Kamis, 27 Oktober 2011

Optimisme Investor Membaik, IHSG Melesat 74 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 74 poin akibat maraknya aksi beli menyusul tingginya optimisme pasca pertemuan para pemimpin Eropa dalam menyelesaikan krisis utang setempat. Indeks kembali bercokol di 3.800.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.845 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.880 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik 20,202 poin (0,54%) ke level 3.758,809 setelah para pemimpin Eropa sepakat menangani krisis utang. Namun, belum spesifiknya cara penanggulangan utang itu masih membuat investor waspada.

Zona merah sama sekali tak dikunjungi indeks sejak dibukanya perdagangan hingga siang ini. Indeks terus melaju akibat perburuan saham-saham unggulan.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melaju 49,796 poin (1,33%) ke level 3.788,403. Investor semakin optimistis krisis utang Eropa akan segera ditangani.

Indeks pun menanjak semakin tinggi akibat maraknya aksi beli. Pergerakan yang cukup kencang itu sempat mendorong IHSG hingga ke posisi tertingginya di 3.814,581.

Menutup perdagangan, Kamis (27/10/2011), IHSG melesat 74,397 poin (1,98%) ke level 3.813,004. Sementara Indeks LQ 45 menguat 13,399 poin (2,01%) ke level 679,894.

Saham-saham unggulan kembali menjadi incaran, IHSG pun reli untuk hari ketiganya berturut-turut. Aksi beli tak hanya dilakukan investor lokal, tetapi juga investor asing.

Saham-saham komoditas menjadi primadona perdagangan hari ini, terutama berbasis agribisnis dan tambang. Indeks sektor keduanya tersebut naik masing-masing 4,96% dan 3,78%.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 179.760 kali pada volume 9,187 miliar lembar saham senilai Rp 7,922 triliun. Sebanyak 236 saham naik, sisanya 34 saham turun, dan 61 saham stagnan.

Nilai transaksi hari ini meningkat karena adanya pembelian saham Multistrada (MASA) oleh Northstar Pacific di pasar negosiasi senilai Rp 691,56 miliar. Investor asing juga masih terus tanamkan modal di bursa.

Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 586,256 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Bursa-bursa di regional melaju semakin kencang hingga sore ini, optimisme pelaku pasar semakin tinggi setelah para pemimpin Eropa sepakat menyelesaikan krisis utangnya yang sudah berkepanjangan.

Berikut situasi dan kondisi bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 8,13 poin (0,34%) ke level 2.435,61.
  • Indeks Hang Seng melesat 622,16 poin (3,26%) ke level 19.688,70.
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 178,07 poin (2,04%) ke level 8.926,54.
  • Indeks Straits Times melompat 89,38 poin (3,23%) ke level 2.859,32.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 9.950 ke Rp 340.000, Multibreeder (MBAI) naik Rp 1.600 ke Rp 15.500, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.450 ke Rp 42.750, dan Adira Multifinance (ADMF) naik Rp 1.200 ke Rp 11.400.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Surya Toto (TOTO) turun Rp 900 ke Rp 42.050, Goodyear (GDYR) turun Rp 500 ke Rp 9.700, Ace Hardware (ACES) turun Rp 125 ke Rp 3.275, dan Sejahteraraya (SRAJ) turun Rp 105 ke Rp 360.
(ang/dnl)

Bailout Meningkat, Bursa Eropa Tambah Kuat

Headline
INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa meningkat tajam pada perdagangan Kamis (27/10) dengan kesepakatan pemimpin Uni Eropa meningkatkan bailout Uni Eropa hingga 1 triliun euro.

Indeks FTSE naik 1,9% ke 5.661,30, indeks DAX naik 3,2% ke 6.212 dan indeks CAC naik 3,3% ke 3.274 seperti dikutip dari yahoofinance.com. Kesepakatan lain dalam KTT itu adalah pemotongan pinjaman bagi swasta pemegang obligasi Yunani.

"Meskipun belum terlalu detail perpanjangan EFSF akan meningkatkan kemampuan Yunani, walaupun sangat sedikit ketidakpastian yang berkurang dari pertemuan itu," kata Philippe Gijsels, kepala riset di BNP Paripas Fortis Global Markets di Brussels.

Sektor swasta setuju dengan pemangkasan tersebut untuk mengurangi beban utang Yunani 100 miliar euro. Sementara sekitar 250 miliar euro dari fasilitas stabilisasi keuangan Eropa (EFSF) akan dimanfaatkan hingga 5 tahap.

"Ini sangat penting untuk meyakinkan pasar sehingga jadi rencana yang baik untuk pemulihan kepercayaan menjadi sangat penting dalam proses pemulihan," katanya lagi.

Apapun Kondisi Eropa, IHSG Akan 'Mixed to Higher'

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Berbagai kemajuan atas pembicaraan krisis utang Eropa terus dilaporkan. Meski belum ada kepastian yang melegakan pasar, IHSG dipastikan akan bergerak mixed hingga menguat.

Demikian ujar Aditya Setyawibawa, analis dari Soegi Capital kepada INILAH.COM. Menurutnya, saat ini, pasar mengantisipasi dua kemungkinan. Pertama adalah sisi optimisme. Bila Uni Eropa menyetujui dana penanggulangan krisis di atas 400 miliar euro, maka sentimen positif jangka pendek akan dominan di pasar finansial.

Sejumlah bank sentral yang sedang bersiap menurunkan suku bunga seperti RBA (Australia), PBOC (China) akan segera memangkas suku bunga lagi. Ini berarti, likuiditas akan melimpah di pasar finansial dan bursa saham kembali melanjutkan kenaikan.

“IHSG juga kembali melanjutkan apresiasi , karena didukung juga oleh pertumbuhan laba korporasi yang naik di kuartal tiga 2011,” katanya.

Sedangkan jika dana yang disepakati kurang dari 400 miliar euro, maka sentimen negatif akan berlangsung cukup panjang. Pasalnya, program rekapitalisasi perbankan Eropa kemungkinan akan dilakukan langsung oleh bank-bank, dengan menjual aset bank ke investor atau bank non Eropa.

Program penjualan obligasi Euro dengan denominasi dolar AS juga akan diimplementasikan, sehingga dolar akan menguat, tanpa The Fed repot menaikkan suku bunga dolar. “Namun, dampaknya ke IHSG masih mixed, karena kuatnya pasar domestik Indonesia membuat laba korporasi masih tumbuh , sehingga penurunan harga saham masih bisa terbatas,” paparnya.

Seperti diketahui, para pemimpin Eropa mengumumkan, sektor swasta pemegang utang pemerintah Yunani akan menerima penurunan nilai (write down) 50% atas kepemilikan mereka. Haircut sebesar 50% menjadi kesepakatan sukarela dengan kreditor swasta. Hal ini merupakan bagian dari rencana, di mana Yunani akan mengurangi utang publik menjadi 120% dari produk domestik bruto pada 2020.

Writedown merupakan bagian dari langkah lebih luas terhadap indikasi bahwa Eropa bermaksud mengatasi krisis utang negara. "Dalam mengambil keputusan, kita meletakkan dasar untuk masa depan. Semua anggota KTT euro bertekad mengikuti jalan ini, "kata Ketua Dewan Eropa Herman Van Rompuy.

Kekuatan tembakan Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa pun diperkirakan akan meningkat sebanyak lima kali lipat. Itu berarti dana tersebut bisa dimanfaatkan sekitar 1 triliun euro (US$ 1,4 triliun). Meningkatnya EFSF dapat digunakan untuk menaikkan kredit bagi obligasi atau menyiapkan langkah khusus untuk membiayai operasi, atau keduanya.

Penguatan dana talangan sangat penting untuk memastikan bahwa krisis utang tidak menelan Spanyol dan Italia. Van Rompuy mengatakan bahwa peningkatan EFSF harus menyediakan tembakan yang memadai terhadap risiko menular.

Sebelumnya, para pemimpin Uni Eropa sepakat merencanakan rekapitalisasi bank guna mengembalikan kepercayaan investor. Pertemuan tersebut diharapkan dapat mengurangi frustasi terhadap krisis keuangan dua tahun terakhir ini di Uni Eropa, yang mulai menganggu Itali dan Perancis, serta menghambat pertumbuhan ekonomi dunia.

Presiden Perancis dan Kanselir Jerman akan melakukan pertemuan dengan para kreditor Yunani untuk mencari solusi dari kebuntuanpembicaraan mengenai utang Yunani. Bahkan Presiden Perancis berencana akan menelpon Presiden Cina Hu Jintao meminta partisipasi Cina untuk dana stabilisasi Uni Eropa. Bagaimanapun, penyelesaian krisis di Uni Eropa masih jauh dari solusi jangka panjang karena keterbatasan kemampuan fiskal (anggaran) dari masing-masing negara.

Terkait hal ini, Aditya menuturkan, pelaku pasar harus berhati-hati dan menunggu kepastian dari pertemuan Uni Eropa. Terutama karena dana penanggulangan krisis yang hitungan awalnya hanya sebesar 268 -400 miliar euro, kini telah membengkak ke level triliunan, “Ini yang membuat euphoria investor mulai mengendur,” ujarnya.

Analis dari BNI Securities Ahmad Nurcahyadi mengamini, bahwa ada beberapa faktor yang bisa menahan penurunan harga saham yang lebih dalam. Salah satunya adalah konsumsi domestik yang relatif masih kuat, sehingga GDP Indonesia masih bisa tinggi.

Selain permintaan China dan India yang masih membuat pasar ekspor Indonesia tumbuh. “Kondisi ini yang membuat pasar saham Indonesia masih bisa bertahan di tengah fluktuasi harga saham akibat sentimen eksternal,”ujarnya. [ast]

Kesepakatan Utang Akan Dongkrak Saham Eropa

Kesepakatan Utang Akan Dongkrak Saham Eropa
INILAH.COM, London - Saham Eropa Kamis (27/10) diprediksi akan dibuka naik tajam setelah para pemimpin Eropa sepakat untuk meningkatkan talangan untuk utang negara zona euro dan membuat kesepakatan dengan pemegang obligasi swasta yang akan memberikan potongan sebesar 50% utang pemerintah Yunani.

CNBC melaporkan indeks FTSE diprediksi akan naik 75 poin, indeks DAX di Frankfurt naik 103 poin, dan indeks CAC 40 naik 73 poin. Perjanjian tentang write-down dari utang pemerintah Yunani adalah elemen terakhir yang disepakati setelah para pemimpin menegaskan Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa yang akan digunakan untuk membantu utang zona euro sebesar $ 1,4 triliun dan bank zona euro harus meningkatkan modal sekitar 106 miliar euro ($ 146 miliar) pada akhir Juni 2012 untuk mengembalikan kepercayaan di sektor ini.

Hang Seng memimpin indeks di Asia dengan keuntungan sebesar 1,5 persen, sedangkan Nikkei dan Shanghai Composite meningkat sekitar 0,6 persen. Italia berhasil untuk meredakan beberapa kekhawatiran pada akhir Rabu setelah Perdana Menteri Silvio Berlusconi mengirim surat kepada para pemimpin Eropa yang menguraikan rencana untuk menyeimbangkan anggaran negara dengan cara sejumlah reformasi dan langkah-langkah penghematan.

Namun, Berlusconi kemudian dalam sebuah show di televisi Italia mengkritik Bank Sentral Eropa dengan mengatakan kepada pemirsa: "Euro adalah mata uang tanpa bank sentral di belakangnya untuk menjaminnya,". Dia juga menyalahkan institusi untuk masalah utang Italia, menurut Dow Jones.

Berlusconi juga menepis rumor bahwa ia telah mencapai kesepakatan dengan sekutu koalisi untuk mengundurkan diri awal tahun depan sebagai imbalan atas dukungan mereka dalam bentuk masa pensiun.

Kamis akan didominasi oleh pendapatan data dari Eropa, dengan sejumlah perusahaan terkemuka melaporkan hasil kuartal ketiga mereka. Perusahaan minyak dan gas dunia Royal Dutch Shell akan merilis data kuartal ketiga pada perdagangan Kamis dan perusahaan energi Norwegia Statoil juga akan memberikan laporan. Dari Perancis, Areva, Renault dan France Telecom akan mengumumkan hasil kuartalan mereka, sementara Bayer Jerman juga akan merilis laporan kuartalan, Daimler dan Lufthansa.

BASF melaporkan laba sebelum pajak lebih baik dari yang diperkirakan sebesar 1,96 miliar euro ($ 2,71 miliar) terhadap perkiraan Reuters 1,89 miliar euro ($ 2,64 miliar), tetapi memperingatkan pertumbuhan melambat sejak semester pertama tahun 2011 dan tren tampaknya akan terus berlanjut sampai akhir tahun.

Volkswagen akan merilis pendapatannya kemudian pada Kamis pagi sekitar pukul 09:00 waktu Inggris. Perusahaan farmasi Inggris AstraZeneca dan perusahaan perangkat lunak Autonomy juga akan melaporkan pendapatan pada hari Kamis.

Banyak ekonom dan pembuat kebijakan terkemuka di dunia akan bertemu untuk sebuah seminar pra-G20 di Paris pada Kamis, dengan mantan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, kepala WTO Pascal Lamy, CEO Google Eric Schmidt dan ekonom Nouriel Roubini diperkirakan hadir.

Di Irlandia, pemilihan Presiden akan berlangsung dengan non-akting Wakil Menteri Pertama Irlandia Utara, Martin McGuinness Sinn Fein hadir sebagai kandidat.

Sumber: Muncul Opsi Haircut Obligasi Yunani 50%

Sumber: Muncul Opsi Haircut Obligasi Yunani 50%
INILAH.COM, Jakarta - Writedown obligasi Yunani sebesar 50% dari setengah utang Yunani cukup banyak dijamin, sumber yang dekat dengan situasi kepada CNBC.

Namun, Perdana Menteri Slowakia Iveta Radicova mengatakan Rabu sore bahwa investor swasta harus menerima haircut lebih dari 50 persen pada kepemilikan mereka atas utang Yunani. "Slowakia mengatakan bahwa haircut harus lebih dari 50 persen," katanya kepada wartawan sebelum berangkat ke KTT Uni Eropa di Brussels, seperti dilaporkan Reuters.

Negosiator tetap dibagi pada masalah apa yang akan terjadi untuk sisanya 50 persen dari arus uang yang beredar sebesar 205 miliar euro ($ 284,9 miliar) dari beban utang.

Indikasi adalah bahwa sisanya akan dibagi ke dalam uang tunai, dan utang obligasi dan obligasi dari Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF). Masalah angkanya yang tepat masih harus ditentukan dan tetap menjadi titik kunci perdebatan. "Indikasi adalah bahwa kesepakatan tentang writedown, atau haircut tidak ada kemiripan dengan haircut dari PSI sebesar 21%, tapi akan tetap sukarela, meskipun kata-kata itu berarti menjadi semakin kabur," kata sumber itu.

Kinerja Emiten Tutup IHSG Sesi I Naik Dekati 3.800

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan sesi I Kamis (27/10) ditutup naik 1,42% ke level 3.791,88.

Penguatan indeks siang ini seiring penguatan bursa regional dan sentimen positif kinerja emiten kuartal 3-2011.

Bursa Asia siang ini naik signifikan dengan Shanghai naik 0,39%, Hang Seng naik 1,74%, KLSE naik 1,03%, Nikkei naik 1,67%, STI naik 1,71%, dan Seoul naik 1,36%.

Sebanyak 191 saham tercatat naik siang ini, 31 saham turun, dan 563 saham masig stagnan. Indeks LQ45 sesi I ditutup naik 1,51% ke level 676,61, sedang JII naik 1,21% ke level 676,61.

Volume perdagangan siang ini sebanyak 2,31 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp2,41 triliun. Asing pun siang ini masih melanjutkan pembelian dengan mencatatkan net foreign buy sebesar Rp505,34 miliar.

Saham-saham yang menguat tajam siang ini adalah ADMF naik 12,25%, ITMG naik 2,17%, GGRM naik 1,45%, HERO naik 8,88%, DSSA naik 4%, dan AALI naik 2,45%.

Pilih Saham Sensitif Suku Bunga, Inflasi & Minyak

INILAH.COM, Jakarta- Penguatan indeks siang ini akan berlanjut hingga penutupan. Saham sensitif inflasi dan suku bunga, serta terpengaruh positif kenaikan harga minyak bisa menjadi pilihan.

Pada sesi pertama perdagangan Kamis (27/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 53,27 poin (1,42%) ke level 3.791,879. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 10,11 poin (1,52%) ke angka 676,607.

Laju indeks siang ini cukup ramai, didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 2,312 miliar lembar saham di pasar reguler dan total mencapai 4,871 miliar. Sementara itu, nilai transaksi mencapai Rp2,409 triliun di pasar reguler dan total Rp3,752 triliun dan frekuensi 86.890 kali. Sebanyak 189 saham menguat, sedangkan 31 saham melemah dan 64 saham stagnan.

Penguatan indeks, juga diwarnai aksi beli asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp505,3 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp1,577 triliun sedangkan transaksi jual sebesar Rp1,072 triliun.

Semua sektor saham kompak mendukung penguatan indeks. Saham-saham sektor perkebunan memimpin kenaikan 2,83%, disusul pertambangan 1,95%, infrastruktur 1,68%, keuangan 1,59%, industri dasar 1,50%, manufaktur 1,05%, konsumsi 1%, aneka industri 0,77%, properti 0,98% dan perdagangan 0,73%.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah memperkirakan, indeks saham domestik akan menguat hingga penutupan sore nanti. “Indeks mengarah ke level resistance 3.800 dan 3.702 sebagai level support-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (27/10).

Menurutnya, penguatan indeks hari ini dipicu oleh positifnya pergerakan bursa regional Asia dan AS semalam. Investor optimistis atas hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa semalam meskipun belum ada rinciannya. Tapi, menurutnya, kabar terakhir, China juga akan ambil bagian dalam pendanaan The European Financial Stability Facility (EFSF).

Di sisi lain, lanjut Cece, Uni Eropa juga sepakat untuk menambah kapasitas dana EFSF beberapa kali lipat dari level saat ini 440 miliar euro menjadi 1 triliun euro. “Sementara itu, data-data yang dirilis di AS juga positif seperti penjualan rumah dan durable goods,” ujarnya.

Dari dalam negeri, lanjutnya, investor melihat bahwa, inflasi Oktober ini akan rendah bahkan berpeluang terjadi deflasi. “Karena itu, pasar harus mencermati saham-saham properti dan perbankan yang laporan keuangannya juga akan dirilis akhir pekan ini,” ucap Cece.

Secara historis, Cece mengatakan, saham-saham yang berhubungan dengan suku bunga selalu terpengaruh positif. Sebab, dengan rendahnya inflasi, suku bunga juga akan rendah. “Meskipun, BI rate berpeluang dipertahankan di level 6,5% oleh Bank Indonesia. Tapi, secara sentiment, cukup positif bagi saham-saham yang berhubungan dengan suku bunga,” paparnya.

Di sisi lain, ia menambahkan, indeks juga mendapat dukungan dari kokohnya harga minyak di atas US$90 per barel. “Meski sekarang berada di level US$91-an per barel dibandingkan kemarin di atas US$93 per barel, harga minyak masih tetap kuat di atas US$90 per barel,” ujarnya.

Di atas semua itu, ia merekomendasikan positif saham-saham yang sensitif inflasi dan suku bunga serta terpengaruh positif oleh kenaikan harga minyak di sektor perbankan, otomotif, dan saham-saham di sektor batubara.

Saham-saham pilihannya adalah PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan PT Bank Negara Indoensia (BBNI). Lalu, PT Astra Internasional (ASII).

PT Borneo Lumbung Energi (BORN), PT Bukit Asam (PTBA), PT Indo Tambang Raya (ITMG) dan PT Adaro Energy (ADRO) dan PT Bumi Resources (BUMI). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut sambil menunggu bagaimana respon bursa Eropa pada pukul 14.00 WIB siang ini atas hasil KKT Uni Eropa semalam,” ujarnya. [ast]

Sumringah, indeks ditutup dengan lonjakan1,33% di sesi I

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi I terlihat sumringah. Pada pukul 12.00, indeks naik 1,33% menjadi 3.788,403.

Seluruh sektor menghijau. Tiga sektor yang mencatatkan kenaikan tertinggi secara berturut-turut adalah: sektor agrikultur yang naik 2,84%, sektir keuangan naik 1,59%, dan sektor industri dasar naik 1,5%.

Sementara itu, sekitar 183 saham ditransaksikan naik. Sedangkan 24 saham lainnya melorot dan 58 saham tak berubah posisi. Volume transaksi siang ini melibatkan 4,869 miliar saham senilai Rp 4,120 triliun.

Saham-saham yang mencatatkan kenaikan tertinggi (top gainers) di antaranya: Jembo Cable Company (JECC) naik 15,25% menjadi Rp 680, Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) naik 12,25% menjadi Rp 11.450, dan Hero Supermarket (HERO) naik 8,89% menjadi Rp 9.800.

Sedangkan tiga saham yang mencatatkan penurunan paling dalam siang ini adalah: Hotel Sahid Jaya (SHID) turun 10,17% menjadi Rp 530, Multi Prima Sejahtera (LPIN) turun 9,01% menjadi Rp 2.525, dan Skybee (SKYB) turun 8,62% menjadi Rp 530.

Melaju 49 Poin, IHSG Lirik Lagi 3.800

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju 49 poin dan mulai melirik kembali level 3.800. Investor semakin optimistis krisis utang Eropa akan segera ditangani.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG naik 20,202 poin (0,54%) ke level 3.758,809 setelah para pemimpin Eropa sepakat menangani krisis utang. Namun, belum spesifiknya cara penanggulangan utang itu masih membuat investor waspada.

Zona merah sama sekali tak dikunjungi indeks sejak dibukanya perdagangan hingga siang ini. Indeks terus melaju dan sempat menyentuh posisi tertingginya di 3.793,707.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (27/10/2011), IHSG melaju 49,796 poin (1,33%) ke level 3.788,403. Sementara Indeks LQ 45 melesat 9,246 poin (1,38%) ke level 675,741.

Investor semakin optimistis krisis utang Eropa segera ditangani, meski dalam pertemuan petinggi-petinggi Eropa belum memberikan detil cara penanggulangannya.

Aksi beli pun marak terjadi di lantai bursa, terutama di saham-saham tambang yang kemarin sudah merosot tajam. Membaiknya harga-harga komoditas juga turut menyumbang sentimen positif.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 86.921 kali pada volume 4,869 miliar lembar saham senilai Rp 4,12 triliun. Sebanyak 190 saham naik, sisanya 31 saham turun, dan 63 saham stagnan.

Nilai transaksi hari ini meningkat karena adanya pembelian saham Multistrada (MASA) oleh Northstar Pacific di pasar negosiasi senilai Rp 691,56 miliar. Investor asing juga masih terus tanamkan modal di bursa.

Bursa-bursa di Asia yang kompak menguat juga ikut mendorong kepercayaan diri investor. Penguatan kali ini dipimpin oleh bursa saham Hong Kong.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 9,36 poin (0,39%) ke level 2.436,84.
  • Indeks Hang Seng menanjak 332,49 poin (1,74%) ke level 19.399,03.
  • Indeks Nikkei 225 melonjak 135,23 poin (1,55%) ke level 8.883,70.
  • Indeks Straits Times melesat 46,54 poin (1,68%) ke level 2.816,48.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Adira Multifinance (ADMF) naik Rp 1.250 ke Rp 11.450, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 900 ke Rp 42.200, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 850 ke Rp 59.100, Hero Supermarket (HERO) naik Rp 800 ke Rp 9.800.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Goodyear (GDYR) turun Rp 300 ke Rp 9.900, Multi Prima (LPIN) turun Rp 250 ke Rp 2.525, Ace Hardware (ACES) turun Rp 225 ke Rp 3.175, dan Hotel Sahid (SHID) turun Rp 60 ke Rp 530.
(ang/dnl)

Keputusan Eropa menyebabkan mata uang Asia perkasa

Keputusan Eropa menyebabkan mata uang Asia perkasa
SEOUL. Mata uang Asia mencatatkan penguatan hari ini. Pada pukul 12.10 waktu Seoul, won Korea Selatan menguat 0,6% menjadi 1.125,30 per dollar AS. Sementara itu, peso Filipina menguat 0,2% menjadi 43,10 dan baht Thailand menguat 0,1% menjadi 30,78.

Keperkasaan mata uang Asia juga tercermin dalam Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index, yang mengukur kekuatan 10 mata uang Asia yang paling sering ditransaksikan di luar yen. Pagi ini, Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index naik 0,3% menjadi 116,57. Ini merupakan level tertinggi dalam lima pekan terakhir.

Penguatan mata uang Asia seiring adanya kemajuan dalam pertemuan pimpinan Uni Eropa dalam mengatasi krisis utangnya. Selain itu, langkah Prancis yang meminta bantuan dana dari China untuk menambahkan dana bailout Eropa juga menjadi sentimen positif bagi mata uang regional.

"Berita tersebut memberikan sedikit rasa percaya diri kepada pasar. Kita masih harus mengawasi deleverage dan rekapitalisasi perbankan," jelas Faizal Yussof, currency trader KAF Investment Bank Bhd di Kuala Lumpur.

Bahana TCW targetkan dana kelolaan capai Rp 22 triliun di 2012

Bahana TCW targetkan dana kelolaan capai Rp 22 triliun di 2012
JAKARTA. Bahana TCW Investment Management menargetkan dana kelolaan di tahun depan bisa mencapai Rp 22 miliar, atau naik 15% dari target dana kelolaan tahun ini.

Direktur Bahana TCW Edward Lubis mengungkapkan, 2011 ini merupakan tahun yang cukup banyak kendala. "Sehingga pencapaian dana kelolaan kami mengalami hambatan kenaikan," tuturnya, Rabu (26/10).

Walaupun per September, dana kelolaan Bahana TCW bertambah menjadi Rp 18,5 triliun, setelah sempat turun di posisi Rp 17,9 triliun per Agustus, Tapi Edward masih optimistis, dana kelolaan bisa mencapai Rp 19 triliun sampai akhir tahun ini.

Menurutnya, hambatan kenaikan dana kelolaan di tahun ini, seperti volatilitas pasar yang tinggi di tahun ini, baik itu di pasar saham maupun obligasi karena terbawa sentimen pasar global.

Selain itu, sempat ada aturan pemerintah dan Bank Indonesia (BI), yang pada semester pertama lalu melakukan audit khusus terhadap 21 bank komersial dan satu bank syariah yang menawarkan produk dan pelayanan bagi nasabah besar atau wealth management. Audit dilakukan sebagai upaya melindungi nasabah dan mitigasi risiko perbankan. "Hal ini menahan kami untuk menerbitkan produk baru, karena pendistribusian produk kami ke bank-bank menjadi agak sulit," jelas Edward.

Nah, untuk menggenjot dana kelolaan di 2012, Edward bilang, Bahana akan kembali meluncurkan produk reksadana terproteksi, yang dalam kondisi normal rutin dirilis setiap dua bulan sekali. "Namun untuk reksadana jenis lain, masih akan dipertimbangkan," pungkasnya.

Rupiah masih keok karena importir mengoleksi dollar

Rupiah masih keok karena importir mengoleksi dollar
JAKARTA. Rupiah tergelincir untuk hari yang ketiga, karena spekulasi importir memburu dollar AS untuk membayar tagihan akhir bulan. Data antar bank lokal menunjukkan, nilai tukar rupiah tergerus 0,1% ke level Rp 8.883 per dollar AS pada pukul 9.10 di Jakarta.

Mata uang Garuda ini tercatat sudah melemah 0,2% pada pekan ini, sebelum data neraca perdagangan dirilis 1 November mendatang. Ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi, surplus perdagangan Indonesia menyusut sebesar US$ 1 miliar menjadi US$ 2,8 miliar pada September lalu.

Kepala divisi global market PT Bank UOB Indonesia Bambang Eko Joewono menuturkan, biasanya ada permintaan korporasi di akhir bulan. "Kami belum melihat bank sentral memasok dollar dalam dua hari terakhir. Mereka akan mulai masuk jika rupiah di level 8.900," ungkapnya, di Jakarta, hari ini.

Adapun, data Inter- Dealer Market Association menunjukkan, pada pekan ini hingga kemarin, imbal hasil obligasi pemerintah yang jatuh tempo Juli 2021 naik enam basis poin ke posisi 6,41%.

Uni Eropa Kompak, Wall Street Menanjak

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Amerika Serikat ditutup positif pada perdagangan saham Rabu (26/10) di tengah melambatnya kemajuan untuk penyelesaian krisis utang Eropa. Meski begitu investor cukup puas dengan apa yang dilakukan pemimpin Uni Eropa.

Indeks Dow Jones naik 162,42 poin atau 1,39% ke level 11.869,04. Indeks S&P 500 naik 12,94 poin atau 1,05% ke level 1.241,99. Indeks Nasdaq naik 12,25 poin atau 0,46% ke level 2.650,67.

Uni Eropa akan meningkatkan dana sebesar 440 miliar euro untuk bailout tetapi rinciannya belum dapat dijelaskan hingga November 2011. Pada pertemuan Rabu ini, Pemimpin Eropa menyepakati untuk memaksa bank meningkatkan modal lebih banyak hingga Juni tahun depan.

Hal itu dilakukan untuk melindungi terhadap kerugian dari restrukrisasi utang Yunani dan mencoba mengatasi krisis keuangan daerah.

Sektor keuangan mencatatkan kenaikan yang didorong saham JP Morgan Chase and Co naik 2,1% menjadi US$34,18. Saham US Bancorp naik 2,6% menjadi US$25,48. Indeks bank KBW naik 2,1%.

Sementara itu, saham Amazon.com Inc turun 12,7% menjadi US$198,401 setelah prospek kinerja diprediksi mengecewakan. Sedangkan saham Boeing Co naik 4,5% menjadi US$66,56 setelah menaikkan prospek. Saham Visa Inc ke level US$90,10.

Menurut data Reuters, dari 206 perusahaan di S&P500 yang telah melaporkan pendapatan untuk kuartal tersebut, sekitar 72% telah melampaui perkiraan di Wall Street.

Data ekonomi menunjukkan permintaan untuk berbagai barang tahan lama AS naik dengan cepat dalam enam bulan pada September 2011. Penjualan rumah baru untuk periode sama mengalami penguatan dalam lima bulan.

Volume perdagangan saham sekitar 8,54 miliar saham di bursa saham New York, NYSE Amex dan Nasdaq di atas rata-rata harian sebesar 8,01 miliar saham. [hid]

KTT Uni Eropa Tentukan Arah Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (27/10) diprediksi melemah terbatas. KTT Uni Eropa masih jadi fokus pasar.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa semalam, akan menentukan pergerakan rupiah hari ini. Menurutnya, pasar mengetahui hasilnya pada dini hari tadi mengingat KTT Uni Eropa baru belangsung tengah malam pada pukul 1.00 WIB.

Setelah berdiskusi beberapa jam, Uni Eropa mengumumkan hasil KTT itu. "Rupiah cenderung melemah dan akan bergerak dalam kisaran 8.800-8.950 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, hasil KTT itu hanya akan memberikan gambaran secara umum yang mungkin akan dilanjutkan pada pertemuan G20 3-4 November 2011. "Ini akan memperlemah euro dan jadi tekanan bagi rupiah," ujarnya.

Tapi, pelemahan rupiah akan terbatas. Kalaupun Eropa tidak menghasilkan resolusi komprehensif , tapi pergerakan euro sudah mengantisipasi adanya rencana komprehensif. Karena itu, risiko penurunan euro akan sangat besar, jika Eropa tidak memberikan resolusi komprehensifnya.

Hanya saja, Kamis (27/7) ini Bank of Japan (BoJ) mengagendakan pertemuan. Ada kemungkinan BoJ akan dapat mengumumkan stimulus tambahan demi meredam penguatan yen. "Ini seharusnya bisa berdampak positif bagi bursa saham dan berimbas positif ke rupiah," papar Firman.

Di sisi lain, lanjutnya, data retail sales Jepang yang akan dirilis hari ini juga sudah diperkirakan membaik. "Meski angkanya diprediksi 0%, tapi angka ini lebih baik dari sebelumnya minus 2,6%," timpalnya.

Firman menegaskan, kalaupun sentimen Eropa yang terjadi adalah skenario terburuk, rupiah tidak akan melemah signifikan. Sebab, BI akan hadir di pasar dan pasar juga akan mengantisipasi data pertumbuhan AS nanti malam.

"Angka GDP AS sudah diprediksi naik jadi 2,2% dari sebelumnya 1,3% untuk kuartal III-2011. Meski angka ini bisa memperkuat dolar AS, tapi efek rally bursa saham akan berimbas positif bagi rupiah," ungkap Firman.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (26/10) ditutup melemah 23 poin (0,26%) ke level 8.868/8.878 per dolar AS.

Bursa Regional Flat, IHSG Dibayangi Koreksi

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menguat 28 poin berkat perburuan saham-saham lapis dua. Investor masih berhati-hati dalam bertransaksi karena menunggu keputusan pertemuan petinggi Eropa untuk mengatasi krisis.

Pada perdagangan, Rabu (26/10/2011), IHSG ditutup menguat 28,129 poin (0,75%) ke level 3.738,607. Sementara Indeks LQ 45 ditutup naik 5,825 poin (0,88%) ke level 666,495.

Kenaikan bursa Wall Street yang cukup tajam diharapkan bisa kembali mendorong penguatan indeks saham di bursa Indonesia. Namun karena detail dari rencana penanganan krisis Eropa itu belum detail, investor masih barada dalam posisi waspada penuh. Pada perdagangan Kamis (27/10/2011), IHSG diprediksi kembali bergerak fluktuatif cenderung menguat.

Bursa Wall Street tadi malam menguat cukup signifikan setelah investor merasa cukup nyaman dengan hasil pertemuan dari pemimpin Eropa untuk mengatasi krisis utangnya. Meskipun hasil pertemuan itu belum mengumumkan detail rencana penanganan krisis.

Pada perdagangan Rabu (26/10/2011), ditutup menguat hingga 162,42 poin (1,39%) ke level 11.869,04. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 12,95 poin (1,05%) ke level 1.242,00 dan Nasdaq menguat 12,25 poin (0,46%) ke level 2.650,67.

Namun Bursa regional tidak langsung mengikuti penguatan di Wall Street. Berikut pergerakan bursa regional pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 melemah tipis 9,06 poin (0,10%) ke level 8.739,41.
  • Indeks Straits Times naik tipis 5,13 poin (0,19%) ke lelevel 2.775,07.
  • Indeks KOSPI melemah tipis 1,25 poin (0,07%) ke level 1.893,06.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:
Indosurya:
Pada perdagangan Kamis (26/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.659-3.698 dan resistance 3.759-3.780. IHSG berbalik arah dengan mampu ditutup positif seiring keyakinan pasar terhadap hasil KTT Uni Eropa. Candle membentuk hammer . Posisi candle mendekati upper bollinger bands. MACD masih mencoba naik dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih mencoba naik di sekitar area overbought. Sentimen positif kembali masuk ke pasar seiring kemajuan yang dicapai pada KTT Uni Eropa. Pasar pun sepertinya akan kembali mengakumulasi saham-saham pilihan sehingga dapat membawa penguatan bagi IHSG. Tentu saja laju penguatan ini bisa terus berlangsung dengan asumsi tidak terganjal oleh aksi profit taking masif.


eTrading Securities:
Perdagangan IHSG Rabu (25/10) ditutup naik 28 point (+0.76%) ke level 3,738.60 dengan jumlah transaksi sebanyak 7.9 juta lot dan nilai transaksi sebesar Rp 4.7 triliun. Hampir seluruh sektor saham mengalami penguatan kecuali sektor misc-industry.

Tercatat sebanyak 118 saham mengalami penguatan, 82 saham mengalami penurunan, 79 saham tidak mengalami perubahan dan 176 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Saham-saham yang menjadi pendorong bursa a.l. BBRI, PGAS, GGRM, UNTR dan INTP, sedangkan saham-saham yang menjadi pemberat bursa pada hari ini a.l. UNVR, IMAS, INDF, EXCL dan BSDE.

Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp250.9 miliar dengan saham yang paling banyak di beli adalah UNTR, TLKM, BUMI, PGAS dan BBRI. Rupiah sendiri hari ini diperdagangkan menurun 40 point ke level Rp8,878 per US Dollar.

Secara teknikal, pada perdagangan kemarin IHSG berhasil break dari garis resistancenya di level 3729. Selama IHSG masih bertahan di atas level 3729 maka berpotensi untuk menguji garis resistance downtrendnya. Candlestick membentuk pola hanging man sementara Indikator stochastic masih bergerak uptrend di area overbought sementara MACD masih mencoba memasukia area positif. Pada perdagangan hari ini (27/10), diperkirakan IHSG masih akan bergerak mixed dan bergerak pada range 3675-3778. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l BTPN, ASRI, dan MEDC.

(qom/qom)

Masih banyak pertanyaan terkait Eropa, bursa Jepang bergerak liar

Masih banyak pertanyaan terkait Eropa, bursa Jepang bergerak liar
TOKYO. Saham-saham di bursa Jepang bergerak liar pada transaksi hari ini. Pada pukul 10.00 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,1% menjadi 8.759,37. Sementara, indeks Topix tak banyak mencatatkan perubahan.

Sejumlah saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Jepang antara lain: Mizuho Financial Group Inc yang turun 0,9%, Nippon Electric Glass Co memimpin penurunan pada saham produsen kaca, dan Olympus Corp melonjak 9%.

Pergerakan liar bursa Negeri Sakura terjadi akibat kecemasan investor mengenai pertemuan pimpinan Uni Eropa yang meninggalkan banyak sekali pertanyaan yang tidak terjawab. Sekadar mengingatkan, pada pertemuan di Brussels kemarin, pimpinan Eropa menyepakati rencana rekapitalisasi perbankan. Sementara, perundingan mengenai kerugian yang harus ditanggung oleh pemilik obligasi terkait dana bailout Yunani yang kedua menemui jalan buntu.

"Karena Eropa tidak dapat menyetujui seberapa dalam kerugian yang harus ditanggung pemegang obligasi, skema untuk mengatasi kebangkrutan Yunani masih tidak jelas. Hal ini berdampak negatif bagi pasar," jelas Mitsushige Akino dari Ichiyoshi Investment Management Co.

Inilah Rekomendasi Saham Pilihan Kamis (27/10)

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan Kamis (27/10) diprediksi masih berpotensi bullish dengan kisaran 3.603-3.808.

"Secara teknikal IHSG masih berpotensi bullish lanjutan dimana pada penutupan kemaren IHSG masih ditutup dengan adanya tekanan beli yang cukup besar," kata analis saham AM Capital, Andre mahardika dalam catatannya kemarin.

Dari sthocastic, IHSG masih berpotensi bullish dalam jangka pendek. Dari MACD, IHSG masih berpotensi bullish jangka menengah. Sedangkan dari DMI, IHSG masih mengkonfirmasi adanya potensi tekanan beli yang lebih besar dari tekanan jual indikasi ini masih akan mengkonfirmasi IHSG untuk bulliish lanjutan.

"Saya menyimpulkan IHSG masih akan bullish mendekati 3.808 untuk perdagangan selanjutnya denga soft support 3.703 dan saat ini IHSG bergerak di range terbatas yaitu : 3.703 - 3.808," jelasnya.

IHSG kemarin ditutup menguat 28,13 poin atau 0,7% ke 3,738,61. Volume perdagangan mencapai 3,8 miliar saham senilai Rp4,2 triliun. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp219,8 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp1,2 triliun dan penjualan sing sebesar Rp1,06 triliun.

Saham pilihan seperti PTBA untuk spekulasi buy dengan support 16.700 dan resisten di 18.600 dengan rekomendasi beli di 17.000 dan jual di 18.000-18.600 dengan stop loss di 16.600.

Saham WIKA masih berpotensi bullish dengan support di 520 dan resisten di 580 dengan rekomendasi beli di 540 dan jual di 560-580 dengan stop loss di 520. Saham WIKA walaupun ditutup stagnan namun masih mengkonfirmasi tekanan beli yang lebih besar dari jual.

Ini mengartikan akan ada nya potensi bullish kembali pada perdagangan selanjutnya.

Saham yang masih berpotensi bullish seperti ASII disarankan hold jika masih di atas 67.700 dengan potensi jual di 69.000-70.000. Saham BBRI disarankan hold jika masih di atas 6.550 dengan potensi jual di 6.800-7.200. Saham LPCK disarankan hol jika masih di atas 1.940 dengan potensi jual di 2.100.

Euro melemah setelah perbankan bilang belum ada kesepakatan terkait Yunani

Euro melemah setelah perbankan bilang belum ada kesepakatan terkait Yunani
TOKYO. Pergerakan mata uang euro pagi ini melemah terhadap 16 mata uang utama dunia. Pada pukul 09.30 waktu Tokyo, euro melemah 0,1% menjadi US$ 1,3889. Sementara, jika berhadapan dengan yen, nilai tukar euro juga melemah 0,1% menjadi 105,86 yen dari sebelumnya 105,93 yen di New York, kemarin. Sedangkan dollar ditransaksikan pada posisi 76,22 yen, setelah kemarin menguat 0,1% menjadi 76,18.

Keoknya mata uang bersama 17 negara itu disebabkan oleh kegagalan pimpinan Uni Eropa dalam mencapai kesepakatan mengenai kerugian yang harus ditanggung pemegang obligasi sebagai bagian dari isu penggelontoran dana bailout kedua Yunani.

Permintaan atas euro juga mencatatkan penurunan sebelum data mengenai tingkat kepercayaan Eropa dirilis. Sejumlah ekonom memprediksi, tingkat kepercayaan Eropa pada Oktober akan jatuh ke level terendah dalam dua tahun terakhir.

Kendati begitu, pelemahan euro terbatas setelah pimpinan Uni Eropa menyepakati untuk melakukan rekapitalisasi perbankan. Sedangkan penguatan dollar atas yen disebabkan oleh pernyataan Menteri keuangan Jepang Jun Azumi yang bilang dirinya berharap berita positif dari pertemuan Bank of Japan hari ini.

"Sejumlah strategi memang sudah dirilis, hanya saja pasar masih belum yakin apakah strategi tersebut cukup ampuh dalam mengatasi masalah yang ada. Pergerakan euro juga tertekan karena lemahnya data di Eropa," papar Greg Gibbs, currency strategist Royal Bank of Scotland Group Plc di Sydney.

KTT Eropa Negatif, Jual Semua Posisi Saham

INILAH.COM, Jakarta – Jika pasar bereaksi positif atas KTT Uni Eropa semalam saham-saham bank dan pertambangan mendapat rekomendasi positif. Jika sebaliknya, jual semua posisi saham!

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, pelaku pasar di bursa saham sudah berharap banyak pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa semalam. Hal itu ditandai dengan penguatan mayoritas bursa saham Asia.

Begitu juga dengan IHSG yang secara teknikal berpeluang melanjutkan penguatan setelah tembus resistance 3.730. Tapi, kelanjutan rally itu sangat tergantung pada reaksi pasar pada hasil KKT Uni Eropa semalam. “Tapi, jika reaksi pasar atas KTT Uni Eropa tidak kondusif, lebih baik profit taking untuk semua posisi saham,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Rabu (26/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 28,13 poin (0,76%) ke level 3.738,607. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 5,83 poin (0,88%) ke angka 666,495.Berikut ini wawancara lengkapnya:

Setelah ditutup menguat ke level 3.738, bagaimana Anda memperkirakan laju IHSG Kamis (27/10) ini?
Kelihatan sekali, pelaku pasar bursa Asia berharap banyak dari pengambilan keputusan para pemimpin Uni Eropa dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) semalam. Kondisi itu bisa dilihat dari bursa Asia yang mayoritas menguatkemarin.

Indeks Hang Seng naik 0,5% dan menembus level psikologis 19.000 ke level 19.066. Begitu juga dengan indeks Shanghai yang naik 0,7% ke 2.427meskipun indeks Nikkei turun 0,1% ke 8.748. Tapi, indeks Kospi naik 0,3% ke 1.894, indeks STI stagnan di 2.769, indeks KLSE stagnan di 1.457dan indeks ASX naik 0,3% ke 4.242.Karena itu, setelah IHSG tembus resistance 3.730, secara teknikal, indeks seharusnya melanjutkan penguatan ke level resistance berikutnya.

Apakah besarnya harapan bursa Asia pada KTT Eropa akan terus berlangsung hingga hari ini?
Belum tentu. Harapan pasar yang banyak pada KTT Uni Eropa belum tentu terpenuhi. Karena itu, setelah Hang Seng tembus level psikologis, harus dilihat apakah akan melanjutkan penguatan atau tidak pada Kamis (27/10) ini.

Begitu juga dengan bursa Dow Jones yang kemarin turun dan memberikan sinyal bearish. Tapi, semalam Dow sudah dibuka positif. Jadi, reaksi pasar atas keputusan yang diambil oleh para petinggi Uni Eropa harus dicermati pasar. Harapan pasar tentu reaksinya positif sama seperti yang ditunjukan oleh pelaku pasar di bursa Asia. Tapi, realisasinya seperti apa harus dilihat lebih lanjut.

Apakah harapan Anda pada KTT Eropa sebesar harapan pasar bursa Asia?
Saya sendiri berharap, Uni Eropa menambah kapasitas dana The European Financial Stability Facility (EFSF) di atas angka spekulasi yang beredar selama ini yang mendekati 1 triliun euro. Harapan saya dananya lebih besar dari itu. Tapi, kembali lagi realitasnya seperti apa.

Bagaimana penjelasan teknikalnya?
Secara teknikal, jika dilihat dari posisi kemarin sore, IHSG masih bisa menguat. Tapi, realitanya tetap masih harus dicermati bersama-sama Kamis (27/10) ini. Resistance pertama di level 3.750 dan resistance kedua adalah target dari double bottom 3.850 hingga 3.950.

Sementara itu, support pertama IHSG di level 3.700-3.680 dan support kedua di level 3.650-3.580. Peluang penguatan indeks, secara teknikal, karena berhasil menembus resistance 3.730 dan IHSG masih memiliki target double bottom lamanya.

Lantas, saham-saham apa saja yang jadi rekomendasi Anda Kamis (27/10) ini?
Saya rekomendasikan positif saham-saham perbankan. Sebab, pekan ini merupakan musim laporan kinerja keuangan kuartal III-2011 untuk sektor ini. Karena itu, saham di sektor perbankan masih jadi penyumbang sentimen utama.

Apalagi, setelah PT Bank Central Asia (BBCA) merilis kinerja keuangan yang sangat positif, Rp7,7 triliun pada kuartal III-2011atau naik 25,3%. Angka itu di atas ekspektasi. Di sisi lain, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Mandiri (BMRI) belum merilis kinerja keuangannya.

Bagaimana dengan saham-saham pertambangan?
Selain perbankan, saya rekomendasikan saham-saham di sektor pertambangan. Pasar juga harus melihat PT United Tractor (UNTR) yang cum dividend-nya jatuh pada Kamis ini. Saham-saham batu bara secara umum masih bagus seiring kenaikan harga minyak ke atas US$93 per barel. Tapi, secara spesifik saya menyukai saham PT Bukit Asam (PTBA).

Bagaimana strategi trading saham-saham tesrebut?
Saya rekomendasikan buy semua saham itu. Tapi, jika reaksi pasar atas KTT Uni Eropa tidak kondusif, lebih baik profit taking untuk semua posisi saham.

Harga logam dasar mulai memanas

JAKARTA. Harga logam dasar makin panas. Di Bursa Logam London (LME), Rabu (26/10), harga tembaga naik 3% menjadi US$ 7.753 per ton, nikel naik 1% ke US$ 19.950 per ton dan aluminium naik 0,7% menjadi US$ 2.239 per ton.

Pemicu kenaikan harga logam ini beragam. Sebut saja Konferensi Tingkat Tinggi para pimpinan Uni Eropa. Pertemuan itu diyakini akan membawa penyelesaian bagi krisis Eropa.

Kabar bagus juga datang dari China, negara pengguna logam terbesar di dunia. Perdana Menteri China Wen Jiabao, kemarin, mengatakan China akan menyesuaikan kebijakan ekonomi dan menjaga pertumbuhan uang beredar di China. Pernyataan Wen memicu spekulasi bahwa China akan melonggarkan kebijakan peredaran uang serta memacu kredit usaha.

Pasar mengharapkan pelonggaran tersebut diterapkan dalam waktu dekat. "Ketatnya syarat kredit melemahkan perusahaan kecil," ujar Ren Yunpeng, analis China International Futures Co kepada Bloomberg, kemarin.

Dari Jepang, ada kabar mengenai penurunan produksi tembaga selama September tahun ini sebesar 6,8% dibandingkan produksi di September tahun lalu. Pada September ini, produksi Jepang hanya 68.550 ton, sedangkan tahun lalu 75.581 ton.

Kisruh di PT Freeport Indonesia telah menurunkan suplai tembaga. Sebanyak 8.000 orang dari 23.000 karyawan Freeport mogok kerja selama satu bulan terakhir, sehingga mengganggu produksi perusahaan tambang di Papua itu (lihat halaman 15).

Kemungkinan penurunan pasokan ini membawa tembaga memimpin kenaikan harga komoditas logam. Harga tembaga di Comex, kemarin, naik 2,19% menjadi US$ 349 per pon. Sedangkan kenaikan harga komoditas logam sektor industri rata-rata 0,41%.

Outlook global

Ibrahim, Analis Senior Harvest International Futures, optimistis harga logam dasar hingga pertengahan November akan meningkat. "Permintaan dari China masih besar, dan November rencana AS menggelontorkan stimulus tahap ketiga," ujar dia.

Dia memprediksi pejabat Eropa akan mengumumkan kabar positif, setidaknya dalam bulan ini. "Kelihatannya sudah ada titik temu antara Jerman dan Prancis. Ini akan positif untuk saham, komoditas, dan tentunya logam dasar," tambah Ibrahim. Dia melihat, harga tembaga di pertengahan November US$ 8.000 per ton, nikel diperkirakan US$ 20.150 per ton dan timah US$ 22.750 per ton.

Tapi Kepala Riset Real Time Futures, Wahyu Tribowo Laksono, menilai pergerakan harga logam dasar akan terbatas. "Faktor terpenting adalah outlook ekonomi global yang masih terancam krisis," kata dia.

Wahyu mengatakan data-data ekonomi saat ini masih lemah dan ekonomi global membutuhkan stimulus. "Jika stimulus terlaksana, maka bisa menahan harga komoditas dari kejatuhan," imbuh dia. Minus stimulus, harga logam akan terkonsolidasi.

Proyeksi Wahyu, harga tembaga pertengahan November berkisar dari US$ 7.450 hingga US$ 7.800 per ton. Sedang kisaran harga untuk nikel US$ 19.550-US$ 20.250 per ton. Lalu timah US$ 22.000 hingga US$ 22.600 per ton.

Harga minyak menanjak setelah ada kemajuan perundingan Eropa

Harga minyak menanjak setelah ada kemajuan perundingan Eropa
SYDNEY. Harga kontrak minyak di New York ditransaksikan naik pagi ini. Pagi tadi, harga kontrak minyak untuk pengantaran Desember naik 80 sen menjadi US$ 91 per barel di transaksi perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange. Pada pukul 09.48 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di posisi US$ 90,95 sebarel.

Kenaikan harga minyak terjadi akibat adanya kemajuan atas pembicaraan utang Eropa yang belakangan mengancam pertumbuhan ekonomi global dan memangkas permintaan komoditas.

Kemarin, harga minyak sempat mencatatkan penurunan terbesar dalam tiga pekan, yakni turun US$ 2,97 menjadi US$ 90,20. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, harga minyak sudah turun 0,5%. Penurunan harga minyak kemarin terjadi setelah data Departemen Energi AS menunjukkan, terdapat peningkatan cadangan minyak sebesar 4,74 juta barel pada pekan lalu.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Desember turun 1,8% menjadi US$ 108,91 per barel di ICE Futures Europe exchange London, kemarin.

Eropa menyepakati rekapitalisasi perbankan, bursa AS menanjak

Eropa menyepakati rekapitalisasi perbankan, bursa AS menanjak
NEW YORK. Sebagian besar bursa AS ditransaksikan naik pada penutupan kemarin malam. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 1,1% menjadi 1.242, setelah sebelumnya turun 0,7%. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,4% menjadi 11.869,04.

Saham-saham finansial memimpin transaksi pada indeks S&P 500 dengan kenaikan rata-rata mencapai 2%. Sementara itu, sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa AS adalah Alcoa Inc dan Caterpillar Inc yang naik masing-masing 1,8%. Sedangkan Boeing Co naik 4,5%.

Lonjakan bursa AS terjadi setelah pimpinan Uni Eropa mencapai kesepakatan atas rencana rekapitalisasi perbankan. Selain itu, data ekonomi AS yang baru saja dirilis mampu melampaui prediksi analis.

"Situasi di Eropa sudah mulai membaik. Ada spekulasi bahwa kondisi Eropa akan melewati tahapan selanjutnya, yakni rekapitalisasi perbankan dan memastikan sistem perekonomian tidak buntu," urai Peter Sorrentino, senior fund manager Huntington Asset Advisors di Cincinnati.

Investor kembali mencemaskan Eropa, bursa AS bergerak liar

Investor kembali mencemaskan Eropa, bursa AS bergerak liar
NEW YORK. Setelah sebelumnya bergerak positif, siang waktu New York, mayoritas saham di bursa AS ditransaksikan tak banyak mengalami perubahan. Pada pukul 13.01 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,1% menjadi 1.227,92. Padahal sebelumnya, indeks S&P 500 sempat naik 1,2% dan turun 0,7%. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,3% menjadi 11.738,71.

Sektor finansial yang tergabung dalam indeks S&P 500 naik 0,5%, setelah sebelumnya sempat melonjak 1,7%. Sementara, pergerakan sejumlah saham yang mempengaruhi bursa AS adalah Boeing Co yang naik 5% dan Amazon.com Inc anjlok 11%.

Pergerakan bursa AS yang fluktuatif dipicu oleh kecemasan mengenai perundingan krisis utang Eropa yang masih menemui jalan buntu. Sementara, data ekonomi AS yang positif sedikit banyak mendongkrak pergerakan bursa.

"Kita berada di persimpangan saat ini. Pertumbuhan ekonomi tampak membaik. Namun pergerakan pasar tertahan ketidakpastian dari Eropa. Pengharapan investor atas Eropa sangat rendah, sehingga petunjuk apapun terkait penyelesaian utang Eropa akan mendorong bursa bergerak lebih tinggi lagi," urai Barry Knapp, head of US equity strategy Barclays Plc.

Eropa Sepakat Soal Krisis, Wall Street Menguat

New York - Bursa Wall Street menguat cukup signifikan setelah investor merasa cukup nyaman dengan hasil pertemuan dari pemimpin Eropa untuk mengatasi krisis utangnya. Meskipun hasil pertemuan itu belum mengumumkan detail rencana penanganan krisis.

Para pemimpin Eropa sepakat untuk mendorong bank menaikkan lagi modalnya pada Juni tahun 2012, untuk melindungi mereka dari upaya restrukturisasi utang Yunani dan mencoba untuk mengatasi krisis finansial kawasan tersebut.

"Kami telah membuat perkembangan bagus pada rekapitalisasi bank, yang selama ini belum terselesaikan, sekarang sudah disepakati," ujar PM Inggris, Devid Cameron tanpa merinci kesepakatannya, seperti dikutip dari AFP.

Tidak ada gambaran yang spesifik tentang kesepakatan itu, tapi para menteri keuangan sebelumnya telah membuat kesepakatan hingga 108 miliar euro (US$ 150 miliar).

Saham-saham terus menguat pada sesi sore setelah munculnya kabar tersebut, melanjutkan penguatan yang sudah terjadi sebelumnya. Indeks S&P naik hingga 9,5% untuk sebulan karena meningkatnya optimisme pasar terkait penanganan krisis utang dan neraca keuangan bank di Eropa.

"Pasar telah mulai mendiskon setiap pengumuman yang berarti dari pertemuan hari ini, dan itu seharusnya sangat membantu pasar karena batangnya sudah diatur sangat rendah," ujar Joseph Tanious, analis dari JP Morgan Funds seperti seperti dikutip dari Reuters, Kamis (27/10/2011).

Pada perdagangan Rabu (26/10/2011), ditutup menguat hingga 162,42 poin (1,39%) ke level 11.869,04. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 12,95 poin (1,05%) ke level 1.242,00 dan Nasdaq menguat 12,25 poin (0,46%) ke level 2.650,67.

Saham-saham sektor finansial mencatat kinerja terbaik dengan saham JPMorgan Chase & Co naik hingga 2,1% menjadi US$ 34,18 dan US Bancorp naik 2,6% menjadi US$ 25,48. Indeks Bank KBW juga naik 2,1%.

Saham Boeing Co naik hingga 4,5% menjadi US$ 66,56, sekaligus menjadi pendorong terbesar kenaikan Dow Jones. Saham Boeing melonjak setelah menaikkan proyeksinya.

Volume perdagangan cukup ramai dengan transaksi mencapai 8,54 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian transaksi di New York Stock Exchange sebesar 8,01 miliar lembar saham.

(qom/qom)