Selasa, 13 September 2011

Inilah Daftar 'Net Foreign Buy' Selasa (13/9)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham BIPI hari ini terbanyak dibeli investor asing mencapai 59,3 juta saham dari volume perdagangan 97,5 juta saham dengan total transaksi Rp30,4 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Selasa (13/9). Indeks ditutup turun 21,34 poin atau 0,55% ke 3.874,78. Volume perdagangan mencapai 4,2 miliar saham senilai Rp3,3 triliun. IHSG diwarnai dengan net foreign sell sebesar Rp591,8 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,2 triliun dan pembelian asing sebesar Rp675,5 miliar.

Urutan kedua saham DGST mencapai 29,7 juta saham dari volume perdagangan 326,4 juta saham dengan total transaksi senilai Rp62,7 miliar. Urutan ketiga saham ASRI mencapai 22,4 juta saham dari volume perdagangan 115,04 juta saham dengan total transaksi senilai Rp49,2 miliar. Urutan keempat saham ENRG mencapai 18,3 juta saham dari volume perdagangan 225,3 juta saham dengan total transaksi senilai Rp42,4 miliar.

Urutan kelima saham SIPD mencapai 13,6 juta saham dari volume perdagangan 47,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp3,5 miliar. Urutan keenam saham BKSL mencapai 6,9 juta saham dari volume perdagangan 144,7 juta saham dengan total transaksi senilai Rp44,5 miliar. Urutan ketujuh saham APLN mencapai 6,3 juta saham dari volume perdagangan 148,4 juta saham dengan total transaksi senilai Rp53,7 miliar.

Urutan kedelapan saham BRAU mencapai 6,02 juta saham dari volume perdagangan 12,8 juta saham dengan total transaksi senilai Rp6,5 miliar. Urutan kesembilan saham BNBR mencapai 3,5 juta saham dari volume perdagangan 213,1 juta saham dengan nilai transaksi Rp13,3 miliar. Urutan kesepuluh saham MNCN mencapai 2,9 juta saham dari volume perdagangan 11,5 juta saham dengan nilai transaksi Rp12,4 miliar.

Inilah Daftar 'Net Foreign Sell' Selasa (13/9)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham KIJA hari ini terbanyak dijual investor asing mencapai 46,6 juta saham dari volume perdagangan 160,8 juta saham dengan total transaksi Rp30,4 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Selasa (13/9). Indeks ditutup turun 21,34 poin atau 0,55% ke 3.874,78. Volume perdagangan mencapai 4,2 miliar saham senilai Rp3,3 triliun. IHSG diwarnai dengan net foreign sell sebesar Rp591,8 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,2 triliun dan pembelian asing sebesar Rp675,5 miliar.

Urutan kedua saham ELTY mencapai 25,04 juta saham dari volume perdagangan 122,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp17,08 miliar. Urutan ketiga saham BBRI mencapai 19,3 juta saham dari volume perdagangan 69,1 juta saham dengan total transaksi senilai Rp448,9 miliar. Urutan keempat saham BMRI mencapai 16,7 juta saham dari volume perdagangan 32,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp222,8 miliar.

Urutan kelima saham INDF mencapai 15,06 juta saham dari volume perdagangan 21,5 juta saham dengan total transaksi senilai Rp122,3 miliar. Urutan keenam saham ADRO mencapai 11,2 juta saham dari volume perdagangan 37,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp74,8 miliar. Urutan ketujuh saham BTEL mencapai 10,1 juta saham dari volume perdagangan 14,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp5,1 miliar.

Urutan kedelapan saham BHIT mencapai 6,8 juta saham dari volume perdagangan 36,3 juta saham dengan total transaksi senilai Rp7,8 miliar. Urutan kesembilan saham TLKM mencapai 5,2 juta saham dari volume perdagangan 7,4 juta saham dengan nilai transaksi Rp55,3 miliar. Urutan kesepuluh saham INDY mencapai 4,8 juta saham dari volume perdagangan 8,2 juta saham dengan nilai transaksi Rp25,5 miliar.

Awas! China Bantah Italia, akan Tekan Wall Street

Headline
INILAH.COM, New York - Bursa saham Wall Street diprediksi akan melemah pada perdagangan Selasa (13/9) karena bursa turun dengan memudarnya harapan China akan membantu membeli obligasi Italia.

Indeks Dow Jones diprediksi akan turun 97 poin menjadi 10.892, sedangkan indeks S&P akan melemah 11,9 poin menjadi 1.145,50 dan indeks Nasdaq akan turun 18 poin ke 2.172,25, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Bursa saham Eropa pada awalnya lebih tinggi didukung laporan China mungkin membeli utang Italia. Laporan media pada Senin mengatakan Menteri Keuangan Italia, Giulio Tremonti bertemu dengan delegasi pejabat Cina pekan lalu untuk membahas kemungkinan pembelian obligasi Italia. Laporan ini juga mendorong saham di Wall Street Senin menguat dan bursa Asia sempat menguat pada awal perdagangan.

Namun, pasar berbalik lebih rendah setelah laporan penolakan dari China. Seorang pejabat senior di China perbankan dilaporkan mengatakan kepada pasar internasional bahwa pemerintah tidak akan menyetujui sebuah proposal untuk membeli karena utang Italia ke ketidakstabilan pasar obligasi Eropa.

"Publik akan selalu mencari jalan keluar, tapi pasar akan terus diperdagangkan semakin berat dengan tren menurun," kata Jakobsen. Ia mengatakan, pasar juga melihat ke depan untuk pertemuan informal Jumat dari dewan Ecofin zona euro pada 16 September di Polandia, dimana Menteri Keuangan Timothy Geithner akan hadir.

Nah Lho, China Bantah akan Beli Obligasi Italia

Headline
INILAH.COM, Hong Kong - Pemerintah China membantah akan mendukung keuangan Italia dengan membeli obligasi untuk mengurangi beban utang.

Seorang pejabat senior di perbankan China dilaporkan mengatakan kepada psar internasional, pemerintah tidak akan menyetujui sebuah proposal untuk membeli karena utang Italia menuju ketidakstabilan pasar obligasi Eropa, seperti dikutip dari yahoofinance.com.

Pernyataan ini membuat arah pasar Eropa berbalik lebih rendah. Pasar terlanjut merespon berita Menteri Keuangan Italia, Giulio Tremonti bertemu dengan delegasi pejabat Cina pekan lalu untuk membahas kemungkinan pembelian obligasi Italia. Laporan ini juga mendorong saham di Wall Street Senin menguat dan bursa Asia sempat menguat pada awal perdagangan.

Hari Senin kemarin santer beredar berita, Ketua China Investment Corp, Lou Jiwei telah memimpin delegasi ke Roma pada pekan lalu. Mereka melakukan pertemuan dengan Menkeu Italia, Giulio Tremonti dan Italia Cassa Depositi e Prestiti, yang mengelola dana strategis Italia untuk investor asing.

Pada dua pekan lalu, pejabat Italia datang ke Beijing untuk bertemu dengan CIC dan Administrasi Devisa China yang mengelola dana sekitar US$3.200 miliar. Kepala Treasury Vittorio Grilli bertemu dengna investor China di Beijing Agustus lalu. Para pejabat Italia berharap perundingan lebih lanjut segera terjadi.

Obligasi Italia senilai 1.900 miliar euro sudah dipegang China. Krisis utang Italia telah memaksa pemerintah mempertimbangkan saham strategis di perusahaan Enel, perusahaan listrik Italia, minyak dan gas multinasional.

Hmm.. Direksi Jual Saham BDMN 50.000 Lembar

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Direktur PT Bank Danamon Tbk (BDMN) Herry Hykmanto menjual saham BDMN sebesar 50 ribu lembar saham dengan nilai Rp5.400 per saham.

Demikian disampaikan manajemen dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (13/9). Nilai transaksi penjualan saham BDMN mencapai Rp270 juta. Pelaksanaan transaksi dilakukan pada 5 September lalu.

Pelaksanaan transaksi dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Jumlah kepemilikan saham setelah transaksi mencapai 462 ribu lembar saham. [hid]

Nah.. BNI Beroperasi Lagi di Ambon

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjelaskan kantor cabangnya di Ambon dan KLN Waihong hari Selasa (13/9) sudah beroperasi lagi.

Demikian dikutip dari keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI. Perseroan melihat perkembangannya mulai kondusifnya untuk situasi wilayah Ambon, Maluku, pasca kerusuhan antarkelompok warga.

Manajemen BBNI menambahkan kantor cabang Ambon dan KLN Waihong sudah mulai beroperasi kembali secara normal untuk mulai melayani nasabah. Pelayanan terhadap nasabah telah mulai dilakukan hari ini.

Pada Senin kemarin, BBNI sempat melakukan penutupan sementara pada kedua kantor cabangnya tersebut, akibat adanya kerusuhan yang terjadi di Ambon yang pecah hari Minggu (11/9).

Panik Yunani Berlanjut, Rupiah Tersungkur

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (13/9) ditutup melemah tajam 63 poin (0,73%) ke level 8.658/8.668 per dolar AS dari posisi kemarin 8.595/6.605.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Alberus Christian mengatakan, rupiah hari ini masih tertekan oleh penguatan dolar AS. Artinya, pasar masih melanjutkan sentimen kemarin. Meskipun, hari ini terjadi short covering sehingga pelemahan rupiah tertahan.

Tapi, ditegaskan Cristian, secara keseluruhan market masih diselimuti kekhawatiran kebangkrutan Yunani seiring dengan pelemahan euro ke titik terendahnya. "Secara umum, pasar masih cemas atas default Yunani," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (13/9).

Sementara itu, lanjut Christian, kabar terkait minat China untuk membeli obligasi Italia tidak banyak menolong pasar. Kabar ini hanya memicu short covering sementara. "Bank Central China mau coba mendongkrak keyakinan pasar dan Menteri Keuangan Italia menyatakan kemauannya untuk membeli surat-surat berharga Uni Eropa sehingga memicu short covering," papar Christian.

Hanya saja, ditegaskan Christian, secara keseluruhan rupiah masih tertekan. Meskipun, pemerintah Perancis dan Bank Sentralnya mengeluarkan statemen untuk mendukung sektor perbankan di Eropa. Pasar tetap khawatir kebangkrutan Yunani menyebar ke sektor perbankan. "Sebab, banyak perbankan di Eropa yang memegang eksposur ke Yunani," timpalnya.

Hingga saat ini, menurutnya, selama kepanikan pasar terhadap sektor perbankan belum mereda, aset-aset berisiko secara keseluruhan tertakan dan otomatis dolar AS menguat. "Dukungan Perancis terhadap perbankan Eropa diabaikan pasar. Sebab, pasar saat ini menginginkan action, bukan statemen-statemen," imbuhnya.

Alhasil, dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS naik 0,23% ke level 77,48 dari sebelumnya 77,25. "Terhadap euro, dolar AS menguat ke level US$1,3615 dari sebelumnya US$1,3659 per euro," imbuh Christian.

Pertahanan indeks jebol di penutupan sore

JAKARTA. Pertahanan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi II jebol. Pada pukul 16.00, Indeks tercatat melorot 0,55% menjadi 3.874,78.

Tujuh sektor melorot dengan kisaran penurunan 0,19% hingga 1,42%. Sementara, ada tiga sektor yang masih naik, yakni sektor minyak dan gas sebesar 0,69%, sektor teknologi naik 0,58%, dan sektor barang konsumsi naik 0,12%.

Tiga saham bluechips yang menyeret kejatuhan indeks adalah: PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun 3,03% menjadi Rp 6.400, PT United Tractors (UNTR) turun 2,88% menjadi Rp 23.600, dan PT Astra International (ASII) turun turun 0,58% menjadi Rp 69.000.

Sementara itu, tiga bluechips dengan kenaikan tertinggi antara lain: PT Gudang Garam (GGRM) naik 1,31% menjadi Rp 58.000, PT Bank Central Asia (BBCA) naik 0,62% menjadi Rp 8.100, dan PT Bumi Resources (BUMI) naik 1,87% menjadi Rp 2.725.

Yah.. Akhirnya IHSG Ditutup Turun 0,55%

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG pada perdagangan Selasa (13/9) ditutup turun 21,34 poin atau 0,55% ke 3.874,78. Volume perdagangan mencapai 4,2 miliar saham senilai Rp3,3 triliun.

Perdagangan diwarnai dengan 114 saham turun, 105 saham naik dan 105 saham stagnan. IHSG diwarnai dengan net foreign sell sebesar Rp591,8 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,2 triliun dan pembelian asing sebesar Rp675,5 miliar.

Indeks JII turun 3,3 poin ke 535,35, indeks ISSI turun 0,7 poin ke 125,79 dan indeks LQ45 turun 3,6 poin ke 680,54. Pelemahan terdalam dialami sektor perdagangan yang turun hingga 8,7 poin ke 530,99 disusul sektor pertambangan turun 7,3 poin ke 2.916,81. Sementara sektor perkebunan naik 5,2 poin ke 2.274 disusul sektor konsumsi naik 3,7 poin ke 1.301.

Pelemahan IHSG terseret bursa Asia yang bergerak mixed seperti indeks Hang Seng turun 4,2% ke 19.030, indeks Nikkei naik 0,9% ke 8.616, indeks Shanghai turun 1,06% ke 2.471 dan indeks ASX naik 0,8% ke 4.072.


Indeks tidak dapat mempertahankan penguatan di sesi II. Indeks lebih banyak tertekan di zona negatif pada sesi II sehingga menyentuh level terendah di 3.855,04. Sedangkan level tertinggi terjadi di sesi I dengan menembus level 3.929,55. Hari ini indeks masih susah menembus level 4.000 lagi.

Asing Lepas Saham Rp 592 Miliar, IHSG Terpangkas 21 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tepangkas 21 poin atas larinya dana asing sebanyak Rp 592 miliar. Nilai transaksi di lantai bursa tidak terlalu tinggi dengan perdagangan yang cukup sepi.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.630 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.615 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis 9,577 poin (0,24%) ke level 3.905,696. Kekhawatiran krisis utang Eropa sedikit reda setelah China berniat membeli obligasi Italia.

Meski terus menguat secara perlahan, namun investor masih belum sepenuhnya percaya diri akan situasi ekonomi global. Pasalnya, krisis utang di Eropa masih belum benar-benar pulih.

Indeks sempat menanjak hingga ke posisi tertingginya hari ini di 3.929,549. Setelah itu pergerakan naiknya IHSG tidak terlalu tinggi, hanya di kisaran 15-25 poin.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menguat 14,804 poin (0,37%) ke level 3.910,923. Investor belum sepenuhnya percaya diri akan kondisi ekonomi global sehingga laju IHSG tersendat.

Memasuki perdagangan sesi II, tekanan jual semakin terasa, terutama dilakukan investor asing. Indeks pun terpaksa jatuh ke zona merah dan sempat jatuh ke posisi terendahnya di 3.855,036.

Mengakhiri perdagangan, Selasa (13/9/2011), IHSG ditutup terpangkas 21,336 poin (0,55%) ke level 3.874,783. Sementara Indeks LQ 45 ditutup turun 3,640 poin (0,53%) ke level 680,544.

Hanya dua indeks sektoral yang masih bertahan di zona hijau, sektor agribisnis dan konsumer. Sementara sisanya terpaksa puas bercokol di teritori negatif akibat tekanan jual.

Aksi jual asing cukup besar, dibarengi dengan investor asing. Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 592,055 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 139.854 kali pada volume 4,242 miliar lembar saham senilai Rp 3,343 triliun. Sebanyak 105 saham naik, sisanya 114 saham turun, dan 105 saham stagnan.

Bursa-bursa di Eropa sore ini dibuka sudah mulai pulih, bursa saham Jerman dan Prancis naik 1,5%, sementara bursa saham Inggris menguat 1,2%. Sayangnya, bursa di Asia justru bergerak mixed, hanya bursa Jepang yang masih mencetak poin.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 26,45 poin (1,06%) ke level 2.471,30.
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 80,88 poin (0,95%) ke level 8.616,55.
  • Indeks Straits Times melemah 5,53 poin (0,20%) ke level 2.738,05.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 750 ke Rp 58.000, Central Omega (DKFT) naik Rp 625 ke Rp 3.150, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 300 ke Rp 44.700, dan Indomobil (IMAS) naik Rp 300 ke Rp 11.900.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 1.500 ke Rp 16.300, United Tractor (UNTR) turun Rp 700 ke Rp 23.600, Sarana Menara (TOWR) turun Rp 500 ke Rp 11.000, dan Bukit Asam (PTBA) turun Rp 450 ke Rp 18.800.

(ang/qom)

Ancaman default Yunani masih menjadi penyokong harga emas

Ancaman default Yunani masih menjadi penyokong harga emas
SINGAPURA. Setelah sempat dilanda aksi jual, kontrak harga emas rebound hari ini. Pada pukul 14.20 waktu Singapura, kontrak harga spot emas naik sebesar 1,2% menjadi US$ 1.835 per troy ounce. Padahal, pada sesi sebelumnya, kontrak yang sama sempat turun hingga 2% lebih. Sementara itu, kontrak harga emas AS juga naik 0,8% menjadi US$ 1.827,90 per troy ounce.

Penyebab kenaikan harga emas kali ini masih terkait dengan krisis utang yang melanda Eropa. Ancaman akan kemungkinan default Yunani dan krisis perbankan Eropa menjadi faktor pemicu aksi jual pada pasar saham dan euro di sesi sebelumnya. Namun, permintaan Italia agar China mau membeli obligasinya membantu meredakan kepanikan itu.

"Proses penyelesaian krisis utang di Eropa bergerak lamban. Hal ini akan terus menyokong pergerakan harga emas," jelas Nick Trevethan, senior commodities strategist ANZ.

Dia menambahkan, seluruh faktor yang menyokong pergerakan emas dalam beberapa bulan terakhir masih tetap ada. "Tak ada yang berubah," tambahnya. Namun, dalam jangka pendek, harga emas berisiko turun dan harganya bisa menguji level terendah US$ 1.750.

Pefindo: Penerbitan Obligasi Masih Akan Marak

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Meski ada kekhawatiran situasi ekonomi pasar Amerika Serikat dan krisis utang Eropa, penerbitan obligasi diperkirakan masih marak menjelang akhir tahun 2011.

Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Ronald T. Andi mengatakan, perusahaan atau emiten tidak menunda penerbitan obligasi menjelang akhir tahun 2011 didukung dari beberapa faktor. Pertama, Bank Indonesia tidak menaikkan suku bunga. Kedua, perusahaan dan emiten membutuhkan dana untuk ekspansi. Ketiga, meski pasar global tertekan, Indonesia tidak terlalu terpengaruh oleh situasi global. "Situasi global tidak terlalu mempengaruhi penerbitan obligasi. Hal ini dilihat dari banyak perusahaan datang untuk meminta peringkat rating perusahaan, lalu rating obligasinya," ujar Ronald, Selasa (13/9).

Ronald masih optimis, penerbitan obligasi akan tembus Rp50 triliun pada 2011 dibandingkan penerbitan obligasi sebesar Rp43 triliun pada 2010. Sektor perbankan dan multifinance masing mendominasi penerbitan obligasi pada 2011. Selain itu, ada 36 perusahaan yang mengajukan peringkat rating perusahaan."Kita menargetkan rating perusahaan mencapai 36, dan awal September kita sudah mencapai target tersebut,dan kita belum akan merevisi target itu," kata Ronald.

Seperti diketahui, pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga 26 Agustus 2011 mencapai Rp28,61 triliun. [cms]

Yes! Bursa Eropa Selasa Pagi Dibuka Menguat

Headline
INILAH.COM, London - Keyakinan pasar terhadap Italia untuk dapat mengatasi beban utang telah mendorong penguatan bursa saham Eropa pada perdagangan Selasa (13/9).

Indeks FTSE naik 0,5% ke 5.189,06, indeks DAX naik 1,3% ke 5.140,06 dan indeks CAC naik 0,3% ke 2.865. Keyakinan pasar ini didukung berita China akan membeli obligasi Italia. Ini tidak akan menjadi harapan pasar yang pertama dengan China akan menyelamatkan Italia," kata Strategis pasar di Charles Stanley, Jeremy Batstone-Carr yang dikutip dari yahoofinance.com.

Namun analis menilai China tidak memiliki track record yang bagus. Mereka juga berpartisipasi dalam pembelian obligasi Portugal. Tetapi mereka juga mengalami kerugian.

Saham-saham perbankan menunjukkan penguatan setelah jatuh pada Senin kemarin. Indeks sektor perbankan naik 1,2%. Saham bank Italia naik seperti Uni Credit naik 3,1%.

Pernyataan Trichet membuat Nikkei rebound dari level terendah dalam 2,5 tahun

Pernyataan Trichet membuat Nikkei rebound dari level terendah dalam 2,5 tahun
TOKYO. Indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang rebound dari level terendah dalam 2,5 tahun terakhir hari ini. Pada penutupan pukul 15.00 waktu Tokyo, indeks Nikkei naik 1% menjadi 8.616,55. Dengan demikian, indeks Nikkei rebound dari level terendah sejak April 2009 kemarin. Sementara itu, indeks Topix naik 1,2% menjadi 749,82.

Kenaikan sejumlah saham berkapitalisasi besar turut menyokong bursa Jepang. Beberapa diantaranya adalah Mitsubishi UFJ Financial Group Inc yang naik 2,5%, Fanuc Corp naik 2,3%, dan Elpida Memory Inc yang naik cukup signifikan hari ini.

Pergerakan positif bursa Jepang terjadi setelah Presiden Bank Sentral Eropa Jean-Claude Trichet mengatakan, kawasan Eropa memiliki persenjataan yang cukup untuk mencegah penyebaran krisis utang ke kawasan lain.

"Trichet mengemukakan hal yang sangat tepat. Kendati pernyataannya membantu mencegah penurunan (pasar saham) lebih dalam, Eropa masih memiliki masalah utang, yang dimulai dari Yunani. Masalah ini tak akan bisa diselesaikan hingga sistem perekonomian pulih," urai Kiyoshi Ishigane, senior strategist Mitsubishi UFJ Asset Management Co.

China Selamatkan Saham Eropa Bakal Dibuka Naik

Headline
INILAH.COM, London - Saham Eropa diperkirakan akan dibuka naik pada perdagangan Selasa (13/9) menyusul laporan bahwa Italia akan mencari dukungan di pasar obligasi dari China.

Laporan dari Financial Times membantu Wall Street ditutup lebih tinggi dan telah mendukung saham Asia. Klaim Italia telah meminta bantuan yang signifikan dari sejumlah sovereign wealth fund dan investor China.
Senin malam muncul berita bahwa Menteri Keuangan AS Tim Geithner akan terbang ke Polandia pekan ini untuk menghadiri pertemuan menteri keuangan Eropa. Langkah ini menunjukkan betapa seriusnya Amerika Serikat memperhatikan krisis utang dari zona euro, mengingat Geithner hanya meninggalkan Eropa pada hari Sabtu setelah pertemuan G7 di Marseille.

Saham perbankan di Prancis jatuh tajam selama sesi Senin akibat laporan bahwa lembaga pemeringkat Moody's akan mendowngrade tiga bank terbesar Prancis di tengah kekhawatiran atas kepemilikan dari utang negara yang mereka pegang. Satu bank, Societe Generale, mengatakan kepada CNBC pada hari Senin bahwa paparan utang Yunani tidak masalah bagi bank. CEO Frederic Oudea melanjutkan dengan mengatakan bank telah memiliki modal 41 miliar euro dan itu masih bisa bertambah di pasar AS.

"Ada rasa takut terhadap zona euro, dan kebutuhan untuk sistem perbankan Eropa untuk beradaptasi dengan aturan baru. Tapi Anda tidak bisa melakukan itu hanya dalam satu hari. Dan kita harus memiliki masa transisi," katanya. "Kami akan sangat aktif dalam mengelola masa transisi, tetapi kita perlu waktu," kata Oudea.

Sementara itu, bos dari UniCredit, raksasa perbankan Italia, mengatakan kepada Financial Times bahwa dia melihat dukungan untuk peningkatan modal jika diperlukan. CEO Federico Ghizzoni mengatakan bisa meningkatkan modal inti bank melalui rights issue, pengurangan aset berisiko tertimbang dan menjual aset. "Saya pikir pasar siap jika Anda mengajukan sebuah rencana yang kredibel," kata bos UniCredit yang sampai sekarang keluar dari putaran dalam peningkatan modal di Italia yang dimaksudkan untuk memenuhi aturan baru tentang persyaratan modal sesuai jadwal.

Kemarin, CDS cetak rekor tertinggi tahun ini

Kemarin, CDS cetak rekor tertinggi tahun ini
JAKARTA. Angka potensi gagal bayar surat utang alias Credit Default Swap (CDS) Indonesia dengan tenor 10 tahun semakin menjulang. Pada penutupan per 12 September kemarin, CDS berada di level 261,63. Ini merupakan posisi tertinggi sepanjang 2011 atau naik 5,08% dari akhir pekan lalu (9/9) yang sebesar 248,96.

Imam MS, Analis Obligasi Trimegah Securities, menuturkan, angka CDS yang semakin tinggi merupakan gambaran kenaikan premi resiko berinvestasi di Indonesia. "Naiknya resiko ini lebih cenderung disebabkan oleh faktor eksternal, terutama masalah dari Uni Eropa," jelas Imam, Selasa (13/9). Seperti yang diberitakan sebelumnya, tingkat probabilitas Yunani untuk gagal dalam menyelesaikan utangnya dalam lima tahun mendatang meningkat 98%.

Namun dia optimistis, hal ini tidak akan berdampak signifikan terhadap minat investor terhadap obligasi negara. "Karena belakangan ini, harga saham dan harga obligasi terus reli," imbuhnya. Pun demikian halnya dengan Surat Utang Negara (SUN). Imam yakin, lelang SUN masih akan marak, terutama untuk seri terbaru yaitu seri FR 0059 yang bertenor 16 tahun.

Agustus, AALI Produksi CPO Capai 807.720 Ton

Medium
INILAH.COM, Jakarta - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatatkan produksi mencapai 807.720 ton hingga Agustus 2011.

Demikian seperti dikutip dari keterangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (13/9). Produksi CPO AALI dari Januari hingga Agustus 2011 mengalami peningkatan sebesar 19,7% dari 674.856 ton pada periode sama tahun lalu menjadi 807.720 ton.

Kenaikan ini seiring kenaikan produksi TBS AALI sebesar 2,98 juta ton meningkat 13,4% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 2,63 juta ton.

Produksi CPO AALI pada Agustus 2011 sebesar 102.6 ribu ton dibandingkan Juli 2011 sebesar 111 ton ribu ton. Pada periode yang sama, area Sumatera memberikan kontribusi terbesar yaitu 41,9% dari total produksi TBS, sedangkan area Kalimantan dan Sulawesi masing-masing sebesar 37,9% dan 20,2%.

Terkait informasi industri keseimbangan minyak nabati utama dunia, Oil World memperkirakan tingkat konsumsi CPO dunia pada 2011 akan mencapai 47,8 juta ton atau turun 0,8 juta ton di bawah tingkat produksinya tapi meningkat 2,8% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 46,5 juta ton.

Produksi minyak nabati utama dunia pada 2011 diperkirakan sebesar 125,9 juta ton meningkat sebesar 3% dari 122,3 juta ton tahun lalu. Di sisi lain, tingkat konsumsi minyak nabati utama dunia pada 2011 diperkirakan mengalami penurunan menjadi 125,6 juta ton atau 0,3 juta ton di bawah tingkat produksinya. [hid]

Goldman dan Morgan Rencana Beli Usaha Broker RI

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Goldman Sachs dan Morgan Stanley sedang dalam
pembicaraan untuk membeli perusahaan pialang Indonesia untuk memperluas jangkauan mereka ke pasar modal Indonesia.

Goldman sedang dalam pembicaraan untuk membeli Tiga Pilar Sekiritas dan
memperkirakan untuk menyelesaikan akuisisi sebelum akhir tahun 2011. "Akuisisi ini bertujuan untuk memulai operasi broker lokal tahun depan," ujar dua sumber yang mengetahui langsung kesepakatan itu kepada Reuters, Senin.

Goldman tidak memiliki underwriting atau lisensi broker di Indonesia, sementara Morgan Stanley memiliki lisensi underwriting pada tahun 2008,
tetapi tengah mencari kehadiran yang lebih besar melalui broker berlisensi penuh.

Kedua bank berencana untuk menambah analis riset dan staf penjualan dan
perdagangan untuk broker tahun depan, sementara Goldman juga akan
menambah bankir investasi untuk menaikkan pendapatan dari penawaran ekuitas dan transaksi utang, kata sumber tersebut. "Saya rasa ini sinyal positif di pasar modal kita ... Ini (Indonesia) benar-benar telah menjadi tujuan penting bagi bank investasi global," kata Winston Sual, yang mengelola hampir $ 1 miliar dana di Panin Securities di Jakarta.

Bank-bank ini berencana di Indonesia, yang telah melihat pasar saham yang mencapai rekor tahun ini pada melonjaknya investasi asing, mengikuti langkah oleh Nomura Holdings dan Citigroup untuk meningkatkan tim riset ekuitas di Jakarta tahun ini untuk menantang pemimpin Credit dan Deutsche Bank.

Ketertarikan investasi anggota G20 akan meningkat lagi tahun depan, ketika Indonesia berharap untuk mendapatkan upgrade oleh Fitch Ratings dengan investment grade sovereign rating yang akan ditempatkan bersama-sama di top emerging negara-negara BRIC seperti Brasil.

Goldman telah menyelesaikan due diligence untuk Tiga Pilar dan kedua belah pihak sekarang sedang dalam tahap negosiasi struktur dan valuasi, kata satu sumber, yang semuanya menolak untuk diidentifikasi. "Goldman telah siap meminta Tiga Pilar untuk mulai mencari calon staf dan bankir sebagai prasyarat sebelum mereka menyelesaikan kesepakatan," kata sumber itu.

Tidak ada rincian mengenai keuangan. Tiga Pilar dan pejabat Goldman menolak berkomentar. Untuk deal size, Tiga Pilar sepertinya menjadi tipis karena Goldman hanya mencari untuk membeli lisensi operasional yang akan memberikan kesepakatan. Ini akan membutuhkan suntikan dana setidaknya Rp50 miliar ($ 6 juta) untuk biaya lisensi dan keperluan broker ekuitas.
Tiga Pilar, sebagian sahamnya dimiliki oleh keluarga Tan Pia Sioe, saham diperdagangkan dengan nilai Rp445 miliar dalam enam bulan pertama tahun ini, peringkat 102 dari 117 broker yang aktif, menurut data bursa saham.

Indeks komposit BEI telah melonjak lebih dari 5 persen sejauh tahun ini, salah satu bursa yang mengalami kenaikan terbesar di Asia Tenggara.

Saingan Goldman, Morgan Stanley juga telah mengidentifikasi target broker yang akan diakuisisi dan berharap untuk melakukan due diligence tahun ini dalam rangka untuk memulai operasi tahun depan, kata tiga sumber lainnya yang mengetahui langsung kesepakatan. "Pembicaraan sedang berlangsung masih dini untuk diungkap. Jurubicara Morgan Stanley mengatakan itu sudah menjadi komitmen perusahaan," kata satu sumber.

Namun, sumber menolak menyebutkan nama broker yang akan diakuisisi dan
tidak ada rincian keuangan yang tersedia. Seorang juru bicara Morgan Stanley menolak berkomentar.

Pembicaraan tersebut bertujuan untuk mendapatkan kursi mereka di bursa saham atau membeli kursi dari broker yang ada, salah satu sumber mengatakan. Sebuah lisensi broker penuh akan memungkinkan perusahaan untuk mengcover sisi kedua dari sales and trading seperti halnya riset, sumber tersebut menambahkan.

Citigroup membeli broker Indonesia tahun lalu dan tahun ini menambah bankir dan analis, termasuk analis veteran Ferry Wong dari Macquarie sebagai kepala baru penelitian. Citi tidak termasuk dalam lima teratas untuk underwriter Indonesia tahun lalu tapi tahun ini telah naik ke peringkat dua di antara bank global, di belakang Deutsche.

BI Yakin Bank RI 'Kebal' Krisis AS & Eropa

Jakarta - Bank Indonesia (BI) 'pede' sektor perbankan Indonesia masih aman dari potensi penularan krisis ekonomi yang melanda AS dan Eropa. BI memandang koneksi langsung perbankan Indonesia Eropa dan AS relatif cukup kecil.

"Hanya sekitar 3,13% dari total aset," ujar Peneliti Utama Direktorat Penelitian dan Pegaturan Perbankan Bank Indonesia, Suhaedi dalam sebuah diskusi dengan CSIS di Kantor CSIS, Palmerah, Jakarta, Selasa (13/9/2011).

Sedangkan secara industri, Suhaedi mengatakan rasio permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan cukup tahan jika terjadi kondisi gagal bayar atau default di AS dan Eropa.

"Jika terjadi 100% default, total eksposur luar negeri CAR perbankan turun sedikit tapi tetap di atas 16%," tegasnya.

Mayoritas eksposur luar negeri perbankan adalah pada negara-negara di Eropa, AS, Singapura, dan China. Perbankan Indonesia memiliki eksposur langsung yang lebih besar untuk portofolio dalam negeri, yakni sebesar Rp 638,3 triliun.

Per Juli 2011, data BI memperlihatkan CAR industri perbankan nasional sebesar 17,2%. Kinerja industri perbankan yang masih dalam kondisi bagus juga mendukung optimisme BI.

Menurut Suhaedi intermediasi melalui penyaluran kredit juga sangat positif. Kredit tumbuh tinggi 23,5% per Juli 2011 dan masih ada ruang untuk tumbuh lebih tinggi lagi. Dilihat dari jenis penggunaannya, kredit perbankan pun lebih mengarah ke sektor produktif.

Pada Juli 2011 pertumbuhan kredit modal kerja (KMK) meningkat menjadi 25,3% (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 23,8% (yoy). Kredit Investasi meningkat menjadi 21,9% (yoy) dari posisi bulan sebelumnya sebesar 20,8% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan Kredit Konsumsi melambat menjadi 21,9% (yoy) dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 23,2% (yoy).

"NPL risiko kredit kondisinya juga menggembirakan. Masih bisa dikelola pada level yang rendah. Rasio NPL sebesar 2,8% dan rasio NPL net sebesar 0,6% per Juli," pungkasnya.

"Secara umum perbankan kita masih kuat dari gejolak krisis global ini," imbuhnya.

(dru/dnl)

Per Agustus, AALI catatkan kenaikan produksi CPO sebesar 19,7%

Per Agustus, AALI catatkan kenaikan produksi CPO sebesar 19,7%
JAKARTA. Hingga Agustus 2011, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatat produksi crude palm oil (CPO) mencapai 807.720 ton. Angka ini meningkat 19,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan produksi CPO anak usaha Astra ini hingga akhir tahun lalu tercatat 1,113 juta ton.

Menurut Investor Relations AALI, Yarmanto, kenaikan produksi CPO akibat produksi Tandan Buah Segar (TBS) yang bertumbuh 13,4% dari 2,62 juta ton menjadi 2,987 juta ton hingga akhir Agustus ini. "Pada periode yang sama, area Sumatera memberi kontribusi sebesar 41,9% dari total TBS, sedangkan area Kalimantan dan Sulawesi masing-masing 37,9% dan 20,2%," katanya dalam keterbukaan yang diberikan, Selasa (13/9).

Sementara produksi kernel juga meningkat 16,4% menjadi 169.092 ton dari periode sebelumnya 145.268 ton. Dalam laporan Oil World, AALI juga menyampaikan, tingkat konsumsi CPO dunia hingga 2011 akan mencapai 47,8 juta ton. Angka ini turun 800 ribu ton dibawah tingkat produksinya, namun disisi lain juga meningkat 3% dari 122,3 juta ton tahun lalu.

"Tingkat konsumsi minyak nabati utama dunia di tahun 2011 diperkirakan mengalami penurunan menjadi 125,6 juta ton, atau 0,3 juta ton di bawah tingkat produksinya," pungkasnya.

Asia Mixed, IHSG Sesi I Ditutup Hanya Naik 0,38%

INILAH.COM, Jakarta - IHSG pada perdagangan sesi I Selasa (13/9) ditutup naik 0,38% ke level 3.910,92.

Penguatan IHSG siang ini mengikuti sentimen positif Wall Street, sementara pasar regional mixed. Namun, penguatan indeks hari ini masih akan terbatas seiring minimnya sentimen positif baru dari domestik.

Menurut Samual Sekuritas dalam ulasan pasarnya hari ini, beberapa saham yang kemarin terkoreksi signifikan seperti saham-saham sektor banking diperkirakan akan rebound hari ini. Resistance indeks berada di level 3,968.

Bursa AS berhasil rebound semalam meski sempat dibuka terkoreksi sekitar 1% di awal perdagangan seiring koreksi yang terjadi di bursa Eropa sore kemarin. Penguatan bursa AS didorong oleh kabar positif bahwa pemerintah Italia sedang melakukan pendekatan kepada China Investment Corp. untuk melakukan pembelian obligasi Italia dan bentuk investasi lainnya di Italia. Sentimen positif ini juga berimbas pada harga minyak dunia yang turut rebound sekitar 2,5% ke level US$88.9/barel diikuti harga Nikel yang menguat 2,1%.

Bursa Asia siang ini mixed, di mana Sanghai turun 1,43%, sementara KLSE naik 0,25%, Nikkei naik 0,55%, dan STI naik 1,13%. Pasar Korea Selatan dan Hong Kong tutup untuk hari libur umum.

Sebanyak 171 saham tercatat naik saing ini, sedang 44 saham turun, dan 74 saham masih stagnan. Indeks saham unggulan LQ45 sesi I ditutup naik 0,40% ke level 686,92, sedang JII naik 0,43% ke level 541,06.

Volume perdagangan siang ini mencapai 1,69 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,31 triliun. Namun, asing masih melanjutkan penjualan saing ini dengan mencatatkan net foreign sell sebesar Rp220,37 miliar.

Saham-saham yang naik tajam siang ini adalah GGRM naik 1,48%, DKFT naik 21,78%, AALI naik 2,08%, UNVR naik 1,76%, BRAM naik 11,23%, dan ITMG naik 0,56%.

Masih beri sinyal positif, indeks sesi I naik 0,38%

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih memberikan sinyal positif hingga akhir perdagangan sesi I. Per pukul 12.00, IHSG naik 0,38% menjadi 3.910,923.

Dari sepuluh sektor yang ditransaksikan, ada delapan sektor yang bergerak positif. Sektor konstruksi naik paling tinggi sebesar 1,02%. Baru kemudian disusul oleh sektor consumer goods dengan kenaikan 0,96%. Sedangkan dua sektor yang memerah adalah sektor perdagangan dan keuangan dengan penurunan masing-masing sebesar 0,24% dan 0,22%.

Sementara itu, ada 162 saham yang naik. Sedangkan 43 saham lainnya turun dan 67 saham tak berubah posisi. Total volume transaksi di sepanjang sesi I melibatkan 1,936 miliar saham senilai Rp 1,385 triliun.

Saham-saham top gainers di sesi siang ini antara lain: PT Zebra Nusantara (ZBRA) naik 28% menjadi Rp 64, PT Duta Pertiwi Nusantara (DPNS) naik 24,56% menjadi Rp 710, dan PT Central Omega Resource (DKFT) naik 21,78% menjadi Rp 3.075.

Sedangkan saham-saham top losers di antaranya: PT Equity Development (GSMF) turun 12,50% menjadi Rp 70, PT Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) turun 10,71% menjadi Rp 1.000, dan PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA) turun 4,61% menjadi Rp 3.625.

Euro keok atas yen ke level paling rendah sejak 2001 lalu

Euro keok atas yen ke level paling rendah sejak 2001 lalu
TOKYO. Pergerakan euro hari ini melemah atas yen ke level terendah sejak 2001 lalu. Dengan demikian, euro sudah keok atas yen selama empat hari belakangan.

Pada pukul 11.43 waktu Tokyo, euro melemah ke level 105,38 yen dari posisi sebelumnya 105,62 di New York. Sementara, kemarin, nilai tukar euro berada di level US$ 1,3682 dari sebelumnya US$ 1,3679. Sedangkan yen berada di posisi 77,02 per dollar dari 77,21 per dollar.

Salah satu faktor yang menyebabkan pelemahan euro adalah spekulasi akan default YUnani. Jika ini terjadi, dikhawatirkan dampaknya akan segera menyebar ke kawasan lain di Eropa.

"Kekhawatiran mengenai seluruh sistem di Eropa semakin menjadi-jadi. Saat ini, sangat sulit melihat kondisi bisa pulih lagi. Euro dapat dengan mudah melemah lebih dalam sebelum akhir tahun karena masih ada ruang bagi Bank Sentral Eropa untuk melonggarkan kebijakannya," papar Greg Gibbs, currency strategist Royal Bank of Scotland Group Plc di Sydney.

Sesi I Investor Belum Pede, IHSG Cuma Naik 14 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 14 poin atas aksi beli selektif investor. Sayangnya, investor belum sepenuhnya percaya diri akan kondisi ekonomi global sehingga laju IHSG tersendat.

Meski China sudah berniat membantu Italia dengan membeli surat utangnya, namun krisis utang Eropa masih jauh dari berakhir. Dana asing pun mengalir keluar lantai bursa.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat tipis 9,577 poin (0,24%) ke level 3.905,696. Kekhawatiran krisis utang Eropa sedikit reda setelah China berniat membeli obligasi Italia.

Meski terus menguat secara perlahan, namun investor masih belum sepenuhnya percaya diri akan situasi ekonomi global. Pasalnya, krisis utang di Eropa masih belum benar-benar pulih.

Indeks sempat menanjak hingga ke posisi tertingginya hari ini di 3.929,549. Setelah itu pergerakan naiknya IHSG tidak terlalu tinggi, hanya di kisaran 15-25 poin.

Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (13/9/2011), IHSG menguat 14,804 poin (0,37%) ke level 3.910,923. Sementara Indeks LQ 45 naik 2,740 poin (0,40%) ke level 686,924.

Situasi ekonomi global yang belum kondusif membuat investor masih ragu berinvestasi. Beberapa saham unggulan diburu, namun tak sedikit juga yang melarikan dananya keluar dari pasar modal.

Saat investor lokal memburu saham, sebaliknya investor asing justru mencairkan uangnya. Hingga siang ini transaksi pemodal asing tercatat melakukan penjualan bersih dengan nilai cukup besar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 74.729 kali pada volume 1,936 miliar lembar saham senilai Rp 1,385 triliun. Sebanyak 171 saham naik, sisanya 44 saham turun, dan 74 saham stagnan.

Rata-rata bursa di regional mampu cetak poin dengan signifikan, kecuali bursa saham China yang masih ketinggalan di teritori negatif. Rencana China membeli surat utang Italia disambut negatif oleh investor setempat.

Sementara bursa saham Korea Kospi dan Hang Seng hari ini libur. Kospi libur karena Festival Fool Moon sedangkan Hang Seng libur karena Festival Musim Gugur.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional hingga siang ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 35,65 poin (1,43%) ke level 2.462,10.
  • Indeks Nikkei 225 naik ke 58,06 poin (0,68%) level 8.593,73.
  • Indeks Straits Times menanjak 30,39 poin (1,11%) ke level 2.773,97.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 850 ke Rp 58.100, Central Omega (DKFT) naik Rp 550 ke Rp 3.075, Astra Agro (AALI) naik Rp 450 ke Rp 22.000, dan Unilever (UNVR) naik Rp 300 ke Rp 17.300.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Sarana Menara (TOWR) turun Rp 500 ke Rp 11.000, United Tractor (UNTR) turun Rp 400 ke Rp 23.900, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 300 ke Rp 18.950, dan Chandra Asri (TPIA) turun Rp 175 ke Rp 3.625.
(ang/dnl)

Permintaan aset emering market terpangkas, rupiah melemah

Permintaan aset emering market terpangkas, rupiah melemah
JAKARTA. Pergerakan rupiah pagi ini melemah. Pelemahan mata uang Garuda ini bahkan mencapai level yang paling rendah dalam lima bulan terakhir.

Pada pukul 08.10, rupiah berada di level 8.630 atau melemah 0,1%. Sebelumnya, rupiah sempat menyentuh posisi 8.644, level paling lemah sejak 27 April lalu.

Keoknya rupiah masih terkait degan kecemasan investor atas gagal bayar utang Yunani. Hal itu membuat permintaan aset-aset emerging market menjadi terpangkas.

"Pelemahan rupiah disebabkan adanya pelepasan aset-aset beresiko yang dipicu oleh kecemasan investor akan kemungkinan default Yunani. Kita sudah melihat adanya aksi jual atas saham dan obligasi Indonesia. Namun pelemahan rupiah hanya untuk jangka pendek karena fundamental ekonomi Indonesia masih sangat baik," jelas Mika Martumpal, analis PT Bank Commonwealth di Jakarta.

Kemarin, tingkat resiko default Yunani melonjak menembus rekor. Hal ini disebabkan, Perdana Menteri Yunani George Papandreou gagal meyakinkan investor internasional bahwa negaranya mampu mengatasi krisis utang yang dialami.

Bank Pundi Tawarkan Saham Rights Issue Rp100/Saham

Medium
INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Pundi Indonesia Tbk menawarkan rights issue dengan harga pelaksanaan saham sebesar Rp100 per saham.

Dalam prospektusnya yang dipublikasi Selasa (13/9) disampaikan perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 4,98 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham. Penjualan saham baru ini akan dilakukan melalui penawaran umum terbatas II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Dalam hal ini dana yang diperkirakan bisa diraup perseroan melalui rights issue ini mencapai Rp498,02 miliar dan merupakan 45% dari jumlah saham perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah PUT II. PT Recapital Securities sebagai pemegang saham utama telah menyatakan kesanggupannya untuk melaksanakan hak yang dimilikinya sebesar 2 miliar HMETD yang menjadi haknya dalam PUT II.

Dikuasai Asing, Pasar Saham RI Rentan Terhadap Gejolak

Jakarta - Investor asing saat ini menguasai mayoritas perdagangan saham. Kondisi tersebut menyebabkan pasar saham Indonesia rentan terhadap gejolak, jika seandainya para investor asing itu tiba-tiba keluar.

"Data di bursa RI menunjukkan sebanyak 66% mungkin saat ini 63% itu memang pasar saham dimiliki asing. Juga di bond market sendiri itu ke arah 40% dimiliki asing termasuk SBI," ujar Ekonom PT Bank Danamon Tbk Anton Gunawan dalam sebuah seminar mengenai ketahanan industri perbankan di Kantornya, Palmerah, Jakarta, Selasa (19/9/2011).

Ia menjelaskan, krisis sangat rentan terjadi dan dapat dengan mudahnya masuk melalui pasar finansial. Rembetan ini disebabkan oleh perubahan persepsi dari investor portofolio saham.

Jika ada perubahan persepsi, Anton mengatakan perlu diwaspadai sudden reversal yang akan mengakibatkan anjloknya pasar saham.

"Trigger-nya di Indonesia itu persepsi. Seperti 2008 lalu, kita bisa keluar krisis dan sekarang dilihat dari balance of payment dimana so far so good. Current account surplus dan capital account surplus. Cadev juga naik, sebagai bumper dimana 7,1 bulan impor dan utang luar negeri terpenuhi," paparnya.

"Justru yang perlu diwaspadai adalah impor yang makin menggila. Jika masuk krisis global maka yang perlu diperhatikan adalah harga komoditi," tambah Anton.

Apa yang terjadi menurut Anton adalah pelan-pelan RI mengarah kepada defisit current account. Krisis harus diwaspadai kapanpun terjadinya.

(dru/qom)

Reminder Cum Date Dividen OKAS 13/09/2011

Berikut ini kami informasikan bahwa pada hari ini 13 September 2011 adalah Cum Date untuk pelaksanaan kegiatan Corporate Action sebagai berikut :

No.

Kode Efek

Nama Efek

Jenis Kegiatan

1.

OKAS

ANCORA INDONESIA RESOURCES Tbk

Dividen Tunai Rasio Rp 1.02.- per saham

eTrading: Indeks masih akan melanjutkan koreksi kemarin

eTrading: Indeks masih akan melanjutkan koreksi kemarin
Pada perdagangan Senin (12/9) Indeks Dow Jones ditutup naik 69 point (0,63%) ke level 11.061.10 menyusul spekulasi yang beredar bahwa China akan melakukan investasi strategis di Italia.

Sedangkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin (12/9) turun 102 point (2,56%) ke level 3.896,12. Ini merupakan penurunan terbesar dalam dua hari terakhir, dengan asing tercatat melakukan net sell pada pasar regular sebesar Rp 283 miliar. Adapun saham-saham yang paling banyak di beli adalah BMRI, INDF, ITMG, BBRI dan HRUM.

Menurut Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi, secara teknikal, pada perdagangan kemarin (12/9), IHSG terkoreksi dengan candlestick membentuk Bearish Marubozu sementara indikator Stochastic telah membentuk deathcross dengan RSI yang bergerak downtrend.

"Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan masih akan melanjutkan koreksinya dan akan bergerak pada kisaran 3.835-3.936 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan adalah GZCO, LSIP dan BUVA," jelasnya.

Prima Java Kreasi Rencana IPO Akhir 2011

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Prima Java Kreasi berencana melakukan penawaran saham perdana ke publik pada akhir tahun 2011 dengan target dana Rp300 miliar.

“Dengan sangat banyaknya konser musik yang akan kami tangani ke depan, kami melihat opsi pendanaan yang ideal saat ini adalah melalui IPO. Target dana yang dihasilkan sekitar Rp300 miliar, yang akan kami gunakan untuk pembiayaan aktivitas konser, pendidikan serta investasi infrastruktur,” ujar Presiden Direktur PT Prima Java Kreasi, Michael Rusli, dalam siaran pers yang diterima INILAH.COM Senin (12/9).

Perseroan mengharapkan dapat melakukan penawaran saham perdana pada akhir tahun 2011 mendatang. Dengan proyek konser yang sudah didapat untuk setahun ke depan, Michael berharap saham perusahaannya akan dapat diapresiasi positif oleh publik.

PT Prima Java Kreasi sendiri selama ini dikenal sebagai salah satu pendatang baru di sektor bisnis promotor acara musik. Terkait kinerjanya dalam satu tahun ke depan, pihak Prima jAva Kreasi mengklaim telah memegang kontrak penyelenggaraan delapan konser musik dengan total nilai US$7 juta. “Konser terdekat yang akan kami garap adalah konser musisi dunia Big Wave Festival dan Linkin’ Park, A Thousand Suns: World Tour 2011. Penyelenggaraannya di bulan September ini,” tutur Michael.

Lebij lanjut ia mengatakan, khusus untuk penyelenggaraan konser Linkin’ Park, Perseroan telah menganggarkan investasi sebesar US$4 juta. Dana tersebut digunakan untuk membeli seperangkat sound system dari Kanada. “Antusiasme publik Indonesia untuk konser (Linkin’ Park) ini sangat tinggi. Terlihat dari penjualan tiket VVIP dan Festival yang sudah sold out. Karena itu kami harus tampil maksimal, diantaranya dengan mendatangkan langsung sound system teranyar keluaran Adamson Toronto untuk menunjang hentakan musikalitas Linkin’ Park yang dikenal sebagai high energy rock band,” tutur Michael. [cms]

Berita positif dari China berhasil mendongkrak bursa Asia

Berita positif dari China berhasil mendongkrak bursa Asia
TOKYO. Kecemasan akan krisis Eropa mulai mereda. Kondisi itu membuat bursa Asia dilanda aksi beli pagi ini. Pada pukul 09.36 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tak banyak berubah di posisi 118,02. Padahal, dalam dua hari sebelumnya, bursa acuan di kawasan regional ini turun 3,3%.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,23% dan indeks S&P/ASX 200 naik 0,26%. Sementara, indeks hang Seng turun tajam 4,21%.

Saham-saham berkapitalisasi besar turut menjadi penopang bursa Asia pagi ini. Di antaranya, BHP Billiton Ltd yang naik 1,7%, Inpex Corp naik 1,2%, dan Westpac Banking Corp naik 0,9%. Sementara itu, Nintendo Co turun 2,5%.

Kenaikan pasar saham Asia pagi ini disebabkan oleh adanya kabar bahwa China akan berinvestasi di Italia. "Berita yang mengabarkan bahwa China akan membeli obligasi Italia datang tepat di waktu yang kritis di mana tingkat kepercayaan investor tengah diuji. Hal ini yang kemudian menjadi sentimen positif bagi pergerakan pasar," jelas Nader Naemi, strategist AMP Capital Investors Ltd.

Dia menambahkan, kendati demikian, masih ada pertanyaan terkait seberapa besar komitmen China dalam investasi yang sangat beresiko itu. "Meskipun langkah China bisa memperlambat proses pendarahan Eropa, namun hal itu belum dapat menyembuhkan luka," tambahnya.

Bursa Negeri Sakura ikut terdongkrak isu China dan Italia

Bursa Negeri Sakura ikut terdongkrak isu China dan Italia
TOKYO. Untuk kali pertama dalam tiga hari, bursa Jepang melonjak. Pada pukul 09.28 waktu Tokyo, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,4% menjadi 8.566,32. Sementara, indeks Topix naik 0,2% menjadi 742,95.

Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa Jepang antara lain: Kyocera Corp yang naik 2%, Inpex Corp naik 1,5%, dan Suzuki Motor Corp naik 3%.

Salah satu sentimen positif yang menjadi vitamin bagi bursa Negeri Sakura ini adalah rumor yang mengatakan China akan berinvestasi di Italia. Hal itu cukup ampuh meredakan kecemasan investor akan krisis utang Eropa.

"China sudah menunjukkan bahwa negara mereka tidak menginginkan terjadinya default di negara-negara Eropa. Sehingga, China berkemungkinan membeli obligasi pemerintah di sejumlah negara, seperti Italia," jelas Fumiyuki Nakanishi, strategist SMBC Friend Securities Co di Tokyo.

MI keluhkan sulitnya pasarkan reksadana syariah

JAKARTA. Manajer Investasi (MI) mengeluhkan sulitnya memasarkan reksadana syariah. Hal tersebut membuat pertumbuhan reksadana syariah stagnan. Direktur Utama PT BNI Asset Management Idhamshah Runizam memaparkan sejumlah penyebabnya antara lain, jenis aset penyertaan alias underlying asset yang digunakan untuk reksadana syariah masih sedikit.

Di sisi lain, sumber daya manusia (SDM) untuk tenaga yang memasarkan reksadana syariah juga masih kurang. "Pengetahuan investor terhadap reksadana syariah juga masih minim sehingga pertumbuhannya masih minim," tuturnya kepada KONTAN, Senin (12/9).

BNI Asset Management memiliki dua produk reksadana syariah, yakni reksadana syariah pendapatan tetap bernama BNI Dana Syariah dan reksadana syariah campuran bernama BNI Danaplus Syariah. Menurut Idham, NAB untuk dua produk tersebut masih di bawah Rp 100 miliar."NAB-nya tidak bagus, tidak sampai Rp 100 miliar," ujarnya.

Kendati demikian, dia meyakini reksadana syariah masih bisa berkembang pesat di Indonesia. Pasalnya, sekitar 80% penduduk di Indonesia merupakan muslim sehingga menjadi pasar yang potensial untuk reksadana syariah.

"Pasarnya masih besar dan belum banyak yang tersentuh. Selain itu, reksadana syariah lebih menguntungkan bagi investor karena memakai sistem bagi hasil sedangkan yang konvensional memakai bunga," tuturnya.

Oleh karena itu, tahun depan pihaknya berencana untuk menerbitkan reksadana syariah baru. Namun, Idham masih enggan membocorkan rencana tersebut. "Kami masih fokus di konvensional dulu karena baru saja spin off dari BNI Securities. Tahun depan mungkin kami terbitkan reksadana syariah," tuturnya.

Pertumbuhan reksadana syariah masih stagnan

JAKARTA. Pertumbuhan reksadana syariah masih stagnan. Dana kelolaan alias nilai aktiva bersih (NAB) reksadana syariah masih relatif kecil dibandingkan dengan total keseluruhan reksadana.

Menilik data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) hingga akhir Agustus 2011, total NAB reksadana syariah tercatat Rp 5,60 triliun atau hanya 3,53% dari total seluruh reksadana pada periode yang sama sekitar Rp 158,83 triliun.

Jumlah reksadana syariah pada akhir Agustus tersebut berasal dari 49 reksadana. Rinciannya, 14 reksadana syariah terproteksi yang memberi kontribusi terbesar terhadap NAB reksadana syariah, yakni mencapai Rp 2,28 triliun.

Kemudian, 10 reksadana syariah saham dengan NAB sebesar Rp 1,63 triliun, 16 reksadana syariah campuran dengan NAB senilai Rp1,08 triliun, 8 reksadana pendapatan tetap dengan NAB Rp 480,29 miliar, dan satu reksadana syariah indeks dengan NAB Rp 119,64 miliar. Dibandingkan bulan-bulan sebelumnya sejak awal tahun ini, NAB reksadana syariah akhir bulan Juni tumbuh paling tinggi.

Total NAB reksadana syariah tersebut tidak jauh beranjak dari posisi akhir Juli 2011 yang sekitar Rp 5,69 triliun atau hanya tumbuh 1,58% di bulan Agustus. Adapun dibandingkan akhir tahun 2010 lalu NAB reksadana syariah mencapai Rp 5,22 triliun atau hanya tumbuh 7,27% di Agustus 2011.

Berhasil rebut posisi Malaysia, pasar saham Indonesia kian menarik di mata asing

Berhasil rebut posisi Malaysia, pasar saham Indonesia kian menarik di mata asing
JAKARTA. PT Panin Sekuritas mengatakan, pasar saham Indonesia terlihat lebih menarik di mata investor asing saat ini. Apalagi setelah Indonesia berhasil merebut posisi Malaysia sebagai pasar saham dengan kapitalisasi terbesar kedua di Asia Tenggara.

Sekadar informasi, data Bloomberg menunjukkan, nilai kapitalisasi pasar saham Indonesia tahun ini hingga 9 September lalu sudah melonjak 17% menjadi US$ 416 miliar. Angka tersebut berhasil melampaui Malaysia yang nilainya sebesar US$ 407 miliar. Hal ini menjadikan Indonesia mengambil posisi Negeri Jiran sebagai pasar saham terbesar ke sembilan di Asia.

"Investasi asing ke pasar saham Indonesia sepertinya akan meningkat sejalan dengan terdongkraknya nilai kapitalisasi pasar saham," jelas Winston Sual.

Belakangan, investor asing memang secara bertahap meningkatkan pembelian atas saham-saham Indonesia seiring kenaikan permintaan batubara dan crude palm oil (CPO) oleh China dan India. Alhasil, sejumlah emiten turut menangguk untung. Sebut saja PT Bumi Resources (BUMI) dan PT Astra Agro Lestari (AALI).

Ikuti Wall Street, Saham Asia Naik Tipis

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Saham Asia naik tipis pada perdagangan Selasa (13/9) pagi mengikuti Wall Street, meskipun ada kekhawatiran yang berlama-lama tentang resolusi kesengsaraan utang zona euro.

Mengutip Reuters, saham AS naik pada hari Senin, bangkit kembali pada akhir perdagangan, setelah sebuah laporan bahwa Italia akan memperoleh dukungan keuangan dari investor China yang ikuti prihatin atas memburuknya krisis utang dari zona euro. Italia telah meminta China untuk melakukan pembelian utang Italia, Financial Times melaporkan dalam situsnya, Senin.

CNBC Asia FTSE 100 Index, yang mengukur pasar di seluruh Asia, naik tipis 0,2 persen. Volume tipis dari biasanya dengan pasar di Korea Selatan dan Hong Kong tutup untuk hari libur umum.

Mikkei Jepang naik karena Wall Street rebound di akhir perdagangan tapi kenaikan dibatasi oleh kekhawatiran yang berlama-lama terhadap resolusi utang zona euro. Indeks acuan Nikkei naik 0,6 persen menjadi 8.582,88. Topix yang lebih luas naik 0,5 persen menjadi 744,90. Sekelompok perusahaan-perusahaan Jepang yang dipimpin oleh NTT DoCoMo diperkirakan akan bergabung dengan Samsung Electronics Korea Selatan untuk mengembangkan chip untuk generasi smartphone, harian bisnis Nikkei melaporkan pada hari Selasa. Tapi berita gagal mengangkat saham NTT DoCoMo, yang jatuh 1,6 persen. Suzuki Motor naik 2,5 persen.

Saham Australia juganaik mengikuti Wall Street yang pulih pada akhir perdagangan, terbantu oleh laporan bahwa Italia bisa mendapatkan beberapa dukungan finansial dari China. S & P / ASX 200 indeks naik 0,9 persen menjadi 4.076,1. Indeks acuan Selandia Baru NZX 50 naik tipis 0,3 persen menjadi 3.274,4.

Di Asia Tenggara, STI Singapura dan KLCI Malaysia masing-masing naik 1,2% dan 0,3%.

Cermati! Asing Rencana Backdoor Listing Saham ZBRA

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) berpeluang terkerek di atas level Rp100.

Hal ini terkait kabar adanya investor asing yang akan melakukan backdoor listing melalui perseroan. Bahkan, kabarnya grup ternama domestik yang berbasis di angkutan turut melirik kepemilikan saham perseroan

Pada perdagangan kemarin, saham ZBRA ditutup stganan di level Rp50.

Buyback Saham, Fund Manager Sedang Buru PKPK

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Fund manager dikabarkan sedang memburu saham PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK).

Hal ini seiring rencana perseroan yang ingin membeli kembali sahamnya (buyback). Selain itu, perseroan juga dikabarkan berencana masuk ke bisnis migas. Berita positif ini bakal mendongkrak saham PKPK hingga ke level Rp300-400 dalam jangka pendek.

Pada perdagangan kemarin saham PKPK ditutup naik Rp6 ke level Rp187.

Saham Teknologi-Sumber Daya Dongkrak Bursa Jepang

Headline
INILAH.COM, Los Angeles – Bursa saham Jepang naik pada perdagangan Selasa (13/9) pagi, dibantu rebound beberapa saham pembuat mobil, teknologi dan sumber daya.

Indeks Nikkei Stock Average naik 0,4% ke level 8.561,18, sementara Topix naik 0,2% menjadi 742,61. Saham teknologi menguat, karena investor masuk kembali setelah kerugian besar di sesi sebelumnya. Elpida Memory Inc melompat 6,9%, NEC Corp naik 0,7%, Renesas Electronics Corp naik 2,2% dan Advantest Corp naik 2,2%.

Beberapa saham mobil juga rebound, dengan Mitsubishi Motors Corp naik 3,1%, dan Honda Motor Co naik 0,7%. Saham di Suzuki Motor Corp naik 3,2% setelah mitranya Volkswagen mengatakan akan menjaga kesepakatan kedua perusahaan, setelah Suzuki sempat mengatakan siap meninggalkan perjanjian.

Toyota Motor Corp turun 0,5% setelah Fitch menurunkan peringkat utang perusahaan. Kenaikan beberapa harga komoditas membantu saham berbagai sumber daya, dengan Inpex Corp melompat 2,5%, dan JFE Holdings Inc naik 1,3%. [ast]

Inilah Strategi Trading Selama September

INILAH.COM, Jakarta – IHSG diprediksi berpeluang bullish hingga 70% pada Oktober dan November 2011. Karena itu, market tak perlu pesimistis atas koreksi tajam kemarin hingga 2,56%. Inilah strategi tradingnya!

Presiden dan pendiri PT Astronacci Internasional Gema Goeyardi mengatakan, bagaimanapun dalam sebuah pasar selalu terbagi beberapa jenis pelaku pasar yang tidak dapat disamakan. Karena itu, dia memberi pandangan untuk tiga jenis pelaku pasar sesuai arah major trend Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ^JKSE).

Menurut Gema, berdasarkan probabilitas,dia melihat peluang bullish untuk Oktober dan November adalah sebesar 70%. “Oleh karena itu, posisi beli bukanlah pilihan yang salah. Namun semua itu tergantung dari time horizon tiap-tiap pelaku pasar,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (12/9).

Spekulan (Day Trader)

Menurutnya, dalam pekan ini, pelaku pasar dalam kategori ini bisa memanfaatkan koreksi yang dalam dari beberapa saham-saham denganmemiliki volatilitas tinggi untuk melakukan day trading. Dia menyarankan menghindari strategi break out trading dalam waktu 10 hari kedepan mengingat akan terjadi banyak false break out.

“Anda dapat melakukan trading saat harga terkoreksi cukup dalam pada sesi intraday-nya dan beli ketika rebound. Ambil keuntungan dari range harga terendah hingga tertinggi dari saham-saham tersebut,” ucapnya.

Short-term Trader (diBawah 2 Pekan)

Pekan ini, disarankan untuk wait and see dan tidak terburu-buru membeli saham. Gunakan kesempatan koreksi ini untuk membeli saham-saham yang terkoreksi selama 3-4 hari berturut-turut dan ambil keuntungan saat rebound maksimal 4 hari kenaikan.

Saham-saham seperti PT Lippo Cikarang (LPCK), PT Mitra Adi Perkasa (MAPI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI)dan PT AKR Corporindo (AKRA)cukup menarik untuk pelaku pasar jenis ini.

Mid-term Investor (3 Bulan)

Menurutnya, jika Anda adalah seorang investor jangka menengah, kesempatan meraih keuntungan pada akhir kuartal 3 terbuka lebar. Bulan September di tahun ini adalah saat terbaik untuk membeli saham-saham berbasis retail, perbankan, dan automotifsaat mereka terjatuh signifikan.

Selama pertumbuhan earning per share(EPS)-nya stabil dari kuartal 1-III, strategi buy and holdpada saham-saham dari sektor tersebut dapat menjadi strategi yang baik. Bulan ini akan menjadi momen penting untuk mengambil posisi untuk investasi 3 bulanan.

Penggemar Reksadana

Menurut Gema, jika investasi Anda berbentuk reksadana, dia melihat bahwa pekan ke 4 September 2011 adalah saat yang baik untuk membeli reksadana. Anda disarankan masuk ke reksadana saat volatilitas koreksi IHSG sudah berkurang dan mulai membentuk formasi bottom. Lakukan buy andhold hingga akhir 2011. “Kemungkinan besar hasil investasinya akan memuaskan,” imbuh Gema.[mdr]

Kepanikan Yunani Picu Rupiah Konsolidasi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (13/9) diprediksi konsolidasi-melemah. Rumor default Yunani telah membuat pasar panik sehingga memperkokoh dolar AS.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, rupiah cenderung konsolidasi walaupun ruang pelemahannya masih ada. Karena itu, peluang pelemahan rupiah hari ini jadi terbatas di tengah semakin memburuknya krisis utang zona euro.

Kondisi itu, masih lanjutan dari Yunani yang dirumorkan bakal mengajukan default (gagal bayar). "Rupiah akan konsolidasi dan bergerak dalam kisaran 8.580-8.620 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Di sisi lain, lanjut Firman, rupiah juga kurang mendapat tenaga dari sentimen domestik. Karena itu, sulit mengharapkan penguatan rupiah hari ini jika hanya mengandalkan capital inflow. "Sebab, krisis utang di Eropa bakal membuat pasar begitu panik yang akan memperkuat dolar AS untuk jangka pendek," ucapnya.

Walaupun, digarisbawahi Firman, untuk jangka panjang, outlook rupiah masih tetap positif. Tapi, untuk saat ini rupiah masih konsolidasi. Apalagi, posisi Bank Indonesia (BI) saat ini sudah dovish (outlook ekonomi yang secara umum mendukung suku bunga rendah). "Karena itu, sulit mengharapkan penguatan rupiah yang signifikan," papar Firman.

Sementara itu, lanjut Firman, rencana Bank Indonesia untuk merepatriasi cadangan devisa (BI mewajibkan devisa eskpor disimpan di dalam negeri) dinilainya tidak berpengaruh banyak pada pergerakan rupiah saat ini. Memang, ini seharusnya positif bagi rupiah. Tapi, karena realisasinya masih butuh waktu, sentimen itu masih kalah oleh pengaruh negatif dari Yunani. "Jadi, faktor repatriasi baru akan terasa dampaknya bagi rupiah akhir September ini," imbuh Praska.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (12/9) ditutup melemah tajam 30 poin (0,35%) ke level 8.595/8.605 per dolar AS.