Jumat, 03 Juni 2011

Ekspektasi Negatif Tenaga Kerja AS Perkuat Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Jumat (3/6) diprediksi menguat. Negatifnya ekspektasi atas data tenaga kerja AS yang akan dirilis nanti malam memperlemah dolar AS.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, potensi penguatan rupiah akhir pekan ini salah satunya dipicu oleh pasar yang secara umum sudah memperkirakan data tenaga kerja AS yang akan dirilis nanti malam angkanya melambat. Tingkat pengangguran AS diperkirakan tidak berubah pada Mei 2011 di level 9% setelah Maret sempat turun ke level 8,8%.

Sementara itu, lanjutnya, berdasarkan konsensus, data non-farm payroll AS diperkirakan di level 194 ribu untuk Mei 2011 dari level bulan sebelumnya 244 ribu. Akibatnya, data ekonomi AS diperkirakan, masih melambat hingga kuartal III-2011. "Karena itu, rupiah hari ini cenderung menguat dan akan bergerak dalam kisaran 8.520 dan batas atasnya 8.540-8.560 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Tapi, jika data-data AS itu dirilis di atas ekspektasi, pergerakan rupiah hari ini menjadi serba tidak pasti. Jika rilis angkanya di atas ekspektasi, mengindikasikan pemulihan ekonomi AS yang lebih baik. "Kondisi itu, bisa memperlemah rupiah seiring penguatan dolar AS," paparnya.

Sebaliknya, imbuh Christian, jika sesuai prediksi, rupiah akan menguat ke bawah 8.520. Jika tidak, mata uang RI ini akan terkoreksi ke atas 8.600.

Sebab, sejak awal Mei, rupiah hanya ranging (bergerak dalam kisarannya) antara 8.520-8.600. "Ini menandakan, bahwa pasar memang sedang menunggu data tenaga kerja AS nanti malam," paparnya. Data AS itu akan menentukan kebijakan moneter Bank Sentral AS The Fed yang berpengaruh pada pergerakan dolar AS.

Sementara itu, lanjutnya, dari Asia rupiah masih mendapat sentimen positif dari data indeks manufaktur China yang dirilis di atas ekspektasi pada Rabu (1/2). Angkanya di level 52 dari prediksi 51,6 dan angka sebelumnya 52,9.

"Data ini menunjukkan, perekonomian China belum melambat sehingga berdampak positif bagi Indonesia karena banyaknya ekspor ke negera itu," imbuh Christian. Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (1/6) ditutup menguat 5 poin (0,05%) ke level 8.533/8.543 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar