Jumat, 07 Oktober 2011

Saham Bank & Grup Astra Bisa Jadi Pilihan

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham domestik Jumat (7/10) diperkirakan melanjutkan penguatan. Saham perbankan dan grup Astra masih menjanjikan potensi kenaikan.

Pengamat pasar modal Hendri Effendri mengatakan, konfirmasi 3.369, yakni level psikologis bullish untuk pergerakan harian IHSG telah tertembus, sehingga market menjadi sensitif terhadap berita positif. “Namun, sifatnya hanya untuk jangka pendek dan saat ini masih banyak katalis positif masuk ke pasar,”ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, target indeks selanjutnya, yakni 3625, merupakan spread cukup lebar untuk pergerakan IHSG jangka pendek. Ini disebabkan karena market Indonesia yang kapitalisasi pasarnya mulai besar, dengan harga saham yang sudah cukup tinggi.

Adapun katalis positif berasal dari laporan keuangan kuartal tiga dari sektor perbankan, dengan BI rate bertahan di 6,75%, inflasi yang sangat moderat, pertumbuhan ekonomi dalam laju yang sesuai target pemerintah. “Maka IHSG masih bisa lanjutkan kenaikannya ke target resistant 3625,”paparnya.

Hendri menambahkan, emiten-emiten unggulan dari sektor perbankan dan grup Astra masih akan membukukan pertumbuhan penjualan kuartal tiga, sehingga bottomline earningnya masih akan naik.

Di tengah situasi ini, ia merekomendasikan investor untuk BOW atau akumulasi beli kalau IHSG terus naik. Hal ini untuk mengantisipasi sinyal awal reversal jangka pendek.

Saham-saham pilihannya adalah Astra International (ASII), Indo Tambangraya Megah (ITMG), Bank Rakyat Indonesia (BBRI),Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI) dan United Tractor (UNTR). “Emiten-emiten ini masih memiliki peluang penguatan,”ujarnya.

Pada perdagangan Kamis (6/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 149,867 poin (4,55%) ke level 3.443,106, dengan intraday tertinggi di 3.447,07 dan terendah di 3.293,51. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 5,289 miliar lembar saham senilai Rp 5,125 triliun dan frekuensi 147.746 kali.

Sebanyak 244 saham naik, sisanya 18 saham turun, dan 41 saham stagnan. Aliran dana asing mulai masuk bursa, meski tidak banyak. Nilai transaksi beli asing (net foreign buy) tercatat sebesar Rp39 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli mencapai Rp1,733 triliun dan transaksi jual sebesar Rp1,693 triliun. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar