Jumat, 03 Juni 2011

Penanganan Krisis Yunani Belum Mampu Angkat Wall Street

Jakarta - Bursa Wall Street masih melanjutkan pelemahannya meski tidak sebesar perdagangan sebelumnya. Indeks saham bergerak sangat fluktuatif menjelang keluarnya data tenaga kerja.

Aksi jual di awal perdagangan terjadi setelah S&P 500 menembus titik terendahnya selama Mei di 1.311,08, meski ada kabar seputar perkembangan krisis utang Yunani yang sempat memicu rebound. Namun akhirnya 3 indeks saham di Wall Street tetap berada pada trend penurunan dan investor khawatir tentang data terbaru yang kemungkinan mengecewakan.

"Saya akan mengambil sejumlah jalan keluar dengan ekspektasi (data ekonomi) besok memberikan kami guncangan negatif lainnya, tapi karena penyebaran data-data yang lemah, investor perlu untuk melihat paket data yang lebih kuat untuk menggerakan kita naik dan itu sepertinya butuh beberapa bulan," ujar Christopher Sheldon, direktur BNY Mellon Wealth Management seperti dikutip dari Reuters, Jumat (3/6/2011),

Pada perdagangan Kamis (3/6/2011), indeks Dow Jones ditutup melemah 41,59 poin (0,34%) ke level 12.248,55. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 1,61 poin (0,12%) ke level 1.312,94, namun Nasdaq menguat 4,12 poin (0,15%) ke level 2.773,31.

Saham-saham perbankan mulai stabil setelah sempat merosot akibat keluarnya kabar Goldman Sachs Group Inc mendapatkan panggilan sidang dari jaksa New York yang akan mencari informasi seputar peran bank tersebut saat krisis global. Saham Goldman merosot 1,3%.

Sementara saham-saham pendidikan menguat dalam volume yang besar setelah pemerintah AS melonggarkan kebijakan yang dapat memangkas bantuan pendidikan guna menjalankan program perkuliahan yang bisa menguntungkan. Saham DeVry Inc melonjak 14,6% dan Apollo Group Inc menguat 11,1%.

Data perekonomian menunjukkan klaim awal pengangguran turun 6.000 secara musiman menjadi 422.000, namun masih di atas ekspektasi.

Perdagangan berjalan tidak terlalu ramai dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya sebesar 7,2 miliar lembar saham, di bawah rata-rata tahun lalu yang sebesar 8,47 miliar lembar saham.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar