Kamis, 27 Oktober 2011

Bursa Regional Flat, IHSG Dibayangi Koreksi

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menguat 28 poin berkat perburuan saham-saham lapis dua. Investor masih berhati-hati dalam bertransaksi karena menunggu keputusan pertemuan petinggi Eropa untuk mengatasi krisis.

Pada perdagangan, Rabu (26/10/2011), IHSG ditutup menguat 28,129 poin (0,75%) ke level 3.738,607. Sementara Indeks LQ 45 ditutup naik 5,825 poin (0,88%) ke level 666,495.

Kenaikan bursa Wall Street yang cukup tajam diharapkan bisa kembali mendorong penguatan indeks saham di bursa Indonesia. Namun karena detail dari rencana penanganan krisis Eropa itu belum detail, investor masih barada dalam posisi waspada penuh. Pada perdagangan Kamis (27/10/2011), IHSG diprediksi kembali bergerak fluktuatif cenderung menguat.

Bursa Wall Street tadi malam menguat cukup signifikan setelah investor merasa cukup nyaman dengan hasil pertemuan dari pemimpin Eropa untuk mengatasi krisis utangnya. Meskipun hasil pertemuan itu belum mengumumkan detail rencana penanganan krisis.

Pada perdagangan Rabu (26/10/2011), ditutup menguat hingga 162,42 poin (1,39%) ke level 11.869,04. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 12,95 poin (1,05%) ke level 1.242,00 dan Nasdaq menguat 12,25 poin (0,46%) ke level 2.650,67.

Namun Bursa regional tidak langsung mengikuti penguatan di Wall Street. Berikut pergerakan bursa regional pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 melemah tipis 9,06 poin (0,10%) ke level 8.739,41.
  • Indeks Straits Times naik tipis 5,13 poin (0,19%) ke lelevel 2.775,07.
  • Indeks KOSPI melemah tipis 1,25 poin (0,07%) ke level 1.893,06.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:
Indosurya:
Pada perdagangan Kamis (26/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.659-3.698 dan resistance 3.759-3.780. IHSG berbalik arah dengan mampu ditutup positif seiring keyakinan pasar terhadap hasil KTT Uni Eropa. Candle membentuk hammer . Posisi candle mendekati upper bollinger bands. MACD masih mencoba naik dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih mencoba naik di sekitar area overbought. Sentimen positif kembali masuk ke pasar seiring kemajuan yang dicapai pada KTT Uni Eropa. Pasar pun sepertinya akan kembali mengakumulasi saham-saham pilihan sehingga dapat membawa penguatan bagi IHSG. Tentu saja laju penguatan ini bisa terus berlangsung dengan asumsi tidak terganjal oleh aksi profit taking masif.


eTrading Securities:
Perdagangan IHSG Rabu (25/10) ditutup naik 28 point (+0.76%) ke level 3,738.60 dengan jumlah transaksi sebanyak 7.9 juta lot dan nilai transaksi sebesar Rp 4.7 triliun. Hampir seluruh sektor saham mengalami penguatan kecuali sektor misc-industry.

Tercatat sebanyak 118 saham mengalami penguatan, 82 saham mengalami penurunan, 79 saham tidak mengalami perubahan dan 176 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Saham-saham yang menjadi pendorong bursa a.l. BBRI, PGAS, GGRM, UNTR dan INTP, sedangkan saham-saham yang menjadi pemberat bursa pada hari ini a.l. UNVR, IMAS, INDF, EXCL dan BSDE.

Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp250.9 miliar dengan saham yang paling banyak di beli adalah UNTR, TLKM, BUMI, PGAS dan BBRI. Rupiah sendiri hari ini diperdagangkan menurun 40 point ke level Rp8,878 per US Dollar.

Secara teknikal, pada perdagangan kemarin IHSG berhasil break dari garis resistancenya di level 3729. Selama IHSG masih bertahan di atas level 3729 maka berpotensi untuk menguji garis resistance downtrendnya. Candlestick membentuk pola hanging man sementara Indikator stochastic masih bergerak uptrend di area overbought sementara MACD masih mencoba memasukia area positif. Pada perdagangan hari ini (27/10), diperkirakan IHSG masih akan bergerak mixed dan bergerak pada range 3675-3778. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l BTPN, ASRI, dan MEDC.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar