Selasa, 13 September 2011

Permintaan aset emering market terpangkas, rupiah melemah

Permintaan aset emering market terpangkas, rupiah melemah
JAKARTA. Pergerakan rupiah pagi ini melemah. Pelemahan mata uang Garuda ini bahkan mencapai level yang paling rendah dalam lima bulan terakhir.

Pada pukul 08.10, rupiah berada di level 8.630 atau melemah 0,1%. Sebelumnya, rupiah sempat menyentuh posisi 8.644, level paling lemah sejak 27 April lalu.

Keoknya rupiah masih terkait degan kecemasan investor atas gagal bayar utang Yunani. Hal itu membuat permintaan aset-aset emerging market menjadi terpangkas.

"Pelemahan rupiah disebabkan adanya pelepasan aset-aset beresiko yang dipicu oleh kecemasan investor akan kemungkinan default Yunani. Kita sudah melihat adanya aksi jual atas saham dan obligasi Indonesia. Namun pelemahan rupiah hanya untuk jangka pendek karena fundamental ekonomi Indonesia masih sangat baik," jelas Mika Martumpal, analis PT Bank Commonwealth di Jakarta.

Kemarin, tingkat resiko default Yunani melonjak menembus rekor. Hal ini disebabkan, Perdana Menteri Yunani George Papandreou gagal meyakinkan investor internasional bahwa negaranya mampu mengatasi krisis utang yang dialami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar