Jumat, 07 Oktober 2011

Sepekan, rupiah sudah tergerus 2%

Sepekan, rupiah sudah tergerus 2%
JAKARTA. Rupiah tertekan lagi, hari ini. Bahkan, dalam hitungan sepekan, mata uang Garuda ini sudah tergerus 2% dan berada di posisi Rp 8.970 per dollar AS hingga pukul 10.26 di Jakarta. Ini merupakan pelemahan rupiah untuk pekan yang kelima.

Nilai tukar rupiah tertekan seiring proyeksi para ekonom yang menyebutkan Bank Indonesia akan mempertahankan tingkat suku bunga tidak berubah di level 6,75%, pada pertemuan 11 Oktober mendatang. Tekanan terjadi meski data ekonomi menunjukkan hasil positif, yaitu ekspor per Agustus 2011 naik 37% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Indeks saham regional dalam MSCI Asia Pasifik pun tercatat menguat, setelah Bank Sentral Eropa mengumumkan kembali pembelian obligasi dan pemberian pinjaman kepada perbankan.

"Pasar masih tetap khawatir. Data dari Indonesia sangat positif, namun pasar tidak bergerak sama sekali," kata Gundy Cahyadi, ekonom Oversea-Chinese Banking Corp. di Singapura, hari ini.

Sebagai informasi, pada awal Oktober, Direktur kebijakan moneter BI Hendar juga menyebut, bank sentral akan tetap berada di pasar untuk menstabilkan rupiah dan membeli obligasi pemerintah. Kemarin, bank sentral melaporkan cadangan devisa bulan lalu tercatat turun sebesar US$ 10,1 miliar dari level rekor di Agustus yang mencapai US$ 124,6 miliar.

Namun, sepekan ini, imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik 16 basis poin ke level 7,08%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar