poin didorong menguatnya saham-saham berkapitalisasi besar. Saham-saham ini berlomba mengambil tempat di top gainers.

Membuka perdagangan akhir pekan pagi tadi, IHSG menguat 37,096 poin (1,07%) ke level 3.480,202 menyusul kabar dari Eropa yang akan melakukan rekapitalisasi perbankan untuk menghindari kolaps. Bursa-bursa Asia juga menyambut positif sentimen ini.

Aksi beli di saham-saham unggulan mendorong IHSG naik lagi ke level 3.500. Posisi tertinggi yang bisa diraih IHSG hari ini di posisi 3.526,801.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (7/10/2011), IHSG menanjak 65.680 poin (1,90%) ke level 3.508,786. Sementara Indeks LQ 45 melesat 14,647 poin (2,52%) ke level 618,276.

Saham-saham bank dan tambang kembali memimpin penguatan indeks. Selain harganya yang sudah sangat murah, peningkatan harga komoditas dunia juga turut menyumbang sentimen.

Investor asing mulai mengoleksi saham, hingga siang ini sudah melakukan pembelian bersih dengan nilai yang cukup besar. Sebaliknya, investor domestik ada beberapa yang main cepat memanfaatkan penguatan indeks dengan profit taking.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 76.738 kali pada volume 2,898 miliar lembar saham senilai Rp 2,262 triliun. Sebanyak 152 saham naik, sisanya 59 saham turun, dan 65 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia melaju semakin kencang menyusul positifnya bursa saham Wall Street dan bursa Eropa semalam. Krisis utang di Eropa pun sedikit mereda atas rencana rekapitalisasi perbankan Eropa untuk menghindari kolaps

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang hari ini:
  • Indeks Hang Seng melesat 606,06 poin (3,53%) ke level 17.778,34.
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 138,12 poin (1,62%) ke level 8.660,14.
  • Indeks Straits Times menanjak 55,84 poin (2,15%) ke level 2.658,96.
  • Indeks Kospi melompat 51,52 poin (3,01%) ke level 1.761,84.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 3.100 ke Rp 63.800, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.150 ke Rp 56.750, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 750 ke Rp 30.750, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 500 ke Rp 38.800.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain BFI Finance (BFIN) turun Rp 350 ke Rp 5.600, Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 300 ke Rp 3.200, Tifico (TFCO) turun Rp 130 ke Rp 650, dan Berlina (BRNA) turun Rp 100 ke Rp 1.820.

(ang/qom)

Akhir Pekan, Ada Peluang di Saham Batu bara

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Saham pertambangan batu bara diperkirakan masih akan melesat akhir pekan ini. Selain karena terhindar dari pelambatan ekonomi dunia, membaiknya produksi dan meningkatnya permintaan menjadi katalisnya.

Hendri Effendi, analis pasar modal dari Citi Pacific Securities melihat sektor batu bara masih menarik, salah satunya PT United Tractors Tbk (UNTR). Menurutnya, penurunan permintaan ekspor yang sempat dikhawatirkan terjadi di semester 1 karena perlambatan ekonomi dunia, tidak mengganggu perseroan. “Hal ini karena produksi batubaranya banyak untuk konsumsi pasar domestik,” ucapnya kepada INILAH.COM.

Selain itu, UNTR akan membagikan dividen interim sebesar Rp185 atau dengan yield 0.9% bila menggunakan harga penutupan kemarin Rp20,550. Total pembayaran dividen mencapai Rp690 miliar, mewakili 18% dari laba bersih 2010. Adapun jadwal pelaksanaan dividen tersebut adalah cum dividen pada 27 Oktober dan pembayaran pada 11 November.

UNTR menargetkan produksi batubara mencapai 84 juta ton hingga akhir 2011. Selain itu, penjualan batu bara juga dipatok mencapai 4,5 juta ton hingga akhir 2011, atau naik 22% dari tahun lalu 3,7 juta ton. Perseroan pun berharap tahun depan bisa menggenjot produksi batubara 95 juta ton- 100 juta ton, dengan mengandalkan dua anak usahanya, PT Tuah Turangga Agung dan PT Dasa Eka Jasatama.

UNTR juga masih fokus menggarap lini utama bisnisnya, yakni penjualan alat berat, yang ditujukan untuk sektor perkebunan, konstruksi, kehutanan dan pertambangan. Hingga Agustus kemarin, UNTR sudah berhasil menjual 6.650 unit alat berat, dimana 5.650 unit alat berat merek Komatsu dan 1.000 unit bermerek UD Trucks.

Sementara sepanjang September lalu, UNTR berhasil menjual lebih dari 700 unit alat berat, atau 80% dari target 2011. Pencapaian ini didukung permintaan batubara, harga komoditas batubara, tingkat suku bunga pinjaman, keadaan cuaca, dsb.

Perlambatan ekonomi dunia memang diramalkan berimbas negatif pada sektor batubara. Salah satunya riset Merryl Lynch yang menyebutkan mulai terjadi penurunan minat atas saham batubara Indonesia, karena investor mengkhawatirkan harga komoditas batubara yang selama ini stabil diperkirakan akan anjlok seiring perlambatan ekonomi dunia.

Namun, Merryl Lynch (ML) yang masih memberi rating overweight untuk saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Menurutnya, larangan ekspor batubara kalori rendah tidak otomatis menciutkan pasar ITMG, tapi justru memberi peluang untuk melakukan akuisisi aset-aset baru. “Hal ini karena ITMG yang paling kuat posisi cash-nya, terlihat dari yield dividend yang dibagikan,” katanya.

Hendri juga menilai saham ITMG masih memiliki prospek menarik. Hal ini terkait potensi perseroan yang masih akan mengalami pertumbuhan laba, “Terindikasi pada besarnya dividend interim yang dibagikan ITMG,” ujarnya.

Perusahaan tambang batubara ITMG membagikan dividen interim 2011 sebesar Rp1.168 per saham atau 75% dari laba bersih semester pertama 2011 sebesar US$205 juta. Laba bersih perseroan tercatat naik 53% menjadi US$205,33 juta dibandingkan periode sama sebelumnya US$134,14 juta. Kenaikan ini didukung penjualan bersih ITMG yang naik 19% menjadi US$970,3 juta.

Kendati ada peningkatan laba, produksi batubara paruh pertama 2011 hanya 11 juta ton. Kondisi memburuknya cuaca pada kuartal dua kemarin, berimbas pada pasokan komoditas. Alhasil, target sebesar 700 ribu ton dari tambang Indominco Mandiri tidak tercapai.

Namun, membaiknya cuaca pada kuartal tiga ini memungkinkan ITMG meraih target produksi 24,5 juta ton hingga akhir tahun. Hal ini didukung kontribusi dari tambang Bharinto dan Tandung Mayang. “Selain tingginya permintaan batu bara dari China,”kata Syaiful Adrian dari Ciptadana Sekuritas.

Ia menambahkan, China saat ini masih kekurangan pasokan akibat banjir yang mengganggu distribusi. Hal ini akan menguntungkan ITMG, “Rekomendasi beli saham ini dengan target harga bisa mencapai Rp59.000,” ujarnya.

Samuel Sekuritas juga memberi rekomendasi beli untuk saham batubara Bumi Resources (BUMI) dan TB Bukit Asam (PTBA). Hal ini didukung harga komoditas yang cenderung naik. “BUMI memiliki target harga Rp3.950 dan PTBA Rp27.500,” ungkapnya.

Sentimen positif PTBA didukung ekspektasi target laba bersih 2011 senilai Rp3 triliun. Optimisme ini didukung naiknya perkiraan pencapaian produksi dan pembelian tahun ini sebesar 14,4 juta ton atau naik 13% dibanding realisasi penjualan 2010 sebesar 12,9 juta ton. Selain naiknya kinerja angkutan kereta api dan harga batubara yang sampai akhir 2010 terus membaik.

PTBA juga menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp2.8 triliun untuk 2012. Namun, ini belum termasuk alokasi dana untuk menambah saham di PT Bukit Transpacific Railway (BATR) sebesar 20%. Dana itu untuk membiayai pembangkit listrik yaitu PLTU 2x300 MW di Sumatera Selatan dan Riau. Sementara produksi tahun ini diperkirakan dapat mencapai 14.5 juta ton. [ast]

Saham Bank Mulai Topang Bursa Athena

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Tanpa mengubah pola volume perdagangandan omset transaksi yang rendah, Indeks ASE (Athena Stock Exchange) bergerak naik ke level 760 pada perdagangan Kamis (6/10) kemarin.

Mengutip capital.gr, Bank Yunani mencatatkan kenaikan 8% pada pembukaan, dengan Piraeus Bank, Alpha Bank, National Bank dan Eurobank memposting keuntungan terbesar. Konsolidasi akan menjadi skenario yang paling mungkin, kata Eurobank Equitas dalam laporannya seraya menambahkan bahwa volume transaksi telah secara konsisten di bawah 60 juta euro untuk rata-rata hampir 1,5 bulan terakhir.

Proton Bank memperkirakan pasar domestik terus meningkatkan kehati-hatian, sementara Piraeus Securities memperkirakan sesi volatile lain.

Di Papan perdagangan, Index Umum bergerak di wilayah positif sejak pembukaan, memposting keuntungan awal 3,44%.

Indeks ditutup di level 755,61 dengan naik 2,73%, dan nilai transaksi 20,5 juta euro. Sebanyak 77 saham naik, 15 turun dan 28 tetap tidak berubah. Bank naik 6,73% ke level 420,18.

Klaim Pengangguran Angkat Harga Minyak AS

Headline
INILAH.COM, New York - Data klaim pengangguran yang di bawah perkiraan telah mendorong minyak mentah AS naik pada perdagangan Kamis (6/10).

Minyak mentah AS naik US$2,9 menjadi US$82,59 per barel untuk pengiriman November di New York Mercantile Exchange (NYMEX). Sementara minyak jenis Brent naik US$2,7 menjadi US$105,51 per barel di London, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

"Pasar sedang merangkul sedikit demi sedikit data peningkatan dalam perekonomian," kata John Kilduff, partner di hedge fund Gain Capital di New York.

Kekhawatiran dari Eropa sedikit mereda dengan pernyataan Presiden Komisi Eropa, Jose Emanuel Barroso dengan usulan rekapitalisasi bank akan dikoordinasikan badan eksekutif tertinggi Uni Eropa. Sentimen semakin positif dengan pernyataan Kanselir Jerman Angela Merkel bahwa Eropa tidak perlu ragu untuk rekapitalisasi bank-bank Eropa untuk menegah krisis ekonomi.

Data dari AS soal klaim pengangguran AS pekan lalu meskipun naik tetapi kurang dari yang diperkirakan. Pasar menyimpulkan pasar tenaga kerja mulai membaik.

Duh! Cadangan Devisa RI Anjlok US$ 8,5 Miliar dalam Sebulan

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa RI jeblok hingga US$ 8,5 miliar. Padahal cadangan devisa RI sempat tembus ke rekor baru dalam sejarah di posisi US$ 124,5 miliar.

Seperti dikutip detikFinance dari situs Bank Indonesia, Jumat (7/10/2011) cadangan devisa RI per 30 September 2011 tercatat sebesar US$ 114,5 miliar.

Deputi Gubernur BI, Hartadi Sarwono sempat mengungkapkan, per 19 Agustus 2011 cadangan devisa Indonesia mencapai US$ 124,5 miliar yang menembus rekor baru. Namun cadangan devisa ditutup US$ 123 miliar pada akhir Agustus 2011.

Jadi selama sebulan cadangan devisa RI anjlok US$ 8,5 miliar. Cadangan devisa tersebuttergerus akibat langkah BI menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Dolar yang terus menguat akibat banyak diburu pelaku pasar membuat bank sentral harus melepas dolar ke pasar supaya tidak terjadi kekeringan likuiditas.

(dru/ang)

Investor Mulai Khawatirkan Guncangan Ekonomi China

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Beberapa investor sekarang mulai khawatir terhadap guncangan perekonomian China.

Reuters melaporkan kekhawatiran terhadap guncangan pertumbuhan China ini disertai dengan penurunan penjualan pasar negara berkembang, mendorong banyak orang menaikkan simpanan kas dan reposisi portofolio ke komoditas dan dolar.

Selain dari dampak yang jelas pada pasar Asia, eksportir komoditas Afrika Selatan dan Brasil dipandang sebagai tempat yang rentan sementara India dan Turki telah diidentifikasi sebagai tempat relatif terhadap kekhawatiran atas China. "Saya jarang terlihat pergeseran yang cepat dalam sentimen pasar karena saya tetap melihat ke arah China. Ada kepercayaan yang tidak sepenuhnya dalam kemampuan untuk menghadapi tantangan ekonomi," kata strategi Deutsche Bank Yohanes-Paul Smith, yang telah menjadi skeptis jangka panjang dalam sejarah investasi China.

"Tapi semua orang tiba-tiba berpikir bahwa pemerintah mungkin telah kehilangan kontrol atas ekonomi."

Sebuah keruntuhan dalam pertumbuhan China merupakan puncak dari geopolitikal global dan risiko makroekonomi yang diidentifikasi oleh penasihat perusahaan Oxford Analytica, yang memperingatkan bahwa ekspansi ekonomi tahunan kurang dari 5 persen akan menjadi kejutan besar bagi perekonomian global. Di atas kekhawatiran pertumbuhan, ketidakstabilan berkepanjangan di zona euro dan ancaman resesi global telah menyebarlan kekhawatiran bahwa China sulit untuk menghentikan kredit ke pasar properti yang bisa memukul banknya, kualitas aset memburuk telah mendorong peringatan dari peringkat Fitch.

Nah, biaya asuransi utang luar negeri China melawan default melonjak ke level tertingginya dalam 2,5 tahun karena para investor berebut untuk lindung nilai eksposur ke perusahaan peminjam China sementara dolar / yuan ke depan telah melompat sesuai perkiraan bahwa apresiasi mata uang akan berhenti dalam beberapa bulan mendatang untuk membantu negara itu mengatasi kegagapan pertumbuhan ekspor.

Meskipun saat ini membuat kenaikan hanya sekitar 16 persen dari benchmark MSCI Emerging Markets Index, pengaruh China ke pasar negara berkembang sangat signifikan.

Laju yang mendesis dari ekspansi ekonomi, yang telah tinggal di atas 9 persen per tahun dalam 10 tahun terakhir, telah melihat negara menjadi pendorong pertumbuhan utama bagi beberapa negara berkembang, di mana impor sejumlah besar komoditas mulai dari minyak ke bijih besi dan minyak mentah minyak. Sebuah stagnasi di sektor manufaktur China dan perlambatan di pasar properti akan lebih memberatkan pada harga komoditas, menaikkan tekanan lebih lanjut pada perekonomian seperti Afrika Selatan , Chili dan Brazil, yang semuanya bergantung pada raksasa Asia ini sebagai mitra dagang terbesar mereka.

"Kami telah mengupas posisi mata uang kita di Brazil dan Chile, yang memiliki banyak kontak langsung dengan China dalam hal perdagangan," kata Harting Morgan, manajer portofolio senior di Alliance Bernstein di New York.

Spekulasi Eropa membantu perbankan, bursa Jepang dibuka positif

Spekulasi Eropa membantu perbankan, bursa Jepang dibuka positif
TOKYO. Mayoritas saham yang ditransaksikan di bursa Jepang pagi ini kembali menanjak. Ini merupakan kenaikan dalam dua hari berturut-turut. Pada pukul 09.04 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1,2% menjadi 8.627,96. Sedangkan indeks Topix naik 1,2% menjadi 745,75.

Jika dihitung, indeks Nikkei mencatatkan penurunan 0,9% di sepanjang pekan ini. Sementara, indeks Topix sudah melorot 2% pada periode yang sama.

Saham-saham berkapitalisasi besar yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia antara lain: Honda Motor Co yang naik 2,2%, Sumitomo Mitsui Financial Group Inc naik 2%, dan Sony Corp turun 1,2%.

Lonjakan bursa Jepang terjadi setelah investor optimistik bahwa pimpinan Eropa akan mengambil langkah strategis untuk melindungi perbankan dari krisis. Hal itu mendongkrak outlook perusahaan ekspor Asia.

"Sepertinya penentu kebijakan di Eropa memahami situasi yang dialami sistem perbankan. Mereka rela menambah kapitalisasi bank. Itu merupakan langkah positif, namun belum dilakukan. Saya rasa masih ada risiko di pasar hingga kita mendengar pengumuman resminya," urai Belinda Allen, senior investment analyst Colonial First State Global Asset Management di Sydney.

Upaya Eropa Cegah Krisis, Angkat Bursa Asia

Headline
INILAH.COM, Sydney - Saham Asia menguat pada Jumat (7/10), atas indikasi baru bahwa Eropa sedang berupaya menopang sistem keuangan dan mencegah terjadinya krisis global.

Indeks Nikkei Stock Average Jepang naik 1,3%, indeks Kospi Korsel naik 2,4%, dan di Australia, indeks S & P / ASX 200 naik 2%.

Penguatan ini mengikuti kinerja yang kuat di bursa saham AS semalam, menyusul rilisnya data klaim pengangguran yang lebih baik dari estimasi dan langkah pelonggaran yang diumumkan Bank of England dan Bank Sentral Eropa.

ECB mengatakan akan membeli lagi 40 miliar euro (US$53,7 miliar) obligasi tertutup dari bank dan akan terus menyediakan likuiditas tiga bulan tak terbatas kepada bank kawasan, setidaknya sampai Juli tahun depan.

"Kedua langkah ini memberikan panduan penting untuk bank-bank bermasalah di kawasan, khususnya di zona euro, di mana mereka telah menjadi sangat bergantung pada dana ECB," kata Jennifer McKeown di Capital Economics. Demikian dikutip dari Yahoo.com.

Sektor perbankan Asia menguat. Kekhawatiran mengenai sistem perbankan global akan mengalami krisis serupa dengan 2008, telah menekan sektor ini dalam beberapa bulan terakhir. National Australia Bank Ltd naik 2,5%, sementara Westpac Banking Corp naik 1,5% di Sydney.

Sumitomo Mitsui Financial Group Ltd naik 2,6%, dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc naik 2,5% di Tokyo. Korea Exchange Bank juga melonjak 8,9%, sementara Hana Financial Group Inc naik 3,4% di Seoul.

Produsen mobil juga naik di Jepang dan Korea Selatan, dengan Toyota Motor Co naik 1,5%, Honda Motor Co naik 2,4%, dan Nissan Motor Co naik 1,8% di Tokyo.

Dalam sektor teknologi, di Korea Selatan, Samsung Electronics Co naik 2,1% setelah raksasa elektronik konsumen ini berekspektasi keuntungan kuartal ketiga jatuh 13,6% dibandingkan periode tahun lalu, mengikuti permintaan lemah untuk panel datar dan chip komputer.

Namun, Sony Corp turun 1,8% saham di Tokyo. Perusahaan mendekati waktu pembelian sisa usaha ponsel Sony Ericsson dari mitra LM Ericsson sebesar 50:50. [ast]

Yes! Bank Eropa Dilindungi, Wall Street Bernyali

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Kamis (6/10). Hal itu didorong dari perkembangan rencana untuk merekapitalisasi bank Eropa memberikan harapan kepada investor untuk penyelesaian krisis Eropa.

Indeks Dow Jones naik 183,38 poin atau 1,68% ke level 11.123,33. Indeks S&P 500 naik 20,94 poin atau 1,83% ke level 1.164,97. Indeks Nasdaq naik 46,31 poin atau 1,88% ke level 2.506,82.

Saham perbankan memimpin kenaikan di Wall Street setelah Uni Eropa merencanakan untuk recapitalize bank. Bank sentral Eropa menyatakan untuk membeli obligasi dengan menyediakan dana murah untuk pemberi pinjaman bila diperlukan. Sektor keuangan S&P naik 3,2%.

"Kita kembali kepada ide pejabat Eropa akan meraih kesepakatan dan menyelamatkan zona Eropa," ujar Doug Roberts, Chief Investment Strategist di Channel Capital Research seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Lebih lanjut ia mengatakan, pasar saham antara euphoria dan headline dari Eropa. Hal itu terlihat dari peningkatan volatilitas bursa saham.

Saham Morgan Stanley naik 21% ke level US$15,18 pada perdagangan saham Kamis ini. Saham Alcoa naik 5,4% ke level US$9,88. Saham Apple ke level US$377,37.

Volume perdagangan saham sekitar 9,14 miliar saham di bursa saham New York, NYSE Am [hid]

Harga kontrak emas naik seiring optimisme penyelesaian masalah Eropa

Harga kontrak emas naik seiring optimisme penyelesaian masalah Eropa
NEW YORK. Kemarin malam, harga kontrak emas di New York kembali mencatatkan kenaikan. Dengan demikian, harga kontrak emas sudah naik selama dua hari berturut-turut. Pada pukul 13.40 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 0,7% menjadi US$ 1.653,20 per troy ounce di Comex, New York.

Lonjakan harga kontrak emas terjadi di tengah optimisme bahwa pimpinan Eropa sudah memiliki kemajuan dalam menangani krisis utang Eropa.

"Emas kembali menjadi komoditas klasik. Tingginya permintaan fisik menyokong pergerakan harga emas," jelas Frank Lesh, trader FuturePath Trading di Chicago.

Selain emas, harga komoditas lain juga menanjak. Hal itu dapat dilihat dari Standard & Poor's GSCI Index dari 24 komoditas naik sebesar 2,6%. Kenaikan tertinggi dicatatkan oleh baja dan perak.

Saham Alihkan Perhatian Investor Valas

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (7/10) diprediksi bakal stabil. Sebab, pelaku pasar lebih fokus ke bursa saham dan faktor intervensi BI.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Ariana Nur Akbar mengatakan, cenderung stabilnya rupiah hari ini karena faktor Bank Indonesia yang berkomitmen untuk menahahan kekuatan dolar AS. Karena itu, bank sentral akan tetap mengintervensi rupiah.

Di sisi lain, lanjutnya, stabilnya rupiah, karena faktor belum ada sentimen yang bisa mendongkrak pergerakannya. "Karena itu, rupiah akan stabil dalam kisaran 8.780 hingga 9.060 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada saat yang sama, lanjut Ariana, stabilnya rupiah juga karena pasar yang lebih fokus ke bursa saham dibandingkan pasar uang. "Apalagi, harga saham-saham saat ini sudah terlalu anjlok," timpal Ariana.

Sementara itu, lanjutnya, sentimen dari keputusan suku bunga European Central Bank (ECB) semalam, tidak terlalu banyak berpengaruh ke rupiah. Jika positif akan melambungkan euro dan jadi tekanan bagi dolar AS. "Tapi, itupun tidak akan memperkuat rupiah karena fokus pasar tetap pada saham," imbuh Ariana.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (6/10) ditutup melemah 10 poin (0,11%) ke level 8.910/8.930 per dolar AS.

Saham Bank & Grup Astra Bisa Jadi Pilihan

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham domestik Jumat (7/10) diperkirakan melanjutkan penguatan. Saham perbankan dan grup Astra masih menjanjikan potensi kenaikan.

Pengamat pasar modal Hendri Effendri mengatakan, konfirmasi 3.369, yakni level psikologis bullish untuk pergerakan harian IHSG telah tertembus, sehingga market menjadi sensitif terhadap berita positif. “Namun, sifatnya hanya untuk jangka pendek dan saat ini masih banyak katalis positif masuk ke pasar,”ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, target indeks selanjutnya, yakni 3625, merupakan spread cukup lebar untuk pergerakan IHSG jangka pendek. Ini disebabkan karena market Indonesia yang kapitalisasi pasarnya mulai besar, dengan harga saham yang sudah cukup tinggi.

Adapun katalis positif berasal dari laporan keuangan kuartal tiga dari sektor perbankan, dengan BI rate bertahan di 6,75%, inflasi yang sangat moderat, pertumbuhan ekonomi dalam laju yang sesuai target pemerintah. “Maka IHSG masih bisa lanjutkan kenaikannya ke target resistant 3625,”paparnya.

Hendri menambahkan, emiten-emiten unggulan dari sektor perbankan dan grup Astra masih akan membukukan pertumbuhan penjualan kuartal tiga, sehingga bottomline earningnya masih akan naik.

Di tengah situasi ini, ia merekomendasikan investor untuk BOW atau akumulasi beli kalau IHSG terus naik. Hal ini untuk mengantisipasi sinyal awal reversal jangka pendek.

Saham-saham pilihannya adalah Astra International (ASII), Indo Tambangraya Megah (ITMG), Bank Rakyat Indonesia (BBRI),Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI) dan United Tractor (UNTR). “Emiten-emiten ini masih memiliki peluang penguatan,”ujarnya.

Pada perdagangan Kamis (6/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 149,867 poin (4,55%) ke level 3.443,106, dengan intraday tertinggi di 3.447,07 dan terendah di 3.293,51. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 5,289 miliar lembar saham senilai Rp 5,125 triliun dan frekuensi 147.746 kali.

Sebanyak 244 saham naik, sisanya 18 saham turun, dan 41 saham stagnan. Aliran dana asing mulai masuk bursa, meski tidak banyak. Nilai transaksi beli asing (net foreign buy) tercatat sebesar Rp39 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli mencapai Rp1,733 triliun dan transaksi jual sebesar Rp1,693 triliun. [ast]

Harga kontrak minyak ditransaksikan melorot pagi ini

Harga kontrak minyak ditransaksikan melorot pagi ini
NEW YORK. Harga kontrak minyak mencatatkan penurunan di New York. Pagi tadi, harga kontrak minyak untuk pengantaran November turun sebesar 44 sen menjadi US$ 82,15 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 10.02 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di level US$ 82,17 per barel. Kemarin, harga kontrak minyak naik US$ 2,91 menjadi US$ 82,59 per barel.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran November naik 2,9% menjadi US$ 105,73 per barel di ICE Futures Europe exchange di London, kemarin.

Penurunan harga minyak terjadi setelah pasar berspekulasi bahwa tingkat pengangguran AS yang berada di atas 9% akan memangkas tingkat permintaan minyak, meskipun Eropa sudah mengambil langkah-langkah untuk menstimulasi perekonomiannya.

Kemarin, harga minyak mencatatkan kenaikan dua harian tertinggi sejak Febuari lalu, yakni sebesar 9,1%. Kenaikan harga minyak tersbeut terjadi setelah Presiden Bank Sentral Eropa Jean-Claude Trichet mengumumkan program pembelian obligasi untuk mengatasi krisis utang di kawasan tersebut.

Indofood Tetap Ekspansi Bisnis Agribisnis dan Gula

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) tetap fokus untuk mengembangkan bisnis Agribisnis dan gula.

Demikian diutarakan Direktur Keuangan INDF, Thomas Tjie dalam acara Investor Summit 2011 di Jakarta, Kamis (6/10). "Dalam agribisnis, kita terus melakukan ekspansi. IMPS grup punya tanah sekitar 400 ribu hektar baru ditanami sekitar 240 ribu hektar," tukasnya. Sayang ia tidak menyebutkan nilai investasi untuk ekspansi tersebut.

Thomas menegaskan, masih banyak ruang bagi perseoran untuk mengembangkan bisnis agribisnis. "Jadi masih banyak room untuk kita tanami kelapa sawit dan karet. Selain itu, kita masih mencari lokasi tanah baru yang visibel untuk ditanami kelapa sawit dan karet," jelasnya.

Tidak hanya ekspansi di agribisnis, INDF juga mengembangkan binis gula. "Untuk gula, kita juga tetap ekspansi. Saat ini ada dua lokasi pabrik gula di Pati dan Komering Hulu, Palembang. Yang Komering Hulu baru mulai start produksi gula. Ke depan kita tetap fokus ekspansi di bisnis gula," tegasnya. [hid]

Inilah Incaran Saham Pilihan Jumat (7/10)

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Jumat (7/10) dipresiksi bergerak di kisaran 3.360-3.479 yang masih akan terpengaruh perkembangan krisis utang Eropa.

"Kami melihat pergerakan indeks ke depan masih akan dibayangi oleh perkembangan krisis utang Eropa, kata analis saham Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, kemarin.

IHSG kemarin ditutup menguat 149,87 poin atau 4,5% ke 3.443,11. Volume perdagangan mencapai 5,2 miliar saham senilai Rp4,7 triliun. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp39,5 miliar dengan pembelian asing sebesar Rp1,7 triliun dan penjualan asing sebesar Rp1,6 triliun.

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat signifikan melanjutkan rebound yang terjadi sehari sebelumnya. Menguatnya indeks didukung oleh meredanya tekanan dari perkembangan krisis utang Eropa, serta optimisme akan bagusnya data ekonomi AS.

"Kami melihat menguatnya IHSG juga didukung oleh pembelian bersih investor asing (foreign net buy) setelah beberapa hari sebelumnya melakukan aksi jual bersih," jelasnya.

Sementara analis saham AM Capital, Andre Mahardika, scara teknikal IHSG masih berpotensi bullish lagi dengan potensi menuju resistence terdekat dengan kisaran 3.408-3.576. "Dalam waktu jangka pendek ini ihsg akan menguji resistence terdekat," katanya, kemarin.

Andre merekomendasikan beberapa saham menurun tekanan jualnya. Namun belum diimbangi adanya tekanan beli yang cukup. "Indikasi ini menunjukkan adanya sinyal bullish lemah. menunggu perdagangan selanjutnya," jelasnya.

Saham itu seperti LPCK direkomendasikan beli di 1.580 dan jual di 1.650-1.700 dengan stop loss di 1.550. Saham BWPT direkomendasikan beli di 970 dan jual di 1.000-1.050 dengan stop loss di 950.

Saham BMRI disarankan hold jika masih di atas 5.950 dengan potensi jual di 6.000-6.350. Saham BBRI berpotensi bullish dengan rekomendasi hold jika masih di atas 5.750 denan potensi jual di 6.150-6.350. Saham GGRM direkomendasikan hold jika masih di atas 54.000 dengan potensi jual di 55.000-57.500.

Lonjakan saham-saham finansial menyokong pergerakan bursa AS

Lonjakan saham-saham finansial menyokong pergerakan bursa AS
NEW YORK. Mayoritas saham di bursa AS reli kemarin malam. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 1,8% menjadi 1.164,97. Dengan demikian, dalam tiga hari terakhir kenaikan indeks S&P 500 mencapai 6%. Ini merupakan kenaikan tiga harian terbesar sejak 15 Agustus. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,7% menjadi 11.123,33.

Saham-saham finansial dalam indeks S&P 500 naik 3,2% setelah menteri Keuangan AS Timothy F Geithner mengungkapkan bahwa perbankan AS sudah mulai kuat. Saham-saham finansial yang melaju kencang di antaranya: Bank of America Corp naik 8,8%, JPMorgan Chase & Co naik 5%, dan Morgan Stanley naik 4,8%.

Selain itu, beberapa saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa AS antara lain: Alcoa Inc yang naik 5,4% dan Target Corp yang naik 4,3%.

Rupanya, pasar berspekulasi, pimpinan Eropa sudah menunjukkan kemajuan dalam menangani krisis Eropa. "Eropa sudah menjadi awan hitam yang menggelayuti kepala kita. Jika ada upaya penyelesaian jangka panjang, pasar akan bergerak positif, khususnya sektor finansial," jelas Michael Mullaney dari Fiduciary Trust di Boston.

Bursa AS juga melaju ketelah data menunjukkan data pengajuan klaim pengangguran AS mencatatkan kenaikan yang lebih rendah ketimbang prediksi minggu lalu. Selain itu, pasar juga memprediksi, jumlah tenaga kerja akan meningkat 55.000 pada September dan tingkat pengangguran naik 9,1%.

BUMI Bidik Produksi Batubara Capai 81 Jt Ton

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menargetkan produksi batu bara mencapai 81 juta ton pada 2012 dan produksi batu bara mencapai 100 juta ton pada 2014.

Hal itu disampaikan Direktur PT Bumi Resources Tbk, Dileep Srivastava, Kamis (6/10). Harga penjualan batu bara mencapai US$91-US$93 juta per ton pada 2011. "Harga penjualan batu bara pada 2012 akan lebih dari sekarang," ujar Dileep.

Dileep menuturkan, untuk obligasi konversi 2009 senilai US$375 juta akan dibayar dengan saham. Sebelumnya perseroan akan melakukan buy back saham.

Perseroan juga mengharapkan bisa mengurangi utang dengan total US$1,6 miliar-US$1,7 miliar dari akhir tahun 2011 hingga akhir tahun 2012. "Kita akan melunasi utang sebesar US$600 juta ke CIC pada Oktober 2011 dan US$600 juta pada akhir tahun 2012," kata Dileep.

Dileep belum menjelaskan lebih detil dana untuk melunasi utang CIC tersebut. Total utang BUMI ke CIC mencapai US$1,9 miliar. Selain itu, perseroan akan melunasi utang obligasi konversi 2009 sebesar US$375 juta dan utang anak usaha PT Bumi Resources Mineral Tbk senilai US$280 juta. [hid]

Penguatan IHSG Bisa Terus Berlanjut

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin menguat hingga 149 poin dan berhasil bertengger kembali di level 3.400. Tren positif bursa-bursa regional sangat membantu laju IHSG.

Pada perdagangan, Kamis (6/10/2011), IHSG ditutup melesat 149,867 poin (4,55%) ke level 3.443,106. Sementara Indeks LQ 45 ditutup melompat 29,541 poin (5,14%) ke level 603,629.

Penguatan IHSG diprediksi akan berlanjut pada perdagangan Jumat (7/10/2011) berkat dorongan penguatan bursa-bursa utama dunia. IHSG akan meneruskan penguatannya bersamaan dengan penguatan bursa regional didorong harapan penyelesaian krisis Eropa.

Harapan penyelesaian krisis Eropa itu tadi malam sudah berhasil mendorong penguatan indeks saham di Wall Street. Indeks Dow Jones pun akhirnya kembali lagi ke level 11.000.

Pada perdagangan Kamis (7/10/2011), indeks Dow Jones ditutup menguat 183,38 poin (1,68%) ke level 11.123,33. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 20,94 poin (1,83%) ke level 1.164,97 dan Nasdaq menguat 46,31 poin (1,88%) ke level 2.506,82.

Bursa-bursa regional pagi ini juga langsung menguat. Berikut pergerakan bursa regional pagi ini:
  • Indeks S&P/ASX menguat 46,6 poin (1,14%) ke level 4.116,3.
  • Indeks KOSPI menguat 41,23 poin (2,41%) ke level 1.751,55.
  • Indeks Nikkei-225 menguat 71,20 poin (0,84%) ke level 8.593,22.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
IHSG kemarin ditutup menguat signifikan melanjutkan rebound yang terjadi sehari sebelumnya. Menguatnya indeks didukung oleh meredanya tekanan dari perkembangan krisis hutang Eropa, serta optimisme akan bagusnya data ekonomi AS. Kami melihat menguatnya IHSG juga didukung oleh pembelian bersih investor asing (foreign net buy) setelah beberapa hari sebelumnya melakukan aksi jual bersih. Disisi lain, kami melihat pergerakan indeks ke depan masih akan dibayangi oleh perkembangan krisis hutang Eropa. Kisaran support-resistance hari ini 3.360-3.479.

eTrading Securities:
IHSG pada Kamis (6/10) ditutup naik 149.8 point (+4.5%) ke level 3,443.11 dengan jumlah transaksi sebanyak 10.5 juta lot dan nilai transaksi sebesar Rp 5.1 triliun. Tercatat sebanyak 200 saham mengalami penguatan, 15 saham mengalami penurunan, 39 saham tidak mengalami perubahan dan 169 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Saham-saham yang menjadi penahan turunnya bursa a.l. BMRI, BUMI, ASII, BBRI dan ADRO sementara yang menjadi pemberat bursa hari ini a.l. TLKM, MASA, MYOH, TSPC dan INRU. Asing tercatat melakukan net buy pada pasar regular sebesar Rp108.4 milliar dengan saham-saham yang paling banyak di beli adalah BBRI, BMRI, BUMI, ADRO dan BBNI. Rupiah diperdagangkan kembali melemah 27 point ke level Rp8,945 per US Dollar.

Secara teknikal, IHSG ditutup naik dengan candlestick yang hampir membentuk full candle dengan tail yang cukup pendek yang berarti tekanan beli yang cukup besar. Naiknya IHSG didukung oleh kenaikan volume yang juga mengalami kenaikan dan berada di atas garis MA20 yang menunjukkan konfirmasi terhadap kenaikan yang terjadi hari ini.

Indikator RSI mulai bergerak naik dari area oversold setelah melakukan golden cross sehari sebelumnya, sementara stochastic menunjukkan potensi melakukan golden cross di area oversold. Pada perdagangan besok (07/10) IHSG diperkirakan akan melanjutkan kenaikannya dan akan bergerak di kisaran 3,366-3,524.

(qom/qom)

Wall Street Menguat Lagi, Saham Apple Turun Tipis

Jakarta - Harapan penyelesaian krisis Eropa kembali membuat bursa Wall Street menguat selama 3 hari berturut-turut. Indeks Dow Jones kembali mampir ke level 11.000.

Saham-saham sektor perbankan memimpin penguatan, berkat kabar yang menyebutkan Uni Eropa berniat melakukan rekapitalisasi perbankan sehingga terhindar dari kolaps. Bank Sentral Eropa sudah menyatakan siap membeli surat untuk menyediakan dana-dana murah jangka panjang pada perbankan Eropa jika membutuhkan.

"Kita naik lagi, dengan berlandaskan ide mereka (pejabat Eropa) akan mencapai kesepakatan dan menyelamatkan kami," ujar Doug Robert, chief investment strategist Channel Capital Research seperti dikutip dari Reuters, Jumat (7/10/2011).

Pada perdagangan Kamis (7/10/2011), indeks Dow Jones ditutup menguat 183,38 poin (1,68%) ke level 11.123,33. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 20,94 poin (1,83%) ke level 1.164,97 dan Nasdaq menguat 46,31 poin (1,88%) ke level 2.506,82.

Namun dari sisi teknikal, indeks S&P 500 masih tetap pada trend pelemahan. Indeks telah terjebak dalam sebuah kisaran dalam beberapa bulan terakhir, dengan memburuk dengan titik terendah yang lebih rendah.

"Untuk beberapa waktu, kita tetap berada pada trend pelemahan," ujar Richard Ross, analis dari Auerbach Grayson.

Saham Morgan Stanley yang ikut menjadi korban karena memiliki eksposure surat utang ke perbankan Eropa, naik hingga 21% menjadi US$ 15,18.

Saham Apple ditutup melemah tipis 0,2% menjadi US$ 377,37, setelah meninggalnya Steve Jobs, sang pendiri sekaligus kreator iPod, iPhone dan iPad.

Perdagangan berjalan sangat ramai dengan transaksi di New York Stock Exchange mencapai 9,14 miliar lembar saham, di atas rata-rata harian yang sebesar 8,02 miliar lembar saham.

(qom/qom)