Selasa, 13 September 2011

Krisis Eropa memicu peralihan dari emas ke dollar AS

Krisis Eropa memicu peralihan dari emas ke dollar AS
JAKARTA. Setelah berfluktuasi tajam sepanjang pekan lalu, harga emas mulai tergelincir. Nilai kontrak pengiriman emas untuk bulan Desember 2011 turun jadi US$ 1.842,5 per ons troi (oz) di bursa New York, pukul 19.30 WIB, kemarin (12/9).

Bahkan di bursa Singapura, nilai kontrak emas untuk pengiriman di saat ini adalah US$ 1.830,7 per oz, usai anjlok hingga US$ 1.826,75 per oz. Penyebab penurunan harga emas kali ini adalah kekalutan investor global mendapati ketidakpastian penyelesaian krisis utang Yunani.

Investor berlomba mengamankan aset dengan memilih uang tunai dalam dollar Amerika Serikat (AS). Mereka menjual emas untuk menutup kerugian di aset yang lain. "Lonjakan dollar AS mendorong para investor mengakhiri pertaruhan mereka di emas," ujar Ong Yi Ling, Analis Phillip Futures seperti dikutip Bloomberg, Senin (12/9).

Momen ini menunjukkan redupnya keyakinan sebagian investor terhadap masa bullish emas. Apalagi harga emas sudah membumbung tinggi. Merujuk data Bloomberg, volatilitas harga emas dalam 30 hari ini terbilang meningkat di kisaran tertinggi sejak delapan bulan terakhir.

Para pelaku pasar memprediksi kenaikan dollar AS hanya menyaingi emas untuk sementara waktu. "Dollar AS telah maju signifikan, tetapi sangat mungkin dollar AS dan emas naik bersama menjadi safe haven," ujar Gavin Wendt, Direktur Mine Life.

Alwy Assegaf, Analis Universal Broker, berpendapat bahwa krisis utang Eropa dalam jangka panjang justru bisa mengerek emas. Emas bisa bergerak seiring dengan dollar AS, seperti yang terjadi pada tahun 2008.

Alwy memperkirakan, koreksi terjauh emas akan terjadi pekan ini. Setelah itu, emas akan rebound ke posisi US$ 1.900 per oz, akhir September. "Faktor fundamental pemukul harga emas, masih jauh. Terutama, jika AS masih mempertahankan bunga rendah," tutur dia.

Suluh AW, Analis Askap Futures, menambahkan, secara teknikal emas menunjukkan pola double top, yaitu telah dua kali mencoba memecahkan rekor tertinggi di atas US$ 1.900 per oz.

Usai double top, harga emas cenderung terkoreksi. "Nilai topang terendah emas saat ini US$ 1.820 per oz. Secara fundamental, koreksi emas terjadi jika ada pernyataan positif mengenai krisis AS maupun Eropa," kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar