Jumat, 03 Juni 2011

Data pekerjaan mengecewakan, bursa Wall Street dibuka melemah

Data pekerjaan mengecewakan, bursa Wall Street dibuka melemah
NEW YORK. Bursa Wall Street dibuka melemah lebih dari 1% setelah data pasar tenaga kerja mengecewakan. Data pasar tenaga kerja ini dianggap sebagai simbol pemulihan ekonomi mulai melemah.

Indeks Dow Jones dibuka melemah 1,03% menjadi 12.122,31. Sementara indeks Standard & Poor's 500 tergelincir 1,08% menjadi 1.298,81. Begitu juga dengan indeks Nasdaq yang melorot 1,06% menjadi 2.743,82.

Sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat melaporkan, jumlah lapangan pekerjaan meningkat 54.000 pada Mei lalu. Angka ini tak sesuai dengan perkiraan pada analis. Pertumbuhan ini yang terendah sejak September lalu. Sementara tingkat pengangguran meningkat menjadi 9,1%.

"Angka 54.00 itu jelas merupakan angka yang lemah. Itu justru terjun ke jurang," kata Managing Director ICAP Equities Ken Polcari.

Indeks dollar AS melemah setelah pengangguran naik 9,1%

Indeks dollar AS melemah setelah pengangguran naik 9,1%
NEW YORK. Dollar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Hingga pukul 8:43 di New York dollar AS turun 0,8% menjadi 80,23 per yen. Dollar juga melemah 0,1% terhadap euro menjadi US$ 1,4508.

Intercontinental Exchange Inc.’s Dollar Index yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama juga turun 0,1% menjadi 74,228 dari 74,333.

Dollar AS terus melemah setelah data ekonomi menunjukkan jumlah pengangguran tiba-tiba melonjak 9,1% dan membuat pasar berpandangan perekonomian AS masih berjalan lambat.

"Pasar bekerja sangat lemah, hal itu menunjukkan penurunan yang cukup besar dalam kegiatan ekonomi," ujar Boris Schlossberg, direktur riset GFT Forex di New York.

Empat bulan, BNP Paribas Prima II bukukan kinerja 5,53%

Empat bulan, BNP Paribas Prima II bukukan kinerja 5,53%
JAKARTA. Kendati reksadana saham masih menjadi primadona karena return-nya yang menarik bukan berarti kinerja reksadana lainnya jelek. Presiden Direktur PT BNP Paribas Investment Partners Tino Moorrees mengungkapakan reksadana pendapatan tetap juga bisa menjadi pilihan bagi investor yang menginginkan kinerja kompetitif.

Ia pun mencontohkan produk reksadana pendapatan tetap keluaran BNP Paribas, yakni Reksadana BNP Paribas Prima II. "Dari awal tahun 2011 hingga akhir April 2011 BNP Paribas Prima II membukukan kinerja sebesar 5,53%," ungkap Tino.

Ia menambahkan, reksadana pendapatan tetap masih bisa membukukan kinerja bagus di tengah kenaikan tingkat suku bunga dari 6,50% ke 6,75%, serta kekhawatiran akan tekanan inflasi. Catatan saja, PT BNP Paribas Investment Partners memperkirakan tingkat suku bunga dan tingkat inflasi akan naik ke 7% di akhir tahun 2011.

Hingga akhir April 2011 BNP Paribas II memiliki total dana kelolaan sekitar Rp 800 miliar. Sejak diluncurkan September 2007, BNP Paribas Prima II telah memberikan kinerja rata?rata 12,47% per tahunnya di akhir April 2011. Adapun kinerja reksadana tersebut tahun lalu sebesar 18,92%.

Kepemilikan asing di surat utang naik, rupiah konsisten menguat sepekan ini

Kepemilikan asing di surat utang naik, rupiah konsisten menguat sepekan ini
JAKARTA. Meningkatnya dana asing yang masuk ke surat utang pemerintah mengokohkan posisi rupiah. Rupiah bahkan mengalami penguatan mingguan terbesar sejak 29 April.

Nilai tukar rupiah berhasil menguat 0,5% pada pekan ini, menuju level Rp 8.528 per dolar AS, pada pukul 15.45 di Jakarta.

Asing meminati surat utang negara seiring melambatnya inflasi Mei untuk bulan yang keempat. Sementara, harga obligasi juga tercatat naik.

Harga konsumen naik 5,98% pada Mei lalu, dibandingkan April yang mencapai 6,16%. Adapun dana asing yang masuk ke surat utang negara meningkat 15% menjadi Rp 225,32 triliun, pada tahun ini.

Kepala treasury ANZ Panin Bank Wiling Bolung menyebut, inflasi dapat dikelola, dan prospek ekonomi Indonesia positif. "Pasar masih bullish untuk rupiah dan investasi di obligasi pemerintah masih kuat," ujarnya.

Pada 27 Mei lalu, Kepala kantor statistik pusat Rusman Heriawan mengatakan, produk domestik bruto pada kuartal ini akan naik lebih dari 6,5% dari tahun lalu, karena adanya peningkatan investasi asing yang bersifat langsung.

Data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, pekan ini, imbal hasil obligasi pemerintah yang berakhir Juli 2021 ditutup turun tiga basis poin ke level 7,37%.

Harga CPO melejit, saham produsen sawit pun melaju

Harga CPO melejit, saham produsen sawit pun melaju
JAKARTA. Lonjakan harga minyak sawit mentah (crude palm oil) berimbas positif pada saham emiten perkebunan, khususnya produsen sawit.
Hari ini, harga CPO melejit hingga 1,8% ke level RM 3.465 atau setara US$ 1.141 per metrik ton, di Kuala Lumpur. Ini merupakan reli hari keduanya.

Hingga penutupan perdagangan sore ini, setidaknya ada dua saham emiten perkebunan yang berhasil melaju. Diantaranya, saham Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang merupakan emiten perkebunan terbesar dari sisi nilai pasar, berhasil naik 0,9% ke Rp 23.850 per saham.

Selain itu, saham emiten perkebunan terbesar ketiga di tanah air, PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) melaju 1,04% ke level Rp 2.425 per saham.

Aksi beli BBRI, BYAN dan INTP giring IHSG ke zona hijau di akhir pekan

Aksi beli BBRI, BYAN dan INTP giring IHSG ke zona hijau di akhir pekan
JAKARTA. Aksi mayoritas broker asing mengoleksi saham bluechips mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir pekan ini. Tiga saham yang paling banyak dilirik, yaitu Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Bayan Resources Tbk (BYAN), dan Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP).

Tercatat, reli BBRI yang mencapai 4%, kenaikan BYAN sebesar 2,54%, juga penguatan INTP 2,38% membantu mendongkrak IHSG di akhir pekan ini ke zona hijau.

Data Bloomberg menunjukkan, volume BBRI yang ditransaksikan hingga sesi perdagangan berakhir mencapai 41,2 juta saham. Tiga broker asing tercatat paling banyak mengoleksi saham ini, yaitu Kim Eng Securities senilai Rp 175,94 miliar, Credit Suisse Securities Rp 82,51 miliar, dan UBS Securities Indonesia mencapai Rp 26,67 miliar.

Sementara, volume BYAN yang diperdagangkan sejumlah 136.500 saham. Deutsche Securities Indonesia menjadi broker terbanyak membeli saham ini, yaitu senilai Rp 708 juta. Diikuti, UOB Kay Hian Securities sejumlah Rp 424,80 juta, dan Macquaire Capital Securities Indonesia sekitar Rp 391,40 juta.

Adapun, jumlah saham INTP yang ditransaksikan sebanyak 2,62 juta saham. BNP Paribas Securities Indonesia menjadi broker teraktif pembeli saham ini dengan nilai pembelian mencapai Rp 13,63 miliar. Lalu, UBS Securities Indonesia senilai Rp 8,37 miliar, dan Bahana Securities mencapai Rp 6,30 miliar.

Reli lima sektor mengangkat IHSG 0,16% di akhir pekan

Reli lima sektor mengangkat IHSG 0,16% di akhir pekan
JAKARTA. Meski sejak awal perdagangan terkoreksi, namun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bergerak ke zona hijau pada sore ini. Di akhir pekan ini, IHSG akhirnya ditutup naik 0,16% ke level 3.844,020.

Lima sektor terbenam, dengan koreksi terbesar melanda sektor infrastruktur yang turun 0,43%. Adapun, lima sektor yang masih bertahan di zona hijau, dipimpin sektor keuangan yang naik 0,76%.

Hingga sesi kedua berakhir, volume saham yang ditransaksikan sejumlah Rp 13,393 miliar, dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,564 triliun.

Sebanyak 164 saham tumbang, dan hanya 58 saham yang berhasil melaju. Sedangkan, sisa 89 saham lainnya tidak bergerak dari posisi penutupan sebelumnya.

Saham Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM) yang tumbang 13,33% ke level Rp 520 mengisi posisi teratas top losers sore ini. Diikuti, Surabaya Agung Industri Tbk (SAIP) yang jatuh 6,38% ke Rp 220. Saham Trikomsel Oke Tbk (TRIO) yang melemah 6,33% ke Rp 740 menempati urutan ketiga top losers.

Sedangkan, di posisi top gainers diisi oleh Apac Citra Centertex Tbk (MYTX) yang naik 22,12% ke Rp 138. Lalu, Roda Vivatex Tbk (RDTX) yang reli 16,67% ke Rp 3.500, dan Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) yang menguat 13,71% ke Rp 141.

Valuasi kemahalan, saham BHIT tumbang hingga 4,4%

Valuasi kemahalan, saham BHIT tumbang hingga 4,4%
JAKARTA. Saham PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) tumbang di tengah kekhawatiran valuasi harga saham ini sudah kemahalan.

BHIT jatuh 4,4% ke level Rp 215 per saham, hingga pukul 15.14 WIB. Ini penurunan terbesarnya dalam empat bulan terakhir.

Saham ini mulai dihindari seiring valuasi dari analis PT Valbury Asia Securities Michael Handisurya yang menyebutkan kenaikan sebelumnya sebesar 34% sudah berlebihan.

Secara teknikal, relatif indeks 14 hari menunjukkan saham BHIT sudah relatif menguat. Indeks ini mengukur seberapA cepat harga sudah bergerak naik atau turun. Indeks untuk BHIT bahkan sudah naik ke 87,8 per 1 Juni. Angka di atas 70 mengindikasikan saham bakal turun.

Ancaman 'Downgrade' AS Mewarnai Market

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Rupiah kembali perkasa meski indeks saham hanya menguat terbatas. Lembaga pemeringkat Moody’s yang mengancam akan men-downgrade peringkat kredit AS turut mewarnai laju market.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, penguatan rupiah hari ini dipicu oleh memburuknya sentimen dolar AS yang dirundung ketidakpastian. Pasalnya, lembaga pemeringkat Moody's mengutarakan ancaman, untuk memangkas peringkat kredit AS.

Ancaman itu, akan menjadi kenyataan jika Kongres tidak mencapai kesepakatan terkait batas limit utang AS dari level saat ini senilai US$14,3 triliun. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai dan ditutup di level terkuatnya 8.518 dan 8.537 sebagai level terlemahnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (3/6).

Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (3/6) ditutup menguat 15 poin (0,17%) ke level 8.518/8.523 per dolar AS dari posisi sebelumnya 8.533/8.543.

Lebih lanjut Firman menegaskan, AS memiliki waktu hingga awal Agustus 2011. Jika ditunda hingga akhir Agustus, market semakin tidak sabar. Sebab, Partai Demokrat dan Partai Republik belum menemukan cara menaikkan limit utang tersebut apakah melalui pengeluaran yang dipangkas atau kenaikan pajak. "Ancaman Moody's itu yang semakin mencemaskan pasar," timpal Firman.

Di sisi lain, penguatan rupiah juga mendapat dukungan dari tingginya performa ekonomi Indonesia setelah data inflasi Mei dirilis cukup rendah di level 0,1%, pada Rabu (1/6) pekan ini. Di sisi lain, Bank Indoensia diekspektasikan akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 6,75% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan ini. "Karena itu, outlook rupiah cukup cerah," imbuh Firman.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). "Terhadap euro, dolar AS melemah tipis ke level US$1,4492 dari sebelumnya US$1,4490 per euro," imbuh Firman.

Dari bursa saham, analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah mengatakan, penguatan tipis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) akhir pekan ini sebesar 6,26 poin (0,16%) ke level 3.844,02 dipicu oleh selective buying investor pada detik-detik terakhir jelang penutupan hari ini. Padahal, sepanjang perdagangan market lebih diwarnai aksi jual.

Menurutnya, selective buying yang membuat indeks pada akhirnya tetap bertahan di teritori positif. Kondisi itu, salah satunya dipicu oleh positifnya kinerja beberapa emiten bersangkutan. Di sisi lain, pasar juga merespon positif dibukanya suspensi dari Bank Indonesia mengenai pengelolaan dana nasabah-nasabah kaya (wealth management) oleh bank. “Itulah yang membuat sektor perbankan kembali bernapas,” paparnya. [mdr]

Data Ekonomi AS Lemahkan Bursa Asia di Hari Kedua

Headline
INILAH.COM, Singapura – Bursa saham Asia turun untuk hari kedua, mendorong indeks regional ke penurunan terpanjang mingguan, sejak runtuhnya Lehman Brothers Holdings Inc. Hal ini terjadi di tengah indikasi goyahnya pemulihan ekonomi di AS.

Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,5% menjadi 133,88, menuju penurunan 0,4% pekan ini. Kemerosotan lima pekan terpanjang sejak Oktober 2008, setelah kebangkrutan Lehman Brothers memicu anjloknya saham global. Hampir dua saham jatuh untuk setiap yang naik, indeks berayun antara kenaikan dan kerugian delapan kali.

Michael Preiss, kepala strategi ekuitas Standard Chartered Bank yang berbasis di Singapura mengatakan, akan melihat konsolidasi sedikit lagi sebelum ekuitas kembali naik, "Perlambatan semester kedua yang dilihat berpotensi menjadi lebih buruk dari perkiraan ekonom."

Indeks Nikkei 225 turun 0,7%, menghapus kenaikan di awal perdagangan sebanyak 0,5%. Janji Perdana Menteri Naoto Kan untuk mundur, memicu kontes pemilihan pemimpin selanjutnya. Hal ini dikhawatirkan akan menambah risiko keterlambatan rekonstruksi pascagempa Maret, persetujuan rencana meningkatkan pajak dan menyusutkan defisit untuk memulihkan pertumbuhan dan kekhawatiran kredit.

Indeks S & P / ASX 200 Australia turun 0,4%, indeks Hang Seng Hong Kong tenggelam 1,3%. Sedangkan indeks Shanghai China naik 0,8% dan indeks Taiex Taiwan naik 0,6%.

Pekan ini saham jatuh karena laporan melambatnya pertumbuhan manufaktur dari China, AS dan Eropa pada Mei, menambah indikasi bahwa momentum ekonomi global melemah, menghadapi tingginya biaya komoditas dan guncangan keuangan.

Risiko default Yunani dinaikkan menjadi 50% oleh Moody's Investors Service, karena pejabat Eropa bergegas meneyelenggarakan rencana bailout kedua dalam dua tahun, demi mencegah gejolak keuangan baru di wilayah tersebut.

Adrian Foster, kepala riset pasar keuangan di Asia pada Rabobank Groep NV di Hong Kong, mengatakan, sentimen ini berdampak luas, "Tidak ada insentif yang kuat untuk memecahkan masalah utang Yunani. Data dari AS telah bergabung menambah turunnya harapan. "

Kontrak pada indeks Standard & Poor's 500 anjlok 0,3% hari ini. Di New York, indeks melemah 0,1% kemarin, jatuh untuk hari kedua, menjelang laporan bulanan kesempatan kerja oleh Departemen Tenaga Kerja AS.

Lebih banyak warga Amerika yang mengajukan aplikasi tunjangan pengangguran pekan lalu. Data gaji bulanan hari ini menunjukkan perusahaan menambah 165 ribu pekerjaan pada Mei, setelah kenaikan 244 ribu pada April, estimasi ekonom.

Para ekonom memperkirakan kenaikan 185 ribu, sebelum laporan ADP Employer Services kemarin menunjukkan perusahaan menambahkan 38 ribu pekerjaan bulan lalu, kurang dari seperempat estimasi median ekonom.

"Investor akan menunggu laporan pekerjaan," kata Juichi Wako, strategist senior Nomura Holdings Inc, Tokyo, "Kami sudah memiliki beberapa data buruk dari AS akhir-akhir ini, dan jumlah pekerja yang dirilis hari ini akan memberi penegasan. "

Toyota Motor Corp, pembuat mobil terbesar dunia yang mendapat 28% dari Amerika Utara, turun 1,2% di Tokyo. Yue Yuen Industrial Holding Ltd, pembuat sepatu untuk Nike Inc yang memfaktorkan AS sebagai pasar terbesar, merosot 2,2% di Hong Kong. Foxconn International Holdings Ltd, pembuat ponsel dengan kontrak terbesar dunia, turun 2,2% di Hong Kong.

LG Electronics, produsen elektronik Korea Selatan dan ketiga terbesar dunia, turun 1,2% di Seoul, setelah mengatakan tidak akan ada perubahan untuk bisnis ponsel pada kuartal kedua. Sementara unit televisi merugi dengan persediaan yang tinggi.

Pengembang di Hong Kong jatuh setelah transaksi penjualan rumah di kota pada Mei turun untuk bulan kelima berturut-turut. Hal ini karena suku bunga KPR yang naik terus, menekan sentimen beli. Jumlah unit yang berpindah tangan bulan lalu turun 12% dari tahun sebelumnya menjadi 9.681. Nilai transaksi meningkat 15% dari tahun sebelumnya menjadi HK $ 49,5 miliar (US$6,4 miliar).

Hang Lung Properties Ltd, pengembang Hong Kong kelima terbesar dari penjualan, turun 2,6%, memimpin turunnya saham pengembang Hong Kong. Sun Hung Kai Properties Ltd, real estate terbesar dunia dari nilai pasar, turun 2%. Cheung Kong (Holdings) Ltd, yang dimiliki miliuner Hong Kong Li Ka shing, turun 2%.

Sedangkan beberapa saham yang menguat antara lain Foster's Group Ltd (FGL) yang melonjak 3,5% di Sydney, muka terbesar sejak 24 Januari. Grupo Modelo SAB de CV, bir Meksiko untuk bir Corona, dan Molson Coors Brewing Co mencermati kemungkinan kerjasama untuk bir terbesar Australia.

PCCW Ltd, perusahaan ponsel terbesar di Hong Kong, melonjak 4,4% setelah memenangkan kesepakatan dari bursa saham Hong Kong untuk mendaftarkan operasi telekomunikasinya sebagai kepercayaan bisnis.

MGM China Holdings Ltd, bisnis Macau antara Pansy Ho dan operator kasino terbesar di Las Vegas Strip, naik 1,8% pada hari pertama perdagangan di Hong Kong. Perusahaan mengumpulkan US$ 1,5 miliar penjualan saham awal. [mdr]

Inilah Daftar 'Top Foreign Sell' Jumat (3/6)

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham DILD hari ini terbanyak dibeli investor asing mencapai 35,1 juta saham dari volume perdagangan 58,3 juta saham dengan total transaksi Rp18,4 miliar.

Demikian dikutip dari data BEI, Jumat (3/6). Indeks ditutup menguat 6,2 poin atau 0,1% ke 3.844,02 pada perdagangan Jumat (3/6). Volume mencapai 3,4 miliar saham senilai Rp4,2 triliun. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp93,5 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp2,1 triliun dan penjualan asing sebesar Rp2,07 triliun.

Urutan kedua saham BUMI mencapai 17,8 juta saham dari volume perdagangan 54,7 juta saham dengan total transaksi senilai Rp182,05 miliar. Urutan ketiga saham BTEL mencapai 10,7 juta saham dari volume perdagangan 16,7 juta saham dengan total transaksi senilai Rp6,1 miliar. Urutan keempat saham ELTY mencapai 9,5 juta saham dari volume perdagangan 212,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp34,4 miliar.

Urutan kelima saham BMRI mencapai 8,8 juta saham dari volume perdagangan 37,6 juta saham dengan total transaksi senilai Rp265,09 miliar. Urutan keenam saham ADRO mencapai 8,6 juta saham dari volume perdagangan 58,02 juta saham dengan total transaksi senilai Rp140,2 miliar. Urutan ketujuh saham TLKM mencapai 6,2 juta saham dari volume perdagangan 15,7 juta saham dengan total transaksi senilai Rp120,9 miliar.

Urutan kedelapan saham CMNP mencapai 5,5 juta saham dari volume perdagangan 11,8 juta saham dengan total transaksi senilai Rp14,5 miliar. Urutan kesembilan saham PNLF mencapai 16,9 juta saham dari volume perdagangan 5,1 juta saham dengan nilai transaksi Rp3,1 miliar. Urutan kesepuluh saham LPKR mencapai 3,08 juta saham dari volume perdagangan 27,8 juta saham dengan nilai transaksi Rp18,6 miliar.

Peringkat AS Terancam, Rupiah Semakin Perkasa

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (3/6) ditutup menguat 15 poin (0,17%) ke level 8.518/8.523 per dolar AS dari posisi sebelumnya 8.533/8.543.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, penguatan rupiah hari ini dipicu oleh memburuknya sentimen dolar AS yang dirundung ketidakpastian. Pasalnya, lembaga pemeringkat Moody's mengutarakan ancaman, untuk memangkas peringkat kredit AS.

Ancaman itu, akan menjadi kenyataan jika Kongres tidak mencapai kesepakatan terkait batas limit utang AS dari level saat ini senilai US$14,3 triliun. "Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai dan ditutup di level terkuatnya 8.518 dan 8.537 sebagai level terlemahnya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (3/6).

Lebih lanjut Firman menegaskan, AS memiliki waktu hingga awal Agustus 2011. Jika ditunda hingga akhir Agustus, market semakin tidak sabar. Sebab, Partai Demokrat dan Partai Republik belum menemukan cara untuk menaikkan limit utang tersebut apakah melalui pengeluaran yang dipangkas atau kenaikan pajak. "Ancaman Moody's itu yang semakin mencemaskan pasar," timpal Firman.

Di sisi lain, penguatan rupiah juga mendapat dukungan dari tingginya performa ekonomi Indonesia setelah data inflasi Mei dirilis cukup rendah di level 0,1%, pada Rabu (1/6) pekan ini. Di sisi lain, Bank Indoensia diekspektasikan akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 6,75% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan ini. "Karena itu, outlook rupiah cukup cerah," imbuh Firman.

Alhasil, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). "Terhadap euro, dolar AS melemah tipis ke level US$1,4492 dari sebelumnya US$1,4490 per euro," imbuh Firman.

Jelang Data AS, Bursa Asia Mayoritas Melemah

Headline
INILAH.COM, Singapura - Mayoritas bursa Asia ditutup melemah pada perdagangan Jumat (3/6) karena investor menunggu laporan pekerjaan AS yang mencerminkan kekuatan ekonomi AS.

Data AS pada pekan ini telah menimbulkan pertanyaan terhadap keefektifan pemulihan ekonomi. Pada analis memprediksi data non farm payrolls bulan Mei hanya bertambah 150.000 dari bulan April yang bertambah 180.000 orang, demikian dikutip dari yahoo.finance.com.

Bursa Jepang turun karena menunggu data tersebut. Selain itu investor juga khawatir dengan suhu politik domestik tentang kelangsungan pemerintahan Perdana Menteri Naoko Khan hingga akhir tahun ini. Indeks Nikkei turun 0,7% menjadi 9.492,21 dan indeks Topix turun 1,1% menjadi 816,57. Pelemahan didukung saham perbankan dan TEPCO dan Mitsubishi UFJ Financial.

Untuk bursa Korsel bergerak tipis dengan dimotori penurunan saham LG Electrocics dan kenaikan tiis dari perusahaan galangan kapal. Indeks Kospi turun 0,03%. Saham STX Offshore & Shipbuilding dan pemerintah Irak pada Februari tahun lalu sepakat membangun pembangkit listrik termal senilai US$3 miliar sehingga sahamnya naik 5,8%.

Bursa Australia turun 0,4% dengan penggerak pasar seperti saham Brewer Foster naik 3,5% karena Molson Coors Brewing dan Grupo Modelo dari Meksiko melakukan penawaran. Saham Qantas Airways turun 2,9% dengan penawaran redundansi untuk 7.000 awak kabin karena kenaikan bahan bakar saat ini. Indeks ASX turun 0,3% ke 4.583,10. Sementara indeks AZX turun 0,3%.

Sedangkan bursa Hong Kong turun karena terjadi aksi ambil untung dari kenaikan selama sepekan ini. Indeks Hang Seng turun 1,3% ke 22.949,56. Saham asuransi AIA teraktif dengan naik 3% dan konsumsi Hengan International China naik 2,3%.

Sementara indeks Shanghai naik 0,84% menjadi 2.728,02. Untuk indeks Singapura FTSI turun 0,4% dan indeks KLSE Malaysia naik 0,1%.

'Selective Buying' Selamatkan IHSG di Zona Hijau

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Indeks saham domestik akhirnya mendarat di teritori positif setelah didominasi tekanan jual. Selective buying saham-saham sektor perbankan, semen dan konsumsi menjadi penyelamat.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 6,2 poin (0,1%) ke 3.844,02 pada perdagangan Jumat (3/6). Volume mencapai 3,4 miliar saham senilai Rp4,2 triliun. Menjelang penutupan terjadi transaksi negosiasi saham dengan volume 10 miliar saham senilai Rp1,2 triliun.

Sepanjang perdagangan hingga penutupan terdapa 330 saham yang diperdagangakan dengan 137 saham turun, 85 saham naik dan 108 saham stagnan. Indeks JII turun 0,2 poin ke 532,22, indeks ISSI turun 0,24 poin ke 123,95 dan indeks LQ45 naik 2,2 poin ke 684,50.

Sektor pertambangan bergantian mendukung penguatan indeks sebanyak 6,4 poin ke 3.265,62 dan sektor perbankan naik 3,8 poin ke 502,47. Sedangkan sektor perkebunan turun 6,9 poin ke 2.400,49. Indeks juga diwarnai net foreign buy sebesar Rp93,5 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp2,1 triliun dan penjualan asing sebesar Rp2,07 triliun.

Analis Sekuritas Ekokapital Cece Ridwanullah mengatakan, penguatan tipis indeks saham domestik hari ini dipicu oleh selective buying investor pada detik-detik terakhir jelang penutupan hari ini. Padahal, sepanjang perdagangan market lebih diwarnai aksi jual.

Menurutnya, selective buying yang membuat indeks pada akhirnya tetap bertahan di teritori positif. Selective buying, salah satunya dipicu oleh positifnya kinerja emiten. Di sisi lain, pasar juga merespon positif dibukanya suspensi Bank Indonesia mengenai pengelolaan dana dari nasabah-nasabah kaya (Wealth Management). “Itulah yang membuat sektor perbankan kembali bernapas,” paparnya.

Pada saat yang sama, lanjutnya, asing masih berposisi net buy senilai Rp93,5 miliar. Selective buying terjadi pada beberapa saham perbankan yang sejak pagi menguat seperti PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI).

Begitu juga dengan saham-saham di sektor semen seperti PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) dan PT Semen Gresik (SMGR). Lalu sektor konsumsi seperti PT Unilever Indonesia (UNVR).

“Karena itu, indeks berada di teritori positif,” ujarnya. Namun demikian, secara umum, transaksi hari ini tidak begitu ramai. Sebab, hari ini merupakan hari kejepit. Apalagi, pada dasarnya, indeks sejak pagi berada di teritori negatif.

Pasalnya, setelah dua hari berturut-turut Bursa Dow Jones bergerak minus 2,2% seiring negatifnya data tenaga kerja AS. Begitu juga dengan data construction spending. “Di sisi lain, indeks juga mendapat tekanan seiring lembaga pemeringkat Moody’s yang men-down grade utang Yunani dari B1 ke Caa1 dengan outlook negatif,” imbuhnya.

Saham yang menguat seperti saham PT Multi Bintang Indonesia (MLBI) naik Rp10.000 ke Rp330.000, PT Delta Djakarta (DLTA) naik Rp2.000 ke Rp117.000, PT Bayan Resources (BYAN) naik Rp450 ke Rp18.150 dan PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) naik Rp400 ke Rp17.200.

PT Sona Topas Tourism Industry (SONA) naik Rp325 ke Rp3.150, PT Adira Multifinance (ADMF) naik Rp250 ke Rp14.850, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) naik Rp250 ke Rp6.500, PT Astra Agro Lestari (AALI) naik Rp200 ke Rp23.850 dan PT Asahimas Flat Glass (AMFG) naik Rp150 ke Rp7.100.

Sedangkan saham yang turun seperti saham PT Pertrosea (PTRO) turun Rp750 ke Rp42.000, PT Multibreder Adirama Indonesia (MBAI) turun Rp500 ke Rp26.000, PT Dian Swastatika Sentosa (DSSA) turun Rp200 ke Rp16.900, PT Indomobil (IMAS) turun Rp200 ke Rp8.400, PT Astra Internasional (ASII) turun Rp150 ke Rp58.950, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) turun Rp150 ke Rp5.050.

Sementara bursa Eropa seperti Indeks FTSE naik 0,2% ke 5.860, DAX naik 0,4% ke 7.109 dan indeks CAC naik 0,2% ke Rp3.898,11. Untuk bursa Asia dominan memerah seperti indeks Hang Seng turun 1,1% ke 22.989, indeks Nikkei turun 0,6% ke 9.492, indeks Shanghai naik 0,8% ke 2.728, dan indeks ASX turun o,3% ke 4.583. [mdr]

Saham KIAS & KONI Alami Transaksi Nego Hari Ini

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Pada perdagangan saham hari Jumat (3/6) terjadi transaksi nego terhadap saham PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIAS) dan saham PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI).

Untuk saham KIAS transaksi mencapai 7.160.065 lot dan dan saham KOIN 1.380.000 lot. Untuk KIAS transaksi di harga 85 dan KOIN di harga 295. Nilai transaksi keduanya di pasar negosiasi 10 miliar lembar saham senilai Rp1,2 triliun. Dari kabar di pasar, saham KIAS disebut-sebut diakuisisi oleh Siam Cement hingga 73%.

Untuk hari ini, volume perdagangan di pasar reguler sebesar 3,4 miliar saham senilai Rp3 triliun yang ditutup menguat 6,2 poin atau 0,1% ke 3.844,02.

Kenaikan Volume Dorong Penutupan IHSG Naik 0,1%

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia akhirnya ditutup menguat 6,2 poin atau 0,1% ke 3.844,02 pada perdagangan Jumat (3/6). Volume mencapai 3,4 miliar saham senilai Rp4,2 triliun.

Menjelang penutupan terjadi transaksi nego saham dengan volume 10 miliar saham senilai Rp1,2 triliun. Sepanjang perdagangan hingga penutupan terdapa 330 saham yang diperdagangakan dengan 137 saham turun, 85 saham naik dan 108 saham stagnan. Indeks JII turun 0,2 poin ke 532,22, indeks ISSI turun 0,24 poin ke 123,95 dan indeks LQ45 naik 2,2 poin ke 684,50.

Sektor pertambangan gantian mendukung penguatan indeks dengan 6,4 poin ke 3.265,62 dan sektor perbankan naik 3,8 poin ke 502,47. Sedangkan sektor perkebunan turun 6,9 poin ke 2.400,49. IHSG mengalami net foreign buy sebesar Rp93,5 miliar dengan pembelian asing mencapai Rp2,1 triliun dan penjualan asing sebesar Rp2,07 triliun.

Pada sesi II, indeks tidak sempat menembus zona positif. Tetapi pada akhir perdagangan indeks menguat sehingga ditutup di area positif.

Saham yang menguat seperti saham MLBI naik Rp10.000 ke Rp330.000, DLTA naik Rp2.000 ke Rp117.000, BYAN naik Rp450 ke Rp18.150, INTP naik Rp400 ke Rp17.200, SONA naik Rp325 ke Rp3.150, ADMF naik Rp250 ke Rp14.850, BBRI naik Rp250 ke Rp6.500, AALI naik Rp200 ke Rp23.850, AMFG naik Rp150 ke Rp7.100, FISH naik Rp150 ke Rp2.050.

Sedangkan saham yang turun seperti saham PTRO turun Rp750 ke Rp42.000, MBAI turun Rp500 ke Rp26.000, DSSA turun Rp200 ke Rp16.900, IMAS turun Rp200 ke Rp8.400, SMAR turun Rp200 ke Rp7.700, TOWR turun Rp200 ke Rp10.400, ASII turun Rp150 ke Rp58.950, HMSP turun Rp150 ke Rp29.000, ICBP turun Rp150 ke Rp5.050.

Sementara bursa Eropa seperti Indeks FTSE naik 0,2% ke 5.860, DAX naik 0,4% ke 7.109 dan indeks CAC naik 0,2% ke Rp3.898,11. Untuk bursa Asia dominan memerah seperti indeks Hang Seng turun 1,1% ke 22.989, indeks Nikkei turun 0,6% ke 9.492, indeks Shanghai naik 0,8% ke 2.728, dan indeks ASX turun o,3% ke 4.583.

Keluar dari Zona Merah, IHSG Rengkuh 6 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan di akhir pekan di zona hijau. Pada detik-detik terakhir, IHSG memperoleh 6 poin diserbu aksi beli yang membuatnya berhasil menutup akhir pekan dengan positif.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di Rp 8.525 dari penutupan Rabu lalu Rp 8.535 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG tercatat melemah 17,432 poin (0,45%) ke level 3.820,329. Indeks LQ 45 juga melemah 3,574 poin (0,52%) ke level 678,718.

Indeks nyaris terus bergerak di zona merah sepanjang perdagangan sesi I hingga akhir-perdagangan.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah 2,72 poin (0,07%) ke level 3.835,041. Sementara Indeks LQ 45 turun tipis 0,155 poin (0,02%) ke level 682,137.

Memasuki perdagangan sesi II, IHSG terus bergerak di zona merah. Liburan panjang dan pergerakan negatif bursa-bursa di regional turut mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini.

Mengakhiri perdagangan, Jumat (3/6/2011), IHSG ditutup naik 6,259 poin (0,16%) ke level 3.844,02. Indeks LQ 45 ditutup menguat tipis 2,212 poin (0,32%) ke level 684,504.

Perdagangan pun berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 102.446 kali pada volume 13,453 miliar lembar saham senilai Rp 4,617 triliun. Sebanyak 80 saham naik, 132 saham turun, dan 99 saham stagnan.

Bursa-bursa Asia bergerak mixed dengan kecenderungan melemah, hanya bursa Shanghail yang berada di zona hijau.

Berikut situasi di bursa-bursa regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik 23,05 poin (0,85%) ke level 2.728,23.
  • Indeks Hang Seng turun 304,28 poin (1,31%) ke level 22.949,56.
  • Indeks Nikkei 225 turun 62,83 poin (0,66%) ke level 9.492,21.
  • Indeks Straits Times turun 15,73 poin (0,49%) ke level 3.144,78.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 10.000 ke Rp 330.000, Delta Djakarta (DLTA) naik Rp 2.000 ke Rp 117.000, Roda Vivatex (RDTX) naik Rp 500 ke Rp 3.500, dan Bayan (BYAN) naik Rp 450 ke Rp 18.150.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Petrosea (PTRO) turun Rp 750 ke Rp 42.000, Multibreeder (MBAI) turun Rp 500 ke Rp 26.000, Sumber Indo Tambang (ITMG) turun Rp 250 ke Rp 46.700, dan Dian Swastika (DSSA) turun Rp 200 ke Rp 16.900.

(dnl/dnl)

Koreksi delapan sektor menyeret IHSG tumbang 0,16% di akhir pekan

JAKARTA. Koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi sejak perdagangan pagi berlanjut hingga sore ini. Di akhir pekan ini, IHSG akhirnya ditutup di zona merah setelah tumbang 0,16% ke level 3.831,648.

Delapan sektor terbenam, dengan koreksi terbesar melanda sektor infrastruktur yang turun 0,89%. Diikuti, sektor aneka industri yang anjlok hingga 0,77%.

Adapun, dua sektor yang masih bertahan di zona hijau, yaitu sektor keuangan yang naik 0,50%, dan sektor barang konsumsi yang reli 0,11%.

Sebanyak 164 saham tumbang, dan hanya 58 saham yang berhasil melaju. Sedangkan, sisa 89 saham lainnya tidak bergerak dari posisi penutupan sebelumnya.

Saham Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM) yang tumbang 13,33% ke level Rp 520 mengisi posisi teratas top losers sore ini. Diikuti, Surabaya Agung Industri Tbk (SAIP) yang jatuh 6,38% ke Rp 220. Saham Trikomsel Oke Tbk (TRIO) yang melemah 6,33% ke Rp 740 menempati urutan ketiga top losers.

Sedangkan, di posisi top gainers diisi oleh Apac Citra Centertex Tbk (MYTX) yang naik 22,12% ke Rp 138. Lalu, Roda Vivatex Tbk (RDTX) yang reli 16,67% ke Rp 3.500, dan Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) yang menguat 13,71% ke Rp 141.

Skybee akan Tambah Modal Tanpa HMETD

Headline
INILAH.COM, Jakarta - PT Skybee Tbk (SKYB) berencana menambah modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 10%.

Hal itu disampaikan manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (3/6). aksi korporasi ini akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT SKybee Tbk yang diadakan pada Jumat (24/6).

Perseroan akan menambah modal tanpa HMETD atas sebanyak-banyaknya 10% dari modal disetor sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No.IX.D.4 tentang penambahan modal tanpa HMETD.

Selain itu, perseroan juga akan meminta persetujuan pemegang saham untuk penjaminan lebih dari 50% maupun seluruh kekayaan bersih perseroan dalam rangka mendapatkan pinjaman atas fasilitas yang akan diterima perseroan dari lembaga keuangan baik bank maupun on bank.

Seperti diketahui, Perseroan mencatatkan penjualan kuartal pertama 2011 sebesar Rp278,97 miliar.

Valuasi kemahalan, BHIT alami penurunan terbesar dalam empat bulan terakhir

Valuasi kemahalan, BHIT alami penurunan terbesar dalam empat bulan terakhir
JAKARTA. Saham PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) tumbang di tengah kekhawatiran valuasi harga saham ini sudah kemahalan.

BHIT jatuh 4,4% ke level Rp 215 per saham, hingga pukul 15.14 WIB. Ini penurunan terbesarnya dalam empat bulan terakhir.

Saham ini mulai dihindari seiring valuasi dari analis PT Valbury Asia Securities Michael Handisurya yang menyebutkan kenaikan sebelumnya sebesar 34% sudah berlebihan.

Secara teknikal, relatif indeks 14 hari menunjukkan saham BHIT sudah relatif menguat. Indeks ini mengukur seberapA cepat harga sudah bergerak naik atau turun. Indeks untuk BHIT bahkan sudah naik ke 87,8 per 1 Juni. Angka di atas 70 mengindikasikan saham bakal turun.

Asia Memerah, Bursa Eropa Naik Tipis

INILAH.COM, London - Bursa saham Eropa pada perdagangan Jumat (3/6) stagnan karena terjadi profit taking setelah meningkatnya kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global akan melambat.

Indeks FTSE naik 0,2% ke 5.860, DAX naik 0,4% ke 7.109 dan indeks CAC naik 0,2% ke Rp3.898,11. Sementara bursa Asia dominan memerah seperti indeks Hang Seng turun 1,1% ke 22.989, indeks Nikkei turun 0,6% ke 9.492, indeks Shanghai naik 0,8% ke 2.728, dan indeks ASX turun o,3% ke 4.583.

Penurunan 1,3% pada hari Kamis kemarin berlanjut seperti dialami saham Nokia ang turun 1,7%. Investor bertindak hati-hati menjelang laporan tenaga kerja AS bulan Mei. Pasar menilai pemulihan ekonomi AS kehilangan momentum.

"Pasar menunggu indikator ekonomi yang utama yaitu data dari AS. Padahal pasar memiliki banyak katalis untuk mengangkat indeks seperti dari laba mereka," kata Lothar Mentel, kepala investasi di Octopus Investasi yang dikutip dari yahoo.com.

Nilai tukar dolar AS jatuh pada perdagangan Jumat (3/6) terhadap yen sebagai titik terendah dalam tiga pekan terakhir. Investor menunggu data non farm payrolls bulan Mei di AS.

Dolar jatuh ke 80,668 yen di London dari 80,90 per yen saat diperdagangkan di New york. Ini level terendah sejak 13 Mei lalu. Sedangkan dengan euro berada di level US$14.484 dari US$14.491 pada Kamis kemarin.

Data non farm payrolls pada bulan Mei diperkirakan menunjukan penambahan 150.000 pekerjaan dari bulan April sebesar 244.000 pekerjaan.

FASW bagi dividen Rp 45 per saham pada 23 Juni 2011

JAKARTA. PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) akan membagikan dividen tunai senilai Rp 45 per saham atau total sekitar Rp 111,505 miliar.

Rencananya, dividen tersebut bakal dibayarkan pada 23 Juni 2011. Adapun, cum dividen atau batas perdagangan saham dengan hak dividen, di pasar reguler dan negosiasi hingga 6 Juni 2011. Sementara, cum dividen di pasar tunai hingga 9 Juni 2011.

Dividen tersebut merupakan dividen tahun buku 2010 yang diambil dari laba bersih tahun lalu yang mencapai Rp 283,002 miliar.

Dengan perhitungan harga saham FASW pada 1 Juni di level Rp 3.000 per saham, maka potensi keuntungan dividen (dividen yield) yang bakal diperoleh pemegang saham sekitar 0,015% per saham.

Pegang 7% Saham Newmont, Pemerintah Dapat 'Jatah' US$ 485,3 Juta

Jakarta - Pemerintah pusat melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP) telah membeli 7% saham PT Newmont Nusa Tenggara. Melalui kepemilikannya, pemerintah bisa mendapatkan dividen US$ 485,3 juta sampai tahun 2028.

Demikian disampaikan oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo dalam pernyataannya kepada Komisi XI DPR yang dikutip, Jumat (3/6/2011). Agus menyampaikan hal tersebut terkait alasan pemerintah pusat membeli 7% saham divestasi Newmont.

"Berdasarkan hasil kajian pembelian saham divestasi, diperkirakan pembagian dividen oleh Newmont sampai dengan 2028 akan mencapai US$ 6,9 miliar. Dengan total porsi penerimaan dividen bagi Pemerintah Pusat melalui PIP sebesar 7% , dividen yang akan diterima Pemerintah Pusat sampai dengan tahun 2028 diperkirakan sebesar US$ 485,3 juta," tuturnya.

Agus mengatakan, dibandingkan dengan harga pembelian US$ 246,8 juta, maka Benefit and Cost Ratio mencapai 197%. Selain itu, pembelian saham ini juga memiliki potensi peningkatan nilai yang berasal dari capital gain dan potensi penambahan cadangan emas dan tembaga dari Blok Elang yang masih dalam tahap eksplorasi awal.

"Keterlibatan pemerintah dalam pengelolaan Newmont akan mendorong peningkatan penjualan konsentrat ke dalam negeri dalam upaya meningkatkan nilai tambah bagi pendapatan nasional melalui pengolahan konsentrat menjadi produk final dan mendorong perkembangan industri hilir melalui penyediaan bahan baku yang lebih berkesinambungan," katanya.

Agus mengatakan, keuntungan yang akan didapat pemerintah dari pembelian saham divestasi Newmont melalui PIP, antara lain:
  1. Kepemilikan 51% oleh beberapa unsur nasional secara bersama-sama akan menjaga kepentingan nasional berdasarkan prinsip-prinsip international best practice.
  2. Mendukung dan memastikan compliance perusahaan dalam pembayaran pajak, royalti, kewajiban corporate social responsibility sehingga multiplier effect dari industri tersebut dapat lebih dirasakan masyarakat sekitar. Setiap tahunnya Newmont membayar pajak dan royalti langsung kepada pemerintah Indonesia. Sebagian besar royalti (80%) dikembalikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah provinsi dan kabupaten.
  3. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam Newmont akan menciptakan model bisnis yang lebih baik untuk memberikan kontribusi bagi peningkatan nilai Newmont.
  4. Membangun governance dan pengawasan yang lebih baik bagi pelaksanaan pengusahaan pertambangan di Indonesia sehingga menciptakan iklim bisnis dan mekanisme kerja sama pengelolaan pertambangan di Indonesia yang kondusif, adil dan juga memberikan manfaat yang besar bagi Negara.
  5. Mendorong Newmont untuk lebih mematuhi ketentuan perundangan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.
  6. Mendorong Newmont untuk segera go public.
  7. Pendayagunaan dana PIP untuk menghasilkan return yang lebih baik.
  8. Memberikan arahan-arahan agar Newmont dapat meningkatkan kinerjanya
  9. Menjadi perekat antar pemegang saham nasional, yang dengan masuknya PIP menjadi pemegang saham, pemegang saham nasional akan menjadi pemegang saham mayoritas dari Newmont
  10. Bersama-sama para pemegang saham nasional mengarahkan Newmont untuk melakukan yang terbaik bagi rakyat Indonesia pada umumnya dan rakyat NTB pada khususnya.

(dnl/dnl)

Investor Waspada, Hang Seng Turun 0,3%

INILAH.COM, Hong Kong - Indeks Hang Seng mengalami penurunan sebesar 0,3% menuju level 23.187,65 sesi pertama pada perdagangan Jumat (3/6).

Pada akhir pekan ini pasar tetap berhati-hati jelang rilis data tenaga kerja AS hari ini. "Selain itu juga ada kekhawatiran terhadap pengetatan kebijakan dari China jelang akhir pekan juga menjadi salah satu beban sentimen investor, ujar Alvin Cheung dari Prudential Brokerage, yang dikutip dari yahoo.finance.com.

Ia memperkirakan level 23.100 akan jadi support kuat hari ini. "Investor tetap berhati-hati jelang akhir pekan panjang", ujar Cheung.

Saham Cnooc naik sebesar 1,1% setelah turun sebesar 2,2% pada Kamis kemarin yang didukung oleh penguatan harga minyak, sedangkan saham MTR Corp. turun sebesar 0,4%. Volume perdagangan sebesar HK$33,37 miliar.

Untuk bursa Asia lainnya mayoritas masih memerah seperti indeks Indeks Nikkei Jepang pada perdagangan siang turun 0,6% pada 9.501,17, indeks Shanghai naik 0,8% ke 2.729,38, indeks ASX turun 0,2% ke 4.591,20. Sedangkan IHSG sesi I ditutup melemah tipis 2,7 poin atau 0,97% ke 3.835,04.

Permintaan dari Timur Tengah melonjak, harga CPO melejit hingga 1,7%

Permintaan dari Timur Tengah melonjak, harga CPO melejit hingga 1,7%
KUALA LUMPUR. Tingginya permintaan dari kawasan Timur Tengah menopang harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) hingga reli untuk hari yang kedua. Apalagi, naiknya harga kedelai semakin meningkatkan daya tarik produk komoditas tropis, seperti minyak sawit.

Kontrak CPO untuk pengiriman Agustus di Malaysia Derivatives Exchange melesat hingga 1,7% ke level RM 3.462 atau setara US$ 1.148,92 per metrik ton, pada pukul 14.19 WIB.

Wakil presiden senior untuk futures & options di OSK Investment Bank Bhd. Donny Khor menyebut, kenaikan harga kedelai dan minyak mentah mendukung CPO. "Minat beli dari negara-negara Timur Tengah juga mendorong pasar lebih tinggi," katanya.

Societe Generale de Surveillance (SGS) menyebut, ekspor minyak sawit Malaysia naik 2,5% pada Mei, dibandingkan bulan sebelumnya. Hingga 31 Mei, Malaysia mengekspor sebanyak 1.353.895 ton, dibanding April sejumlah 1.321.068 ton.

Sementara, Govindlal G. Patel dari G.G. Patel & Nikhil Research Co. bilang, impor minyak nabati India sebagai negara kedua terbesar pengonsumsi minyak goreng, kemungkinan meningkat tahun depan. Lantaran petani menggunakan lebih banyak area untuk menanam kapas dibanding minyak nabati.

India memenuhi sekitar 50% dari kebutuhan minyak goreng melalui impor. Peningkatan pengapalan mungkin bakal memperpanjang reli CPO.

Adapun, harga kedelai untuk pengiriman Juli naik 0,3% ke US$ 14,11 per bushel di Chicago, sebelum diperdagangkan di US$ 14,075. Sedangkan, minyak sawit untuk kontrak yang sama melaju 0,2% ke posisi 59,01 cent per pound.

CTRP teken kontrak penyewaan area Ciputra World Jakarta dengan Lotte Shopping

CTRP teken kontrak penyewaan area Ciputra World Jakarta dengan Lotte Shopping
JAKARTA. PT Ciputra Property Tbk (CTRP) menandatangani kontrak kerjasama dengan Lotte Shopping yang bakal menjadi penyewa seluruh ruang mall Ciputra World. Lotte Shopping akan membawa Lotte Dept Store dan retail lain.

"Lotte Shopping akan menyewa seluruh ruang mall Ciputra World Jakarta sebesar kira-kira 77,000 meter persegi (net leasable area)," ujar Direktur CTRP Artadinata Djongkar, Jumat (3/6).

Namun, Artadinata enggan membeberkan nilai kontrak perjanjian kerjasama yang ditandatangani 31 Mei 2011 tersebut. Lotte Group menandatangani kerjasama penyewaan area di mal Ciputra World Jakarta ini selama 20 tahun.

Ciputra World merupakan pengembangan super blok yang terdiri atas mal, apartemen, hotel, apartemen premium, perkantoran dan museum di
atas lahan seluas 5,5 hektare. Ciputra World Jakarta berada di Jalan Prof. Dr. Satrio, Kuningan, Jakarta.

"Mall, kantor, dan apartemen akan dioperasikan pada semester kedua tahun 2012," kata Artadinata.

CTRP merencanakan pengaturan pinjaman senilai Rp 1,5 triliun selama setahun ke depan. Pinjaman tersebut untuk penyelesaian proyek Ciputra World Jakarta.

Khawatirkan Ekonomi AS, Dolar Melemah di Asia

Headline
INILAH.COM, Singapura - Nilai tukar dolar AS jatuh pada perdagangan Jumat (3/6) terhadap yen sebagai titik terendah dalam tiga pekan terakhir. Investor menunggu data non farm payrolls bulan Mei di AS.

Data tersebut untuk menunjukan kondisi ekonomi AS yang dikhawatirkan terjadi perlambatan. Demikian juga kalau turun merupakan sinyal The Fed untuk melanjutkan pengetatan kebijakan moneter.

Nilai yen Jepang menguat terhadap 16 mata uang utama dunia lainnya di Asia setelah indeks non manufaktur untuk pembelian manajer China turun pada bulan Mei. Euro juga menguat terhadap AS sejak Maret lalu.

Dolar jatuh ke 80,668 yen di London dari 80,90 per yen saat diperdagangkan di New york. Ini level terendah sejak 13 Mei lalu. Sedangkan dengan euro berada di level US$14.484 dari US$14.491 pada Kamis kemarin.

"Cukup jelas bahwa ekonomi AS mengalami tekanan pada kuartal I dan kehilangan momentum untuk kuartal kedua. Dolar AS akan tetap di bawah tekanan," kata Richard Grace, kepala strategi forex dan ekonom di Commonwealth Bank of Australia, yang dikutip dari yahoo.finance.com.

Indeks Nikkei Turun 0,6% Tunggu Data AS

Headline
INILAH.COM, Tokyo - Indeks Nikkei Jepang pada perdagangan siang turun 0,6% pada 9.501,17, karena investor mengambil sikap wait and see menjelang data non-farm payroll AS hari ini.

Setelah serangkaian indikator ekonomi AS yang lemah, pasar sebagian besar telah menanggapi data negatif ini ke dalam harga saham. Dengan demikian investor memilih aksi jual dengan tajam.

"Indikator lemah ekonomi AS baru-baru ini mencerminkan dampak dari gempa Jepang bulan Maret, yang mengganggu pasokan suku cadang dengan jeda waktu. Dampak tersebut akan berkurang," kata Hideyuki Ishiguro, supervisor strategi investasi di Okasan Securities yang dikutip dari yahoo.finance.com.

Indeks Nikkei mungkin mengarah ke 9.500 pada akhir sesi dan untuk subindexes Topix turun. Penurunan juga terjadi pada saham Ito En turun 1,9%, saham Mitsubishi Chemical Holdings turun 1,6% karena profit taking setelah melejit di awal sesi.

Untuk bursa Asia lainnya mayoritas masih memerah seperti indeks Hang Seng turun 0,2% ke 23.187,65, indeks Shanghai naik 0,8% ke 2.729,38, indeks ASX turun 0,2% ke 4.591,20. Sedangkan IHSG sesi I ditutup melemah tipis 2,7 poin atau 0,97% ke 3.835,04.

Yanaprima Tidak Bagi Dividen 2010

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) memutuskan tidak membagi dividen 2010.

"Dividen 2010 tidak ada pembagian. Penggunaan laba bersih 2010 untuk cadangan umum dan saldo laba yang digunakan untuk pembiayaan belanja modal dan modal kerja," tutur Direktur YPAS Rinawati di Jakarta, Jumat (3/6).

Rinawati menambahkan, cadangan umum sebesar Rp2 miliar dan sisa sekitar Rp19 miliar untuk saldo laba. Perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp10 miliar pada 2011.

Belanja modal akan digunakan untuk peremajaan mesin mengingat mesin perseroan telah berusia 10 tahun. "Peremajaan mesin untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas," kata Rinawati. [hid]

Harga minyak naik, YPAS optimistis penjualan capai Rp 379 miliar

JAKARTA. PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) optimistis laba bersih dan pendapatan perseroan bisa tumbuh sekitar 9% di tahun ini.

"Proyeksi kami penjualan sampai akhir tahun ini mencapai Rp 379 miliar, sedangkan laba bersih senilai Rp 23 miliar," ujar General Manager YPAS Irwan Susanto, Jumat (3/6).

Tahun lalu penjualan emiten yang memproduksi karung plastik dan kantong semen ini mencapai Rp 348 miliar, sementara laba bersihnya Rp 21 miliar. Hingga kuartal pertama 2011 penjualan YPAS telah mencapai Rp 97,9 miliar, sedangkan laba bersih senilai Rp 4,7 miliar.

Irwan menuturkan, ada beberapa hal yang menyebabkan perseroan optimis kinerja tahun ini bakal lebih baik dibandingkan tahun lalu. Pertama, kenaikan harga bahan baku biji plastik polypropylene sebagai imbas dari kenaikan harga minyak, bakal berdampak naiknya harga jual produk.

Kedua, peremajaan dan pergantian mesin produksi, dinilai bakal meningkatkan kapasitas produksi perseroan dari 19.000 ton di tahun lalu menjadi sekitar 20.200 - 20.400 ton pada tahun ini. Ketiga, tren permintaan pupuk dan semen yang diperkirakan masih besar tahun ini.

Kendati demikian, Direktur YPAS Rinawati menambahkan ada beberapa hal pula yang perlu diantisipasi perseroan untuk mencapai target tahun ini. "Kisaran bea masuk yang terlalu lebar menyulitkan alternatif pemasok. Selain itu, ketidakpastian dalam perhitungan kontrak jangka panjang terkait subsidi BBM dan tarif dasar listrik," jelas Rinawati.

Perkuat modal kerja, YPAS memilih tak membagi dividen

JAKARTA. Naiknya laba bersih PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) tahun ini sebesar 14% menjadi Rp 21 miliar, tidak serta merta mendorong perseroan membagikan dividen di tahun ini.

"Kami menggunakan sebagian bersih laba bersih untuk memperkuat permodalan perseroan," ujar Direktur YPAS Rinawati, Jumat (3/6), usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan YPAS.

Rinawati merinci, laba bersih tahun lalu sebesar Rp 2 miliar digunakan sebagai dana cadangan, sementara selebihnya masuk saldo laba ditahan. Adapun, emiten yang memproduksi karung plastik dan kantong semen ini menggunakan saldo laba ditahan untuk memperkuat modal kerja maupun belanja modal.

Sinyal ekonomi AS melambat, minyak diprediksi tumbang pada pekan depan

Sinyal ekonomi AS melambat, minyak diprediksi tumbang pada pekan depan
SINGAPURA. Harga minyak mentah berpotensi melemah, pada perdagangan pekan depan. Mayoritas analis yang disurvei Bloomberg memprediksi, minyak kemungkinan bakal tumbang di tengah sinyal pertumbuhan lapangan kerja dan manufaktur di Amerika Serikat sedang berjuang untuk rebound.

Sebagian besar analis menyebut kemungkinan minyak terkoreksi dalam sepekan mendatang, hingga 10 Juni.

Pada 1 Juni, minyak mentah mengalami penurunan terbesar dalam tiga pekan terakhir karena kekhawatiran permintaan bahan bakar bakal melambat setelah ADP Employer Services merilis penambahan pekerja sejumlah 38.000 di bulan lalu. Ini yang terkecil sejak September tahun lalu. Sementara, indeks manufaktur tumbang ke level terendah sejak September.

Adapun, kontrak minyak mentah WTI untuk pengiriman Juli di New York Mercantile Exchange turun tipis 0,03% ke level US$ 100,37 per barel, hingga pukul 12.37 WIB.

John Kilduff dari Again Capital LLC menyebut, gambaran ekonomi yang melambat akan menekan harga minyak lebih rendah. "Data ekonomi bisa saja tidak mendukung proyeksi permintaan yang sebelumnya telah mendorong harga minyak lebih tinggi di awal tahun," sebutnya.

Departemen Energi melaporkan permintaan bahan bakar naik 1,1% menjadi 18,7 juta barel sehari, selama empat pekan yang berakhir 27 Mei. Ini kenaikan pertama kali sejak 22 April. Namun, pasokan minyak mentah AS tercatat naik 2,88 juta barel menjadi 373,8 juta barel. Ini level tertingginya sejak Mei 2009.

Sesi Dua, Pegang 'Cash' Saja Dulu!

INILAH.COM, Jakarta – IHSG terpantau koreksi di sesi pertama. Kondisi itu diperkirakan berlanjut hingga penutupan. Pelaku pasar lebih baik pegang ‘cash’ terlebih dahulu di sesi dua karena marketmasih di persimpangan.

Pada sesi pertama perdagangan Jumat (3/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 2,72 poin (0,07%) ke level 3.835,041. Begitu juga indeks saham unggulan LQ45 yang juga terkoreksi 0,16 poin (0,02%) ke angka 682,137.

Laju indeks siang ini kurang ramai, hanya didukung oleh volume transaksi yang tercatat mencapai 2,759 miliar lembar saham, senilai Rp1,822 triliun dan frekuensi 60.448 kali. Sebanyak 68 saham menguat, sedangkan 146 saham melemah dan 88 saham stagnan.

Koreksi indeks sesi pertama justru diwarnai aksi beli asing yang mencatatkan transaksi nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp10,9 miliar. Rinciannya, transaksi beli mencapai Rp616,1 miliar sedangkan transaksi jual sebesar Rp605,1 miliar.

Pergerakan sektor saham variatif. Sektor konsumsi naik 0,47%, disusul keuangan 0,32%, perkebunan 0,23%, manufaktur 0,12%, dan industri dasar 0,05%. Selebihnya melemah, propert 0,94%, pertambangan 0,47%, perdagangan 0,42%, infrastruktur 0,37% dan aneka industri 0,24%.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu memperkirakan, pergerakan indeks hingga penutupan sore nanti akan melemah. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.820 dan 3.850 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (3/6).

Pelemahan indeks hari ini, menurutnya, dipicu oleh bursa global yang mengalami koreksi pada Rabu (1/6) dan Kamis (2/6), saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) libur kemarin. Pelemahan market global, belum price-in ke market domestik.

“Karena itu, di sesi dua juga indeks akan mengalami tekanan jual karena situasi market Eropa dan AS belum kondusif,” papar Irwan. Bagi pelaku pasar dengan dana besar, lanjut Irwan, masih menunggu pergerakan bursa Eropa siang ini apakah berada di teritori positif atau negatif.

Sementara itu, negatifnya bursa AS karena data makro ekonomi yang dirilis pada Rabu (1/6) kurang kondusif bagi market. Ekspektasi orang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) AS pun menjadi berkurang setelah data ISM Manufacture Index AS dirilis jauh di bawah perkiraan. “Angkanya dirilis 53,3 dari prediksi 58,1. Ini sangat berpengaruh negatif ke market,” ujarnya.

Lalu, nanti malam, juga akan dirilis data unemployment claim yang angkanya diperkirakan masih di bawah angka sebelumnya. Lalu, akan dirilis juga data non-manufacturing index. Data-data tersebut belum memberikan alasan agar investor melakukan aksi beli. Kecuali, imbuh Irwan, jika data-data tersebut ternyata positif. Bursa Dow Jones bisa saja rebound. Jika tidak, koreksi Dow Jones bisa lebih dalam.

Dia menegaskan, market saat ini berada di persimpangan. Apalagi, Dow Jones sedang berada di area support. “Jika support tersebut justru ditembus ke bawah, semakin negatif sentimennya. Jika mental ke atas, bisa jadi katalis positif. Peluangnya saat ini masih 50:50 (fifty-fifty),” ungkapnya.

Lalu, jika dilihat dari valuasi perdagangan, transaksi hari ini sepi dan baru mencapai Rp1,3 triliun hingga pukul 10.45 WIB. Apalagi, Jumat (3/6) ini merupakan hari kejepit sehingga tidak banyak pelaku pasar yang aktif bertransaksi karena mereka sudah libur panjang. “Karena itu, hingga penutupan, indeks berpeluang melemah,” ujarnya.

Dalam situasi seperti ini, Irwan menyarankan agar pelaku pasar wait and see atau merealisasikan keuntungan (profit taking) terlebih dahulu. Bagi yang memiliki portofolio pun lebih baik menguranginya sebagian karena belum jelasnya arah market.

Dia menegaskan, telah terjadi perubahan arah di bursa AS yang signifikan. Karena itu, pelaku pasar lebih baik menggunakan strategi yang konservatif. Karena market tak kondusif, lebih baik pelaku pasar memegang cash terlebih dahulu. “Alasan ini juga karena sekarang ini adalah long week end agar liburnya juga tenang. Baru Senin (6/6) pekan depan kembali mencermati market seperti apa,” imbuhnya. [mdr]

Cek, tiga bluechips penggerus IHSG di sesi pertama!

JAKARTA. Aksi jual broker asing terhadap saham-saham bluechips memicu koreksi Indeks Harga Saham Gabungan di sesi pertama, hari ini.

Tercatat, tiga saham yang paling banyak dilepas asing, yaitu Bank Mandiri Tbk (BMRI), Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan Adaro Energy Tbk (ADRO). Tak ayal, koreksi BMRI sebesar 1,4%, pelemahan TLKM sekitar 0,65%, dan ADRO yang jatuh 1,03%, menyeret indeks siang ini.

Data Bloomberg menunjukkan, volume saham BMRI yang diperdagangkan hingga sesi pertama berakhir mencapai 27,5 juta saham.

Adapun, tiga broker asing yang tercatat paling banyak melepas saham ini, yaitu Credit Suisse Securities Indonesia senilai Rp 60,02 miliar, lalu Deutsche Securities Indonesia Rp 45,47 miliar, dan UBS Securities Indonesia mencapai Rp 23,05 miliar.

Sementara, total saham TLKM yang ditransaksikan mencapai 8,73 juta saham. UBS Securities Indonesia menjadi broker yang paling banyak menjual saham ini, yaitu senilai Rp 42,79 miliar. Diikuti, J.P. Morgan Securities Indonesia dengan nilai penjualan Rp 15,30 miliar, dan Macquaire Capital Securities Indonesia senilai Rp 7,70 miliar.

Adapun, saham ADRO yang ditransaksikan selama sesi pagi sejumlah 38,3 juta saham. UBS Securities Indonesia juga menjadi broker yang paling banyak melepas saham inim yaitu mencapai Rp 37,08 miliar. Selanjutnya, CIMB Securities Indonesia senilai Rp 8,16 miliar, dan Waterfront Securities Indonesia yang mencapai Rp 5,41 miliar.

Sektor kontruksi picu IHSG terkoreksi 0,07% pada penutupan sesi pagi

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) siang ini ditutup melemah tipis 0,07% ke level 3.835,041. Koreksi ini didorong oleh penurunan sebanyak 140 saham. Hanya 66 saham yang bertahan di zona hijau, sementara 78 saham lainnya belum beranjak, hingga siang ini.

Secara sektoral, lima sektor tumbang, dengan penurunan terbesar pada sektor konstruksi yang jatuh 0,81%. Sementara, lima sektor yang masih bertahan di zona hijau, dipimpin oleh sektor consumer goods dengan kenaikan 0,47%.

Perdagangan siang ini tak terlalu ramai. Total nilai transaksi yang tercatat hanya Rp 1,821 triliun, dengan jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 2,75 miliar.

Beberapa saham penghuni top losers adalah Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM) yang anjlok 13,33% ke Rp 520. Surabaya Agung Industry Tbk (SAIP) melemah 8,51% ke Rp 215. Asiaplast Industries Tbk (APLI) turun 4,76% ke Rp 200. Intiland Development Tbk (DILD) terkoreksi 4,55% ke Rp 315. Modern Internasional Tbk (MDRN) turun 4,49% ke Rp 2.125.

Di sisi berseberangan, top gainers antara lain dihuni Apac Citra Centertex Tbk (MYTX) yang terbang 21,24% ke Rp 137. Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) naik 6,62% ke Rp 161. Kokoh Inti Arebama Tbk (KOIN) menguat 4% ke Rp 260. Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) naik 2,88% ke Rp 7.150. Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) reli 2,73% ke Rp 2.825.

IHSG Enggan Beranjak dari Zona Merah

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih enggan beranjak dari zona negatif hingga sesi perdagangan siang ini. Pergerakan di lantai bursa sendiri terlihat masih lesu di hari 'kejepit' ini.

IHSG, Jumat (3/6/2011) siang ditutup melemah 2,72 poin atau 0,1 persen ke 3.835,04. Indeks LQ45 juga turun tipis 0,15 poin ke 682,14 dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 0,6 poin ke 531,9.

Lesunya perdagangan hari ini ditandai dengan volume perdagangan yang tercatat hanya sebesar 2,76 miliar lembar saham senilai Rp1,823 triliun. Sebanyak 68 saham menguat, 146 saham melemah, dan 88 saham tidak mengalami perubahan harga.

Sejumlah bursa utama Asia juga masih berada di lajur merah diantaranya indeks Hang Seng yang turun 66,19 poin atau 0,28 persen ke 23.187,65, disusul indeks Nikkei 225 yang turun 46,73 poin atau 0,49 persen ke 9.508,31 dan Strait Times turun 11,9 poin atau 0,38 persen ke 3.148,7.

Saham-saham yang bergerak menguat (top gainers) di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp500 ke Rp45.000, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik Rp250 ke Rp23.900, PT Adira Multifinance Tbk (ADMF) naik Rp200 ke Rp14.800.

Sedangkan saham-saham yang bergerak melemah (top lossers) di antaranya PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun Rp300 ke Rp16.800, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp250 ke Rp46.700 dan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) turun Rp200 ke Rp8.400.
(and)

Harga Emas Melambung Gara-Gara Bunga Bank Rendah

Emas. Foto: Wordpress
JAKARTA - Tingginya harga emas memberikan dampak yang cukup siginifikan bagi tekanan inflasi. Tingginya emas di Indonesia akibat rendahnya bunga bank di Indonesia.

Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo menjelaskan saat ini tingginya harga emas dikarenakan banyak masyarakat tidak tertarik melakukan investasi pada perbankan karena rendahnya bunga yang diberikan.

"Banyak orang yang tertarik investasi di emas. Sebabnya, banyak yang tidak percaya investasi di bank karena rendahnya bunga," ungkap Hadi di Jakarta.

Dia menambahkan, tingginya harga emas juga dikarenakan tingginya harga emas internasional. Dia menuturkan, emas merupakan salah satu indikator perkembangan harga dunia terhadap inflasi. "Inflasi bisa dilihat dari harga emas. Jika emas naik, maka harga barang-barang impor bisa naik," tuturnya.

Adapun konsep emas yagn dimaksud, jelas dia, adalah emas yang merupakan konsumsi masyarakat, yakni emas yang dipakai. "Jadi kalau hanya beli dan disimpan itu tidak masuk kategori (penilian) kita," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Mei terjadi inflasi sebesar 0,12 persen. Adapun penyumbang inflasi disebabkan oleh makanan jadi, rokok dan tembakau inflasi 0,04 persen, perumahan inflasi 0,06 persen, sandang termasuk emas 0,05 persen.

(wdi)

Sinyal ekonomi melambat, dollar AS tumbang ke level terendah tiga pekan atas yen

Sinyal ekonomi melambat, dollar AS tumbang ke level terendah tiga pekan atas yen
SYDNEY. Dollar Amerika Serikat (AS) tumbang menuju level terendah tiga pekan terhadap yen. Mata uang negeri Paman Sam ini juga melemah terhadap euro.

Dollar AS jatuh sebelum Departemen Tenaga Kerja hari ini melaporkan data penambahan pekerja per Mei lalu. Survei Bloomberg memprediksi, penambahan pekerja selama Mei mungkin melambat menjadi hanya 165.000 pekerja, dibanding bulan sebelumnya sejumlah 244.000 pekerja. Ini menjadi sinyal perlambatan ekonomi yang mungkin menghambat kebijakan pengetatan ekonomi oleh Federal Reserves.

Yen menguat terhadap 15 dari 16 mata uang utama dunia, seiring melemahnya pasar saham Asia setelah indeks pembelian non manufaktur di China jatuh pada Mei lalu. Sementara, euro mengalami penguatan mingguan terbesar sejak Maret, sebelum Eropa merilis angka inflasi di tingkat produsen, yang diprediksi mengalami percepatan.

Dollar AS jatuh ke level 80,76 per yen, pada pukul 11.30 di Tokyo, dari posisi 80,90 per yen di New York, kemarin. Sementara, dollar AS diperdagangkan di US$ 1,4487 per euro, dari posisi kemarin di US$ 1,4491 per euro. Adapun, indeks dollar tumbang ke level 74,21, yang terendah sejak 6 Mei.

Kepala strategi mata uang dan kepala ekonomi internasional di Commonwealth Bank of Australia Richard Grace menyebut, cukup jelas kalau ekonomi AS mengalami fase melambat di kuartal pertama, sehingga berimbas surutnya momentum untuk di kuartal kedua ini. "Dolar AS akan tetap dalam tekanan," ujarnya.